[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
595 views65 pages

Gas Compressor

Agus Herusantoso has worked in gas compression in the oil and gas industry for over 15 years. He spent from 2004 to 2007 at Peciko Offshore, from 2008 to 2016 at Bekapai, and has worked at CPU since 2016. The document also mentions gas compression work done for the Mahakam Block, including development of the Mahakam Delta area and various gas fields.

Uploaded by

A2 Cruxy
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
595 views65 pages

Gas Compressor

Agus Herusantoso has worked in gas compression in the oil and gas industry for over 15 years. He spent from 2004 to 2007 at Peciko Offshore, from 2008 to 2016 at Bekapai, and has worked at CPU since 2016. The document also mentions gas compression work done for the Mahakam Block, including development of the Mahakam Delta area and various gas fields.

Uploaded by

A2 Cruxy
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 65

Gas Compression

Agus Herusantoso
PO/CPU/PRO
Jan 2004 – Des 2007 : Peciko Offshore.
Jan 2008 – Oct 2016 : Bekapai.
Nov 2016 - Sekarang : CPU.
Blok Mahakam
Pengembangan Delta Mahakam
TE R U MBU - 1
#

TN -W 3 2
PA N JI L ATA N- 2 #
#
M K- 2
#
Y

 TN -W 3 1
#
TN -Q 7 TN -Q 8 MK- 4
# #
M K- 3
# M K- 1
#
TN -W 9
#
TN -W 30
#
TN -Q 13
U###  
% 
TN -N2 #
#

G
ML -2
#
TN -N1 2
#
TN -W 7
 

# #
TN -N1 0
##
U####
% M L-3
##

#
#
 TN -N 1
TN -N1 3# TN -N1 5

#
#
U#
% #

# TN -W 22
#
 
G
#

# TN -N E1
# # # #
# # #

## TN -W 8
#
# #
#
# # 
% #
U##
ML-1
#
#
# #
# # # 

# # %%
UU
#####
G
# # TN -K 10

TN -W 19
#
#  # TN -M 1

# # #
# TN -K 1 1a TN -L 14
# # TN -K 12 # TN -L 15

G  

M L-5
# #
# #
#
#
# #
# #
# #
# # #
# #
#
TN -P 16
TN -L11
TN -L13
# %
U
G 
##  TN -N E2
#
# TN -P 2 1 # TN -W 10
# TN -17
# #
# TN -L10
#
#
#  

# # # #
#
U
%
####
TN -21
#
TN -W 18
# TN -P 4 TN -P 9
# ##
# #
# # TN -W 3
#
# #

TCP
# #
#
# #
# TN -24
# ##
# TN -2 4 -BI S
#
#
# 

#
#
#
U
%
#%
#U

#
N LM-4 8-TH #
TM -15
#
TM -41 TM -31
# # #
TM -27
#
TM -14 TN -W 6
# #  
U
%
#
  
G
#
TN -I 3
TN -I 19
TN -I 10
TMx

# TN -7 #
G
G G TM -11 b #

TM -12
#
TM -3
## TM -44 %
U 
TM -21
#
TM -34 # TM# -35
#
TM -46
TM -33 TN -W 20
#
 
G TN -11
#
TM -6
#
TM -29
TM -45
TM -8
# TM -43 #  
G
Ë TM -26
TM -26 -B I S #
TM -37 # TM -1 G TN -A 2 8a
#
Ë
# TM -36 #
TM -4 9 #
TN -18
# TM -5 #
G TM -39
#  

U
% TM -48

TM -9
# # TN -H 4
TM -47 TM -2 #
 ####  

TM -13 a #
U
%
U%
%U
TM x # # SN P S %
U
U
%
Í U
%
#
#
TM -4
G G
G TN -6 # TN -A3 3 TN -2 3

Í
# #
TM -30 TN -B 3

Dx
## TM -40 #
TM -28
# TM -7
#
TN -W 28 
 TN -4 a
## #
TM -22
#
TM -10
# TN -H 10
U
%
###
TN -1 0
#
TM -24
# U
% TN -B 4
#
TM -20
#  
 TN -B7


