[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DARING

Abstrak: Pandemi COVID-19 membawa dampak perubahan besar terhadap kehidupan manusia di berbagai aspek kehidupan salah satunya di aspek pendidikan. Kemudian pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pemberlakuan sekolah daring. Namun fakta dilapangan mengungkapkan jika sekolah daring tidak seefektif sekolah luring. Banyak permasalahan yang muncul ketika pembelajaran daring dilakukan, hal ini berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi, tabel satu arah, dan grafik/diagram. Hasil penelitian yang didapatkan adalah mengoptimalkan keaktifan keberlangsungan pembelajaran daring, pemberian penyuluhan dan pelatihan teknologi media pembelajaran, dan pengadaan webinar motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Kata kunci : Kualitas Pembelajaran, Siswa SMP, Masa Pandemi.

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN DI MASA PANDEMI Disusun oleh : Hicha Septemy A.W. S. (103121070 / 2021) Malika Nurul Janah (106221083 / 2021) UNIVERSITAS PERTAMINA JAKARTA SELATAN 2021 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di Masa Pandemi” dengan tepat waktu. Penulis juga berterima kasih kepada pihakpihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan dan inspirasi dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Di samping itu, karya tulis ilmiah ini juga bertujuan sebagai media untuk memberikan pengetahuan, acuan, dan pedoman bagi pembaca mengenai permasalahan dan upaya pemecahan masalah yang peneliti berikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran daring siswa SMPN di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama masa pandemi. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Dengan demikian, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik lagi. Jakarta, Oktober 2021 Penulis ii DAFTAR ISI HALAM JUDUL HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Lokasi Penelitian C. Waktu Penelitian D. Subjek Penelitian E. Sumber Data F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS iii i ii iii iv v vi vii 01 02 02 04 05 05 06 06 07 09 09 09 10 10 10 10 12 13 13 16 19 19 19 21 23 24 DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Sekolah Responden 09 Tabel 2. Keterangan Tingkatan Skala 11 iv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir 08 v DAFTAR DIAGRAM Diagram 1. Data Kelas Responden Siswa 10 Diagram 2. Data Permasalahan Siswa 14 Diagram 3. Perbandingan Jawaban Responden 14 Diagram 4. Skala Tingkat Semangat Belajar Siswa 15 Diagram 5. Jawaban Responden Mengenai Webinar Motivasi 15 Diagram 6. Skala Tingkat Kekhawatiran Responden Orang Tua 16 Diagram 7. Jawaban Responden Mengenai Pelatihan Teknologi 16 vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Survei Responden Siswa 23 Lampiran 2. Lembar Survei Responden Orang Tua/Wali Murid 23 vii UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN DI MASA PANDEMI Hicha Septemy A. W. Silalahi1, Malika Nurul Janah2 Jurusan Manajemen Universitas Pertamina1, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pertamina2 hichasilalahi10@gmail.com Abstrak: Pandemi COVID-19 membawa dampak perubahan besar terhadap kehidupan manusia di berbagai aspek kehidupan salah satunya di aspek pendidikan. Kemudian pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pemberlakuan sekolah daring. Namun fakta dilapangan mengungkapkan jika sekolah daring tidak seefektif sekolah luring. Banyak permasalahan yang muncul ketika pembelajaran daring dilakukan, hal ini berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi, tabel satu arah, dan grafik/diagram. Hasil penelitian yang didapatkan adalah mengoptimalkan keaktifan keberlangsungan pembelajaran daring, pemberian penyuluhan dan pelatihan teknologi media pembelajaran, dan pengadaan webinar motivasi untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Kata kunci : Kualitas Pembelajaran, Siswa SMP, Masa Pandemi. 01 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandemi COVID-19 adalah sebuah epidemi yang menyebar di berbagai negara dan benua yang disebabkan oleh virus Corona. Berdasarkan data sebaran global yang diluncurkan pemerintah Indonesia, ada 225 negara yang terkonfirmasi terdapat kasus COVID-19. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam data sebaran tersebut. Virus Corona terdeteksi masuk di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan jika ada dua orang warga negara Indonesia yang terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan seorang ibu yang berusia 64 tahun. Virus ini pun kemudian menyebar dengan cepat di berbagai wilayah di Indonesia. Hadirnya COVID-19 membuat berbagai aktivitas manusia di berbagai sektor menjadi terhambat, khususnya di bidang pendidikan. Untuk menangani hal ini pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan baru yaitu mengubah proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh yang dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan agar dapat mengurangi pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia. Sejak dulu pendidikan menjadi aspek penting yang sangat memengaruhi tatanan hidup suatu bangsa. Kesadaran bahwa pendidikan memiliki peran penting bagi kemajuan suatu bangsa menjadikan pemerintahan negara memberikan banyak perhatian terhadap keberlangsungan dan peningkatan sistem pendidikan. Hampir semua negara di dunia memprioritaskan pendidikan, salah satunya Indonesia. Hal ini dikarenakan dari pendidikanlah tercipta generasi penerus bangsa yang kompeten dan berkarakter. Dari pendidikan jugalah lahir inovasi-inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memajukan negara itu sendiri. Untuk membuat suatu negara maju dan dapat bersaing di era globalisasi, maka kualitas sistem pendidikan negara tersebut harus ditingkatkan. Mengutip dari e-modul yang dikeluarkan Kemendikbud yang berjudul “Dalam Menyongsong Indonesia Maju”, Idak Sudaksi dan Ardi Anto (2020), negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Dalam pengaplikasiannya, tentu kedua hal ini tidak dapat tercipta begitu saja tanpa adanya pendalaman pengetahuan yang baik di bidangnya. 02 Meninjau dari segi pendidikan di Indonesia, pemerintah Indonesia memiliki program wajib belajar 9 tahun yang mewajibkan semua anak Indonesia untuk bersekolah minimal selama 9 tahun. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 31 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenjang pendidikan tersebut meliputi sekolah dasar (SD/sederajat) selama enam tahun dan sekolah menengah pertama (SMP/sederajat) selama tiga tahun. Semua jenjang sekolah tersebut merupakan sumber pendidikan yang sangat penting bagi seorang anak untuk mendukung tumbuh kembang, kemampuan, dan keterampilannya. Selain itu, sekolah dapat menuntun mereka menjadi pribadi yang mandiri, berintegritas, dan bermanfaat bagi lingkungan sosialnya serta bangsa dan negara. Oleh sebab itu, kualitas dan mutu pembelajaran yang baik merupakan salah satu kunci utama akan keberhasilan dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu jenjang pendidikan yang penting sebagai tongkat dasar dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berkarakter adalah pada jenjang SMP atau Sekolah Menengah Pertama. Masa SMP merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja. Anakanak SMP memiliki kisaran usia antara 12-15 tahun di mana mereka yang berada di tahap remaja usia tanggung ini sedang dalam proses pencarian jati diri. Oleh sebab itu dimasa inilah biasanya anak-anak memperlihatkan berbagai karakter perubahan dari aspek fisik, cara berpikir, emosi, sikap bersosialisasi, perubahan pandangan dan pikiran, moral, dan rasa keingintahuan yang tinggi. Pada rentang usia ini seseorang akan lebih mudah termotivasi untuk menentukan minat dan karir yang akan mereka jalani di masa depan. Oleh sebab itu, seharusnya pada masa ini para remaja SMP dapat diberikan arahan dan bimbingan moril yang baik sebagai landasan penerapan karakter dan kepribadian dirinya yang mulai terbentuk. Kurangnya kematangan dalam berpikir dan menyikapi sesuatu membuat mereka cenderung kurang peka terhadap sekitar, kesulitan dalam membuat keputusan, tidak mengenali minat dan bakatnya, serta kurangnya kepercayaan diri. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya peran guru dan orang tua dalam memberikan arahan dan perhatian yang cukup di usia mereka yang masih sangat muda. Pengaruh lingkungan yang buruk dan tidak kondusif juga menjadi faktor pendukung kurangnya kematangan sikap dan karakter yang dimiliki. Kondisi ini diperparah dengan adanya wabah pandemi saat ini, tidak hanya sisi psikologis siswa yang terdampak namun sisi akademik mereka juga menurun. Kegiatan 03 PJJ dari rumah ternyata tidak seefektif yang dibayangkan. Berbagai permasalahan terus bermunculan ketika PJJ diberlakukan. Tidak sedikit siswa SMP yang memilih bermain media sosial dan game online dibandingkan harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Terlambat bangun pagi juga menjadi salah satu alasan mereka terlambat mengikuti