[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
32 views12 pages

2547 9016 1 SP

1) The document discusses a study on the effect of honey consumption on the duration of the first and second stages of labor in third trimester multigravida pregnant women. 2) The study found that honey consumption had an effect on shortening the duration of the first stage of labor with a p-value of 0.05 and the second stage of labor with a p-value of 0.02. 3) The study suggests that midwives advise mothers to consume 2-3 tablespoons of honey 2 times per day starting at 34 weeks of gestation to improve uterine contractions and increase the mother's strength during the birthing process.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
32 views12 pages

2547 9016 1 SP

1) The document discusses a study on the effect of honey consumption on the duration of the first and second stages of labor in third trimester multigravida pregnant women. 2) The study found that honey consumption had an effect on shortening the duration of the first stage of labor with a p-value of 0.05 and the second stage of labor with a p-value of 0.02. 3) The study suggests that midwives advise mothers to consume 2-3 tablespoons of honey 2 times per day starting at 34 weeks of gestation to improve uterine contractions and increase the mother's strength during the birthing process.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Lama Persalinan

Kala I Dan Kala II

Rosmadewi1, Mugiati2
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Email: ros29madewi@gmail.com

Abstract: Effect of Honey Consumption on Period I and Stage II Labor in Trimester III Multigravida
Pregnant Women. Prolonge labor is a complication/complication that occurs during the delivery period.
Prolonged labor is one of the causes of maternal and fetal death. Prolonged labor can lead to infection,
exhaustion, dehydration and post partum bleeding. In the fetus, infection, injury and asphyxia will occur
which can increase infant mortality (Kusumahati, 2010). The problem in this study was that 9% of women
who gave birth were referred to the hospital because they experienced prolonged labor / labor was not
advanced. According to research by Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010, that there is a significant effect of
giving milk and honey to stage I intranatal mothers on the duration of the second period and Popy Isriani's
research that there is a significant relationship between giving green beans and honey to the length of the
second stage of labor. This study aims to determine the effect of honey consumption on the first and second
stage of delivery in trimester III multigravida pregnant women at PMB, Karang Anyar Community Health
Center, South Lampung Regency in 2019. This type of research is a quantitative (analytic) research method
using a true experimental design with a post-test only control group design. The subjects of the study were 90
third trimester multigravida pregnant women. Data collection uses primary data. Univariate data analysis
using percentages and bivariate analysis using chi square. The results showed that there was an effect of
giving honey consumption to third trimester multigravida pregnant women on the first stage of labor with a p
value of 0.05 and there was an effect on the duration of labor in the second stage with a p value of 0.02.
Suggestions for midwives as service providers to pregnant women and women who give birth advise mothers
to consume honey 2 - 3 tablespoons 2 times a day from 34 weeks of gestation for good uterine contractions
and increase the strength of the mother to push during the labor process.
Keywords: Honey, Stage I and Stage II Labor Progress.
Reading List: 24 (2004 - 2012)

