[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
74 views12 pages

Jurnal Tato Tidak Berpengaruh

This document summarizes a study that analyzed the effect of several financial ratios on stock price, including return on equity (ROE), debt-to-equity ratio (DER), total asset turnover (TATO), capital expenditure (CAPEX), and non-cash current ratio (NCCR). The study used data from manufacturing companies in the consumer goods sector listed on the Indonesian stock exchange from 2010-2014. The results showed that ROE had a significant positive effect on stock price, while DER had a significant negative effect. When considered together, the ratios explained 42.7% of variation in stock price, with the remaining 57.3% influenced by other factors.

Uploaded by

Zora Nayaka
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
74 views12 pages

Jurnal Tato Tidak Berpengaruh

This document summarizes a study that analyzed the effect of several financial ratios on stock price, including return on equity (ROE), debt-to-equity ratio (DER), total asset turnover (TATO), capital expenditure (CAPEX), and non-cash current ratio (NCCR). The study used data from manufacturing companies in the consumer goods sector listed on the Indonesian stock exchange from 2010-2014. The results showed that ROE had a significant positive effect on stock price, while DER had a significant negative effect. When considered together, the ratios explained 42.7% of variation in stock price, with the remaining 57.3% influenced by other factors.

Uploaded by

Zora Nayaka
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 1-13

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792

ANALISIS PENGARUH ROE, DER, TATO, CAPEX DAN NCCR


TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2014)

Nadia Cathelia, R. Djoko Sampurno1


cathelianadia@gmail.com

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851

ABSTRACT
The intense competition in business and economy that happened now is one of the
causes for the company’s mangement to improve their best performance to attract the
investors to invest in their company. Basically, stock price is a reference for the investors
to make investment decisions. Stock prices always fluctuate depend to the level of
market’s supplies and demands. The stock price is influenced by several factors, internal
and external factors. Internal factors can be seen from the company’s financial
statements through the financial ratios such as ROE, DER, TATO, CAPEX and NCCR.
This study aims to determine the effect of ROE, DER, TATO, CAPEX and NCCR toward
the stock price.
Population and samples in this study are all manufacturing companies, consumer
goods industry sector listed on the Stock Exchange of the year 2010-2014. Purposive
sampling methods of sampling and obtained a sample of 24 companies. Type of data is
secondary. Multiple linear regression is used to determine the effect of ROE, DER,
TATO, CAPEX and NCCR toward the stock price.
The results showed that ROE have significant and positive effect toward the stock
price meanwhile DER have significant and negative effect toward the stock price.
Simultaneously test results indicate there is influence between ROE, DER, TATO, CAPEX
and NCCR together toward the stock price of all manufacturing companies, consumer
goods industry sector listed on the Stock Exchange. The magnitude of the effect was
42,7%, while the remaining 57,3% influenced by other factors outside this research.

Keywords : ROE, DER, TATO, CAPEX, NCCR, Stock Price

PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini
merupakan salah satu penyebab bagi manajemen perusahaan untuk semakin
meningkatkan performa terbaiknya dalam menarik investor untuk menanamkan investasi
di perusahaannya. Manajemen perlu memberikan informasi keuangan perusahaannya
dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan sehingga investor dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
Harga saham merupakan acuan para investor dalam mengambil keputusan
investasi. Pertimbangan harga saham sangat penting bagi investor karena harga saham

