View metadata, citation and similar papers at core.ac.
uk brought to you by CORE
provided by Kumpulan Jurnal dan Prosiding Elektronik PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya...
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
Perancangan Sistem Refrigerasi Untuk Blast Freezer Pada Kapal Ikan
200 GT
Yohannes Hadi Yamlean1*, Muhammad Anis Mustaghfirin2, dan Daisy Dwijati K.R.A3
Program Studi D4 Teknik permesinan kapal, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Indonesia1*
Program Studi D4 Teknik permesinan kapal, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Indonesia2
Program Studi D3 Teknik permesinan kapal, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Indonesia3
*E-mail: yohanneshadi@gmail.com ; anismustaghfirin@gmail.com2* daisy.dwijati@gmail.com3*;
1*
Abstract - Cold storage system of blast freezing type on 200 GT fishing vessel was designed by Shipbuilding
Polytechnic Institute Surabaya (PPNS). In the last final task, the cooling system was not designed in detail so
in this final project the blast freezer acceleration on vessel is carried out in detail. The design is started by
calculating heat load. Then, it is continued by making pipe design, evaporator design and condenser design
including compressor selection. Detailed engineering drawing on the refrigeration is also carried out to
optimize the use of power and loading space. The result is the need of a compressor power is 23,27 Kw, the
condenser power is 61,39 Kw and the 2 evaporator power is 18,985 Kw. The sum of condenser pipe is 360
and 2 evaporator pipes is 274 with 1,5 meters long. They are designed for the condenser and evaporator. The
sum of fin evaporator is 591. The type of condenser is shell and tube. The evaporator type is finned tube. The
diameter of the condenser is 423.88 mm with 1.5 meters long and the 2 evaporators are 1.5 meters x 0,3723
meters x 0,8455 meters each.
Keyword: Blast Freezing, Condenser, Detail engineering drawing, Evaporator, finned tube, shell and tube.
Nomenclature mempunyai Komponen kompressor, kondensor dan
d Diameter evaporator. [4]
g Gravitasi Dalam tugas akhirnya melakukan perhitungan
G Modulus Geser evaluasi daya desain pada cold storage dan
I0 Momen inersia membandingan beban panas dan daya desain antara
INA Momen inersia neutral axis blast freezing dan spray cooling. Hasilnya blast
J0 Masa momen inersia freezing dipilih. Dalam tugas akhir tersebut
kt Kekakuan perancangan sistem refrigerasi untuk blast freezer
l Panjang pada kapal ikan 200 GT belum detail. [4]
T0 Besar gaya terpasang Berdasarkan masalah tersebut perancangan
t Waktu sistem refrigerasi dilakukan untuk blast freezer
Frekuensi natural pada kapal ikan 200 GT secara detail. Langkah
Frekuensi eksitasi awalnya perhitungan beban panas pada freezer,
Amplitudo perancangan pipa, perancangan evaporator,
̇ Kecepatan getaran kondensor dan pemilihan kompresor yang sesuai.
Faktor peredam Dilakukan pula perancangan Detail engineering
Koefisien damping drawing di dalam sistem refrigerasi tersebut.
Gamma
Beta 2. METODOLOGI
2.1 Blast Freezing
1 PENDAHULUHAN Blast Freezing adalah tipe pembekuan yang
Ada bermacam macam sistem refrigerasi cold umum, dimana ruang pendingin diisi dengan udara
storage yang digunakan di kapal ikan salah satunya yang didinginkan. Keuntungannya adalah,
adalah sistem cold storage tipe blast freezing pada temperatur dingin dapat disebarkan hingga ke sudut
kapal ikan 200 GT yang didesain oleh Politeknik ruangan secara efisien, dengan memanfatkan aliran
Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Kapal ikan konveksi, namun koefisien transfer panas konvektif
tersebut memiliki 4 fish hold dan 2 freezer yang udara cenderung kecil sehingga pembekuan perlu
mengunakan sistem blast freezing. Sistem blast dilakukan dalam waktu yang lebih lama akibat
freezing adalah sistem refrigerasi menggunakan rendahnya laju transfer panas. Semakin besar
fluida sekunder udara dengan bantuan blower untuk ruangan, semakin kecil kalor yang dapat
membekukan ikan secara cepat yang diletakkan dipindahkan dalam satuan waktu tertentu.
