[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
70 views7 pages

Hubungan Neutrophyl To Lymphocyte Ratio Dengan Derajat Disfungsi Diastolik Pada Pasien Hipertensi

This document summarizes a study that examined the relationship between neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) and the degree of diastolic dysfunction in hypertension patients. The study involved 31 patients and found no relationship between NLR and diastolic dysfunction degree. Specifically, it found the minimum NLR was 0.09 and maximum was 19, with no significant correlation between NLR and diastolic dysfunction level based on statistical analysis. The document provides background on hypertension and diastolic dysfunction as well as details on the study design and results.

Uploaded by

Lutfhi Arshaldo
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
70 views7 pages

Hubungan Neutrophyl To Lymphocyte Ratio Dengan Derajat Disfungsi Diastolik Pada Pasien Hipertensi

This document summarizes a study that examined the relationship between neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) and the degree of diastolic dysfunction in hypertension patients. The study involved 31 patients and found no relationship between NLR and diastolic dysfunction degree. Specifically, it found the minimum NLR was 0.09 and maximum was 19, with no significant correlation between NLR and diastolic dysfunction level based on statistical analysis. The document provides background on hypertension and diastolic dysfunction as well as details on the study design and results.

Uploaded by

Lutfhi Arshaldo
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2020;8(1):181-187
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.8.1.2020.28607
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Hubungan neutrophyl to lymphocyte ratio dengan derajat disfungsi diastolik


pada pasien hipertensi

Lidia A. D. Dewanti,1 Agnes L. Panda,2 Victor F. F. Joseph,2 Monique Rotty2

1
Progam Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado
Email: agitta.dewanti19@gmail.com

Abstract: Uncontrolled hypertension is the leading cause of the increased morbidity and mortality
of congestive heart failure in developed countries. Moreover, diastolic dysfunction is the leading
cause of heart failure in patients with hypertension. However, diagnosis as well as therapy of
patients with hypertension and diastolic dysfunction is still a problem and the mechanism is still
unclear, leading to the need of a parameter study as an initial predictor. In cardiovascular diseases,
it is connected to the rise in neutrophil to lymphocyte ratio (NLR). This study was aimed to identify
the relationship between NLR and the degree of diastolic dysfunction in patients with
hypertension. This was an analytical and descriptive study with a cross sectional design. Variables
included the NLR and the degree of diastolic dysfunction in patients with hypertension. The results
obtained 31 patients, and highest percentages were males (24 patients; 77.42%), aged 61-65 years
old (12 patients; 38.71%), and BMI scaling as overweight (17 patients; 54.83%). Most of the
patients were categorized as normotension (12 patients; 38.71%). The majority of diastolic
dysfunction degree was the 1st degree numbering 17 patients (54.84%). Minimum value of the
NLR was 0.09 and the maximum was 19 with a standard deviation of 2.04. The Spearman’s
parametric test showed a p-value of 0.315 and an r-value of 0.173 for the relationship between the
NLR and the degree of diastolic dysfunction in patients with hypertension. In conclusion, there
was no relationship between the NLR and degree of diastolic dysfunction in patients with
hypertension.
Keywords: neutrophil to lymphocyte ratio, diastolic dysfunction degree, hypertension

Abstrak: Hipertensi yang tidak terkontrol merupakan penyebab utama meningkatnya morbiditas
dan mortalitas gagal jantung kongesti di negara berkembang. Selain itu, disfungsi diastolik
menjadi penyebab utama gagal jantung pada pasien hipertensi. Namun, penegakan diagnosis dan
terapi pada pasien hipertensi dengan disfungsi diastolik masih menjadi masalah dan
mekanismenya masih kurang dipahami sehingga diperlukan suatu parameter sebagai prediktor
awal. Penyakit-penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan peningkatan neutrophyl to lymphocyte
ratio (NLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan NLR dengan derajat disfungsi
diastolik pada pasien hipertensi. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong
lintang. Variabel yang dianalisis ialah NLR dan derajat disfungsi diastolik pasien hipertensi. Hasil
penelitian mendapatkan 31 sampel, dan persentase tertinggi ialah jenis kelamin laki-laki (24
pasien; 77,42%), usia pada rentang 61-65 (12 pasien; 38,71%), dengan IMT overweight (17
pasien; 54,83%). Kategori hipertensi terbanyak ialah kategori normal (12 pasien; 38,71%). Derajat
disfungsi diastolik terbanyak ditemukan pada derajat 1 (17 pasien; 54,84%). Nilai minimum NLR
0,09 dan maksimum 10 dengan simpangan baku 2,04. Uji parametrik Spearman mendapatkan nilai
p=0,315 dan r=0.173 untuk hubungan antara NLR dengan derajat disfungsi diastolik pada pasien
hipertensi. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara NLR dengan derajat
disfungsi diastolik pada pasien hipertensi.
Kata kunci: neutrophil to lymphocyte ratio, derajat disfungsi diastolik, hipertensi

