[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Resensi Novel "Sing Me Home"

2021, Ananda Putri Safitri

Resensi berasal dari bahasa Belanda "resentie" yang berarti mengulas kembali. Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya dimana hal ini terdiri dari kelebihan, kekurangan, dan informasi yang diperoleh dari buku lalu disampaikan kepada masyarakat.

Resensi Novel “Sing Me Home” Identitas Buku Judul Buku : Sing Me Home Penulis Buku : Emma Grace Penerbit Buku : PT Gramedia Pustaka Utama Kota Terbit : Jakarta Cetakan : I Tebal Buku : 272 halaman ISBN : 978-602-03-3571-1 Sinopsis Sing Me Home Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Gwen yang menyesal sempat berkenalan dengan lelaki seumurannya yaitu Hugo karena lelaki itu memilih gadis lain, Corrine. Gwen yang patah hati kemudian bertemu dengan Jared yang berhasil menggantikan sementara sosok Hugo. Meskipun perlahan merasa terpenjara, akhirnya Gwen berhasil jujur tentang perasaannya yang sebenarnya pada Jared. Corrine pun juga akhirnya merelakan Hugo setelah melihat lirik indah yang dibuat Hugo untuk Gwen. Hingga kemudian, Gwen dan Hugo kembali bersatu. Cerita dimulai dari tokoh Gwen yang terbayang dengan sosok lelaki berambut cokelat yang senang duduk sendiri di salah satu meja kafetaria sekolah, ketika berada di dalam bus. Beberapa kali mengamati, akhirnya Gwen memberanikan diri untuk berkenalan dengan menyodorkan tangannya. Lelaki berambut cokelat itu menerima uluran tangannya dan memberitahu bahwa namanya adalah Hugo. Hugo ternyata merupakan siswa kelas 12 jurusan IPA. Walau demikian, Gwen merasa bahwa akan perkenalan itu hanyalah sebuah awal. Ketika mendapat pertanyaan terkait hal yang paling berarti bagi Gwen di secarik kertas yang diberi oleh Ms. Lockhart, guru IPS sekaligus wali kelas Gwen. Tanpa banyak berpikir, gadis itu langsung menorehkan jawaban. Setelah itu, menyetorkan jawaban pada gurunya tersebut. Gwen pun dipersilahkan meninggalkan kelas untuk pulang. Gadis itu kemudian menuju Chole's Dance Studio yang menjadi naungannya sebagai penari untuk latihan menari. Sejak umur tiga tahun, bakat menari Gwen sudah terlihat. Dan saat di sekolah dasar, Gwen menjadi anggota tim inti sekolahnya untuk cabang senam dan atletik. Saat kelas dua, gadis itu memohon untuk diizinkan mengikuti les tari. Awalnya ia mendapat tolakan keras dari ibunya. Namun setelah mendapat bujukan dari ayahnya, akhirnya ibu Gwen mengizinkan putrinya itu mengikuti les tari dengan syarat nilai sekolah tidak boleh turun. Gwen pun menyanggupi dengan cara mengisi waktu luangnya untuk belajar. Usai latihan rutin, Savannah, mentor tari Gwen, meminta Annabel's, grup tari Gwen, untuk duduk terlebih dahulu sebelum para anak asuhannya pulang. Ia memberikan kabar gembira bahwa grup tari yang dididiknya akan segera tampil di sebuah festival seni. Kabar itu pun sangat menggembirakan bagi Annabel's karena akhirnya bisa tampil sungguhan meskipun jam latihan mereka semakin diperketat dan jam tidur semakin diperpendek. Setelah itu, Gwen pulang. Gadis itu tidak menemukan ayah dan ibunya di rumah. Karena badannya yang basah oleh keringat, membuat Gwen beranjak untuk mandi lalu makan. Di kulkas terdapat sayur potong dan dumpling ayam. Karena malas menumis sayur potong, alhasil Gwen memilih untuk membuat sandwich dengan roti dan keju cheddar. Gwen menuju ruang tengah dan menyalakan saluran televisi secara acak. Lalu, memegang ponselnya ketika mendapat panggilan telepon dari Hanna, sahabat Gwen, yang menanyakan soal tugas matematika dan IPA. Gwen yang sudah selesai walaupun memiliki jadwal yang sangat sibuk membuat Hanna