[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
25 views12 pages

241-Article Text-787-1-10-20201220

This document analyzes the characteristics and risk factors of premature birth at YK Madira Public Hospital in Palembang. It finds that age, education level, history of preterm birth, and antenatal care are significantly correlated with preterm birth. The study aims to provide information to help health practitioners improve counseling and education for at-risk groups to support government goals of reducing neonatal mortality.

Uploaded by

faisal ghozali22
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
25 views12 pages

241-Article Text-787-1-10-20201220

This document analyzes the characteristics and risk factors of premature birth at YK Madira Public Hospital in Palembang. It finds that age, education level, history of preterm birth, and antenatal care are significantly correlated with preterm birth. The study aims to provide information to help health practitioners improve counseling and education for at-risk groups to support government goals of reducing neonatal mortality.

Uploaded by

faisal ghozali22
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 315

KARAKTERISTIK FAKTOR RISIKO KELAHIRAN PREMATUR


DI RUMAH SAKIT UMUM YK MADIRA PALEMBANG

CHARACTERISTICS RISK FACTORS OF PREMATURE BIRTH IN


YK MADIRA PUBLIC HOSPITAL, PALEMBANG
1
Rika Ariana, 2Fika Minata Wathan
1
Diploma IV Kebidanan, Universitas Kader Bangsa Palembang
2
Program Doktoral Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Korespondensi: rika.ariana8509@gmail.com

ABSTRACT
The One of Sustainable Development Goals (SDGs) in goals 3.2 were reducing
Neonatal Mortality Rate to 12/1,000 live births. Preterm birth contributed greatly to
neonatal morbidity and mortality. Based on the results of a review medical records of
the YK Madira Hospital in Palembang showed an increase the prevalence of preterm
birth in 2018 to 5.7% and in 2019 an increased of 8.0%. The research aims to
determine the correlation between risk factors for preterm birth. This research was an
analytical survey, cross-sectional design using secondary with a systematic random
sampling period Januari –Desember 2019 totaling 202 samples. Data analysis was
performed using chi-square test for bivariate, logistic regression for multivariate, the
results showed that there was a significant correlation between age (p-value = 0.000
OR = 3.4; 95% CI: 1.82-6, 39), education (p-value = 0.009 OR = 2.4; 95% CI: 1.28-
4.58), history of preterm birth (p-value = 0.008 OR = 2.7; 95% CI: 1, 35-5.54), ANC
examination (p-value = 0.031 OR = 2.5; 95% CI: 1.15-5.72) smoking variable obtain p-
value = 1,000 (p>0.05). Conclusion: The most dominant factor in occurrence of
preterm birth were age and history of preterm birth. These results could be used as a
based for information by health practitioners can further improve counselling and
education for women with risky age and also to improved antenatal care as a
promotive, preventive action of premature birth to support the achievement of
government program targets in reducing the neonatal mortality rate in Indonesia.

Keywords : premature birth, Education, ANC, History of preterm birth, Age

ABSTRAK
Tujuan pembangunan berkelanjutan pada goals ke 3.2 salah satunya menurunkan Angka
Kematian Neonatal 12/1.000 kelahiran hidup. Kelahiran prematur berkontribusi besar
dalam morbiditas dan mortalitas masa neonatal. Berdasarkan hasil riview rekam medis
RSU YK Madira Palembang menunjukan peningkatan prevalensi kelahiran prematur
tahun 2018 sebesar 5,7% dan di tahun 2019 meningkat 8,0%. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan antara faktor risiko terhadap kelahiran prematur. Penelitian ini
bersifat survey analitik, desain cross-sectional menggunakan data sekunder rekam
medis periode Januari-Desember 2019 dengan teknik systhematic random sampling
berjumlah 202 sampel. Analisis data dilakukan uji chi-square untuk bivariate, regresi
logistic untuk multivariate. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan bermakna antara
usia (p-value=0,000 OR=3,4; 95% CI: 1,82-6,39), pendidikan (p-value=0,009 OR=2,4;
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 316

