Laporan Kasus Picu An JM
Laporan Kasus Picu An JM
OLEH :
R014191001
Mengetahui :
B. Medikasi
C. Pemeriksaan Penunjang
Kimia Darah
Elektolit
Natrium 134 136-145 mmol/l 13-01-2020
Kalium 3,2 3,5-5,1 mmol/l
Klorida 98 97-111 mmol/l
No
Data Fokus Masalah
.
1. DS :
- Keluarga mengatakan pasien belum bisa
bicara, banyak lendir dan harus disedot lendir
terus tiap beberapa jam.
DO : Ketidakefektifan bersihan jalan
- Sputum berlebihan napas
- Batuk tidak efektif
- Terpasang trakeostomi
- Bunyi napas tambahan ronchi
- Tidak bisa berbicara
2 Factor risiko :
- Terpasang trakeostomi
- Pembedahan leher
Risiko aspirasi
- Pemberian makan enteral
- Penurunan kesadaran
- Batuk tidak efektif
3 DS :
- Keluarga pasien mengatakan badan pasien
teraba panas dan lutut ssebelah kanan
membengkak
Hipertermi
DO :
- Tacikardi 155 x/menit
- Kulit teraba hangat
- Suhu : 38,7 ºC
4 DS : Hambatan mobilitas fisk
- Keluarga mengatakan pasien tidak bisa
beraktivitas sendiri, semua aktivitasnya
dibantu.
DO :
- Pasien total care dan bed rest
- Bartel indeks 1 (ketergantungan berat)
5 DS :
- Keluarga pasien mengatakan ada luka di
belakang dejat pantat
Kerusakan integritas kulit
DO :
- Terdapat luka decubitus pada daerah belakang
tertutup kasa
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL
DITEMUKAN
1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d adanya jalan napas 13-01-2020
buatan, mucus yang berlebihan dan infeksi
2 Risiko Aspirasi dengan factor risiko adanya trakeostomi, 13-01-2020
pembedahan leher, pemberian makan enteral, penurunan tingkat
kesadaran dan batuk tidak efektif
3 Hipertermi b/d sepsis dan leukositosis (16.000) 13-01-2020
4 Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskuler 13-01-2020
5 kerusakan integritas kulit b/d imobilisasi fisik 13-01-2020
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
- Mimilih makanan yang sesuai dengan memeriksa rongga mulut, cek residu lambung
14.00
10. Mengukur tanda-tanda vital
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Nadi 136 x/menit
- Suhu 38,2˚C
- Pernapasan 20 x/mnt
- Melakukan auskultasi bunyi napas tambahan ada (ronchi)
Rabu 14.00 1. Memonitor status pernapasan Jam 21.00
15-01-2020 Hasil : S:-
- Pasien terpasang alat bantu napas buatan trakeostomi O:
- Frekuensi pernapasan 22 x/mnt, irama regular, tidak ada - Frekuensi pernapasan 20x/mnt
penggunaan otot bantu napas tambahan - Irama pernapasan regular
- Aukultasi bunyi napas tambahan masih ada (ronchi) - Bunyi napas tambahan masih ada ronchi
14.45 2. Melakukan suction lendir - Batuk tidak efektif
15.00 3. Mengukur tanda-tanda vital - Terpasang trakeostomi
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Sputum ada
- Nadi 120x/menit
- Saturasi oksigen 97 %
- Suhu 36,7˚C A:
- Pernapasan 20 x/mnt Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
- Saturasi oksigen 97% belum teratasi
15.50
4. Melakukan suction lendir P : Pertahankan intervensi
16.00
5. Mengukur tanda-tanda vital a. Monitor status pernapasan dan oksigenasi
- Tekanan darah 120/90 mmHg b. Auskultasi bunyi napas
- Nadi 126x/menit c. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
- Suhu 37˚C ventilasi
- Pernapasan 20 x/mnt d. Lakukan fisioterapi dada
- Saturasi oksigen 97% e. Lakukan Suction sesuai indikasi dan
17.00
6. Mengukur tanda-tanda vital kebutuhan
- Nadi 126x/menit f. Pertahankan teknik aseptic
- Suhu 37˚C g. Penatalaksanaan terapi aerosol & nebulizer
18.00 - Pernapasan 20 x/mnt
7. Mengukur tanda-tanda vital
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Nadi 102 x/menit
- Suhu 36,5˚C
- Pernapasan 20 x/mnt
20.00
- Saturasi oksigen 96%
21.00
8. Melakukan nebulizer combivent
9. Mengukur tanda-tanda vital
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Nadi 136 x/menit
- Suhu 36,8˚C
- Pernapasan 20 x/mnt
- Saturasi oksigen 97%
- Melakukan auskultasi bunyi napas tambahan ada (ronchi)
Selasa 08.15 1. Menilai kondisi dan kemampuan pasien dalam mobilisasi Jam 14.00
14-01-2020 Hasil : S:-
- Pasien masih tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri, O:
semua dibantu oleh keluarga dan perawat - Pasien dengan tingkat ketergantungan berat
- Nilai bartel indeks : 1 (tingkat ketergantungan berat) - Skor bartel indeks 1
- Masih terdapat kontraktur otot pada ekstermitas atas dan bawah - Terdapat kontraktur pada ekstermitas atas