kelas daring. Belajar daring ini juga ternyata membuat mereka kehilangan motivasi dan malas belajar dikarenakan semua jawaban dari soal yang diberikan guru dapat diakses dengan mudah di internet. Tidak hanya dari sudut pandang siswa, pemberlakuan kelas daring juga berdampak pada berkurangnya keaktifan guru dalam mengajar. Guru cenderung memerintahkan para siswa untuk belajar mandiri melalui internet. Sedangkan tidak semua murid dapat memahami penjelasan materi yang terdapat di internet. Hal ini mengakibatkan kegagalan murid dalam memahami materi belajarnya. Selain itu, anjuran yang diberikan oleh pemerintah agar orang tua dapat memantau dan membantu anak-anaknya dalam belajar nyatanya tidak dapat terealisasikan dengan baik. Hal itu disebabkan banyak orang tua khususnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang kurang memahami teknologi dan materi pelajaran anaknya sehingga menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada anak mereka. Segudang permasalahan inilah yang membuat banyak siswa SMP Negeri menjadi putus sekolah karena kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan gaya belajar yang signifikan. Pada akhirnya hal ini berdampak pada penurunan mental psikologis dan kemampuan akademis mereka. Dengan demikian, melalui karya tulis ilmiah ini penulis akan menjabarkan lebih dalam berbagai permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran daring dengan fokus penelitian pada siswa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan memberikan beberapa gagasan ide yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi? 04 C. Tujuan Penelitian Dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi pelajar SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. a. Dapat menambah kesiapan siswa dalam menghadapi sekolah daring. b. Dapat mengatasi permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran daring. c. Dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa SMPN di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. d. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diterima siswa selama sekolah daring. 2. Manfaat bagi orang tua/ wali murid SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. a. Dapat menambah pengetahuan orang tua/wali murid dalam memahami media pembelajaran yang digunakan oleh anak-anak mereka. b. Dapat membantu para orang tua/wali murid untuk lebih merasa tenang akan kekhawatiran mereka terhadap pembelajaran daring. 3. Manfaat bagi peneliti lain. a. Hasil karya tulis ini dapat dijadikan referensi untuk bahan penelitian lain yang sejenis. b. Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk membuat penelitian lanjutan untuk mengembangkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. 05 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang dalam prosesnya terdapat interaksi memberi dan menerima ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu pembelajaran merupakan suatu kegiatan penting yang memiliki kompleksitas tinggi dalam proses perencanaannya. Sebagaimana Trianto (2010:17) mengatakan, “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Sedangkan menurut Sutiah (2016 : 88), “Pembelajaran merupakan suatu sistem atau suatu proses peningkatan kompetensi peserta didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis”. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik (Tuti Supatminingsih dkk, 2020 : 16). Oleh sebab itu di dalam proses pembelajaran guru memiliki peran penting sebagai penentu mutu dan kualitas pembelajaran yang terjadi. Kualitas pembelajaran yang baik akan menghasilkan output yang baik, sedangkan kualitas pembelajaran yang buruk akan menjadikan kegiatan pembelajaran tersebut sia-sia karena tidak memberikan pengaruh baik kepada peserta didik. 2. Pandemi Pandemi dapat diartikan sebagai suatu wabah penyakit yang menjangkit banyak orang dan terjadi di berbagai negara di dunia. Selain pandemi akibat virus corona yang saat ini sedang terjadi, pada dasarnya pandemi ini bukan yang pertama kalinya terjadi di dunia. Beberapa penyakit telah terjadi sebelumnya seperti wabah pes atau black death (1346 – 1353) yang menyebabkan 30-50 juta orang di dunia tewas. Wabah kolera (1817 – 1823) yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menginfeksi saluran usus halus. Selain itu ada wabah flu spanyol yang terjadi pada saat Perang Dunia I sedang berlangsung yakni pada tahun 1918-1920 dan sekitar 500 juta orang terjangkit 06 penyakit ini. Kemudian virus ebola yang muncul pertama kali di Sudan dan Kongo pada tahun 1976 dan saat ini terdapat wabah virus corona yang mulai muncul pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. 