95% CI : 1,28-4,58), riwayat kelahiran prematur (p-value=0,008 OR=2,7; 95% CI :


1,35-5,54), pemeriksaan ANC (p-value=0,031 OR=2,5; 95% CI : 1,15-5,72) dengan
kejadian kelahiran prematur, variabel merokok didapatkan p-value=1,000. Kesimpulan :
Variabel yang paling dominan mempengaruhi kelahiran prematur yaitu usia dan riwayat
kelahiran prematur. Penelitian ini dapat dijadikan dasar informasi agar tenaga kesehatan
meningkatkan KIE pada ibu yang berusia resiko tinggi serta meningkatkan pelayanan
kunjungan Antenatal care (ANC) sesuai program pemerintah sebagai tindakan promotif
dan preventif mencegah kelahiran prematur guna mendukung pencapaian target
program pemerintah dalam menurunkan angka kematian neonatal di Indonesia.

Kata Kunci : Kelahiran Prematur, Pendidikan, ANC, Riwayat kelahiran


prematur, Usia

PENDAHULUAN 341.400 dan Brazil 279.300 (Blencowe


Kelahiran prematur adalah kelahiran et al., 2013).
sebelum usia kehamilan 37 minggu atau Komplikasi kelahiran prematur
kurang dari 259 hari dari tanggal adalah penyebab utama kematian pada
pertama periode menstruasi terakhir anak-anak di bawah usia 5 tahun sekitar
seorang wanita. Secara global estimasi 16% dari semua kematian, dan 35%
angka kelahiran prematur dunia sebesar kematian pada bayi baru lahir (Saifon
9,8% pada tahun 2000 dan meningkat Chawanpaiboon*, 2019). Bayi yang
10,6% pada tahun 2014 (Saifon lahir prematur memiliki resiko kematian
Chawanpaiboon*, 2019). Data World yang lebih tinggi, resiko penyakit,
Health Organization (WHO) disabilitas dalam hal motorik jangka
menunjukan peringkat kelahiran panjang, kognitif visual, pendengaran,
prematur semua negara didunia dengan sikap, emosi, kesehatan dan masalah
jumlah kelahiran prematur tertinggi pertumbuhan jika dibandingkan dengan
yaitu India sebesar 3.519.100, China bayi normal (Zhang et al., 2012). Risiko
1.172.300, Nigeria 773.600, Pakistan kematian pada bayi prematur terutama
748.100 dan Indonesia berada pada dengan usia kehamilan < 32 minggu
peringkat 5 dengan jumlah kelahiran sebesar 70 kali lebih tinggi (Halimah
prematur sebesar 675.700, di ikuti Rosyidah1, 2019).
negara Amerika sebesar 517.400, Di Indonesia berdasarkan hasil
Bangladesh 424.100, Philipines Survei Demografi Kesehatan Indonesia
348.900, Republik Demokratik Congo (SDKI) menunjukan bahwa Angka
Kematian Neonatal (AKN) mengalami
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 317