 
TM -25 #
# G
TN -D 4
# TN -B 9 ##
U#####  
% TN -2

TN -B1 0
TM -23 TN -W 13
# TM -1 6 ## #
# TN -X 1 5
TM -17
#
TN -1a

TMP2
# TN -X1 3 #
TM -19
  
# # TN -12


TN -D9
# U
%##
## 
 #

U
%
###
TN -22
#
 


TM -18 TN -W 5
G
AC
U## 

# #
TN -X3
TN -E5K 1
#
% TN -15
#
G  

TN -E8 TN -13
#
TN -E9#

TN -W 14
#  
 TN -E11 #
 
G U#
% #
U 
%
### 
####  

TN -W 2
#
%
U

TN -W 1 2
TN #
# 8
-R1
%
U
#  
#  TN -19
#

U### 

KER BAU - 1
# TN -G 3
##
TN -G 8
%
TN -R1 6
# TN -W 11a
HV B
#

HVC ###HZ A TN -W 15
# TN -G 7
# #
HVA # HZD TN -14
#
HP A #
HTC HV
# ##
HP##
## HD A # HZ
TN -T 6
#  

 


#
## HD
HTA
# HF A
HSA##
#
HS #
#
##
# HJ
%
U
##
##
TN -W 4
#
#
HT ## #
## HF #
TN -T 2
#
# HZB
# 

HR KE RBA U- 2
HTB #
HHB
HRB## ## #
# # HRA
## HA
# HZC
# #
#
%
U
## HH ###
# ###
#
HHC # HA B
# HOA ## HHA # ## HA A # HKA
HO #
# ## HM ## # HEA #
# M 1# HEB
G
HC##
M2
# HE
## #
## HK TN -U7
TN -T 4
# TN#-2 0 a
# # HQ ## # HX A
# ##
# #

 HLA#
HY #
HY B#

HLB #
#
##
HQA # #

#
HB#

##
#
#
# ####
#
# HX
HBA # ## HG HGD
## HL HGA## #
#
#
## HGC
#
KER BAU - 3
#
TN -W 17
#

LE R E NG- 3
AA












 #
# HW #
# HI
#
 

#







#
# HGB
#
#
# HN U
%
#
#
# HU

HU A
#

LER EN G- 2
#
LER ENG- 1a
#

KE RBA U- 4
#
Í
NUB I -X1

Ë NUB I -X2
20”
TATUN PIPELINE NETWORK
42” Badak
32”
TRF Export
32”
Manifold 20”
Y

8” oil return
32” Export 20”

NMP
NPU
20”
20” K P M N Q
20”

20”

NMP2
L

NCP
24” SISI
24” I SNPS NUBI
14” Condensate
Line to CPU
J
24” A
10 and 12” Export DX
Condensate Lines 20”
20”
B

TMP
12”
CPU

STP
20” export to Nilam 20”
NILAM 18” D 16”
30” 16” C
32” export to TRF
HDL HDL IV E TMP2 20”
24” 20” 16”
12” TMx 16”
G F
CPU
STP3
TCP

36” 20”
SPS AA NPU
1 2 2x H X R T S
SPU
24”
AC
3 4 SMP SCP
Central Processing Unit

Hijau memang..
CPU BLOCK DIAGRAM
CPU-1 CPU-2 TCP
Gas
Compression Compression
Dehydration
Receiving,
Manifold Separation
and Export
Gas
Facilities Separation
Dehydration