3. Pembelajaran di Masa Pandemi Berdasarkan penjabaran kedua kerangka teori diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di masa pandemi adalah suatu kegiatan belajar mengajar untuk mencari ilmu pengetahuan yang dilakukan pada saat terjadi pandemi. Di era sekarang, dimana pandemi covid-19 masih mewabah sejak tahun 2019 lalu, pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan baru mengenai pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah yaitu dengan melakukan pembelajaran jarak jauh via online atau yang sering disebut dengan sekolah daring. Sekolah daring dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran online seperti aplikasi Zoom, Google Meet, Ms. Teams, Google Classroom, atau juga dengan menggunakan perangkat lunak LMS yang lebih dikenal dengan nama ELearning. Pemanfaatan aplikasi pendukung pembelajaran ini dapat menggantikan sistem pembelajaran tatap muka yang mengharuskan peserta didik dan guru datang langsung ke sekolah. Dengan kata lain, siswa dan guru tidak harus bertemu secara langsung namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya. Seperti yang disampaikan oleh R. Gilang K. (2020 : 17), “Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial”. Pembelajaran daring adalah metode pembelajaran yang dilakukan secara tidak langsung, tetapi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan aplikasi yang telah tersedia maka semua bentuk materi pelajaran disajikan secara daring (Aisyiah Akkas dkk, 2020:113). B. Kerangka Berpikir Sekolah di masa pandemi tetap berlangsung dengan diterapkannya sistem belajar daring. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran dan pelajar sekolah. Salah satu pelajar sekolah yang mengalami dampak ini adalah pelajar SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dampak sekolah daring ini antara lain kualitas pembelajaran yang menurun, siswa kurang memahami materi belajar, kesulitan penggunaan media belajar daring, dan menurunnya semangat belajar siswa. Oleh sebab 07 itu diperlukan adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran meskipun sekolah daring tetap diberlakukan. Dengan adanya upaya untuk mengatasi permasalahan akibat sekolah daring ini diharapkan dapat membantu para siswa SMP khususnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk meningkatkan motivasi semangat belajar mereka dan dapat tetap bersekolah sebagaimana mestinya walaupun di tengah kondisi pandemi. SEKOLAH Kualitas Pembelajaran Pelajar SMP PANDEMI SEKOLAH DARING Kualitas pembelajaran menurun Kesulitan memahami materi Kesulitan penggunaan media belajar Upaya mengatasi permasalahan Gambar 1. Kerangka Berpikir 08 Demotivasi belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif melalui penjelasan kata-kata yang diperoleh dari instrumennya yang berupa manusia untuk diamati berdasarkan respon dari responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Penelitian kualitatif disajikan dengan deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau kalimat dari gambaran yang ada bukan berupa nomor/ angka-angka. (Ajat Rukajat, 2018: 4) B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara daring dengan objek beberapa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tabel 1. Daftar Sekolah Responden No. Nama Sekolah Alamat 1. SMPN 1 Pangkajene Tumampua, Kec. Pangkajene, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90617 2. SMPN 2 Pangkajene Tumampua, Kec. Pangkajene, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90614 3. SMPN 1 Bungoro Jl. Poros Tonasa 2, Sapanang, Kec. Bungoro, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90616 4. SMPN 2 Labakkang Bara Batu Taraweang Labakkang Pangkep, Bara Batu, Kec. Labakkang, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90615 5. SMPN 3 Minasatene Kalabbirang, Kec. Minasatene, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90614 09 C. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhitung dari rencana awal penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga bulan Oktober 2021. D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan serta orang tua/wali murid. Dalam penelitian ini terdapat 21 responden siswa dan 21 responden orang tua/wali murid yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pengambilan data pada subjek penelitian menggunakan cara survei online atau survei secara daring melalui platform digital google formulir. Hasil survei dari para responden berikutnya akan diolah dan digunakan sebagai data acuan penyelesaian penelitian ini. Diagram 1. Data kelas responden siswa dan orang tua E. Sumber Data Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan pengumpulan sumber data dalam wujud data primer. Data primer adalah data yang didapatkan dari sumber utama secara langsung tanpa perantara. Data ini didapatkan oleh peneliti melalui metode pengumpulan data kuesioner, yaitu memberikan beberapa pertanyaan dan pernyataan untuk dijawab oleh responden. F. Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Kuesioner (Angket) Metode kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Dengan disebarkannya sederet pertanyaan dan pernyataan kepada responden, 10 diharapkan dapat mengumpulkan data yang relevan, reliabel dan valid sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner isian dan skala likert sebagai model jawaban pada kuesioner. Model kuesioner isian adalah kuesioner di mana responden tidak memiliki batasan dalam mengungkapkan pendapat, perasaan, dan pemikirannya, sedangkan model skala likert adalah survei tertutup di mana setiap responden dapat memberikan tanggapan pada pertanyaan atau pernyataan dengan skala yang sudah ditentukan. Skala skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari skor 1 sampai 5. Tabel 2. Keterangan tingkatan skala No. Skor Keterangan 1. 5 Sangat Semangat/Khawatir (SS/K) 2. 4 Semangat/Khawatir (S/K) 3. 3 Kurang Semangat/Khawatir (KS/K) 4. 2 Tidak Semangat/Khawatir (TKS/K) 5. 1 Sangat Tidak Semangat/Khawatir (STS/K) Metode pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi. (Angket survei terlampir) 2. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang bersifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode observasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pengamatan langsung mengenai perilaku dan kondisi lingkungan objek penelitian. Dalam menjalankan teknik observasi ini, peneliti melakukan pengamatan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Observasi ini dilakukan selama penelitian sebagai upaya untuk mengoptimalkan dan menyinkronkan hasil survei dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. 11 G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu dengan menghimpun data-data yang diperoleh dari hasil survei dan observasi, kemudian mendeskripsikannya secara urut dan jelas dalam laporan penelitian. Proses ini dilakukan dalam beberapa tahap berikut. 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan survei dan observasi kepada para responden untuk menggali permasalahan yang responden alami selama sekolah daring. Survei dilakukan secara online dengan menggunakan platform digital google formulir. 2. Pengolahan data Proses ini dilakukan untuk mengolah data kasar hasil survei dan observasi dengan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah proses penyeleksian data, kemudian tahap kedua adalah melakukan editing dan pengelompokan data, dan tahap terakhir adalah penyusunan rancangan konsep penelitian berdasarkan data yang ada. 3. Penyajian data Pada proses ini dilakukan penyajian data dengan menulis sebuah laporan penelitian secara sistematis dan terarah sehingga permasalahan dan tujuan yang dibahas dalam penelitian dapat dipahami dengan baik. Dalam laporan penelitian akan dituliskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang kemudian akan menentukan berhasil atau tidaknya penelitian yang dilakukan. 12 BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa SMP Negeri khususnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama menjalani sekolah daring. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu para siswa untuk mengatasi permasalahan tersebut. Data-data yang kami dapatkan untuk melakukan penelitian ini merupakan hasil dari survey online yang kami lakukan kepada 21 responden siswa dan 21 responden wali murid dari berbagai SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Survei yang dilakukan berisi beberapa kuesioner yang berkaitan dengan pertanyaan mengenai permasalahan yang dialami oleh siswa. Angket survei kami bagi menjadi dua bagian, dimana pada lembar pertama merupakan angket yang harus diisi oleh siswa dan lembar kedua merupakan angket yang harus diisi oleh orang tua/wali murid. Angket ini berisi mengenai identitas responden dan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sebagai berikut. 