Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Kehidupan kota yang sibuk membuat dunia anak kecil bernama Sonya menjadi sangat kecil. Sonya adalah anak semata wayang dari kedua orang tuanya yang masih berumur 15 tahun. Meskipun orang tuanya sibuk, mereka tidak pernah lupa untuk memperhatikan Sonya. Sonya pun dipilihkan sekolah yang terbagus di kota tersebut, dimana para peserta didiknya berasal dari keluarga yang tergolong di atas mampu. Sama seperti dirinya, teman-teman Sonya pun adalah anak-anak dari keluarga yang cukup mampu sehingga mereka termasuk sederajat dengan Sonya. Sekolah yang berkelas di kota itu terkenal dengan pelayanannya yang terjamin dan menciptakan lulusan-lulusan terbaik. Ketenaran tersebut tidak lepas dari usaha para peserta didik yang saling bersaing untuk mendapatkan nilai tertinggi. Setiap peserta didik tidak akan pernah melewatkan bimbingan tambahan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan mereka. Hal itu mereka lakukan setiap pulang sekolah atau saat libur akhir semester. Hal ini mereka lakukan demi melanjutkan ke sekolah lanjutan yang lebih baik dimana sekolah tersebut juga terkenal dengan siswanya yang pandai dalam segala hal. Pada suatu malam Sonya sedang duduk di pinggir jendela kamarnya, ia melihat langit yang memerah saat itu, kemudian tiba-tiba ia teringat ucapan gurunya tentang beda langit yang di sebut bintang. Saat itu Sonya mengikuti pembelajaran di dalam kelas, ia mendengarkan cerita dari gurunya tentang tata surya. "Anak-anak ini adalah gambar bintang yaa. Bintang adalah benda langit yang kerlap-kerlip di atas langit dan jumlahnya hingga ribuan.
Ini tentang kita kau dan aku kita yang tak bisa bersatu
Cerpen , 2018
Kehidupan kota yang sibuk membuat dunia anak kecil bernama Sonya menjadi sangat kecil. Sonya adalah anak semata wayang dari kedua orang tuanya yang masih berumur 15 tahun. Meskipun orang tuanya sibuk, mereka tidak pernah lupa untuk memperhatikan Sonya. Sonya pun dipilihkan sekolah yang terbagus di kota tersebut, dimana para peserta didiknya berasal dari keluarga yang tergolong di atas mampu. Sama seperti dirinya, teman-teman Sonya pun adalah anak-anak dari keluarga yang cukup mampu sehingga mereka termasuk sederajat dengan Sonya. Sekolah yang berkelas di kota itu terkenal dengan pelayanannya yang terjamin dan menciptakan lulusan-lulusan terbaik. Ketenaran tersebut tidak lepas dari usaha para peserta didik yang saling bersaing untuk mendapatkan nilai tertinggi. Setiap peserta didik tidak akan pernah melewatkan bimbingan tambahan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan mereka. Hal itu mereka lakukan setiap pulang sekolah atau saat libur akhir semester. Hal ini mereka lakukan demi melanjutkan ke sekolah lanjutan yang lebih baik dimana sekolah tersebut juga terkenal dengan siswanya yang pandai dalam segala hal. Pada suatu malam Sonya sedang duduk di pinggir jendela kamarnya, ia melihat langit yang memerah saat itu, kemudian tiba-tiba ia teringat ucapan gurunya tentang beda langit yang di sebut bintang. Saat itu Sonya mengikuti pembelajaran di dalam kelas, ia mendengarkan cerita dari gurunya tentang tata surya. "Anak-anak ini adalah gambar bintang ya. Bintang adalah salah satu benda langit yang disukai anak-anak karena wujudnya yang kerlap-kerlip bila dilihat. Jika kalian sudah melihatnya pasti akan suka." ucap gurunya. "Apakah nanti malam kita dapat melihat bintang itu ibu?" tanya Sonya sembari mengacungkan tangan.
Di sebuah desa di pelosok kota hiduplah laki-laki paruh baya bersama kedua putrinya. Desa itu bernama Guyup Tiyang. Mereka bertiga hidup di sebuah rumah berdinding anyaman bambu yang telah usang dengan dua ruang di dalamnya. Di belakang rumah itu terdapat dua pohon sawo yang lebat daun lagi buahnya. Sengaja memang, ayah dua orang putri itu menenam pohan sawo, sekedar tuk pengisi perut jika sesuap nasi tak mampu untuk dibeli untuk sang putri.
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra Sekarang engkau telah dewasa... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah... Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? Kini aku kau simpan rapi hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan. Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau..... Kini... pagi-pagi sambil minum kopi...kau baca koran pagi atau nonton TV Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan... Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah) Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
EN.HESPRESS.COM, 2022
Anzeiger für die Altertumswissenschaft 48 (1995)
https://rosalux.rs/rosa-publications/from-state-controlled-finance-to-privatized-financial-regime-revisiting-the-legacy-of-romanian-socialist-housing-policy/, 2023
European Journal of Science and Theology, 2010
TRABALHOS DE ANTROPOLOGIA E ETNOLOGIA, 2022
Encountering Difference New Perspectives on Genre, Travel and Gender, 2020
The Journal of Arthroplasty, 2019
Opus, 2023
Women in Engineering ProActive Network, 2007
Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 2019
International Journal of New Computer Architectures and their Applications, 2014
Research in Developmental Disabilities, 2010
Atmospheric Measurement Techniques, 2013
Les Cahiers de l'ILCEA, 2024
Applied Reconfigurable Computing. Architectures, Tools, and Applications, 2018