[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Batik, Artistik dan Antik

red54;;Batik,‭ ‬Artistik dan Antik Batik adalah‭ ‬bagian dari‭ ‬warisan‭ ‬kekayaan seni dan budaya yang artistik dan‭ ‬antik.‭ ‬Masyarakat dunia hari ini telah mengakui baik dari segi‭ ‬teknik,‭ ‬teknologi,‭ ‬serta pengembangan‭ ‬motif dan budaya yang terkait,‭ ‬sejak‭ ‬UNESCO menetapkan Batik sebagai‭ ‬Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi‭ (‬Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity‭) ‬indonesia pada‭ ‬2‭ ‬Oktober,‭ ‬2009.‭ Secara‭ ‬etimologi,‭ ‬menurut Kuswadji Kawindrosusanto‭ (‬1985‭)‬ kata‭ ‬batik berasal dari rangkaian kata‭ '‬mbat‭' ‬dan‭ '‬tik‭'‬.‭ '‬Mbat‭' ‬dalam bahasa Jawa diartikan sebagai‭ '‬ngembat‭' ‬yang berarti melempar berkali-kali atau‭ ‬“amba‭” ‬yang berarti‭ ‬menulis,‭ ‬sedangkan‭ ‘‬tik‭’ ‬berarti‭ “‬membuat titik-titik‭”‬.‭ ‬Maka singkatan dari‭ “‬amba‭” ‬dan‭ “‬titik‭” ‬tersebut membentuk kata Batik. Adanya pengakuan masyarakat internasional secara resmi terhadap Batik Indonesia adalah hasil perjuangan dalam upaya mempertahankan warisan budaya Indonesia yang telah‭ ‬diklaim oleh negara tetangga.‭ ‬Moment ini‭ ‬menjadikan batik begitu penting bagi Indonesia.‭ ‬Untuk memperingatinya,‭ ‬pemerintah kemudian menjadikan tanggal‭ ‬2‭ ‬Oktober sebagai Hari Batik Nasional,‭ ‬dengan harapan‭ ‬besarnya apresiasi dari forum internasional‭ ‬sebagai bahan penelitian ilmiah,‭ ‬peningkatan kreativitas karya seni‭ ‬serta menumbuhkan‭ ‬kecintaan‭ ‬dan‭ ‬kebanggaan‭ ‬masyarakat terhadap budaya Indonesia. Banyak‭ ‬bukti dan catatan sejarah,‭ ‬yang‭ ‬menguatkan pembuktian bahwa‭ ‬asal mula,‭ ‬pembuatan,‭ ‬penggunaan,‭ ‬perkembangan dan pelestarian batik adalah budaya warisan Indonesia.‭ ‬J.L.A.‭ ‬Brandes‭ (‬arkeolog Belanda‭) ‬dan F.A.‭ ‬Sutjipto‭ (‬arkeolog Indonesia‭) ‬dalam Iwan Tirta dkk.‭ (‬1996‭) ‬percaya bahwa tradisi batik berasal dari daerah seperti Toraja,‭ ‬Flores,‭ ‬Halmahera,‭ ‬dan Papua.‭ Referensi lain‭ ‬menduga bahwa batik berasal dari bangsa Sumeria yang saat itu‭ ‬berada di bawah kekuasaan kerajaan Islam Parsi,‭ ‬Persia.‭ ‬Di Indonesia,‭ ‬batik‭ ‬dikenalkan‭ ‬oleh para pedagang India dan‭ ‬berkembang di Jawa pada abad‭ ‬14.‭ ‬Saat itu‭ ‬jatuhnya kekuasaan Majapahit ke tangan Demak,‭ ‬Kerajaan Islam,‭ ‬di masa kekuasaan Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijoyo pada tahun‭ ‬1549-1582,‭ ‬pembangunan sebuah desa yang diberi nama Laweyan‭ ‬menjadi simbol pelestarian budaya membatik‭ ‬peninggalan Majapahit. Tentang penggunaan batik sebagai sandang orang Jawa,‭ ‬ada‭ ‬beberapa‭ ‬catatan dari masa kolonial yang bersaksi akan hal ini,‭ ‬diantaranya‭;‬ Raffles mencatatnya dalam‭ ‬The History of Java‭ (‬1817‭)‬.‭ ‬Van Rijekevorsel seorang saudagar Belanda,‭ ‬pada‭ ‬1873‭ ‬memberikan selembar batik Indonesia ke Museum Etnik di‭ ‬Rotterdam.‭ ‬Sewaktu dipamerkan pada tahun‭ ‬1900‭ ‬di‭ ‬Exposition Universelle,‭ ‬Paris,‭ ‬batik Indonesia‭ ‬berhasil‭ ‬memukau publik dan seniman internasional. Bukti sejarah lainnya ada pada‭ ‬sejumlah prasasti dan arca yang‭ ‬ditemukan di Malang,‭ ‬Jawa Timur.‭ ‬Detil ukiran kain‭ ‬pada arca Prajnaparamita‭ (‬arca dewi kebijaksanaan Buddhis‭) ‬yang diperkirakan berasal dari‭ ‬abad‭ ‬13‭ ‬M menyerupai pola batik tradisional Jawa saat ini.‭ ‬ Bukti‭ ‬ini diperkuat oleh pernyataan sejarawan berkebangsaan Belanda G.P.‭ ‬Rouffaer dalam Iwan Tirta dkk‭ (‬1996‭) ‬yang‭ ‬menyebutkan,‭ ‬bahwa‭ ‬pola gringsing telah dikenal sejak abad ke-12‭ ‬di Kediri,‭ ‬Jawa Timur,‭ ‬dan pola tersebut hanya memungkinkan dibentuk menggunakan alat canting. Dalam banyak referensi,‭ ‬kesenian membatik‭ ‬banyak mengaitkan pada‭ ‬zaman Majapahit.