dalam tray. Sistem refrigerasi secara umum Hilangnya berat dari produk juga dapat terjadi
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
akibat kontak langsung antara produk dan air yang Dilakukan perancangan kondensor pada bagian
mampu untuk mengangkat kandungan air dalam luar dan dalam pipa kondensor,dengan menghitung
produk makanan, terutama jika temperatur dan koefisien konveksi pada bagian luar dan dalam
kelembaban memungkinkan. [3] pipa. Pada bagian luar pipa kondensor berisi udara
dan pada bagian dalam pipa kondensor berisi
2.2 Proses Pembekuan Ikan refrigerasi.[2]
Proses pembekuan ikan dari alat blast freezer
yang digunakan untuk membekukan ikan tuna hcond=0,725 x (1)
adalah sebagai berikut:
( ) ( )( )
1. Produk yang akan dibekukan terlebih dahulu hw= (2)
disemprot dengan air dingin (pre cooling) yang
bertujuan unutk menurunkan suhu sebelum 1/U= ( ) (3)
pembekuan sehingga kerusakan pada produk
selama pembekuan dapat dihindari A0= (4)
2. Produk tersebut kemudian dimasukan ke dalam ( )
kamar yang sisi- sisinya diinsulasi agar tidak P=( (5)
dapat tertembus oleh panas dari luar, ) ( )
selanjutnya digantung di atas dua penyangga
dengan menggunakan tali. Tali penyangga berisi
10 ikan tuna dengan bobot ikan kurang lebih 50 2.4.3 Perancangan Evaporator
kg. Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki
3. Udara beku bersuhu sangat rendah (-60oC) fungsi untuk mengubah keseluruhan atau sebagian
ditiupkan melalui galungan pipa evaporator ke suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair
permukaan produk ikan oleh kipas yang menjadi uap sehingga hanya akan menyisakan
mengedarkan ulang udara beku tersebut selama larutan yang lebih padat atau kental, Proses yang
proses pembekuan berlangsung. terjadi di dalam evaporator disebut evaporasi.
4. Panas dari ikan dan ruangan pembeku serta Evaporator memiliki dua prinsip dasar yaitu untuk
penghantaran panas gulungan evaporator (yang menukar panas dan memisahkan uap air yang
refrigeran bersuhu beberapa derajat celcius lebih terlarut dalam cairan.
rendah dari alat pembeku). Dilakukan oleh Dilakukan perancangan evaporator pada bagian
edaran ulang udara udara pembeku tersebut. luar dan dalam pipa evaporator,dengan menghitung
5. Produk (ikan tuna) kemudian dikeluarkan dari koefisien konveksi pada bagian luar dan dalam
kamar beku untuk disimpan dalam cold pipa. Pada bagian luar pipa evaporator berisi udara
storage.[3] dan pada bagian dalam pipa evaporator berisi
refrigerasi.[1]
2.3 Perhitungan Beban panas pada blast freezer
Dalam perhitungan perencanaan beban panas hi= (6)
freezer ada beberapa tahap yang harus
diperhitungkan. Tahap perhitungan beban panas ( ( ) ) ( )
freezer kapal ikan 200 GT antara lain:[1] ho= (7)
1. Perhitungan Heat leakage load
2. Perhitungan beban panas ikan (8)
3. Perhitungan infiltrasi
4. Perhitungan Lampu 1/U= + + hff x x + (9)
5. Perhitungan Motor
A0= (10)
2.4 Perancangan sistem refrigerasi pada blast ( )
freezer
P=( (11)
2.4.1 Pemilihan Kompresor ) ( )
2.4.2 Perancangan Kondensor 2.4.3.1 Perancangan Sirip Evaporator
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari 1. Luas area setiap sirip adalah P x L
jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap
Luas lingkaran :
menjadi zat cair (air). Kondensor dapat juga
diartikan sebagai alat penukar kalor (panas) yang Area = = =
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Dalam 2. Setiap fin terdapat jumlah tube, jadi luas
penggunaannya kondensor diletakkan di luar keseluruhannya menjadi:
ruangan yang sedang didinginkan supaya panas Area x jumlah tube,
yang ke luar saat pengoperasiannya dapat dibuang Jadi luas perpindahan panas efektif setiap fin
ke luar sehingga tidak mengganggu proses adalah: luas area setiap sirip- luas
pendinginan. keseluruhannya.
