[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
KORELASI ANTARA PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING DENGAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Siti Rohimah Tarihoran NIM.: 14480153 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018 i ii iii Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0 SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Hal Lamp : Persetujuan Skripsi/Tugas Akhir :- Kepada Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, menelaah, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapatbahwa skripsi Saudari: Nama : Siti Rohimah Tarihoran NIM : 14480153 Program Studi : PGMI Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Judul Skripsi : Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta DidikPada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul sudah dapat diajukan kepada Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan. Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di atas dapatsegera diujikan/dimunaqosyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Yogyakarta, 9 Agustus 2018 Pembimbing Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd. NIP. 19781113 200912 1 003 iv Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0 PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Nomor: B-652 /Un.02/DT.00/PP.009/10/2018 :“Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul” Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Siti Rohimah Tarihoran NIM : 14480153 Telah di-munaqasyah-kan pada : 23 Agustus 2018 Nilai Munaqasyah : 91,16 (A-) Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSunan Kalijaga. TIM MUNAQASYAH: Ketua Sidang Skripsi/Tugas Akhir dengan judul Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd. NIP. 19781113 200912 1 003 Penguji I Penguji II Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I. NIP. 19820505 201101 1 008 Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd NIP. 19860505 2009 12 2 006 Yogyakarta,15 oktober 2018 UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DEKAN Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. NIP. 19661121 199203 1 002 v HALAMAN MOTTO ‫ِإ ْن َأ ْن َأ ْن ُت ْن َأ ْن َأ ْن ُت ْن ِإ َأ ْن ُت ِإ ُت ْن‬ “Jika kalian berbuat baik, sesunggguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”1(QS. Al-Isra: 7) 1 Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Penerbit J-ART, 2004), hlm. 282. vi HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Almamater saya Program Studi Pendiddikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta vii ABSTRAK Siti Rohimah Tarihohran, “Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind Mapping dengan Bepikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul”. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018. Rendahnya peringkat PISA Indonesia di kancah Internasional dapat dikarenakan kurangnya penerapan pembelajaran yang mengaktifkan berpikir kreatif peserta didik.Peserta didik tidak terbiasa dilatih untuk berpikir kreatif dengan kehidupan sehari-hari.Berpikir kreatif dapat didukung dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat. Di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul menggunkan metode Mind M aping diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya korelasi antara mind mapping dengan bepikir kreatif peserta didik pada pembelajaran tematik kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional yang terdiri dari dua macam variabel yang dibedakan menjadi variabel beabas (X) yaitu mind mapping dan variabel terikat (Y) berpikir kreatif. Penelitian ini mengambil sample kelas IVB senayak 25 peserta didik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakkan observasi, wawancara, dokumentasi, dan TKF.Analisi data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Penerapan Teknik Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta didik Pada Pembelajaran Tematik di SDITSalsabila 3 Banguntapan Bantul. Kata Kunci :Korelasi, Mind Mapping, danBerpikir Kreatif. viii KATA PENGANTAR ‫ال َأح ِإ ِهَّلل‬ ‫ِهَّللاِإ ِهَّلل‬ ‫ال ِإ ْن ِإ‬ ‫ َأ ْنش َأهمُت َأ ْن آل ِإاَأ َأ ِإالِهَّلل ِهَّللاُت َأ َأ ْنش َأهمُّد َأ ِهَّلل‬.‫ُت ُت ِإ امُّد َأ َأ ا ِّبِإم ِإْني‬ .‫ َأ ِهَّلل َألمُت‬. ‫َأ ِإِّب ِإم َأ ُت َأل ًّمح ٍدم َأ َأ َأ ِإا ِإ َأ َأ ل ِإح ِإ َأ َأ ِإ ِّب َأ َأح ِإل يَأ‬ ‫ِإ ْن ِإ‬ ‫ا َألحمُت ِإ ِهَّللاِإ َأ ِّب ِإ الَأ اَأحِإ يَأ َأ ِإ ِإ َأ َأ ِإل ْنيُت َأ َأ‬ ‫ ا ِهَّلل ُته ِهَّلل َأ ِإِّب َأ َأ ِإ ِّب ُت َأ َأ‬.‫ُت ِهَّلللمًد َأ ُت ُتو ِهَّللاِإ‬ Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji puji Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad saw. Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi penulis. Dalam mengatasinya penulis tidak mungkin melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ahmad Arifi, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantupenulis dalam menjalani studi program Strata Satu Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah. 2. Dr. Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd., dan Drs. Nur Hidayat, M.Ag.,selaku ketua dan sekretaris Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan banyak masukan dannasihat kepada penulis selama menjalani studi program Strata Satu PendidikanGuru Madrasah Ibtidaiyah. 3. Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telahmeluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikanpetunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan. 4. Fitri Yuliawati M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telahmeluangkan waktu, membimbing, memberi nasihat serta masukan yang tidakbernilai harganya kepada penulis. 5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Pandi Kuswoyo, M.Pd.I.selaku kepala sekolah SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul. 7. Isna Nurfiyanti, S.Pd. selaku wali kelas IVB yang telah banyak membantu peneliti. 8. Siswa siswi kelas IVB SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul yang telah bersediamenjadi subjek penelitian. 9. Kepada kedua orang tuaku tercinta Alm. Bapak Nasrun Tarihoran dan Ibu Sartini Lubis yang selalu mencurahkan perhatian, do‟a,motivasi, dan kasih sayang dengan penuh ketulusan. 10. Kepada Abang tersayangku Muhammad Sutan Hanafi Tarihoran yang sudah kerja cerdas dan keras dalam memenuhi semua kebutuhanku, Kakak tertua Siti Dewi Nastika Tarihoran dan Abang Roy yang selalu memberi apapun yang ku inginkan, Kakak ku Siti Halimahtussakdiyah Tarihoran dan Abang Putra yang selalu mengingatkanku arti kehidupan. Kakakku tercinta Siti Hotmaito dan ix Siti Maimunah yang selalu beri tawa, motivasi, dan nasihat selama penuisan skripsi. 11. Kepada Hafizh, Hamzah, Haziq, dan Haidar yang selalu memberi semangat kepada penulis. 12. Kepada Abdullah Muhammad Rasmi yang selalu ada menyemangati dalam penulisan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku Indah,Rizki, Yuli, Lisa, Yulpi, Ayu, Diah dan seluruh teman PGMI 2014 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan dan bantuan yang telah kalian berikan. Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkankan kritik yang membangun darai berbagai pihak.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya. Yogyakarta, 9 Agustus 2018 Penulis Siti Rohimah Tarihoran 14480153 x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................................... ii SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................v HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ................................................ xvii BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1 B .Rumusan Masalah .........................................................................................5 C .Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................................6 BAB II: KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................7 A. Landasan Teori ..............................................................................................7 1. Belajar ......................................................................................................7 2. Metode Mind mapping .............................................................................8 a. Pengertian Metode Mind Mapping ........................................................8 b. Manfaat Metode Mind Mapping ...........................................................9 c. Bahan membuat Mind Map .................................................................10 d. Keuntungan Mengikuti Semua Aturan Hukum Mind Map .................11 e. Langkah-Langkah Pembuatan Metode Mind Mapping .......................12 f. Kriteria Penilaian Mind Mapping ........................................................13 3. Kelebihan dan Kekkurangan Metode Mind Mapping ............................14 4. Berpikir Kreatif .....................................................................................15 a. Pengertian Berpikir Kreatif ................................................................15 b. Ciri-Ciri Berpikir Kreatif ...................................................................19 B. