SCBD Peraturan Kawasan SCBD Tentang K3
SCBD Peraturan Kawasan SCBD Tentang K3
Kawasan SCBD
tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Dokumen ini telah memiliki The document is copyright of and may not
hak cipta dan tidak diizinkan di be reproduced without the permission of
produksi ulang tanpa ada izin dari PT Danayasa Arthatama Tbk.
PT Danayasa Arthatama Tbk
• Revisi: • Revision:
01 01
• Klasifikasi Sekuriti • Security Classification
Publik Publik
Hak cipta Peraturan Kawasan SCBD telah tercatat dalam Daftar Umum Ciptaan di
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor dan tanggal permohonan
C00201703862, 6 September 2017, dengan nomor pencatatan 088929.
The copyright for the SCBD Regulations has been listed in the General Register of Works
at the Ministry of Law and Human Rights with the number and date of application of
C00201703862 on 6 September 2017 and listing number 088929.
Umum Landasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Kegiatan
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
1 UMUM
GENERAL
Pemilik Lot, Pengguna atau External The Lot Owners, Users or External
Provider yang melakukan kegiatan di Providers carrying out activities in
dalam Kawasan SCBD wajib mengutamakan SCBD must prioritize and guarantee
dan menjamin keselamatan dan the health and safety of every person
kesehatan semua orang yang terlibat who is involved in every activity, and
d a l a m s e t i a p k e g i a t a n ny a , s e r t a apply all efforts to provide protection on
mengerahkan segala daya upaya untuk occupational risk, in accordance with
memberikan perlindungan atas risiko the prevailing Laws and Regulations
bekerja, sesuai dengan Peraturan in Indonesia.
Perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib memastikan bahwa activities in SCBD must ensure that they use all equipment and
penggunaan dan pemakaian setiap peralatan dan fasilitas facilities in a safe and efficient manner.
kegiatan senantiasa dilaksanakan dengan aman dan efisien.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib memastikan bahwa activities in SCBD must maintain that all Activity Locations/
setiap lokasi kegiatan/tempat kerja selalu dalam kondisi Workplaces are safe, hazard free, and healthy for everyone
aman, bebas dari bahaya, dan sehat bagi semua orang yang involved and for people who are in the vicinity of such Activity
terlibat dalam kegiatan dan orang-orang yang berada di Location/Workplace.
sekitar lokasi kegiatan/tempat kerja tersebut.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib mengacu dan activities in SCBD must refer and adhere to the prevailing Laws
mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di and Regulations in Indonesia and the SCBD Estate Regulations
Indonesia dan Peraturan Kawasan SCBD tentang Keselamatan on Occupational Health and Safety (OHS).
dan Kesehatan Kerja.
Dalam rangka mencegah dan meminimalisasi kecelakaan In order to prevent and minimize occupational accident and
kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya kondisi illness as well as to establish a working condition that is safe,
kerja yang aman, nyaman, sehat, efisien, dan produktif, maka comfortable, healthy, efficient and productive, the Lot Owners,
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan Users or External Providers must implement Occupational Health
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib menerapkan Sistem and Safety Management System (OHSMS) in accordance with
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai the prevailing Laws and Regulations in Indonesia. Such OHSMS
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, must be planned, measurable, structured and integrated in the
yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi di Activity Location/Workplace. This entails aspects that include
lokasi kegiatan/tempat kerja, termasuk namun tidak terbatas but not limited to:
pada hal-hal:
• Menetapkan kebijakan dasar pelaksanaan K3; • Establishing the basic policies on OHS implementation;
• Membuat Rencana K3; • Developing the OHS Plan;
• Melaksanakan Rencana K3; • Implementing the OHS Plan;
• Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3; dan • Observing and Evaluating the OHS Performance; and
• Melaksanakan Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3. • Overseeing and Improving the OHS Performance.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib membentuk unit activities in SCBD must establish a work unit or appoint a person
kerja atau menunjuk personil sebagai Penanggung Jawab to be in charge of OHS, employ sufficient professional and
K3, mempekerjakan tenaga-tenaga khusus bidang K3 competent OHS specialized personnel, and equip them with
yang profesional dan kompeten dalam jumlah yang cukup, adequate instrumentation, to implement the OHSMS properly
serta melengkapinya dengan peralatan-peralatan K3 yang and effectively in the Activity Location/Workplace.
memadai, untuk menerapkan SMK3 dengan baik dan efektif
di lokasi kegiatan/tempat kerjanya.
