[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Nama : Ketrin Sani Sipayung NIM : 210810101083 Kelompok : Sultan Nuku MAHASISWA SEBAGAI PEMBANGKIT SEMANGAT GOTONG ROYONG DI ERA DISRUPSI PENDAHULUAN Era Disrupsi merupakan suatu kondisi dimana terjadi suatu perubahan besar besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah tatanan kehidupan manusia. Lebih tepatnya menggantikan pola hidup manusia yang awalnya dilakukan secara nyata kini beralih ke dunia maya. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang begitu pesat. Era disrupsi yang terjadi secara sangat cepat memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap manusia khususnya di kalangan para Mahasiswa Indonesia. Perkembangan Teknologi yang begitu cepat berdampak positif bagi kehidupan setiap orang tak terkecuali para mahasiswa. Kemajuan teknologi pada saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai aktivitas diantaranya memudahkan dalam mencari berbagai informasi dari berbagai belahan dunia, selain itu teknologi informasi yang sangat mudah untuk diakses mengakibatkan semua orang mulai dari anak anak hingga orang tua terhubung dalam jaringan sosial,kemajuan teknologi pada saat ini juga memberikan manfaat yang sangat besar dalam bidang ilmu pengetahuan banyaknya sumber sumber belajar yang dapat diakses secara online maupun offline dapat memudahkan para pelajar dalam belajar begitupun bagi para pengajar memudahkan dalam memberikan media pembelajaran kepada setiap siswanya. Namun era disrupsi yang mengakibatan kemajuan teknologi terjadi secara cepat tidak terlepas dari dampak negatif salah satunya adalah perubahan sikap manusia masa kini yang mengarah pada sikap individualis dan kurang tertarik dalam bekerja sama atau gotong royong. Secara lebih rinci gotong royong merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama sama untuk mencapai suatu tujuan yang di inginkan atau gotong royong merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan secara sukarela dan tanpa pamrih oleh setiap orang seturut kemampuannya masing masing. Nilai gotong royong bagi masyarakat Indonesia merupakan bagian dari esensial dan revitalisasi nilai sosial dan budaya dan adat istiadat pada masyarakat yang memiliki budaya yang beragam agar dapat terbebas dari dominasi ekonomi,sosial,politik,pertahanan,dan keamanan yang tidak mensejahtrakan rakyat. Gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat akan menimbulkan rasa kebersamaan,rasa kekeluargaan dan sikap tolong menolong sehingga rasa kesatuan dan persatuan terbina.namun akibat era disrupsi yang tidak bisa dihindari kebiasaan untuk melakukan gotong royong di lingkungan masyarakat sudah mulai pudar, kebiasaan bergotong royong yang biasanya sering dilakukan oleh masyarakat yang hidup di desa kini mulai pudar,apalagi jika bercerita pada masyarakat yang tinggal di kota ,kegiatan bergotong royong sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat terutama kaum muda. Lantas bagaimana sikap dan tindakan yang perlu dilakukan oleh para mahasiswa di Indonesia sebagai generasi penerus bangsa agar keberadaan gotong royong di era disrupsi tidak hilang melainkan semakin berkembang dan senantiasa dilakukan oleh masyarakat. ISI Gotong royong merupakan merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia dari jaman dahulu hingga sekarang. Perbedaannya pada jaman dahulu gotong royong merupakan kegiatan yang sering dilakukan dan setiap masyarakat akan ikut berpartisipasi, berbeda dengan sekarang kegiatan ini sudah hampir pudar dan sangat sedikit orang yang mau melakukannya. Pada saat ini masyarakat lebih banyak mementingakan dirinya sendiri dan tidak peduli tentang kebersamaan.Sangat jauh berbeda dengan jaman dahulu yang selalu mengedepankan gotong royong,masyarakat saat itu datang berbondong bondong jika terjadi suatu musibah untuk ikut serta memberi bantuan. Bahkan pemuda dan remaja ikut serta memberikan bantuan,tidak hanya warga terdekat saja namun dari warga jauh juga ikut serta memberikan bantuan. Hidup dengan saling tolong menolong dan bekerja sama akan memberikan dampak positif bagi setiap orang namun Era disrupsi yang memicu masuknya budaya barat ke indonesia merupakan salah satu pemicu hilangnya kegiatan gotong royong,tidak bisa di