SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERENCANAAN STRATEGI BERDASARKAN ANALISIS MISI, VISI
DAN SWOT RS DI BANTUL YOGYAKARTA
Chanif Kurniasari
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIkes Surya Global Yogyakarta
ABSTRACT
Background: The concept of strategic management has not been optimally yet done by the Bantul
Yogyakarta Hospital. The issue of the development and preparation of a strategic plan has been done
but is more of an interest in the management of accreditation. In addition, there are several themes
that have become the thoughts of the leadership of the Bantul Yogyakarta Hospital, namely the JKN
program, there are many hospitals that near of Bantul Yogyakarta Hospital, and increasing number of
people around of the Hospital. For this reason, recommendations for strategy formulation are needed.
Objective: This study is aimed to develop recommendations for strategy formulation for Hospital with
mission evaluation, vision and SWOT analysis.
Method: This study used a qualitative method with a type of case study. The speaker in this study is
the leader of the Foundation and Hospital.
Results: The results of the exploration of mission and vision produce 5 mission points and 5 vision
points. Internal environment analysis used Value Chain Model from Porter and external environment
analysis used the Health Service System Environmental Analysis Model. The results of the SWOT
analysis produced 17 strengths, 15 weaknesses, 6 opportunities and 4 threats. The preparation of the
SWOT matrix produced: 5 SO strategies, 2 WO strategies, 2 ST strategies, and 2 WT strategies.
Strategic recommendations for Hospital are: goal strategies in the form of recommendations for
mission and vision statements, low cost strategies, implementation strategies, penetration strategies,
market development strategies and product development strategies
Conclusion: Re-formulation of the mission and vision of Hospital based on the results of the
exploration of mission and vision. From the results of the mission and vision formulation, internal and
external environmental analysis, and SWOT analysis formulated a strategy formulation
recommendation, namely the objective strategy in the form of recommendations for mission and
vision statements, low cost strategies, implementation strategies, penetration strategies, market
development strategies and product development strategies.
Keywords: mission and vision, internal and external environmental analysis, SWOT analysis,
strategy.
PENDAHULUAN lingkungan eksternal yang harus selalu
Untuk memiliki daya hidup yang dicermati bagi rumah sakit di Indonesia
tinggi, rumah sakit harus memiliki yakni regulasi pemerintah. Program
pemikiran, konsep dan manajemen Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah
strategis. Rumah sakit harus memiliki ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun
misi, visi dan tujuan yang jelas, mampu 2014 melalui Badan Penyelenggara
mengelola dan menganalisis aktivitas Jaminan Sosial (BPJS). Dengan adanya
internal organisasi, tanggap menghadapi program JKN rumah sakit dihadapkan
tantangan lingkungan eksternal serta pada penataan pembiayaan pelayanan
mampu menyusun dan meng- kesehatan yang harus menyesuaikan
implementasikan perencanaan strategis dengan tarif dari program JKN
untuk mencapai misi dan visi (Pearce II, pemerintah. Sehingga adanya program
Robinson, Jr, 2016). Salahsatu faktor
39
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JKN ini memunculkan era baru Kepala Bagian Keperawatan RS di Bantul
pengelolaan sebuah rumah sakit. Yogyakarta. Instrumen pada penelitian ini
yakni: Pedoman Wawancara Mendalam,
Konsep manajemen strategis Pedoman Wawancara Kelompok Fokus,
belum optimal difikirkan, disusun dan data sekunder.
diimplementasikan oleh pengelola Rumah
Sakit (RS) di Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian dan pembahasan
Penyusunan konsep manajemen strategis 1. Analisis misi dan visi RS di Bantul
tidak dilakukan secara khusus tetapi Yogyakarta
termuat pada Rencana Strategis (Renstra) Misi RS di Bantul Yogyakarta
RS di Bantul Yogyakarta dan lebih untuk sudah mengalami perubahan seperti
kepentingan akreditasi. Selain faktor yang tercantum saat ini pada Renstra
program JKN, kondisi eksternal yang 2016-2020. Pimpinan RS di Bantul
dirasakan menjadi tantangan saat ini Yogyakarta memiliki konsep bahwa
yakni faktor jarak beberapa rumah sakit misi adalah cara untuk mencapai visi,
pesaing yang cukup dekat di sekitar RS di dan misi tersebut dipandang masih
Bantul Yogyakarta dan peningkatan relevan dengan kondisi saat ini
jumlah penduduk disekitar rumah sakit. sehingga belum perlu diadakan
Berdasarkan uraian pada latar belakang perubahan. Poin penting dari hasil
dapat dirumuskan masalah yakni belum eksplorasi misi RS di Bantul
adanya formulasi strategi RS di Bantul Yogyakarta yakni:
Yogyakarta secara lengkap, sehingga a. Target pelanggan dan klien:
penting untuk disusun rekomendasi masyarakat ekonomi menengah - ke
formulasi strategi berbasis evaluasi misi, bawah.
visi serta analisis SWOT bagi RS di Bantul b. Pelayanan utama yang akan
Yogyakarta. disampaikan: Rehab Medik, Geriatri,
Obsgin - Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Bahan dan Cara Penelitian c. Domain geografis: wilayah Propinsi
Penelitian ini menggunakan metode DIY untuk layanan spesifik
penelitian kualitatif dengan jenis studi (unggulan) serta wilayah Kabupaten
kasus karena peneliti akan mempelajari Bantul dan sekitarnya untuk layanan
dan melakukan eksplorasi pada berbagai umum.
hal untuk menjawab pertanyaan penelitian d. Nilai-nilai tertentu: Pelayanan yang
berupa pertanyaan bagaimana dan nyaman, aman dan kekeluargaan.
mengapa (Yin, 2015). Pemilihan nara e. Filisofi Eksplisit: Hidup untuk
sumber pada penelitian ini menggunakan membangun rumah sakit, hidup
teknik purposive sampling, yakni teknik untuk menjalankan profesi.