iri. Lalu, topik pun berganti dengan Hugo yang pergi ke ruang kepala sekolah untuk memberikan transkip. Setelah itu, panggilan telepon berakhir. Gwen yang selesai dengan makan sorenya itu mengundang Hugo untuk datang ke rumahnya sekadar minum cokelat panas dengan taburan marshmallow di atasnya. Namun, ajakan itu ditolak karena Corrine membutuhkan keberadaan Hugo. Gwen yang kesal pun langsung membuang isi cokelat panas itu ke dalam tempat sampah dan memaksa ingin tidur. Namun karena terlanjur kesal, akhirnya Gwen meluapkan amarahnya dengan menari. Gwen dan Hugo semakin dekat. Gwen pun kemudian mengenalkan Hanna pada Hugo. Kini, mereka bertiga menjadi dekat dan sering pergi bersama. Di Sabtu pagi yang cerah, sudah jadi rutinitas keluarga Gwen yang beretnis Cina, memiliki kebiasaan makan bakpao dan secangkir kopi hitam. Karena ayah Gwen sedang ada pekerjaan, ia pun menikmati sajian itu berdua dengan ibunya. Mereka berbincang-bincang. Setelah itu, ibu Gwen pergi mengunjungi ayahnya, Pop, kakek Gwen. Sedangkan Gwen berniat untuk pergi latihan menari ke studio namun mampir sebentar ke rumah Hanna. Sampai di rumah Hanna, Gwen diberi oleh sahabatnya semangkuk es krim. Gwen menghabiskan es krim tersebut sembari berbincang-bincang. Hanna memberitahu bahwa Hugo mengundang mereka berdua untuk datang ke pesta barbekyu besok malam dan Corrine juga termasuk dalam daftar nama undangan. Siang itu, Gwen dan Hugo berciuman setelah pergi membeli sepatu menari bersama di sebuah pusat perbelanjaan. Keesokan harinya, Gwen pergi latihan menari. Savannah yang melihat perkembangan kemampuan menari Gwen menyarankan muridnya itu untuk ikut audisi yang bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah dan menginjakkan kaki di teater-teater maupun pentas terkenal dunia. Gwen hanya bisa tertawa hambar karena ibunya mengharapkan dirinya untuk masuk ke Fakultas Seni dan Desain di University of New South Wales. Gwen tidak bisa menolak karena bagi budaya Cina, perintah orang tua sangatlah sakral. Tibalah sore hari. Ayah Gwen mengantar putrinya dan Hanna ke rumah Hugo. Sampai di sana, Gwen tercengang karena pesta barbekyu itu mengundang hampir setengah blok untuk berkumpul bersama. Gwen melihat Hugo yang mengobrol lembut dengan Corrine yang tampak ringkih kedinginan. Hanna yang melihat itu kemudian mengajak Gwen untuk memberikan titipan jelly almond dari ibu Gwen untuk orang tua Hugo. Setelah itu, mereka berdua mencicip hidangan pesta barbekyu Hugo. Hugo pun datang menyapa mereka berdua sebentar kemudian pergi. Hanna mencoba menasehati Gwen agar lebih simpati pada Corrine karena gadis itu memang betulan sakit. Gwen menolak hal itu dan memilih untuk pergi ke kamar mandi. Ia mencuci muka sebentar lalu keluar. Ia melihat pigura foto ia, Hanna, dan Hugo. Lalu, berganti pada pigura foto yang memperlihatkan potret Corrine dan Hugo tampak begitu bahagia. Gwen yang tampak iri kemudian dikejutkan dengan kedatangan Hugo yang mengajaknya untuk pergi ke rumah pohon. Di sana mereka mengobrol mengenai masa lalu tentang berburu biji kenari bersama, lempengan koin bergambar penari, dan selimut dengan sulaman naga. Hugo mempersilahkan Gwen untuk mengambil koin itu namun Gwen menolak dan memilih turun dari rumah pohon dengan mata tergenang. Mereka tidak bisa bersama semenjak kedatangan Corrine. Tiba hari perdana Annabel's tampil. Gwen pun pemanasan sebentar. Setelah itu, mengobrol dengan Savannah yang tampak gugup, takut kalau semisal grup asuhnya membuat kesalahan. Di tengah perbincangan, Gwen menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memotret mereka berdua. Karena merasa terganggu, akhirnya