Oil Transfer

Separation Metering
SNB liquid

HDL-IV EPS
Oily Water
Tambora Treatment
Oil Transfer

NILAM
River
Receiving
TRF and Export
Facilities
SNB gas SOWT
via TMP STP-1 Receiving
Oily Water
SPU Via and Manifold River
Treatment
TMP2 line Facilities
NPU&TRF Receiving
Liquid and Export STP-2 Tambora STP-3
Facolities
HDL IV
Gas Compression
# Fungsi Kompresi Gas
# Prinsip Kerja
# Istilah-Istilah
# Tipe Kompresor
# Representasi dan Identifikasi
# Kompressor dan Proses Gas
# Sistem Pendukung
# Parameter Pantau
# Mengoperasikan Kompresor Dengan Aman
# Permasalahan dan Trouble Shooting
Kompresor
Kompresor adalah peralatan mekanik
yang digunakan untuk memberikan
energi kepada fluida gas atau udara,
agar dapat mengalir dari suatu tempat
ke tempat lain.
Fungsi Kompresi Gas
1. Debottle necking.
Meningkatkan produksi gas dengan cara meningkatkan kapasitas proses produksi
dan menurunkan back pressure sumur. Tekanan gas kemudian dinaikkan oleh
kompressor sampai tekanan yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas pada pipa
export.

2. Pemanfaatan Associated gas.


Menaikkan tekanan gas dari LP separator sampai tekanan yang dibutuhkan untuk
proses selanjutnya.

3. Gas Lift.
Menyediakan gas bertekanan yang cukup untuk operasi gas lift pada sumur
minyak.

4. Gas Injection
Menyediakan gas bertekanan yang cukup untuk dimasukkan kembali ke reservoir.
Prinsip Kerja
Teori Dasar
1. Hukum Boyle.

Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama,


P [tekanan] dan V [volume] merupakan proporsional
terbalik (di mana yang satu ganda, yang satunya
setengahnya

2. Hukum Charles.
pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa
tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya
(dalam Kelvin)
Istilah-istilah dalam Kompresi Gas
1. Kecepatan / velocity.
Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan
seberapa cepat benda berpindah.
2. Energi kinetik.
energi yang dimiliki oleh sebuah benda yang bergerak.
3. Beda Tekanan / DP.
Perbedaan tekanan pada dua titik yang berbeda.
4. Rasio Kompresi
Perbandingan tekanan absolut antara tekanan suction
dan tekanan discharge.
5. Compression heat.
Panas yag dihasilkan karena proses kompresi.
6. Capacity
Kapasitas Kompressor adalah jumlah gas yang dapat
dipindahkan oleh kompresor dalam suatu waktu.
(m3/s)
Istilah-istilah dalam Kompresi Gas
6. Positive Displacement
Pemindahan fluida dengan mengurung fluida pada
ruangan dari benda padat dan menekan fluida secara
mekanis.
7. Resiprokasi
Gerakan linier maju mundur yang berulang ulang.
8. Stroke
Jarak gerakan piston di dalam silinder
9. Dinamis
Kondisi yang terus menerus berubah. Dalam hal ini
kecepatan dan tekanan gas yang terus menerus
berubah di kompresor.
10. Sentrifugal
Efek menjauhi pusat putaran saat benda melakukan
gerak melingkar.
Istilah-istilah dalam Kompresi Gas
11. Multi Stage
Kompressor yang memiliki lebih dari satu tingkat
kompresi.
12. Labirinth Seal
Seal yang bekerja dengan cara menurunkan tekanan
gas secara bertahap dengan mengubah arah aliran gas.
13. Impeller
Komponen berputar yang berfungsi untuk menambah
energi kinetik pada gas dengan cara melontarkan gas
melalui sudu sudu impeller.
14. Thrust
Gaya aksial yang terjadi pada poros dan impeller
karena perbedaan tekanan di sisi suction dan
discharge.
Istilah-istilah dalam Kompresi Gas
11. Surging
Fenomena lonjakan beban di kompresor dinamik
secara berulang ulang yang disebabkan kurangnya laju
aliran gas dan atau naiknya rasio kompresi. Surging
dapat menyebabkan vibrasi pada rotor, perubahan
drastis pada gaya thrust poros dan kerusakan
kompresor.
12. Resirkulasi
Mengembalikan gas dari pipa discharge ke pipa
suction.
13. Motive Force Generator / Mesin Penggerak
Mesin yang menggerakkan kompresor. Contoh, motor
listrik, turbin uap, turbin gas, mesin diesel.
14. Coupling
Penghubung antara poros kompresor dengan poros
mesin penggerak.
Tipe – tipe Kompresor
Tipe – tipe Kompresor
Seleksi Penggunaan Kompresor
Tipe – tipe Kompresor
Penggunaan, Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Kompresor
Jenis Cara kerja Kegunaan Rasio Kelebihan Kekurangan

