JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Evaluasi Kualitas Layanan Website E-Government
Terhadap Kepuasan Pengguna menggunakan E-Govqual
dan IPA
Arrandi Muhammad Riesta1, Muhammad Januar Pribadi2, Carena Learns Prasetyo3, Brahmantio Widyo Tenggoro4,
Baitun Nadhiroh5, Tri Lathif Mardi Suryanto6
1,2,3,4,5,6
Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
1
arrandimuhamadriesta12@gmail.com
2
januarpribadi21@gmail.com
3
carenalearns24@gmail.com
4
5
6
brahmantio25@gmail.com
baitunnadhiroh1@gmail.com
trilathif.si@upnjatim.ac.id
Abstrak— Demi meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap
suatu informasi, pemerintah berinovasi dengan menerapkan
layanan berbasis elektronik yang disebut e-Government. e-Health
merupakan salah satu program e-Government yang diterapkan
pemerintah Kota Surabaya dalam bidang kesehatan. Kehadiran
e-Health sangat berpengaruh pada layanan bidang kesehatan di
masyarakat namun dalam hal penilaian kualitas masih perlu
dilakukannya pendalaman lebih lanjut untuk peningkatan
layanan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi adalah e-GovQual. Pendekatan ini dapat
meningkatkan kemampuan lembaga pemerintah untuk menggali
lebih dalam kebutuhan serta mendorong publik agar
memanfaatkan layanan pemerintah secara konsisten. Variabel
yang digunakan yaitu efficiency, trust, reliability, citizen support.
Responden ditentukan dengan pendekatan lemeshow dan
ditemukan minimal responden sebanyak 96 pengguna. Uji
validitas dan uji reliabilitas dilakukan menggunakan tools SPSS,
hasil menunjukkan valid secara keseluruhan. Kesenjangan
antara kinerja dan harapan ditemukan dengan rentang antara 0.580 s/d -0.030 untuk setiap variabel dimana kesenjangan
tertinggi terdapat pada variabel CS1, CS2 dan CS4. Analisis
dengan pendekatan IPA (Importance Performance Analysis)
menunjukkan terdapat 10 variabel pengukuran yang merupakan
prioritas utama peningkatan layanan kualitas website e-Health.
Government dapat menyebabkan kegagalan dalam proses
penerapannya[1]. Transformasi budaya birokrasi pemerintah
didorong untuk cepat beradaptasi dengan e-Government yang
akan berlaku. Sistem manajemen dan proses kerja
kemungkinan akan berubah cukup banyak ketika lingkungan
pemerintah berbasis elektronik ini diterapkan[1]. Tetapi hal
tersebut juga memberikan peluang bagi penataan berbagai segi
atau bidang dalam kehidupan bernegara. Salah satu bidang
pelayanan pemerintah yang cukup krusial untuk dioptimalkan
yaitu pelayanan kesehatan.
Pemerintah Kota Surabaya memiliki aplikasi sebagai wujud
dari sistem e-Government yang diterapkan khususnya dalam
masalah pelayanan kesehatan yaitu e-Health. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh, aplikasi e-Health berkembang
semakin baik dan menciptakan peningkatan dalam public
value[2]. Namun masih ditemukan beberapa faktor layanan
yang perlu adanya pengadaan maupun peningkatan.
Berdasarkan data terakhir yang tercatat oleh Dinas Kesehatan
Kota Surabaya pengguna layanan e-Health di Puskesmas Kota
Surabaya menurun. Pada Tabel I menunjukkan jika tahun
2018 pengguna e-Health menurun jika dibandingkan dari
tahun sebelumnya[3].
TABEL I
RATA- RATA JUMLAH PENGGUNA E-HEALTH DI PUSKESMAS
Kata Kunci—Kualitas Layanan, e-Government, e-Health, eGovQual, IPA
Tahun
2016
2017
2018
I. PENDAHULUAN
Kebutuhan publik akan layanan dan informasi berkualitas
yang disediakan oleh pemerintah semakin meningkat.
Pemerintah didorong untuk terus berupaya memenuhi
kebutuhan publik secara optimal. Salah satu langkah yang
dapat diterapkan oleh pemerintah yaitu menggunakan
menerapkan layanan berbasis elektronik atau yang kerap
disebut dengan e-Government. Lembaga pemerintah dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
untuk menyediakan layanan semaksimal mungkin untuk
digunakan publik. Melalui e-Government, pemerintah dapat
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi menjadi
sarana untuk menaikkan kualitas layanan yang diberikan.
Kurangnya pemahaman yang benar terhadap paradigma e-
Jumlah Pengguna
64.408
2.300.537
1.766.904
Data tersebut menunjukkan adanya kemungkinan apabila eHealth dapat ditinggalkan oleh masyarakat, mengingat jumlah
pengguna yang fluktuatif disetiap tahunnya. Hal ini juga dapat
disebabkan karena kurangnya kepuasan masyarakat saat
menggunakan situs e-Health. Selain itu tren pengguna eHealth jika dikategorikan berdasarkan platform yang
digunakan menghasilkan presentase yang cukup jauh.