pengambilan sampel sumber data yang f. Aspek penting lainnya dari
didasarkan dengan pertimbangan tertentu kekhasan: Efisien
(Sugiyono, 2015). Narasumber pada Adanya misi merupakan hal yang
penelitian ini yakni: Ketua RS di Bantul penting bagi setiap organisasi
Yogyakarta, Pengurus RS di Bantul termasuk rumah sakit. Misi rumah sakit
Yogyakarta, Direktur RS di Bantul merupakan alasan keberadaan-nya,
Yogyakarta, Kepala Bagian SDM, Diklat definisi perannya dalam masyarakat
dan Umum RS di Bantul Yogyakarta, beserta tanggung jawab yang melekat,
Kepala Bagian Keuangan RS di Bantul yaitu dengan menetapkan layanan
Yogyakarta, Kepala Bagian Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
Medik RS di Bantul Yogyakarta dan (Rego, 2016). Misi berupa pernyataan
40
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
eksplisit mengenai tugas rumah sakit pada masa mendatang adalah seperti
(Trisnantoro, 2005) dan memuat tujuan pada pernyataan visi tersebut yang
khusus mengapa sebuah organisasi dipandang sudah lebih jelas memuat
didirikan (Speziale, 2015). harapan pendiri dan pimpinan RS di
Misi RS di Bantul Yogyakarta Bantul Yogyakarta.
saat ini belum cukup menggambarkan Dengan menggunakan peta
siapa dan apa tugas RS di Bantul berpikir strategis untuk menulis
Yogyakarta, serta belum memuat poin- pernyataan visi (Swayne, 2013),
poin penting misi yakni target didapatkan beberapa hal terkait
pelanggan, pelayanan utama, domain dengan visi RS di Bantul Yogyakarta,
geografis dan filosofi eksplisit. Selain yakni:
itu muatan pada misi tersebut masih 1. Harapan yang jelas untuk masa
bersifat normatif atau sesuatu yang depan: kuantitas dan kualitas
juga akan dilakukan oleh rumah sakit layanan bertambah
lain yakni tentang patient safety, 2. Tantangan dan keunggulan: mem-
dukungan terhadap program bahagiakan dan membanggakan
pemerintah serta pelayanan yang tidak 3. Inspirasional dan emosional: ke-
membedakan. Hasil eksplorasi misi bersamaan dan mitra kerja
menunjukkan adanya keseragaman dan 4. Memberdayakan karyawan terlebih
keselarasan para pimpinan RS di Bantul dahulu: mitra kerja
Yogyakarta mengenai misi. Semua 5. Mudah diingat dan memberikan
poin tentang misi dapat dijawab dan panduan: profesional, efisien, agamis,
disetujui oleh semua pimpinan. Hal ini membahagiakan.
menunjukkan bahwa sebenarnya ada Setelah mengetahui dan
kepahaman semua pimpinan mengenai menegaskan misi, selanjutnya rumah
apa tugas dan alasan didirikannya RS sakit harus memiliki visi yang kuat dan
di Bantul Yogyakarta serta penetapan mampu berbagi visi ini dengan seluruh
layanannya, walaupun belum termuat pemangku kepentingan rumah sakit
pada misi saat ini. Faktor kualitas, (Marscal, 2010). Visi rumah sakit
akses, biaya dan manfaat juga sudah adalah gambaran keadaan rumah sakit
ada dalam muatan hasil eksplorasi di masa depan dalam menjalankan
misi. Poin kunci dari hasil eksplorasi misinya. Secara logika visi tersebut
misi yang penting untuk termuat dalam dapat diwujudkan dan sebaiknya
pernyataan misi RS di Bantul menyiratkan harapan dan kebanggaan
Yogyakarta yakni: Kelompok jika dapat dicapai. Penyusunan visi
masyarakat ekonomi menengah ke sebaiknya memperhitungkan
bawah, Rehab Medik, Geriatri, Obsgin- jangkauan waktu serta merupakan
KIA, Wilayah DIY, Kekeluargaan, serta sesuatu yang nyata dan terukur
Efisien. (Trisnantoro, 2005).
Visi RS di Bantul Yogyakarta Analisis terhadap visi RS di
mengalami perubahan pada Renstra Bantul Yogyakarta saat ini bahwa visi
tahun 2016-2020. Visi tersebut yakni tersebut belum menggambarkan
“Menjadi Rumah Sakit dengan secara lengkap gambaran kondisi yang
pelayanan yang profesional, efisien, diinginkan di masa depan, masih
agamis dan membahagiakan. Dari hasil bersifat abstrak, belum ada jangkauan
wawancara eksplorasi visi, semua waktu, sulit untuk diukur pencapaiannya,
pimpinan menyatakan bahwa harapan serta belum ada muatan yang
akan kondisi RS di Bantul Yogyakarta menunjukkan tantangan, keunggulan,
41
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
inspirasional serta emosional. Evaluasi humanis karena selaras dengan
terhadap hasil eksplorasi visi RS di misi kekeluargaan dan sasaran
Bantul Yogyakarta yakni juga belum masyarakat kelompok masyarakat
cukup menunjukkan kejelasan akan ekonomi menengah ke bawah yang
harapan kondisi di masa mendatang. memiliki karakteristik masih
Disebutkan bahwa ada harapan mengedepankan komunikasi dan
berupa bertambahnya kualitas dan interaksi yang humanis. Ukuran atas
kuantitas tetapi pernyataan tersebut pencapaian pelayanan yang
masih bersifat abstrak dan belum humanis dapat dimasukkan pada
dinyatakan secara jelas dan detail. survei kepuasan konsumen yang
Selain itu hasil eksplorasi visi belum dilakukan secara periodik.
menyampaikan secara jelas tentang 3. Inspirasional dan emosional:
jangkauan waktu. Analisis yang lain kebersamaan dan mitra kerja. Kata
yakni beberapa poin dari visi adalah hal kebersamaan dan mitra kerja
yang sulit untuk diukur pencapaiannya mampu untuk memberi ilham yang
dan kurang jelas sasarannya, yakni inspirasional dan dan mengikat
aspek membahagiakan, agamis dan secara emosi dalam organisasi.
membanggakan. Sedangkan kata 4. Memberdayakan karyawan terlebih
mitra kerja dan kebersamaan cukup dahulu: mitra kerja. Karyawan di RS
menjadi poin visi yang inspirasional di Bantul Yogyakarta disebut
dan emosional. dengan mitra kerja.