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
3. Jumlah total sirip fin adalah: 90oF.; Total heat leakage load= 186,7186 ft2 x 81
(fins per in) Btu/ft2/hr= 15124,2066 Btu/hr = 4,43 Kw
4. Karena panjang pipa maka total fins=
panjang pipa x fins per in 3.1.2 Perhitungan beban Ikan
Total area fin = luas perpindahan panas 3.2 Tabel perhitungan beban ikan
efektif setiap fin x jumlah fin Massa Ikan Cp T ikan=20oC
5. Luas area permukaan pipa, panjang (in),
diameter (in) dan jumlah tube maka total Freezer = ikan=3330
luas tube adalah: 960 kg j/kg K
Keliling pipa : 3,14 x OD
Luas pipa total : panjang pipa x jumlah tube T freezer = 18 Q load ikan
x Keliling pipa o
C = = 10800 s
6. Luas permukaan efektif pipa harus dikurangi
dengan luas kontak pipa dengan fin. Luas 121478,4
kontak pipa dengan fin adalah 3,14 x OD x Kj
tebal fins x jumlah sirip. karena ada jumlah
tube sehingga menjadi: Luas kontak pipa Qloadikantotal= ̇ ikan= q laten ikan= 105
dengan fin x jumlah tube 11,25 Kw Btu/lb = 244,23
0,089
7. Jadi luas permukaan efektif pipa adalah:
Luas pipa total - Luas permukaan efektif kg/s Kj/kg
pipa
Qlaten= Qproduk
Luas area bengkokkan pipa adalah panjang
bengkokkan dikali keliling bengkokkan 21,74 Kw total=
dikali jumlah bengkokkan.
32,99
Panjang bengkokkan: 3,14 x jarak antar pipa
= (in) tetapi hanya ½ lingkaran, jadi panjang Kw
bengkokkan menjadi (in)
Luas total bengkokkan : (panjang
3.1.3 Perhitungan infiltrasi
bengkokkan x 3,14 x OD) x (jumlah
3.3 Tabel perhitungan infiltrasi
bengkokkan)
Luas permukaan seluruhnya: Total area fin + Laju Laju Qac=
luas permukaan efektif pipa + Luas total infiltrasi=
pertukaran 1115,70048
bengkokkan [1] 2,8696
3
udara = BTU/Ft BTU/ hr
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 388,8 ft3/hr Qac = 0,33
3.1 Perhitungan Beban Panas pada freezer
Kw
3.1.1 Perhitungan Heat leakage load
3.1 Tabel perhitungan Heat leakage load
Panjang : 2 lebar=1,85 m= Tinggi=1,7 3.,1.4 Perhitungan Lampu
m = 6,56 ft 6,07 ft m= 5,58 ft Untuk menghitung beban lampu maka
dibutuhkan data daya lampu pada freezer kapal ikan
200 GT. Pada freezer ini direncanakan
Ceiling and Ends = l x t x 2 Sides= P x t x menggunakan 1 lampu saja dikarenakan ukuran
floor= P x l = 6,07 x 5,58 x 2 = 6,56 x freezer tidak terlalu besar dan daya lampu yaitu 50