- Nilai GCS 8X dan bawah
08.30 2. Membantu melakukan perawatan diri mandi dan berpakaian pada A:
pasien Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
08.55 3. Memberi masase pada punggung dan belakang pasien P : Lanjutkan intervensi
09.05 4. Memberi posisi semifowler a. Pantau kemampuan pasien dalam mobilisasi
11.05 5. Mengubah posisi tidur pasien miring kanan b. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik untuk
12.00 6. Memberi obat piracetam 50 mg/i.v program latihan
14.00 7. Mengubah posisi pasien ke semifowler dan menganjurkan keluarga c. Beri latihan ROM pasif sesuai indikasi
untuk sering mengubah posisi pasien minimal per 2 jam d. Beri bantuan ADL sesuai kebutuhan
Rabu 15.20 1. Mengobservasi kondisi dan kemampuan pasien dalam mobilisasi Jam 20.30
15-01-2020 Hasil : S:-
- Pasien masih belum mampu melakukan mobilisasi fisik secara O:
mandiri, semua dibantu oleh keluarga dan perawat - Pasien dengan tingkat ketergantungan berat
- Nilai bartel indeks : 1 (tingkat ketergantungan berat) - Skor bartel indeks 1
- Nilai GCS 8X - Terdapat kontraktur pada ekstermitas atas
16.10 2. Membantu memberi posisi pasien miring kiri dan bawah
18.10 3. Memberi posisi semifowler A:
20.00 4. Memberi obat piracetam 50 mg/i.v Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
Mengubah posisi pasien ke semifowler dan menganjurkan keluarga P : Pertahankan intervensi
untuk sering mengubah posisi pasien minimal per 2 jam a. Pantau kemampuan pasien dalam mobilisasi
b. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik untuk
program latihan
c. Beri latihan ROM pasif sesuai indikasi
e. Beri bantuan ADL sesuai kebutuhan
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit
Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Senin 11.20 1. Mengobservasi kondisi kulit pasien Jam 13.00
13-01-2020 Hasil : S:-
terdapat luka decubitus pada area belakang dekat bokong (pada tarea O:
tulang ekor) tertutup kasa. - Terdapat luka decubitus Luka decubitus ± 4
11.30 2. Merawat luka dan mengganti balutan luka karena terkena BAB cm pada area belakang dekat bokong (pada
- Luka decubitus ± 4 cm dan ada jaring nekrotik tarea tulang ekor) tertutup kasa
- Mengangkat jaringan nekrotik dan memberi obat salep serta diganti A:
balutan lukanya Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
11.50 3. Memberi posisi miring kanan dan menganjurkan keluarga untuk sering P : Lanjutkan intervensi
mengubah posisi pasien minimal per 2 jam a. Pantau kondisi luka decubitus
b. Beri perawatan luka menggunakan teknik
aseptic
c. Beri obat salep pada area luka sesuai
indikasi
d. Ubah posisi minimal 2 jam
e. Beri kasur dekubitus
Selasa 10.05 1. Mengobservasi kondisi kulit dan luka pasien Jam 12.30
14-01-2020 Hasil : S:-
- Luka decubitus pada area belakang dekat bokong (pada tarea tulang O:
ekor) tertutup kasa, area sekitar luka tidak kemerahan - Terdapat luka decubitus Luka decubitus ± 4
- Pasien ter pasang kasur decubitus cm pada area belakang dekat bokong (pada
10.25 2. Merawat luka decubitus dan mengganti balutan tarea tulang ekor) tertutup kasa
11.05 3. Memberi posisi miring kanan dan menganjurkan keluarga untuk sering A:
mengubah posisi pasien minimal per 2 jam Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Pantau kondisi luka decubitus
b. Beri perawatan luka menggunakan teknik
aseptic
c. Beri obat salep pada area luka sesuai
indikasi
d. Ubah posisi minimal 2 jam
e. Beri kasur dekubitus
Rabu 15.00 1. Mengobservasi kondisi kulit dan luka pasien Jam 21.00
15-01-2020 Hasil : S:-
- Luka decubitus pada area belakang dekat bokong (pada tarea tulang O:
ekor) tertutup kasa, area sekitar luka tidak kemerahan - Terdapat luka decubitus Luka decubitus ± 4
- Pasien terpasang kasur decubitus cm pada area belakang dekat bokong (pada
16.10 2. Memberi posisi miring kiri dan menganjurkan keluarga untuk sering tarea tulang ekor) tertutup kasa
mengubah posisi pasien minimal per 2 jam - Area sekitar luka tidak kemerahan
18.10 3. Memberi posisi semifowler pada pasien A:
Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
a. Pantau kondisi luka decubitus
b. Beri perawatan luka menggunakan teknik
aseptic
c. Beri obat salep pada area luka sesuai
indikasi
d. Ubah posisi minimal 2 jam
Beri kasur dekubitus