penurunan akan tetapi masih jauh dari Peraturan Menteri Kesehatan No. 39
target RENSTRA dan RPJMN 2020- Tahun 2016. Berdasarkan indikator
2024 yaitu menargetkan Angka Rencana Pembangunan Jangka
Kematian Neonatal (AKN) sebesar Menengah Nasional (RPJMN) dan
12,9/1.000 KH. Hasil Survey Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-
Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 2024, Salah satu hal yang harus
2002 meunjukan Angka kematian dilakukan untuk mencegah kematian
neonatal (AKN) sebesar 20/1.000 KH, bayi baru lahir khusus yang berkaitan
SDKI 2007 sebesar 19/1.000 KH dan dengan kelahiran prematur yaitu
tahun 2012 stagnan sebesar 19/1.000 meningkatkan intervensi klinis prioritas
KH dan hasil SDKI tahun 2017 Angka kelangsungan hidup ibu dan neonatus
Kematian Neonatal (AKN) sebesar 15 dengan Pemberian Antenatal
per 1.000 kelahiran hidup. Corticoseroid (ACS) pada ibu dengan
,Berdasarkan data Laporan risiko bayi prematur, Perawatan khusus
Kinerja Program (LAKIP) kesga Dinas untuk bayi prematur / BBLR( berat
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan badan lahir rendah) termasuk perawatan
menunjukan kematian bayi di provinsi metode kangguru (PMK), Pelayanan
Sumatera Selatan pada tahun 2019 neonatal essensial (termasuk inisiasi
mengalami peningkatan yaitu sebesar menyusu dini (IMD)/ pemberian ASI
508 kasus kematian bayi, dimana pada ekslusif, Resusitasi neonatal yang
tahun 2018 sebesar 497 kasus. dengan mengalami asfiksia dan deteksi dini
prevalensi kematian neonatal sebesar serta penanganan sepsis pada masa
83,1 % dan 16,9% kematian masa post neonatal (Kesmas, 2020).
neonatal. Penyebab kematian neonatal Kelahiran prematur merupakan kelainan
tertinggi adalah bayi lahir dengan Berat proses yang multifaktor, faktor maternal
Badan Lahir Rendah (BBLR)/Prematur yang berpengaruh pada kejadian
sebesar 48% dan asfiksia 36%. kelahiran prematur adalah faktor usia,
Berbagai upaya pemerintah status gizi, paritas, penyakit maternal
dalam menurunkan angka kematian dan faktor dari gaya hidup ibu seperti
bayi/ neonatal salah satunya melalui merokok dan minum alkohol (Manuaba
program Indonesia sehat dengan IBG, 2012). Adanya peningkatan
pendekatan keluarga (PIS-PK) melalui prevalensi kelahiran prematur di rumah
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 318

sakit umum YK Madira Palembang tahun 2019 di rumah sakit umum YK


tahun 2018 sebesar 5,7 % dan Madira Palembang berjumlah 202
meningkat ditahun 2019 sebesar 8,0% orang. Hasil analisis univariate
dari 899 kelahiran. Tujuan penelitian ini menunjukan ada 72 (35,6%) responden
untuk menganalisis hubungan faktor dengan kelahiran prematur dan 130
risiko terhadap kelahiran prematur di (64,4%) responden yang melahirkan
rumah sakit umum YK Madira tidak prematur. Dapat dilihat juga
Palembang. distribusi karakteristik berbagai faktor
resiko pada kelahiran prematur di RSU
METODE YK Madira Palembang, dijelaskan pada
Desain dalam penelitian ini bersifat tabel berikut:
kuantitatif dengan metode survey Tabel 1. Distribusi frekuensi kelahiran
prematur di RSU YK Madira
analitik, pendekatan cross sectional.
Palembang
Populasi dalam penelitian ini adalah Kelahiran Frekuensi Persentase
Prematur (n) (%)
semua ibu bersalin di rumah sakit Ya 72 35,6
Tidak 130 64,4
umum YK Madira Palembang pada
Total 202 100
tahun 2019 berjumlah 899 kelahiran. Sumber : Data Sekunder, 2019
Sampel dihitung menggunakan rumus
Tabel 2. Distribusi Karakteristik (Faktor
Lameshow berjumlah 202 orang, Risiko) Responden kelahiran Prematur
di RSU YK Madira Palembang
diambil secara random dengan teknik
Karakteristik Frekuensi Persentase
systhematic random sampling. Analisis Responden (n) (%)
Usia
data dilakukan secara statistic dengan Berisiko
(<20 atau >35thn) 61 30,2
uji chi-square untuk bivariate dengan Tidak Berisiko 141 69,8
(20-35 tahun)
SPSS versi 20 dan regresi logistic untuk Pendidikan
multivariate analisis. Penelitian ini telah Rendah 55 27,2
Tinggi 147 72,8
memperoleh surat izin dari kepala Riwayat
Kelahiran
bagian pendidikan dan pelatihan RSU Prematur
Ya 40 19,8
YK Madira dengan Nomor: Tidak 162 8
00163/RSU_YKM/VII/2020. Merokok
Ya 6 3,0
Tidak 196 97,0
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan
ANC
Penelitian ini dilakukan pada semua Ya 29 14,4
Tidak 173 85,6
data rekam medis ibu yang melahirkan Sumber : Data Sekunder, 2019
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 319

