MAKALAH PENGGANTI UTS AGAMA
MENUNTUT ILMU
Disusun Oleh
El Frida Maharani Azzahra (30322034)
Dosen Mata Kuliah:
Safari Hasan, S.IP., M.M.R
D3 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mencari ilmu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan penulisan
makalah yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Kediri, 19 November 2022
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
Latar Belakang............................................................................................................. 3
Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
Tujuan Pembahasan .................................................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
PENGERTIAN MENUNTUT ILMU................................................................................... 5
PENTINGNYA MENUNTUT ILMU .................................................................................. 5
NIAT DALAM MENUNTUT ILMU ................................................................................... 7
ADAB DALAM MENUNTUT ILMU ................................................................................. 9
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU ................................................................................ 10
BAB III ........................................................................................................................... 14
PENUTUP ...................................................................................................................... 14
Kesimpulan ............................................................................................................... 14
Saran......................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia diciptakan Allah dengan berbagai potensi yang dimilikinya, tentu
dengan alasan yang sangat tepat potensi itu harus ada pada diri manusia,
sebagaimana sudah diketahui manusia diciptakan untuk menjadi
khalifatullah filardh.
Potensi yang dimiliki manusia tidak ada artinya kalau bukan karena
bimbingan dan hidayah Allah yang terhidang di alam ini. Namun manusia
tidak pula begitu saja mampu menelan mentah-mentah apa yang dia lihat,
kecuali belajar dengan megerahkan segala tenaga yang dia miliki untuk
dapat memahami tanda-tanda yang ada dalam kehidupannya. Tidak
hanya itu, manusia setelahmengetahui wajib mengajarkan ilmunya agar
fungsi kekhalifahan manusia tidak terhenti pada satu masa saja, dan
semua itu sudah diatur oleh Allah SWT.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban dan kebutuhan manusia. Tanpa ilmu
manusia akan tersesat dari jalan kebenaran. Tanpa ilmu manusia tidak
akan mampu merubah suatu peradaban. Bahkan dirinya pun tidak bisa
menjadi lebih baik.
Rumusan Masalah
Apa pengertian menuntut ilmu?
Mengapa menuntut ilmu itu penting?
Bagaimana niat dalam menuntut ilmu?
Apa saja adab dalam menuntut ilmu?
Apa keutamaan dari menuntut ilmu?
Tujuan Pembahasan
Untuk pengetahui pengertian dari menuntut ilmu
3
Untuk mengetahui pentingnya dari kita menuntut ilmu
Untuk mengetahui bagaimana niat dalam menuntut ilmu
Untuk mengetahui adab-adab dalam menuntut ilmu
Untuk mengetahui keutamaan menuntut ilmu
4
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN MENUNTUT ILMU
Ilmu berasal dari kata “alima- ya’lamu- ‘ilman (عل َِم
َ – ”) ع ِْلما – يَ ْعلَمyang artinya
mengetahui. Sedangkan lawan dari kata tersebut adalah jahlun yang artinya
bodoh.
Imam Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Mufradat Al-Qur’an berkata, “Ilmu
adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya. Ia terbagi dua, yaitu
pertama mengetahui inti sesuatu itu (oleh ahli logika dinamakan ahli tashawwur).
Kedua, menghukum adanya sesuatu pada sesuatu yang ada (oleh ahli logika
dinamakan tasdik, maksudnya mengetahui hubungan sesuatu dengan sesuatu.”
Menuntut ilmu adalah ikhtiar dalam mempelajari ilmu, baik ilmu dunia maupun
ilmu akhirat. Ilmu dunia dicari untuk memudahkan dalam hidup di dunia,
sedangkan ilmu akhirat dicari agar manusia memiliki tuntutan dan tidak tersesat
dalam kebatilan.
PENTINGNYA MENUNTUT ILMU
Tidak ada agama yang begitu serius mengatur persoalan ilmu dan pendidikan,
selain agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Agama yang diridhai
Allah SWT. ini, menempatkan ilmu pada posisi yang luar biasa, sehingga umat
Islam diwajibkan untuk menuntutnya.
Pentingnya menuntut ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan juga dalam
hadist nabi. Penting bagi setiap insan untuk menuntut ilmu. Dengan kita
menuntut ilmu banyak hal yang akan kita dapat. Sebagaimana pepatah Arab.
