[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
DAFTAR ISI DAFTAR ISI………………………………………………………………………………1 RINGKASAN……………………………………………………………………………..2 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....3 A. Latar Belakang Permasalahan B. Sasaran Kegiatan C. Output Yang Dibutuhkan BAB II GAMBAR UMUM SUBJEK…………………………………………………….5 Jumlah subjek, LOKASI, analisis SWOT Permasalahan BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………………………...7 Tahapan Kegiatan BAB VI BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN…………………………………….8 Biaya Pelaksanaan Jadwal Kegiatan BAB V REALISASI KEGIATAN………………………………………………………..11 Respon Pihak Sekolah dan Sesi Tanya Jawab Hasil Kuisioner LAMPIRAN………………………………………………………………………………..18 Peranan Anggota Kelompok Materi Sosialisasi Laporan Akhir Kepada Pihak Sekolah DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...25 RINGKASAN Tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai : Siswa SMP dapat mengerti tentang bahaya akibat terlalu sering menggunakan gadget. Memberikan mereka beberapa alternatif kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk mengisi waktu luang mereka sekaligus dapat memancing kreatifitas. Siswa SMP dapat mengurangi intensitas menggunakan gadget dan beralih ke hal lain yang lebih bermanfaat dan lebih meng-eksplorasi dunia mereka. Metode dan langkah-langkah yang dipakai : Memilih salah satu SMP di daerah Yogyakarta sebagai subjek. Sosialisasi kepada siswa tentang bahaya gadget serta cara memanfaatkan gadget secara maksimal sesuai dengan kebutuhan mereka. Melakukan kegiatan yang membutuhkan kerja sama antar siswa. Memberikan angket kepada siswa untuk mengukur progress sosialisasi. Mengukur, apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah sosialisasi terhadap intensitas siswa bermain gadget. Mengkomunikasikan hasil sosialisasi kepada pihak sekolah dalam bentuk laporan dan pemaparan verbal. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Wartawan NYT : “Jadi, tentu anak-anak anda sangat senang bermain iPad?” Steve Jobs : “Mereka tidak menggunakan itu, kami membatasi teknologi yang digunakan anak dirumah.” Sebuah jawaban yang sangat mengejutkan dari seorang inventor teknologi, Steve Jobs, dikutip dari harian The New York Times yang terbit tanggal 11 September 2014 dengan headline “Steve Jobs Was a Low-Tech Parent”. Tidak hanya Steve Jobs yang ternyata membatasi penggunaan teknologi pada anak-anaknya, banyak orang yang berkecimpung di dunia teknologi juga membatasi penggunaan GADGET. Diantaranya adalah Chris Anderson, Chief executive 3D robotics dan pembuat pesawat tanpa awak, dia dituduh berpaham fasis oleh anak- anak mereka, dikarenakan tidak dilarang menggunakan gadget. Chris Anderson hanya menjawab kepada kelima anaknya yang berumur 6 sampai 17 tahun. “Itu karena kami telah melihat bahaya dari teknologi, aku sudah melihat itu di dalam diriku, dan aku tidak ingin hal ini terjadi pada anak-anak ku.” Bahaya yang dimaksud adalah, konten-konten yang merugikan seperti pornografi, tindakan bullying, dan yang terburuk adalah ketergantungan terhadap perlatan tersebut. Contoh diatas adalah contoh sebuah kesadaran tentang betapa berbahayanya penggunaan teknologi tanpa pengawasan dari keluarga khususnya orang tua. Di Indonesia, menurut hasil survey yang dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi dan didukung oleh UNICEF, dari responden berusia 10 sampai 19 tahun, ternyata hanya 42% yang paham akan bahaya dari bullying secara online sedangkan 13% telah menjadi korban cyberbullying selama 3 bulan terakhir. Cyberbullying adalah tindakan bullying yang dilakukan melalui sarana sosial media meliputi nama panggilan yang dipermainkan, memperolok pekerjaan