2547 9016 1 SP
2547 9016 1 SP
Rosmadewi1, Mugiati2
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Email: ros29madewi@gmail.com
Abstract: Effect of Honey Consumption on Period I and Stage II Labor in Trimester III Multigravida
Pregnant Women. Prolonge labor is a complication/complication that occurs during the delivery period.
Prolonged labor is one of the causes of maternal and fetal death. Prolonged labor can lead to infection,
exhaustion, dehydration and post partum bleeding. In the fetus, infection, injury and asphyxia will occur
which can increase infant mortality (Kusumahati, 2010). The problem in this study was that 9% of women
who gave birth were referred to the hospital because they experienced prolonged labor / labor was not
advanced. According to research by Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010, that there is a significant effect of
giving milk and honey to stage I intranatal mothers on the duration of the second period and Popy Isriani's
research that there is a significant relationship between giving green beans and honey to the length of the
second stage of labor. This study aims to determine the effect of honey consumption on the first and second
stage of delivery in trimester III multigravida pregnant women at PMB, Karang Anyar Community Health
Center, South Lampung Regency in 2019. This type of research is a quantitative (analytic) research method
using a true experimental design with a post-test only control group design. The subjects of the study were 90
third trimester multigravida pregnant women. Data collection uses primary data. Univariate data analysis
using percentages and bivariate analysis using chi square. The results showed that there was an effect of
giving honey consumption to third trimester multigravida pregnant women on the first stage of labor with a p
value of 0.05 and there was an effect on the duration of labor in the second stage with a p value of 0.02.
Suggestions for midwives as service providers to pregnant women and women who give birth advise mothers
to consume honey 2 - 3 tablespoons 2 times a day from 34 weeks of gestation for good uterine contractions
and increase the strength of the mother to push during the labor process.
Keywords: Honey, Stage I and Stage II Labor Progress.
Reading List: 24 (2004 - 2012)
Abstrak : Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Lama Persalinan Kala I Dan Kala II Pada Ibu Hamil
Multigravida Trimester III. Partus lama merupakan penyulit/komplikasi yang terjadi pada periode
persalinan. Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Partus lama dapat
menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan perdarahan post partum. Pada janin akan terjadi
infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi (Kusumahati, 2010). Masalah dalam
penelitian ini didapatkan 9 % ibu bersalin yang dirujuk ke Rumah Sakit karena mengalami partus lama/partus
tak maju. Menurut penelitian Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010, bahwa ada pengaruh yang signifikan
pemberian susu dan madu pada ibu intranatal kala I terhadap lamanya kala II dan penelitian Popy Isriani
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kacang hijau dan madu dengan lamanya kala II
persalinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Lama Persalinan
Kala I Dan Kala II Pada Ibu Hamil Multigravida Trimester III Di PMB Wilayah Puskesmas Karang Anyar
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif (analitik) dengan menggunakan desain true
eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Subyek penelitian adalah ibu hamil
multigravida trimester III sejumlah 90 orang. Pengumpulan data menggunakan data primer. Analisa data
univariat menggunakan persentase dan analisa bivariat menggunakan chi square.
Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pemberian konsumsi madu pada ibu hamil multigravida
trimester III terhadap lama persalinan kala I dengan p value 0,05 dan ada pengaruh terhadap lama persalinan
kala II dengan p value 0,02. Saran agar bidan sebagai pemberi pelayanan kepada ibu hamil dan ibu bersalin
menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi madu 2 – 3 sendok makan 2 kali dalam sehari sejak usia
kehamilan 34 minggu untuk kontraksi uterus baik dan menambah kekuatan mengejan ibu pada proses
persalinan.
Kata Kunci : Madu, Kemajuan Persalinan Kala I dan Kala II.