181
182 e-CliniC, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 181-187

PENDAHULUAN penyakit-penyakit serius lainnya secara


Hipertensi merupakan salah satu faktor bermakna.3,5 Hipertensi juga dapat menye-
risiko penting pada penyakit kardiovaskular babkan kerusakan organ akhir dan meru-
yang sering dijumpai pada pusat kesehatan pakan salah satu faktor risiko utama untuk
primer di Indonesia dan memengaruhi aterosklerosis.8 Oleh karena itu tekanan
hampir sepertiga orang Amerika dan sekitar darah harus diukur secara teratur.3
1 miliar orang di seluruh dunia.1,2 Menurut Pengukuran tekanan darah yang akurat
World Health Organization, terdapat seki- sangat penting untuk diagnosis dan mana-
tar 1,13 juta orang di seluruh dunia jemen hipertensi. Pedoman Hypertension
menyandang hipertensi dan sebagian besar Clinical Practice 2017 merekomendasikan
tinggal di negara berpenghasilan rendah untuk mengukur tekanan darah ≥2 kali
sampai menengah.3 Prevalensi hipertensi pengukuran pada kunjungan klinik dengan
berdasarkan diagnosis dokter atau mengon- menggunakan salah satu dari berbagai
sumsi obat antihipertensi pada penduduk macam alat.9 Menurut Konsensus Penata-
Indonesia berdasarkan RISKESDAS 2018 laksanaan Hipertensi 2019, pengukuran te-
sebesar 13,5%, tertinggi di provinsi Sula- kanan darah dilakukan 3 kali dengan selang
wesi Utara, dan terendah 4,7% di Papua.4 waktu 1-2 menit, kemudian dilakukan
Sampai saat ini hipertensi masih pengukuran tambahan bila hasil pengu-
menjadi penyebab utama kematian dan kuran pertama dan kedua berbeda >10
kecacatan hidup di dunia. Hipertensi mmHg dan dicatat rerata tekanan darah
merupakan penyakit kronis sekaligus faktor minimal dua dari hasil pengukuran
risiko penyakit kardiovaskular yang dapat terakhir.9,10
dimodifikasi, paling umum ditemukan di Hipertensi yang tidak terkontrol meru-
Asia yang menyebabkan kematian dan pakan penyebab utama yang meningkatkan
penyebab ke-dua setelah merokok sebagai morbiditas dan mortalitas gagal jangtung
penyebab kematian yang dapat diubah.5,6 kongesti di negara berkembang. Penilaian
Suatu penelitian di Manhattan Utara fungsi jantung salah satunya ialah dengan
melaporkan bahwa persentase hipertensi Tissue Doppler Imaging (TDI) mengguna-
lebih tinggi pada perempuan (32%) kan alat ekokardiografi. Penyakit gagal jan-
dibandingkan laki-laki (19%), serta pada tung dianggap sebagai ketidakmampuan
orang kulit hitam (36%) dibandingkan orang jantung untuk memompa darah (disfungsi
kulit putih (21%). Hipertensi juga disebut sistolik). Banyak ilmuwan berusaha me-
sebagai penyebab kedua pada penyakit ngembangkan pengobatan untuk mening-
ginjal stadium akhir setelah diabetes melitus katkan kontraktilitas ventrikel dan modi-
(DM). Dalam studi Atherosclerosis Risk in fikasi positif afterload. Namun beberapa
Comunities (ARIC), hipertensi menyebab- waktu terakhir ini sekitar 74% kasus dite-
kan 25% kejadian kardiovaskular (penyakit mukan bahwa disfungsi diastolik menjadi
jantung koroner, revaskularisasi koroner, penyebab utama dari gagal jantung pada
stroke, atau gagal jantung).5 pasien hipertensi. Meskipun demikian,
Definisi dan klasifikasi hipertensi dapat penegakan diagnosis pada pasien hipertensi
ditentukan dengan menggunakan beberapa dengan disfungsi diastolik masih menjadi
sumber. Menurut laporan Joint National masalah dan mekanismenya masih kurang
Committee (JNC) 7, tahap 1 hipertensi dipahami.11 Terapi untuk meningkatkan
adalah tekanan darah sistolik 140-159 fungsi diastolik ventrikel kiri secara lang-
mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 sung masih belum ditemukan sehingga
mmHg.7 Selain penyakit kardiovaskular, diperlukan suatu parameter sebagai predik-
tingginya tekanan darah sistolik >130 tor awal dari disfungsi diastolik.12
mmHg dan diastolik >80 mmHg dalam Pemeriksaan neutrophil to lymphocyte
jangka waktu yang lama, juga akan ratio (NLR) sudah menjadi parameter baru
meningkatkan mortalitas pada penyakit penelitian di bidang onkologi, hematologi,
stroke, gagal ginjal, diabetes melitus, dan imunologi, penyakit infeksi, serta gangguan
Dewanti, Panda, Joseph, Rotty: Hubungan neutrophil to lymphocyte … 183

