[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Makalah Pengantar Pendidikan Pendidikan Sebagai Sistem Di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Dosen Pengampu : Nur Rahmah S.Si, M.Pd Oleh : Kelompok 4 Iis Safitri A40121136 Nur Izzani A40121145 Nur Reski A40121147 Risma Nur Ardiana A40121151 Syafaat A40121142 Ulva Anjelika A40121146 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako KATA PENGANTAR Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Sistem Pendidikan sebagai sistem ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini. Makalah Sistem Pengantar Pendidikan ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih terkhusus kepada Ibu Nur Rahmah S.Si, M.Pd, S.Si selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Pendidikan, dan teman-teman penyusun yang telah berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir. Namun, kami menyadari bahwa makalah Sistem Pengantar Pendidikan ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah Pengantar Pendidikan ini ke depannya. Akhirnya, besar harapan kami makalah Pengantar Pendidikan ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan. Penyusun Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ……... i DAFTAR ISI ………………………………………………………………............……... ii BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………..……... 1 Latar Belakang ………………………………………………………. ……... 1 Rumusan Masalah ……………………………………………............……... 1 Tujuan Penyelesaian ………………………………………………… ……... 2 BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………...........……... 3 2.1. Pendidikan Sebagai Sistem …………………………………………..……... 3 2.2. Macam-macam system ……………………………………………….……... 8 2.3. Tujuan Dari Sistem Pendidikan …………………………………….……... 9 2.4. Komponen-Komponen yang Terdapat Pada Pendidikan Sebagai Sistem …………………………………………..……... 10 2.5 Tantangan Dalam Sistem Pendidikan ……………………………….……... 12 BAB III : PENUTUP ………………………………………………………...........……... 15 3.1. Kesimpulan …………………………………………………………... ……... 15 3.2. Saran …………………………………………………………………..……... 15 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. ……... 16 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang manusia. Hal ini dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat menjadi pribadi yang terarah. Melalui pendidikan juga manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Pendidikan adalah kebutuhan pokok seorang manusia. Tanpa adanya pendidikan, seorang manusia akan menjadi pribadi yang hilang arah tanpa tujuan hidup. Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sistem merupakan satu kesatuan komponen-komponen atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil ataupun tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang saling berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya yang tentunya mempengaruhi perkembangan peserta didik untuk menuju ke hal yang lebih baik. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan dasar yang melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi pendidikan sebenarnya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan suatu proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar tentunya. Mendapatkan suatu pendidikan merupakan keharusan dan kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Rumusan Masalah Apa itu Pendidikan sebagai suatu system? Apa saja macam-macam system? Apa saja tujuan dari sistem Pendidikan? Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam Pendidikan sebagai sistem? Apa saja tantangan Pendidikan sebagai sistem? Tujuan Untuk mengetahui apa itu Pendidikan sebagai suatu system Untuk mengetahui apa saja macam-macam system Untuk mengetahui apa saja tujuan dari sistem pendidikan Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam Pendidikan sebagai sistem Untuk mengetahui apa saja tantangan Pendidikan sebagai sistem BAB II PEMBAHASAN Pendidikan sebagai sistem Seperti yang sudah kita ketahui selama ini, pendidikan memiliki beberapa macam pengertian. Diantaranya yaitu, pendidikan merupakan sebuah pengajaran tentang sebuah ilmu pengetahuan, kemampuan ataupun keterampilan yang diajarkan turun temurun dari warisan yang sebelumnya. Yang dimaksud disini adalah pendidikan sudah ada sejak zaman dahulu yang diwariskan melalui pengajaran dari nenek moyang kita terdahulu. Beberapa pendapat mengatakan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan potensi dari peserta didik yang dilakukan secara sitematis dan dinamis. Secara etimologis pendidikan berasal dari bahasa latinnya yaitu education, Dengan artian kata “E” yaitu sebuah proses perkembangan dari dalam keluar kemudian kata “Duco” dengan artian yang sedang berkembang. Dapat disimpulkan disini, bahwa pendidikan adalah proses perkembangan seorang individu menuju pendewasaannya. Hal ini juga berarti bahwa, pendidikan tidak akan berhenti dan akan terus berkembang atau tidak ada habisnya. Secara historis pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada di bumi ini. Dimana ada kehidupan disitulah ada pendidikan, dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata "PAIS", artinya anak, dan "AGAIN", diartikan membimbing Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa (baca: anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya. Berdasarkan (UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Ki Hajat Dewantara pendidikan merupakan sbuah proses pengkodratan sebagai seorang manusia dalam memahami suatu ilmu pengetahuan . Ki Hajar Dewantara menganggap bahwa pendidikan merupakan media untuk menaikkan derajat seorang manusia. Dari pernyataan diatas pada dasarnya telah menyinggung komponen pendidikan yang pada hakikatnya terpusat pada interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam mendapai tujuan pendidikan. Peserta didik pendidik dantujuanpendidikan merupakan komponen sentral dala pendidikan. Dalam suatu proses pendidikan, pendidik dan juga peserta didik memiliki tujuan pendidiakn tertentu yang dendaknua dicapai untuk kepentingan peserta didik. Untuk mencapai tujuan itu disamping ada berbagai sumber yang dapat simanfaatkanoleh pendidik dan peserta didik untuk memperkaya isi pendidikan. Pendidik juha menggunakan metode dan alat pendidikan, yang kesemuanya menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang dimaksud. Pendidikan sendiri memilik tujuan , diantaranya yaitu membantu seorang manusia agar menjadi seorang individu yang terarah, dan juga melalui pendidikan seorang manusia dapt mengembangkann pola pikirnya, tentunya pendidikan juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Di dalam pendidikan sebagai sebuah sistem, maka kita harus mengetahui apa sih Sistem itu? Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen komponen yang menyusunnya, komponen komponen atau unsur unsur yang ada di dalam sistem ini akan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa orang juga berpendapat bahwa sistem merupakan paduan dari berbagai elemen untuk memudahkan aliran informasi atau energi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu. Secara etimologi sistem merupakan sesuatu yang sering digunakan untuk memudahkan dalam penggambaran interaksi. Jadi dari beberapa pengertian sistem diatas dapar dirumuskan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terbagi menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem tertutup dalam sebuah prosesnya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka prosesnya menerima kegiatan dari lingkungan luarnya. Pada sistem terbuka ini prosesnya berlangsung secara dinamis. Suatu sistem di dalamnya mengandung ciri sebagau berikut 1. Adanya satu kesatuan yang teratur 2. Adanya komponen komponen yang membentuk kesatuan secara teratur 3. Adanya hubungan antara komponen satu dengan yang lainnya 3. Adanya proses transformasi 4. Adanya tujuan yang harus dicapai Sistem merupakan suatu hal yang bergerak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem memiliki cita cita yang ada di dalamnya dan pada suatu sistem terdapat sebuah konsep dasar yang mendasari suatu tujuan. sebagai sesuatu yang aktif bergerak untuk mencapai sebuah tujuan tertentu, maka secara berkelanjutan suatu sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstual, oleh karena itu, sistem pendidikan haruslah dapat menerima tuntutan atas kualitas. Pendidikan sebagai sistem disini dapat diartikan bahwa komponen komponen penyusun pendidikan atau unsur unsur yang ada didalam suatu pendidikan saling bekerja sama atau berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Pengertian Pendidikan Usaha sadar yang dilakukan untuk memberikan sebuah ilmu atau pengajaran kepada seorang individu yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Menurut UU nomor 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar mengajar berlangsung dengan peserta didik yang aktif dalam mengembangkan potensi dalam dirinya untuk mengembangkan nilai nilai yang ada dalam masyarakat dan negara. 2. Pengertian Sistem Sistem berasal dari kata Yunani “systema” artinya sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Kata sistem sering dipakai untuk menunjuk : Adanya suatu himpunan bagian–bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun budi daya manusia sehingga menjadi satu kesatuan bulat dan terpadu, misalnya : sistem tata surya . Adanya alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan dan khusus memberikan andil terhadap fungsi tubuh yang rumit dan vital misal sistem syaraf dsb. Sistem diambil dari istilah yunani yang berarti Keseluruhan yang terdiri atas Bagian bagian yang terorganisasi atau suatu kontruksi bagian bagian yang membentuk suatu keseluruhan yang kompleks. Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur dan komponen-komponen yang ada yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan Sistem menurut seorang ahli contohnya yang telah diungkspkan oleh Zahara Idris,1987 mengungkapkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas elemen-elemen atau komponen-komponen atau unsur-unsur yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur dan tidak secara acak. Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti schimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris (1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponenkomponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (Product). Juga menurut Totong M. Amirin 1984, system adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang komplek atau utuh. Zahara Idris mengemukakan bahwa : sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, saling membantu untuk mencapai hasil. Contoh tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen a.l. otak, darah, jaringan daging, dsb satu sama lain berkaitan sehingga merupakan satu kesatuan yang hidup Sistem mencakup hal yang sangat luas. Contohnya sistem dalam sebuah keorganisasian. Sekolah juga merupakah sebuah sistem. Suautu organisme yang berkumpul menjdi satu contohnya hewan, tumbuhan dan manusia termasuk ke dalam sebuah sistem. Sistem dalam suatu kendaraan bermotor juga merupakan sebuah sistem. Dalam hal hal yang telah disebutkan membuktikan bahwa didalam sebuah sistem memiliki komponen-komponen dan unsur-unsur yang saling bekerja sama dan memiliki tujuan. Semua sistem tersebut memiliki batasan sendiri yang berbeda beda. Namun semuanya ada di dalam lingkungan yang saling mempengaruhi. Apabila hal hal yang telah disebutkan tadi merupakan sebuah sitem, maka tentunya mereka memiliki kesamaan. Kesamaaan tersebut meliputi Ciri- ciri sebuah sistem yaitu tujuan, fungsi, komponen, interaksi, penggabungan yang menimbulkan keterpaduan, proses transformasi, umpan balik. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah: Tujuan Suatu sistem tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Contohnya suatu lembaga pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkannya. Komponen-komponen Di dalam suatu sistem terdapat komponen-komponen yang menyusunnya atau bagian - bagian yang melaksanakan fungsinya masing masing. Interaksi atau saling berhubungan Seluruh komponen dalam suatu sistem saling bekerjasama atau berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan suatu sistem. Proses Transformasi Suatu sistem mempunyai tugas untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu proses untuk mengubah suatu input menjadi output. 2.2 Macam-macam Sistem Menurut buku yang berjudul Analisis dan Disain yang ditulis oleh Jogiyanto pada tahun 1991. Ia mengemukakan bahwa sistem terbagi menjadi : a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa gagasan atau ide ide atau suatu pemikiran yang tidak terlihat secara fisik. Contohnya adalah ilmu ketuhanan atau suatu pemikiran tentang hubunan manusia dengan tuhannya. Sedangkan Sistem Fisik adalah sistem yang terlihat bentuk fisiknya seperti apa. Contohnya seperti sistem dalam sebuah komputer. b. Sistem Alamiah dan Sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sisten yang terjadi karena proses proses yang terjadi di alam tanpa ada ikut campur tangan manusia. Contohnya seperti Sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang sengaja dibuat oleh manusia tentunya melibatkan campur tangan manusia. Contohnya sistem komputer. c. Sistem tertentu dan Sistem tak tentu Sistem tertentu merupakan suatu sistem yang dapat diperkirakan secara tepat seperti yang telah diprediksikan. Contohnya adalah sistem pada komputer. Sedangkan sistem tak tentu merupakan suatu sistem yang tidak dapat diperkirakan bagaimana ke depannya. Contohnya sistem pemilihan presiden. d. Sistem Tertutup dan Sistem terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi energi , dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya bantuan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yng berhubungan dan mendapatkan suatu pengaruh dari lingkungan luarnya untuk mengubah input menjadi output. Contohnya adalah sistem keorganisasian. Adapun sistem menurut Abdul Gafur dalam bukunya Disain Intruksional 1982 menyebutkan macam sistem sebagai berikut a. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem sederhana terdiri dari beberapa komponen saja, hasil ataupun produksinya juga sederhana dan sama sepanjang waktu. Contohnya pada sel sel tubuh. Sedangkan pada sistem kompleks terdiri dari banyak komponen yang saling berinteraksi dan bagian bagiannya salinh berhubungan satu sama lain. Contohnya pada otak manusia. b. Sistem Hidup dan sistem mati Sistem hidup contohnya adalah sel manusia dan sel tanaman Sistem mati contohnya adalah sistem tata surya dan sistem komputer c. Susunan Vertikal atau Hierarki Suatu sistem yang berkaitan erat dengan sistem yang lain. Susunan hierarkhi dapat berlangsung jika sistem di tingkat bawahnya membentuk sistem yang lebih tinggi. 