1
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
TABEL II
TREN JUMLAH PENGGUNA E-HEALTH DI PUSKESMAS
II. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif
kuantitatif yang dapat dilihat pada Gbr. 1, dimana variabel
sebagai kriteria dalam pengukuran kualitas website diambil
berdasarkan variabel dalam e-GovQual.
Jumlah Pengguna
Jenis
Platform
Mobile
Website
2017
2018
Tren
107.030
2.193.507
180.026
1.563.552
68.2%
-28,70%
Pada Tabel II menunjukkan meskipun pengguna layanan
e-Health di Puskesmas lebih banyak menggunakan platform
website, namun tren penggunaannya mengalami penurunan[3].
Pengguna e-Health di Puskesmas dengan platform mobile
pada tahun 2017 hingga 2018 mengalami peningkatan.
Peningkatan ini kemungkinan disebabkan karena masyarakat
lebih nyaman menggunakan menggunakan aplikasi mobile
daripada menggunakan website[4].
Data jumlah pengguna tersebut menjadi salah satu tolak
ukur seberapa besar pengaruh e-Health pada masyarakat di
bidang kesehatan. Jadi apabila jumlah menurun maka besar
kemungkinan layanan perlu adanya penyempurnaan.
Pengembangan layanan website e-Health harus dilakukan
secara berkelanjutan mengingat pengguna dari tahun ke tahun
semakin bervariasi mulai dari usia hingga bagaimana cara
aksesnya[5]. Evaluasi layanan website e-Health dapat menjadi
solusi untuk menganalisis faktor apa saja yang perlu
diperhatikan supaya masyarakat dapat menggunakan layanan
secara maksimal dan digunakan kembali oleh pengguna. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
aplikasi ini adalah e-GovQual[6]. E-GovQual merupakan
perkembangan model untuk mengukur kualitas layanan (eService Quality) yang ditujukan secara spesifik untuk domain
pemerintah (e-Government)[1]. Pendekatan ini dapat
meningkatkan kemampuan lembaga pemerintah untuk
menggali lebih dalam kebutuhan dan mendorong publik untuk
memanfaatkan layanan pemerintah secara konsisten.
Penelitian tentang e-GovQual sudah pernah dilakukan,
salah satunya yang dilakukan oleh Iswati dan
Retnoningrum[7] yang mengukur layanan E-KTP dengan eGovQual. Dalam mendapatkan sampel responden, penelitian
tersebut menggunakan metode Slovin dan mendapatkan 100
orang responden. Penelitian tersebut menghasilkan
kesimpulan yaitu e-GovQual berpengaruh terhadap kepuasan
masyarakat sebesar 15,1% dan sisanya 84,9% dipengaruhi
faktor - faktor lain seperti komunikasi dan manusia[7].
Berdasarkan penelitian sebelumnya dan masalah yang ada
maka penelitian bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan
pada website e-Health dan memberikan rekomendasi
peningkatan layanan berdasarkan temuan yang ada. Penelitian
ini menggunakan e-GovQual sebagai standar pengukuran
kualitas layanan dengan empat dimensi kriteria penilaian.
Analisis yang dilakukan setelah pengukuran menggunakan
IPA (Importance Performance Analysis) dimana hasil dari
analisis tersebut guna memberikan rekomendasi peningkatan
layanan.
Gbr. 1 Alur metodologi penelitian
A.
1)
2
Studi Literatur
E-Government: merupakan suatu mekanisme interaksi
baru antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan
lain yang berkepentingan. Dari definisi tersebut, dapat
diartikan bahwa e-Government merupakan teknologi
informasi yang digunakan oleh lembaga publik atau
pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan hubungan
yang lebih efisien, efektif dan ekonomis[8]. Maka dari
itu, output dari e-Government yaitu terciptanya
pemerintahan yang transparan, tanpa korupsi, dapat
diandalkan, dan pemasukan negara meningkat. ada 4
model
hubungan
e-Government[9],
diataranya
adalah[10]:
a) Government to Citizen
Pada model G2C terdapat beberapa cakupan seperti
penyebaran informasi kepada masyarakat, layanan
dasar yang berhubungan dengan keseharian
masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan.
b) Government to Business
Model G2B meliputi layanan antara pemerintah
dengan unit bisnis, termasuk penyebaran kebijakan,
aturan, peringatan, dan undang-undang. Layanan
bisnis memperoleh informasi bisnis, formulir surat
lamaran, pembaharuan surat izin, pendaftaran
perusahaan, perolehan surat izin, dan pembayaran
pajak.
c) Government to Government
Model G2G merupakan layanan yang disediakan
oleh pemerintah untuk transaksi antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah dan antar
departemen atau biro terkait. G2G juga dapat
berupa transaksi antar pemerintah dan sebagai alat
hubung atau diplomasi internasional. Oleh karena
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
2)
3)
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
itu G2G terbagi menjadi dua tingkat yaitu tingkat
lokal/domestik dan tingkat internasional.
d) Government to Employees
Layanan G2E mencakup layanan G2C serta
layanan khusus termasuk pegawai pemerintah.