Reciprocating Pemindahan gas secara Oil and gas. Tinggi Mampu tekanan tinggi. Vibrasi. Pulsed
volumetrik dengan piston Flexible terhadap flow. flow. Valve
Efisiensi bagus. kurang handal.
Diaphragm Pemindahan gas oleh Corrosive dan 20 Tak memerlukan seal Laju aliran kecil
Diafragma metal jepit produk packing.
berbentuk kerucut berbahaya Oil tak terkontaminasi
Lobe Dua rotor dengan profil Vacuum. 1.2 – Maintenance mudah. Tak sesuai
kuping, body memiliki 2 Aerasi sludge di 1.8 Handal. untuk tekanan
ruangan, inlet dan outlet. OWT. Otomotif tinggi. Noise.
Screw Volume gas dipindahkan Service air. 20 Masih handal di cuaca Tak sesuai
melalui ruangan yang Refrigasi. dingin. Efisiensi tinggi. untuk tekanan
terbentuk diantara dua ulir Booster. Low noise. tinggi. Lebih
male dan female yang mahal.
berbeda jumlah ulirnya
Tipe – tipe Kompresor
Penggunaan, Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Kompresor
Jenis Cara kerja Kegunaan Rasio Kelebihan Kekurangan

Vane Gas dibatasi oleh sliding vane Booster. 7 Handal, awet. Vibrasi saat
yang bergerak dalam drum Otomotiv. Bisa digunakan untuk start.
putar bertitik sumbu yang keperluan vakum
berbeda dengan silinder casing
Liquid ring Liquid digunakan sebagai seal FGRU, OWT, 30 Bisa digunakan untuk Oil mudah
pada sudu sudu yang CO2 keperluan vakum. terkontaminasi
menggerakkan gas Fluktuasi rendah. Halus.
Centrifugal Menambah gaya kinetik gas Oil and Gas 1.2 Beradaptasi pada flow Surging di flow
dengan sudu putar dan Processing per menengah dan tinggi. kecil.
mengkonversi kececepatan gas stage Flexible. Handal Sensitive.
menjadi tekanan
Axial Menambah energi kinetik gas LNG Plant. 4 - 27 Tekanan menengah dan Fabrikasi
dengan sudu putar yang Gas Turbine. flowrate sangat tinggi. mahal karena
mendorong gas sejajar poros Efisiensi tinggi. rotor besar
dan mengkonversi kecepatan Handal dan banyak
gas menjadi tekanan. sudu sudu.
Reciprocating Compressor
Terdapat dua bagian:

1. Bagian Gas.
Bagian yang menekan gas, terdiri dari
piston, valve (clapper valve), silinder.

2. Bagian Penggerak.
Bagian yang merubah gerak putar ke
gerak lurus bolak balik dan tidak
berhubungan dengan gas terkompresi
Reciprocating Compressor
Bagian Gas
1. Piston.
Dilengkapi dengan piston ring sebagai seal terhadap
silinder.
2. Silinder.
Tempat piston bergerak, dimana gas ditekan dengan
memperkecil volume silinder oleh piston.
3. Clapper Valve.
Bekerja sebagai check valve.
Clapper bergerak bebas di rumah clapper.
Clapper mengalami benturan terus menerus dan
temperatur yang tinggi selama beroperasi
Kerusakan clapper menghasilkan noise dan kapasitas
turun dan kenaikan temperature, bahkan pecahan
clapper dapat merusak piston dan silinder.
Reciprocating Compressor
Bagian Penggerak
1. Poros Engkol / Crankshaft.
Berfungsi untuk mengubah gerak putar / rotasi
menjadi gerak lurus bolak balik. Crank pin dibuat
tidak sejajar dengan sumbu poros.
2. Connecting Rod.
Menghubungkan gerak putar poros engkol ke
gerak translasi cross head. Bagian yang besar ke
poros engkol, bagian yang kecil ke crosshead.
3. Crosshead/Slipper block.
Crosshead menerima gaya dorong dari
connecting rod dan mempertahankan piston rod
bergerak tranlasi dengan bantuan slipper guide. ==== Pin