Rekomendasi visi berupa poin- 5. Mudah diingat dan memberikan
poin atau kata kunci yang dapat panduan: profesional, efisien,
diberikan sebagai evaluasi visi saat ini agamis, membahagiakan. Kata
yakni: profesional dan efisien mudah
1. Harapan yang jelas untuk masa diingat dan mampu menjadi
depan: kuantitas dan kualitas panduan bagi seluruh kegiatan
bertambah. Untuk lebih memperjelas rumah sakit serta selaras dengan
dapat direkomendasikan harapan misi. Kata membahagiakan masih
tersebut berupa bertambahnya bersifat abstrak. Untuk kata agamis
jumlah, kapasitas dan kualitas dari hasil wawancara belum ada
layanan pada 5 tahun mendatang. kejelasan tentang maksud konsep
2. Tantangan dan keunggulan: agamis tersebut.
membahagiakan dan mem-
banggakan. Kata membahagiakan 2. Analisis Lingkungan Internal dan
dan membanggakan masih bersifat Eksternal RS di Bantul Yogyakarta
abstrak dan belum jelas Dari hasil penelitian dapat
sasarannya. Rekomendasi yang disusun analisis lingkungan internal RS
dapat diberikan tentang hal yang di Bantul Yogyakarta sebagai berikut:
dapat menggambarkan tantangan 1. Pra Pelayanan
dan keunggulan bagi RS di Bantul Sebagian kegiatan pra
Yogyakarta yakni pelayanan yang pelayanan di RS di Bantul
humanis. Bisa jadi kata humanis Yogyakarta sudah dilaksanakan
masih terkesan abstrak tetapi dengan banyaknya kegiatan
karena disertai kata pelayanan promosi. Akan tetapi riset pasar
maka jelas sasarannya adalah belum dilaksanakan dan belum ada
pasien dan keluarga pasien. Dasar pengelolaan data survei kepuasan
pemikiran lain dari pelayanan konsumen. Pemanfaatan website
42
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
belum optimal dan Mou dengan nilai pada pelayanan kesehatan untuk
pihak ketiga masih terbatas mencapai keunggulan kompetitif
jumlahnya. Selain itu belum ada (Buttigieg, 2016). Selanjutnya dari
koordinasi dan perencanaan analisis rantai nilai tersebut akan
kegiatan pra pelayanan serta belum dirumuskan kekuatan dan ke-
ada SDM kehumasan dengan lemahannya. RS di Bantul Yogyakarta
kapasitas yang memadai. sudah melaksanakan seluruh kegiatan
2. Proses Pelayanan seperti pada rantai nilai dan
RS di Bantul Yogyakarta menghasilkan nilai yang menjadi
memiliki cukup banyak pelayanan kekuatannya tetapi masih cukup
dan penunjang kesehatan. Jumlah banyak kekurangan dalam aktivitasnya
pasien mengalami peningkatan yang selanjutnya akan menjadi
pada 3 tahun terakhir. SPO sudah kelemahannya.
lengkap tetapi budaya mutu dan Analisis lingkungan eksternal RS di
capaian mutu masih rendah. Selain Bantul Yogyakarta yakni sebagai
itu clinical pathway masih sangat berikut:
terbatas jumlahnya. 1. BPJS Kesehatan sebagai
3. Pasca Pelayanan penyelenggara program JKN
RS di Bantul Yogyakarta memiliki landasan hukum yang kuat
memiliki dan menjalankan beberapa tetapi dinilai belum mampu memiliki
kegiatan pasca pelayanan yakni: kinerja yang baik.
home visit dan sistem booking. Akan 2. Jumlah penduduk di Kabupaten
tetapi masih perlu perbaikan dalam Bantul dan Kecamatan Banguntapan
proses kepulangan pasien. mengalami peningkatan pada 3
4. Aktivitas Pendukung tahun terakhir. Selain itu
Struktur organisasi sudah peningkatan penduduk juga terjadi
sesuai dengan tipe rumah sakit. di sekitar RS di Bantul Yogyakarta
Budaya yang dikembangkan yakni karena adanya peningkatan jumlah
kekeluargaan, 7S, kesederhanaan perumahan.
dan budaya mutu. Pengelolaan SDM 3. Masih banyak terjadi masalah pada
dengan konsep kekeluargaan dan pelaksanaan JKN di Indonesia
kebersamaan dengan penyebutan karena adanya multi interpretasi
SDM sebagai mitra kerja dan sistem pada tata hukum JKN yakni UU
renumerasi yang selaras SJSN dan aturan pelaksanaannya.
produktivitas. Konsep efisiensi Sedangkan tata hukum terkait
menjadi dasar bagi sistem keuangan dengan perizinan rumah sakit tipe C
RS di Bantul Yogyakarta. dan D sudah ada kejelasan
Pendapatan mengalami peningkatan regulasinya.
pada 3 tahun terakhir. Jumlah alat 4. Di sekitar RS di Bantul Yogyakarta
kesehatan sesuai dengan tipe ada 12 rumah sakit dengan jarak 2
rumah sakit. RS di Bantul km hingga 13 km, yang terdiri dari 7
Yogyakarta sudah memiliki sistem rumah sakit umum swasta dan 5
informasi rumah sakit tetapi rumah sakit swasta khusus.
belum efektif dalam 5. Sudah ada regulasi tentang farmasi
pelaksanaannya. dan alat kesehatan di rumah sakit
Analisis lingkungan internal yakni Standar Pelayanan Kefarmasian
berdasarkan Model rantai nilai Porter di Rumah Sakit yang berpedoman
digunakan untuk menganalisis rantai pada Peraturan Menteri Kesehatan.
43
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
6. 20 jenis pendidikan tenaga tersebut untuk mengetahui
kesehatan diselenggarakan di DIY. pengaruhnya terhadap RS di Bantul
Setiap organisasi termasuk Yogyakarta dan selanjutnya
rumah sakit pada saat menjalankan dikelompokkan ke dalam peluang dan
bisnisnya dipengaruhi oleh perubahan ancaman.
lingkungan eksternalnya ((Njoroge, J.K, 5. Analisis SWOT RS di Bantul
2016). Untuk itu organisasi harus Yogyakarta
mampu melakukan pemetaan dan Dari hasil data faktor internal RS
adaptasi terhadap lingkungan eksternalnya. di Bantul Yogyakarta dapat ditetapkan
Kemampuan menyelaraskan dengan 17 kekuatan dan 15 kelemahan RS di
lingkungan eksternal akan berpengaruh Bantul Yogyakarta. Faktor-faktor
pada keberhasilan dan eksistensi eksternal yang mempengaruhi RS di
sebuah organisasi (Kan, Muhammad Bantul Yogyakarta terdiri dari 6 peluang
Wasim jan, 2014). dan 4 ancaman. Selanjutnya dari data
Analisis lingkungan eksternal semua kekuatan, kelemahan, peluang
bagi RS di Bantul Yogyakarta dan ancaman dipilih 5 faktor yang
menggunakan Model Analisis dianggap memiliki pengaruh besar.