Hasil analisis bivariate menunjukan adanya hubungan yang bermakna (p-value <0,05)
antara variabel faktor resiko dengan kelahiran prematur, dijelaskan dengan tabel sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Analisis Hubungan Faktor Risiko dengan kelahiran prematur di Rumah
Sakit Umum YK Madira Palembang
Prematur OR
P-Value
Ya Tidak (95%CI)
Faktor Risiko
n % N %
Usia
Berisiko Tinggi 34 47,2 27 20,8 3,4 0,000
(<20 / >35 tahun) (1,82-6,39)
Tidak Berisiko 38 52,8 103 79,2
(20-35 tahun)

Pendidikan
Rendah 28 38,9 27 20,8 2,4 0,009
Tinggi 44 61,1 103 79,2 (1,28-4,58)
Riwayat
Kelahiran
Prematur
Ya 22 30,6 18 13,8 2,7 0,008
Tidak 50 69,4 112 86,2 (1,35-5,54)
Merokok
Ya 2 2,8 4 3,1 0,9 1,000
Tidak 70 97,2 126 96,9 (0,16-5,03)
Pemeriksaan
ANC 0,031
Ya 16 22,2 13 10 2,5
Tidak 56 77,8 117 90 (1,15-5,7)

Tabel 4 Hasil Analisis Multivariat regresi logistic dengan melakukan


Regresi Logistik dengan 4 variabel
permodelan, yang menampilkan nilai
kandidat Model multivariat
95,0% C.1.for P Odds Ratio (OR) dan Confidence
Variabel OR EXP(B) Value
Lower Upper Interval (CI) 95% maka variabel yang
Usia 2,8 1,44 5,45 0,002 masuk permodelan yaitu usia,
Riwayat
Kelahiran pendidikan, riwayat kelahiran prematur
Prematur 1,8 0,71 4,77 0,203
Pendidikan 2,2 1,14 4,45 0,018 dan pemeriksaan antenatal care (ANC)
Pemeriksaa
n Antenatal
selanjutnya dianalisis secara multivariat
Care (ANC) 1,7 0,65 5,17 0,291 maka variabel yang mempunyai nilai p
> 0,25 satu persatu di eliminasi dari
Berdasarkan hasil multivariate analisis
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 320

model dengan variable backward secara statistik terdapat hubungan yang


stepwise selection (analisa regresi bermakna antara usia ibu (< 20 atau >35
logistic dengan cara seleksi mundur) tahun) dengan kelahiran prematur dan
sampai didapatkan fit model akhir ibu berusia risiko berpeluang 3,4 kali
analisis dan dapat dilihat seberapa jauh lebih tinggi untuk mengalami kelahiran
peluang seluruh variabel dalam setiap prematur jika dibandingkan ibu yang
model memprediksi proporsi kelahiran berusia 20-35 tahun. Pada kehamilan
prematur. dengan usia ibu terlalu muda (< 20

Tabel 5. Hasil Uji interaksi antara tahun) secara fisik dan psikis masih
variabel yang berinteraksi dengan kurang, misalnya perhatian dalam
kelahiran premature
95.0% pemenuhan nutrisi zat-zat gizi selama
C.I.for kehamilannya, sedangkan pada usia ibu
P EXP(B) >35 tahun berkaitan dengan
Variabel B OR
Wald
Lo Upper kemunduran dan penurunan daya tahan
wer
tubuh serta berbagai penyakit sering
Riwayat menimpa pada usia ini (Widyastuti,
kelahiran
0,54 16,075 1,71 1,31 2,2 2010). Hasil penelitian ini sejalan
prematur
by Usia dengan penelitian (Syarif et al., 2017)
Constant -1, 03 5,9 0,35 - - yang menunjukan adanya hubungan