Dalam pelaksanaan SMK3 tersebut di atas, Pemilik Lot, In implementing the OHSMS, the Lot Owners, Users or External
Pengguna atau External Provider yang melakukan kegiatan Providers must at all times coordinate with the SCBD Estate
di dalam Kawasan SCBD senantiasa wajib berkoordinasi Management.
dengan Pengelola Kawasan SCBD.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
Pengelola Kawasan SCBD sewaktu-waktu dapat mengundang The SCBD Estate Management at all times may invite the Lot
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider atau melakukan Owners, Users or External Providers for a meeting, or conduct an
inspeksi K3 ke dalam lokasi kegiatan/tempat kerjanya, jika OHS inspection at the Activity Location/Workplace, should there
terindikasi adanya ketidaksesuaian/ketidakpatuhan atas be any indication of non-conformity/non-compliance with the
program K3 dalam pelaksanaan kegiatannya. OHS program.
Dalam hal terjadi kejadian atau kecelakaan kerja yang In the case of incidents or occupational accidents resulting
berakibat fatal (kematian) dan/atau kejadian yang in fatality (death) and/or incidents resulting in loss of assets/
mengakibatkan kerugian aset/materiil baik internal material both internally or externally, the SCBD Estate
maupun eksternal, maka Pengelola Kawasan SCBD dapat Management may suspend the activity of the Lot Owners, Users
menghentikan kegiatan. or External Providers.
Dalam hal Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider In cases where the Lot Owners, Users or External Providers fail to
tidak melakukan pemulihan terhadap ketidaksesuaian/ remedy any non-conformity/non-compliance, the SCBD Estate
ketidakpatuhan maka Pengelola Kawasan SCBD dapat Management may impose sanctions as stipulated in the SCBD
mengenakan sanksi-sanksi yang diatur dalam Peraturan Estate Regulations.
Kawasan SCBD ini.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers are strongly
kegiatan di dalam Kawasan SCBD sangat dianjurkan untuk encouraged to obtain certificates related to OHS from nationally
memperoleh sertifikasi-sertifikasi yang terkait dengan K3 and internationally accredited and acknowledged certification
dari badan-badan sertifikasi yang terakreditasi dan diakui institutions.
secara nasional maupun internasional.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
2.2. KONSEP 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, 2.2 THE 5R CONCEPT IN THE ACTIVITY
RAWAT, DAN RAJIN) DI LOKASI LOCATION/WORKPLACE
KEGIATAN/TEMPAT KERJA
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must apply
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD the 5R concept Ringkas (Uncluttered), Rapi (Tidy),
wajib menerapkan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Resik (Clean), Rawat (Maintain) and Rajin (Diligent) to
Rawat, dan Rajin) untuk meningkatkan efisiensi, improve efficiency, productivity, quality and OHS in the
produktivitas, kualitas, dan K3 di lokasi kegiatan/ Activity Location/Workplace.
tempat kerja.
Konsep 5R adalah langkah awal untuk meningkatkan The 5R concept is a preliminary step to improve
kesehatan kerja dan mencegah kecelakaan kerja, occupational health and prevent occupational
dan merupakan konsep dasar yang melandasi accidents, and is the underlying concept in the
penerapan Komitmen dan Kebijakan K3: implementation of the Occupational Health and Safety
Commitment and Policy:
• Ringkas adalah memisahkan segala sesuatu • Ringkas (Uncluttered) is sorting out
yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak items in the Activity Location/Workplace a n d
diperlukan dari lokasi kegiatan/tempat kerja; disposing unnecessary items;
• Rapi adalah menempatkan barang pada • Rapi (Neat) is keeping items in the proper place to
tempatnya sehingga tidak terlihat berserakan keep the Activity Location/Workplace neat to prevent
pada lokasi kegiatan/tempat kerja yang berpotensi any harm to the safety of the employees;
membahayakan keamanan pekerjaannya;
• Resik adalah melakukan pembersihan tempat, • Resik (Clean) is cleaning up the location, equipment
peralatan maupun pakaian kerja yang digunakan; and work clothes;
• Rawat adalah melakukan perawatan agar apa • Rawat (Upkeep) is maintaining the three foregoing
yang diperoleh pada tiga tahapan sebelumnya aspects;
dicapai dapat dipertahankan; dan
• Rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi tenaga • Rajin (Diligent) is nurturing the personal habits of
kerja untuk menjaga dan meningkatkan apa yang maintaining and improving achievements.
sudah dicapai.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must ensure
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib that all parties involved in the activity are committed
memastikan bahwa semua pihak yang terlibat to implementing the 5R concept. This is carried out by
di dalam kegiatan berkomitmen menerapkan communicating all matters related to the 5R concept
konsep 5R, dengan mensosialisasik an dan to the relevant stakeholders and encourages all parties
mengkomunikasikan semua hal yang berkaitan involved to actively participate in applying the 5R
dengan konsep 5R, serta mendorong semua concept. The Lot Owners, Users or External Providers
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan may socialize the 5R through a myriad of effective
untuk berpartisipasi aktif menerapkan konsep 5R communication tools.