2.3 Tujuan Dari Sistem Pendidikan Tujuan sistem pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia. Tujuan Sistem pendidikan nasional juga di atur dalam Undang-Undang sebagai berikut : UU No. 2 Tahun 1985 Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa. UU No. 20 Tahun 2003 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. MPRS No. 2 Tahun 1960 Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945. Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Atas dasar uraian diatas, terlihat bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. 2.4 Komponen Komponen yang Terdapat pada Pendidikan Sebagai Sistem Komponen sentral dalam pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar peserta didik dan pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan. Secara sederhana interaaksi itu dapat digambarkan sebagai berikut: Tujuan Pendidikan Interaksi Pendidikan Peserta Didik Pendidik Dilihat lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Di samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen komponen lain yang berperan tertentu dalam upaya pendidikan. Dalam interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencakup disamping apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi (isi pendidikan), alat-alat yang dipakai dala interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu lingkungan pendidikan, mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya. Proses pendidikan terjadi apabila antar komponen pendidikan yang ada di dalam upaya pendidikan itu saling berhubungan secara fungsional dalam suatu kesatuan yang terpadu. Ibarat sebuah mobil akan dapat berjalan dengan baik apabila komponen mobil itu sendiri, sopir, dan jalan sebagai tempat bergerak dalam kondisi baik dan masing masing berperan secara fungsional, yang mendukung mobil itu dapat berjalan dengan baik. Dalam proses pendidikan, seorang pendidik yang sudah siap melaksanakan upaya pendidikan terhadap seorang peserta didik. Tetapi peserta didik itu tidak menyukai pendidiknya sehingga bersikap acuh tak acuh, bahkan menolah untuk berinteraksi dengan pendidik. Dalam hal ini peserta didik tersebut belum siap memasuki proses pendidikan dengan pendidikan. Dari pernyataan diatas pada dasarnya telah menyinggung komponen pendidikan yang pada hakikatnya terpusat pada interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam mendapai tujuan pendidikan. Peserta didik pendidik dan tujuan pendidikan merupakan komponen sentral dalam pendidikan. Dalam suatu proses pendidikan, pendidik dan juga peserta didik memiliki tujuan pendidikan tertentu yang hendaknya dicapai untuk kepentingan peserta didik. Untuk mencapai tujuan itu disamping ada berbagai sumber yang dapat di manfaatkan oleh pendidik dan peserta didik untuk memperkaya isi pendidikan. Pendidik juga menggunakan metode dan alat pendidikan, yang semuanya menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang dimaksud. 2.5 Tantangan dalam sistem pendidikan Dalam dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosial budaya yang demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler. Setiap bangsa atau masyarakat yang ingin mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk menjadikan sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap perubahan-perubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Hal ini berarti, kita sedang berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat. Sistem pendidikan kita dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu: Kemampuan mengetahui pola-pola perubahan Keemampuan untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi Kemampuan untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun. Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan mengakibatkan terperangkapnya suatu sistem pendidikan dalam rutinosme, suatu sistem menjadi beku. Ini akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi diri bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya sebagai penerus perjuangan dan kemajuan bangsa. Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah cakupan penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah masalah belajar mengajar saja, melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan ekonomi sosial kultural,dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun global. Penelitian pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga mampu menelusuriakar-akar historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan. Penelitian pendidikan perlu diupayakan agar lebih terkoordinir secara baik. Agar permasalahan permasalahan dalam sistem pendidikan yang terlihat dari luar maupun dalamnya dapat divelauasi dengan baik, sehingga akan lebih besar manfaatnya untuk pengambilan kebijakan-kebijakan pendidikan baik dari dalam lingkungan lembaga pendidikan maupun dalam lingkungan yang lebih luas. Selain itu, dalam dunia Pendidikan memiliki tantangan-tantangan, tantangan-tantangan tersebut antara lain: Tantangan dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut: Kekurangan Jumlah Guru Guru merupakan salah satu pahlawan tanpa tanda jasa. Guru memberikan ilmu kepada murid-muridnya seperti Ilmu Pengetahuan, Keterampilan dan Budi Pekerti. Masalah seperti kekurangan guru ini tidak dapat dengan cepat diselesaikan seperti memutarbalikkan telapak tangan. Faktor lain yang juga penyebab kekurangan jumlah guru termasuk jumlah gaji guru yang rendah, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap tenaga pendidik. Sarana dan Prasarana yang Kurang memenuhi Masih banyak sarana dan prasarana yang kurang memadai jika kita bertolak ke daerah yang jauh dari perkotaan. Seperti bangunan yang sudah tua dan usang. Padahal ruang kelas dan bangunan sekolah segmen yang sangat penting untuk menggapai ilmu. Belum lagi, akses pendidikan modern seperti internet dan lainnya. Tidak dapat Bersekolah karena Kekurangan Biaya Setiap warga berhak untuk meraih pendidikan yang layak. Hal ini berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada kenyataan, masih banyak anak di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) pada negeri ini yang tidak dapat bersekolah karena kekurangan biaya. Sehingga pemerintah pusat sekarang sudah melakukan kinerja nyata. Contoh kerja nyata yang telah dilakukan pemerintah pusat saat ini untuk mengatasi permasalahan supaya tidak putus sekolah yaitu Membebaskan biaya sekolah Memberikan beasiswa Memberikan subsidi buku Pengaruh Teknologi Arus informasi yang sangat pesat di era digital banyak membawa dampak yang dapat merusak mental bagi para penggunanya jika tidak dapat mengkontrolnya dengan baik dan seksama. Dibalik perkembangan teknolgi terbukti memberi efek negatif yang ditimbulkan seperti di bawah ini Membuat siswa tidak fokus belajar Menurunkan kemauan siswa belajar Setiap saat bermain game online Pergaulan siswa yang bebas Maraknya pornografi Terjerumusnya dalam perjudian online Keadaan pelajar di negara kita saat ini, masih belum bisa disebut unggul. Bermacam kebijakan pembelajaran yang dibuat agar mendapatkan generasi yang pintar serta sanggup bersaing di kancah internasional. Tetapi, ada juga masalah bahwa terdapat siswa yang kesulitan memperoleh pembelajaran yang diakibatkan oleh lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi pelajar tersebut lingkungan keluarga. Faktor lingkungan keluarga seperti ekonomi dapat mengakibatkan pertikaian orang tua yang memicu mental anak turun. Nilai-nilai pendidikan dapat dimulai dari lingkungan kecil hingga lingkungan besar, seperti dari diri sendiri maupun keluarga hingga ke lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil pengetahuan yang baik dan bijaksana yaitu dengan cara yang kompeten. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen atau unsur unsur yang saling belerja sama satu sama lain menurut fungsinya masing masing untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikann juga merupakan sebuah sistem yang dinamis kontekstual atau sistem yang terus menerus bergerak tanpa henti. Tentunya pendidikan sebagai sistem harus terbuka untuk menerima tuntutan tuntutan akan kualitas. Pendidikan sebagai suatu sitem merupakan gabunagn dari komponen atau unsur unsur yang ada dalam pendidikan yang saling berinteraksi satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai pendidikan sebagai sistem sangat penting. Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai komponen penyusunnya. Komponen komponen ini saling berhubungan dan berkaitan tentunya juga bekerja sama untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang mendasarinya, pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya. Sistem juga bermacam macam jenisnya. Sistem dikelompokkan menurut proses kerjanya ataupun sufat dari sistem itu sendiri. Pengklasifikasian sistem ini sangat penting dilakukan, karena jika kita tidak mengetahui jenis dari sistem maka kita akan sukit juga memahami pendidikan sebagai sistem. 3.2 Saran Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dapat disarankan bahwa seharusnya pendidikan sebagai sistem perencanaannya harus terbuka atau mau menerima saran dan ajakan untuk memperbaiki kualitasnya. Sistem pendidikan juga harus efektif dan peka akan suatu kemajuan. Dengan berbagai sistem yang ada diharapkan kegiatan yang ada dapat berjalan dengan semestinya dan tentunya lancar. Berbagai jenis sistem yang ada tentunya memiliki fungsi yang berbeda pula, oleh karena itu, pendidikan sebagai sistem haruslah dapt melaksanakan fungsinya dengan baik agar tercapainya tujuan yang dicita cita kan. Komponen komponen yang ada juga harus terpenuhi agar terciptanya ke efektifan pembelajaran agar berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu kendala. DAFTAR PUSTAKA https://www.ilmiahku.com/2019/12/makalah-pendidikan-sebagai-sistem.html?m=1 https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/69/63 https://www.scribd.com/document/355657621/Pendidikan-Sebagai-Sistem https://bit.ly/3JmvdHT 3 19