1
Corresponding author
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 2

menggambarkan nilai perusahaan (Retno Miliasih, 2000). Semakin tinggi harga saham
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Sebaliknya apabila harga saham semakin
rendah maka nilai perusahaan akan semakin rendah pula, oleh karena itu setiap
perusahaan yang menerbitkan saham harus memperhatikan harga saham di pasar modal.
Secara garis besar, informasi yang diperlukan oleh investor terdiri dari informasi
yang bersifat fundamental dan informasi teknikal. Analisis fundamental adalah suatu
analisis yang berisi informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang
umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu kinerja
perusahaan. Didalam analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat
mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Rasio-rasio yang
digunakan di dalam penelitian ini meliputi Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio
(DER), Total Asset Turnover (TATO), Capital Expenditure (CAPEX) dan Non Cash
Current Ratio (NCCR).
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya untuk membayar utang. Total Asset Turnover (TATO) merupakan rasio
yang mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara
membagi penjualan dengan total aktiva (Brigham dan Houston, 2010).
Capital expediture (CAPEX) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
rangka memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas
produktif aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat dari aset tetap (Nur Fitri, 2012).
Investasi yang dilakukan dalam bentuk capital expenditure ini merupakan investasi
jangka panjang yang sangat perlu bagi perusahaan. Karena capital expenditure secara
tidak langsung berhubungan dengan laba masa depan yang akan diperoleh perusahaan,
sehingga dapat memaksimalkan kekayaan bagi pemegang saham atas investasi yang salah
satu sumber dananya berasal dari laba ditahan. Horne dan Wachowicz (2009) menyatakan
bahwa Non Cash Current Ratio (NCCR) akan menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancar dikurangi kas.

TINJAUAN PUSTAKA
Dividend Discount Model (DDM Model)
Damodaran (2006) merumuskan Gordon Growth Model sebagai berikut:

Discounted Cash Flow Theory (DCF Theory)


Damodaran (2006) merumuskan Discounted Cash Flow Theory sebagai berikut:
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 3

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham
ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Menurut Damodaran (2006)
dalam Dividend Discounted Model (DDM Model), semakin tinggi rasio ROE maka
semakin tinggi harga saham intrinsik suatu perusahaan yang mencerminkan semakin tinggi
nilai perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan akan berdampak pada
peningkatan harga saham perusahaan.
H1 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham.

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham


Debt to Equity Ratio menunjukkan dan menggambarkan komposisi atau struktur
modal dari perbandingan total hutang dengan total ekuitas (modal) perusahaan yang
digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. DER yang tinggi mencerminkan bahwa
perusahaan memiliki utang yang tinggi. Investor akan lebih tertarik dengan perusahaan
yang memiliki DER rendah karena berarti perusahaan itu mampu menjalankan kegiatan
dengan dananya sendiri tanpa berhutang terlalu banyak. Oleh karena itu, DER memiliki
pengaruh negatif terhadap harga saham.
H2 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap Harga Saham


Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi seluruh aktiva perusahaan yang digunakan untuk menunjang kegiatan
penjualan (Ang, 1997). Ketika penjualan pada posisi yang tinggi maka perusahan akan
mengharapkan laba yang tinggi pula. Nilai Total Assets Turnover (TATO) yang tinggi
menunjukkan nilai penjualan suatu perusahaan juga semakin meningkat dan harapan
memperoleh laba juga semakin besar pula.
Menurut Damodaran (2006) dalam Dividend Discounted Model (DDM Model),
semakin tinggi rasio TATO maka semakin tinggi harga saham intrinsik suatu perusahaan
yang mencerminkan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai suatu
perusahaan akan berdampak pada peningkatan harga saham perusahaan.
H3 : Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh positif terhadap harga
saham.

Pengaruh Capital Expenditure (CAPEX) terhadap Harga Saham


Dalam melakukan pengeluaran capital expenditure berupa pembelian aset tetap,
perusahaan selalu mengharapkan untuk mendapatkan pengembalian berupa laba di masa
depan (Shapiro, 2005). Dalam jangka waktu tertentu, laba yang diterima akan mengalami
peningkatan. Seiring dengan peningkatan laba yang diterima, hal ini akan meningkatkan
kinerja perusahaan yang akan berdampak pada peningkatan harga saham perusahaan
tersebut.
H4 : Capital expenditure (CAPEX) berpengaruh positif terhadap harga saham.