orangtua, mengejek penampilan fisik, hingga diancam. Terdapat 52% responden yang menyatakan telah melihat konten pornografi dari iklan, dan 14% responden mengakui telah mengakses situs tersebut. Dari data pengguna sosial media di Indonesia yang tertera di website sosmedtoday.com, pada tahun 2013 Indonesia menduduki negara ke 4 dengan pengguna facebook terbesar di dunia, dengan pengguna terbesar berusia 18-25 tahun, lalu disusul dengan pengguna berusia 13-17 tahun. Dari data tersebut, banyaknya jumlah pengguna di awal masa remaja membuat kami tergerak untuk mengadakan sosialisasi di kalangan pelajar SMP, sebagai bentuk pencegahan agar mereka memiliki pemahaman tentang penggunaan internet dan gadget yang memang sesuai dengan umur dan kebutuhan mereka sebagai pelajar, serta bahaya ketika penggunaan gadget tidak di kontrol. Sasaran Kegiatan Sasaran kami adalah siswa sekolah menengah pertama, khususnya daerah Yogyakarta, dikarenakan kekhawatiran kami akan penyalahgunaan gadget pada masa awal remaja yang berdampak pada masa depan mereka. Output yang Dibutuhkan Power point yang berisi tentang materi penyuluhan dan video dengan content : dampak negatif maupun positif dalam penggunaan gadget, pendukung berupa hadiah bagi peserta sosialisasi, dan selebaran kuisoner untuk mengukur evaluasi sosialisasi. BAB II GAMBARAN UMUM SUBJEK Jumlah subjek, LOKASI, analisis SWOT 70 orang siswa (kelas VII dan kelas IX) SMP IT Masjid Syuhada di daerah kota baru, Yogyakarta Strenght Siswa pada masa SMP cukup mampu untuk memahami tentang materi yang akan kami sampaikan. Peralihan mereka dari usia anak ke remaja, adalah awal yang baik untuk dilakukan antisipasi dini dalam mencegah bahaya gadget. Weakness Kurangnya pengawasan dan pemahaman dari keluarga tentang penggunaan gadget, sehingga membuat siswa kurang bersosialisasi dengan teman sebaya secara langsung. Pada umur inilah siswa mengalami masa pubertas yang bila tidak diarahkan dengan baik dapat menjerumuskan siswa termasuk didalamnya yang berkaitan dengan bahaya melalui gadget. Opportunity Memberikan sosialisasi kepada anak agar penggunaan gagdet dapat dimaksimalkan sesuai usia dan kebutuhan mereka sebagai pelajar, serta diarahkan kepada menggunakan gadget untuk kebaikan. Threats Sulitnya menjaga kebiasaan baik remaja tanpa pengawasan dari keluarga ataupun sekolah. Permasalahan Remaja tahap awal (12-15 tahun) seringkali belum bisa menentukan mana hal baik dan buruk, mereka cenderung akan mencoba sesuatu yang menarik bagi mereka. Di masa globalisasi saat ini, efek teknologi sudah masuk ke berbagai kalangan masyarakat sehingga sudah tidak asing bagi kita melihat anak SMP selalu bepergian sambil menggenggam smartphone. Kurangnya sosialisasi terhadap anak serta rendahnya tingkat pengawasan orangtua membuat penyimpangan penggunaan gadget oleh anak di bawah umur semakin meningkat. Oleh karena keadaan tersebut kami terdorong untuk melakukan sosialisasi kepada siswa, agar mereka dapat menggunakan gadget dengan efisien dan tepat sesuai dengan umur mereka. BAB III METODE PELAKSANAAN Tahapan Kegiatan Memilih salah satu sekolah menengah pertama di daerah Yogyakarta sebagai subjek. Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang bahaya gadget serta cara memanfaatkan gadget secara maksimal sesuai dengan kebutuhan mereka. Role play/Melakukan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sendiri dan juga kegiatan yang membutuhkan kerja sama antar siswa. Mengukur apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah sosialisasi dengan memberikan pre-test dalam bentuk verbal, yang mereka jawab dengan bentuk mengangkat tangan dan kami menghitung, dengan pertanyaan seperti : Jumlah gadget yang mereka miliki Waktu yang biasa mereka gunakan untuk bermain gadget Jumlah sosial media yang mereka miliki Apa yang biasa mereka lakukan dengan gadget mereka Memberikan post test, dalam bentuk kuisioner untuk mengukur hasil dari sosialisasi yang kami berikan dengan pertanyaan kurang lebih sama dengan pre test, hanya menambakan beberapa pertanyaan, seperti : Apakah mengikuti sosialisasi dengan baik, Bagaimana penyampaian materi dari kami, Bagaimana isi materi yang kami berikan pada saat sosialisi, Dan, apakah di waktu mendatang akan mengurangi intensitas penggunaan gadget, Mengkomunikasikan hasil kepada pihak sekolah dalam bentuk laporan dan pemaparan verbal. BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN Biaya Pelaksanaan NO Rincian Pemasukan Pengeluaran 1 Iuran setiap anggota, @Rp. 5.000 Rp. 35.000 2 Penjualan Donat (I) (33 donat x Rp. 1.500 = Rp. 49.500) Laba 1 donat Rp. 500 x 33 = Rp. 16.500 Rp. 16.500 3 Penjualan Rongsok (I) Botol bekas (7,3 kg x @Rp. 3000/kg) Rp. 22.000 4 Penjualan Donat (II) (60 donat x Rp. 1.500= Rp. 90.000) Laba 1 donat Rp.500 x 60 = Rp. 30.000) Rp. 30.000 5 Penjualan Rongsok (II) Botol bekas (2 kg x @Rp. 3.000/kg) Rp. 6.000 Penjualan Risoles dan arem-arem Risoles ( 21x@ Rp 1.200) Laba 1 Risoles Rp 300 Arem-arem ( 5 x @1.500 ) Laba 1 arem-arem Rp 500 Rp 6.300 Rp 2.500 6 Pengembalian modal awalke anggota @Rp. 5.000 Rp. 35.000 Total akhir modal yang diperoleh Rp. 83.300 7 Pembelian Doorprize 2 pak buku tulis 10 buah (2 x @Rp 16.000) 20 pensil (20 x @Rp 500) 20 pena (20 x @Rp 800) 1 isolasi (1 x @Rp1.000) 3 lembar kertas payung (3 x @Rp 1.400) Rp 32.000 Rp 10.000 Rp 16.000 Rp 1.000 Rp 4.200 Rp 67.400 8 print + jilid Rp 11.000 9 Snack Chcolathos Richeesnabati Rp 10.000 Total Pengeluaran Rp 83.200 Jadwal Kegiatan No Hari/Tanggal Tahapan Kegiatan Program Penanggung Jawab 1 18/10/2014 Sesi I 09.00 – 09.15 Perkenalan Tariman & Daisy 2 18/10/2014 Sesi II 09.15 – 09.30 Penjelasan tentang gadget dan penggunaanya dimasa kini Fariz & Rani 3 18/10/2014 Sesi III 09.30 – 10.00 Games Erwin & Tariman 4 18/10/2014 Sesi IV 10.00 – 10.20 Bahaya gadget dan penyalahgunaanya Fariz & Rani 5 18/10/2014 Sesi V 10.20 – 10.30 Penutup Erwin & Rosy 7 20/10/2014 09.00 – 10.00 kuisoner Tariman & Erwin BAB V REALISASI KEGIATAN Kegiatan sosialisasi tentang penggunaan dan penyalahgunaan gadget oleh AJABADEG dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 di masjid Syuhada, dengan peserta 70 anak dari SMP Syuhada,dan dilanjutkan dengan pemberian kuisoner pada tanggal 20 Oktober 2014. Berikut rincian kegiatan sebagai berikut : No Hari/Tanggal Jam Tahapan Kegiatan Program Penanggung Jawab 1 11/10/2014 13.00-13.30 Perizinan kepada pihak sekolah Tim AJABADEG 2 18/10/2014 09.00 – 09.15 Perkenalan Dilaksanakan oleh Tariman dan Daisy. Memberikan gambaran umum tentang kegiatan, memperkenalkan anggota, dan latar belakang. Mengumpulkan perhatian subjek menuju acara inti. Tariman & Daisy 3 18/10/2014 09.15 – 09.30 Penjelasan tentang gadget dan penggunaanya dimasa kini Dilaksanakan oleh Fariz dan Rani Menyampaikan materi tentang penggunaan gadget, fungsi, kelebihan, menggunakan gadget secara efektif. Fariz & Rani 4 18/10/2014 09.30 – 10.00 Games Di koordinir oleh Erwin dan Rosy Games pesan berantai, membuat 2 kelompok, putra dan putri, beranggotakan 10 orang Games adalah sebagai contoh dengan tidak adanya gadget kita tetap mudah berkomunikasi dengan orang lain/kawan. Erwin & Rosy 5 18/10/2014 10.00 – 10.20 Bahaya gadget dan penyalahgunaanya Di sampaikan oleh Fariz dan Rani. Menyampaikan tentang bahaya-bahaya gadget mulai dari radiasi, hingga dampak menjadi orang yang anti sosial. Fariz & Rani 6 18/10/2014 10.20 – 10.30 Penutup Disampaikan oleh Erwin