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................................21 C. Kerangka Pikir .............................................................................................25 D. Hipotesis Penelitian .....................................................................................25 BAB III: METODE PENELITIAN .......................................................................27 A. Jenis dan Desan Penelitian ..........................................................................27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................28 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................29 D. Variabel Penelitian ......................................................................................30 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................................30 xi F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................... 40 G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 55 A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 55 1. Deskripsi Data ....................................................................................... 55 2. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................. 56 3. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 57 B. Pembahasan ................................................................................................ 60 BAB V: PENUTUP ............................................................................................... 65 A. Simpulan ..................................................................................................... 65 B. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 66 C. Saran ........................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 73 xii DAFTAR TABEL Tabel III.1 Kisi-Kisi Instrumen Mind Mapping .............................................................. 33 Tabel III.2Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif ............................................................. 36 Tabel III.3Uji ValiditasMind Mapping ........................................................................... 44 Tabel III.4Uji ValiditasBerpikir Kreatif ......................................................................... 45 Tabel III.5 Uji Reliabilitas Mind Mapping ..................................................................... 47 Tabel III.6 Uji Reliabilitas Berpikir Kreatif .................................................................... 47 Tabel IV.7Pedoman Interpretasi Data ............................................................................. 52 Tabel IV.1 Data Hasil Mind Mapping dan Berpikir Kreatif ........................................... 54 Tabel IV.2 Uji Normalitas............................................................................................... 55 Tabel IV.3 Uji Liniearitas ............................................................................................... 56 Tabel IV.4 Correlations ................................................................................................... 57 Tabel IV.5 Interval Nilai X Pengamatan I ...................................................................... 60 Tabel IV.6 Interval Nilai Y Pengamatan I ...................................................................... 61 xiii DAFTAR GAMBAR Gambar Kegiatan Penelitian .......................................................................................... 131 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Profil SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul .............................................. 73 Lampiran II. Lembar Instrumen ...................................................................................... 87 Lampiran III. Lembar Tabel “r” .................................................................................... 108 Lampiran IV. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi ............................................... 109 Lampiran V. Surat Penunjukkan Validator .................................................................. 110 Lampiran VI. Bukti Seminar Proposal ......................................................................... 111 Lampiran VII. Sertifikat OPAK .................................................................................... 112 Lampiran VIII. Sertifikat User Education .................................................................... 113 Lampiran IX. Sertifikat Sosialisasi Pembelajaran ........................................................ 114 Lampiran X. Sertifikat Lectora .................................................................................... 115 Lampiran XI. Sertifikat TOEFL .................................................................................... 116 Lampiran XII. Sertifikat PKTQ ................................................................................... 117 Lampiran XIII. Sertikat Magang III/PKL .................................................................... 118 Lampiran XIV. Sertifikat ICT ....................................................................................... 119 Lampiran XV. Sertifikat KKN ...................................................................................... 120 Lampiran XVI. Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 121 Lampiran XVII. Sertifikat TOAFL ............................................................................... 122 Lampiran XVIII. RPP Pembelajaran ............................................................................ 123 Lampiran XIX. Daftar Riwayat Hidup.......................................................................... 129 Lampiran XX. Foto Kegiatan Peneitian ........................................................................ 131 xv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/187, tanggal 22 Januari 1988. A. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Alif Ba‟ ‫ت‬ Ta‟ ‫ث‬ Tsa‟ ‫ج‬ Jim ‫ح‬ Ha ‫خ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ Huruf Latin Tidak dilambangkan B T S J H ‫ز‬ ‫س‬ ‫ش‬ ‫ص‬ Kha Dal Dzal Ra Zai Sin Syin Sad Kh D Z R Z S Sy S ‫ض‬ Dad D ‫ط‬ Tho T ‫ظ‬ Zo Z ‫ع‬ ‫غ‬ ‫ف‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫م‬ „ain Gain Fa‟ Qaf Kaf Lam Mim Nun Wawu Ha‟ Hamzah Ya „ G F Q K L M N W H „ Y ‫ه‬ ‫ء‬ ‫ي‬ xvi Keterangan Tidak dilambangkan Be Te Es (dengan titik di atas) Je Ha (dengan titik di bawah) Ka dan ha Dal Zet (dengan titik di atas) Er Zet Es Es dan Ye Es (dengan titik di bawah) De (dengan titik di bawah) Te (dengan titik di bawah) Zet (dengan titik di bawah) Koma terbaik di atas‟ Ge Ef Qi Ka El Em En We Ha Apostrof Ye B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap Ditulis ‫لم ي‬ Ditulis ‫مة‬ Muta‟aqqidin „iddah C. Ta’marbutah 1. Bila dimatikan ditulis h ‫هحة‬ ‫زة‬ Ditulis Ditulis Hibbah Jizyah (ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h. Ditulis Karamah al-auliya‟ ‫كل ة ال ا ء‬ 2. Bila ta‟marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan dammah ditulis t. Ditulis Zakatul fitri ‫زك ة ا طل‬ Kasrah Ditulis I Fathah Ditulis A Dammah Ditulis U A. Vokal Panjang Fathah + alif ‫ه ة‬ Fathah + ya‟ mati ‫ل‬ Kasrah + ya‟ mati ‫كل‬ Dammah + wawu mati ‫فل ض‬ Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis A Jahiliyyah A Yas‟a I Karim U Ditulis Furtud Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ai Bainakum Au Qaulun B. Vokal Rangkap ‫ق و‬ xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003pasal 1 ayat 1 menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Kemudian pada pasal 3 menyatakan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3 Dengan tujuan pendidikan nasional diatas kita tahu hal yang diharapkan ini masih sangat jauh dari kenyataan yang terjadi, sesuai dengan Pisa (Programme for International Student Assessment) merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara 2 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1. 3 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 2. 1 di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak, untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar yaitu membaca, matematika dan sains. PISA mengukur apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dia lakukan (aplikasi) dengan pengetahuannya. Tema survei digilir setiap 3 tahun, tahun 2015 fokus temanya adalah kompetensi sains.Indonesia dalam PISA pada tahun 2012 berada pada posisi kedua dari bawah, dan hasil survei 2015 Indonesia mengalami peningkatan mengangkat posisi Indonesia 6 ke atas dari sebelumnya.4Salah satu upaya untuk meningkatkan peringkatIndonesia dalam PISA dengan memberi pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta didik dalam segala aspek yaitu dengan memberikan beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Salah satu metode untuk pembelajaran yaitu bernama mind mapping. Mind mappingadalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind mappingjuga sangat sederhana.5Mind mapping memberikan banyak manfaat pada anak dan peserta didik dalam belajar dan berpikir antara lain untuk mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analisis, berpikir kreatif, mengurai artikel bacaan, dan lain-lain. Untuk kepentingan mengajar, Mind mapmempunyai beberapa manfaat penting yaitu merancang kurikulum pengajaran yang 4 Kemindikbud, “Perigkat dsan pencapaian pisa indonesia” dalam laman https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesiamengalami-peningkatan diunduh tanggal 22 September 2019 pukul 09”00 WIB. 5 Tony Buzan, Buku pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), hlm 4 2 komprehensif, menyatukan materi pengajaran, meringkas materi pelajaran, mengembangkan ide materi mengajar, dan lain-lain.6 Sejalan dengan hal di atas, bahwa pada undang-undang nomor 20 tahun 2003 bhwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik dalam berbagai aspelsalah satunya yatiu kreatif.7Untuk itu maka guru harus mampu mengembangkan cara berpikir kreatif anak, dimana berpikir kreatif adalah proses untuk mencapai kreativitas. Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan.8Sedangkan kreativitas berasal dari kata “to create” artinya membuat. Dengan kata lain, kreativitas adalah kemampuan seseorang uuntuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide, langkah, atau produk.9Menurut Pribadi Tabrani dalam Momon Sudarma bahwa kemampuan kreatif manusia adalah kemampuan yang membantunya untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan pengetahuan yang dimiliknya.10Kreativitas anak dapat berkembang jika guru menggunakan beberapa metode dalam pembelajaran.Salah satu metode yang terkait dengan bepikir kreatif anak yaitu metode Mind mapping. Buzan mengungkapkan bahwa Mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang Sutanto Windura, BLI, “MIND MAP LANGKAH DEMI LANGKAH” (Jakarta: Elex Media Komputindo, Gramedia, 2008), hlm. 14 7 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 2. 8 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 1 9 Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 9 10 Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 6 6 3 mencerminkan kerja alami otak, selain itu juga merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif yang akan memetakan pikiran-pikiran. SDIT Salsabila 3 banguntapan merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran tematik dan metode mind mapping bagi peserta didik.Guru kelas 4B menerapkan metode mind mappingsaat pembelajaran tematik dan mind mappingjuga sebagai judul skripsi beliau pada tahun 2012. Menurut beliau dengan metode mind map setiap peserta didik mengembangkan berpikir kreatifnya sendiri untuk menghasilkan mind mapping. Peserta didik menggambar mind mapping dengan imajinasinya sendiri dan penggunaan warna serta mencabangkan setiap ide-idenya ke dalam pohon mind mapping sesuai kreativitas yang dimilikinya.11 Terbukti dengan hasil pencapaian kelas 4B yang lebih unggul dalam peringkat nilai dibandingkan dengan kelas lain yang tidak menerapkan metode mind mapping untuk meningkatkan berpikir kreatif peserta didik. Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “ Korelasi Antara Penerapan TeknikMind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan”. B. Rumusan Masalah 1. Adakah korelasi antara penerapan teknik mind mapping dengan berpikir kreatif pada peserta didik pada pembelajaran tematik kelas IVB di SDIT Salsabila 3 Banguntapan ? 11 Wawancara dengan Ibu Isna Nurfiyanti, Wali kelas IVB SDIT Salsabila 3 Banguntapan, Tanggal 20 Januari 2018 4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian: Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara penerapan teknik mind mapping dengan berpikir kreatif pada peserta didik kelas IV tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan. 2. Kegunaan Penelitian: Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kegunaan penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan atau kemampuan tentang pentingnya peranan mind mapping sebagai metode pembelajaran pada peserta didik kelas IV pembelajaran tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan. b. Bagi Sekolah Penelitian ini berguna sebagai pedoman kepala sekolah dan guru untuk lebih memahami peranan mind mapping sebagai metode pembelajaran pada peserta didik kelas IV pembelajaran tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Belajar Ada banyak sekali teori-teori yang ada di dunia ini.Pada cabang ilmu filsafat belajar berkaitan dengan seseorang memperoleh ilmu pengetahuan.Aliran filsafat umum seperti rasionalis, nativis, dan empiris menjadi persoalan yang sangat berharga untuk perkembangan dan sejarah teori belajar.12Dalam hal ini secara garis besar teori belajar di bagi menjadi empat kategori menurut dasar pemikirannya, yaitu teori fungsionalistik, asosiasionistik, kognitif, dan neuronfisiologis.Dari keempat teori tersebut yang dapat menjadi dasar teori pada kasus penelitian ini adalah teori kognitif Jean Piaget. Teori kognitif Jean Piaget mengamsumsikan bahwa belajar akan terjadi lebih efektif saat informasi yang disajikan sedemikian rupa dapat diterima secara kognitif oleh pembelajar tersebut.13 Piaget mendeskripsikan belajar sebagai proses identifikasi dan pengintegrasian informasi baru melalui tahap asimilasi, akomodasi, ekuilibrasi. Asimilasi adalah proses penerimaan informasi baru. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif yang telah dimiliki dengan informasi baru yang diterima. Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi atau pengembangan antara lingkungan luar dan struktur 12 B.R. Hergenhahn and Matthew H. Olson, Theories of Learning (Teori Belajar) (Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 31 13 Ibid, hlm. 321. 6 kognitif yang ada dalam dirinya. Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri salam interaksinya dengan lingkungan.14 Pembelajaran adalah suatu proses yang terdiri dari dua kombinasi yaitu belajar yang tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, dan mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.15 2. Metode Mind mapping a. Pengertian Metode Mind mapping Menurut Winarno Surakhmad menyatakan bahwa metode merupakan cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.16Pendapat lain dari Dwi Siswoyomenyatakan bahwa metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan belajar dalam proses pembelajaran.17 Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan cara atau langkah yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal-hal tersebut, guru harus dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang tepat 14 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 2. 15 Remiswal dan Rezki Amelia, Format pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 20. 16 Surakhmad Winarno, Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik (Bandung: Tarsito, 2004). hlm. 5. 17 Dwi siswoyo, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), hlm 3. 7 sesuai dengan apa yang diajarkan. Dengan pemilihan metode yang tepat, maka akan mempengaruhi belajar peserta didik dengan baik sehingga peserta didik benar-benar memahami materi yang diberikan. Metode Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Mind Maping atau Peta Pikiran adalah alternatif pemikiran keseluruhan terhadap pemikiran linier. Metode Mind mapping menggapai pikiran dari segala arah dan sudut.18Senada dengan pemikiran tersebut, Buzan mengungkapkan bahwa Mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak dan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak serta mengambil informai ke luar otak. Selain itu, Mind mapping juga merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif yang akan memetakan pikiran-pikiran kita.19Tony Buzanjuga mengemukakan bahwa Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota yaitu bagian tengah Mind Map sama halnya dengan pusat kota.20 b. Manfaat Metode Mind mapping Menurut Michael Michalko dalam Buzan, metode mind mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Berikut manfaat dari mind mapping untuk pendidikan: 18 Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1. 19 Ibid, hlm. 4. Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 20 hlm. 4. 8 1) Memungkinkan kita tetap fokus (berkonsentrasi) pada pokok bahasan. 2) Mengaktifkan seluruh otak. 3) Membereskan akal dari kekusutan mental. 4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah. 5) Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian. 6) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya. 7) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Selain itu menurut Buzan metode mind mapping dapat bermanfaat untuk: (1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergi, (2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar, (3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan, (4)Membuat rencana atau kerangka cerita, (5) Mengembangkan sebuah ide, (6)Membuat perencanaan sasaran pribadi, (7) Memulai usaha baru, (8) Meringkas isi sebuah buku, (9) Dapat memusatkan perhatian (berkonsentrasi), (10) Meningkatkan pemahaman, (11) Menyenangkan dan mudah diingat.21 21 Ibid, hlm.5. 9 Dari penjelasan di atas, jelas disebutkan bahwa salah satu manfaat dari metode mind mapping adalah untuk mengembangkan sebuah ide dan meringkas isi sebuah buku yaitu pada point pertama dalam Buzan, dan pada point ke “5” dan “8” menurut Buzan. c. Bahan membuat mind map 1) Bahan yang diperlukan untuk membuat peta pikiran a) Kertas: posisi kertas mendatar dan posisi tetap yaitu putih, polos (tidak bergaris-garis), dan ukuran minimal A4 (21×29.7 cm). b) pensil warna atau spidol yaitu minimal 3 warna dan bervariasi tebal dan tipis (jika memungkinkan). c) Imajinasi. d) otak kita sendiri. 