tersebut di setiap lokasi kegiatannya. Sosialisasi dan
komunikasi tentang hal-hal yang terkait dengan
konsep 5R harus dilakukan dengan metode dan cara
serta melalui media yang efisien dan efektif.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
tersebut lebih bersifat proaktif dari pada reaktif of Risks and the implementation of proper Risk
ser ta disediak an untuk identifikasi, prioritas, control. In the HIRADC document, the Lot Owners,
dan dokumentasi dari risiko dan pelaksanaan Users or External Providers should at least identify
pengendalian risiko yang tepat. Dalam dokumen potential hazards based on types of work, materials, and
HIRADC setiap kegiatan yang akan dilakukannya, equipment used, evaluate activity risks and formulate
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider minimal actions of Mitigation or control over such Risks.
wajib melakukan identifikasi potensi-potensi
bahaya berdasarkan jenis pekerjaan, material dan
alat yang digunakan, melaksanakan penilaian atas
risiko-risiko kegiatan, dan merumuskan tindakan-
tindakan mitigasi atau pengendalian atas risiko-
risiko tersebut.
Selama masa kegiatannya, dokumen HIRADC During the activity period, the HIRADC document
tersebut di atas wajib ditinjau kembali secara as mentioned above must be periodically reviewed.
berkala. Dokumen HIRADC“Metodologi dalam The document should be adjusted or
tersebut di atas juga harus updated whenever there are changes.
ditinjau kembali, dan jikaidentifikasi bahaya dan These changes may include changes in
perlu dilakukan penyesuaian the prevailing Laws and Regulations in
atau pemutakhiran, apabilapenilaian risiko harus Indonesia, change in scope of activity,
terjadi perubahan Peraturanditetapkan berkenaan dengan change in activity implementation
Perundang-undangan method, change in tools, and any
yang berlaku di Indonesia,cakupan, sifat, dan occupational accident resulting in injury
perubahan lingkup kegiatan, or death.
perubahan metode pelaksanaanwaktu untuk memastikan
kegiatan, perubahan peralatanbahwa hal tersebut lebih
kerja, dan terjadi kecelakaan
kerja yang mengakibatkanbersifat proaktif dari pada
cidera atau kematian.
reaktif serta disediakan
2.4 PENANGGUNG JAWABuntuk identifikasi, prioritas, 2.4 OCCUPATIONAL HEALTH
KESELAMATAN DANdan dokumentasi dari AND SAFETY (OHS)
KESEHATAN KERJA (K3) REPRESENTATIVE
Pemilik Lot, Pengguna ataurisiko dan pelaksanaan The Lot Owners, Users or External
E x te r n a l Prov ider yang Providers carrying out activities
melakuk an kegiatan dipengendalian risiko in SCBD must establish a special
dalam Kawasan SCBD wajibyang tepat.” work unit or appoint a personnel
membentuk unit kerja khusus to be responsible for the
at a u m enunju k p erso nil implementation and execution
yang independen sebagai of the OHSMS in accordance
Penanggung Jawab K3 yang bertanggung jawab with the prevailing Laws and
penuh atas penerapan dan pelaksanaan SMK3 untuk Regulations in Indonesia.
setiap kegiatan yang dilaksanakannya, sesuai
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
Unit kerja khusus sebagai Penanggung Jawab K3 A special work unit as the OHS Representative or a Joint
atau Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Occupational Health and Safety Committee (JOHSC)
Kerja (P2K3) wajib dibentuk untuk : must be formed for:
• Kegiatan-kegiatan yang mempekerjakan 100 • Activities employing 100 employees or over;
orang atau lebih; dan
• Kegiatan-kegiatan yang mempekerjakan kurang • Activities employing less than 100 employees, yet
dari 100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, utilizing materials, process and installation with
proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang high risk of explosion, fire, poisoning and radioactive
besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, radiation.
keracunan dan penyinaran radioaktif.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must ensure
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib that the OHS Representative possesses the knowledge,
memastikan bahwa Penanggung Jawab K3 kegiatan competence and/or Certificate of OHS Expertise in
wajib mempunyai pengetahuan, kompetensi dan/ accordance with the prevailing Laws and Regulations
atau Sertifikat Keahlian dalam bidang K3 sesuai in Indonesia.
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
Rencana K3 harus dapat memberikan gambaran The OHS Plan must describe the parties who are
tanggung jawab pihak terkait terhadap K3, rencana responsible for OHS, the compliance plan and the
pemenuhan peraturan K3 terkait dan rencana program plan. The OHS programs stipulated in the OHS
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
program-program K3. Progam-program K3 yang ada Plan may include, but not limited to OHS inspection,
dalam Rencana K3 terdiri dari namun tidak terbatas hazard control initiative, work license, OHS operation
pada inspeksi K3, upaya pengendalian bahaya, izin standard and procedure, OHS promotion, as well as
kerja, standar operasi dan prosedur K3, promosi K3, emergency response program.
serta program tanggap darurat dan penanganannya.