pungkiri jika tidak mengikuti budaya barat akan dianggap kuno atau ketinggalan jaman oleh orang orang sekitar.era disrupsi yang memicu masuknya budaya barat sudah merambah hampir ke semua orang mulai dari anak anak hingga lansia sekalipun hal ini terlihat dari cara berpakain yang kurang sopan,model dan warna rambut,dan pola hidup yang mengikuti budaya barat.hal ini menjadi pemicu masyarakat tidak mau ikut serta dalam kegiatan bergotong royong karena kepentingan diri sendiri dianggap lebih penting dari segalanya. Jika hal ini terus terjadi maka akan memecah belah persatuan Indonesia seperti yang kita ketahui bersama gotong royong merupakan asas berdirinya negara Indonesia, sikap budaya gotong royong yang semula menjadi sikap hidup bangsa Indonesia kini telah banyak gemparan terutama karena era disrupsi yang mementingkan diri sendiri. Hal lain yang mengakibatkan mulai pudarnya kebiasaan bergotong royong adalah timbulnya sifat malas masyarakat lebih mementingakan material yang menganggap bahwa uang lebih penting dari segalanya sehingga masyarakat lebih sibuk dengan pekerjaannya yang dianggap lebih memberikan keuntungan. Ketika berbicara mengenai pudarnya kebiasaan gotong royong bagi masyarakat Indonesia sebenarnya banyak hal yang memicu hal tersebut,namun sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus generasi bangsa diperlukan kesadaran agar senantiasa menumbuhkan semangat untuk bergotong royong di tengah era disrupsi pada saat ini. Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan pudarnya gotong royong. Tentunya memulai bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan namun para mahasiswa dapat memulainya dengan melakukan sosialisasi betapa pentingnya kehidupan bergotong royong, selain itu para mahasiswa dapat membuat poster ajakan untuk tetap menjaga dan melestarikan kebiasaan bergotong royong yang sejak jaman dahulu sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.selain itu para mahasiswa juga dapat membuat kegiatan seperti merencanakan kegitan bersih bersih lingkungan ,mengadakan kegiatan jalan santai di berbagai daerah dengan bantuan pemerintah setampat, kemudian dapat membentuk organisasi karang taruna untuk para remaja dan masih banyak hal lainnya yang pastinya kegiatan yan dilakukan oleh para Mahasiswa di Indonesia harus mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal yang mudah apalagi di era disrupsi yang terjadi sangat cepat,sebagai mahasiswa harus menjadi contoh baik dalam setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa, dengan mulai menerapkan kegiatan kecil seperti ini maka akan menumbuhkan kembali sikap gotong royong karena dengan melakukan hal tersebut secara otomatis para masyarakat akan saling tolong menolong dan sosialisasi di antara masyarakat juga akan meningkat sehingga kebiasaan bangsa Indonesia dalam melakukan kegiatan gotong royong tidak akan pudar dan akan tetap terjaga. KESIMPULAN Hidup bergotong royong merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia sejak dahulu tetapi hal itu tidak berlangsung secara terus menerus. Kehadiran Era Disrupsi yang mengakibatkan kemajuan di bidang teknologi membuat masyarakat mulai mengabaikan kebiasaan hidup untuk saling tolong menolong dan bekerja sama , masyarakat Indonesia cenderung mengikuti kebiasaan hidup budaya barat dan menjadi individualis oleh karena itu bangsa Indonesia memerlukan banyak sekali dukungan dan kerja keras untuk menumbuhkan kembali sikap gotong royong. Mahasiswa sebagai penerus generasi bangsa memang bukanlah hal mudah memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan kembali semangat sikap gotong royong di masyarakat,melakukan berbagai kegiatan dengan semangat persatuan dan berbagai dukungan akan memudahkan setiap mahasiswa dalam melaksankan tugasnya dalam menjaga kebiasaan bergotong royong di Indonesia agar tidak pudar. Gotong royong adalah budaya asli bangsa Indonesia yang sama sekali tidak bertentangan dengan nilai ideologi bangsa Indonesia jadi alangkah indahnya jika kita menghilangkan sikap mementingkan diri sendiri dan mulai menjaga dan menumbuhkan kembali semangat bergotong royong di era disrupsi ini agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan baik dan dapat menjadi contoh teladan bagi negara lain.