-2 Log-Likelihood = 246,32 G = 16,8 p value : 0,000


yang bermakna antara usia ibu dengan
Hasil dari tabel 5 menunjukan proses kelahiran prematur dengan p-
analisa yang telah dilakukan untuk uji value=0,002 dengan tingkat keeratan
interaksi maka dapat di simpulkan sebesar 0,227 (rendah). Penelitian ini
bahwa variabel usia dengan riwayat juga sejalan dengan hasil penelitian
kelahiran premature (p-value=0,000) yang dilakukan oleh (Halimah
secara bersama-sama (simultan) Rosyidah1, 2019) yang menyatakan ada
mempengaruhi kejadian kelahiran hubungan yang bermakna antara usia
prematur di Rumah Sakit Umum YK dengan kelahiran prematur dengan nilai
Madira Palembang tahun 2019. koefisen korelasi sebesar 0,192 dan nilai
sig 0,046 (p<0,05), sejalan juga dengan
Hasil uji Chi-square
hasil analsis statistik yang dilakukan
menunjukan nilai p-value =0,000 , OR
oleh (Wahyuni R, 2017) yaitu terdapat
=3,4 (95% CI: (1,82-6,39)) artinya
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 321

hubungan yang bermakna antara usia signifikan dengan p-value=0,009 dan


ibu dengan kelahiran prematur dengan OR sebesar 2,4 (95% CI: 1,28-4,58)
p-value=0,017 dan OR sebesar yang artinya ibu hamil yang
2,95(95% CI: 1,278-6,810). Sejalan berpendidikan rendah berisiko 2,4 kali
juga dengan penelitian (Marisa Ip, lebih tinggi untuk mengalami kelahiran
2010) dengan hasil pada ibu usia muda prematur. Penelitian ini sejalan dengan
<20 tahun didapatkan sebesar OR= 2.07 hasil penelitian (Do Carmo Leal et al.,
(95% CI: 1.19- 3,61), usia >35 tahun 2016) bahwa faktor penyebab kelahiran
OR=2.27(95%, CI: 1.40, 3.68). Peneliti prematur spontan berkaitan dengan
berasumsi sesuai dengan teori yang ada aspek sosiodemografik salah satunya
bahwa kecenderungan kasus terjadinya adalah tingkat pendidikan yang rendah.
kelahiran prematur pada usia terlalu Hal ini sejalan juga dengan penelitian
muda yaitu <20 tahun berkaitan dengan (Sulistiarini & Berliana, 2016) bahwa
organ reproduksi yang belum matang wanita yang berpendidikan rendah
secara penuh maka sangat dianjurkan cenderung 1,077 kali lebih besar
untuk menikah pada usia yang matang, mengalami kelahiran prematur
sangat dianjurkan untuk meningkatkan dibandingkan ibu berpendidikan tinggi.
konseling kesehatan reproduksi pada (El-Sayed & Galea, 2012) menyatakan
calon pengantin dan juga pada ibu hamil bahwa kejadian kelahiran prematur
dengan kelompok resiko tinggi. meningkat pada ibu berpendidikan
sedangkan usia ibu >35 tahun dikaitkan rendah <12 tahun lebih berisiko 1,73
dengan kesehatan yang berkurang, kali bila dibandingkan ibu
fungsi rahim menurun dan kualitas yang berpendidikan diploma atau derajat
menurun. yang lebih tinggi. Peneliti berasumsi
Pendidikan merupakan sesuatu bahwa semakin tinggi pendidikan ibu
yang dapat membawa seseorang untuk maka akan semakin mudah menerima
memiliki ataupun meraih wawasan dan informasi dan semakin banyak ilmu
pengetahuan yang lebih luas jika pengetahuan yang diterima oleh ibu
dibandingkan dengan orang yang hamil tersebut sehingga kemampuan
berpendidikan yang lebih rendah. Pada nya dalam berpikir akan lebih rasional
variabel pendidikan secara statistic termasuk tentang menjaga kesehatan,
didapatkan adanya hubungan yang pencegahan terjadinya kelahiran
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 322

prematur serta dalam hal meningkatkan kehamilan dan persalinan mencapai


status gizi pada ibu hamil. cukup bulan.