dan Rosy Menyampaikan kesimpulan dari kegiatan Memberikan kalimat dorongan positif bahwa siswa pasti mampu menjadi individu yang lebih baik, tanpa tergantungan kepada gadget. Erwin & Rosy 7 20/10/2014 Kuisoner Dilaksanakan 2 hari setelah sosialisasi, karna permintaan pihak sekolah, dan agar siswa dapat mereview kembali sosialisasi di hari sebelumnya. Berisi pertanyaan tentang jumlah gadget pribadi yang dimiliki, akun sosial media, lama penggunaan gadget dalam 24 jam, keikutsertaan siswa dalam sosialisasi, evaluasi penyampaian materi, dan komitmen siswa pada frekwensi bermain gadget setelah sosialisasi. Sebagai feedback untuk tim AJABADEG agar kedepanya dapat membuat kegiatan yang lebih baik. Tariman, Erwin & Rosy 8 18/10/2014 10.00-10.30 Laporan akhir kepada pihak sekolah Fariz, Tariman, Rani & Rossy Respon Pihak Sekolah dan Sesi Tanya Jawab : Tanggapan dari pihak sekolah sangat baik, bahkan mereka bertanya apakah kegiatan serupa akan diadakan lagi di tahun mendatang, dan mereka bersedia untuk membantu AJABADEG melaksanakan kegiatan di sekolah mereka lagi. Pada sesi tanya jawab, ada beberapa siswa yang memiliki permasalahan gadget dalam keluarga. Mereka meminta saran bagaimana untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pertanyaan mereka antara lain adalah : Orang tua lebih mementingkan gadget daripada berbicara bersama anggota keluarga Orangtua melarang untuk terlalu lama menggunakan gadget, tetapi orang tua tidak pernah lepas dari gadget, bahkan ketika mengemudi. Dari pertanyaan diatas kami mencoba untuk menjawab dan memberi saran kepada mereka, berupa Siswa memberikan informasi kepada orang tua tentang bahaya terlalu sering menggunakan gadget. Bisa melalui berita internet yang di print, lalu diberikan kepada orangtua, juga melalui dialog yang hangat antara anak-orangtua. Membuat jadwal bersama orang tua, dimana di waktu tersebut anggota keluarga berkomitmen tidak menggunakan gadget, seperti saat makan bersama, berkendaraan, dan saat saling berbicara satu sama lain. Hasil Kuisioner : Grafik Data Penggunaan Dadget LAMPIRAN Peranan Anggota Kelompok Tariman : Ketua, usaha pencarian dana, pembukaan sosialisasi, membantu pada saat games Erwin : Pencarian dana, pemilihan gambar, penanggung jawab games, dan penutup sosialisasi Fariz : Pencarian dana, penyusun laporan, , penyusunan power point materi,pemateri, pembuatan kuisoner, penyusunan kegiatan Daisy : Pencarian dana, penyusunan power point akhir, penanggung jawab games, dan pembuka sosialisasi Rosy : Pencarian dana, pencatatan keuangan, bendahara kegiatan. Rani : Pencarian dana, penyusunan power point materi dan akhir, pemateri Sarah : Pencarian dana, dokumentasi. Materi Sosialisasi Memperkenalkan berbagai macam gadget dan teknologi. Menanyakan berapa banyak social media yang digunakan oleh siswa. Menjelaskan dampak positif dan mengajak mereka bermain pesan berantai, sebagai ilustrasi komunikasi tanpa gadget. Contoh salah satu dampak negative dari penggunaan gadget. Contoh salah satu penyalahgunaan dari fungsi gadget. Pesan yang kami sampaikan dari kutipan Albert Einstein. Laporan akhir kepada pihak sekolah DAFTAR PUSTAKA Bilton, N. (2014, 9 10). Steve Jobs Was a Low-Tech Parent. Retrieved from http://www.nytimes.com: http://www.nytimes.com/2014/09/11/fashion/steve-jobs-apple-was-a-low-tech-parent.html?_r=0 Razak, N. (2014, 2 18). Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia sudah online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi resikonya. Retrieved from www.unicef.org: http://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html SosMedToday.com. (2014, 9 5). Sosial Media. Retrieved from sosmedtoday.com: SosMedToday.com PAGE \* MERGEFORMAT 25