Layanan G2E ini dapat berupa pelatihan dan
pengembangan SDM dengan tujuan untuk
meningkatkan fungsi birokrasi dan hubungan
dengan masyarakat.
E-Health: berasal dari kata “e (electronic)” yang
mengandung arti elektronik dan “health” yang
mengandung arti kesehatan masyarakat secara umum.
Secara umum e-Health dikenal sebagai suatu layanan
yang berbentuk aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi dihubungkan dengan keseluruhan elemen
fungsional
pendukung
faktor
kesehatan[11].
Penerapan e-Health oleh Pemerintah Kota Surabaya
bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Surabaya untuk menyediakan data
kependudukan calon pasien dan administrasi lainnya
serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya
dalam teknis memberikan fasilitas jaringan[3]. Layanan
e-Health telah diterapkan pada 63 Puskesmas di Kota
Surabaya dan beberapa rumah sakit.
Selain
menggunakan platform mobile dan website, e-Health
biasanya juga dapat diakses melalui mesin e-kios yang
tersedia di kantor kecamatan dan kelurahan[12].
E-GovQual: kerangka kerja untuk mengukur kualitas
layanan website khususnya layanan dari instansi
pemerintah yang telah menerapkan e-Government.
Kerangka kerja ini merupakan adaptasi gabungan dari
ServQual dan WebQual. E-GovQual terdapat model
yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 2.
4)
Gbr. 2 Model e-GovQual
Environment, dan Content and Appearance of
Information.
b) Kepercayaan (Trust) variabel yang digunakan untuk
menilai kepercayaan masyarakat terhadap layanan eGovernment terkait kebebasan dari risiko bahaya atau
keraguan selama proses layanan secara daring
berlangsung[14].
c) Keandalan (Reliability) merupakan variabel yang
berguna untuk mengetahui tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap kebenaran dan ketepatan waktu
pengiriman layanan e-Government.
d) Dukungan Masyarakat (Citizen Support) variabel ini
digunakan untuk mengukur sejauh mana bantuan
yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu
masyarakat dalam
mencari informasi atau
bertransaksi.
e) E-Government Service Quality merupakan variabel
yang bertujuan untuk mengukur kualitas layanan eGovernment berdasarkan persepsi pengguna.
IPA: Importance Performance Analysis merupakan salah
satu pendekatan yang telah digunakan secara luas untuk
mengetahui kinerja suatu produk atau jasa dari persepsi
pelanggan sekaligus mengetahui harapan pelanggan yang
sesungguhnya dari kinerja produk atau jasa tersebut[1].
IPA terdiri dari tingkat kinerja (performance) dan tingkat
harapan (importance) yang menunjukkan kepuasan
pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. Jika kinerja
berada dibawah harapan maka dapat dikatakan bahwa
pelanggan belum puas begitu pula sebaliknya apabila
kinerja melebihi harapan maka dapat dikatakan
pelanggan merasa puas terhadap produk atau jasa
tersebut. Hasil analisa performance dan importance
pelanggan dipetakan ke dalam diagram kartesius seperti
pada Gbr. 3 berikut.
Gbr. 3 Diagram Kartesius IPA
a) Efisiensi (Efficiency) merupakan variabel yang
menggambarkan kemudahan penggunaan situs dan
kualitas informasi yang disajikan. Variabel ini berasal
dari hasil penggabungan 3 (tiga) dimensi awal eGovQual
yang
dilakukan
oleh
Xenia
Papadomichelaki[13]. Tiga dimensi tersebut adalah
Ease of Use, Functionality of Interaction
Dapat dilihat pada Gbr. 3, Sumbu x adalah nilai dari
Kinerja (performance) yang mana apabila semakin ke
kanan maka semakin baik nilainya. Begitu juga sumbu y
yang merupakan Harapan (importance) apabila semakin
keatas maka semakin baik nilainya. Adapun 4 kuadran
yang digunakan untuk mengelompokkan hasil responden,
diantara lainnya:Kuadran A sebagai prioritas utama akan
menunjukkan atribut yang dinilai berpengaruh terhadap
3
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
kepuasan pelanggan termasuk unsur layanan yang
dianggap penting.
a. Kuadran B berisi atribut yang perlu dipertahankan
kualitasnya karena berhasil dan dinilai telah
memuaskan pengguna.
b. Kuadran C sebagai prioritas rendah terdiri dari atribut
yang dinilai kurang penting dan tidak berpengaruh
besar bagi pengguna.
c. Kuadran D berisi atribut yang berpengaruh bagi
pengguna namun kurang penting dan berlebihan
dalam penerapannya. Sumber daya yang digunakan
dalam atribut layanan pada kuadran ini dapat
dialihkan ke layanan yang dianggap lebih penting
pada kuadran yang menjadi prioritas utama.
d. Kuadran D berisi atribut yang berpengaruh bagi
pengguna namun kurang penting dan berlebihan
dalam penerapannya. Sumber daya yang digunakan
dalam atribut layanan pada kuadran ini dapat
dialihkan ke layanan yang dianggap lebih penting
pada kuadran yang menjadi prioritas utama.