Pengaruh Non Cash Current Ratio (NCCR) terhadap Harga Saham


Kemampuan likuiditas suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.
Kemampuan ini dapat diukur dengan melihat nilai Non Cash Current Ratio (NCCR) yang
dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan nilai Non Cash Current Ratio tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya dan semakin
likuid.
Hal ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya, sehingga perusahaan
mampu meningkatkan labanya. Laba yang semakin tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan yang dapat dilihat dengan peningkatan harga saham.
H5 : Non Cash Current Ratio (NCCR) berpengaruh positif terhadap harga
saham.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 4

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu
variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sebagai variabel dependen
dalam penelitian ini adalah harga saham. Sedangkan variabel independen dalam penelitian
ini meliputi Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover
(TATO), Capital Expenditure (CAPEX) dan Non Cash Current Ratio (NCCR).

Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah 37 perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai 2014. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling
adalah penarikan sampel yang dilakukan dengan menentukan kriteria khusus terhadap
sampel. Melalui purposive sampling didapatkan 24 perusahaan yang memenuhi kriteria
untuk menjadi sampel penelitian.

Metode Analisis
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara
variabel Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover
(TATO), Capital Expenditure (CAPEX) dan Non Cash Current Ratio (NCCR) terhadap
harga saham dengan menggunakan program SPSS for Windows. Sebelum dilakukan
analisis regresi ini, maka data dari sampel yang telah ditentukan sebelumnya harus
dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan tidak adanya masalah pada normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Apabila telah lulus seluruh uji
asumsi klasik maka analisis dapat diteruskan.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Statistik Deskriptif Penelitian
Langkah awal yang dilakukan dalam analisis data adalah melihat statistik
deskriptif dari data penelitian. Tabel 1 menunjukkan statistik deskriptif yang meliputi nilai
terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan standar deviasi atau tingkat sebaran data.

Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik histogram, normal P-P
Plot dan statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa grafik histogram memberikan pola


distribusi yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Pada gambar p-plot, titik-
titik mengikuti dan mendekati garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 6

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 2 menunjukkan nilai signifikan sebesar


0,070 yang nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti data terdistribusi secara normal. Hasil
pengujian ini sesuai dengan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan Grafik
Histogram dan P-Plot.

Uji Multikolinieritas

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai
Tolerance lebih kecil dari 0.1. Hasil pengujian juga menunjukkan semua variabel memiliki
Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 (sepuluh). Hal ini berarti tidak ada
masalah multikolonieritas pada model regresi.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 7

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar (tidak membentuk pola tertentu) baik di atas maupun dibawah angka 0 (nol) pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.

Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa Nilai Durbin-Watson (DW) yang didapat
adalah sebesar 1,865. Nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 109
dan variabel independen sebanyak 5, adalah sebesar 1,7846 sedangkan nilai 4 - du adalah
sebesar 2,2154. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada di antara du dan 4 -
du. Hasil tersebut dapat menyimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun
negatif atau model regresi bebas dari masalah autokorelasi.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 8

Analisis Linear Berganda


Penelitian ini melakukan uji analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
koefisien determinasi, uji statistik F dan uji statistik t.
Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0,427 atau
42,7%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti (ROE, DER, TATO, CAPEX dan
NCCR) memberikan pengaruh terhadap harga saham sebesar 42,7%, sedangkan sisanya
(100%-42,7%=57,3%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya di luar penelitian ini.

Uji F

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai F-hitung sebesar 17,091 dan F-
tabel sebesar 2,30 dimana F-hitung > F-tabel yang berarti variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Nilai sig. (0,000) < α (0,05), hal ini berarti variabel ROE, DER,
TATO, CAPEX dan NCCR signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa ROE,
DER, TATO, CAPEX dan NCCR secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.