Abstrak : Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Lama Persalinan Kala I Dan Kala II Pada Ibu Hamil
Multigravida Trimester III. Partus lama merupakan penyulit/komplikasi yang terjadi pada periode
persalinan. Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Partus lama dapat
menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan perdarahan post partum. Pada janin akan terjadi
infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi (Kusumahati, 2010). Masalah dalam
penelitian ini didapatkan 9 % ibu bersalin yang dirujuk ke Rumah Sakit karena mengalami partus lama/partus
tak maju. Menurut penelitian Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010, bahwa ada pengaruh yang signifikan
pemberian susu dan madu pada ibu intranatal kala I terhadap lamanya kala II dan penelitian Popy Isriani
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kacang hijau dan madu dengan lamanya kala II
persalinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Lama Persalinan
Kala I Dan Kala II Pada Ibu Hamil Multigravida Trimester III Di PMB Wilayah Puskesmas Karang Anyar
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif (analitik) dengan menggunakan desain true
eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Subyek penelitian adalah ibu hamil
multigravida trimester III sejumlah 90 orang. Pengumpulan data menggunakan data primer. Analisa data
univariat menggunakan persentase dan analisa bivariat menggunakan chi square.
Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pemberian konsumsi madu pada ibu hamil multigravida
trimester III terhadap lama persalinan kala I dengan p value 0,05 dan ada pengaruh terhadap lama persalinan
kala II dengan p value 0,02. Saran agar bidan sebagai pemberi pelayanan kepada ibu hamil dan ibu bersalin
menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi madu 2 – 3 sendok makan 2 kali dalam sehari sejak usia
kehamilan 34 minggu untuk kontraksi uterus baik dan menambah kekuatan mengejan ibu pada proses
persalinan.
Kata Kunci : Madu, Kemajuan Persalinan Kala I dan Kala II.
Daftar Bacaan : 24 ( 2004 – 2012 )
PENDAHULUAN dan makanan yang dikonsumsi selama dalam
Setiap hari di Indonesia ada 38 ibu yang proses persalinan. Ibu bersalin pada saat
meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait melahirkan sebaiknya diberikan minuman yang
kehamilan dan persalinan. (Sumber : Key mengandung gula antara lain teh manis atau air
facts.Maternal Mortality, 18 Februari 2018, madu hangat agar proses pembentukan tenaga
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/d segera terwujud karena air teh manis dan air madu
etail/maternal-mortality). Indonesia termasuk hangat langsung diserap dan masuk pembuluh
negara dengan AKI tertinggi di negara Asean darah.
dengan AKI 305/100.000 KH (Supas 2015). Faktor utama yang menyebabkan
Penyebab utama kematian ibu kira-kira 75% terjadinya partus lama terutama pada persalinan
disebabkan perdarahan pasca salin, infeksi pasca kala 1 dan kala 2 disebabkan karena his atau
salin, pre eclampsia/ecklampsia, partus kontraksi yang kurang baik. His merupakan hal
lama/macet dan aborsi yang tidak aman. Kematian yang sangat dominan diperlukan pada proses
maternal terjadi paling banyak (34%) pada persalinan agar persalinan dapat berlangsung
periode persalinan dan 24 jam pertama pasca dengan normal. Waktu yang diperlukan untuk
persalinan. persalinan normal pada kala 1 untuk primipara
Partus lama merupakan berlangsung sekitar 12 jam dan untuk multipara
penyulit/komplikasi yang terjadi pada periode berlangsung sekitar 7 jam sejak masuk ke dalam
persalinan. Partus lama merupakan salah satu fase aktif. His dan kekuatan mengejan ibu yang
penyebab kematian ibu dan janin. Partus lama baik sangat tergantung terhadap nutrisi yang
dapat menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dikonsumsi ibu selama hamil. Salah satu nutrisi
dehidrasi dan perdarahan post partum. Pada janin yang baik dikonsumsi ibu pada masa hamil adalah
akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang madu karena madu merupakan suplemen
dapat meningkatkan kematian bayi (Kusumahati, penambah tenaga dan ketahan diri selama
2010). Insiden partus lama menurut penelitian 2,8 mengandung dan pada saat menjelang masa
– 4,9 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran bayi.
lamanya persalinan meliputi faktor ibu, faktor Perempuan hamil yang akan melahirkan
janin dan faktor jalan lahir. Faktor ibu meliputi sangat membutuhkan minuman dan makanan
usia, his dan kekuatan mengejan ibu serta paritas. yang kaya akan unsur gula, hal ini karena
Kemajuan persalinan pada kala I fase banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan
aktif merupakan saat yang paling melelahkan, mengeluarkan bayi, terlebih lagi apabila hal itu
berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula,
atau nyeri, dalam fase ini kebanyakan ibu vitamin B1, dan zat besi sangat membantu untuk
merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa
mulai lebih aktif. Pada fase ini, dibutuhkan sistole (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke
kontraksi (power) yang adekuat untuk dapat pembuluh nadi).
memulai persalinan. Melemahnya kontraksi rahim Madu merupakan salah satu bahan
atau kontraksi inadekuat ini merupakan penyebab makanan yang sehat dan alami, berupa cairan
terbanyak terjadinya partus lama (Kumarawati, yang sekilas menyerupai sirup dan rasanya manis
2010). Akibat dari partus lama ini juga dapat yang dihasilkan oleh lebah dengan jalan
menyebabkan terjadinya perdarahan pada kala III fermentasi dari nektar bunga di dalam saluran
dan kala IV. pencernaan lebah setelah mengalami perubahan.
Pada persalinan kala II juga dibutuhkan Selain madu sebagai hasil utama lebah, ada juga
dorongan yang kuat untuk melahirkan bayinya hasil samping dari lebah salah satunya berupa
(Power) dalam bentuk his yang kekuatannya 5 x pollen. Pollen atau tepung sari bunga merupakan
dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik suatu hasil alam yang terdapat pada kepala putik