1. Lembar pertama (responden siswa) a. Apa kesulitan yang anda hadapi selama pembelajaran daring? b. Apakah anda membutuhkan penyuluhan dan pelatihan teknologi untuk menggunakan media pembelajaran daring? c. Berapa skala semangat anda selama mengikuti pembelajaran daring? d. Apakah anda membutuhkan webinar motivasi untuk meningkatkan semangat belajar anda selama daring? 2. Lembar kedua (responden orang tua/wali murid) a. Berapa skala kekhawatiran anda kepada anak anda yang bersekolah secara daring? b. Sebutkan alasan kekhawatiran anda. c. Apakah anda sebagai wali murid merasa perlu untuk mengikuti penyuluhan dan pelatihan teknologi media pembelajaran anak anda? Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan survei tersebut, berikut adalah data hasil survei dari 21 responden siswa dan 21 responden orang tua/wali murid SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. 13 1. Lembar pertama (responden siswa) a. Pertanyaan mengenai kesulitan apa yang responden alami selama pembelajaran daring memperoleh hasil sebanyak 17 responden mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, 10 responden mengalami gangguan jaringan internet, 2 responden merasa kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran, dan 18 responden mengalami penurunan semangat belajar atau demotivasi belajar. Diagram 2. Data permasalahan siswa b. Pertanyaan mengenai apakah responden membutuhkan penyuluhan dan pelatihan teknologi untuk menggunakan media pembelajaran daring sebanyak 10 responden menjawab “Ya”, 2 responden menjawab “Tidak”, dan 9 responden menjawab “Mungkin”. Diagram 3. Perbandingan jawaban responden c. Pertanyaan mengenai skala semangat responden dalam menjalani pembelajaran daring adalah 2 responden yang memilih skala ⅖, ada 10 responden memilih skala ⅗, kemudian 8 responden memilih skala ⅘, dan 1 responden memilih skala 5 . 5 14 Diagram 4. Skala tingkat semangat belajar siswa d. Pertanyaan mengenai apakah responden membutuhkan webinar motivasi untuk meningkatkan semangat belajar responden selama daring menunjukkan hasil sebanyak 15 responden mengatakan “Ya” dan 6 responden mengatakan “Mungkin”, Diagram 5. Jawaban responden mengenai webinar motivasi 2. Lembar kedua (responden orang tua/wali murid) a. Pertanyaan mengenai skala tingkat kekhawatiran orang tua kepada anaknya yang bersekolah secara daring memperoleh hasil 3 responden memilih skala ⅖, terdapat 6 responden memilih skala ⅗, kemudian 8 responden untuk skala ⅘, dan 4 5 responden untuk skala . 5 15 Diagram 6. Skala tingkat kekhawatiran orang tua murid b. Mengenai pertanyaan alasan apa yang menyebabkan kekhawatiran responden terhadap sekolah daring, sebanyak 13 responden menjawab karena takut anak mereka tidak dapat memahami materi yang diberikan. Sementara itu, 8 responden mengatakan jika mereka takut anak mereka hanya asyik bermain game dan sosial media ketika pembelajaran daring sedang berlangsung. c. Untuk pertanyaan mengenai apakah responden sebagai wali murid merasa perlu untuk mengikuti penyuluhan dan pelatihan teknologi media pembelajaran anak mereka, sebanyak 13 responden mengatakan “Ya”, 3 responden mengatakan “Tidak”, dan 5 responden mengatakan “Mungkin”. Diagram 7. Jawaban responden mengenai pelatihan teknologi B. Pembahasan Berdasarkan hasil kajian, data menunjukkan terdapat dua permasalahan yang paling mendominasi yang dialami responden selama sekolah daring, yaitu sulit memahami materi pembelajaran dan mengalami demotivasi belajar. Hal ini dapat dibuktikan bahwa lebih dari lima belas responden memilih kedua permasalahan tersebut sebagai permasalahan yang kerap kali mereka alami selama pembelajaran secara daring. 16 Kesulitan yang dialami responden dalam memahami materi pembelajaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor platform pembelajaran jarak jauh yang kurang mendukung. Melihat permasalahan tersebut, peneliti kemudian memberi pertanyaan mengenai dibutuhkan atau tidaknya penyuluhan dan pelatihan teknologi untuk menggunakan media pembelajaran daring. Berdasarkan data, sebanyak 10 responden menjawab “Ya”, 2 responden menjawab “Tidak”, dan 9 responden menjawab “Mungkin”. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak di antara mereka yang belum memahami kegunaan dan manfaat dari berbagai platform pendidikan yang dapat mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring. Dengan demikian, solusi yang dapat peneliti berikan untuk permasalahan ini adalah adanya peran aktif pemerintah untuk mengerahkan semua guru di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, agar melakukan penyuluhan dan pelatihan teknologi terhadap platform pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung pembelajaran secara daring. Berbagai contoh dari platform tersebut, seperti Rumah Belajar, Meja Kita, ICANDO, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, dan Cisco Webex. Tidak hanya sulit dalam memahami materi pembelajaran, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan juga mengalami demotivasi belajar. Demotivasi belajar adalah kondisi dimana seseorang kehilangan gairah atau semangat dalam belajar. Demotivasi ini pada umumnya dialami oleh kalangan pelajar baik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, maupun sekolah tinggi. Penyebab demotivasi belajar bermacam-macam tergantung pada individu yang mengalaminya. Ada yang merasa tidak percaya diri dapat mengerjakan soal, suka menunda-nunda mengerjakan tugas, tidak pandai mengatur waktu, mudah terganggu dengan hal-hal kecil, tidak mengerti pelajaran yang dijelaskan oleh guru, kehilangan motivasi, dan bahkan kehilangan alasan untuk belajar. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya memberikan pertanyaan berupa skala semangat selama mengikuti pembelajaran daring. Bersumber dari hasil survei yang dilakukan, skor dengan responden terbanyak ada pada skor 3 (Kurang Semangat), yaitu sebanyak 10 responden. Nyatanya, banyak dari mereka yang merasa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Maka dari itu, peneliti memberikan sebuah solusi inovatif yang belum pernah didapatkan oleh siswa-siswi SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene 17 dan Kepulauan, yaitu diadakannya webinar motivasi untuk meningkatkan semangat belajar mereka selama daring. Sebanyak 15 responden mengatakan “Ya”, 6 responden mengatakan “Mungkin”, dan tidak ada responden yang mengatakan “Tidak”. Jelas terlihat bahwa siswa-siswi SMP tersebut sangat membutuhkan adanya webinar yang mampu meningkatkan motivasi mereka dalam belajar dan meraih prestasi di masa pandemi. Webinar ini dapat dilakukan dengan mengundang tokoh-tokoh muda Indonesia yang terkenal dengan bakat dan prestasinya untuk menjadi pembicara dalam webinar tersebut. Hal yang diharapkan setelah webinar dilakukan adalah timbulnya dorongan, semangat, dan motivasi yang kuat dari diri siswa untuk giat belajar dan mengukir prestasi meskipun di tengah kondisi pandemi. Di masa pandemi seperti sekarang ini, tidak hanya siswa yang mengalami permasalahan, tetapi juga orang tua memiliki permasalahan mengenai anak-anak mereka. Orang tua sering kali merasa khawatir akan kondisi anaknya selama bersekolah secara daring. Berlandaskan pada kuesioner yang telah dibuat, data menunjukkan bahwa responden terbanyak ada pada skala ⅘ (Khawatir), yaitu sebanyak 8 responden, mengenai tingkat kekhawatiran orang tua kepada anaknya yang bersekolah secara daring. Hal ini membuktikan bahwa orang tua menyadari adanya dampak negatif yang signifikan pada anak-anak mereka semenjak metode pembelajaran daring ini diberlakukan. Alasan yang menyebabkan kekhawatiran orang tua terhadap sekolah daring adalah takut apabila anak mereka tidak dapat memahami materi yang diberikan dengan baik. Alasan lainnya adalah orang tua takut jika saat pembelajaran daring sedang berlangsung, anak mereka justru sibuk dalam bermain game dan sosial media. Meninjau permasalahan tersebut, peneliti kemudian memberikan solusi untuk mengatasi kekhawatiran yang dirasakan oleh para orang tua. Solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan teknologi platform pembelajaran yang anak-anak mereka gunakan selama pembelajaran daring. Dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan, orang tua diharapkan bisa lebih mengontrol kegiatan anak mereka agar dapat serius untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh yang guru mereka berikan. 18 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak permasalahan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu sektor yang terdampak dari pandemi COVID-19 ini adalah sektor pendidikan. Ada berbagai permasalahan yang dirasakan oleh siswa dan orang tua siswa selama pembelajaran daring ini diberlakukan. Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat peneliti untuk terus berinovasi mencari solusi untuk menangani permasalah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan kualitas pembelajaran siswa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa pandemi adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penyuluhan dan pelatihan teknologi terhadap platform pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung pembelajaran siswa. 