Gwen menghampiri orang tersebut. Perawakannya mirip dengan Hugo. Namanya Jared. Mereka pun kemudian berkenalan dan pergi makan malam bersama di restoran burger. Sampai di rumah, ibunya menginterogasinya. Walaupun setengah berbohong, akhirnya ibunya percaya. Gwen juga meyakinkan bahwa dirinya akan pergi ke rumah Pop keesokan harinya. Sejak saat itu, Gwen dan Jared menjadi dekat. Suatu ketika, Jared menanyakan mengapa Gwen selalu memakai gelang kulit dengan lempeng besi berinisial "THG". Gwen berbohong dengan menjawab itu merupakan inisial dari "The Hunger Games". Padahal sebenarnya itu merupakan hadiah dari Hugo yang berarti "The Hugo Gwen stories" setelah lelaki itu memutuskan untuk menjauh dengan alasan "mencari nilai" dan mimpinya sebagai dokter dengan menjadikan Corrine sebagai pasien pertama. Kali ini, Gwen dan Jared pergi kuliner makanan jalanan di Sydney. Mereka pun tampak bersenang-senang. Keesokan paginya, Gwen terkejut karena Jared menandai dirinya di postingan Instagram Jared dengan potret foto dirinya yang di pecinan di Sydney. Karena terkejut, Gwen hampir melempar ponselnya. Ia berniat untuk berangkat sekolah namun dihentikan sementara oleh ibunya untuk menghabiskan ramuan pereda haid turun-temurun. Setelah pertunjukan perdana Gwen, Savannah memberitahu kabar gembira bahwa Annabel's mendapat kesempatan untuk audisi serta untuk Gwen sendiri. Gwen tidak benar-benar senang mendengar hal itu meskipun menyanggupi akan datang untuk audisi. Lalu, Gwen pergi makan bersama dengan Jared. Lelaki itu memberi Gwen trilogi novel The Hunger Games. Dan tidak lama kemudian, menyatakan perasaannya. Gwen hanya terdiam. Sepulang dari sana, Gwen menyetujui status menjalin hubungan dengan Jared di Facebook tanpa pikir panjang. Hugo yang melihat itu merasa sakit meskipun dirinya sendiri yang memutuskan untuk menjauh. Audisi penting yang akan diikuti Annabel's membuat tim itu harus berpindah studio baru yang lebih privat. Karena tidak tahu perihal jalan menuju sana, Jared menawarkan diri untuk mengantar Gwen kurang lebih selama sebulan. Di sekolah, Hanna melihat Gwen yang semakin berani membawa baju menarinya ke sekolah. Gwen memberitahu bahwa dirinya harus segera pergi ke studio tari baru karena ada latihan untuk audisi penting. Walau demikian, Hanna menyuruh Gwen untuk segera jujur. Tetapi gadis di depannya itu enggan untuk melakukan karena tidak mau menambah beban pikiran ibunya mengenai Pop yang sakit, sepupunya yang akan menikah, dan membantu pamannya untuk urusan pernikahan. Tiba di hari pernikahan sepupu Gwen, Elaine, Gwen datang bersama Jared. Hanna yang melihat itu segera menginterogasi Gwen. Gwen yang mencoba menghindar pun akhirnya memberitahu Hanna lengkapnya di sekolah. Hanna kemudian memperingatkan Gwen agar tidak menjadi egois dengan menjalin hubungan bersama orang yang tidak sahabatnya cintai karena lama-lama akan merasa terpenjara. Gwen masih tetap keras kepala. Dua hari berlalu, Gwen merasa bahwa apa yang diucapkan sahabatnya mulai benar. Karena butuh keheningan, Gwen pun memutuskan untuk makan sesuatu di kafetaria di sekolah. Tidak lama kemudian, Hugo ikut bergabung. Saat Hugo menanyakan pada Gwen apakah ada sesuatu, gadis itu menjawab tidak. Meskipun Hugo tahu gadis itu berbohong karena Gwen akan memakan empat hingga lima batang kentang goreng bila merasa stres. Gwen merasa senang Hugo mengenalnya begitu baik. Namun, ia tidak ingin menceritakan kegelisahannya pada Hugo dan memilih pergi. Sehari sebelum audisi pribadi Gwen, Jared memberitahu bahwa akan ada rekan gadisnya yang akan membantunya meliput Annabel's audisi. Gwen merasa bersemangat. Keesokan