serta kekuatan mengejan ibu. Kedua hal tersebut bunga dalam bentuk butir-butir serbuk halus
sangat tergantung dari status nutrisi selama hamil (Murtidjo, 1994). Pollen bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas tubuh, memacu vitalitas 0,83 menit yang dibuktikan dari perbedaan waktu
dan kesehatan tubuh. Pollen juga sebagai lelah sebelum dan sesudah
antioksidan, antibakteri dan mencegah perlakuan pada mencit putih jantan galur Swiss
pertumbuhan kanker. Pollen direkomendasikan Webster dengan menggunakan metode Natatory
sebagai makanan untuk menanggulangi stress dan Exhaustion.
kelelahan atau Ibu hamil sangat disarankan untuk
tonik (Ihsan, 2011). Istilah tonik biasanya mengkonsumsi madu dalam rangka untuk
digunakan sebagai efek yang memacu dan menambah tenaga karena ibu hamil butuh tenaga
memperkuat semua sistem organ serta ekstra, daya tahan tubuh ekstra dan juga butuh
menstimulasi perbaikan sel-sel tonus otot. Obat- nutrisi yang lebih untuk janinnya. Selain itu juga,
obat yang menyebabkan efek tonik tersebut madu merupakan bahan alami yang sangat baik
digolongkan sebagai tonikum. Efek untuk kesehatan tubuh. Adapun manfaat madu
tonik ini dapat terjadi karena efek stimulan yang bagi ibu hamil antara lain menambah tenaga,
dilakukan terhadap sistem syaraf memperkuat daya tahan tubuh selama kehamilan,
pusat (Wahyuni dan Kusumawati, 2008). meningkatkan nafsu makan, memudahkan buang
Suranto (2004) menyatakan bahwa madu air besar, membantu janin tumbuh dan
berkhasiat untuk menghasilkan energi, berkembang dengan sehat, menguatkan janin,
meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi rasa mual dan mencegah ibu hamil
meningkatkan stamina. Madu juga mengandung terserang berbagai penyakit.
unsur makanan yang luar biasa walaupun Manfaat madu bagi ibu hamil yang
kadarnya kecil, sehingga bisa digunakan sebagai menjelang persalinan terutama berkaitan dengan
tonik alami (Baskhara, 2008). Manfaat madu menambah tenaga yang sangat berperan dalam
bukan hanya sekedar untuk kesehatan karena pada kekuatan kontraksi (his) yang sangat diperlukan
dasarnya madu merupakan bahan makanan yang dalam proses persalinan. Pada proses persalinan
populer didunia kuliner sebagai pemanis atau diperlukan tenaga terutama his untuk mendorong
pengental. Kandungan yang terdapat di dalam janin agar dapat membantu pembukaan jalan lahir
madu berupa senyawa fruktosa (38,5%) dan sehingga proses persalinan dapat berlangsung
glukosa (3,10%), selain itu ada pula karbohidrat secara normal.
seperti Maltosa, sukrosa dan karbohidrat Menurut data WHO, sebanyak 99%
kompleks lainnya. Kandungan yang lainnya pada kematian ibu akibat masalah persalinan atau
madu berupa anti-oksidan meskipun hanya sedikit kelahiran terjadi di negara-negara berkembang
yakni dari senyawa Chrysin, Pinobanksim, (Joseph, 2010). Partus lama rata-rata di dunia
vitamin C, katalase dan Pinocembrin. Komposisi menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di
kompleks inilah yang membuat manfaat madu Indonesia sebesar 9 %. Kasus kematian di
baik untuk kesehatan. Propinsi Lampung pada tahun 2016 sebanyak 142
Adapun manfaat madu bagi kesehatan kasus yang penyebabnya antara lain perdarahan
antara lain: (1) sumber nutrisi yang lengkap;(2) sebanyak 45 kasus, pre eklampsi/eklampsi
meningkatkan metabolisme tubuh;(3) sebanyak 41 kasus, infeksi 1 kasus, gangguan
meningkatkan stamina;(4) memusnahkan bakteri sistem peredaran darah sebanyak 8 kasus, dan
dalam tubuh;(5) mengurangi batuk;(6) lain-lain sebanyak 45 kasus termasuk didalamnya
meningkatkan daya ingat;(7) mencegah kanker;(8) yang disebabkan oleh partus lama.
mengurangi risiko terkena serangan jantung;(9) Berdasarkan propil Dinas Kesehatan
mencegah dan mengobati diabetes;(10) mengobati Lampung Selatan, kasus kematian ibu di
luka bakar;(11) membantu mengobati dan Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017
menghilangkan alergi. Hasil penelitian Sambodo sebesar 52,68 per 100.000 KH (11 kasus).
(2009) menunjukkan bahwa madu dengan dosis Penyebab kematian ibu pada tahun 2017
200 mg/20 g BB menimbulkan efek tonik sebesar berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal (AMP)
adalah pendarahan 81,81% (9 kasus), eklampsia
9,09% (1 kasus) dan Emboli Air Ketuban 9,09% primipara dan grande multipara; (b) Ibu hamil
(1 kasus), penyebaran kasus kematian ibu pada tidak bersedia jadi responden
tahun 2017 terdapat di wilayah kerja Puskesmas Data yang dikumpulkan menggunakan
RI Rajabasa (2 kasus), Puskesmas RI Katibung, data primer. Berhubung variabel penelitiannya
Puskesmas RI Penengahan, Puskesmas Natar, berupa katagorik maka jenis uji yang dipilih
Puskesmas Way Sulan, Puskesmas Tanjung adalah uji non parametrik dan analisa bivariat
Agung, Puskesmas Hajimena, Puskesmas Way dalam penelitian ini dengan menggunakan chi
Panji, Puskesmas Way Urang, Puskesmas Karang square. dengan tingkat kemaknaan 95% ( p value
Anyar, dengan masing-masing 1 kasus. < α = 0,05). Ho ditolak jika p value ≤ 0,05 dan Ho
Berdasarkan studi pendahuluan pada gagal ditolak jika p value ≥ 0,05 (Hastono, 2007).
praktik mandiri bidan di wilayah Puskesmas
Karang Anyar, pada bulan Januari – Desember HASIL PENELITIAN
2018 didapatkan ibu bersalin yang dirujuk ke Analisis Univariat
Rumah Sakit karena mengalami kala I memanjang a. Lama Persalinan Kala I
sebanyak 9% (12 orang) dari 126 persalinan, Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
yang terdiri dari primipara 3 orang dan multipara Lama Persalinan Kala I Pada Ibu
9 orang. Hamil Multigravida Trimester III Di
Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk melakukan PMB Wilayah Puskesmas Karang
penelitian dengan judul “Pengaruh Konsumsi Anyar Kabupaten Lampung Selatan
Madu Terhadap Lama Persalinan Kala I Dan Kala Tahun 2019.
II Pada Ibu Hamil Multigravida Trimester III Di Konsumsi Lama Persalinan Kala Jumla %
PMB Wilayah Puskesmas Karang Anyar I h
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019”. ≤ 5 Jam > 5 Jam
N % N %
Madu 9 30 21 70 30 100
Tidak Konsumsi 3 10 27 90 30 100
Madu
METODE PENELITIAN Jumlah 12 20 48 80 60 100