َم ْن ا َ َر َد الّد ْنيَا فَعَلَ ْي ِه بِ ْالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َردَ اْالَخِ َرةِ فَعَلَ ْي ِه بِ ْالع ِِلم َو َم ْن ا َ َر َد ه َما َمعا فَعَلَي ِه بِ ْالع ِْل ِم
Siapa yang ingin dunia (hidup di dunia dengan baik), hendaklah ia berilmu, siapa
yang ingin akhirat (hidup di akhirat nanti dengan senang) hendaklah ia berilmu,
siapa yang ingin keduanya, hendaklah berilmu.
5
Rasullah saw bersabda: “menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim dan
muslimat.
Penjelasan mengenai hadist di atas dari Abu hanifah r.a berkata:
“fikih
adalah
mengetahui
apa
yang
bermanfaat
bagi
seseorang
dan
membahayakannya”. Beliau berkata lagi, “ilmu itu hanya untuk di amalkan,
sedangkan mengamalkan disini adalah: meninggalkan yang di segerakan dunia
demi mendapatkan yang di akhirat”
Dalam setiap kesempatan yang kita punya, harus kita gunakan untuk mencari
atau
menuntut
ilmu,
bauk ilmu
pengetahuan
yang
sederhana
hingga
pengetahuan paling sulit di dunia.
Terdapat beberapa hadist yang menerangkan seberapa pentingnya umat muslim
dalam menuntut ilmu, diantaranya adalah “Menuntut ilmu adalah wajib atas
setiap muslim.” (HR. Bukhari);
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah
mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayapsayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat.” (HR.
Muslim);
“Barangsiapa keluar dalam rangka mencari ilmu, maka dia berada di dalam jalan
Allah hingga kembali” (HR. Tirmidzi).
Menuntut ilmu tidak membedakan gender, baik laki-laki maupun perempuan
wajib untuk menuntut ilmu sebagai bekal masa depan. Seperti sabda Rasulullah
”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-lakimaupun muslim
perempuan.” (HR. Ibnu Abdil Barr).
Ada beberapa alasan mengapa menuntut ilmu menjadi hal penting sebagai
seorang muslim, diantaranya sebagai berikut.
6
1.
Jika Kamu seorang muslim, Kamu pasti mengetahui bahwa Allah
SWTmemerintahkan manusia untuk menuntut ilmu. Dalam Islam, menuntut ilmu
adalahwajib dilakukan oleh setiap muslim.
2. Setiap orang yang menuntut ilmu akan memiliki derajat yangtinggi. Hal ini
karena orang yang memiliki ilmu akan selalu dibutuhkan dilapisan masyarakat.
3. Dengan menuntut ilmu, maka akan membantu mu untuk meraih kesuksesan.
Banyak orang yang sukses di dunia karena mereka memiliki ilmu yang baik.
Seperti Jack Ma pemilik e-commerce terbesar di Tiongkok, Mark Zuckerbergdan
Bill Gates. Meskipun mereka tidak lulus kuliah, tetapi mereka kuliah yang berarti
mereka adalah orang pintar dan memiliki ilmu.
4. Jika Kamu memiliki ilmu, maka akan memudahkan dirimu mencari pekerjaan.
Kamu tidak akan mendapatkan pekerjaanmu saat ini jika kamu dulunya tidak
menuntut ilmu bukan?
5. Berpikir positif. Kamu yang memiliki ilmu jarang yang berpikir negatif, karena
mereka tidak akan mudah terhasut atau membenarkan isu-isu yang sedang
beredar di masyarakat.
6. Kamu akan lebih dihargai jika memiliki ilmu. Orang yang memiliki ilmu akan
selalu didengarkan. Karena biasanya masyarakat beranggapan bahwa mereka
berbicara berdasarkan ilmu.
Kita sebagai umat Islam, ilmu yang harus kita tuntut itu adalah ilmu yang
bermanfaat, yang benar, yang bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah, dan
mendapatkan kebahagiaan bagi diri, keluarga, dan masyarakat, dan yang
terpenting bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
NIAT DALAM MENUNTUT ILMU
Langkah awal yang kita lakukan saat menuntut ilmu adalah niat, sebagaimana
niat dan tujuan yang seharusnya adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah
SWT. Dengan niat yang benar dan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil
yang pasti. Lakukan dengan ikhlas tanpa paksaan.