B. Pengumpulan Data
Tahap kedua dari penelitian ini yaitu mengumpulkan data
untuk diolah supaya menghasilkan nilai kualitas website yang
saat ini dijalankan. Pengumpulan data dilakukan melalui
survei pada pengguna website e-Health menggunakan Google
Form. Pada penelitian ini pengguna website e-Health tidak
ketahui jumlahnya dengan pasti, maka dari itu untuk
menghitung jumlah minimal responden digunakan rumus
Lemeshow untuk populasi yang tidak diketahui dengan tingkat
kepercayaan 95% dan sampling error 10%[15].
Kota Surabaya dengan penduduk dari luar Kota Surabaya.
Sedangkan 21 pertanyaan utama dibuat berdasarkan atribut
dari setiap variabel e-GovQual dapat dilihat pada Tabel I[13].
Untuk mengukur persepsi responden terhadap kinerja layanan,
digunakan skala Likert yang memiliki skala 1-4 dimana 1
adalah sangat tidak setuju dan 4 adalah sangat setuju. Hal ini
digunakan untuk memudahkan responden dalam menilai.
TABEL III
PERTANYAAN E-GOVQUAL
Dimensi
Efisiensi
(Efficiency)
Variabel
Struktur situs eHealth ini jelas dan
mudah diikuti
(EF1)
Mesin pencari situs
e-Health ini efektif
(EF2)
Peta situs situs eHealth ini tertata
dengan baik (EF3)
(1)
Kepercayaan
(Trust)
Keterangan:
n: jumlah sampel
z: skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96
p: maksimal estimasi = 0,5
d: alpha (0,10) atau sampling error 10%
Jumlah minimal responden untuk mengisi kuisioner yaitu
96 orang. Penelitian ini juga dengan menggunakan prinsip
sampling purposive dimana sampel ditentukan dengan
pertimbangan tertentu[15]. Dimana pertimbangan tersebut
mengharuskan responden merupakan orang yang pernah
mengunjungi website e-Health Kota Surabaya. Formulir yang
dibagikan terdiri dari 21 pertanyaan utama dan 2 pertanyaan
pendukung. Pertanyaan pendukung digunakan untuk
memastikan responden yang akan mengisi formulir memiliki
pengalaman mengakses website serta mendata penduduk asli
4
Situs e-Health ini
disesuaikan dengan
baik untuk
kebutuhan
pengguna individu
(EF4)
Informasi yang
ditampilkan dalam
situse-Health ini
sangat detail (EF5)
Informasi yang
ditampilkan dalam
situs e-Health ini
masih segar (EF6)
Informasi tentang
penyelesaian
lapangan di situs eHealth ini sudah
cukup (EF7)
Perolehan username
dan password di
situs e-Health ini
aman (TR1)
Hanya data pribadi
yang diperlukan
yang disediakan
untuk otentikasi
pada situs e-Health
ini (TR2)
Data yang
diberikan oleh
pengguna di situs eHealth ini
diarsipkan dengan
aman (TR3)
Data yang
Pertanyaan
Saya setuju struktur
situs web e-Health
jelas dan mudah
diikuti
Saya setuju jika fitur
pencarian dalam eHealth efektif
digunakan
Saya setuju alur
penggunaan eHealth tertata
dengan baik
Saya setuju e-Health
memenuhi
kebutuhan saya
Saya setuju e-Health
menampilkan
informasi dengan
detail
Saya setuju e-Health
menampilkan
informasi up-to-date
Saya setuju e-Health
dirancang sesuai
dengan bidang
kesehatan
Saya setuju data
username dan
password aman pada
situs ini
Saya setuju bahwa
E-Health hanya
membutuhkan data
pribadi seperlunya
untuk keperluan
verifikasi data diri
Saya setuju bahwa
data yang diberikan
oleh pengguna aman
ditangan website EHealth
Saya setuju bahwa
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Dimensi
Dapat
Diandalkan
(Reliability)
Dukungan
Masyarakat
(Citizen
Support)
Variabel
disediakan di situs
e-Health ini hanya
digunakan untuk
alasan yang
diajukan (TR4)
Formulir di situs eHealth ini diunduh
dalam waktu
singkat (RE1)
Situs e-Health ini
tersedia dan dapat
diakses kapan pun
anda
membutuhkannya
(RE2)
Situs e-Health ini
melakukan layanan
dengan sukses atas
permintaan pertama
(RE3)
Situs e-Health ini
menyediakan
layanan tepat waktu
(RE4)
Halaman situs eHealth diunduh
dengan cukup cepat
(RE5)
Situs e-Health ini
bekerja dengan
baik dengan
browser default
Anda (RE6)
Karyawan
menunjukkan minat
yang tulus dalam
memecahkan
masalah pengguna
(CS1)
Karyawan
memberikan
balasan cepat untuk
pertanyaan
pengguna (CS2)
Karyawan memiliki
pengetahuan untuk
menjawab
pertanyaan
pengguna (CS3)
Karyawan memiliki
kemampuan untuk
menyampaikan
kepercayaan dan
keyakinan (CS4)
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
reliabilitas dan uji validitas. Dari data yang terkumpul
pada tahap selanjutnya akan diolah menggunakan SPSS.