Daftar Bacaan : 24 ( 2004 – 2012 )
PENDAHULUAN dan makanan yang dikonsumsi selama dalam
Setiap hari di Indonesia ada 38 ibu yang proses persalinan. Ibu bersalin pada saat
meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait melahirkan sebaiknya diberikan minuman yang
kehamilan dan persalinan. (Sumber : Key mengandung gula antara lain teh manis atau air
facts.Maternal Mortality, 18 Februari 2018, madu hangat agar proses pembentukan tenaga
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/d segera terwujud karena air teh manis dan air madu
etail/maternal-mortality). Indonesia termasuk hangat langsung diserap dan masuk pembuluh
negara dengan AKI tertinggi di negara Asean darah.
dengan AKI 305/100.000 KH (Supas 2015). Faktor utama yang menyebabkan
Penyebab utama kematian ibu kira-kira 75% terjadinya partus lama terutama pada persalinan
disebabkan perdarahan pasca salin, infeksi pasca kala 1 dan kala 2 disebabkan karena his atau
salin, pre eclampsia/ecklampsia, partus kontraksi yang kurang baik. His merupakan hal
lama/macet dan aborsi yang tidak aman. Kematian yang sangat dominan diperlukan pada proses
maternal terjadi paling banyak (34%) pada persalinan agar persalinan dapat berlangsung
periode persalinan dan 24 jam pertama pasca dengan normal. Waktu yang diperlukan untuk
persalinan. persalinan normal pada kala 1 untuk primipara
Partus lama merupakan berlangsung sekitar 12 jam dan untuk multipara
penyulit/komplikasi yang terjadi pada periode berlangsung sekitar 7 jam sejak masuk ke dalam
persalinan. Partus lama merupakan salah satu fase aktif. His dan kekuatan mengejan ibu yang
penyebab kematian ibu dan janin. Partus lama baik sangat tergantung terhadap nutrisi yang
dapat menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dikonsumsi ibu selama hamil. Salah satu nutrisi
dehidrasi dan perdarahan post partum. Pada janin yang baik dikonsumsi ibu pada masa hamil adalah
akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang madu karena madu merupakan suplemen
dapat meningkatkan kematian bayi (Kusumahati, penambah tenaga dan ketahan diri selama
2010). Insiden partus lama menurut penelitian 2,8 mengandung dan pada saat menjelang masa
– 4,9 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran bayi.
lamanya persalinan meliputi faktor ibu, faktor Perempuan hamil yang akan melahirkan
janin dan faktor jalan lahir. Faktor ibu meliputi sangat membutuhkan minuman dan makanan
usia, his dan kekuatan mengejan ibu serta paritas. yang kaya akan unsur gula, hal ini karena
Kemajuan persalinan pada kala I fase banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan
aktif merupakan saat yang paling melelahkan, mengeluarkan bayi, terlebih lagi apabila hal itu
berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula,
atau nyeri, dalam fase ini kebanyakan ibu vitamin B1, dan zat besi sangat membantu untuk
merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa
mulai lebih aktif. Pada fase ini, dibutuhkan sistole (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke
kontraksi (power) yang adekuat untuk dapat pembuluh nadi).
memulai persalinan. Melemahnya kontraksi rahim Madu merupakan salah satu bahan
atau kontraksi inadekuat ini merupakan penyebab makanan yang sehat dan alami, berupa cairan
terbanyak terjadinya partus lama (Kumarawati, yang sekilas menyerupai sirup dan rasanya manis
2010). Akibat dari partus lama ini juga dapat yang dihasilkan oleh lebah dengan jalan
menyebabkan terjadinya perdarahan pada kala III fermentasi dari nektar bunga di dalam saluran
dan kala IV. pencernaan lebah setelah mengalami perubahan.
Pada persalinan kala II juga dibutuhkan Selain madu sebagai hasil utama lebah, ada juga
dorongan yang kuat untuk melahirkan bayinya hasil samping dari lebah salah satunya berupa
(Power) dalam bentuk his yang kekuatannya 5 x pollen. Pollen atau tepung sari bunga merupakan
dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik suatu hasil alam yang terdapat pada kepala putik
serta kekuatan mengejan ibu. Kedua hal tersebut bunga dalam bentuk butir-butir serbuk halus
sangat tergantung dari status nutrisi selama hamil (Murtidjo, 1994). Pollen bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas tubuh, memacu vitalitas 0,83 menit yang dibuktikan dari perbedaan waktu
dan kesehatan tubuh. Pollen juga sebagai lelah sebelum dan sesudah
antioksidan, antibakteri dan mencegah perlakuan pada mencit putih jantan galur Swiss
pertumbuhan kanker. Pollen direkomendasikan Webster dengan menggunakan metode Natatory
sebagai makanan untuk menanggulangi stress dan Exhaustion.