Rencana K3 harus disusun sedemikian rupa sehingga The OHS Plan must be compiled in such a way so
seluruh pihak yang telibat dalam kegiatan selalu that every party involved in the activity at all times
menjaga konsistensi dan kinerja untuk mencegah/ maintains consistency and performance to prevent
menghindari potensi bahaya karena kegagalan/ potential hazards caused by failure/error, uncertainty,
kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi. duplication and inefficiency.
Rencana K3 tersebut di atas harus dikoordinasikan The OHS Plan as mentioned above must be coordinated
dengan, dan mendapat persetujuan dari Pemilik with and approved by the Lot Owners, Users or External
Lot, Pengguna atau External Provider sebagai Providers as the main responsible party for the activities
penanggung jawab utama pelaksanaan kegiatan within the SCBD, as well as reported to the SCBD Estate
di dalam Kawasan SCBD, dan dilaporkan kepada Management.
Pengelola Kawasan
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
3 PELAKSANAAN RENCANA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) DALAM KEGIATAN
THE IMPLEMENTATION OF
OCCUPATIONAL HEALTH AND
SAFETY (OHS) PLAN IN ACTIVITIES
Pemilik Lot, Pengguna atau External The Lot Owners, Users or External Providers
Provider yang melakukan kegiatan di carrying out activities in SCBD are fully
d a l a m K a w a s a n S C B D bertanggung responsible to implement the OHS Plan
jawab penuh untuk melaksanak an they have developed. This includes,
Rencana K3 yang telah dibuatnya, but is not limited to the provision of
termasuk namun tidak terbatas qualified human resources/workers and
pada penyediaan sumber daya manusia/ the provision of adequate facilities and
tenaga kerja yang berkualifikasi dan infrastructure.
penyediaan prasarana dan sarana yang
memadai.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
Peraturan
SCBD
Kawasan
EstateSCBD
Regulations
tentangon
Keselamatan
Occupational
danHealth
Kesehatan
and Safety
kerja 15
Umum Landasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Kegiatan
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must ensure
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib that all of the workers involved in the implementation
memastikan bahwa seluruh tenaga kerja yang of activities have a clear identity, discipline and
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan harus memiliki competency in their fields, and at all times prioritize
identitas yang jelas, berdisiplin dan kompeten dalam safety in their work, understand and be knowledgeable
bidangnya, selalu mengutamakan keselamatan regarding the OHS, wear adequate personal protective
dalam bekerja, memiliki pengetahuan dan equipment (PPE) at all times, maintain good health,
memahami K3, selalu menggunakan alat pelindung actively participate in the implementation of OHS
diri (APD) yang memadai, selalu dalam keadaan programs and apply the 5R concept at the Activity
sehat, berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Location/Workplace and the surrounding environment
program-program K3, serta selalu menerapkan in accordance with the prevailing Laws and Regulations
konsep 5R di lokasi kegiatan/tempat kerja dan in Indonesia.
lingkungan sekitarnya sesuai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib activity in SCBD must ensure that all workers behave in
memastikan bahwa seluruh tenaga kerja yang an orderly manner, as well as dress and behave politely.
terlibat dalam kegiatannya selalu tertib, berpakaian,
dan bertingkah laku sopan.
3.2 PERALATAN DAN FASILITAS KEGIATAN 3.2 EQUIPMENT AND FACILITIES OF THE
ACTIVITIES
3.2.1 Alat Kerja 3.2.1 Working Equipment
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib ensure that the equipment, and all components of the
memastikan peralatan, dan seluruh komponen equipment used in activities are always functioning
dari peralatan, yang digunakan dalam pelaksanaan properly, safe, not detrimental to health, adequate and,
kegiatan harus selalu laik operasi dan dapat if required, equipped with Equipment Certificate issued
berfungsi dengan baik, aman, tidak membahayakan by the Authorized Government Agency, in accordance
kesehatan, memadai, dan jika dipersyaratkan with the prevailing Laws and Regulations in Indonesia.
maka wajib dilengkapi dengan Sertifikat Peralatan The equipment must be used according to the standard
yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang operating procedure attached to the equipment. This
berwenang, sesuai dengan Peraturan Perundang- includes conducting periodic inspection, calibration,
undangan yang berlaku di Indonesia. Penggunaan and special testing.