Uji t
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 9

Berdasarkan hasil output SPSS pada Tabel 10 diatas, dapat dituliskan persamaan
matematis sebagai berikut:
LOGHARGA = 3,439 + 0,030 ROE – 0,376 DER – 0,285 TATO + 0,541 CAPEX
+ 0,007 NCCR

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE)


berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain Putra et al. (2013) dan
Ratih et al. (2013) yang juga memaparkan hal yang sama seperti penelitian ini. Return on
Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham menyatakan bahwa
setiap kenaikan Return on Equity (ROE), maka juga akan diikuti oleh kenaikan harga
saham. Semakin tinggi Return on Equity (ROE) berarti semakin efisien penggunaan modal
sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
bagi pemegang saham.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain Ratih et al. (2013),
Dewi dan Suaryana (2013) dan Tan et al. (2014) yang juga menyatakan bahwa Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Semakin tinggi
nilai Debt to Equity Ratio (DER), menunjukkan semakin tinggi utang yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Total Asset Turnover
(TATO) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Tan et al. (2014) dan Lambey (2014)
yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh negatif terhadap harga
saham. Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga
saham menyatakan bahwa setiap kenaikan Total Assets Turnover (TATO), maka akan
diikuti oleh penurunan harga saham. Namun, hasil penelitian ini menyatakan bahwa Total
Assets Turnover (TATO) tidak signifikan terhadap harga saham, berarti Total Assets
Turnover (TATO) tidak memberi pengaruh terhadap pergerakan harga saham.
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa Capital Expenditures
(CAPEX) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Gregoriou (2015) dan Asror (2015) yang
menyatakan bahwa Capital Expenditures (CAPEX) berpengaruh positif terhadap harga
saham. Capital Expenditures (CAPEX) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga
saham menyatakan bahwa setiap kenaikan Capital Expenditures (CAPEX), maka akan
diikuti oleh kenaikan harga saham. Namun, hasil penelitian ini menyatakan bahwa Capital
Expenditures (CAPEX) tidak signifikan terhadap harga saham, berarti Capital
Expenditures (CAPEX) tidak memberi pengaruh terhadap pergerakan harga saham.
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa Non Cash Current Ratio
(NCCR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Machfiro dan Sukoharsono (2012), Putra
et al. (2012) dan Lambey (2014) yang menyatakan bahwa Non Cash Current Ratio
(NCCR) berpengaruh positif terhadap harga saham. Non Cash Current Ratio (NCCR)
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham menyatakan bahwa setiap
kenaikan Non Cash Current Ratio (NCCR), maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham.
Namun, hasil penelitian ini menyatakan bahwa Non Cash Current Ratio (NCCR) tidak
signifikan terhadap harga saham, berarti Non Cash Current Ratio (NCCR) tidak memberi
pengaruh terhadap pergerakan harga saham.

KESIMPULAN DAN KETERBATASAN


Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Return on Equity (ROE), Debt to Equity
Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Capital Expenditures (CAPEX) dan Non
Cash Current Ratio (NCCR) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 10

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2014, dapat ditarik
kesimpulan :
1. ROE memiliki hubungan positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham, sehingga hipotesis pertama diterima.
2. DER memiliki hubungan negatif dan berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham, sehingga hipotesis kedua diterima.
3. TATO memiliki hubungan negatif, namun tidak berpengaruh secara signifikan,
sehingga hipotesis ketiga ditolak.
4. CAPEX memiliki hubungan positif, namun tidak berpengaruh secara signifikan,
sehingga hipotesis keempat ditolak.
5. NCCR memiliki hubungan positif, namun tidak berpengaruh secara signifikan,
sehingga hipotesis kelima ditolak.
6. Hasil perhitungan koefisien determinan (R2) sebesar 0,427. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel ROE, DER, TATO, CAPEX dan NCCR dapat menjelaskan harga
saham sebagai variabel dependen sebesar 42,7%.
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain yaitu pada rasio keuangan yang
mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dalam
penelitian ini hanya terdapat dua rasio, ytiu ROE dan DER, sedangkan masih terdapat rasio
keuangan lain maupun faktor lain yang mungkin mempengaruhi harga saham tersebut.
Selanjutnya, berdasarkan uji koefisien determinasi, didapatkan adjusted R square sebesar
42,7%, sedangkan sisanya sebesar 57,3% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain
yang berada di luar penelitian ini.