Pada variabel riwayat kelahiran Analisis statistic pada variabel


prematur menunjukan hasil uji chi- merokok menunjukan hasil uji chi
square didapat p-value=0,004 (p<0,005) square p-value=1,000 (p>=0,05) dan
dan OR=2,7 (95% CI: 1,35-5,54) yang OR sebesar 0,9 (0,16-5,03) yang artinya
artinya secara statistik ada hubungan secara statistik tidak ada hubungan yang
yang bermakna antara riwayat kelahiran bermakna antara merokok dengan
prematur dengan kejadian kelahiran kelahiran prematur. Menurut teori
prematur dan Ibu yang memiliki bahwa Ibu hamil yang merokok dapat
riwayat kelahiran prematur berpeluang mengalami gangguan pertumbuhan
2,7 kali untuk mengalami kelahiran selama kehamilan seperti abortus,
prematur kembali. Menurut teori bahwa BBLR, pre eklampsia, abruption
persentase kemungkinan kelahiran placenta, dsb. Hal ini terjadi
prematur berulang pada ibu hamil yang dikarenakan kandungan nikotin, tar
pernah mengalami kelahiran prematur 2 dalam asap rokok merupakan radikal
kali mempunyai risiko 32% untuk bebas yang akan merusak komponen
mengalami kelahiran prematur molekul utama sel tubuh dan dapat
(Cunningham FG, 2014) menggganggu integritas sel,
Hal ini sejalan dengan penelitian yang berkurangnya integritas sel membrane
dilakukan oleh (Do Carmo Leal et al., (Muntoha, Suhartno, 2013). Hasil
2016) di Brazil menunjukan OR=3,74 penelitian ini tidak sejalan dengan
(95% CI: 2,92-4,79) bahwa faktor risiko penelitian (Smith et al., 2015)
riwayat kelahiran prematur berisiko menunjukan OR=1,38 (95% CI: 1,04-
3,74 kali dalam kelahiran prematur. 1,84) bahwa wanita yang merokok
Menurut peneliti bahwa ibu hamil yang selama kehamilan akan berpeluang 1,38
memiliki riwayat kelahiran prematur kali lebih tinggi untuk terjadinya
memiliki kecenderungan untuk kelahiran prematur dibandingkan yang
terjadinya kelahiran prematur kembali tidak merokok. Hasil penelitian ini
maka sangat penting untuk mencegah sejalan dengan hasil analisis statistic
dan mengobati infeksi intrauterine yang dilakukan (C. Prunet, 2016)
secara tuntas pada ibu hamil agar dengan study retrospective di Prancis
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 323