harinya, Gwen bertanya kepada ibunya mengenai keadaan Pop. Bersyukur sudah membaik. Ibunya pun bertanya lagi apakah putrinya akan pulang malam atau tidak. Gwen mengiyakan. Kemudian, keduanya pergi. Ibu Gwen kerja dan Gwen menuju sekolah. Sore harinya, Gwen berhasil lolos audisi. Saking gembiranya ia memeluk Jared. Jared pun ikut bahagia lalu mengecup pipi Gwen. Setelah itu, audisi Annabel's berlangsung. Rekan Jared benar datang. Namanya Beth. Mereka sibuk meliput dan memotret ketika Annabel's tampil. Selesai tampil, Savannah memberitahu bocoran bahwa grup mereka lolos audisi. Gwen yang sangat senang pun meminta izin terlebih dahulu untuk pulang guna makan malam dengan Jared. Saat makan malam, Jared tidak tampak antusias karena merasa kecewa Beth tidak diajak. Gwen benar-benar heran karena jika Beth bergabung, maka suasana akan tambah canggung dan aneh. Mereka sedikit berdebat hari itu. Sepulang dari sana, Gwen tidak menemukan keberadaan ibunya di rumah. Dan saat mengecek ponselnya, ternyata ibunya sudah tahu tentang semua kebohongan yang beralasan mengerjakan tugas di rumah Hanna tetapi malah latihan menari. Hanna juga memberitahu bahwa rahasia Gwen terbongkar karena ibunya berniat menjemput Gwen di rumah Hanna namun tidak menemukan putrinya. Akhirnya ia meminta penjelasan pada Hanna lalu pergi ke rumah sakit dengan wajah berantakan. Gwen begitu kalut. Ia kemudian meminta bantuan Hugo untuk mengantarnya ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, Gwen jujur pada Hugo karena lelaki di sebelahnya itu mengungkit soal status hubungannya di Facebook. Gwen tidak benar-benar merasa segembira saat bersama dengan Hugo. Dan kebahagiaan itu terampas setelah kehadiran Corrine. Di tengah pembicaraan itu, ada pesan permintaan maaf dari Jared tetapi Gwen hanya membacanya. Tidak kuat untuk melanjutkan, Gwen memutuskan untuk keluar dari mobil. Gwen sampai di depan ruang ICU dan melihat kedua orangtuanya duduk bersandar di kursi rumah sakit dengan wajah kusut. Ibu Gwen yang melihat putrinya datang segera meminta waktu untuk berbicara. Mereka pun cekcok perihal kebohongan Gwen yang membuat berbagai alasan agar bisa pergi menari. Karena sama-sama tidak ada yang mau mengalah, akhirnya mereka melakukan perang dingin. Gwen yang terlanjur kesal pun pergi dari ruang ICU dan duduk di kafetaria rumah sakit. Ia melihat pesan masuk lagi dari Jared yang berisi pertanyaan mengapa pesannya tidak dibalas. Kemudian memilih untuk menelepon. Di sana, mereka kembali berdebat. Kini lebih hebat dari sebelumnya karena Gwen tidak mau menjelaskan mengapa dirinya tidak membalas pesan dan tidak bercerita bahwa dirinya sedang ada masalah. Orang tua Gwen memilih pulang. Sedangkan Gwen memilih untuk menginap di rumah sakit dan tidur di ruang tunggu ICU. Tiba-tiba ia terbangun karena ada seseorang yang menyentuh lengannya. Ternyata Hanna. Hanna pun datang menjenguk dan mengajak Gwen untuk makan es krim bersama. Akhirnya, Hanna mengaku bahwa dirinya tidak lagi mogok makan es krim tetapi hanya membatasinya. Musim panas datang. Namun, Gwen tidak merasa seperti itu. Suatu ketika saat ia telat bangun ke sekolah, ia berpapasan dengan ibunya namun ibunya hanya memasang wajah dingin. Jujur saja, Gwen ingin segera menyelesaikan permasalahan dengan ibunya namun mereka berdua selalu tidak pernah bertemu. Saat sedang hendak latihan, Jared memberitahu bahwa dirinya tidak bisa datang ke audisi kedua Annabel's. Gwen merasa kecewa karena Jared egois dan hanya mementingkan ujiannya saja tanpa mempertimbangkan seberapa penting audisi itu bagi Gwen. Mereka kembali bertengkar. Gwen memutuskan untuk latihan