‭ ‬Sementara‭ ‬menurut KRT Hardjonagoro,‭ ‬sejarah dan perkembangan batik di Nusantara mulai terekam sejak masa Kerajaan Mataram Islam‭ (‬berdiri abad ke-17‭) ‬di Jawa Tengah.‭ ‬Keberadaan‭ ‬motif‭ ‬porong rusak dan‭ ‬semen rama bisa kita temui keberadaannya di keraton.‭ ‬Batik kemudian menjadi populer pada akhir abad ke‭ ‬18‭ ‬atau awal abad ke-19.‭ ‬Seluruh batik tersebut‭ ‬awalnya‭ ‬ditulis atau dilukis tangan dan baru pada tahun‭ ‬1920-an,‭ ‬selain batik tulis‭ ‬kita juga‭ ‬mulai‭ ‬mengenal‭ ‬batik cap. Penghargaan terpenting dari masyarakat Internasional terhadap batik Indonesia adalah keragaman dan pelestariannya,‭ ‬sehingga batik Indonesia terdaftar di Unesco dalam kategori Warisan Budaya non Benda.‭ ‬Dalam artian masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat penggunanya.‭ ‬Suparman,‭ ‬S.Teks.,‭ ‬mengatakan seni batik di setiap daerah mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing baik dalam ragam hias‭ (‬disain‭) ‬maupun tata warnanya dan dipengaruhi oleh letak geografis dan adat-istiadat setempat.‭ ‬Corak-corak batik tersebut masih bisa kita jumpai dalam pakaian adat,‭ ‬aksesoris tarian adat,‭ ‬serta kerajian tangan‭ (‬kriya‭)‬.‭ ‬Teknologi pembuatan batik di Indonesia pada prinsipnya berdasarkan‭ “‬resist dyes techniques‭” (‬teknik celup rintang‭) ‬yang semula dikerjakan dengan cara ikat-celup motif yang sederhana,‭ ‬kemudian menggunakan zat perintang warna. Batik‭ ‬sebagai salah satu‭ ‬hasil cipta karya‭ ‬kesenian‭ ‬yang‭ ‬memiliki‭ ‬nilai-nilai khas masyarakat Indonesia,‭ ‬membutuhkan cara penanganan tersendiri.‭ ‬Jangan sampai jati diri dan makna batik yang filosofis menjadi terabaikan oleh kebutuhan batik sebagai cindera mata dan keuntungan semata.‭ ‬Dalam artian‭ ‬kesadaran di kalangan seniman batik‭ ‬perlu‭ ‬ditingkatkan agar tercipta motif-motif batik kontemporer yang berkualitas dari‭ ‬segi fisik mau pun non fisik‭ ‬sehingga menjadi‭ ‬karya seni‭ ‬bercitarasa tinggi. Sumber: Sudarsono,‭ ‬dkk.‭ ‬1985.‭ ‬Aspek ritual dan kreativitas dalam perkembangan seni di Jawa:‭ ‬Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara‭ (‬Javanologi‭)‬,‭ ‬Direktorat Jenderal Kebudayaan,‭ ‬Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prof.‭ ‬Soedarso Sp.,‭ ‬MA.‭ ‬1998‭ ‬.‭ ‬Seni Lukis Batik Indonesia.‭ ‬Batik Klasik sampai Kontemporer.‭ ‬Yogyakarta:‭ ‬Taman Budaya Yogyakarta‭ ‬+‭ ‬IKIP Yogyakarta. Thomas Stamford Raffles.‭ (‬1817‭)‬.‭ ‬The History of Java‭ (‬edisi ke-1978‭)‬.‭ ‬Oxford University Press. Iwan‭ ‬Tirta,‭ ‬dkk.‭ ‬1996.‭ ‬Batik:‭ ‬A Play of Light and Shades.‭ ‬Volume‭ ‬1‭ ‬of Batik:‭ ‬A Play of Lights and Shades,‭ ‬Gaya Favorit Press. Nadia Nava.‭ ‬1991.‭ ‬Il batik‭ ‬-‭ ‬Ulissedizioni‭ ‬– Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor‭ ‬33‭ ‬Tahun‭ ‬2009 Unesco.‭ ‬2009.‭ ‬Indonesian Batik.‭ ‬(http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?RL‭=‬00170‭)‬ diakses pada‭ ‬14‭ ‬Des.‭ ‬12‭ ‬pukul‭ ‬01:18. Anton Dwisunu HN.‭ ‬2011.‭ ‬Sekilas Sejarah Perkembangan Batik di Indonesia.‭ ‬(http://sejarah.kompasiana.com/2011/10/02/sekilas-sejarah-perkembangan-batik-di-indonesia-40006‭ ‬8.html‭)‬ di akses pada‭ ‬10‭ ‬des‭ ‬2012‭ ‬pukul‭ ‬18:35 Diva Nabila Arumsari.‭ ‬2012.‭ ‬"Menguak Perkembangan Salah Satu Budaya Indonesia yang Diakui oleh Dunia‭"‬.‭ (‬http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-5-perkembangan-batik-di-indonesia.html‭) ‬diakses pada‭ ‬10‭ ‬des pukul‭ ‬17:27.