Lingkungan Sistem Pelayanan Dari faktor-faktor tersebut dapat
Kesehatan yang terdiri dari 8 faktor disusun kemungkinan strategi bagi RS
eksternal. Dilakukan analisis dan di Bantul Yogyakarta, sebagai berikut:
pemetaan terhadap 8 faktor eksternal
Tabel 1 Matriks SWOT RS di Bantul Yogyakarta
INTERNAL Kekuatan RS di Bantul Kelemahan RS di Bantul
1. Lokasi strategis 1. Kehumasan belum ter- koordinasi
2. Jumlah layanan lebih banyak dari 2. Capaian mutu masih rendah
pesaing 3. Skill SDM masih kurang
3. Pembiayaan efisien 4. Dokumentasi data lemah
4. Tarif murah 5. Jumlah SDM masih kurang
5. Peningkatan jumlah pasien
EKSTERNAL
Peluang RS di Bantul Strategi S-O Strategi W-O
1. BPJS Kesehatan memiliki 1. Peningkatan akreditasi 1. Peningkatan kompetensi, skill dan
landasan hukum yang kuat 2. Peningkatan jumlah kamar dan jumlah SDM
2. Peningkatan jumlah penduduk fasilitas 2. Peningkatan kapasitas
3.Kejelasan aturan perizinanRS 3. Peningkatan area sasaran organisasi
tipe C dan tipe D kelompok masyarakat
4.Kerjasama yang baik dengan 4. Peningkatan tampilan fisik
rumah sakit yang berjarak bangunan dan fasilitas rumah
dekat sakit
5. Regulasi yang lengkap tentang 5. Perluasan pangsa pasar dengan
standar pelayanan ke- menambah kelompok pasar
farmasian di rumah sakit.
Ancaman RS di Bantul Strategi S-T Strategi W-T
1. Rendahnya penilaian kinerja 1. Penambahan jumlah layanan 1. Peningkatan efisiensi
BPJS Kesehatan kesehatan 2. Penciutan organisasi,
2. Penurunan penerimaan Negara 2. Peningkatan efisiensi pengurangan layanan kesehatan
dari pajak
3. Multi interpretasi pada UU
SJSN dan aturan
pelaksanaannya
4. Ada 12 rumah sakit yang
berjarak dekat dengan RS di
Bantul Yogyakarta.
44
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Analisis SWOT adalah teknik kesehatan yang terjangkau dan
yang digunakan untuk menganalisis bermutu bagi masyarakat di DIY secara
kekuatan, kelemahan, peluang dan kekeluargaan dan efisien dengan
ancaman bisnis (Ommani, 2011). program unggulan pada pelayanan
Analisis ini memerlukan spesifikasi kesehatan Rehab Medik, Geriatri dan
tujuan dan identifikasi faktor internal Obsgin-KIA”.
dan eksternal, baik yang Selanjutnya dilakukan analisis
menguntungkan dan tidak dan strategi pencapaian rekomendasi
menguntungkan (Rego, 2010). misi tersebut pada setiap poinnya. Poin
Analisis SWOT dinilai sebagai alat terjangkau selaras dengan sasaran
yang paling efektif dalam kelompok masyarakat ekonomi
mengembangkan rumah sakit (Supic, menengah ke bawah serta beberapa
2015). Matriks SWOT menghasilkan 4 faktor internal yang menjadi kekuatan
kemungkinan strategi yakni Strategi RS di Bantul Yogyakarta yakni konsep
SO, WO, ST dan WT. (David, 1995 pembiayaan organisasi yang efisien,
pada Suwarsono, 2002). Hasil matriks penetapan tarif pelayanan yang murah,
SWOT bagi RS di Bantul Yogyakarta sistem renumerasi yang sesuai dengan
menghasilkan beberapa kemungkinan produktivitas organisasi dan prinsip
strategi yakni: 5 strategi SO, 2 strategi efisiensi, serta adanya budaya
WO, 3 strategi ST dan 2 strategi WT. sederhana. Strategi Positioning
(Positioning Strategy) berupa strategi
6. Rekomendasi Formulasi Srategi RS biaya rendah (Cost Leadership) dapat
di Bantul Yogyakarta dipilih untuk mencapai misi
Strategi yang paling mendasar terjangkau. Cost Leadership
yakni Directional Strategy atau strategi menekankan pada upaya
tujuan yakni strategi untuk menentukan memproduksi produk standar dengan
arah dengan membangun misi untuk biaya per unit yang rendah (Swayne et
organisasi serta menciptakan visi untuk al, 2013). Untuk memastikan bahwa
masa depan (Swayne, et al 2013). biaya per unit rendah maka harus ada
Beberapa poin penting belum penghitungan biaya per unit (unit cost)
tercantum pada misi RS di Bantul yang selama ini belum dilakukan oleh
Yogyakarta saat ini. Sedangkan dari RS di Bantul Yogyakarta.
hasil eksplorasi misi menunjukkan Poin mutu termuat pada
kepahaman pimpinan RS di Bantul rekomendasi pernyataan misi karena
Yogyakarta mengenai poin-poin mutu adalah aspek penting dari misi,
penting tentang tugas, alasan selain itu sebagai bentuk penegasan
pendirian, sasaran kelompok bahwa walaupun biaya terjangkau
masyarakat, pelayanan utama, nilai- tetapi mutu tetap menjadi komitmen
nilai tertentu dan kekhasan. Poin-poin bagi RS di Bantul Yogyakarta. Terkait
penting tersebut yakni Kelompok dengan mutu, RS di Bantul Yogyakarta
masyarakat ekonomi menengah ke masih memiliki beberapa kelemahan
bawah, Rehab Medik, Geriatri, Obsgin- yakni masih kurangnya pelaksanaan
KIA, Wilayah DIY, Kekeluargaan, budaya mutu dan capaian mutu, jumlah
serta Efisien. Berdasarkan analisis misi clinical pathway masih terbatas, masih
maka dapat direkomendasikan ada kekurangan jumlah perawat
pernyataan misi RS di Bantul bangsal, implementasi skill SDM masih
Yogyakarta, sebagai berikut: kurang, serta masih ada kekurangan
“Menyelenggarakan pelayanan dokumen dan edukasi pada
45
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
kepulangan pasien serta masih tumbuh kembang dengan jumlah
lemahnya dokumentasi data. Strategi tenaga terapis sebanyak 10 orang.