2 Watt sehingga beban lampu:
x 2= 6,56 x 2 = 33,8706 ft 5,58 x 2 = Q lampu= 50 watt x 1= 50 watt = 0,05 Kw
6,07 x 2 = 73,2096 ft2
3.1.5 Perhitungan Motor
79,6384 ft2 1 motor= 1/8 Hp
Total = heat gain Q motor= 1/8 hp x x 4600 Btu/hp.hr= 575
186,7186 factor = Btu/hr = 0,17 Kw
ft2 81Btu/ft2/hr - Perhitungan Q total:
Q total= Q leakage + Q produk + Q infiltrasi + Q
Perbedaaan suhu ikan adalah 32 oC(89,6oF) ke suhu lampu + Qmotor
-18 oC (-0,4oF) : Perbedaan suhu: 89,6 oF- (-0,4oF)= Q total= 4,43 + 32,99 + 0,33 +0,05 + 0,17 = 37,97
Kw
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
3.5 Tabel Perhitungan Daya: P=( = 1,5 m
) ( )
Wkompreso Qkondenso Q1,.Q2evaporator=
r= 23,27 r= 61,39 3.2 Perancangan Evaporator
Kw. Kw. 3.2.1 Perancangan Sirip Evaporator
1. Luas area setiap sirip adalah 14,655 in x 33,29
in= 487,86495 in2.
3.2 Perancangan Kondensor
The average number of tubes in a vertical row N is: Luas lingkaran :
Area = = = 0,19625 in2
N=(
2. Setiap fin terdapat 137 tube, jadi luas
keseluruhannya menjadi:
) 0,19625 x 137= 26,88625 in2 ,
= 14,4 3. Jadi luas perpindahan panas efektif setiap fin
adalah: 487,86495-26,88625= 460,9787 in2.
4. Jumlah total sirip adalah: , 0,087=
1/nf-0,013=10 (fins per in)
Karena panjang pipa 59,1 in maka total fins=
59,1 x 10 = 591
5. Total area fin = 460,9787 x 591 fin = 272438,41
in2
Luas area permukaan pipa, panjang 59,1 in,
Gambar 3.1 penyusunan tube kondensor diameter 1/2 in dan jumlah tube adalah 137
maka total luas tube adalah:
Keliling pipa : 3,14 x 1/2= 1,57 in
hcond=0,725 x
Luas pipa total : 59,1 x137x 1,57= 12711,819
hcond=0,725 x in2
Luas permukaan efektif pipa harus dikurangi
hcond= 546,93 W/ m2 K dengan luas kontak pipa dengan fin. Luas
kontak pipa dengan fin adalah 3,14 x 0,5 x
( )
= 0,013 x 591= 12,06 in2. karena ada 145 tube
sehingga menjadi: 12,06 x 137 = 1652,5365 in2.
=0,000003538007 m2 K/W
( ) Jadi luas permukaan efektif pipa adalah:
12711,819-1652,5365= 11059,283 in2
̇ udara= = 2,93 Kg/s Luas area bengkokkan pipa adalah panjang
( )
bengkokkan dikali keliling bengkokkan dikali
̇ = =0,002859 m3/s jumlah bengkokkan.
Panjang bengkokkan: 3,14 x 1,5 = 4,71 in tetapi
V= = 0,194 m/s hanya ½ lingkaran, jadi panjang bengkokkan
( ) ( ) ( )
menjadi 2,355 in
( ) ( )( ) Luas total bengkokkan : (2,355 x 3,14 x 0,5) x
hw=
(136) =502,8396 in2.