Penelitian ini menggunakan metode Berdasarkan tabel diatas, responden yang


penelitian kuantitatif (analitik) dengan desain true konsumsi madu lama persalinan kala I ≤ 5 Jam
eksperimen dengan rancangan post-test only (30 % ) sedangkan yang tidak konsumsi madu
control group design. Populasi dalam penelitian (10%).
ini ibu hamil usia kehamilan 34 - 37 minggu yang
akan melahirkan di PMB Wilayah Puskesmas
Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan tahun b. Lama Persalinan Kala II
2019, yang berjumlah 98 orang. Sampel yang Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
digunakan dalam penelitian sebanyak 60 orang Lama Persalinan Kala II Pada Ibu
yang terdiri dari 30 orang diberi konsumsi madu Hamil Multigravida Trimester III Di
dan 30 orang sebagai kontrol tanpa diberikan PMB Wilayah Puskesmas Karang
konsumsi madu.. Pengambilan sampel dengan Anyar Kabupaten Lampung Selatan
menggunakan tekhnik Simple Random Samplin Tahun 2019.
deangan cara diundi.
Konsumsi Lama Persalinan Kala Jumlah %
Kriteria inklusi: (a) Ibu hamil multipara
II
yang sehat dan tidak memiliki komplikasi; (b) Ibu ≤ 30 > 30
hamil bersedia untuk mengkonsumsi madu setiap menit menit
hari; (c). Ukuran tinggi fundus uteri kurang dari N % N %
40 cm dan; (d). Umur kehamilan mulai dari 35 Madu 21 70 9 30 30 100
minggu, (e) Usia ibu hamil antara 20 – 35 tahun. Tidak 12 40 18 60 30 100
Konsumsi
Sedangkan kriteria ekslusi: (a) Ibu hamil
Madu
Jumlah 33 55 27 45 60 100 Konsumsi Lama Persalinan Kala
Berdasarkan tabel diatas, responden yang II Jumla p
≤ 30 > 30 valu
konsumsi madu lama persalinan kala II ≤ 30 menit h
menit menit e
(70 % ) sedangkan yang tidak konsumsi madu
(40%). Madu 21 70% 9 30% 30
0,02
Analisis Bivariat Tidak 12 40% 18 60% 30
Konsumsi
Tabel 3. Pengaruh Konsumsi Madu Pada Ibu
Madu
Hamil Multigravida Trimester III Jumlah 33 55% 27 45% 60
Terhadap Lama Persalinan Kala I Di
PMB Wilayah Puskesmas Karang Berdasarkan tabel diatas, dari 30 orang
Anyar Kabupaten Lampung Selatan responden yang konsumsi madu, lamanya
Tahun 2019 persalinan kala II kurang dari 30 menit sejumlah
70%, sedangkan yang tidak konsumsi madu
Konsumsi Lama Persalinan Jumlah p
didapatkan lamanya persalinan kala II kurang dari
Kala I value
≤ 5 Jam > 5 Jam 30 menit sejumlah 40% . Pada hasil uji Chi
Madu 9 30% 21 70% 30 Square, didapatkan p value = 0,02 ≤ α=0,05 yang
artinya ada pengaruh pemberian konsumsi madu
Tidak 3 10% 27 90% 30 0,05 pada ibu hamil trimester III terhadap lama
Konsumsi
persalinan kala II. Hal ini menggambarkan bahwa
Madu
Jumlah 12 20% 48 80% 60
konsumsi madu semenjak usia kehamilan
trimester III dapat mengurangi lamanya persalinan
Berdasarkan tabel diatas, dari 30 orang kala II.
responden yang konsumsi madu, lamanya
persalinan kala I kurang dari 5 jam sejumlah 30%, PEMBAHASAN
sedangkan yang tidak konsumsi madu didapatkan 1. Pengaruh Pemberian Madu Terhadap
lamanya persalinan kala I kurang dari 5 jam Lama Persalinan Kala I
sejumlah 10% . Pada hasil uji Chi Square, Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
didapatkan p value = 0,05 ≤ α=0,05 yang artinya dari 30 orang responden yang konsumsi madu,
ada pengaruh pemberian konsumsi madu pada ibu lamanya persalinan kala I kurang dari 5 jam
hamil multigravida trimester III terhadap lama sejumlah 30%, sedangkan yang tidak konsumsi
persalinan kala I. Hal ini menggambarkan bahwa madu didapatkan lamanya persalinan kala I
konsumsi madu pada ibu hamil multigravida sejak kurang dari 5 jam sejumlah 10% . Pada hasil uji
usia kehamilan trimester III dapat mengurangi Chi Square, didapatkan p value = 0,05 ≤ α=0,05
lamanya persalinan kala I. yang artinya ada pengaruh pemberian konsumsi
madu pada ibu hamil multigravida trimester III
terhadap lama persalinan kala I.
Hal ini mendukung hasil penelitian
Zuliyanti, Nurma Ika tahun 2010 dan peneitian
Popy Isriani, yang penelitian keduanya
Tabel 4. Pengaruh Konsumsi Madu Pada Ibu menyatakan bahwa pemberian susu dan madu
Hamil Multigravida Trimester III dapat berpengaruh terhadap lamanya persalinan