atau pengoperasian setiap alat kerja harus mengacu
kepada prosedur operasi standar dari masing-
masing alat tersebut, termasuk namun tidak
terbatas pada melakukan pemeriksaan alat sebelum
mengoperasikannya, dan secara berkala melakukan
pemeriksaan, kalibrasi serta pengujian khusus.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang Lot Owners, Users or External Providers carrying out
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD activities in SCBD must ensure that every operator or
wajib memastikan bahwa setiap operator atau the user of working equipment has the knowledge,
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
pemakai alat kerja wajib mempunyai pengetahuan, competency and, if required, a Certificate of Expertise
kompetensi dan, jika dipersyaratkan, wajib memiliki to operate the working equipment issued by the
Sertifikat Keahlian untuk mengoperasikan alat kerja authorized government agency, in accordance with the
yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang prevailing Laws and Regulations in Indonesia.
berwenang, sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
Sebelum melaksanakaan kegiatannya, Pemilik Lot, Prior to the execution of the activity, the Lot Owners,
Pengguna atau External Provider wajib memastikan Users or External Providers must ensure that the
bahwa lokasi pengoperasian atau pemakaian location of the operation or where the equipment will
alat kerja dalam keadaan aman dan bebas dari be used is safe and hazard free. Sufficient protection
bahaya. Jika perlu dilakukan pemasangan proteksi- and safety marks must also be installed if deemed
proteksi bahaya dan rambu-rambu pengaman necessary.
yang memadai.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Pemilik Lot, Pengguna ataudan menerapkan Konsep 5R The Lot Owners, Users or External
External Provider yang melakukan Providers carrying out activities in
kegiatan di dalam Kawasandi lokasi kegiatan/ tempat SCBD must ensure that all parties
SCBD wajib memastikankerjanya masing-masing.” involved in their activities understand
bahwa semua pihak yang and implement the 5R Concept in their
terlibat dalam kegiatannya Activity Location/Workplace.
memahami dan menerapkan
Konsep 5R di lokasi kegiatan/
tempat kerjanya masing-
masing.
3.2.5 Alat dan Fasilitas Tanggap Darurat 3.2.5 Emergency Equipment and Facilities
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers carrying
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD out activities in SCBD must maintain every emergency
senantiasa wajib memastikan bahwa setiap alat dan equipment and facilities in the Activity Location/
fasilitas tanggap darurat di lokasi kegiatan/tempat Workplace in good condition and properly functioning
kerjanya, selalu laik operasi dan dapat berfungsi at all times, not past its expiration date, visible,
dengan baik, tidak melebihi masa pakai/kadaluarsa, accessible/reachable, easy to operate, ready to use, safe
mudah terlihat, mudah diakses/dijangkau, mudah and well-maintained, in accordance with the prevailing
dioperasikan, siap pakai, aman, dan terawat dengan Laws and Regulations in Indonesia.
baik, sesuai Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Peralatan proteksi kebakaran harus selalu laik operasi Fire protection equipment must at all times be operable
dan dapat berfungsi dengan baik, tidak melebihi and function properly, not past its expiration date,
masa pakai/kadaluarsa, mudah terlihat, mudah visible, accessible/reachable, easy to operate, ready to
diakses/dijangkau, mudah dioperasikan, siap pakai, use, safe, and well maintained, in accordance with the
aman, dan terawat dengan baik, sesuai Peraturan prevailing Laws and Regulations in Indonesia.
Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib activities in SCBD must have or establish a fire prevention
memiliki atau membentuk unit pencegahan dan and mitigation unit, as part of the OHS Representative,
penanggulangan kebakaran, sebagai bagian dari to efficiently and effectively handle fire prevention
organisasi Penanggung Jawab K3, untuk menangani and mitigation at the Activity Location/Workplace.
pencegahan dan penanggulangan kebakaran The duties of such fire prevention and mitigation
di lokasi kegiatan/tempat kerja dengan efisien unit include, but not limited to administration,
dan efektif. Lingkup tugas unit pencegahan dan hazardous sources identification, maintenance
penanggulangan kebakaran tersebut termasuk inspection and fire protection system improvement,
namun tidak terbatas pada kegiatan administrasi, as well as fire prevention and mitigation programs, in
identifikasi sumber-sumber bahaya, pemeriksaan accordance with the prevailing Laws and Regulations
pemeliharaan, dan perbaikan sistem proteksi in Indonesia.
kebakaran, serta membuat program-program yang
terkait dengan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran, sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must ensure
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib that such hazard protection facilities are sufficient and
memastikan bahwa fasilitas proteksi bahaya tersebut adequate, as well as comply with the standard and
layak dan memadai serta sudah memenuhi standar criteria set by the prevailing Laws and Regulations in
dan kriteria sesuai Peraturan Perundang-undangan Indonesia.