kelelahan atau Ibu hamil sangat disarankan untuk
tonik (Ihsan, 2011). Istilah tonik biasanya mengkonsumsi madu dalam rangka untuk
digunakan sebagai efek yang memacu dan menambah tenaga karena ibu hamil butuh tenaga
memperkuat semua sistem organ serta ekstra, daya tahan tubuh ekstra dan juga butuh
menstimulasi perbaikan sel-sel tonus otot. Obat- nutrisi yang lebih untuk janinnya. Selain itu juga,
obat yang menyebabkan efek tonik tersebut madu merupakan bahan alami yang sangat baik
digolongkan sebagai tonikum. Efek untuk kesehatan tubuh. Adapun manfaat madu
tonik ini dapat terjadi karena efek stimulan yang bagi ibu hamil antara lain menambah tenaga,
dilakukan terhadap sistem syaraf memperkuat daya tahan tubuh selama kehamilan,
pusat (Wahyuni dan Kusumawati, 2008). meningkatkan nafsu makan, memudahkan buang
Suranto (2004) menyatakan bahwa madu air besar, membantu janin tumbuh dan
berkhasiat untuk menghasilkan energi, berkembang dengan sehat, menguatkan janin,
meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi rasa mual dan mencegah ibu hamil
meningkatkan stamina. Madu juga mengandung terserang berbagai penyakit.
unsur makanan yang luar biasa walaupun Manfaat madu bagi ibu hamil yang
kadarnya kecil, sehingga bisa digunakan sebagai menjelang persalinan terutama berkaitan dengan
tonik alami (Baskhara, 2008). Manfaat madu menambah tenaga yang sangat berperan dalam
bukan hanya sekedar untuk kesehatan karena pada kekuatan kontraksi (his) yang sangat diperlukan
dasarnya madu merupakan bahan makanan yang dalam proses persalinan. Pada proses persalinan
populer didunia kuliner sebagai pemanis atau diperlukan tenaga terutama his untuk mendorong
pengental. Kandungan yang terdapat di dalam janin agar dapat membantu pembukaan jalan lahir
madu berupa senyawa fruktosa (38,5%) dan sehingga proses persalinan dapat berlangsung
glukosa (3,10%), selain itu ada pula karbohidrat secara normal.
seperti Maltosa, sukrosa dan karbohidrat Menurut data WHO, sebanyak 99%
kompleks lainnya. Kandungan yang lainnya pada kematian ibu akibat masalah persalinan atau
madu berupa anti-oksidan meskipun hanya sedikit kelahiran terjadi di negara-negara berkembang
yakni dari senyawa Chrysin, Pinobanksim, (Joseph, 2010). Partus lama rata-rata di dunia
vitamin C, katalase dan Pinocembrin. Komposisi menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di
kompleks inilah yang membuat manfaat madu Indonesia sebesar 9 %. Kasus kematian di
baik untuk kesehatan. Propinsi Lampung pada tahun 2016 sebanyak 142
Adapun manfaat madu bagi kesehatan kasus yang penyebabnya antara lain perdarahan
antara lain: (1) sumber nutrisi yang lengkap;(2) sebanyak 45 kasus, pre eklampsi/eklampsi
meningkatkan metabolisme tubuh;(3) sebanyak 41 kasus, infeksi 1 kasus, gangguan
meningkatkan stamina;(4) memusnahkan bakteri sistem peredaran darah sebanyak 8 kasus, dan
dalam tubuh;(5) mengurangi batuk;(6) lain-lain sebanyak 45 kasus termasuk didalamnya
meningkatkan daya ingat;(7) mencegah kanker;(8) yang disebabkan oleh partus lama.
mengurangi risiko terkena serangan jantung;(9) Berdasarkan propil Dinas Kesehatan
mencegah dan mengobati diabetes;(10) mengobati Lampung Selatan, kasus kematian ibu di
luka bakar;(11) membantu mengobati dan Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017
menghilangkan alergi. Hasil penelitian Sambodo sebesar 52,68 per 100.000 KH (11 kasus).