2) Pemetaan Hasil Analisis: Hasil analisa terhadap kinerja
dan harapan pengguna situs e-Health tersebut dipetakan
ke dalam diagram kartesius IPA (Importance
Performance Analysis)[1]. Dimana terdapat empat
kuadran yang akan menentukan prioritas peningkatan
kualitas layanan website e-Health pada kriteria tertentu.
D. Rekomendasi
Perancangan rekomendasi diambil berdasarkan kriteria dari
variabel hasil analisis data yang prioritasnya rendah sehingga
perlu adanya peningkatan untuk perbaikan layanannya.
Rekomendasi dapat menjadi bahan pertimbangan tim
developer website untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Pertanyaan
E-Health
menyediakan data
sesuai dengan apa
yang diminta user
Formulir di E-Health
mudah diakses
dalam waktu singkat
Website E-Health
tersedia dan dapat
diakses kapan saja
saat dibutuhkan
Layanan website EHealth berjalan
lancar tanpa kendala
apapun
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuesioner telah dibagikan kepada 117 orang dimana
jumlah ini sudah melebihi target responden berdasarkan
perhitungan menggunakan metode Lemeshow. Responden
tersebut telah sesuai dengan krteria yakni masyarakat yang
pernah menggunakan layanan e-Government berupa situs eHealth Kota Surabaya. Data yang akan diolah sebanayak 100
kuesioner dimana data yang tidak lengkap tidak diikutkan
dalam proses perhitungan. Sebelum data diolah dan dianalisa,
perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap
instrumen penelitian dalam hal ini adalah kuesioner, untuk
memastikan data yang didapat valid dan reliabel sehingga
dapat dikatakan instrumen tersebut dapat mengukur data
dengan akurat dan menghasilkan pengukuran yang konsisten
jika dilakukan pengulangan. Data dapat dikatakan valid jika
rhitung (corrected item-total correlations) harus lebih besar dari
rtabel (rhitung > rtabel). Sedangkan rtabel untuk 100 responden
adalah 0.195. berikut merupakan hasil uji validitas kuesioner
yang telah disajikan pada Tabel II.
Website E-Health
menyediakan
layanan tepat waktu
Halaman website EHealth dapat
terakses dalam
waktu yang singkat
Website E-Health
berjalan lancar
dengan browser
default anda
CS tanggap terhadap
masalah pengguna eHealth
TABEL IV
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER
CS memberikan
balasan yang cepat
untuk pertanyaan
publik
No
1
CS mempunyai
pengetahuan yang
memadai untuk
menjawab
pertanyaan publik
CS mempunyai
kemampuan untuk
menyampaikan
layanan dengan
kepercayaan dan
keyakinan
2
3
4
5
6
C.
1)
Analisis Data
Pengukuran Kualitas Layanan Website: Metode hitung
untuk menemukan nilai tetap dari kualitas layanan
website e-Health menggunakan alat bantu SPSS.