yang berlaku di Indonesia.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must ensure
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib that all workers carrying out activities at the Activity
memastikan bahwa seluruh tenaga kerja yang Location/Workplace understand that the procedures
melakukan kegiatan di lokasi kegiatan/tempat and work methods are required for safety, efficiency
kerjanya memahami prosedur dan metode/cara and effectiveness, as well as to prevent/avoid hazard
kerja yang dilakukannya adalah aman, efisien serta caused by failures/errors, uncertainty and inefficiencies.
efektif, dan dapat mencegah/menghindari potensi
bahaya karena kegagalan/ kesalahan, keraguan
serta inefisiensi.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers must
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib ensure the proper implementation of the foregoing
memastikan bahwa semua prosedur-prosedur K3 di OHS procedures through effective supervision
atas dilaksanakan dengan baik dalam seluruh proses and monitoring.
kegiatan, dengan menerapkan pengawasan dan
pemantauan yang efektif.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider wajib The Lot Owners, Users or External Providers must
memastikan bahwa semua pihak yang terlibat ensure that all relevant stakeholders support and
dalam pelaksanaan kegiatan mendukung dan actively participate in the execution of OHS programs.
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program-
program K3.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
4 PENINGKATAN KINERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
IMPROVEMENT OF THE
OCCUPATIONAL HEALTH AND
SAFETY (OHS) PERFORMANCE
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
Pemantauan secara terus-menerus yang harus dilakukan The continuous supervision will include, but not limited to
termasuk namun tidak terbatas pada pencatatan, recording, documenting and testing (procedures, personnel,
dokumentasi, pengujian (prosedur, personil, peralatan, equipment, facilities etc.), which is followed up with periodic
fasilitas, dll), yang ditindak lanjuti dengan evaluasi secara evaluations to measure the effectiveness of the OHSMS.
berkala untuk mengetahui keefektifan kinerja SMK3
yang diterapkan.
Hasil proses ini, terutama hasil evaluasinya wajib disampaikan The evaluation result of this process must be submitted
secara berkala kepada Pengelola Kawasan SCBD. periodically to the SCBD Estate Management.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD perlu melakukan activities in SCBD must periodically review the OHSMS
peninjauan ulang secara berkala terhadap kinerja dan SMK3 implemented, to anticipate market demands, product changes,
yang diterapkannya, sebagai antisipasi tuntutan pasar, changes in the organizational structure of the executor, or
perubahan produk, perubahan struktur organisasi pelaksana changes in the prevailing Laws and Regulations in Indonesia,
kegiatan atau perubahan Peraturan Perundang-undangan so that the OHSMS is always effective and up to date. Based
yang berlaku di Indonesia, sehingga SMK3 yang diterapkan on the performance review, remedial actions and performance
selalu sesuai dan efektif secara berkesinambungan. improvement concerning the previously implemented OHSMS
Berdasarkan peninjauan ulang Kinerja tersebut, dilakukan will be taken and made.
tindakan-tindakan perbaikan dan peningkatan kinerja atas
SMK3 yang diterapkan sebelumnya.
Hasil peninjauan ulang atas pelaksanaan SMK3 yang The result of the review of the OHSMS implementation along
diterapkan beserta rencana tindakan-tindakan perbaikan with the plans for the remedial actions and performance
dan peningkatan kinerja SMK3 wajib disampaikan kepada improvement concerning OHSMS must be reported to the SCBD
Pengelola Kawasan SCBD. Estate Management.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
5 PENANGANAN KEADAAN
DARURAT
EMERGENCY HANDLING
Pemilik Lot, Pengguna atau External The Lot Owners, Users or External Providers
Provider yang melakukan kegiatan di must at all times be ready to handle all
dalam Kawasan SCBD senantiasa harus types of emergency that may occur in the
siap menghadapi dan menangani segala activity, through the following methods,
bentuk keadaan darurat yang mungkin among others:
terjadi dalam pelaksanaan kegiatannya,
dengan cara antara lain :
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
• Mengidentifikasi seluruh potensi keadaan darurat • Identifying all emergencies that may occur within
yang mungkin terjadi di dalam dan/atau di luar and/or outside of the Activity Location/Workplace;
lokasi kegiatan/tempat kerja;
• Mendokumentasikan semua prosedur untuk • Documenting all procedures to overcome and
menghadapi dan menangani setiap potensi h a n d l e e v e r y p o t e n t i a l e m e r g e n c y, a n d
keadaan darurat, dan mensosialisasikannya secara communicate it clearly to be recognized and
jelas sedemikian rupa sehingga diketahui dan understood by all parties involved in the activity;
dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan;
• Menyediakan peralatan/sarana/fasilitas untuk • Providing equipment/facilities/infrastructure to
menghadapi dan menangani setiap potensi overcome and handle every potential emergency
keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi. based on the identification result. The type, amount,
Jenis, jumlah, penempatan, dan kemudahan placement and accessibility of the emergency
untuk mendapatkan peralatan keadaan darurat equipment must comply with the prevailing Laws
harus sesuai dengan Peraturan Perundang- and Regulations in Indonesia. The equipment/
undangan yang berlaku di Indonesia. Peralatan/ facilities/infrastructure to overcome and handle
sarana/ fasilitas untuk menghadapi dan every potential emergency must be tested
menangani setiap potensi keadaan darurat and reviewed regularly by the competent and
tersebut senantiasa harus diuji serta ditinjau authorized officers, so that at all times they are
secara rutin oleh petugas yang berkompeten dan always operable and functioning properly, are not
berwenang, agar selalu laik operasi dan dapat past their expiration date, easily visible, accessible/
berfungsi dengan baik, tidak melebihi masa reachable, easy to operate, ready to use, safe and
pakai/kadaluarsa, mudah terlihat, mudah diakses/ well maintained;
dijangkau, mudah dioperasikan, siap pakai, aman,
dan terawat;
• Membentuk tim atau menunjuk personil untuk • Establishing a team or appointing personnel to
menghadapi dan menangani setiap potensi handle potential emergency, and provide
keadaan darurat, dan memberikan pelatihan special training for such team or personnel, as well
khusus kepada tim atau personil tersebut, serta as informing the existence of such team or personnel
menginformasikan keberadaan tim atau personil to all stakeholders;
tersebut kepada semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan; dan
• Secara berk ala melakuk an latihan untuk • Periodically conducting emergency drills to be
menghadapi dan menangani keadaan darurat yang participated by all parties involved in the activity.
secara aktif diikuti oleh semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The Lot Owners, Users or External Providers carrying
melakukan kegiatan di dalam Kawasan SCBD out activity in SCBD must periodically report their
secara berkala wajib melaporkan kesiapannya readiness in handling every potential emergency
dalam menghadapi dan menangani setiap potensi at their respective Activity Locations/Workplaces
keadaan darurat di lokasi kegiatan/tempat kerjanya to the SCBD Estate Management. Activities related
masing-masing kepada Pengelola Kawasan SCBD. to their readiness in handling emergencies must be
Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kesiapannya coordinated with the SCBD Estate Management,
dalam menghadapi dan menangani setiap potensi including but not limited to emergency drills.
keadaan darurat, termasuk namun tidak terbatas
pada pelatihan keadaan darurat (emergency drill),
wajib dikoordinasikan dengan Pengelola Kawasan
SCBD.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
menyediakan alat, fasilitas, dan personil untuk P3K equipment, facilities and personnel at the Activity
yang memadai di lokasi kegiatan/tempat kerja, Location/Workplace, to anticipate for accidents or
sebagai upaya untuk memberikan pertolongan illnesses involving a person involved in the activity and/
pertama secara cepat dan tepat kepada semua or other people in the vicinity, in accordance with the
pihak yang terlibat dalam kegiatan dan/atau orang prevailing Laws and Regulations
lain yang berada di lokasi kegiatan/tempat kerja, in Indonesia.
yang mengalami kecelakaan atau sakit di lokasi
kegiatan/tempat kerja, sesuai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
6 MANAJEMEN INSIDEN
INCIDENT MANAGEMENT
Pemilik Lot, Pengguna atau External The Lot Owners, Users or External Providers
Provider yang melakukan kegiatan di carrying out activities in SCBD must
dalam Kawasan SCBD wajib memiliki have procedures/plans to handle every
prosedur/rencana untuk menangani occupational accident or incidents causing
setiap kecelakaan kerja atau kejadian death or assets/material loss, either
yang mengakibatkan kematian atau internally or externally, or illness caused by
kejadian yang mengakibatkan kerugian occupation occurring during the activity
aset/materiil baik internal maupun (incident management) as part of the OHS
eksternal, atau penyakit akibat kerja Plan.
(manajemen insiden) yang terjadi dalam
masa pelaksanaan kegiatannya, sebagai
bagian dari Rencana K3.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib melaporkan setiap activities in SCBD must report every occupational accident or
kecelakaan kerja atau kejadian yang mengakibatkan incidents causing death or assets/material loss, either internally
kematian atau kejadian yang mengakibatkan kerugian aset/ or externally, or illness caused by occupation to all authorized
materiil baik internal maupun eksternal, atau penyakit akibat parties in accordance with the prevailing Laws and Regulations
kerja yang terjadi di lokasi kegiatan/tempat kerjanya kepada in Indonesia. The Lot Owners, Users or External Providers must
semua pihak yang berwenang, sesuai Peraturan Perundang- also report those incidents to the SCBD Estate Management.
undangan yang berlaku di Indonesia. Laporan tentang
kejadian tersebut wajib disampaikan juga kepada Pengelola
Kawasan SCBD.