(2009) menunjukkan bahwa madu dengan dosis Penyebab kematian ibu pada tahun 2017
200 mg/20 g BB menimbulkan efek tonik sebesar berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal (AMP)
adalah pendarahan 81,81% (9 kasus), eklampsia
9,09% (1 kasus) dan Emboli Air Ketuban 9,09% primipara dan grande multipara; (b) Ibu hamil
(1 kasus), penyebaran kasus kematian ibu pada tidak bersedia jadi responden
tahun 2017 terdapat di wilayah kerja Puskesmas Data yang dikumpulkan menggunakan
RI Rajabasa (2 kasus), Puskesmas RI Katibung, data primer. Berhubung variabel penelitiannya
Puskesmas RI Penengahan, Puskesmas Natar, berupa katagorik maka jenis uji yang dipilih
Puskesmas Way Sulan, Puskesmas Tanjung adalah uji non parametrik dan analisa bivariat
Agung, Puskesmas Hajimena, Puskesmas Way dalam penelitian ini dengan menggunakan chi
Panji, Puskesmas Way Urang, Puskesmas Karang square. dengan tingkat kemaknaan 95% ( p value
Anyar, dengan masing-masing 1 kasus. < α = 0,05). Ho ditolak jika p value ≤ 0,05 dan Ho
Berdasarkan studi pendahuluan pada gagal ditolak jika p value ≥ 0,05 (Hastono, 2007).
praktik mandiri bidan di wilayah Puskesmas
Karang Anyar, pada bulan Januari – Desember HASIL PENELITIAN
2018 didapatkan ibu bersalin yang dirujuk ke Analisis Univariat
Rumah Sakit karena mengalami kala I memanjang a. Lama Persalinan Kala I
sebanyak 9% (12 orang) dari 126 persalinan, Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
yang terdiri dari primipara 3 orang dan multipara Lama Persalinan Kala I Pada Ibu
9 orang. Hamil Multigravida Trimester III Di
Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk melakukan PMB Wilayah Puskesmas Karang
penelitian dengan judul “Pengaruh Konsumsi Anyar Kabupaten Lampung Selatan
Madu Terhadap Lama Persalinan Kala I Dan Kala Tahun 2019.
II Pada Ibu Hamil Multigravida Trimester III Di Konsumsi Lama Persalinan Kala Jumla %
PMB Wilayah Puskesmas Karang Anyar I h
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019”. ≤ 5 Jam > 5 Jam
N % N %
Madu 9 30 21 70 30 100
Tidak Konsumsi 3 10 27 90 30 100
Madu
METODE PENELITIAN Jumlah 12 20 48 80 60 100
Ihsan, A. A., 2011, Terapi Madu Hidup Sehat Ala Riyanto, Agus. 2011. Metode Penelitian
Rasul, Javalitera, Yogyakarta.Kasjono, Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Heru Subaris dkk. 2009. Teknik Sampling
Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Jakarta:
Graha Ilmu. Mitra Cendekia Press.
Manuaba, Ida Bagus Gde dkk. 2010. Ilmu Sambodo, N.W., 2009. Uji Efek Tonik Madu
Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB. Rambutan Pada Mencit Putih Jantan
Jakarta : EGC. Dengan Metode Natatory Exhaustion,
Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Muhammadiyah Surakarta,
Jakarta: EGC. Surakarta.Sugiyono, 2008.Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Molan, P.C. 2006. The Evidence Supporting the R&D. Bandung : Alfabeta : 87.
Use of Honey as a Wound Dressing.
Medical Journal of Waikato University, Sumarah dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin.
Hamilton, New Zealand. Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Wiknjosastro, Gulardi dkk. 2008. Pelatihan Klinik
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
Cipta. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Oxorn, Harry dkk. 2010. Ilmu Kebidanan:
Patologi dan
Zuliyanti, Nurma Ika, S.ST. 2010. “ Pengaruh
Pemberian Susu Dan Madu Pada Ibu
Intranatal Terhadap Lamanya Kala II Di
Rumah Bersalin Kharisma Husada
Kartasura Sukoharjo”. Skripsi. Surakarta
i