2) Hukum dan aturan membuat peta pikiran a) Pusat mind map merupakan ide/gagasan utama, biasanya merupakan judul bab suatu pelajaran atau permasalahan pokoknya. Dalam meringkas atau kaji ulang, biasanya adalah judul bab atau tema pokok, harus berwujud gambar yang di sertai dengan tulisan dan terletak di tengah-tengah kertas. b) cabang utama sering disebut dengan BOI (basic ordering ideas), merupakan cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran. Untuk keperluan meringkas biasanya merupakan subbab-subbab dari materi pelajaran yang 10 dipelajari anak. Setiap cabang utama yang berbeda sebaiknyya menggunakan pensil atau spidol yang berbeda pula. c) cabang di usahakan meliuk, bukan sekadar melengkung atau lurus, Pangkal tebal lalu menipis, semakin jauh dari pusat, semakin tipis, panjangnya sesuai dengan kata kunci atau gambar di atasnya dan ke segala arah. d) kata harus berupa kata 1 kunci, kata ditulis di atas cabang, semakin keluar maka semakin kecil ukuran hurufnya. Tulisan tegak dan maksimum kemiringan 45 derejat. e) gambar harus sebanyak mungkin. f) warna harus bervariasi dan hidup. g) tata ruang harus sesuai besarnya kertas.22 d. Keuntungan mengikuti semua aturan Hukum Mind Map: Anak menjadi lebih focus saat membuat mind map tentang materi yang sedang dipelajarinya. 1) Anak menjadi lebih fokus saat menggunakan mind map untuk kaji ulang atau review materi pelajarannya. 2) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih banyak lagi. 3) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih lancar lagi. 22 Sutanto windura, BLI, “MIND MAP LANGKAH DEMI LANGKAH” ( Jakarta: Elex Media Komputindo, Gramedia, 2008), hlm. 33-35 11 4) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih berkualitas lagi. 5) Anak dapat menciptakan ide-ide yang orisinal dan kreatif lagi. 6) Anak dapat memahami dan mengerti bahan pelajaran jauh lebih baik lagi. 7) Anak dapat mengingat (recall) bahan pelajaran jauh lebih baik lagi. 8) Anak mendapatkan daya tahan ingatan (memory span) lebih lama lagi.23 e. Langkah – langkah Penerapan Teknik Metode Mind mapping Menurut Buzan langkah-langkah penerapan teknikMind mapping adalah: 1) Menentukan ide utama yang dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama, gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita. 23 Sutanto Windura, Mind Map untuk Peserta didik, Guru & Orang Tua (Jakarta: Elex Media Komputindo, Gramedia, 2013), hlm. 49-50 12 3) Gunakan warna, bagi otak warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. 4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung karena garis lurus akan membosankan otak. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. 7) Gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk memperjelas kata kunci.24 f. Kriteria Penilaian Mind mapping Berdasarkan langkah-langkah membuat Mind mapping menurut Tony Buzan, maka penilaian mind map yang disimpulkan adalah: 1) Penilaian media mind map peserta didik a) Letak ide atau gagasan utama berada pada tengah kertas kosong. b) Gambar sesuai dengan gagasan yang telah ditentukan. 24 Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 15. 13 c) Pemilihan warna menarik dan gunakan warna berbeda untuk tiap sub gagasan. d) Penjabaran gagasan menjadi sub gagasan, dan sub gagasan menjadi sub-sub gagasan.Terdapat garis hubung yang melengkung pada setiap kata kunci. e) Ketepatan menentukan kata kunci pada setiap cabang. 2) Penilaian metode mind mapping guru a) Guru melaksanakan apersepsi. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru bersama peserta didik membahas materi. d) Guru membimbing peserta didik membuat mind map. e) Guru melaksanakan evaluasi. 3. Kelebihan dan kekurangan metode mind mapping Sebagaimana metode-metode pembelajaran lain, metode mind mapping juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalahkelebihan dan kekurangan metode mind dikemukakan olehWarseno, dkk. a. Kelebihan 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2) Dapat bekerja sama dengan teman lainnya. 3) Catatan lebih padat dan jelas. 4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan. 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi. 14 mapping yang 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan. 7) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, dan membuat hubungan. 8) Memudahkan penambahan informasi baru. 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat. 10) Setiap mind map bersifat unik. b. Kekurangan 1) Hanya peserta didik yang aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya peserta didik yang belajar. 3) Mind map peserta didik bervariasi sehingga guru akan kewalahan dalam memeriksa mind map peserta didik.25 4. Berpikir kreatif a. Pengertian Berpikir kreatif Arti kata dasar “pikir” dalam kamus besar bahasa Indonesia (2010: 767) dalam wowo sunaryo mengartikan sebagai akal budi, ingatan, angan-angan. “Berpikir” artinya menggunakan akal budi ubtuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbangnimbang dalam ingatan. “berpikiran” artinya mempunyai pikiran, mempunyai akal; “pikiran” yaitu hasil berpikir; dan “pemikiran” merupakan proses, cara, perbuatan memikir; sedangkan “pemikir” adalah orang cerdik, pandai, serta hasil pemikirannya dimanfaatkan orang lain. 25 Warseno, dkk.Super Learning Praktik Belajar Mengajar yang Serba Efektif dan Mencerdaskan (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm 83 15 Pengertian berpikir, menurut etimologi yang dikemukakan, memberikan gambaran adanya sesuatu yang berada dalam diri seseorang dan mengenai apa yang menjadi “nya”. Berpikir merupakan suatu hal yang dipandang biasa-biasa saja yang diberikan tuhan kepada manusia, sehingga manusia menjadi makhluk yang dimuliakan.Ditinjau dari perspektif psikologi, berpikir merupakan cikal bakal ilmu yang sangat kompleks.26Sifat berpikir sangat tergantung pada konteks kebutuhan yang dinamis dan variatif. Proses berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara alamiah atau terencana dan sitematis pada konteks ruang, waktu, dan media yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan terhadap objek yang mempengaruhinya. Pada hakikatnya, pengertian berpikir kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.27 Johnson menyatakan bahwa : Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif, yang membutuhkan 26 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 27 Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran (Jakarta: AV Publisher 2009). hlm. 146 hlm. 2. 16 ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti:28 a) Mengajukan pertanyaan. b)Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka. c) Membangun keterkaitan, khususnya diantara hal-hal yang berbeda. d) Menghubung-hubungkan berbagai hal yang bebas. e) Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda. f) Mendengarkan intuisi. Munandar meyakini bahwa kreativitas bukan sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, termasuk pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh seseorang selama hidupnya.29 The dalam siswono membei batasan bahwa berpikir kreatif (pemikiran kreatif) adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan orang dengan menggunkan akal budinya untuk meciptakan buah pikiran baru dari kumpulan ingatan yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman, dan pengetaahuan. Weisberg dalam siswono juga mengartikan berpikir kreatif mengacu pada proses-proses 28 E. B.Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Bandung: Mizan Learning Center, 2007), hlm. 214. 29 S.C.U. Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Penuntun bagi Guru dan Orang Tua (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm. 47. 17 untuk menghasilkan suatu produk kreatif yang merupakan karya baru (inovatif) yang diperoleh dari suatu aktivitas/kegiatan yang terarah sesuai tujuan.Berpikir kreatif merupakan suatu kebiasaan dari peikiran yang tajam dan intuisi, menggerakkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka selubung-selubung ide yang menakjubkan, dan inspirasi ide-ide yang tidak diharapkan.Berpikir kreatif melibatkan berpikir logis ataupun analitis sekaligus intutif.30Menurut Supriadi, kreativitas pada intinya adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.31Selama bertahun-tahun, pendapat popular menegaskan bahwa kreativitas adalah berkah khusus bagi sejumlah kecil orang-orang yang luar biasa.Orang kreatif lahir dilengkapi kekuatan untuk membayangkan kemungkinan- kemungkinan di luar yang bisa dibayangkan oleh orang biasa, dan melihat hal-hal yang tak dilihat orang kebanyakan.32 Kreativitas dapat dipandang sebagai produk dari berpikir kreatif, sedangkan aktivitas kreatif merupakan kegiatan dalam pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kreativitas peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran untuk 30 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 27. 31 Susanto Ahmad, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana Prenada. Media Group, 2011), hlm. 114. 