didapatkan p-value=0,56 dan aOR=1,0 diketahuinya secara dini kelainan atau


(0,8-1,2). Peneliti berasumsi dari fakta pun masalah dalam kehamilan sehingga
yang ada bahwa budaya timur membuat dapat diambil langkah yang tepat untuk
ibu hamil tidak banyak memiliki menyelamatkan janin dan ibunya.
kebiasaan merokok dan juga seiring Pelayanan antenatal terintegrasi
pengetahuan ibu tentang bahaya asap merupakan pelayanan kesehatan
rokok yang menimbulkan komplikasi komprehensif dan berkualitas sesuai
selama kehamilan. Hal ini didukung standar (10T) (Depkes RI, 2015).
dengan data yang didapatkan di Peneliti berasumsi bahwa pemeriksaan
lapangan penelitian sangat minim pada antenatal care (ANC) yang tidak
variabel merokok sehingga berpengaruh standar jumlah kunjungannya
terhadap hasil analisa data secara menyebabkan tidak diketahuinya secara
statistik. dini komplikasi kehamilan yang diderita
ibu sehingga intervensi baik itu
Pada variabel pemeriksaan ANC
pencegahan ataupun penatalaksanaan
menunjukan Hasil uji chi square p-
dari komplikasi kehamilan tersebut
value=0,031 (p<=0,05) artinya secara
tidak cepat teratasi. Sedangkan pada ibu
statistik ada hubungan yang bermakna
yang memeriksakan kehamilan standar
antara pemeriksaan ANC dengan
pun masih bisa mengalami kelahiran
kelahiran prematur dan OR=2,5 (95%
prematur jika pemeriksaan antenatal
CI: 1,15-5,71) artinya ibu hamil dengan
care (ANC) yang diberikan oleh tenaga
ANC tidak standar memiliki risiko 2,5
kesehatan tidak sesuai standar
kali lebih tinggi untuk mengalami
kualitasnya yaitu 10T ataupun konseling
kelahiran prematur. Hal ini sejalan
yang kurang dipahami oleh ibu hamil
dengan penelitian (Legawati et al.,
maka sangat dianjurkan untuk
2017) dengan hasil nilai OR sebesar
meningkatkan kompetensi bagi tenaga
6,29 (95% CI: 2,69-14,7). Pemeriksaan
kesehatan dalam memberikan pelayanan
kehamilan merupakan pemeriksaan
pemeriksaan ANC baik itu secara
yang diberikan kepada ibu hamil oleh
standar prosedur pelayanan ataupun
tenaga kesehatan selama kehamilannya
dalam memberikan KIE sehingga ibu
dengan jumlah standar pemeriksaan
dapat melahirkan anak yang sehat pada
minimal 4 kali. Pemeriksaan kehamilan
usia kehamilan yang ideal yaitu 9 bulan.
diperlukan untuk memungkinkan
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 324

SIMPULAN SENOPATI REGIONAL


PUBLIC HOSPITAL,
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
BANTUL, YOGYAKARTA.
bahwa hubungan yang signifikan antara BMJ. Vol 6 No 1, 2019: 14-23
ISSN : 2615-7047, 2615-7047.
usia ibu, pendidikan, riwayat kelahiran
Saifon Chawanpaiboon*, J. P.-B.
prematur, pemeriksaan ANC dengan (2019). Global, regional, and
kejadian kelahiran prematur sedangkan national estimates of levels of
preterm.
untuk variabel merokok tidak ada
http://dx.doi.org/10.1016/:S2214
hubungan yang signifikan terhadap -109X(18)30451-0. (n.d.).The
kelahiran prematur. Variabel yang Lancet Global
Health.com/lancetgh Vol 7
paling dominan mempengaruhi
January 2019. e37–46.
kelahiran prematur adalah usia dan Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan
riwayat kelahiran prematur sebelumnya. Indonesia. Jakarta : Departemen
Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Dinkes Provinsi Sumsel. (2019).
Blencowe, H., Cousens, S., Chou, D., Laporan Kinerja Kesehatan
Oestergaard, M., Say, L., Keluarga dan Gizi Masyarakat
Moller, A., & Kinney, M. (D. K. profinsi S. S. Profil (ed.)).
(2013). <Blencowe reprod Do Carmo Leal, M., Esteves-Pereira, A.
health 2013.pdf>. Born Too P., Nakamura-Pereira, M.,
Soon the Global Epidemiology Torres, J. A., Theme-Filha, M.,
of 15 Million Preterm Births, Domingues, R. M. S. M., Dias,
10(Suppl 1), 1–14. M. A. B., Moreira, M. E., &
https://doi.org/10.1186/1742- Gama, S. G. (2016). Prevalence
4755-10-S1-S2 and risk factors related to
C. Prunet, M. D.-C. (2016). Risk factors preterm birth in Brazil.
of preterm birth in France in Reproductive Health, 13(Suppl
2010 and changes since 1995: 3).
Result from the French National https://doi.org/10.1186/s12978-
Perinatal Surveys. Elsevier, 016-0230-0
http://dx.doi.org/10.1016/j- El-Sayed, A. M., & Galea, S. (2012).
jgyn.2016.02.010. Temporal changes in
Cunningham FG, L. K. (2014). Obstetri socioeconomic influences on
Williams (Edisi 23). health: Maternal education and
Jakarta:EGC preterm birth. American Journal
Halimah Rosyidah1, R. V. (2019). of Public Health, 102(9), 1715–
RELATIONSHIP BETWEEN 1721.
THE AGE OF PREGNANT https://doi.org/10.2105/AJPH.20
WOMEN AND PREMATURE 11.300564
LABOR IN PANEMBAHAN
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 325