Penyelesaian masalah yang diangkat mulai dari uji
7
5
Variabel
Struktur situs e-Health ini
jelas dan mudah diikuti
(EF1)
Mesin pencari situs eHealth ini efektif (EF2)
Peta situs situs e-Health ini
tertata dengan baik (EF3)
Situs e-Health ini
disesuaikan dengan baik
untuk kebutuhan pengguna
individu (EF4)
Informasi yang ditampilkan
dalam situs e-Health ini
sangat detail (EF5)
Informasi yang ditampilkan
dalam situs e-Health ini
masih segar (EF6)
Informasi tentang
penyelesaian lapangan di
situs e-Health ini sudah
rhitung
Keterangan
0.403
VALID
0.374
VALID
0.469
VALID
0.606
VALID
0.480
VALID
0.599
VALID
0.337
VALID
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
No
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Variabel
cukup (EF7)
Perolehan username dan
password di situs e-Health
ini aman (TR1)
Hanya data pribadi yang
diperlukan yang disediakan
untuk otentikasi pada situs
e-Health ini (TR2)
Data yang diberikan oleh
pengguna di situs e-Health
ini diarsipkan dengan aman
(TR3)
Data yang disediakan di
situs e-Health ini hanya
digunakan untuk alasan
yang diajukan (TR4)
Formulir di situs e-Health
ini diunduh dalam waktu
singkat (RE1)
Situs e-Health ini tersedia
dan dapat diakses kapan
pun Anda
membutuhkannya (RE2)
Situs e-Health ini
melakukan layanan dengan
sukses atas permintaan
pertama (RE3)
Situs e-Health ini
menyediakan layanan tepat
waktu (RE4)
Halaman situs e-Health
diunduh dengan cukup
cepat (RE5)
Situs e-Health ini bekerja
dengan baik dengan
browser default Anda
(RE6)
Karyawan menunjukkan
minat yang tulus dalam
memecahkan masalah
pengguna (CS1)
Karyawan memberikan
balasan cepat untuk
pertanyaan pengguna (CS2)
Karyawan memiliki
pengetahuan untuk
menjawab pertanyaan
pengguna (CS3)
Karyawan memiliki
kemampuan untuk
menyampaikan
kepercayaan dan keyakinan
(CS4)
rhitung
Keterangan
0.580
VALID
0.560
VALID
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
dilakukan uji reliabilitas dengan persyaratan nilai Cronbach
Alpha harus lebih dari 0.6 setiap dimensi dan seluruh dimensi.
Berikut merupakan hasil uji reliabilitas yang telah disajikan
pada tabel 3.
TABEL V
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER
Dimensi
0.614
VALID
0.500
VALID
0.372
VALID
0.540
VALID
0.626
VALID
0.623
VALID
0.349
VALID
Efisiensi (Efficiency)
Kepercayaan (Trust)
Dapat Diandalkan
(Reliability)
Dukungan Masyarakat
(Citizen Support)
Cronbach’s
Alpha
0.856
0.852
0.855
Jumlah
Variabel
0.853
4
7
4
6
Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, dapat dikatakan
bahwa seluruh dimensi dan variabel yang digunakan dalam
pengukuran adalah reliabel. Sehingga berdasarkan uji validitas
dan reliabilitas dapat dikatakan bahwa instrumen yang disusun
dapat mengukur data dengan akurat dan menghasilkan
pengukuran yang konsisten jika dilakukan pengulangan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian
ini menggunakan metode IPA (Importance Performance
Analysis) untuk analisis data dengan tujuan mengetahui sejauh
mana kualitas layanan e-Health Kota Surabaya berdasarkan
perspektif publik atau masyarakat. Analisis IPA dilakukan
dengan menghitung rata-rata (mean) dari setiap item atau
variabel yang diukur terkait kualitas layanan seperti yang
dapat dilihat pada Tabel IV dibawah.
TABEL VI
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER
0.443
VALID
No
0.543
VALID
0.676
VALID
0.412
VALID
0.564
VALID
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut didapatkan seluruh
variabel yang digunakan dalam kuesioner mendapatkan nilai
rhitung lebih dari rtabel untuk 100 responden yaitu 0.195. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa seluruh variabel kuesioner
yang digunakan dalam pengujian adalah valid karena telah
memenuhi persyaratan minimum yaitu >0.195. Kemudian data
6
Variabel
1
2
3
4
5
6
7
EF1
EF2
EF3
EF4
EF5
EF6
EF7
8
9
10
11
TR1
TR2
TR3
TR4
12
13
14
15
16
17
RE1
RE2
RE3
RE4
RE5
RE6
18
19
20
CS1
CS2
CS3
Kinerja
Harapan
(Mean)
(Mean)
Efficiency
3.380
3.530
3.350
3.460
3.250
3.490
3.110
3.400
3.260
3.430
3.140
3.470
3.610
3.460
Trust
3.240
3.520
3.330
3.500
3.270
3.500
3.360
3.620
Reliability
3.380
3.410
3.400
3.580
3.030
3.500
3.190
3.490
3.290
3.530
3.260
3.480
Citizen Support
2.980
3.560
3.020
3.460
3.240
3.510
Gap
-0.150
-0.110
-0.240
-0.290
-0.170
-0.330
0.150
-0.280
-0.170
-0.230
-0.260
-0.030
-0.180
-0.470
-0.300
-0.240
-0.220
-0.580
-0.440
-0.270
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Data yang diberikan oleh pengguna di situs e-Health
ini diarsipkan dengan aman (TR3)
Berdasarkan Tabel IV tersebut dapat dilihat bahwa secara
d. Situs e-Health ini melakukan layanan dengan sukses
umum terdapat gap antara harapan dan kinerja dengan kisaran
atas permintaan pertama (RE3)
antara -0.580 s/d -0.030 untuk setiap variabel/item pengukuran.