4. Piston rod.
Meneruskan gaya dorong connecting rod ke
piston
Reciprocating Compressor

Di kompresor yang lebih dari 1


silinder, fase kompresi
bergantian antar silinder untuk
memperhalus fluktuasi gas
terkompresi.
Centrifugal Compressor
Model : BCL 608N
BCL : Barrel type casing
608 : 600 mm, 8 impeller
N : Natural Gas

Terdapat dua bagian:

1. Bagian Statis.
Casing, Casing head,
Countercasing, Nozles,
Diaphragms, Bearings,
Labirinth seal.

2. Bagian Bergerak.
Rotor, Impeller, spacer,
Dry gas seal, thrust collar,
Balance Drum
Centrifugal Compressor
Casing BCL

Casing BCL bertipe Barrel dan ditutup


dengan flange di kedua ujungnya
(Casing Head).

Suction dan Discharge noozle dilas ke


casing dan menghadap vertikal

Casing head sebagai tempat bearing


untuk rotor, dan gas seal

Counter casing terbelah secara


horizontal sebagai tempat diaphragm
dan rotor untuk dirakit menjadi satu
bundle.
Centrifugal Compressor
Diaphragms

Berada diantara impeller, dirakit di


counter casing, bagian statis.

Berfungsi sebagai difuser dimana energi


kinetik durubah menjadi tekanan.

Sebagai saluran untuk mengarahkan gas


ke impeller berikutnya dengan efisien.

Terbagi dua secara horizontal. Bagian


atas ditahan dengan sekrup.

Terdapat labirinth seal.


Centrifugal Compressor
Impeller
Impeller merupakan komponen dari kompresor yang
meningkatkan kecepatan gas, merubah energi mekanik
menjadi energi kinetik.

Impeller
tip

Gas Enter the Eye


Centrifugal Compressor
Rotor
Terdiri dari shaft / poros dimana impeller dan spacer dipasang.

Rotor menerima thrust ke arah suction yang dihasilkan impeller


karena perbedaan tekanan antara discharge dan suction. Sebagian
besar gaya ini diimbangi oleh balance drum. Sisanya diserap oleh
thrust bearing.
Centrifugal Compressor
Balance Drum
Impeller didesain seseimbang mungkin. Gaya dorong pada impeller saling
meniadakan antara satu impeller dengan yang lain. Gaya yang tersisa adalah
gaya ke arah suction dari impeller terakhir. Balance drum
di belakang impeller terakhir mengimbangi gaya ke arah
suction. Balance line dihubungkan dari balance drum
ke suction.
Centrifugal Compressor
Mechanical Dry Gas Seals
Fungsi : mencegah gas keluar dari mesin kompresor
Centrifugal Compressor
Journal Bearing
Fungsi :
Meredam rotor dari vibrasi radial.
Centrifugal Compressor
Thrust Bearing
Fungsi :
Menahan shaft dari gerakan aksial sisa bila masih terdapat gaya
aksial yang tak sepenuhnya diimbangi oleh balance drum.

Thrust collar berada di 1 sisi shaft (NDE).


Thrust bearing berada di kedua sisi thrust collar.
Centrifugal Compressor
Labirinth Seal
Seal yang bekerja dengan cara menurunkan tekanan gas secara
bertahap dengan mengubah arah aliran gas.

Terletak di masing masing impeller, balance drum dan casing head.


Representasi dan Identifikasi
Presentasi Sederhana
Berupa sketch sederhana yang mudah
difahami.
Representasi dan Identifikasi
Process Flow Diagram
Presentasi sederhana tentang
peralatan dan jalur utama proses,
kapasitasnya dan parameter
utama.

Desain awal proses saat proyek dimulai.