yang dapat digunakan untuk mengatasi Selain itu data jumlah pasien rehab
yakni Strategi Implementasi medik dan layanan penunjang medik
(Implementation Strategy) pada mengalami peningkatan pada tahun
aktivitas pelayanan dan aktivitas 2015 - 2017. Akan tetapi layanan
pendukung pada bidang SDM. Pada unggulan rehab medik belum didukung
aktivitas pelayanan yakni dengan kecukupan tenaga dokter spesialis
menyusun sistem pengembangan dan karena baru tersedia 1 dokter spesialis
implementasi budaya mutu di rehab medik dan dengan status tidak
lingkungan RS di Bantul Yogyakarta. tetap. Geriatri layak untuk menjadi
Sedangkan pada aktivitas bidang SDM unggulan karena RS di Bantul
yakni berupa: penambahan tenaga Yogyakarta memiliki Unit Geriatric Care
perawat dan farmasi serta program yang merupakan unit pelayanan
peningkatan skill SDM. kesehatan geriatri yang terpadu
Kekeluargaan menjadi salah satu dengan jumlah perawat home care
hasil eksplorasi misi RS di Bantul sebanyak 60 orang dan memiliki jenis
Yogyakarta. Konsep kekeluargaan layanan yang cukup lengkap yakni:
diterapkan baik pada hubungan internal home care, home visite, pijat,
organisasi maupun dengan pasien dan konsultasi gizi, laboratorium, promosi
keluarga pasien. Hal ini selaras dengan kesehatan dan obat. Data pasien
budaya yang ingin dan sedang geriatric care tahun 2016-2017
dikembangkan yakni budaya 7S dan menunjukkan jumlah yang stabil.
pengelolaan karyawan secara Layanan obsgin dimiliki oleh 10 rumah
kekeluargaan serta visi kebersamaan. sakit diantara 12 rumah sakit yang ada
Karyawan disebut dengan mitra kerja di sekitar RS di Bantul Yogyakarta.
seperti yang disebut pada eksplorasi Tetapi layanan obsgin cukup layak
visi. Konsep karyawan sebagai mitra untuk menjadi unggulan dengan
kerja bermakna bahwa hubungan kerja pertimbangan adanya peningkatan
tidak bersifat transaksional tetapi jumlah penduduk di Kabupaten Bantul
kekeluargaan dan kebersamaan. dan di Kecamatan Banguntapan serta
Pada eksplorasi misi dan lokasi RS di Bantul Yogyakarta yang
rekomendasi pernyataan misi strategis. Selain itu jumlah pasien
menetapkan bahwa layanan rehab obsgin RS di Bantul Yogyakarta per
medik, geriatri dan obsgin-KIA menjadi bulan pada tahun 2015 - 2017
layanan unggulan RS di Bantul mengalami peningkatan dan saat ini
Yogyakarta. Penetapan layanan rehab sudah ada 2 dokter spesialis obsgin
medik sebagai unggulan sesuai dengan status 1 dokter adalah
dengan kondisi salahsatu faktor karyawan tetap dan 1 karyawan tidak
eksternal yakni rumah sakit pesaing, tetap. Ketiga layanan unggulan
bahwa layanan rehab medik tidak tersebut memiliki perkembangan
dimiliki oleh 12 rumah sakit pesaing di jumlah pasien yang stabil bahkan
sekitar RS di Bantul Yogyakarta. Hal ini meningkat atau dapat disebut memiliki
juga didukung bahwa RS di Bantul pasar yang tumbuh. Direkomendasikan
Yogyakarta memiliki layanan strategi untuk memastikan ketiga
penunjang rehab medik yang cukup produk tersebut menjadi layanan utama
lengkap seperti fisioterapi, terapi / unggulan yakni Strategi Penetrasi
sentuh, terapi wicara, pijat dan terapi
46
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
(Penetration Strategy) dan strategi Rekomendasi pernyataan misi
implementasi pada proses pelayanan. menyebutkan jangkauan geografis
Strategi penetrasi dilakukan pelayanan kesehatan hingga wilayah DIY.
dengan cara meningkatkan pangsa Secara lebih rinci seperti disebutkan
pasar di pasar saat ini melalui upaya dalam hasil eksplorasi misi, untuk layanan
pemasaran yakni promosi dan harga umum hingga wilayah Bantul sedangkan
(Swayne et al, 2013). Perencanaan untuk layanan unggulan (utama) hingga
kegiatan promosi intensif yang dapat wilayah DIY. Untuk mencapai jangkauan
direkomendasikan yakni: geografis tersebut direkomendasikan
a. Pemetaan kembali kelompok dilakukan strategi perluasan (expansion)
masyarakat yang menjadi sasaran yakni berupa strategi pengembangan
promosi, seperti: PWRI, posyandu pasar (market development) dengan
anak, posyandu lansia, PKK, dan memperluas area kegiatan pra pelayanan.
komunitas masyarakat lainnya yang Kegiatan pra pelayanan dan kehumasan
membutuhkan layanan rehab medik, yang selama ini masih terbatas di area
geriatri dan obsgin - KIA. sekitar RS di Bantul Yogyakarta diperluas
b. Menyusun jadwal dan jenis program hingga wilayah Bantul untuk produk
promosi yang melibatkan dan sesuai layanan umum dan perluasan hingga
dengan komunitas tersebut. wilayah DIY untuk produk layanan
c. Melakukan koordinasi dengan unggulan. Strategi pengembangan pasar
tenaga pelaksana medis dan unit ini didukung adanya faktor internal yang
terkait untuk pelaksanaan kegiatan menjadi kekuatan yakni RS di Bantul
promosi. Yogyakarta memiliki konsep kehumasan
d. Menyusun rencana tindak lanjut atas bahwa setiap SDM adalah agen sehingga
kegiatan promosi yang telah sangat memungkinkan setiap SDM
dilakukan. melakukan kegiatan kehumasan dan hal
ini juga selaras dengan sistem renumerasi
Strategi implementasi pada yang berbasis produktivitas dan kinerja.
proses pelayanan dilakukan untuk Strategi implementasi juga
memastikan ketiga layanan tersebut direkomendasikan untuk mengurangi
mampu menjadi layanan unggulan RS kelemahan pada aktivitas pra pelayanan.
di Bantul Yogyakarta. Langkah- Langkah-langkah strategi implementasi
langkah strategi implementasi yang tersebut yakni:
dapat direkomendasikan yakni: a. Penambahan SDM untuk bagian
1. Penambahan minimal 1 dokter Humas dengan kompetensi yang
spesialis rehab medik dan 1 orang memadai
dokter spesialis geriatri. Hal ini untuk b. Melakukan riset pasar dan analisis
menambah kapasitas dan mutu hasil survei kepuasan konsumen
layanan sehingga bisa mengurangi c. Menyusun perencanaan kegiatan
waktu tunggu periksa pasien. kehumasan yang terdiri dari pemetaan
2. Mengupayakan peningkatan status area perluasan, sasaran, jenis kegiatan
dokter rehab medik menjadi tenaga dan skedul kegiatan
medis tetap. Dengan status tetap d. Melakukan koordinasi dengan tenaga
akan lebih menguatkan layanan pelaksana medis dan unit terkait
rehab medik untuk menjadi layanan e. Mengaktifkan kembali web sebagai
unggulan. sarana informasi dan promosi
f. Menambah jumlah MoU
47
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
g. Meningkatkan tampilan fisik bangunan akreditasi, bahwa hingga tahun ke 5 nanti
rumah sakit RS di Bantul Yogyakarta mampu meraih
akreditasi paripurna.