( ) Luas permukaan seluruhnya: 272438,41
hw=
+11059,283+502,8396=284000,5 in2= 183,018
( )( ) ( ) m2
Dikarenakan evaporator yang dibutuhkan adalah
hw= 1467,715 W/ m2 K 2 buah maka total luasan fin adalah = 183,018
m2 x 2 = 366,036 m2
1/U= ( ) Total tube adalah 2 x 137 = 274 tube
1/U=
( )
1/U=0,0029 ; U= 345,04 W/m2K
( ) ( )
LMTD= = 8,25 oC
( )
A0= = 21,57 m2 Gambar 3.2 fin evaporator
( )
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
3.2.2 perancangan di luar dan dalam pipa 1/U= + 0,000003538007+
evaporator ( ( ))
(0.000176 x )
hi=
= 0,002355
hi=
U= 424,57 W/m2K
( )
( ) ( )
hi= 3201,841 W/m k 2 LMTD= = 5,44 oC
( )
( )
= A0= = 16,44 m2
( )
2
=0,000003538007 m K/W
( )
P=( ) (
= 1,5 m
)
̇ = ( )
= 8,38 kg/s
Dibawah ini merupakan perancangan sistem
̇= = 7,24 m /s 3 refrigerasi untuk blast freezer. Terdapat 2
evaporator,kompresor,kondensor,TXV,distributor,
receiver.
V= 7,54 m/s
Nu =
Nu =( ( ) )
( ( ) ) ( )
ho=
ho=
( ( ) ) ( )
( ( ))
ho=4097,87 W/ m2 k = 721,6763 Btu/ hr ft2 oF
Gambar 3.3 perancangan sistem refrigerasi blast freezer.
Dilakukan perhitungan efisiensi fins pada
evaporator adalah sebagai berikut:
= 0,993124
( ( ))
1-0,993124=0,006876
r2= r1+ Tinggi fin= 0,875 in
r2c= r2+ = 0,875 + 0,013/2=0,8815 in
(r2c-r1) x [1+ 0,35 ln (r2c/r1)]
(0,8815-0,25) x [1+ 0,35 ln ( )= 0,6315 x Gambar 3.4 perancangan Evaporator
1,44 = 0,90936 in = 0,07578 ft
( )
= (2 ho/k )0,5 ( ) =98,44 ft-1
( ( ))
= 98,44 x 0,07578 = 7,46
= = 0,134
=
( )= 0,14
1/U= + + hff x x + Gambar 3.5 perancangan Kondensor
Berikut ini merupakan gambar isometri dari sistem
refrigerasi untuk blast freezer.
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya e-ISSN No.
Gambar 3.6 isometri Kompresor ke Kondensor
Gambar 3.11 isometri Evaporator
4. KESIMPULAN
1. Dari hasil perhitungan didapatkan daya
kompresornya 23,27 Kw, daya kondensornya
61,39 Kw dan daya 2 evaporator masing-masing
18,985 Kw. Pipa kondensornya berjumlah 360
dan pipa 2 evaporatornya berjumlah 137,
sepanjang 1,5 meter dirancang untuk kondensor
dan evaporatornya tersebut. Jumlah fin
evaporator yang dirancang adalah 591. Tipe
Gambar 3.7 isometri Kondensor ke receiver
kondensornya adalah shell and tube dan
evaporator tipe finned tube.
2. Didapatkan detail engineering drawing pada
kondensor dan evaporator. Ukuran diameter
pada kondensor adalah 423,88 mm dengan
panjangnya 1,5 meter dan 2 evaporator
berukuran masing-masing 1,5 meter x 0,3723
meter x 0,8455 meter.
5 DAFTAR PUSTAKA
[1] D, A. A. (2013). Modern Refrigeration and Air
Gambar 3.8 isometri receiver ke TXV Conditioning. TinleYPark, lllinoi.
[2] F, S. W. (1982). In Refrigeration and Air
Conditioning. New York.
[3] Riswanto. (2017). Apa itu blast freezer dan apa
kelebihannya. Retrieved from
http://tegerteknik.com/blog/apa-itu-air-
blast-freezer-dan-apa-kelebihannya.html
[4] Taufikur. (2017). Evaluasi Daya Desain Cold
Gambar 3.9 isometri distributor ke TXV Storage pada Kapal Ikan 200 GT.
Surabaya, Indonesia: Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
Gambar 3.10 isometri distributor ke kompresor