32 Elaine B. Johnson, PH.D. Contextual Teaching and Learning (Bandung: Mizan Learning Center, 2008), hlm. 211 18 mengetahui keberhasilan peserta didik maupun proses belajar, guru perlu mengadakan penilaian, termasuk penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik.33Penilaian tersebut berguna untuk mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik, memonitor kemajuan peserta didik, memberikan nilai/peringkat peserta didik, dan menentukan keefektifan pembelajaran.Untuk itu diperlukan suatu patokan atau kriteria tingkat berpikir kreatif yang valid. Ariasian,dkk dalam siswono menyatakan bahwa mengembangkan suatu taksonomi untuk pembelajaran dan penilaian berdasar dimensi pengetahuan dan proses kognitif yang merevisi taksonomi Bloom. Dalam kategori proses kognitif, kategori tertinggi berupa mencipta (create), yang berhubungan dengan berpikir kreatif. Mencipta artinya meletakkan elemen-elemen secara bersama-sama untuk membentuk suatu keseluruhan yang berkaitan dan fungsional atau mengatur kembali (reorganisasi) elemen-elemen ke dalam suatustruktur atau pola-pola baru. Dalam mencipta tersebut dikaitakn dengan tiga proses kognitif, yaitu pembangunan/pembangkitan (generating), perencanaan (planning), dan menghasilkan (producing). Pembangkitan merupakan fase divergen yang meminta peserta didik memperhatikan kemungkinan-kemungkinan solusi dari suatu tugas.Bila mereka mendapatkan kemungkinan penyelesaian, maka dipilih suatu metode 33 Tatag Yuli Eko Siswono, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 1, Februari 2008, hlm. 60-68. 19 yang berupa rencana tindakan.Akhirnya rencana tersebut diimplementasikan dengan pengkonstruksian sebuah penyelesaian. b. Ciri Proses Berpikir Kreatif Ciri pokok dari proses berpikir kreatif terletak pada tahap pembangkitan/penciptaan ide (generating idea). Proses tersebut sebenarnya mempunyai tahapan yang sama, hanya salah satu lebih rinci daripada yang lain. Bila pendapat-pendapat di atas dirangkum, maka akan didapat tahap, yaitu mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan dan menerapkan ide. Mensintesis ide artinya menjalin atau memadukan ide-ide (gagasan) yang dimiliki yang dapat bersumber dari pembelajaran di kelas maupun pengalaman seharihari.Dalam mensintesis ide, individu sudah memahami masalah yang diberikan dan mempunyai perangkat pengetahuan (pengetahuan prasyarat) untuk menyelesaikannya yang dapat bersumber dari pembelajaran di kelas maupun pengalamannya sehari-hari. Membangun ide-ide artinya memunculkan ide-ide yang berkaitan dengan masalah yang diberikan sebagai hasil dari proses sintesis ide sebelumnya. Merencanakan penerapan ide artinya memilih suatu ide tertentu untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan atau yang ingin diselesaikan.Menerapkan ide artinya mengimplementasikan atau menggunakan ide yang direnccanakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam tahao membangun ide akan terlihat kebaruan, kefasihan mapun fleksibilitas individu dalam 20 menyelesaikan tugas. Individu atau peserta didik yang mempunyai tingkat kemampuan, latar belakang ekonomi mapun social budaya yang berbeda, tentu akan mempunyai kualitas proses kreatif yang berbeda pula.34 Menurut William menunjukkan ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. 1) Kefasihan adalh kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau pertanyaan dalam jumlah yang banyak. 2) Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak macam pemikiran, dan mudah berpindah dari jenis pemikiran tertentu ke jenis pemikiran lainnya. 3) Orisinalitas adlah kemampuan untuk berpikir dengan cara baru atau dengan ungkapan yang unik, dan kemapuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak lazim daripad pemikiran yang jelas diketahui. 4) Elaborasi adalah kemampuan untuk menambah atau merinci halhal yang detail dari suatu objek, gagasn, atau situasi.35 Guilford mengemukakan 2 asumsi dalam berpikir kreatif, yaitu pertama, setiap orang mampu menjadi kreatif sampai tingkat tertentu 34 Tatag Yuli Eko Siswono, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 1, Februari 2008, hlm. 60-68. 35 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 29. 21 dalam cara tertentu. Kedua, kemampuan berpikir kreatif merupakan keterampilan yang dapat dipelajari. B. Kajian Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang ditulis oleh Sulis Nur Aziz membahas tentang konsentrasi belajar dalam proses pembelajaran masih tergolong rendah, aktifitas belajar peserta didik kelas masih kurang, hasil belajar pada pembelajaran IPA peserta didik masih tergolong rendah, antusias belajar peserta masih tergolong rendah, dan respon peserta pada perintah yang diberikan guru masih cenderung kurang. Subjek penelitian berjumlah 32 peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan observasi. Hasil dari penelitian ini konsentrasi belajar IPA peserta didik mengalami peningkatan dengan kriteria tinggi. Pra tindakan, jumah peserta didik yang mendapatkan skor konsentrasi belajar ≥76 dari jumlah keseluruhan peserta didik yaitu ada 7 peserta didik (21,9%). Pada siklus I, meningkat menjadi 15 peserta didik (46,9%). Pada siklus II meningkat menjadi 32 peserta didik (100%). Data hasil belajar pada pra tindakan, yaitu jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai ≥75 (KKM) dari jumlah keseluruhan peserta didik yaitu ada 13 peserta didik (40%). Pada siklus I, meningkat menjadi 22 peserta didik (68,7%), kemudian pada akhir siklus II, meningkat menjadi 32 peserta didik (100%).36 36 Sulis Nur Aziza, “Penerapan Metode Mind mappingPeserta didik Kelas V Sd Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul”, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Penddidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. 22 Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu dan tempat penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan pada pembelajaran yaitu peneliti menggunakan pembelajaran IPA. 2. Penelitian yang ditulis oleh David Yoga Hardianto membahas keefektifan penerapan Mind mapping sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA pada peserta didik. Metode penelitian yang di gunakan yaitu PTK (Classrom Action and Research). Hasil penelitiannya adalah Penerapan Mind mapping sebagai media pembelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA pada peserta didik Kelas IV SD Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014. Siklus I Pretes 10, 7% Postes 25%, Siklus II Pretes 26, 92% Postes 76,92%, Siklus III Pretes 42,86% Postes96,43%. Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, dan pada pembelajaran IPA.37 3. Penelitian yang ditulis oleh Nadya Yulianti membahas tentang cara meningkatkan berpikir kreatif peserta didik, mind mapping dapat mempengaruhi cara berpikir kreatif peserta didik, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cara berpikir kreatif peserta didik, manfaat yang bisa didapatkan dari cara berpikir kreatif, sekolah berperan dalam peningkatan 37 David Yoga Hardiyanto, “Penerapan mind mapping sebagai media dalam meningkatkan kemampuan belajar Ipa pada peserta didik kelas IV Sd Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalogan”. Skripsi, Semarang: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES, 2013. 23 berpikir kreatif peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan TKV dan TKF. Hasil analisis data serta pengujian hipotesis dengan menggunakan t-analisis kovarians disumpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan cara berpikir kreatif peserta didik antara peserta didik yang diberikan mind mapping training dengan peserta didik yang tidak diberikan. Perbedaan penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu dan tempat penelitian, pembelajaran yang diteliti yaitu IPA dan analisis data.38 4. Penelitian Yang Ditulis Oleh Isnaini Arifah membahas pengaruh penerapan metode mind map terhadap kreativitas peserta didik, pengaruh penerapan metode mind map terhadap prestasi belajar peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas dengan pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan observasi. Hasil penelitian dilakukan pada tiga tahap siklus, dan ketiganya menunjukkan nilai kreativitas sebesar 76%, 84,7%, dan 77,43%. Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah, metode penelitian, dan pada pembealjaran yang diteliti yaitu Kimia. 39 5. Penelitian oleh Laily muwaffiqoh membahas kemampuan baca tulis alQur‟an menggunakan metode Iqro’ peserta didik Bagaimana hasil belajar mata pelajaran al-Qur‟an Hadis peserta didik, korelasi positif antara 38 Nadya Yulianty S, “Pengaruh Mind Mapping Training Terhadap berpikir kreatif peserta didik SMU Muhammadiyah 4 Jakarta, Skripsi, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2007 39 Isnaini Arifah, “Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X Di SMA N 1 Karanganom Klaten Jawa Tengah”, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. 24 kemampuan baca tulis al-Qur‟an menggunakan metode Iqro’ dengan hasil belajar mata pelajaran al-Qur‟an Hadis peserta didik. Metode penelitian ini dengan metode kuantitatif pengumpulan data melalui tes dan observasi. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara baca tulis qur‟an dengan metode iqro memiliki korelasi yang tinggi sebesar 71%. Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada rumusan masalah, metode belajar, dan pembelajarannya yaitu Qur‟an dan Hadist.40 C. Kerangka Pikir Pembelajaran tematik menuntut peserta didik untuk mengembangkan idenya sendiri atau perlu adanya kreativitas peserta didik, hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik. Salah satu metode yang melibatkan peserta didik secara aktif dan membutuhkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran adalah metode mind mapping. Metode mind mapping merupakan metode atau cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Mind mapping menggapai pikiran dari segala arah dan sudut, serta dapat memusatkan pikiran (konsentrasi) peserta didik. Metode mind mapping merupakan salah satu inovasi pendidikan karena dapat digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan. 40 Laily Muwaffiqoh, “Studi Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis Al-Quran Menggunakan Metode Iqro‟ dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Peserta didik Kelas IV MI AL-Iman Sorogenan BANTUL”, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018. 25 D. Hipotesis Peneltian Semua istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata: huppo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori), karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya maka perlu diuji kebenarannya.Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.Atas dasar definisi diatas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.41 Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis Alternatif (𝐻𝑎 ) : “Ada korelasi positif antara metode mind mapping dengan berpikir kreatifpeserta didik pada pembelajaran tematik”. Hipotesis Nihil (𝐻0 ) : “Tidak ada korelasi positif antara metode mind mapping dengan berpikir kreatifpeserta didik pada pembelajaran tematik”. 41 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Manual dan SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 38. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa ingin diketahui.42 Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.43 Penelitian kuantitatif meliputi dua kategori utama, yaitu penelitian kuantitatif bersifat eksperimental dan penelitian kuantitatif noneksperimental.Penelitian kuantitatif yang bersifat eksperimental terdiri dari metode penelitian eksperimental murni, kuasi, lemah, dan subjek tunggal.Adapun penelitian 42 kuantitatif yang bersifat Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Yogyakarta: PGMI Press, 2017), hlm. 21. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Cet. ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 14. 43 27 nonekperimental terdiri dari metode deskriptif, survai, ekspos-fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan.44 Metode dalam korelasional.Tujuan penelitian penelitian ini menggunakan korelasional adalah metode untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.Menurut gay penelitian korelasional kadang-kadang diperlakukan sebagai penelitian deskriptif, terutama di sebabkan penelitian korelasional mendeskripsikan sebuah kondisi yang telah ada.45metode korelasional yang terdiri dari dua macam variabel yang dibedakan menjadi variabel bebas yaitu mind mapping dan variabel terikat berpikir kreatif peserta didik kelas IV pembelajaran tematik di SD IT Salsabila 3 Banguntapan. 2. Desain Penelitian Gambar paradigma penelitian X r Y r Berpikir kreatif Gambar model penelitian Mind mapping (X) peserta didik(Y) 44 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015) Cet. Ke-10, hlm. 53. 45 Emzir, metodologi penelitian pendidikan (kuantitatif & kualitatif) (Jakarta: Rajawali Per, 2013) hlm, 37 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul, Yogyakarta yang beralamat lengkapJalan Gatutkoco Jurugentong RT 10 RW 34 Banguntapan Bantul Yogyakarta Kode Pos 55198. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018, bulan Awal Bulan Maret hingga Akhir Agustus Tahun 2018. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda yang dijadikan objek penelitian.Sementara sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.46Penelitian inimenggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling) yaitu teknik penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan.Populasi kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Terdiri dari Empat kelas yaitu IVA, IVB, IVC,IVD. Adapun sampel yang telah digunakan dalam penelitian yaitu peserta didik kelas IVB.Kelas IVB terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan.Keseluruhan sampel yang digunakan sebanyak 25 peserta didik. 46 Lina Miftahul Jannah dkk, Materi Pokok Penelitian Kuantitatif (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013), hlm. 4.4-4.5. 29 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.47Variabel dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel dalam penelitian meliputi: a. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “mind mapping”. b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Berpikir kreatif” peserta didik kelas IV pembelajaran tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan”. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik adalah cara, Sedangkan Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah.48 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Teknik observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap 47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Cet. ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 60. 48 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 101. 30 objek penelitian.49Observasi yang telah dilakukan peneliti dan dibantu oleh guru kelas serta pendamping terlihat saat diberikan perintah membuat mind mapping peserta didik sangat antusias dalam mengerjakan.Pengelolaan kelas yang baik juga dilakukan oleh guru dimana penataan kursi dan meja yang dibuat membentuk huruf “U” ternyata efektif untuk peserta didik dalam belajar. Terlihat sangat jelas perbedaan saat penaatan bangku klasikal peserta didik mudah jenuh sedangkan saat dilakukan perubahan penaatan kursi dan meja membentuk huruf “U” setiap peserta didik aktif dan lebih memudahkan guru dalam member perhatian dan pengecekan setiap peserta didik. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.50Wawancara ini dilakukan dengan membuat serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada wali kelas IVB SD IT Salsabila Banguntapan yaitu ibu isna nurfiyanti.Hasil wawancara sangat memuaskan, ternyata ibu isna juga menggunkan metode mind mapping sebgai skripsi beliau. Menurut ibu isna mind mapping dan berpikir kreatif berhubungan erat. Beliau menggunakan mind mapping sejak pertama kali megajar sebagai guru dan metode ini sangat memudahkan peserta didik 49 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 140. 50 Ibid., hlm. 138. 31 untuk belajar dan mind mapping juga menuntun siswa aktif dan berpikir kreatif saat merangkum sebuah materi menjadi sebuah peta konsep. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.51Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdiri, visi misi, tujuan sekolah, keadaan sekolah, keadaan guru, karyawan dan peserta didik, keadaan sarana dan prasarana di SDIT Salsabila Banguntapan. 2. Instrumen Pengumpulan Data Angket atau kuesioner merupakan salah satu bentuk instrumen penilaian yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada peserta didik untuk memberikan respon sesuai dengan keadaan siswa. Penyusunan angket bisa berbentuk skala likert, daftar cek maupun skala lajuan.Langkah-langkah menyusun angket yaitu menetapkan variabel yang akan dinilai, merumuskan definisi konseptual, menyusun kisi-kisi angket. 51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 274. 32 Variabel penelitian Teori Mind Mapping Tabel III.1 Kisi-Kisi Angket Mind Mapping Instrumen Sub variabel Indikator angket Menentukan ide utama yang dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. Peserta didik dapat menuliskan mind map dan memulainya dari bagian tengah kertas kosong di kelas dengan caranya sendiri didalam kelas. Gunakan Peserta didik gambar (simbol) dapat untuk ide utama, menggambarkan 33 No item Saya membuat mind map dengan kemampuan sendiri. 1 Saya memulai menuliskan mind ma dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. 2 Saya memulai menuliskan mind map dari tengah dari menyebar keseluruh bagian kertas. 3 Saya menggambarkan gambar untuk 6 gambar berbagai macam bermakna seribu gambar pada mind map nya kata dan dengan kreasinya sendiri didalam kelas. Gunakan warna, bagi otak warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. Peserta didikdapat menggunakan warna pada mind map nya dengan tepat didalam kelas. 34 ide utama dengan tepat didalam kelas. Saya menggambarkan gambar untuk ide utama pada bagian tengah kertas kosong dengan tepat didalam kelas. 7 Saya menggambarkan gambar sebagai titik focus mind map dengan tepat didalam kelas. 8 Saya menggunakan warna pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. 10 Saya mewarnai mind map nya dengan berbagai macam warna dengan sangat baik dan tepat 11 didalam kelas. Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Peserta didik dapat menggunakan cabang-cabanf pada mind map nya dengantepat didalam kelas. 35 Saya mewarnai gambar, tulisan, dan cabang pada mind map nya dengan baik didalam kelas. 12 Saya menggambarkan cabang-cabang pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. 13 Saya menghubungkan setiap cabangcabang mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. 