Terhadap Lama Persalinan Kala II Di kala I dan kala II. Pada penelitian Zuliyanti dan
PMB Wilayah Puskesmas Karang Nurma Ika, melakukan penelitian dengan
Anyar Kabupaten Lampung Selatan memberikan susu dan madu pada ibu bersalin
Tahun 2019 terhadap lamanya kala I dan kala II, dengan hasil
ada pengaruh pemberian susu dan madu terhadap
lamanya kala II dengan p value 0,001. Sedangkan
penelitian Popy Isriani melakukan penelitian kandungan berupa senyawa fruktosa, glukosa,
dengan memberikan kacang hijau dan madu maltosa, sukrosa dan karbohidrat lainnya. Selain
terhadap lamanya kala II dengan p value 0,000. itu juga madu merupakan anti oksidan yang
Sedangkan peneliti melakukan penelitian hanya berfungsi membantu melinungi tubuh dari infeksi,
dengan memberikan madu saja terhadap lamanya mencegah kerusakan sel, hingga membantu
persalinan kala I dan kala II dan pengaruhnya produksi kolagen yang berfungsi untuk
tidak terlalu signifikan terhadap lamanya melekatkan tulang dengan otot.
persalinan kala I dengan p value 0,05 dan lamanya Saat-saat menjelang persalinan
persalinan kala II dengan p value 0,02. merupakan saat yang cukup mendebarkan bagi
Pada proses persalinan kala I yang sangat seorang ibu dan keluarganya, oleh karena itu
dilakukan persiapan yang harus dilakukan
berperan dalam kemajuan persalinan adalah faktor
maksimal melalui asupan zat gizi atau vitamin
his atau kontraksi uterus. Adanya kontrakai uterus yang mampu mendukung lancarnya persalinan.
secara alamiah dipengaruhi oleh hormon Dalam rangka mendukung persalinan yang lancar
oksitosin. Selain karena pengaruh hormon, juga bisa diusahakan dengan memilih bahan
diperlukan juga kadar Hemoglobin yang normal makanan yang merupakan sumber zat gizi atau
dalam darah ibu. Fungsi Hb dalam darah yaitu vitamin tertentu. Beberapa jenis vitamin dapat
mengikat oksigen (O2), oksigen sangat memberikan manfaat yang optimal dalam
mendukung lancarnya persalinan dengan
dibutuhkan untuk kekuatan kontraksi/his pada
memberikan suplay energi yang baik serta
persalinan kala I yang berperan terhadap dukungan dengan mengoptimalisasi fungsi sel dan
kemajuan pembukaan jalan lahir, sehingga bila organ.
pembukaan jalan lahir dapat berlangsung dengan Madu merupakan bahan makanan cair
cepat berdampak terhadap pengurangan waktu yang mudah diserap oleh tubuh dapat bereaksi
pada persalinan kala I. Salah satu faktor yang langsung dalam menghasilkan tenaga. Pemberian
mempengaruhi proses persalinan yaitu Power madu pada masa kehamilan bisa langsung
diminum tanpa diberi air, namun pada persalinan
(Kekuatan), kekuatan terdiri dari kemampuan ibu
sebaiknya pemberian madu diencerkan dulu
melakukan kontraksi primer dan kontraksi dengan menggunakan air hangat agar dapat
sekunder. Kontraksi primer membuat serviks membantu proses penyerapan oleh tubuh dan
menipis (effacement) dan dilatasi yang dapat menghasilkan tenaga. Manfaat madu pada
menyebabkan penurunan janin. Apabila menjelang persalinan berfungsi sebagai suplemen
kontraksi/his pada persalinan kala I kurang efektif penambah tenaga yang diperlukan sebagai tenaga
dapat mengganggu proses penurunan bayi ke jalan ekstra untuk mengejan pada proses persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
lahir sehingga berdampak terhadap lamanya
konsumsi madu dapat mempengaruhi lamanya
persalinan kala I.
persalinan kala I, dalam hal ini mengurangi
Ibu hamil trimester III, berupaya untuk
lamanya waktu pembukaan jalan lahir mulai dari
mempersiapkan kesehatan fisik dan mentalnya
belum ada pembukaan sampai dengan lengkap (10
dalam menghadapi proses persalinan. Pada
cm). Secara normal pada persalinan kala I pada
persiapan fisik, menurut Sherry S. Rumsey
multigravida menurut Manuaba (2010)
seorang doula di Los Angeles mengatakan bahwa
berdasarkan kurve Friedman, bahwa pada
pola makan bernutrisi dan olah raga teratur adalah
multigravida pembukaan jalan lahir setiap 1 jam
hal utama yang harus dilakukan perempuan untuk
jalan lahir dapat membuka sebesar 2 cm sehingga
menyiapkan tubuhnya menghadapi persalinan
untuk menjadi 10 cm memerlukan waktu 5 jam.