kardiovaskular. Pemeriksaan NLR sangat kondisi medis sebagai berikut: pasien


mudah diperoleh yaitu dengan melihat hasil dengan penyakit infeksi, sindrom koroner
Complete Blood Count (CBC) atau peme- akut, penyakit katup jantung berat, fraksi
riksaan darah lengkap. Penyakit kardio- ejeksi <50%, gagal ginjal, diabetes melitus,
vaskular misalnya aterosklerotik, gagal dan data rekam medis yang tidak lengkap.
jantung, penyakit katup jantung, dan Jenis data yang digunakan dalam pene-
penyakit jantung lainnya dikaitkan dengan litian ini berupa data sekunder yang diper-
peningkatan NLR. Demikian pula dengan oleh dari status rekam medik di ruang rawat
kondisi disfungsi diastolik pada pasien inap Irina F dan Poliklinik Jantung RSUP
hipertensi. Hal ini dibuktikan pada sebuah Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Data yang
penelitian dengan metode case control yang dikumpulkan ialah data umum pasien
dilakukan di Turkey dengan sampel yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, tekanan
diambil dari klinik Giresun of University darah sistolik, tekanan darah diastolik,
Cardiology Department. Penelitian ini diagnosis pasien, indeks massa tubuh
menyatakan bahwa pasien dengan disfungsi (IMT), hasil ekokardiografi (fraksi ejeksi,
diastolik mempunyai kadar NLR yang lebih derajat disfungsi diastolik), serta hasil
tinggi dibandingkan dengan pasien kontrol hitung darah lengkap (hitung jenis, hemo-
tanpa disfungsi diastolik.12 globin, hematokrit, neutrofil, limfosit,
Berdasarkan uraian tersebut, maka leukosit, trombosit).
peneliti tertarik untuk meneliti hubungan Data NLR diperoleh dengan membagi
NLR dengan derajat disfungsi diastolik pada hitung jumlah neutrofil terhadap hitung
pasien hipertensi yang diharapkan dapat jumlah limfosit.6 Data penelitian disajikan
bermanfaat untuk menentukan prog-nosis dalam bentuk tabel, grafik, dan persentase.
pada pasien hipertensi dengan cara yang Hubungan NLR dengan derajat disfungsi
lebih praktis. diastolik pada pasien hipertensi diuji dengan
uji korelasi Pearson bila data terdistribusi
METODE PENELITIAN normal atau uji Spearman bila data tidak
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat terdistribusi normal dengan nilai p <0,05
inap Irina F dan Poliklinik Jantung RSUP diangggap bermakna.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada bulan Penelitian ini telah mendapat persetu-
November-Desember 2019. Jenis penelitian juan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
ialah analitik observasional dengan desain RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
potong lintang. Tujuan penelitian ialah dengan nomor keterangan layak etik yaitu
untuk menilai hubungan NLR dengan de- No. 093/EC/KEPK-KANDOU/XI/2019.
rajat disfungsi diastolik pada pasien hiper-
tensi. Populasi penelitian ini ialah pasien HASIL PENELITIAN
hipertensi di ruang rawat inap Irina F dan Pada penelitian ini didapatkan sebanyak
poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. 31 sampel dari 281 populasi kunjungan
Kandou Manado yang dirawat pada bulan pasien hipertensi. Dari 31 sampel, jumlah
Januari-November 2019. Besar sampel pasien laki-laki sebanyak 24 orang (77,42%)
dihitung dengan menggunakan rumus untuk dan perempuan berjumlah 7 orang (22,58%)
koefisien korelasi berdasarkan Hulley dan Tabel 1 memperlihatkan usia minimum
Cummings dan didapatkan jumlah sampel pasien pada penelitian ini yaitu 40 tahun dan
minimum sebanyak 31 sampel. maksimum 65 tahun dengan frekuensi
Kriteria inklusi penelitian ini ialah terbanyak pada usia 61-65 tahun (38,71%),
sebagai berikut: pasien yang sudah didiag- diikuti usia 51-55 tahun (32,25%), usia 40-
nosis dengan hipertensi dengan atau tanpa 45 tahun dan 51-55 tahun (masing-masing
obat, data ekokardiogram dengan gambaran 12,91%), dan usia 46-50 tahun (3,22%).
disfungsi diastolik. data pemeriksaan darah Tabel 2 memperlihatkan bahwa tidak
lengkap, dan berusia 40- 65 tahun. Selan- ditemukan pasien dengan kategori under-
jutnya kriteria eksklusi ialah pasien dengan weight. Karakteristik pasien dengan IMT
184 e-CliniC, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 181-187