7
Dr. Mustafa Said Al-Khin—seorang ahli fikih bermazhab Syafii dari negeri
Syam—dalam kitabnya Nuzhah al-Muttaqîn Syarh Riyâdh as-Shâlihîn min Kalâm
Sayyid al-Mursalîn menegaskan:
من طلب العلم هلل تعالى. وأن يكون القصد منه إرضاء هللا عز وجل، وجوب اإلخالص في طلب العلم:أفاد الحديث
وجاءه الدنيا تبعا جاز له أخذها ولم يضره ذلك.
Artinya: “Hadis (di atas) memberikan pemahaman, bahwasanya seseorang harus
ikhlas dalam mencari ilmu, dan hendaknya tujuan yang ingin ia capai adalah rida
Allah Swt.. Adapun jika ada seseorang yang menuntut ilmu, kemudian hal-hal
duniawi mengikutinya, maka ia diperkenankan untuk mengambilnya. Hal itu tidak
membahayakannya. [3]
Makna yang dapat kita pelajari dari hadis di atas adalah ketika dalam kondisi
belajar, seseorang tidak boleh memiliki niat hanya untuk mencari atau
memperoleh sesuatu yang bersifat duniawi saja. Sebab pada hakikatnya, selain
menjadi motivasi, niat juga menjadi pengendali dalam diri seseorang. Ia akan
mempengaruhi langkahnya, baik sebelum maupun sesudah ilmu tersebut
diperoleh.
Seorang muslim wajib memiliki niat ketika belajar, karena niat merupakan dasar
dari
semua
perbuatan.
Hal
ini
berdasarkan
sabda
rasulullah
saw:
“sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya”. (H.R Bukhari dan Muslim,
Nomor hadist 54, 2529).
Abdurrahman Azzam (2019: 46) Berapa banyak amalan yang terlihat sebagai
amalan dunia lalu menjadi amal akhirat, karena niat yang baik. Dan berapa
banyak amalan terlihat sebagai amalan akhirat, lalu menjadi amalan dunia
karena niat yang buruk
Maka perbaiki niat kita dalam menuntut ilmu dan sadarilah apa yang kita dapat
dengan niat yang baik, tulus, dan ikhlas ini.
8
ADAB DALAM MENUNTUT ILMU
Kata adab berasal dari bahasa arab yaitu aduba, ya‟adubu, adaban yang berarti
bersopan santun, beradab. Dan menurut kamus bahasa Indonesia, adab
diartikan budi pekerti yang halus, akhlak yang baik, budi bahasa dan kesopanan.
Adab dalam pendidikan agama Islam bukanlah perkara yang kecil, bahkan ia
menjadi salah satu inti ajaran Islam. Dalam Islam masalah adab sebagai bagian
dari akhlak Islam, mendapat perhatian serius yang tidak didapatkan pada tatanan
manapun. Hal ini dikarenakan syariat Islam adalah kumpulan dari aqidah, ibadah,
akhlak, dan muamalah, hal tersebut tidaklah dapat dipisahkan. Manakala
seseorang mengesampingkan salah satu dari keempat perkara tersebut,
misalnya akhlak, maka akan terjadi ketimpangan dalam perkara dunia dan
akhiratnya . Oleh sebab itu antara aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah
haruslah berjalan beriringan.
Di era yang semakin maju sekarang dengan pengaruh global yang cukup besar,
membuat semuanya menjadi bebas karena budaya asing yang masuk tanpa bisa
kita kendalikan. Pengaruh global yang kita rasakan sekarang ini adalah majunya
teknologi komunikasi dan informasi, dengan adanya hal tersebut membuat
semua yangkita perlukan bisa kita dapatkan. Tentu saja ada dampak yang kita
terima, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak tersebut sangat
menghawatirkan dan mencemaskan terhadap pengaruh yang ditimbulkan salah
satunya adalah masalah adab.