2. Menyelenggarakan webinar motivasi dengan mengundang tokoh-tokoh muda Indonesia yang terkenal dengan bakat dan prestasinya untuk mendorong semangat dan memotivasi para siswa agar tetap rajin belajar dan tetap berprestasi walaupun di tengah kondisi pandemi. 3. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada orang tua mengenai teknologi dan platform pembelajaran yang digunakan siswa selama pembelajaran daring berlangsung. B. Saran Berdasarkan uraian hasil analisis mengenai permasalahan yang dialami oleh siswa selama sekolah daring dan penjabaran peneliti untuk upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diharapkan dapat mempertimbangkan ide gagasan dari penelitian ini untuk mengatasi permasalahan pembelajaran daring yang terjadi pada siswa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. 19 2. Bagi para guru SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan belajar mengajar daring yang dilakukan, peran aktif guru menjadi poin penting untuk menentukan kualitas pembelajaran daring. 3. Bagi para orang tua/wali murid diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam mendukung putra-putrinya bersekolah daring. Hal ini dapat diinterpretasikan dengan cara memotivasi anak untuk tetap semangat belajar dan meraih prestasi, mengawasi kegiatan pembelajaran daring anak agar tetap fokus pada materi yang sedang diajarkan oleh guru mereka. 4. Bagi para siswa SMP Negeri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan kondisi dan tetap bersemangat dalam belajar meskipun dengan pembelajaran daring. Selain itu, para siswa juga diharapkan dapat terus berprestasi walaupun di tengah kondisi pandemi. 20 DAFTAR PUSTAKA Akkas, Aisyiah dkk. 2020. Variasi Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Parepare: Nusantara Press. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf (diakses pada 02 Oktober 2021) http://repository.radenintan.ac.id (diakses pada 06 Oktober 2021) http://repository.uin-malang.ac.id (diakses pada 06 Oktober 2021) https://covid19.go.id (diakses pada 03 Oktober 2021) K, Gilang. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Era Covid-19. Banyumas: Lutfi Gilang. Pane, Merry Dame Cristy. 2021. Covid-19. https://www.alodokter.com (diakses pada 03 Oktober 2021) Rismana, Aida, Ellyn Normelani dan Sidharta Adyatma. 2016. Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa-Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Banjarmasin Barat. Jurnal Pendidikan Geografi. Vol. 3. No. 5. (42-43). Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Yogyakarta: Deepublish. Waty, Syafnida. 2020. Pengertian Observasi. https://raharja.ac.id (diakses pada 06 Oktober 2021) Sudaksi, Idak dan Ardi Anto. 2020. Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 15 : Menyongsong Indonesia Maju. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Supatminingsih, Muhammad Hasan dan Sudirman. 2020. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Media Sains Indonesia. Sutiah. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. 21 Widjajanti, Wening. 2020. Penyakit Yang Pernah Menjadi Wabah Di http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id (diakses pada 03 Oktober 2021) 22 Dunia. LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar survei responden siswa Lampiran 2. Lembar survei responden orang tua/wali murid 23 BIODATA PENULIS A. Data Ketua Kelompok Nama : Hicha Septemy Ade Wijabungaria Silalahi TTL : Ujung Pandang, 10 September 2003 Alamat : JL. Muh. Jufri Lr. I No. 32 RT/RW : 002/004 Kel/Desa : Rappojawa Kecamatan : Tallo Nomor Telepon : 081241459277 Email : hichasilalahi10@gmail.com Prodi/Jurusan : Manajemen Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina Angkatan : 2021 Riwayat Pendidikan : - Tamatan SD Swasta Semen Tonasa II 2009-2015 - Tamatan SMP Negeri 2 Pangkajene 2015-2018 - Tamatan SMA Negeri 17 Makassar 2018-2021 B. Data Anggota Kelompok Nama TTL Alamat RT/RW : Malika Nurul Janah : Banjarnegara, 21 Juli 2003 : Kertayasa 02/03, Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah : 002/003 Kel/Desa : Kertayasa Kecamatan : Mandiraja Nomor Telepon : 089530815038 Email : mallnj213@gmail.com Prodi/Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Fakultas Komunikasi dan Diplomasi Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina Angkatan : 2021 Riwayat Pendidikan : - Tamatan SDN 03 Kertayasa 2009-2015 - Tamatan SMPN 01 Purwareja Klampok 2015-2018 - Tamatan SMAN 01 Banjarnegara 24 2018-2021