Representasi dan Identifikasi
Piping and Instrumentasion Diagram
Menyediakan representasi lebih
kompleks dari PFD.
Mencakup seluruh pipa, peralatan
proses dan peralatan
instrumentasi secara detail.
Representasi dan Identifikasi
Instruction Manual Book
Kompresor dan Proses Gas
Sebagaimana diungkap di awal, Kompresor mempunyai peranan yang penting dalam memproses
gas alam. Seperti :
1. Gas lift di sumur sumur minyak. Manfaatnya :
a. Peningkatan produksi minyak.
b. Mencegah formasi slug liquid.
c. Proses menjadi lebih stabil.
2. Meningkatkan produksi gas.
3. Mengambil condensat hidrokarbon dari gas di scrubber.
4. Pada kasus tertentu, kompresor digunakan untuk dehydrasi, menghindari formasi hidrat di
tekanan tinggi.
5. Mempertahankan tekanan di reservoir dengan injeksi gas.

Kegagalan dari kompresi gas dapat menghasilkan gagal produksi dan pembuangan gas di flare
yang berdampak ke lingungan.
Kehandalan kompresorpun sangat dibutuhkan pada startup sumur sumur gas lift.

Maka dari itu Kompresor harus diberikan perhatian karena pentingnya peranan kompresor gas.
Kompresor dan Proses Gas
Sistem yang Berhubungan dengan Kompresor Gas
1. Kelistrikan.
Istrumentasi, Fire and Gas, Control Panel, Sistim pendukung Kompressor
membutuhkan listrik sebagai power supply.
Power suply pada kompresor berpenggerak motor listrik.
2. Fuel Gas System.
Untuk kompresor berpenggerak Gas Turbine.
3. Air pendingin.
Untuk pendingin lube oil atau heat exchanger pada beberapa kasus.
4. Nitrogen Generator
Untuk dry packing barrier gas.
Untuk inerting.
5. Service air and Instrument Air system
Untuk instrumentasi Kompresor gas.
Supply udara untuk N2 Generator
Proses Kompresi Gas
Proses Kompresi Gas
Suction Scrubber
Fungsi :
Menangkap fraksi berat
hidrokarbon dari feed gas
dan dari recycling line (ASV).
Proses Kompresi Gas
Kompresor
Fungsi :
Menaikkan tekanan gas.

Hot bypass
Fungsi :
Menyamakan tekanan discharge dan
suction saat shutdown.

Anti Surge Valve


Fungsi :
Mengembalikan gas dari discharge ke
suction untuk menghindari surge.
Proses Kompresi Gas
After Cooler
Fungsi :
Menurunkan temperatur gas
terkompresi ke suhu yang aman.

Discharge Scrubber
Fungsi :
Menangkap fraksi berat
hidrokarbon hasil kondensasi di
cooler.
Fenomena Surge dan Choke.

SURGE: The developed head is


insufficient to overcome the system
resistance.

CHOKE: Sonic velocity is reached at


any point in the compressor.
Sistim Pendukung
Agar Kompresor Gas dapat dioperasikan dengan aman, kompresor dilengkapi dengan Sistem Pendukung yang handal

Control System
Fungsi :
Mengatur parameter operasi agar berada di nilai yang aman. Sistem ini
dilengkapi dengan alarm bila parameter operasi mendekati nilai yang tidak
aman agar mengingatkan operator untuk melakukan langkah preventif.
Safety Shutdown System
Fungsi :
Mematikan kompresor apabila parameter operasi melampai nilai aman
yang ditetapkan.
Fire and Gas System
Fungsi :
Mendeteksi kondisi berbahaya (kebocoran gas, api) dan melakukan tindakan secara
otomatis untuk mengurangi eskalasi dan dampak kari kondisi berbahaya
Pressure Safety Valve
Fungsi :
Menjaga instalasi dari tekanan berlebih
Sistem Pendukung
Control System PT
0615
PIC
0615