(Dikutif dari Laman Babble).
Oleh karena itu dianjurkan pada ibu hamil
Sepanjang kehamilan ibu dianjurkan
sebaiknya untuk mengkonsumsi madu pada masa
untuk menjaga pola makan yang bergizi, karena
kehamilannya dalam rangka persiapan tenaga
melahirkan merupakan proses yang berat yang
yang diperlukan pada proses persalinan. Atas
membutuhkan energi dan stamina (Beggs, et al,
dasar tersebut, penulis menyarankan kepada
2002). Salah satu zat makanan yang dapat
tenaga kesehatan terutama bidan dan perawat
menambah energi yaitu madu yang memiiki
untuk menganjurkan kepada ibu hamil
mengkonsumsi madu sebanyak 2-3 sendok makan yang sangat tergantung dari kondisi fisik ibu.
dua kali sehari karena madu dapat meningkatkan Apabila ibu lelah yang disebabkan karena asupan
Hb pada ibu hamil dimana kadar Hb ini sangat nutrisi yang kurang, hal ini dapat mengganggu
berperan dalam kontraksi atau his yang diperlukan proses kekuatan mengejan ibu yang kurang
pada saat persalinan kala I untuk membantu dalam maksimal sehingga berdampak terhadap lamanya
proses pembukaan jalan lahir. persalinan kala II.
2. Pengaruh Madu Terhadap Lama Persalinan Dampak dari persalinan kala II yang lama
Kala II dapat membahayakan ibu dan janinnya. Pada ibu
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dapat menyebabkan terjadinya kelelahan sehingga
dari 30 orang responden yang konsumsi madu, ibu tidak mampu untuk mengejan dan
lamanya persalinan kala II kurang dari atau sama menghambat proses kelahiran bayi. Dampak pada
dengan 30 menit sejumlah 70%, sedangkan yang bayi, dapat mengakibatkan bayi lama di jalan lahir
tidak konsumsi madu didapatkan lamanya sehingga terjadi kompresi pada kepala bayi oleh
persalinan kala II kurang dari atau sama dengan panggul ibu yang mengakibatkan suplay darah ke
30 menit sejumlah 40% . Pada hasil uji Chi kepala bayi berkurang sehingga terjadi terjadi
Square, didapatkan p value = 0,02 ≤ α=0,05 yang kekurangan oksigen pada otak bayi yang dapat
artinya ada pengaruh pemberian konsumsi madu menyebabkan bayi mengalami aspiksia yang
pada ibu hamil multigravida trimester III terhadap merupakan salah satu penyebab tingginya angka
lama persalinan kala II. kematian bayi baru lahir.
Hal ini mendukung hasil penelitian Pada proses persalinan kala II yang
Zuliyanti, Nurma Ika tahun 2010 dan peneitian dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai
Popy Isriani, yang penelitian keduanya bayi lahir, selain kontraksi/his yang akan berperan
menyatakan bahwa madu dapat berpengaruh dalam proses pengeluaran bayi dari jalan lahir
terhadap lamanya persalinan kala I dan kala II. diperlukan juga kekuatan tenaga ibu mengedan.
Pada penelitian Zuliyanti dan Nurma Ika, Menjelang persalinan ibu hamil dituntut untuk
melakukan penelitian dengan memberikan susu memiiki tenaga yang ekstra untuk mengejan. Oleh
dan madu pada ibu bersalin terhadap lamanya kala karena itu untuk menambah tenaga selama proses
I dan kala II, dengan hasil ada pengaruh persalinan, ibu bersalin disarankan untuk
pemberian susu dan madu terhadap lamanya kala konsumsi madu sebagai suplemen penambah
II dengan p value 0,001. Sedangkan penelitian tenaga yang dicampur dengan air hangat agar
Popy Isriani melakukan penelitian dengan proses penyerapannya dapat cepat dan diubah
memberikan kacang hijau dan madu terhadap sebagai energi untuk menambah tenaga yang
lamanya kala II dengan p value 0,000. Peneliti diperlukan dalam proses mengedan.
melakukan penelitian hanya dengan memberikan Madu bermanfaat sebagai sumber kalori
madu saja terhadap lamanya persalinan kala I dan karena kandungan sukrosa dan kandungan
kala II dan pengaruhnya tidak terlalu signifikan karbohidrat kompleks serta kandungan senyawa
terhadap lamanya persalinan kala I dengan p value lain yang penting seperti vitamin. Suranto (2004)
0,05 dan lamanya persalinan kala II dengan p menyatakan bahwa madu berkhasiat untuk
value 0,02. menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan
Salah satu faktor yang mempengaruhi tubuh dan meningkatkan stamina. Madu juga