Adab yang bisa dilakukan dalam menuntut ilmu, diantaranya yaitu:
1. Bersungguh-sungguh
2. Tidak Sombong
3. Menghormati Guru
Adab kali ini berada dalam adab menuntut ilmu, Imam Al-Ghozali, menurut beliau
adab menuntut ilmu yang harus dimiliki adalah:
1. Mendahulukan kesucian jiwa
2. Bersedia merantau untuk mencari ilmu
3. Jangan menyombongkan ilmunya dan menentang gurunya
9
4. Mengetahui kedudukan ilmu pengetahuan
Dan menurut K.H. Hasyim Asy‟ari menyatakan bahwa adab dalam menuntut
ilmu, yaitu:
1. Senangtiasa membersihkan hati
2. Memiliki niat yang baik
3. Fokus dalam mempergunakan masa muda untuk menuntut ilmu
4. Pandai membagi waktu
5. Menerima sandang pangan dengan kesabaran
6. Makan dan minun sedikit
7. Bersikap wara
8. Meminimalisir penggunaan makanan
9. Meminimalisir tidur
10.Meninggalkan pergaulan yang melalaikan
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
DI dalam agama Islam, menuntut ilmu adalah hal yang penting bagi semua umat.
Dari mu’awiyah bin abi sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: aku mendengar
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“barangsiapa yang allah kehendaki baginya kebaikan
maka dia akan
memahamkan baginya agama (islam).”
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan
keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga imam annawawi dalam kitabnya riyadhush shalihin, pada pembahasan “keutamaan ilmu”
mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
10
Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan
keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.”
Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalaani berkata: “Dalam hadits ini terdapat keterangan
yang jelas tentang keutamaan orang-orang yang berilmu di atas semua manusia,
dan keutamaan mempelajari ilmu agama di atas ilmu-ilmu lainnya.”
Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini adalah:
1. Ilmu yang disebutkan keutamaannya dan dipuji oleh Allah Ta’ala dan RasulNya adalah ilmu agama.
2. Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari
Allah Ta’ala
memahami
adalah dengan orang tersebut berusaha mempelajari dan
petunjuk
Allah
Ta’ala
dan
Rasul-Nya shallallahu
‘alaihi
wa
sallam dalam agama Islam.
3. Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan
terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala.
4. Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah
ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang mewariskan amalan
shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh bukanlah
merupakan ciri kebaikan.
5. Memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa
sallam dengan benar merupakan penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat
takwa kepada Allah Ta’ala.
6. Pemahaman yang benar tentang agama Islam hanyalah bersumber dari Allah
semata, oleh karena itu hendaknya seorang muslim disamping giat menuntut
ilmu, selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar
dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama.
Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Islam, yaitu:
1. Mengangkat Derajat
Pertama keutamaan menuntut ilmu dalam agama islam yakni diangkat
derajatnya oleh allah subhanahu wa ta’ala seperti halnya dalam surah:
11
َّللا يَ ْرفَ ِع
ٍ َد َر َجا
َّ َت ْالعِلْ َم أوتو َوالَّذِينَ مِ ْنك ْم آ َمنوا الَّذِين
“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
2. DIkehendaki Kebaikan
Maksud dari makna ini adalah siapapun mereka yang memahami ilmu
agama. Sebagai penuntut ilmu, ketahui juga perkara dalam menuntut
ilmu.
Ada baiknya untuk membagikan dan juga mengajak umat lain untuk bisa
mempelajari ilmu tersebut. Agar mendapatkan manfaatnya:
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َّللا ي ِر ِد َم ْن
َّ ّين فِى يفَ ِقّ ْهه ال ِدّينِ َخيْر ِب ِه
ِ ال ِد
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan,
maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71
dan Muslim No. 1037).
3. Mempermudah Jalan Menuju Surga
Tentu saja manfaat ini sangat diharapkan oleh seluruh umat islam hanya
karena dengan menuntut ilmu pengetahuan dan juga khususnya. Ilmu
agama kita bukan hanya menikmati kehidupan di dunia menjadi lebih
mudah.
Tetapi kita juga bisa mendapatkan jalan menuju surga lebih mudah hal ini
dituangkan dalam hadist. Rasulullah SAW bersabda: “… Barang siapa
yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
4. Menberi Kebaikan
12
Memberi kebaikan merupakan manfaat lain yang jelas didapatkan jika kita
menuntut ilmu. Dalam Islam kebaikan ini juga dibahas, terutama dalam
hadis yang cukup populer. Kedudukan ilmu pengetahuan dalam Alquran
dan hadis sangat tinggi.