e. Situs e-Health ini menyediakan layanan tepat waktu
Dengan adanya gap tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas
(RE4)
kinerja layanan e-Health yang dirasakan oleh publik masih
f. Halaman situs e-Health diunduh dengan cukup cepat
belum memenuhi apa yang diharapkan, dimana hanya terdapat
(RE5)
satu variabel/item pengukuran yang telah memenuhi harapan
g. Situs e-Health ini bekerja dengan baik dengan
dari publik. Adanya gap tersebut juga menunjukkan jarak
browser default Anda (RE6)
antara realitas dengan kebutuhan dimana semakin besar gap
h. Karyawan menunjukkan minat yang tulus dalam
yang ada, semakin jauh pula realitas dan kebutuhan. Pada
memecahkan masalah pengguna (CS1)
Tabel IV tersebut dapat dilihat bahwa gap atau kesenjangan
i. Karyawan memiliki pengetahuan untuk menjawab
tertinggi terdapat pada dimensi Dukungan Publik (Citizen
pertanyaan pengguna (CS3)
Support) khususnya pada variabel CS1, CS2 dan CS4. Dengan
j. Karyawan
memiliki
kemampuan
untuk
demikian berdasarkan hasil penilaian menunjukkan bahwa
menyampaikan kepercayaan dan keyakinan (CS4)
ternyata pegawai belum tanggap dan kurang cepat dalam 2. Kuadran B: kualitasnya dianggap memenuhi harapan
memberikan respon terhadap masalah yang dialami pengguna
pengguna. Beberapa layanan tersebut yaitu :
dalam hal informasi dan layanan publik. Dengan melihat gap
a. Struktur situs e-Health ini jelas dan mudah diikuti
dan nilai harapan publik yang cukup tinggi dapat disimpulkan
(EF1)
bahwa publik mengharapkan pegawai dengan respon yang
b. Hanya data pribadi yang diperlukan yang disediakan
lebih tanggap dalam membantu menyelesaikan masalah yang
untuk otentikasi pada situs e-Health ini (TR2)
dialami oleh publik. Hal ini tentu saja terkait dengan faktor
c. Data yang disediakan di situs e-Health ini hanya
non-teknologi khususnya dalam hal budaya organisasi dalam
digunakan untuk alasan yang diajukan (TR4)
melayani masyarakat. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan
d. Situs e-Health ini tersedia dan dapat diakses kapan
ini perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas layanan
pun Anda membutuhkannya (RE2)
publik melalui sistem e-Government khususnya situs e-Health
3. Kuadran C: prioritas rendah bagi pemerintah untuk
Kota Surabaya ini.
diperhatikan. Item kriteria pada kuadran ini kurang
Berdasarkan hasil pengukuran sebelumnya maka untuk
penting sehingga dapat diperbaiki setelah pada kuadran A
menganalisa faktor layanan yang perlu ditingkatkan
dan B telah diselesaikan. Beberapa layanan tersebut yaitu :
berdasarkan prioritasnya. Gbr 4 menunjukkan hasil pemetaan
a. Situs e-Health ini disesuaikan dengan baik untuk
variabel dalam e-GovQual menjadi beberapa kuadran untuk
kebutuhan pengguna individu (EF4)
menentukan prioritas utama yang menjadi rekomendasi
b. Informasi yang ditampilkan dalam situs e-Health ini
peningkatan kualitas layanan.
sangat detail (EF5)
c. Informasi yang ditampilkan dalam situs e-Health ini
masih segar (EF6)
d. Karyawan memberikan balasan cepat untuk
pertanyaan pengguna (CS2)
4. Kuadran D: kurang penting namun pada kenyataannya
diberikan secara berlebihan oleh pemerintah. Dengan
demikian hal ini menyebabkan layanan menjadi tidak
efisien. Beberapa layanan tersebut yaitu :
a. Mesin pencari situs e-Health ini efektif (EF2)
b. Informasi tentang penyelesaian lapangan di situs eHealth ini sudah cukup (EF7)
Gbr. 4 Analisa Skala Prioritas Perbaikan dengan IPA
c. Formulir di situs e-Health ini diunduh dalam waktu
Berdasarkan Gbr. 4 tersebut dapat dijabarkan faktor
singkat (RE1)
layanan mana saja yang perlu ditingkatkan, diantara lainnya:
Berdasarkan pemetaan faktor kualitas layanan e1. Kuadran A: prioritas utama peningkatan kualitas layanan Government tersebut diharapkan mampu membantu
e-Government, beberapa faktor tersebut dianggap penting Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat melakukan tindakan
oleh publik namun kurang atau belum memenuhi harapan perbaikan atau peningkatan khususnya situs e-Health Kota
dalam kinerjanya. Beberapa layanan tersebut yaitu :
Surabaya sesuai dengan skala prioritasnya. Terutama faktora. Peta situs situs e-Health ini tertata dengan baik (EF3) faktor yang berada pada kuadran A yang dianggap penting
b. Perolehan username dan password di situs e-Health oleh publik namun performanya masih belum memenuhi
ini aman (TR1)
harapan publik.
21
CS4
3.190
3.520
c.