proses persalinan yaitu Power (Kekuatan), mengandung unsur makanan yang luar biasa
kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan walaupun kadarnya kecil, sehingga bisa
kontraksi primer yang membuat serviks menipis digunakan sebagai tonik alami (Baskhara, 2008).
(effacement) dan dilatasi yang menyebabkan Manfaat madu bukan hanya sekedar untuk
penurunan janin dan kontraksi sekunder yang kesehatan karena pada dasarnya madu merupakan
diperlukan pada proses mengejan/mendorong bahan makanan yang populer didunia kuliner
janin keluar dari jalan lahir (dilahirkan). Kekuatan sebagai pemanis atau pengental. Kandungan yang
sekunder berupa dorongan ingin meneran dari ibu terdapat di dalam madu berupa Maltosa, sukrosa
dan karbohidrat kompleks lainnya. Kandungan 1. Distribusi frekuensi lama persalinan kala I
yang lainnya pada madu berupa anti-oksidan yang kurang dari 5 jam 20% dan yang lebih
meskipun hanya sedikit yakni dari senyawa dari 5 jam 80%.
Chrysin, Pinobanksim, vitamin C, katalase dan 2. Distribusi frekuensi lama persalinan kala II
Pinocembrin. Komposisi kompleks inilah yang yang kurang dari 30 menit 55% dan yang lebih
membuat manfaat madu baik untuk kesehatan. dari 30 menit 45%.
Ibu bersalin kala II sangat disarankan 3. Terdapat pengaruh konsumsi madu terhadap
untuk mengkonsumsi madu dalam rangka untuk lama persalinan kala I dengan p value 0,05,
menambah tenaga karena ibu bersalin butuh sehingga ditarik kesimpulan bahwa konsumsi
tenaga ekstra yang diperlukan dalam proses madu dapat mempengaruhi lama persalinan
melahirkan bayi. Manfaat madu bagi ibu hamil kala I.
yang menjelang persalinan terutama berkaitan 4. Terdapat pengaruh konsumsi madu terhadap
dengan menambah tenaga yang sangat berperan lama persalinan kala II dengan p value 0,02,
dalam kekuatan kontraksi (his) yang sangat sehingga ditarik kesimpulan bahwa konsumsi
diperlukan dalam proses persalinan. Pada proses madu dapat mempengaruhi lama persalinan
persalinan diperlukan tenaga terutama his untuk kala II
mendorong janin agar dapat membantu
pembukaan jalan lahir sehingga proses persalinan SARAN
dapat berlangsung secara normal. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi
Berdasarkan hasil penelitian bahwa bidan yang memberikan pelayanan kepada ibu
konsumsi madu dapat mempengaruhi lamanya hamil dan ibu bersalin untuk menganjurkan
persalinan kala II, dalam hal ini mengurangi kepada ibu agar mengkonsumsi madu 2 – 3
lamanya waktu dalam proses kelahiran bayi. sendok makan 2 kali dalam sehari untuk
Secara normal pada persalinan kala II pada menambah kontraksi uterus dan kekuatan
multigravida menurut Manuaba (2010) mengedan pada proses persalinan. Selain itu juga
berdasarkan kurve Friedman, bahwa pada memberi masukan bagi organisasi profesi
multigravida proses melahirkan bayi memerlukan Kabupaten Lampung Selatan untuk
waktu kurang dari 30 menit. Oleh karena itu memprogramkan kegiatan sosialisasi tentang
dianjurkan pada ibu bersalin sebaiknya untuk manfaat madu terhadap percepatan proses
mengkonsumsi madu pada masa persalinannya persalinan pada kala I dan kala II.
dalam rangka persiapan tenaga ekstra yang
diperlukan pada proses mengejan. Atas dasar
tersebut, penulis menyarankan kepada tenaga DAFTAR PUSTAKA
kesehatan terutama bidan dan perawat untuk
menganjurkan kepada ibu hamil mengkonsumsi Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
madu sebanyak 2-3 sendok makan dua kali sehari Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
yang cara konsumsinya dicampur dengan air
hangat agar proses penyerapan dalam tubuh lebih Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
efektif dan diminum saat dalam keadaan Jakarta : PT Rineka Cipta.
relaksasi/tidak ada kontraksi. Madu merupakan
suplemen penambah tenaga yang sangat berperan Bangroo,A.K.,Khatri,R.,Chauhan,S.2005. Honey
dalam proses mengejan pada saat persalinan kala Dressing In Pediatric Burn. Medical
II untuk membantu dalam proses mendorong bayi Journal of Pediatric Surgery Departemen
keluar dari jalan lahir. of Delhi.

