Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Aliran Permukaan = Curah Hujan-(Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara) Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. 1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf "V". Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai. 2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf "U". Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai. 3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
Gunung slamet adalah gunung tertinggi dengan ketinggian 3.432 mdpl dan merupakan stratovolcano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung slamet juga masih berpotensi untuk kembali meletus yang dapat menyebabkan kerugian baik dari materi maupun lingkungan. Selain itu, di sekitar gunung slamet memiliki cukup banyak objek wisata yang dapat dikunjungi dengan pengunjungnya yang disuguhi oleh keindahan alam yang masih asri seperti lokawisata Baturaden, Pemandian Air Panas Guci, Curug Jenggala, Pancuran Pitu, dan Small World. Kali ini objek wisata yang akan difokuskan yaitu bertempat di Baturaden, tepatnya wisata alam Pancuran Pitu dan Gua Selirang. Pancuran Pitu adalah lokawisata yang menyajikan sumber air panas bumi yang mengalir langsung dari Gunung Slamet melalui tujuh pancuran. Pancuran Pitu terletak 5 km dari pertigaan jalan Baturaden kearah kanan di bukit Gunung Slamet, Pancuran Pitu dapat ditempuh dari beberapa lokasi. Pertama, berjalan kaki dari lokawisata Baturaden, kedua dapat melewati jalan desa yang digunakan warga lokal melalui curug gede, dan lokasi terakhir dapat menggunakan kendaraan lewat pintu masuk Bumi Perkemahan dengan membayar tiket terusan yang dikenakan biaya Rp 20.000 per orang. Untuk pengunjung yang ingin berjalan kaki menuju Pancuran, harus melintasi kondisi yang tanahnya naik turun dengan ratusan undakan anak tangga, dan dikenakan biaya tiket Rp 5000 di depan gerbang. Begitu tiba di wisata Pancuran Pitu, banyak jasa yang
I. Landasan Teori Campuran merupakan dua zat atau lebih yang bercampur tanpa disertai terjadinya reaksi kimia. Seperti teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula pasir atau air garam yang merupakan campuran antara air dan garam. Salah satu ciri dari campuran adalah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya. Ada beberapa pemisahan campuran antara lain, penyaringan atau filtrasi, sublimasi, kristalisasi dan evaporasi (Partana 2008). Filtrasi adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antar pelarut dan zat terlarutnya. Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan disebut filtrate dan zat tertahan disebut residu (Faputri 2016). Sublimasi merupakan peristiwa penguapan secara langsung padatan kristal ke dalam fasa uap. Salah satu contoh sublimasi adalah penguapan kapur barus (naftalena). Sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyublim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan maupun temperatur dinaikkan. Untuk mendapatkan bahan murni fasa uap bahan tersublim didinginkan sehingga terbentuk kristal (Rahayu & Sari 2008). Evaporasi adalah proses pemisahan suatu sampel dari pelarut dengan cara menguapkan pelarut yang terdapat pada sampel. Prinsip evaporasi adalah pemanasan dengan temperatur rendah yang dibantu dengan vakum dengan tujuan menghindari terjadinya kerusakan sampel pada saat penguapan pelarut dengan bantuan pemanasan rendah (Fitri et. al 2016). Menurut Sumada et. al (2016) proses evaporasi merupakan salah satu metode untuk memurnikan (purifikasi) suatu bahan padat dari pengotornya melalui proses pelarutan dan kristalisasi. Kristalisasi adalah metode pemisahan campuran untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah pembuatan garam dapur dari air laut dan dalam proses pembuatan kristal gula pasir dari nira tebu (Faputri 2016). II. Prosedur Pada praktikum kali ini hal yang pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain beaker glass, hot plate, gelas ukur, kertas saring, corong, pipet tetes, spatula, kaca arloji dan timbangan analitik. Bahan-bahan yang digunakan antara lain naftalena, NaCl, pasir, larutan aquades dan es batu.
Journal of Behavioural Sciences
Prevalence of Academic Procrastination and Reasons for Academic Procrastination in University Students2018 •
Anuario Colombiano de Historia Social y de la Cultura
Identidad, jerarquía y amargura tipográfica. Los trabajadores de la Imprenta del Estado de Antioquia, 1868-1887چکیده برتر انجمن همایش فلسفه دین/
مقایسۀ طرز تلقی آیین اسلام و آیین هندو نسبت به شرور و رنج/ Comparison of Islam and Hinduism towards evil and suffering2024 •
Hors-Texte, no. 126 (Geneva)
Littérature et environnement : un panorama contemporain2024 •
Damien CONNIL, Priscilla JENSEL-MONGE et Audrey de MONTIS (dir.), Dictionnaire encyclopédique du Parlement, Bruxelles, Larcier-Bruylant, coll. « Études parlementaires », 2023, p. 930-933
Qualité de la loi2020 •
La distorsión de los apellidos extranjeros en Argentina durante la Gran inmigracion
EL DERECHO2024 •
Journal of the Korean Physical Society
Direct visualization of a cycloaddition reaction on frozen asymmetric Si dimers at room temperature2016 •
Frontiers in Nutrition
Undernutrition and associated factors among adult prisoners in Fiche town, central Ethiopia: a facility-based cross-sectional study2023 •
arXiv (Cornell University)
The determinant of the Laplacian matrix of a quaternion unit gain graph2023 •
Herzen University Journal of Humanities & Sciences
СТАНОВЛЕНИЕ СИСТЕМЫ ДОШКОЛЬНОГО ОБРАЗОВАНИЯ В ТУРЦИИ (DEVELOPMENT OF PRESCHOOL EDUCATION SYSTEM IN TURKEY)2024 •