Kemenkes. (2020). Pokok-Pokok https://doi.org/10.14710/jkli.12.


Renstra Kemenkes 2020-2024. 1.88-93
Pokja Renstra Kemenkes 2020- Profil RSU YK Madira, P. (2019).
2024, 1–40. Laporan Rekam Medis Rumah
Kesmas, D. (2020). PEDOMAN Sakit Umum (RSU) YK MADIRA
PENJELASAN INDIKATOR Palembang.
PROGRAM KESEHATAN Smith, L. K., Draper, E. S., Evans, T.
KESEHATAN TAHUN 2020- A., Field, D. J., Johnson, S. J.,
2024 DIREKTORAT Manktelow, B. N., Seaton, S. E.,
JENDERAL KESEHATAN Marlow, N., Petrou, S., & Boyle,
MASYARAKAT TAHUN 2020. E. M. (2015). Associations
1–99. between late and moderately
Krisnadi SR, dkk. (2011). Panduan preterm birth and smoking,
Pengelolaan Persalinan Preterm alcohol, drug use and diet: A
Nasional. Bandung : Himpunan population-based case-cohort
Kedokteran Fetomaternal POGI. study. Archives of Disease in
Legawati, L., Riyanti, R., & Noordiati, Childhood: Fetal and Neonatal
N. (2017). Faktor Maternal Dan Edition, 100(6), F486–F491.
Pelayanan Ante Natal Care https://doi.org/10.1136/archdisc
Terintegrasi Pada Kejadian hild-2014-307265
Prematuritas Di Puskesmas Sulistiarini, D., & Berliana, M. (2016).
Wilayah Kota Palangka Raya. Faktor-Faktor yang
Jurnal Surya Medika, 3(1), 7– Mempengaruhi Kelahiran
18. Prematur di Indonesia: Analisis
https://doi.org/10.33084/jsm.v3i Data Riskesdas 2013. In E-
1.209. Journal WIDYA Kesehatan Dan
Marisa Ip, E. P. (2010). A case–control Lingkungan (Vol. 1, Issue 2).
study of preterm delivery risk Syarif, A. B., Santoso, S., & Widyasih,
factors according to clinical H. (2017). Usia Ibu dan
subtypes and severityjog_1087 Kejadian Persalinan Preterm.
34..44. The Journal of Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak,
Obstetries and Gynaecology 11(2), 20–24.
Research, doi:10.1111/j.1447- https://doi.org/10.29238/kia.v11i
0756.2009.01087.x. 2.35
Muntoha, Suhartno, N. endah w. (2013).
Hubungan antara Riwayat Wahyuni, R., dan Rohani, S. (2017).
Paparan Asap Rokok dengan Faktor-faktor yang
Kejadian Ketuban Pecah Dini mempengaruhi persalinan
pada Ibu Hamil di RSUD Dr. H. preterm. Jurnal Aisyah Vol. 2
Soewondo Kendal. Jurnal No. 1.
Kesehatan Lingkungan https://doi.org/10.30604/jika.v2i
Indonesia, 12(1), 88–93. 1.33.
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 326

Zhang, Y., Liu, X., Gao, S., Wang, J.,


Gu, Y., Zhang, J., Zhou, X., &
Li, Q. (2012). Risk Factors for
Preterm Birth in Five Maternal
and Child Health Hospitals in
Beijing.7(12),1–7.
https://doi.org/10.1371/journal.p
one.0052780

You might also like