Analisis terhadap visi RS di Bantul Dari hasil analisis pesaing
Yogyakarta saat ini maupun dari hasil didapatkan data bahwa RS di Bantul
eksplorasi visi belum cukup memberikan Yogyakarta memiliki layanan kesehatan
gambaran yang jelas tentang harapan di yang lebih lengkap dibandingkan dengan
masa mendatang, masih bersifat abstrak, 12 rumah sakit pesaing lainnya. Ada
belum ada jangkauan waktu dan sulit beberapa layanan yang memang tidak
diukur pencapaiannya. Poin poin yang dimiliki oleh RS di Bantul Yogyakarta
didapatkan dari hasil eksplorasi visi yakni: tetapi sebagian besar karena memang
kuantitas dan kualitas bertambah, pelayanan khusus pada rumah sakit
membahagiakan dan membanggakan, khusus. Untuk mencapai visi “menjadi
kebersamaan dan mitra kerja serta rumah sakit kelas D dengan layanan
profesional, efisien, agamis dan kesehatan yang lengkap”, maka
membahagiakan. Agar lebih jelas, tidak indikatornya yakni adanya penambahan
abstrak, dapat diukur serta memiliki jenis layanan dan penambahan kapasitas
jangkauan waktu, direkomendasikan poin layanan. strategi yang dapat
poin visi yakni: bertambahnya jumlah direkomendasikan adalah strategi
layanan, kapasitas dan kualitas rumah perluasan (expand strategy) berupa
sakit, humanis, mitra kerja, profesional strategi pengembangan produk (product
dan efisien. Berdasarkan poin-poin development strategy), yakni berupa
penting tersebut dapat direkomendasikan langkah-langkah sebagai berikut:
pernyataan visi RS di Bantul Yogyakarta a. Penambahan jumlah tempat tidur. Hal
sebagai berikut: “Menjadi rumah sakit ini perlu dilakukan untuk memenuhi
kelas D dengan pelayanan kesehatan jumlah masyarakat yang meningkat di
yang lengkap dan berkualitas dengan sekitar RS di Bantul Yogyakarta
mengedepankan pelayanan humanis dari maupun di Kecamatan Banguntapan
seluruh karyawan sebagai mitra kerja b. Membuka kamar rawat inap VIP. Hal
yang bekerja secara profesional dan ini juga untuk menangkap peluang
efisien pada tahun 2025”. Visi, misi, faktor adanya peningkatan jumlah penduduk
internal dan faktor eksternal memiliki di sekitar RS di Bantul Yogyakarta
hubungan dan keterkaitan yang erat. dengan kelompok ekonomi yang
Keterkaitan tersebut perlu dikaji untuk beragam
menilai apakah rumah sakit mempunyai c. Penambahan ruang operasi. Saat ini
kemampuan dan peluang untuk baru ada 1 ruang operasi sehingga
melaksanakan misi serta mencapai belum cukup untuk memenuhi
visinya. Penetapan misi dan visi dapat kebutuhan pelaksanaan operasi
mempengaruhi interpretasi lingkungan seiring dengan ber-tambahnya
eksternal dan internal, demikian juga jumlah pasien dan layanan kesehatan.
sebaliknya (Trisnantoro, 2005). Poin dari
pernyataan visi yakni humanis, mitra KESIMPULAN
kerja, profesional dan efisien sudah 1. Misi RS di Bantul Yogyakarta saat ini
selaras dengan rekomendasi pernyataan belum menggambarkan secara lengkap
misi dan faktor eksternal yang menjadi alasan didirikannya RS di Bantul
kekuatan RS di Bantul Yogyakarta. Yogyakarta, tugasnya, layanan yang
Indikator untuk poin visi “berkualitas” yakni diberikan serta sasaran kelompok
dengan rencana peningkatan penilaian masyarakat yang dilayaninya. Hasil
48
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
eksplorasi misi sudah cukup lengkap
menggambarkan misi RS di Bantul DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. Poin-poin penting dari Buttigieg, Sandra C. et al. 2016. Value
hasil eksplorasi misi yakni: Kelompok Chains of Public and Private
ekonomi menengah ke bawah; Healthcare Services in a Small EU
pelayanan utama (unggulan): rehab Island State: A SWOT Analysis.
medik, geriatri, obsgyn-KIA; Domain Front Public Health.
geografis: Kabupaten Bantul hingga Creswell, John W. 2012. Research
DIY; Pelayanan yang aman, nyaman Design. Pendekatan Kualitatif,
dan Kekeluargaan; Efisien. Visi RS di Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta.
Bantul Yogyakarta saat ini dan hasil Pustaka Pelajar.
eksplorasi visi belum cukup Cronin, Corry E, et al. 2017. Comparing
menggambarkan secara jelas harapan Hospital Mission Statement Content
akan kondisi di masa mendatang. Poin- in a Changing Healthcare Field.
poin penting dari hasil eksplorasi visi Hospital Topics.
yakni: kuantitas dan kualitas bertambah; Goldstein, Susan Meyer et al. 2001. The
membahagiakan dan membanggakan; Effect of Location, Strategy, and
kebersamaan; mitra kerja; profesional, Operations Technology on Hospital
efisien, agamis dan membahagiakan. Performance. Journal of Operations
2. Hasil analisis lingkungan internal dan Managements.
lingkungan eksternal bagi RS di Bantul Kan, Muhammad Wasim jan et al. 2014.
Yogyakarta menghasilkan 17 kekuatan, Strategic Planing and Reality of
15 kelemahan, 6 peluang dan 4 External Environment of Organizations
ancaman. Dari analisis lingkungan in Contemporary Business
tersebut disusun matriks SWOT Environments. Business Managements
menghasilkan 4 sel kemungkinan and Strategy.
pilihan strategi yang terdiri dari 5 Kim, HS. 2015. Relation Analysis Between
strategi SO, 2 strategi WO, 2 strategi Internal Environment and
ST dan 2 strategi WT. Organizational. Jhosp.