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang melakukan The Lot Owners, Users or External Providers carrying out
kegiatan di dalam Kawasan SCBD wajib dan bertanggung activities in SCBD must perform a comprehensive investigation
jawab melakukan langkah-langkah investigasi dan evaluasi and evaluation toward every occupational accident or incident
yang komprehensif terhadap setiap kecelakaan kerja atau causing death or incidents that cause assets/material loss,
kejadian yang mengakibatkan kematian atau kejadian yang either internally or externally, or illness caused by occupation.
mengakibatkan kerugian aset/materiil baik internal maupun This includes, but not limited to:
eksternal, atau penyakit akibat kerja yang terjadi di lokasi
kegiatan/tempat kerja, sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk namun tidak
terbatas pada:
• Membentuk tim investigasi yang profesional dan • Establishing a professional and competent investigation
kompeten, dengan jumlah anggota tim yang disesuaikan team, with the number of team members adjusted to the
dengan jenis kejadian, termasuk namun tidak terbatas type of incident. This includes, but not limited to coordinator/
pada koordinator/pengawas, pemilik fasilitas kerja, supervisor, work facility owner, experts in certain fields
keahlian bidang tertentu (untuk kasus-kasus yang (for cases that require experts), Authorized Government
membutuhkan ahli di bidangnya), instansi pemerintah Agency, as well as the management and top management
yang berwenang serta keterlibatan manajemen dan top involvement;
manajemen;
• Mengumpulkan segala informasi terkait secara langsung • Gathering all information from the scene and interviewing
di tempat kejadian, melakukan interview dengan berbagai the parties involved;
pihak yang terlibat dan sebagainya;
• Membuat kronologis kejadian untuk memahami alur • Constructing incident chronology to understand the
cerita dari awal sampai kejadian itu terjadi; narrative from the beginning to the end;
• Mengidentifikasi semua tindakan mitigasi/pengendalian • Identifying all Risk mitigation/control actions that have
risiko yang sudah dibuat dan dilakukan untuk mengetahui been taken to figure out and determine the root cause of
dan menentukan akar penyebab dari kejadian tersebut; such incident;
• Melakukan analisis dan menentukan akar penyebab dari • Analyzing and determining the root cause of such incidents
kejadian tersebut atau Root Cause Analysis (RCA); or Root Cause Analysis (RCA);
• Membuat evaluasi dan rekomendasi berupa solusi untuk • Making evaluations and recommendations in the form of
mengatasi akar penyebabnya, sehingga kejadian atau solutions to overcome its root cause to prevent similar events
insiden serupa tidak terjadi lagi. Rekomendasi tersebut or incidents from reoccurring. Such recommendations must
harus detail, jelas, dan relevan dengan akar penyebabnya be detailed, clear and relevant with the root cause and
serta harus jelas penanggung jawab pelaksananya; dan clearly state the designated person; and
• Hasil investigasi beserta evaluasi dan rekomendasinya • Submitting the investigation result along with its evaluation
harus dilaporkan, sebagai masukan utama bagi and recommendation, as primary input for the management
manajemen atau top manajemen agar kejadian atau or top management to prevent similar incident from
insiden serupa tidak terulang. recurring.
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang The respective Lot Owners, Users or External Providers must
bersangkutan wajib melaporkan kepada Pengelola Kawasan submit to the SCBD Estate Management all investigation results
SCBD semua hasil investigasi dan evaluasi/rekomendasi and evaluations/recommendations as mentioned above, along
tersebut di atas, yang dilengkapi dengan program-program with the recovery programs for the impact of the incident.
pemulihan atas dampak insiden yang terjadi.
Untuk kejadian-kejadian yang merugikan atau merusak citra The SCBD Estate Management may impose special sanctions
Kawasan SCBD, Pengelola Kawasan SCBD dapat menjatuhkan for incidents that are destructive to the image of SCBD.
sanksi khusus.
Selanjutnya Pemilik Lot, Pengguna atau External Provider yang Subsequently, the relevant Lot Owners, Users or External
bersangkutan harus segera melakukan tindakan-tindakan Providers must immediately take action to restore the state that
untuk memulihkan semua hal akibat terjadinya kejadian atau arises from such events or incidents, in such a way so that they
insiden tersebut, sedemikian rupa sehingga kegiatannya can resume their activities.
dapat terus berlangsung/dilanjutkan.
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management
General The Foundation of Occupational Health and Safety (OHS) The Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) Plan in Activities
Improvement of The Occupational Health and Safety (OHS) Emergency Handling Incident Management