dan Jared memutuskan untuk pergi. Di dalam kamar apartemen Jared, lelaki itu mengiyakan dirinya egois bila menyangkut Beth. Ia memanfaatkan ketulusan Beth untuk dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan Beth. Namun ia bisa apa karena bagi Jared Gwen lah yang mampu membahagiakannya. Ms. Lockhart kembali memberi Gwen selembar kertas mengenai hal yang berarti dalam hidup. Karena jawaban Gwen berbeda, Ms. Lockhart mengajak Gwen berbicara. Ia memberitahu Gwen untuk memikirkan kembali jawabannya ingin pergi kemana setelah lulus dengan memberikan jawaban di kertas yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini lantaran Gwen begitu menyukai tari namun memilih untuk mengambil Fakultas Desain. Gwen memikirkan ucapan wali kelasnya itu. Sampai di rumah, ia mendengar ibunya bermain biola dengan pilu kemudian menangis di loteng. Gwen yang tidak sanggup melihat itu dan memilih untuk pergi mengunjungi Pop di ICU. Pop sudah membaik. Akhirnya, Gwen pun bercerita mengenai masalahnya dengan ibunya. Pop memberitahu bahwa dalam gen keluarga mereka terdapat gen "keras kepala". Oleh sebab itu, Pop menyuruh Gwen untuk meminta maaf dengan memberikan sebuah apel merah saat Gwen hendak pergi. Apel itu berarti kedamaian dalam bahasa Cina. Pagi-pagi, Corrine datang ke rumah Hugo dan bergegas pergi ke dapur untuk memakan beberapa suap croissant. Setelah itu, melihat piano yang tertutup dan mendekat. Di sana ia menemukan lembar partitur yang berisi lirik tentang Gwen. Melihat hal itu, Corrine merasa mual hebat dan meminta ibunya untuk menjemputnya. Hugo yang baru saja selesai mandi dan melihat Corrine menemukan kertas liriknya mencoba memberi penjelasan. Namun saat akan menjelaskan, ibu Corrine sudah datang menjemput Corrine dan pulang. Hugo yang berharap semoga gadis itu baik-baik saja kemudian kembali ke kamar untuk mengerjakan makalahnya. Namun baru mengetik dua lembar, ibu Hugo memberitahu bahwa Corrine masuk rumah sakit. Langsung Hugo menutup laptopnya dan berangkat menjenguk Corrine ke rumah sakit. Gwen yang berada di rumah sakit senang mendengar kabar bahwa Pop boleh pulang lusa meskipun harus kontrol Minggu depannya. Perawat kemudian menyuruh Gwen untuk keluar kamar sebentar guna memeriksa dan membersihkan tubuh Pop. Gwen setuju. Setelah pintu tertutup dengan sempurna, ia melihat keberadaan Hugo yang dikiranya datang untuk menjenguk Pop. Ternyata dugaan itu salah. Hugo datang untuk Corrine. Hugo sempat mengenalkan ibu Corrine pada Gwen lalu segera pergi ke kamar Corrine. Gwen yang merasa bodoh pun pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan mempertimbangkan memakai pemerah pipi karena wajahnya tampak kusut, tidak secerah biasanya. Sekembalinya Gwen dari luar, Pop menyadari ada yang salah dengan cucunya sehingga menyuruh cucunya itu untuk pulang. Gwen pergi ke rumah Hanna bercerita mengenai kejadian barusan. Hanna kemudian menasehati untuk merelakan Hugo. Bila jodoh pasti akan kembali bertemu. Setelah itu, Gwen pulang. Di rumah, tepatnya di kamarnya, ibu Gwen duduk di kursi meja belajarnya. Ibunya memberitahu alasan mengapa melarang Gwen untuk menari. Yakni karena saudari kembarnya mati mengenaskan ketika sedang mengikuti audisi tari. Tidak lama setelah itu, ibunya juga meninggal karena sedih atas kematian saudari kembar ibu Gwen, Gwen Catherine. Sejarah saat itu, ibu Gwen memutuskan untuk berhenti bermain biola dan memilih terjun ke dunia desain seperti saran Pop. Lambat laun, ibu Gwen mulai bahagia dengan pilihan hidupnya dan bahagia menikah dengan suaminya serta memiliki Gwen sebagai anaknya. Ibu Gwen pun sadar bahwa Gwen sangat mirip