3. Rekomendasi strategi dimulai dengan Langabeer, James. 2008. Hospitals
strategi tujuan berupa rekomendasi Turnaround Strategies. Hospital
pernyataan misi. Strategi untuk Topics.
mencapai misi tersebut yakni strategi Lega, Frederico. 2013. Decoupling The
biaya rendah, strategi implementasi Use And Meaning of Strategic Plans
pada aktivitas pelayanan dan aktivitas in Public Healthcare. BMC Health
SDM, strategi penetrasi berupa Services Research.
perencanaan kegiatan promosi, Lethbridge, Jane. 2011. Understanding
strategi implementasi pada proses Multinational Companies In Public
pelayanan, strategi pengembangan Health Systems, Using a Competitive
pasar dan strategi implementasi pada Advantage Framework. Globalization
aktivitas pra pelayanan. Strategi tujuan and Health. Biomed Central Ltd.
terkait dengan visi berupa rekomendasi Marchal, Bruno; et al. 2010. Turning
pernyataan visi. Strategi untuk around an Ailing District Hospital: A
mencapai visi tersebut yakni strategi realist Evaluation of Strategic
pengembangan produk berupa Changes at Ho Municipal Hospital
langkah-langkah untuk menambah (Ghana). BMC PublicHealth.
jumlah, kapasitas dan mutu layanan McCarthy, Kathleen H. 2012. 5 Strategies
RS di Bantul Yogyakarta. For Building A Top Performing
49
SURYA MEDIKA
Volume 14 No. 1 Januari 2019 JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Hospital. Healthcare Financial Mulyadi. 2011. Sistem Perencanaan dan
Management. Pengendalian Manajemen.
Moleong, Lexy J., M.A. Prof. DR. 2017. Jakarta. Salemba Empat.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Njoroge J.K, et al. 2016. External
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Environment Influence organizational
Muhammad, Suwarsono. 2008. performance The Case of Kenyan
Manajemen Strategik. Konsep dan State Corporations. Managements
Kasus. Yogyakarta. UPP STIM and oraganizational Studies.
YKPN.
Ommani, Ahmad Reza. 2011. Strengths, Planning and Management: a
Weaknesses, Opportunities and prospective Study. BMC.
Threats (SWOT) Analysis for Swayne, et al. 2013. Strategic
Farming System Businesses Management of Health Care
Management: Case of Wheat Organizations. Jossey Bass.
Farmers of Shadervan District, Trisnantoro, Laksono. 2005. Aspek
Shoustar Township, Iran. AJBM. Strategis Manajemen Rumah Sakit
Osita, Ifediora Christian, et al. 2014. Antara Misi Sosial dan Tekanan
Organization’s Stability and Pasar. Yogyakarta. Andi Offset.
Productivity: The Role of SWOT Yin, Robert K. 2015. Studi Kasus Desain
Analysis an Acronym for Strength, dan Metode. Jakarta. Rajawali Pers.
Weakness, Opportunities and
Threat. International Journal of
Innovative and Applied Research.
Pearce II, Robinson Jr. 2016. Manajemen
Strategis: Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta.
Salemba Empat.
Rivers, Patrick A. 2010. Health Care
Competition, Strategic mission, and
Patient Satisfaction: Research
Model and Propositions. PMC.
Rego, Amelia, et al, The Mission. 2016.
Vision and Values in Hospital
Management. Journal of Hospital
Administration.
Rego, Guilhermina, et al. 2010. Hospital
Foundation: A SWOT Analysis.
iBusiness.
Speziale, Giuseppe. 2015. Strategic
Management of a Healthcare
Organization: Engagement,
Behavioural Indicators, and Clinical
Performance. European Heart journal
Supplements.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Manajemen. Bandung. Alfabeta.
Supic, Zorica Terzic, et al. 2015. Training
Hospital Managers for Strategic
50
TUGAS INDIVIDU REVIEW JURNAL
Mata Kuliah Manajemen Kesehatan
Dosen Pengampu: Ibu Try Purnamasari, SKM., M.P.H
Disusun
oleh:
GLORY SHALOMITA
2022081014007
PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023
TUGAS
Tugas mencari jurnal di Google Scholar tentang topik manajemen organisasi layanan
kesehatan (2018-2023)
1. Mencari artikel hasil penelitian
2. Buat review/ringkasan dari artikel yang
saudara peroleh, terkait dg latar belakang penelitian, tujuan, rumusan masalah,
metode penelitian, rumusan masalah, metode penelitian, hasil dan pembahasan,
kesimpulan.
3. Tuliskan 3 daftar pustaka utama yang
digunakan.
4. Artikel di download dan hasil review diketik dan dikirimkan ke classroom.
REVIEW JURNAL
JUDUL PERENCANAAN STRATEGI
BERDASARKAN ANALISIS MISI, VISI
DAN SWOT RS DI BANTUL
YOGYAKARTA
JURNAL SURYA MEDIKA JURNAL ILMIAH
ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
VOLUME & HALAMAN Volume 14 No.
TAHUN 1 Januari 2019
PENULIS Oleh: Chanif Kurniasari
REVIEWER Oleh: Glory Shalomita
NIM 2022081014007
TANGGAL 23 Oktober 2023
PENDAHULUAN Manajemen strategis adalah hal yang sangat
penting dalam menjaga keberlangsungan
operasional rumah sakit. Ini melibatkan visi,
misi, dn tujuan yang jelas, serta kemampuan
untuk mengelola dan menganalisis kegiatan
internal yang ada dan menghadapi tantangan
dari lingkungan eksternal. Rencana strategis
adalah kunci untuk mencapai visi dan misi
ini. Regulasi pemerintah, terutama Program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
memainkan peran penting dalam mengatur
pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia.
Selain itu, Perlu juga diperhatikan bahwa di
Bantul, Yogyakarta, perkembangan konsep
manajemen strategis dalam rumah sakit
masih belum dioptimalkan. Kadang-kadang,
ini hanya dianggap sebagai langkah untuk
mencapai akreditasi dan bukan fokus utama.
Tantangan eksternal termasuk persaingan
dengan rumah sakit pesaing dan
pertumbuhan penduduk di sekitar rumah
sakit. Oleh karena itu, perumusan strategi
yang komprehensif sangat diperlukan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting
untuk mengembangkan rekomendasi strategi
berdasarkan evaluasi misi, visi, dan analisis
SWOT rumah sakit di Bantul, Yogyakarta.