Salah satunya yaitu hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan
menjadikannya paham akan agamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari
hadits ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti
orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan
kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
5. Terus Mengalir Manfaatnya
Saat kita meninggal ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, akan menjadi
pahala bagi kita semua apalagi jika yang dibagikan adalah ilmu agama
yang membawa umat lain menjadi lebih baik dan berada di jalan Allah,
bertawakal dan juga terus mencari ilmu. Pahala tersebut tidak akan
pernah putus, siapa yang tidak ingin mendapatkan pahala mengalir tanpa
putus seperti itu.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kedua, menghukum adanya sesuatu pada sesuatu yang ada (oleh ahli
logika dinamakan tasdik, maksudnya mengetahui hubungan sesuatu
dengan sesuatu.” Menuntut ilmu adalah ikhtiar dalam mempelajari ilmu,
baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat."
Ilmu dunia dicari untuk memudahkan dalam hidup di dunia, sedangkan
ilmu akhirat dicari agar manusia memiliki tuntutan dan tidak tersesat
dalam kebatilan.
Tidak ada agama yang begitu serius mengatur persoalan ilmu dan
pendidikan, selain agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw.
Dengan kita menuntut ilmu banyak hal yang akan kita dapat.
بِ ْالع ِِلم َو َم ْن ا َ َر َد ه َما َمعا فَعَلَي ِه بِ ْالعِلْ ِم ِِ َم ْن ا َ َر َد الّد ْنيَا فَعَلَ ْي ِه بِ ْالع ِْل ِم َو َم ْن ا َ َردَ اْالَخِ َرةِ فَعَلَيْه
"Siapa yang ingin dunia (hidup di dunia dengan baik), hendaklah ia
berilmu, siapa yang ingin akhirat (hidup di akhirat nanti dengan senang)
hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin keduanya, hendaklah berilmu."
Beliau berkata lagi, “ilmu itu hanya untuk di amalkan, sedangkan
mengamalkan disini adalah: meninggalkan yang di segerakan dunia demi
mendapatkan yang di akhirat” Dalam setiap kesempatan yang kita punya,
harus kita gunakan untuk mencari atau menuntut ilmu, bauk ilmu
pengetahuan yang sederhana hingga pengetahuan paling sulit di dunia.
Terdapat beberapa hadist yang menerangkan seberapa pentingnya umat
muslim dalam menuntut ilmu, diantaranya adalah “Menuntut ilmu adalah
wajib atas setiap muslim.”
14
Kamu yang memiliki ilmu jarang yang berpikir negatif, karena mereka
tidak akan mudah terhasut atau membenarkan isu-isu yang sedang
beredar di masyarakat.
Kita sebagai umat Islam, ilmu yang harus kita tuntut itu adalah ilmu yang
bermanfaat, yang benar, yang bisa membuat kita lebih dekat dengan
Allah,
dan
mendapatkan
kebahagiaan
bagi
diri,
keluarga,
dan
masyarakat, dan yang terpenting bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
Langkah awal yang kita lakukan saat menuntut ilmu adalah niat,
sebagaimana
niat
dan
tujuan
yang
seharusnya
adalah
untuk
mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Artinya:
Hadis
(di
atas)
memberikan
pemahaman,
bahwasanya
seseorang harus ikhlas dalam mencari ilmu, dan hendaknya tujuan yang
ingin ia capai adalah rida Allah Swt.. Adapun jika ada seseorang yang
menuntut ilmu, kemudian hal-hal duniawi mengikutinya, maka ia
diperkenankan untuk mengambilnya.
Makna yang dapat kita pelajari dari hadis di atas adalah ketika dalam
kondisi belajar, seseorang tidak boleh memiliki niat hanya untuk mencari
atau memperoleh sesuatu yang bersifat duniawi saja.
Dan berapa banyak amalan terlihat sebagai amalan akhirat, lalu menjadi
amalan dunia karena niat yang buruk Maka perbaiki niat kita dalam
menuntut ilmu dan sadarilah apa yang kita dapat dengan niat yang baik,
tulus, dan ikhlas ini.
Di era yang semakin maju sekarang dengan pengaruh global yang cukup
besar, membuat semuanya menjadi bebas karena budaya asing yang
masuk tanpa bisa kita kendalikan.