Contoh : Pressure Control


SLUG CATCHER TRAN A GAS COMPRESSOR TRAIN A CONTACTOR EXPORT
RATIO
PY HIC XY PV-0615
0224 0224 0224

PT PIC PY PIC PT
0152 0152 0152 LOW SELECTOR 0610 0610

FT FIC
0620 0620
RATIO
PY HIC XY
0324 0324 0324

SLUG CATCHER TRAN A GAS COMPRESSOR TRAIN B CPU-2


FV-0620

Kompresor bekerja dengan menjaga tekanan di inlet manifold. Bila tekanan lebih tinggi dari set poin, kontroler
memerintahkan agar kecepatan Power Turbine ditambah. Bila tekanan turun, kecepatan Power turbine dikurangi.
Kontrol inlet manifold dilimitasi oleh kontrol tekanan discharge.
Sistim Pendukung
Safety Shutdown System
Gas Compressor Package : Mark VIe
TCP Process : Triconex
Proses Kompresi Gas
Safety Shutdown System
Safety Shutdown System
Sistim Pendukung
Fire and Gas System
Gas Compressor Package : HIMA
TCP Process : Triconex
Sistim Pendukung
Anti Surge System
Fenomena surge dapat dihindari dengan
mengimbalikan gas terkompresi dari discharge ke
suction sehingga parameter operasi kompresor
berada di zona aman dan terhindar dari zona surge.

Pengembalian gas terkompresi ke suction membuat


efisiensi kompresor turun. Maka diperlukan titik
operasi optimum agar tetap terhindar dari zona surge
namun dengan efisiensi yang paling optimum.

Anti surge system bekerja berdasarkan setting poin


control line agar kompresor beroperasi di titik paling
optimum.

Apabila parameter operasi berubah tiba tiba dan


parameter operasi mendekati surge line, maka ASV
akan membuka berdasarkan komando boost line
untuk menghindari surge.
Sistem Pendukung
Anti Surge System
Mode operasi
1. Manual : Operator dapat menggerakkan ASV hanya pada saat mesin mati.
2. Auto : Opening ASV berdasarkan output controller sesuai demand gas yang dibutuhkan di control line.
3. Manual with Backup : Operator dapat menggerakkan ASV, namun apabila sistem membutuhkan lebih banyak gas untuk
menghindari surge, ASV akan mengikuti output controller untuk menghindari surge.
Sistim Pendukung
Lube Oil System
Fungsi :
Menyediakan lube oil yang sudah didinginkan
dan bersih ke turbin gas dan kompresor.
(jurnal bearing dan thrust bearing).

Pompa : 1 main pump (AC)


1 standby pump (AC)
1 cool down pump (DC) -> Emergency

Cooler fan : 2 running


1 standby.

Tekanan pompa dijaga 10 barg


Tekanan di header dijaga 2.5 barg
Tekanan dibearing dijaga oleh orifice.

Mist eliminator berfungsi mengusir udara


di reservoir dan menangkap minyak
yang terikut.
Sistim Pendukung
Seal Gas System
Ampliflow:

Fungsi :
Menyaring seal gas agar menjadi lebih bersih
agar dry gas seal lebih handal.
Dry gas seal quality : 3 micron.
Sistim Pendukung
Seal Gas System
Fungsi :
Menyediakan buffer gas / seal gas untuk kedua
ujung poros kompresor agar gas proses tidak
keluar dari mesin.
Seal gas dijaga tekanannya agar lebih besar dari
balancing gas.
N2 sebagai flushing gas menjaga agar sisa buffer gas
tidak keluar melalui poros serta menjaga agar lube oil
tidak terkontaminasi buffer gas
Parameter Pantau
Untuk mengoperasikan kompresor dengan aman, ada parameter-parameter operasi yang perlu dipantau
dan mengambil langkah koreksi bila terjadi penyimpangan.
Beberapa parameter yang perlu dipantau :
Proses :
Suction Pressure
Discharge pressure
Flow rate, zona operasi Anti surge.
Scrubber level.
Oil System :
Tekanan header
Temperature
Seal Gas System :
Tekanan , DP, Temperature
Flow rate Primary & secondary vent
Vibrasi:
Axial displacement, Radial vibration.
Temperature bearing.
Fire and Gas
FD, GD, SD, Status HIMA.
Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Start Up Kompresor
Selalu ikuti Operating Procedure yang berlaku untuk Start up Gas Kompressor.
Secara garis besar, langkahnya :