SIMPULAN Baskhara, A. L., 2008. Khasiat Keajaiban Madu


. untuk Kesehatan & Kecantikan,
Yogyakarta, Smile-Book. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2008.” FisiologiPersalinan.Yogyakarta: Andi
Profil Departemen Kesehatan Republik Offset.
Indonesia”.
Dalamwww.depkes.go.id/download/profil Pratiknya, Ahmad Watik. 2007. Dasar-Dasar
2008.pdf. Diakses Kamis, 21 April 2013 Metodologi Penelitian Kedokteran&
pukul 10.00 Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Dwi Estuning Rahayu, Astika Gita Ningrum,
Suwoyo.2011. “Perbedaan Musik Klasik Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan
(Mozart) dengan Musik New Age (Kitaro) Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Terhadap Kemajuan Persalinan Kala I dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Fase Aktif Pada Primigravida Di Rumah Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Bersalin Kasih Ibu Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri”. Jurnal Penelitian ........................, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan.
Kesehatan Suara Forikes, Volume I1 No. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
4, Oktober 2011 Prawirohardjo.
.
Hammad, S. 2007.Terapi Madu.Jakarta : Pustaka Poppy Isriyani, 2017. Pengaruh Pemberian
Iman. Kacang Hijau Dan Madu Pada Ibu
Bersalin Terhadap Lamanya Kala II Di
Hidayat, Aziz Alimul, 2011. Metode Penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Situjuh
Kebidanan & Teknik AnalisamData. Kecamatan Situjuah Limo Nagari
Jakarta : Salemba Medika. Kabupaten Lima Puluah Kota.

Ihsan, A. A., 2011, Terapi Madu Hidup Sehat Ala Riyanto, Agus. 2011. Metode Penelitian
Rasul, Javalitera, Yogyakarta.Kasjono, Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Heru Subaris dkk. 2009. Teknik Sampling
Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Jakarta:
Graha Ilmu. Mitra Cendekia Press.

Manuaba, Ida Bagus Gde dkk. 2010. Ilmu Sambodo, N.W., 2009. Uji Efek Tonik Madu
Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB. Rambutan Pada Mencit Putih Jantan
Jakarta : EGC. Dengan Metode Natatory Exhaustion,
Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Muhammadiyah Surakarta,
Jakarta: EGC. Surakarta.Sugiyono, 2008.Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Molan, P.C. 2006. The Evidence Supporting the R&D. Bandung : Alfabeta : 87.
Use of Honey as a Wound Dressing.
Medical Journal of Waikato University, Sumarah dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin.
Hamilton, New Zealand. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Wiknjosastro, Gulardi dkk. 2008. Pelatihan Klinik
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
Cipta. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Oxorn, Harry dkk. 2010. Ilmu Kebidanan:
Patologi dan
Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010. “ Pengaruh
Pemberian Susu Dan Madu Pada Ibu
Intranatal Terhadap Lamanya Kala II Di
Rumah Bersalin Kharisma Husada
Kartasura Sukoharjo”. Skripsi. Surakarta
i

You might also like