dengan saudarinya itu. Do'a yang sempat dipanjatkannya terkabul melalui putrinya. Ibu Gwen pun merestui Gwen untuk menari. Jared dan Gwen bertemu. Di situ, Gwen berbicara jujur bahwa dirinya masih mencintai Hugo serta memberitahu kepanjangan sebenarnya dari inisial "THG". Tidak lupa juga mengembalikan buku trilogi The Hunger Games yang sempat diberi kepada Jared. Sebelum benar-benar berakhir, Jared meminta Gwen untuk menari. Namun gadis itu mengatakan lain kali dan pergi. Gwen pergi berlatih tari untuk audisi kedua grupnya. Ia merasa lebih lega sekarang karena tidak perlu beralasan bila pergi untuk berlatih. Serta ibunya mengatakan hati-hati saat Gwen pergi latihan. Setelah kuliah siang, Hugo mampir sebentar ke toko buku untuk membelikan majalah untuk Corrine dan membeli secangkir kopi. Ia baru menyadari bahwa dirinya menghabiskan lebih banyak kafein bila sedang bersama dengan Corrine. Berbeda dengan saat bersama Gwen yang tanpa perlu ada kafein dirinya sudah merasa bahagia. Setelah itu, Hugo pergi ke rumah sakit dan tidak menemukan keberadaan Corrine. Rupanya Corrine menitipkan surat pada perawat yang berjaga di meja depan. Kira-kira isi suratnya yaitu ia pergi ke Kalimantan untuk berobat dan merelakan Hugo bersama Gwen. Hugo merasa lega. Gwen bangun dengan mimpi buruk. Entah kenapa ia menjadi sangat gugup hari itu hingga melupakan gerakan tarian yang telah dihapalnya. Ia pun memilih tidur sebentar. Kemudian bangun dan memakan claypot chicken serta meminum secangkir kopi pahit sebagai harapan Gwen akan melakukan yang terbaik di audisi nanti. Setelah itu, pergi ke lokasi audisi. Di balik panggung, Gwen melihat orang tuanya dan Hugo yang sedang melambai cerita. Gwen tidak menyembunyikan rasa senangnya namun berusaha untuk tidak berharap lebih seperti sebelumnya saat di rumah sakit. Audisi pun dimulai dan Gwen menari. Selesai audisi, orang tua Gwen amat bangga dengan putrinya dan mengajak mereka semua makan bersama. Tidak lupa juga mengatakan Hugo. Sebelum itu, Hugo mengajak Gwen untuk menepi sebentar. Di sana, Hugo memberikan Gwen gelang dengan charm bertuliskan karakter cina yang berarti simbol cinta. Sejurus kemudian, Hugo menyatakan perasaannya. Ia juga memberitahu bahwa kaus yang sempat dipakainya ketika mengantar Gwen ke rumah sakit tidak dicuci selama sebulan karena kaus itu memiliki harum tubuh Gwen saat dulu menangis di pelukannya. Hugo juga memberitahu bahwa ia akan menjadi dokter dan setelah itu melamar Gwen. Tidak lupa juga memberitahu tidak ikut makan siang mereka kali ini karena ingin memberikan waktu berkualitas Gwen bersama keluarga kecilnya. Gwen tersenyum. Instingnya bahwa hidupnya tidak akan sama lagi setelah mengenal Hugo karena apa yang diharapkan sudah kesampaian. Unsur intrinsik Tema Novel “Sing Me Home" memiliki tema utama mimpi yang terhalang masa lalu. Namun, tema ini juga dikombinasikan dengan kisah romantis tokoh utama yang menjadi salah satu problematika dalam cerita meskipun akhirnya berakhir bahagia Penokohan Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel “Sing Me Home”: 1. Gwen Catherine Tirta Gwen Catherine Tirta merupakan tokoh utama dalam novel ini. Gwen Catherine Tirta merupakan seorang yang keras kepala, egois, tahu akan maunya, tidak suka pamer, cuek, buta arah, butuh waktu untuk beradaptasi, menyukai kebebasan, dan tudak suka dipaksa. 2. Hugo Tandiono Hugo Tandiono adalah lelaki yang dicintai Gwen Catherine Tirta. Hugo Tandiono adalah seorang yang sabar, mendahulukan kebahagiaan orang lain, suka membantu, tulus, suka membaca, dan suka ketenangan. 