REFERENSI
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia.

Azhari, Diko Fitriansyah., Rahayu, Sri Mangesti dan Z.A, Zahroh. 2015. “Pengaruh DER,
TATO dan PER terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang
Go Public yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 32 No. 2 Maret
2016.

Beliani, Maria Makdalena Inge dan Budiantara, M.. 2015. “Pengaruh PER dan PBV
terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-
2012”. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, ISSN: 2460-1233, Vol. 1 No. 1, Mei
2015.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku
1 Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Cahyono, Wendy dan Sutrisno. 2013. “Pengaruh Rasio Profitabilitas, DER, PBV dan PER
Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index”.
Proceeding Seminar Nasional dan Call for Paper SanCall, ISBN: 978-979-636-147-
2.

Dewi, Putu Dina Aristya dan Suaryana, I.G.N.A. 2013. “Pengaruh EPS, DER dan PBV
terhadap Harga Saham”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN:2302-8556.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Undip.

Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan Internasional. Cetakan Pertama.


Yogyakarta: BPFE.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 11

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Jogiyanto, Harto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir, Dr. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Lambey, Robert. 2014. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada
Bank yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi Manado.

Lie Sha, Tio. 2015. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, NPM, ROE dan PBV
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2010-
2013”. Jurnal Akuntansi, ISSN: 276-294, Vol. XIX No. 02, Mei 2015.

Machfiro, Sonia dan Sukoharsono, Eko Ganis. 2012. “The Effect of Financial Variables on
The Company’s Value (Study on Food and Beverages Companies that are Listed on
Indonesia Stock Exchange Period 2008-2011”.

Mardiyati, Umi; Nur, Muhammad dan Ahmad, Gatot Nazir. 2015. “Apakah Faktor
Fundamental Berpengaruh Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi?”. Proceedings Book Seminar dan Konferensi Nasional
2015, ISBN: 978-602-17102-3-4.

Marfuatun, Siti dan Indiarti, Iin. 2012. “Pengaruh EPS, DER dan ROE terhadap Harga
Saham Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI”. Aset Edisi Maret 2012, ISSN:
1693-928X, Vol. 14 No. 1, hal. 63-73.

Meythi; En, Tan Kwang dan Rusli, Linda. 2011. “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal
Bisnis Manajemen dan Ekonomi, ISSN: 1693-8305, Vol. 10 No. 2, Mei 2011, hal.
2671-2684.

Pandansari, Fillya Arum. 2012. “Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham
Perusahaan”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Semarang, ISSN:
2252-6765.

Putra, Aldiansyah Putra; Cahyadi dan Hidayat, Wahyu. 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Harga Saham Perusahaan BUMN (Non Bank) yang terdaftar di BEI”.
Diponegoro Journal of Social and Politic Tahun 2013, hal.1-9.

Ratih, Dorothea; E.P, Apriatni dan Saryadi. 2013. “Pengaruh EPS, PER, DER dan ROE
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di
BEI”. Diponegoro Journal of Social and Politic Tahun 2013, hal.1-12.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi
untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sartono, R.Agus. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 12

Stella. 2009. “Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV Terhadap Harga Pasar Saham”. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11 No. 2, Agustus 2009, hal. 97-106.

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP-
AMP YKPN.

Tan, Syamsurijal; Syarif, Agus dan Ariza, Delfira. 2014. “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Harga Saham pada Industri Transportation Services yang Terdaftar
di BEI Tahun 2009-2012. Jurnal Dinamika Manajemen, ISSN: 2338-123X, Vol. 2
No. 2 April-Juni 2014.

Tandelilin, Prof. Dr. Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi-Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.

Van Horne, James C dan John M. Wachowicz JR. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

You might also like