terbanyak ialah overweight (54,83%) diikuti maupun hipertensi yang telah diterapi
oleh kategori normal (45,17%). terbanyak ialah kategori normal (38,71),
diikuti kategori hipertensi tahap 1 (29,03%),
Tabel 1. Karakteristik pasien hipertensi menurut kategori prehipertensi (22,58%), dan kate-
usia gori hipertensi tahap 2 (9,68%).
Kategori usia Frekuensi Persentase
(tahun) (n) (%) Tabel 3. Karakteristik pasien hipertensi menurut
40 – 45 4 12,91 tekanan darah
46 – 50 1 3,22 Kategori Frekuensi Persentase
51–55 10 32,25 tekanan darah (n) (%)
56 – 60 4 12,91 (mmHg)
Normal 12 38,71
61– 65 12 38,71 (<120/<80)
Total 31 100 Prehipertensi 7 22,58
(120-139/80-89)
Tabel 2. Karakteristik pasien hipertensi menurut Tahap 1 9 29,03
indeks massa tubuh (IMT) (140-159/90-99)
Tahap 2 3 9,68
Kategori IMT Frekuensi Persentase (>160/>100)
(kg/m2) (n) (%) Total 31 100
<18,5 - -
(Underweight)
18,5-24,9 14 45,17 Tabel 4 memperlihatkan bahwa tidak
(Normal) ditemukan pasien dengan kategori derajat
≥25 17 54,83 disfungsi diastolik 3 yang sesuai dengan
(Overweight) kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
Total 31 100 Kategori derajat disfungsi diastolik terba-
nyak didapatkan pada derajat 1 (54,84%),
Tabel 3 memperlihatkan bahwa kate- diikuti kategori normal (38,71%), dan
gori pasien yang telah didiagnosis hipertensi derajat 2 (6,45%).

Tabel 4. Karakteristik derajat disfungsi diastolik pada pasien hipertensi


Kategori derajat Frekuensi Persentase
disfungsi diastolik (n) (%)
Normal 12 38,71
Derajat 1 (Gangguan relaksasi) 17 54,84
Derajat 2 (Pseudo-normalisasi) 2 6,45
Derajat 3 (Pengisian restriktif) - -
Total 31 100

Tabel 5. Karakteristik pemeriksaan darah lengkap pada pasien hipertensi


Kategori N Min Max Mean SD
Leukosit x103/µL 31 0,17 20,1 8,19 2,95
Trombosit x103/µL 31 120 369 228,48 56,93
Hemoglobin g/dL 31 0,67 18,2 13,17 3,11
Hematokrit % 31 24,6 52 39,33 6,61
NLR 31 0,09 10 2,71 2,04
Dewanti, Panda, Joseph, Rotty: Hubungan neutrophil to lymphocyte … 185