3. Hanna Hanna adalah sahabat dari Gwen Catherine Tirta. Hanna adalah seorang yang berpendirian, selalu mengingatkan jika salah, dan tidak pandai berbohong. 5. Savannah Savannah adalah mentor dari Gwen Catherine Tirta. Savannah adalah seorang yang bersemangat, tegas bila menyangkut profesi, peduli, dan mudah gugup. 4. Jared Tanudjaja Jared Tanudjaja adalah lelaki yang menjalin kasih dengan dengan Gwen Catherine Tirta setelah berpisah dengan Hugo Tandiono. Jared Tanudjaja adalah seorang yang baik, suka membantu, terkadang egois, multitasking, blak-blakan, dan tulus. 5. Corrine Corrine adalah teman masa kecil Hugo Tandiono. Corrine adalah seorang yang pesimis dan memanfaatkan sakitnya demi mendapatkan apa yang dimau. 6. Ma/ Chelsea Lie Ma adalah ibu dari Gwen Catherine Tirta. Ma adalah seorang yang tegas, keras kepala, pendiam, serius, baik, penyayang, dan peduli. 7. Pa Pa adalah ayah dari Gwen Catherine Tirta. Pa adalah seorang yang penyabar dan penyayang. 8. Pop Pop adalah kakek dari Gwen Catherine Tirta. Pop adalah seorang yang suka mengomentari segala sesuatu dan keras kepala. 9. Ms. Lockhart Ms. Lockhart adalah guru IPS sekaligus wali kelas Gwen Catherine Tirta. Ms. Lockhart adalah seorang yang peduli. 10. Uncle Donnie Uncle Donnie adalah kakak dari Ma. Uncle Donnie adalah seorang yang penyayang. 11. Clara Tandiono Clara Tandiono adalah saudari perempuan dari Hugo Tandiono. Clara Tandiono adalah seorang yang peduli dan ramah. 12. Mrs. Tandiono Mrs. Tandiono adalah ibu dari Hugo Tandiono. Mrs. Tandiono adalah seorang yang baik, peduli, dan ramah. 13. Auntie Mel Auntie Mel adalah ibu dari Corrine. Auntie Mel adalah seorang yang peduli dan mudah khawatir. 14. Gwen Catherine Lie Gwen Catherine Lie adalah saudari kembar Ma. Gwen Catherine Lie adalah seorang yang aktif, mudah bergaul, tau apa yang disuka, dan bisa dibilang serupa dengan Gwen Catherine Tirta. Alur Alur yan digunakan dalam Novel “Sing Me Home” adalah alur maju-mundur. Hal itu ditandai dengan pergantian POV ketika si tokoh ibu Gwen menyadari Corrine sudah tidak ada. Lalu berganti POV Hugo setelahnya yang menjelaskan alasan Corrine pulang lebih cepat. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah : Jangan memutuskan sesuatu ketika dalam keadaan marah. Melarikan perasaan pada orang yang tidak tepat bukan merupakan jalan keluar karena cepat atau lambat akan merasa terpenjara. Jangan pernah menyamakan seseorang karena setiap orang itu berbeda. Tidak baik membiarkan masalah hingga berlarut-larut. Kelebihan dan Kekurangan Novel "Sing Me Home” Kelebihan : 1. Tidak banyak tokoh yang muncul sehingga tidak terjadi pemborosan dan tidak ada tokoh yang hanya lewat saja. Kekurangan : 1. Pergantian waktu antar sub dalam satu bab maupun antar bab kurang jelas sehingga membingungkan pembaca dalam mengetahui alur cerita. 2. Terdapat ketidakkonsistenan penggunaan kata. Salah satunya yaitu pada kata "gawai" yang pada bab 9 disebut "ponsel" lalu pada bab berikutnya disebut "gawai". 3. Tidak ada tanda-tanda pergantian POV yang gamblang sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami sudut pandang tokoh mana yang dilihat. Kesimpulan Novel “Sing Me Home” ini cocok dibaca untuk penggemar novel bertema tari dan budaya Cina. Cerita ini juga dibumbui romansa yang menjadi konflik batin tokoh hingga akhir di samping perjuangannya meraih mimpi sebagai penari profesional. Cerita ini tidak terlalu berat namun memiliki banyak POV sehingga disarankan untuk dibaca saat senggang Jadi tunggu apalagi? Mulailah mencari novelnya karena anda akan terhanyut oleh kisah Gwen yang berjuang meraih mimpinya di samping patah hati karena cinta pertamanya, Hugo. Penulis : Ananda Putri Safitri