1. Pastikan sudah purging proses kompresor dan bebas dari O2.


2. Line up valve di proses, dan sistem pendukung (lube oil, seal gas, N2, dll).
3. Pastikan engine start check dan auxiliary start check dilaksanakan dan tak ada alarm.
4. Inhibit PALL discharge, reset ESD, Reset ESDV fuel gas dan BDV.
5. Permisive start dari Control room.
6. Start up. Ikuti progress start up sampai MOS, pastikan tak ada anomali. (noise, vibrasi, tekanan, temperature, flow)
Perhatikan vibrasi bila melewati critical speed. Pastikan tidak ada kebocoran minyak maupun gas.
7. Reset alarm.
8. Load / Sharing load kompresor perlahan.
Saat load kompressor, tetap pastikan tidak ada anomali sampai full load.
9. Parameter reading secara berkala, perhatikan perubahan parameter, berkurangnya lube oil dan ambil tindakan preventif
bila terdapat parameter mendekati / mencapai alarm
Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Engine Start Check Auxiliary Start Check
Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Start Sequence
Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Start Sequence : Pressurizing
START INITIATED

START LUBE OIL

LUBE OIL READY

PURGE SEQ INITIATED

PURGING HOT BYPASS 10 s


PRESSURIZED
PURGING COMPRESSOR CASE 10 s

PURGING RECYCLE LINE 10 s

PRESSURIZING PROCESS

PROCESS PRESSURIZED

PURGING FUEL SUPPLY 180 s

FUEL SUPPLY READY

PROCESS READY TO CRANK


Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Start Sequence
TURBINE STOPPED

START INITIATED
LUBE OIL, PRESSURIZING, FG
PROCESS READY TO CRANK

TURBINE PURGING 180 s 2000 rpm in 20 s


Limit : 1800 rpm
PROCESS READY TO FIRE

Flame within 10 s
IGNITION 90 s
4500 rpm
ACCELERATION TO IDLE 120s 6800 rpm

WARMING UP AT IDLE 300 s

TURBINE AT IDLE

ACCELERATING TO MOS 120 s 4270 rpm

READY TO LOAD STEP TO IDLE

SEQUENCE COMPLETE DECEL TO MIN LOAD


Mengoperasikan Kompresor dengan Aman
Stop Sequence

SEQUENCE COMPLETE

Ramp down UNLOADING

6800 rpm DECELERATING TO IDLE

COOLING DOWN 300 s

TURBINE SHUTDOWN NORMAL TURBINE SHUTDOWN (ESD)

TURBINE STOPPED

Selalu ikuti Operating Procedure yang berlaku untuk Stop Gas Kompressor.
Stop Kompresor sama pentingnya dengan start kompresor. Ikuti prosedur.
Bila bukan kondisi darurat, gunakan normal stop sequence
agar ada waktu untuk cooling down engine.
Permasalahan dan Trouble Shooting
A. Bila terjadi Shutdown, apa yang harus dilakukan?
1. Jangan Panik.
2. Ketahui Penyebabnya.
3. Beritahu Outside operator, Site terdampak (SPU, SNB, PHSS), Supervisor.
4. Pastikan Outside operator aman, Shutdown system bekerja dengan baik.
5. Restart Kompresor setelah dipastikan aman dan mendapat instruksi untuk restart.

B. Bila terjadi kondisi emergency, apa yang harus dilakukan?


1. Jangan Panik.
2. Hubungi Site Manager, Outside operator, supervisor.
3. Jangan ragu untuk mengaktifkan ESD PB untuk menghindari eskalasi.
4. Beritahu site terdampak (SPU, SNB, PHSS).
5. Pastikan Outside operator aman, Fire and Gas System dan Safety Shutdown System bekerja dengan baik.
6. Restart Plant setelah dipastikan aman dan mendapat instruksi Site Manager untuk restart.

C. Export Pressure naik : Block Outlet, Permasalahan di Bontang, Kenaikan produksi. -> Koordinasi dan antisipasi.
D. Export Pressure turun : Site lain Shutdown / block outlet, kebocoran, switching konfigurasi pipa. -> Idem
E. Slugging : POP sumur, LP comp export fluktuasi, liquid pumping terlalu banyak -> naikkan suction P, atur incoming line.
KUIS

https://bit.ly/
TERIMA KASIH

You might also like