Tabel 5 memperlihatkan kadar mini- jukkan profil imun yang lebih pro-
mum, maksimum, rerata, dan nilai sim- inflamasi.13
pangan baku dari leukosit, trombosit, Hasil penelitian mendapatkan bahwa
hemoglobin, dan hematokrit. Untuk kadar pasien hipertensi terbanyak terdapat pada
NLR yang telah dihitung didapatkan nilai rentang usia 61-65 tahun yaitu sebanyak 12
minimum 0,09, nilai maksimum 10, dengan pasien (38,71%). Hal ini sesuai dengan
rerata 2,71 dan nilai simpangan baku 2,04. pernyataan dari Winter et al12 bahwa
Uji normalitas bertujuan untuk menilai tekanan darah akan semakin meningkat saat
apakah nilai residual terdistribusi normal bertambahnya usia terutama usia 65 tahun
atau tidak. Karena jumlah sampel <50, maka keatas.10,12
uji yang digunakan ialah Saphiro-Wilk. Untuk kategori IMT, tidak didapatkan
Hasil uji normalitas data mendapatkan data pasien dengan kategori underweight. Karak-
tidak berdistribusi normal karena nilai teristik IMT terbanyak ialah overweight
signifikansi data ialah p=0,000 (<0,05) yaitu sebanyak 17 pasien (54,83%) dan
sehingga digunakan uji korelasi Spearman untuk kategori normal sebanyak 14 pasien
untuk mengukur apakah terdapat hubungan (45,17%). Hal ini memperlihatkan bahwa
antara variabel NLR dengan derajat hipertensi banyak dialami oleh pasien
disfungsi diastolik pada pasien hipertensi di dengan berat badan melewati batas normal
ruangan rawat inap Irina F dan Poliklinik yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor
Jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou misalnya gaya hidup dan pola makan yang
Manado periode Januari-November 2019 tidak teratur. Selain itu, setiap peningkatan
Hasil perhitungan korelasi tersebut IMT sebesar 5 kg, risiko peningkatan
menunjukkan jumlah sampel sebanyak 31 tekanan darah sebesar 1,4. Hal ini dikaitkan
pasien dengan nilai koefisien korelasi (r) pada individu obes yang berkorelasi dengan
sebesar 0,173 yang berarti korelasi positif sirkulasi tinggi dari hormon kortisol dan
yang sangat lemah. Nilai Sig. (p) 0,351 aldosteron yang juga berkaitan dengan
artinya lebih besar dari batas kritis α=0,05, sensitivitas terhadap garam.1
yang menunjukkan tidak terdapat hubungan Kategori tekanan darah dari 31 pasien
antara derajat disfungsi diastolik dengan hipertensi menurut JNC 7 yang terbanyak
peningkatan NLR pada pasien hipertensi. ialah normal pada 12 pasien (38,71). Hal ini
disebabkan karena pasien hipertensi yang
BAHASAN dirawat di Irina F dan Poliklinik Jantung
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklu- RSUP Dr. R. D. Kandou Manado sebagian
si didapatkan 31 sampel pasien hipertensi besar telah diterapi sehingga tekanan darah
yang dirawat di Ruang Rawat Inap Irina F pasien saat didata sudah berada di batas
dan Poliklinik Jantung RSUP Prof. Dr. R. D. normal, bahkan terdapat juga yang di bawah
Kandou Manado. Pasien laki-laki yang batas normal. Pasien dengan kategori
didiagnosis hipertensi yaitu sebanyak 24 prehipertensi sebanyak 7 orang (22,58%)
pasien (77,42%) dan perempuan berjumlah dan pasien dengan kategori hipertensi tahap
7 pasien (22,58%). Hasil penelitian ini 1 sebanyak 9 orang (29,03%) sedangkan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan untuk kategori hipertensi tahap 2 didapatkan
oleh Gillis dan Sullivan13 yang mendapat- 3 pasien (9,68%).
kan bahwa insiden hipertensi lebih tinggi Disfungsi diastolik pada pasien hiper-
pada laki-laki daripada perempuan dengan tensi dapat disebabkan oleh banyak faktor.
usia yang sama sampai dekade ke enam Faktor yang paling sering menyebabkan
kehidupan. Hal ini dikaitkan dengan profil gangguan pada fase aktif maupun pasif
imun antiinflamasi yang lebih besar pada pengisian ventrikel ialah perubahan kon-
perempuan selama hipertensi yang dapat traktil miosit, hipertrofi ventrikel struktural,
bertindak sebagai mekanisme kompensasi fibrosis ekstrasel dan perivaskular, serta
untuk membatasi peningkatan tekanan darah iskemia miokard.11 Pada penelitian ini, dari
dibandingkan dengan laki-laki yang menu- 31 pasien, untuk kategori disfungsi diastolik
186 e-CliniC, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 181-187