15
Menghormati Guru Adab kali ini berada dalam adab menuntut ilmu, Imam
Al-Ghozali, menurut beliau adab menuntut ilmu yang harus dimiliki
adalah:
DI dalam agama Islam, menuntut ilmu adalah hal yang penting bagi
semua umat.
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan
keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga imam
an-nawawi dalam kitabnya riyadhush shalihin, pada pembahasan
“keutamaan ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu
(agama) dan keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut
ilmu.” Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalaani berkata: “Dalam hadits ini terdapat
keterangan yang jelas tentang keutamaan orang-orang yang berilmu di
atas semua manusia, dan keutamaan mempelajari ilmu agama di atas
ilmu-ilmu lainnya.” Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini
adalah: 1.
Ilmu yang disebutkan keutamaannya dan dipuji oleh Allah Ta’ala dan
Rasul-Nya adalah ilmu agama.
Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan
dari Allah Ta’ala adalah dengan orang tersebut berusaha mempelajari
dan memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam agama Islam.
Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan
terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala.
Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah
ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang mewariskan
amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh
bukanlah merupakan ciri kebaikan.
16
Pemahaman yang benar tentang agama Islam hanyalah bersumber dari
Allah semata, oleh karena itu hendaknya seorang muslim disamping giat
menuntut ilmu, selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah
Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama.
Mengangkat Derajat Pertama keutamaan menuntut ilmu dalam agama
islam yakni diangkat derajatnya oleh allah subhanahu wa ta’ala seperti
halnya dalam surah: َّللا يَ ْرفَ ِع
ٍ …“ َد َر َجاNiscaya
َّ َت ْالعِلْ َم أوتو َوالَّذِي َن مِ ْنك ْم آ َمنوا ال َّذِين
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS.
Rasulullah SAW bersabda: “… Barang siapa yang meniti suatu jalan
dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga…” (HR Ahmad).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari
hadits ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti
orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan
kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.” 5.
Terus Mengalir Manfaatnya Saat kita meninggal ilmu yang bermanfaat
bagi orang lain, akan menjadi pahala bagi kita semua apalagi jika yang
dibagikan adalah ilmu agama yang membawa umat lain menjadi lebih
baik dan berada di jalan Allah, bertawakal dan juga terus mencari ilmu.
Saran
Sepenting itu kita dituntut untuk menuntut ilmu, baik ilmu untuk dunia
maupun untuk akhirat. Dan kita tahu mana ilmu yang baik dan maan yang
buruk. Semua yang kita lakukan dalam menuntut ilmu itu untuk mencari
ridha Allah SWTbukan untuk yang lainnya. Maka sebaiknya perbaiki
terlebih dahulu niat kita dalam menuntut ilmu.
17
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/poetrachebhungsu/tugas-makalah-agama
diakses
pada tanggal 19 November 2022
https://m.dream.co.id/stories/menuntut-ilmu-hendaknya-dengan-niat-inilah-niatyang-baik-dan-benar-dalam-menuntut-ilmu-220512j.html diakses pada tanggal
20 November 2022
https://kemahasiswaan.uii.ac.id/bersungguh-sungguh-dalam-menuntut-ilmu/
diakses pada tanggal 20 November 2022
https://muslimah.or.id/4359-niat-yang-benar-dalam-menuntut-ilmu.html
diakses
pada tanggal 20 November 2022
http://radiordk.uinjkt.ac.id/links/beritakampus/kenalipentingnyaadabdanakhlakdal
ammenuntutilmu diakses pada tanggal 20 November 2022
http://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/205/173 diakses pada tanggal
24 November 2022
https://journal.uir.ac.id/index.php/althariqah/article/view/8105
diakses
pada
diakses
pada
tanggal 24 November 2022
http://waraqat.assunnah.ac.id/index.php/WRQ/article/view/63
tanggal 24 November 2022
https://www.mahally.ac.id/niat-dalam-menuntut-ilmu/ diakses pada tanggal 24
November 2022
https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-menuntut-ilmu
tanggal 24 November 2022
18
diakses
pada
https://muslim.or.id/1482-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html
diakses
tanggal 24 November 2022
https://www.freedomnesia.id/pengertian-menuntut-ilmu-dalam-agama-islam/
diakses pada tanggal 24 November 2022
19
pada