Untuk keseluruhannya, manajemen strategis
sangat penting untuk menghadapi perubahan
lingkungan eksternal dan mencapai tujuan
rumah sakit.
TUJUAN PENELITIAN 1. Rumah Sakit di Bantul, Yogyakarta
perlu menyusun strategi berdasarkan
penilaian visi, misi, dan analisis
SWOT.
2. Perlu dilakukan evaluasi/analisis
faktor internal dan eksternal yang
dapat mempengaruhi kinerja rumah
sakit tersebut.
3. Identifikasi kelebihan,kekurangan,
peluang, dan tantangan yang
dihadapi oleh rumah sakit tersebut.
4. Perlu dilakukan usaha untuk
meningkatkan pemahaman tentang
manajemen strategis dalam
pengelolaan rumah sakit tersebut.
5. Merekomendasikan strategi
pemasaran, termasuk promosi dan
penetapan harga, untuk
meningkatkan pangsa pasar rumah
sakit tersebut, sehingga dapat lebih
banyak melayani pasien.
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana evaluasi misi dan visi
Rumah Sakit di Bantul, Yogyakarta?
2. Apa saja faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi
kinerja rumah sakit tersebut?
3. Apa kelebihan,kekurangan,peluang,
dan tantangan yang dihadapi oleh
rumah sakit tersebut?
4. Bagaimana konsep manajemen
strategis diterapkan dalam
pengelolaan rumah sakit tersebut?
5. Apa rekomendasi strategi
berdasarkan evaluasi misi,visi, dan
analisis SWOT untuk rumah sakit
tersebut?
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan studi kasus
karena peneliti akan menggali informasi
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
"bagaimana" dan "mengapa".
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Saat mengevaluasi misi dan visi
Rumah Sakit di Bantul, Yogyakarta,
ditemukan bahwa misi dari rumah
sakit tersebut telah mengalami
perubahan sesuai dengan Renstra
2016-2020. Misi tersebut mencakup
target pelanggan dan jenis layanan
yang diberikan, wilayah geografis
yang dilayani, nilai-nilai yang
dianut, filosofi yang jelas, serta
elemen penting seperti efisiensi.
Pimpinan rumah sakit meyakini
bahwa misi ini masih relevan dengan
situasi saat ini dan tidak memerlukan
perubahan apapun. Sementara itu,
visi dari RS di Bantul Yogyakarta
telah mengalami perubahan pada
Renstra 2016-2020. Visi ini
mencerminkan aspirasi untuk
menjadi sebuah rumah sakit yang
profesional, efisien, agamis, dan
membuat semua orang merasa
bahagia. Meskipun visi ini
mencakup harapan untuk masa
depan, tantangan, dan keunggulan,
serta memberikan inspirasi dan
emosi, analisis menunjukkan bahwa
visi ini masih terlalu abstrak, tidak
memiliki batasan waktu, sulit diukur,
dan kurang menyertakan elemen
tantangan, keunggulan, inspirasi, dan
emosi yang dibutuhkan.
2. Analisis lingkungan internal dan
eksternal RS di Bantul, Yogyakarta,
mengidentifikasi kekuatan seperti
lokasi yang baik, layanan berlimpah,
pengelolaan biaya efisien, tarif yang
terjangkau, dan pertumbuhan jumlah
pasien. Tapi juga mengidentifikasi
kelemahan seperti kurangnya
koordinasi komunikasi, rendahnya
pencapaian mutu, keterbatasan
keahlian SDM, kurangnya
dokumentasi, dan kekurangan tenaga
kerja. Di sisi eksternal, terdapat
Kinerja BPJS Kesehatan yang belum
optimal, terdapat pertumbuhan
penduduk di sekitar RS, masalah
dalam pelaksanaan JKN, dan
persaingan dengan rumah sakit lain.
Dari analisis ini, matriks SWOT
mengusulkan strategi biaya rendah,
perbaikan layanan dan peningkatan
SDM, promosi yang lebih intensif,
serta ekspansi pasar. Penelitian ini
membantu mengembangkan strategi
yang lebih efektif untuk RS Bantul.
3. Dalam analisis lingkungan internal
dan eksternal rumah sakit,
ditemukan 17 kekuatan, 15
kelemahan, 6 peluang, dan 4
ancaman. Dari analisis ini, disusun
matriks SWOT yang menghasilkan 4
sel kemungkinan pilihan strategi,
yaitu strategi SO
(Strengths-Opportunities), WO
(Weaknesses-Opportunities), ST
(Strengths-Threats), dan WT
(Weaknesses-Threats). Rekomendasi
strategi yang diusulkan meliputi
strategi pemotongan biaya,
peningkatan pelayanan dan SDM,
promosi lebih intens, serta ekspansi
pasar.
4. Rekomendasi strategi berdasarkan
evaluasi misi, visi, dan analisis
SWOT untuk Rumah Sakit di
Bantul, Yogyakarta, dapat dibagi
menjadi dua bagian. Pertama,
strategi untuk mencapai misi yang
melibatkan pemotongan biaya,
perbaikan dalam aktivitas pelayanan
dan pengembangan sumber daya
manusia. Strategi kedua adalah
untuk mencapai visi, dengan fokus
pada pengembangan produk dan
peningkatan kualitas layanan.
KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
misi dan visi RS di Bantul, Yogyakarta
masih perlu diperjelas dan diperinci lebih
lagi agar dapat mencerminkan tujuan dan
harapan dari kondisi di masa mendatang.
Analisis lingkungan internal dan eksternal
RS mengidentifikasi beberapa kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang
mempengaruhi rumah sakit tersebut.
Berdasarkan analisis ini, disusun matriks
SWOT yang menghasilkan beberapa strategi
yang dapat meningkatkan pelayanan dan
operasional RS di Bantul, Yogyakarta.
Rekomendasi strategi yang diusulkan
meliputi strategi biaya rendah, peningkatan
pelayanan dan SDM, penetrasi melalui
promosi dan proses pelayanan, serta
pengembangan pasar. Penelitian ini sangat
memberikan kontribusi penting dalam
mengembangkan strategi RS di Bantul,
Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pearce II, Robinson Jr. 2016. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian. Jakarta. Salemba Empat.
2. Trisnantoro, Laksono. 2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit Antara Misi
Sosial dan Tekanan Pasar. Yogyakarta. Andi Offset.
3. Swayne, et al. 2013. Strategic Management of Health Care Organizations. Jossey
Bass.