terbanyak didapatkan pada derajat 1 Terdapat banyak jenis obat-obatan yang


(54,84%), kemudian kategori normal dapat menyebabkan neutropenia misalnya
(38,71%), dan derajat 2 (6,45%). Tidak antimikroba, analgesik dan anti inflamasi,
ditemukan kategori derajat 3 disfungsi antipsikotik, antidepresan dan neurofarma-
diastolik yang sesuai dengan kriteria inklusi kologi, antikonvulsan, antitiroid, obat
dan eksklusi penelitian. kardiovaskular, antihistamin, diuretik, obat
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai hipoglikemik, obat antimalaria, dan lainnya.
minimum NLR 0,09 dan nilai maksimum 10 Obat-obatan yang termasuk dalam obat
dengan rerata 2,71 dan simpangan baku kardiovaskular ialah procainamide, capto-
2,04. Forget et al menyatakan bahwa kisaran pril, aprindine, propranolol, hydralazine,
normal nilai NLR ialah antara 0,78 dan 3,53 methyldopa, quinidine, diazoxide, nife-
pada populasi sehat nongeriatri.14 Untuk dipine, propafenone, ticlopidine, dan vesna-
melengkapi kriteria pasien, data lain yang rinone.14 Selain neutrofil, peningkatan atau
diambil dari setiap sampel ialah kadar penurunan kadar limfosit yang tidak dapat
leukosit, trombosit, hemoglobin, dan hema- dikontrol juga dapat memengaruhi nilai
tokrit (Tabel 5). NLR.
Hasil perhitungan korelasi Spearman Faktor lain yang dapat memengaruhi
menunjukkan nilai korelasi 0,173 yaitu hasil penelitian ini ialah durasi hipertensi.
korelasi sangat lemah. Angka sig (p) 0,351 Semakin lama pasien mengidap penyakit
lebih besar dari batas kritis α = 0,05, yang hipertensi yang tidak terkontrol, maka
berarti tidak terdapat hubungan antara semakin memengaruhi pekembangan dis-
derajat disfungsi diastolik dengan pening- fungsi diastolik dan nilai NLR. Selain itu,
katan NLR pada pasien hipertensi. Tidak NLR dinyatakan lebih tinggi pada individu
terdapatnya hubungan tersebut pada pasien dengan hipertensi resisten dibandingkan
hipertensi dapat terjadi karena peningkatan mereka dengan tekanan darah normal dan
dan penurunan yang tidak stabil dari hipertensi terkontrol.6 Pada penelitian ini,
neutrofil ataupun limfosit yang dipengaruhi pasien hipertensi hampir semua telah men-
oleh faktor infeksi, autoimun, dan riwayat dapatkan terapi antihipertensi dengan
pemakaian obat pasien. menggunakan obat-obatan yang dapat
Kadar NLR tertinggi pada penelitian ini memengaruhi nilai NLR.
ditemukan pada pasien laki-laki berusia 51 Waktu pemeriksaan tekanan darah
tahun dengan derajat 2 disfungsi diastolik untuk diagnosis hipertensi, waktu pemerik-
yaitu 10 yaitu hasil dari 80 neutrofil dibagi saan darah lengkap untuk NLR, dan waktu
dengan 8 limfosit. Namun pada derajat pemeriksaan ekokardiogram untuk menilai
disfungsi diastolik yang sama juga ditemu- derajat disfungsi diastolik yang berbeda-
kan nilai NLR 1,38 yaitu pada pasien laki- beda juga dianggap dapat memengaruhi
laki berusia 40 tahun. Hal ini menunjukkan hasil penelitian. Data sampel hanya diambil
bahwa NLR tidak memperlihatkan pening- berdasarkan rekam medik sehingga peneliti
katan yang sama pada setiap pasien. Banyak tidak dapat mengetahui pada keadaan apa
faktor yang memberikan perbedaan pada pasien saat dilakukan pemeriksaan.
nilai NLR pasien. Salah satunya ialah
paparan bahan kimia dan pengobatan pada SIMPULAN
pasien yang tampaknya memiliki efek Tidak terdapat hubungan antara NLR
toksik langsung pada sel induk sumsum dengan derajat disfungsi diastolik pada
tulang atau prekursor neutrofil di kompar- pasien hipertensi.
temen mitosis. Bahan kimia atau obat apa
pun yang dapat menekan sumsum tulang Konflik Kepentingan
dan menyebabkan hipoplasia atau aplasia Penulis menyatakan tidak terdapat
mampu mengakibatkan terjadinya agranulo- konflik kepentingan dalam studi ini.
sitosis.14
Dewanti, Panda, Joseph, Rotty: Hubungan neutrophil to lymphocyte … 187