-0.330
7
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap
kualitas layanan e-Government Kota Surabaya dalam hal ini
adalah situs e-Health dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran menunjukkan terdapat gap antara
kinerja dan harapan dengan rentang antara -0.580 s/d 0.030 untuk setiap variabel sehingga dapat dikatakan
bahwa kualitas kinerja layanan e-Health masih belum
memenuhi apa yang diharapkan.
2. Berdasarkan analisis IPA diperoleh sepuluh faktor
layanan dari variabel e-GovQual yang menjadi prioritas
utama untuk ditingkatkan.
Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat
dilakukan adalah melakukan analisa tentang keterkaitan dari
seluruh faktor-faktor yang diukur apakah berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas layanan e-Government.
[13]
[14]
[15]
[16]
[16]
REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
D. B. Napitupulu, “ANALISA KUALITAS LAYANAN EGOVERNMENT DENGAN PENDEKATAN E-GOVQUAL & IPA
ANALYSIS,” J. Penelit. Pos dan Inform., vol. 6, no. 2, p. 153, 2016,
doi: 10.17933/jppi.2016.060203.
R. Wardani, Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan Public E-Health
Terhadap Penciptaan Public Value (Studi Kasus: Rumah Sakit PMR
Kota Surabaya). 2018.
Y. A. P. Adian, “Analisis Kepuasan Dan Penggunaan Mobile E-Health
Berdasarkan Metode End User Computing Satisfaction (Studi di 5
Puskesmas di Kota Surabaya),” 2020.
A. S. Putri, “DIFUSI INOVASI PROGRAM E-HEALTH DI
PUSKESMAS KALIJUDAN SURABAYA,” 2016.
fandi eka setyawan Putra and I. Prabawati, “Evaluasi Aplikasi EHealth Di Puskesmas Jagir Kota Surabaya,” J. Chem. Inf. Model., vol.
53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.
R. Hendarta, N. H. Wardani, and A. D. Herlambang, “Evaluasi
Kualitas Layanan Sistem Informasi Pelayanan (SIP) menggunakan
Metode E-GovQual (Studi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Jember),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput.,
vol. 3, no. 9, pp. 9278–9283, 2019, [Online]. Available: https://jptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/6389.
H. Iswati and E. Retnoningrum, “MENGUKUR LAYANAN WEBSITE
E-GOVQUAL TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM
MENGAKSES REKAP E-KTP,” J. Sekr. Adm., vol. 17, no. 2, pp. 101–
109, 2019.
A. A. Oktavya, “Penerapan (Electronic Government) E-Government
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dalam Pemberian Pelayanan Di
Kota Bontang,” J. Ilmu Pemerintah., vol. volume 3, no. 3, p. hlm.
1437., 2015.
D. Putri Sekti Ari and L. Hanum, “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Website DJP Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Modifikasi E
Govqual,” Profit J. Adm. Binis, vol. 15, no. 01, pp. 104–111, 2021, doi:
10.21776/ub.profit.2021.015.01.11.
R. Noviana, S. Sulandari, and D. Lituhayu, “Manajemen e-Government
Berbasis Web Model Government-to-Citizen (G2C) Pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah,” Indones. J. Public
Policy Manag. Rev., vol. 4, no. 3, pp. 569–579, 2015.
E. Kristianto, “E-health di Indonesia,” J. Tek. dan Ilmu Komput., vol. 2,
no.
6,
pp.
167–170,
2013,
[Online].
Available:
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/JTIK/article/download/790/75
5/.
K. P. Agastya and E. H. Fanida, “Penerapan Layanan E-Health di
Puskesmas Jagir Kelurahan Jagir Kecamatan Wonokromo Kota
Surabaya,” J. Fak. Ilmu Sos. dan Huk., vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2016,
[Online].
Available:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/publika/article/viewFile/
8
14971/13546.
X. Papadomichelaki and G. Mentzas, “E-GovQual: A multiple-item
scale for assessing e-government service quality,” Gov. Inf. Q., vol. 29,
no. 1, pp. 98–109, 2012, doi: 10.1016/j.giq.2011.08.011.
D. T. Nautami and F. Wahid, “Penerapan Metode E-Govqual Untuk
Mengevaluasi Kualitas Layanan Aplikasi E-Filing oleh Wajib Pajak,”
Pros. Semin. Nas. Geotik, pp. 325–334, 2019.
N. Arianto and J. Muhammad, “PENGARUH FASILITAS DAN
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG PADA
HOTEL DHARMAWANGSA,” vol. 1, no. 1, pp. 107–115, 2018.
Albar, H. A. Mooduto, A. A. Dahlan, Yuhefizar, Erwadi, and D.
Napitupulu, “E-government service quality based on e-GovQual
approach case study in West Sumatera province,” Int. J. Adv. Sci. Eng.
Inf. Technol., vol. 7, no. 6, pp. 2337–2342, 2017, doi:
10.18517/ijaseit.7.6.4226.