DAFTAR PUSTAKA Cushman C, Green LA, Izzo JL, et al.


1. Levy PD, Brody A. Hypertension. In: Walls The Seventh Report of the Joint
RM, Hockberger, Robert S, Gausche- Nasional Committee, on Prevention,
hill, Marianne, editors. Rosen’s Detection, Evaluation, and Treatment of
Emergency Medicine: Concepts and High Blood Pressure. Hypertension.
Clinical Practice (9th ed). Philadelphia: 2004;43:11-2
Elsevier, 2018; p. 1007-20. 8. Mitchell RN. Blood Vessels. In: Kumar V,
2. Kementerian Kesehatan RI. InfoDATIN: Abbas A, Aster J, editors. Robbins and
Hipertensi. Jakarta; 2014:1-7. Cotrand Pathologic Basis of Disease
3. World Health Organization. Hypertension; (9th ed). Philadelphia: Elsevier, 2015; p.
2019 May 16 [cited 2019 Aug 24] 483-522.
4. Panggabean M. Penyakit Jantung hipertensi. In: 9. Kosasih A, Lukito AA, Soenarta AA, Tiksnadi
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, A, Kuncoro AS, Anantaria C, et al. In:
Simadibrata MK, Setiyohadi B, Syam Lukito AA, Harmeiwaty E, Hustrini
AF, editors. Ilmu Penyakit Dalam (6th NM, editors. Konsensus Penata-
ed). Jakarta: InternaPublishing, 2015; p. laksanaan Hipertensi 2019. Journal of
1267. Clinical Hypertension. 2019;15:1-65.
5. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey 10. Muntner P, Shimbo D, Carey RM, Charleston
DE, Collins KJ, Himmelfarb CD, et al. JB, Gaillard T, Misra S, et al.
2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/ Measurement of blood pressure in
AGS/APhA/ ASH/ASPC/NMA/PCNA humans: a scientific statement from the
guideline for the prevention, detection, American Heart Association. Hyper-
evaluation, and management of high tension. 2019;73:e35-66.
blood pressure in adults: a report of the 11. Slama M, Susic D, Varagic J, Frochlich ED.
American College of Cardiology/ Diastolic dysfunction in hypertension.
American Heart Association Task Force Hypertension 2017;17:367-73.
on Clinical Practice Guidelines. 12. Winter KH, Tuttle LA, Viera AJ. Hyper-
Hypertension. 2018;71:13-78. tension. Prim Care Clin Off Pract.
6. Jhuang YH, Kao TW, Peng TC, Chen WL, Li 2013;40:179-94.
YW, Chang PK, et al. Neutrophil to 13. Gillis EE, Sullivan JC. Sex differrences in
lymphocyte ratio as predictor for hypertension: Recent advances. Hyper-
incident hypertension: a 9-year cohort tension. 2016;68(6):1322-7.
study in Taiwan. Hypertens Res. 14. Braden CD. In. Besa EC, editor. Medscape
2019;42:1209-14. Which Medications Cause Neutro-
7. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, penia? 2018 Sep 18 [cited 2019 Dec 31]

You might also like