14 Saya menghubungkan cabang ke gambar dengan sangat baik dan 15 tepat didalam kelas. Variabel penelitian Kemampuan berpikir kreatif peserta didik Buatlah garis hubung yang melengkung karena garis lurus akan membosankan otak. Peserta didik dapat menggambarkan garis melengkung pada mind map nya dengan tepat didalam kelas. Saya menggambarkan cabang dengan garis melengkung pada mind map dengan kreasinya sendiri di didalam kelas. 9 Saya menggambarkan cabang dengan garis melengkung pada mind map dengan kreasinya sendiri di didalam kelas. Peserta didik dapat menuliskan kata kunci pada mind map nya dengan baik didalam kelas. Saya menuliskan kata kunci untuk setiap garis dengan pengetahuannya sendiri didalam kelas. 5 Gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk memperjelas kata kunci. Peserta didik dapat menggambarkan gambar pada setiap cabang dengan tepat didalam kelas. Saya menggambarkan gambar pada setiap cabang dengan kemampuannya sendiri didalam kelas. 4 Tabel III.2 Kisi-Kisi Angket Berpikir kreatif Instrument Sub variabel Indikator angket Kefasihan adalah kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau Peserta didik dapat mengajukan banyak pertanyaan di kelas dengan baik. 36 Saya senang bertanya saat pembelajaran berlangsung. No item 1 pertanyaan dalam jumlah yang banyak. Peserta didik dapat menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan didalam kelas dengan baik. Peserta didik dapat bekerja lebih cepat dari teman lain di dalam kelas dengan baik. Fleksibilitas adalah Peserta didik dapat 37 Saat pembelajaran, jika saya tidak mengerti sya segera bertanya. 2 Saya segera bertanya jika ada yang tidak saya mengerti dalam belajar. 3 Jika ada pertanyaan dari guru saya berusaha untuk menjawabnya. 4 Sayamenjawab pertanyaan dari guru dengan lebih dari satu jawaban. 5 Saya berlombalomba dengan teman yang lain untuk selesai lebih awal dalam menjawab soal. 6 Saya sering diminta guru untuk mengerjakan soal di papan tulis dan menjelaskannya. 7 Saya memberi tanggapan jika 15 kemampuan untuk menghasilkan banyak macam pemikiran, dan mudah berpindah dari jenis pemikiran tertentu ke jenis pemikiran lainnya. memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah didalam kelas dengan baik. Peserta didik dapat menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda didalam kelas dengan baik. 38 guru menampilkan gambar atau bercerita. Saat guru menampilkan gambar atau bercerita saya akan memberi tanggapan. 16 Saya ikut memberikan tanggapan jika guru menampilkan gambar atau bercerita. 17 Saya selalu memberikan contoh yang berbeda dengan contoh yang diberikan guru. 18 Saya memberikan contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berbeda dari contoh yang 19 diberikan guru. 1. Peserta didik dapat memikirkan macam-macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan nya didalam kelas dengan baik. Orisinalitas adalah kemampuan untuk berpikir dengan cara baru atau dengan ungkapan yang unik, dan kemampuan untuk menghasilkan pemikiranpemikiran yang tidak lazim daripad pemikiran yang jelas diketahui. Peserta didik dapat memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang lain didalam kelas dengan baik. 39 Saya menanggapi masalah yang diberikan guru dengan cara yang berbedabeda. 20 Saat mengerjakan soal yang diberikan guru, saya menjawabnya dengan cara baru yang lebih mudah. 21 Dalam pembelajaran saya senang mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. 22 Saat berdiskusi 23 saya senang mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. Elaborasi adalah kemampuan untuk menambah atau merinci hal-hal yang detail dari suatu objek, gagasn, atau situasi. Peserta didik dapat memberikan gagasan yang baru dalam menyelesaikan masalah didalam kelas dengan baik. Saat berdiskusi saya mengajukan gagasan yang baru dalam menyelesaikan soal dengan cara lebih mudah. 24 Peserta didik dapat memberikan penyelesaian yang baru setelah mendengar atau membaca gagasan didalam kelas dengan baik. Saya mencoba mengerjakan soal dengan gagasan baru yang menurut saya dapat mempermudah menyelesaikan permasalahan. 25 Peserta didik dapat mencari arti lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci didalam kelas dengan baik. Dalam mengerjakan soal saya selalu berusaha untuk memahaminya dan mengerjakan dengan langkahlangkah yang terperinci. 8 Saya mengerjakan soal dengan langkah-langkah yang rinci dan 9 40 teliti untuk memahaminya. Peserta didik dapat mengembangkan gagasan orang lain didalam kelas dengan baik. Peserta didik dapat membangun keterkaitan antar konsep didalam kelas dengan baik. Dalam pembelajaran saya selalu menambahkan gagasan yang diajukan teman saya. 10 Saat belajar saya membantu teman untuk mengerjakan soal. 11 Saya menambahkan jawaban teman yang kurang lengkap di papan tulis. 12 Saya selalu mencari kesamaan antara dua kejadian yang berbeda. 13 Dari dua kejadian yang berbeda, saya berusaha mencari kesamaan konsepnya. 14 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Kemudian, instrumen tes dikatakan dapat 41 dipercaya (reliable) apabila memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali.52 1. Pengujian Validitas Instrumen a. Pengujian validitas konstrak Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka selanjutya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang isntrumen yang telah disusun itu.Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berlandaskan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen.Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil.Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. b. Pengujian validitas isi Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.Secara teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen.Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan 52 Ibid, hlm. 252. 42 yang telah dijarkan dari indikator.Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakuak dengan mudah dan sistematis. c. Pengujian validitas eksternal Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan faktafakta empiris yang terjadi di lapangan. Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.53 Adapun uji validitas eksternal yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: rxy = N ∑XY − ∑X −(∑Y) [N∑X 2 −(∑X)2 ] [N∑Y 2 −(∑Y)2 ] Keterangan: rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment N = Number of Cases ∑XY =Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X ∑Y = Jumlah seluruh skor Y Instrumen penelitian ini berjumlah dua lembar angket pernyataan, dimana lembar pernyataan untuk mind mapping berjumlah lima belas aspek pengamatan dan untuk lembar pernyataanberpikir kreatifdua puluh lima aspek yang diamati.Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 22 for Windows, didasarkan pada korelasi antara skor butir dengan skor total.54 Hasil analisis perhitungan validitas ini (r hitung) kemudian di konstribusikan dengan “r” table pada taraf 53 54 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …, hlm. 177-183. Eko Putro Widyoko, Penilaian hasil pembelajaran di sekolah…., hlm 283. 43 signifikansi 5% dengan N=25. Jika harga “r” hitung lebih besar daripada “r” tabel maka butir aspek lembar pengamatan di nyatakan valid.Dan sebaliknya, jika “r” hitung lebih kecil dari “r” tabel maka butir aspek lembar pengamatan dinyatakan tidak valid. Hasil analisis menggunakan software SPSS versi 22for Windows telah terlampir, data yang di peroleh sebagai berikut: Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Mind Mapping No Aspek Validitas Keterangan Pernyataan “r” hitung “r” tabel 1 0,585 0,396 Valid 2 0,557 0,396 Valid 3 0,564 0,396 Valid 4 0,502 0,396 Valid 5 0,482 0,396 Valid 6 0,767 0,396 Valid 7 0,708 0,396 Valid 8 0,617 0,396 Valid 9 0,550 0,396 Valid 10 0,456 0,396 Valid 11 0,584 0,396 Valid 12 0,550 0,396 Valid 13 0,564 0,396 Valid 14 0,704 0,396 Valid 15 0.644 0,396 Valid Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa lima belas aspek pernyataan valid. Ini dapat dilihat dari korelasi skor butir dengan skor total lebih besar dari 0,396. 44 Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Berpikir Kreatif Validitas No Aspek Keterangan “r” “r” Pernyataan hitung tabel 5% 1 0,715 0,396 Valid 2 0,469 0,396 Valid 3 0,643 0,396 Valid 4 0,744 0,396 Valid 5 0,877 0,396 Valid 6 0,709 0,396 Valid 7 0,709 0,396 Valid 8 0,838 0,396 Valid 9 0,784 0,396 Valid 10 0,706 0,396 Valid 11 0,666 0,396 Valid 12 0,631 0,396 Valid 13 0,631 0,396 Valid 14 0,622 0,396 Valid 15 0,563 0,396 Valid 16 0,709 0,396 Valid 17 0,622 0,396 Valid 18 0,541 0,396 Valid 19 0,666 0,396 Valid 20 0,631 0,396 Valid 21 0,706 0,396 Valid 22 0,550 0,396 Valid 23 0,602 0,396 Valid 24 0,643 0,396 Valid 25 0,666 0,396 Valid Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dua puluh lima aspek pernyataan valid. Ini dapat dilihat dari korelasi skor butir dengan skor total lebih besar dari 0,396. 45 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen berbentuk uraian pada umumnya menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan namaRumus Alpha. Adapun rumus alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:55 𝑟11 = ( 𝑛 𝑛 −1 ∑ 𝑆𝑖 2 ) (1 - 𝑆𝑡 2 ) Keterangan: 𝑟11 = Koefisien reliabilitas instrumen. N = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes. 1 = Bilangan konstan ∑ 𝑆𝑖 2 = Jumlah varian skor dari tiap butir item. ∑𝑡 2 = Varian total. Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (𝑟11 ) pada umunya digunakan patokan sebagai berikut:56 a. Apabila𝑟11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti instrument yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabititas yang tinggi. b. Apabila 𝑟11 lebih keci dari pada 0,70 berarti instrument yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi. Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 for Windows.Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 55 56 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …, hlm. 185. Anas Sudjono, Pengantar Evalluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 209 46 Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas X Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,699 ,704 15 Pada tabel di atas diketahui bahwa koefisien reliabilitas untuk mind mapping memperoleh alpha sebesar 0,704 lebih besar dari 0,700.Maka dari itu tes yang sedang diuji dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Cronbach's Alpha ,473 Tabel III.6 Hasil Uji Reliabilitas Y Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,644 25 Pada tabel di atas diketahui bahwa koefisien reliabilitas untuk berpikir kreatif memperoleh alpha sebesar 0,644 lebih besar dari 0,500.Maka dari itu tes yang diuji dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab 47 rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.57 1. Analisis Awal Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.Dalam tahap ini peneliti melakukan koding, skoring, meghitung, dan membuat tabulasi data yang diperoleh. Koding dibuat menjadi per bahasan, mulai dari Tes Kreativitas Figural (TKF) dan mind map selanjutnya diberi skoring untuk setiap jawaban. Setelah diperoleh data secara keseluruhan dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS dan analisis statistik. Rumus untuk mengetahui apakah adakah korelasi yang signifikan pemberian mind mapping terhadap berpikir kreatif dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment. Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel, yang koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment). Kuat lemahnya atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel yang sedang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan “r” disebut juga “r” Product Moment. Ada beberapa macam cara yang dapat dipergunakan untuk mencari angka korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut: Dengan cara menghitung Deviasi Standarnya terlebih dahulu. Ibid…, hlm. 207. 57 48 1) Dengan cara memperhitungkan skor-skor aslinya atau ukuranukuran kasarnya. 2) Dengan cara memperhitungkan Mean-nya (yaitu mencari Nilai Rata-Rata Hitung dari variabel-variabel yang dicari korelasinya). 3) Dengan cara memperhitungkAn selisih deviasi dan variabelvariabel yang dikorelasikan, terhadap Mean-nya. 4) Dengan cara memperhitungkan selisih dari masing-masing skor aslinya atau angka kasarnya.58 Sebelum melakukan analisis korelasi terhadap dua variabel dalam penelitian ini terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis 2. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak.Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan softwareSPSS 22 for Windows. Langkah-langkahnya sebagai berikut: (a) Menentukan hipotesis H0 = data distribusi normal H1 = data tidak berdistribusi normal. (b) Menentukan α Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95%, jadi α = 0,05 58 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 190-192. 49 (c) Menetukan kriteria penerimaan hipotesis H0 akan diterima jika nilai signifikasi yang diperoleh dari perhitungan dengan software SPSS versi 22 for Windows lebih besar dari atau sama dengan 0,05 (sig. ≥ α). (d) Melakukan uji normalitas. Rumus sebagai berikut: X2 = (Oi − Ei) Ei Keterangan: X2 =Nilai X2 Oi =Nilai Observasi. Ei =Nilai Harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (totai frekuensi) (pi x N). N =Banyaknya angka pada data (total frekuensi). Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Hoditerima ; Ha ditolak.Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima. (e) Menarik kesimpulan Jika nilai signifikansi ≥ α, maka 𝐻0 diterima. Jika nilai signifikansi ≤ α, maka 𝐻0 ditolak. 2) Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat.Uji linieritas yang digunakan adalah uji F signifikan 5%.Selanjutnya 𝐹ℎ𝑖헼𝑢𝑛𝑔 dikonsultasikan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terdapat hubungan linier antara variabel bebas 50 terhadap variabel terikat.Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier. Adapun pedomannya sebagai berikut: Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka pengaruh tidak linier. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka pengaruh linier.59 3. Analisis Akhir Analisis akhir dilakukan setelah melakukan uji prasyarat analisis. Apabila data yang diuji berdistribusi normal, maka teknik analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik.60 Terdapat beberapa teknik analisis statistik parametrik untuk uji hipotesis asosiatif, diantaranya Korelasi Product Moment, Korelasi Ganda, dan Korelasi Parsial.61Teknik analisis statistik parametrik yang digunakan dalam penelitian ini untuk uji hipotesis asosiatif (hubungan/korelasi) yaitu teknik korelasi Product Moment. Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel, yang koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment). Kuat lemahnya atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel yang sedang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi yang 59 Risma Istiarini & Sukanti, “Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1, 2012, hlm. 100. 60 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 124. 61 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 227. 51 dilambangkan dengan “r” disebut juga “r” Product Moment. Ada beberapa macam cara yang dapat dipergunakan untuk mencari angka korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut: 1) Dengan cara menghitung deviasi standarnya terlebih dahulu. 2) Tanpa menghitung deviasi standarnya terlebih dahulu. 3) Dengan cara memperhitungkan skor-skor aslinya. 4) Dengan cara mencari nilai rata-rata variabel-variabel yang dicari korelasinya. 5) Dengan cara memperhitungkan selisih deviasi dan variabelvariabel yang dikorelasikan terhadap nilai rata-ratanya. 6) Dengan cara menghitung selisih dari masing-masing skor aslinya.62 Setelah melakukan uji prasyarat analisis, kemudian langkah selanjutnya adalah mencari indeks korelasi “r” product moment. Indeks korelasi “r” product moment dapat dicari dengan menggunakan rumus: rxy = N ∑XY − ∑X −(∑Y) [N∑X 2 −(∑X)2 ] [N∑Y 2 −(∑Y)2 ] Keterangan: rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment N = Number of Cases ∑XY=Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X ∑Y = Jumlah seluruh skor Y 62 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 190-192. 52 Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment (rxy ), pada umumnya menggunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut: Tabel III.7 Pedoman Interpretasi Data Besarnya”r” Product Interpretasi Moment (𝒓𝒙𝒚 ) 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y). 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. Kemudian untuk menentukan data penelitian signifikan atau tidak, menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah diajukan, interpretasi juga menggunakan tabel nilai “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment (rt ), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom-nya (df) yang rumusnya adalah: df = N – nr Keterangan: df = degress of freedom N = number of cases nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan63 63 Ibid…, hlm. 194. 53 Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = 𝑟2 x 100% Keterangan: KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Pengamatan dilakukan pada bulan oktober 2018 yaitu pada tanggal 1. Data yang diperoleh sebagai berikut: TABEL IV.1 Data Hasil Mind Mapping dan Berpikir Kreatif No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama Alvarrel Reyhan Gusti Saputra Aufa Fikri Nugroho Bayyusuf Hidayat Ezra Rama Roost Aputra Farel Albert Hafizh Muhammad Aufa Hafsa Sekar Kinasih Haida Nafisah Nurfadillah Hanif Naufal Dzaky Ika Nugraheni Cahyaningrum Jasmine Aulia Megantara Putri Luthfia Widi Hanifah Fatin Kimya Zumratul Azkiyah Maharani Putri Patricia Marmora Marsha Fatikha Muhammad Rasya Fitrah Nadia Alifia Andreany Nadia Nur Lathifa Nanda Haura Cahyadewi Nisrina Rahadatul Aisy Noviandra Maula Nurhuda Quthaifa Zahra Awwaliya Reno Adi Putra Dewangga Syifaul Qolbi Putri Irawan Tahta Aura Ayu Bunga 55 Mind Map Berpikir Kreatif 91,67 76 83,33 83,33 66,67 88,33 80 81,67 85 85 85 81 79 51 78 78 79 81 81 81 96,67 95 83,33 88,33 88,33 78,33 90 85 88,33 85 88,33 90 90 86,67 95 91,67 82 85 79 56 82 84 83 77 81 82 83 84 76 83 Dari data hasil mind mapping dan berpikir kreatif diatas, pada pembelajaran tematik tema 9 materi hak dan kewajiban terhadap lingkungan diperoleh nilai tertinggi untuk mind mapping sebesar 96,67 dan berpikir kreatif sebesar 95. 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data distribusi normal atau tidak berdistribusi normal.Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 22 for Windows.Hasil dari uji normalitasnya adalah sebagai berikut: TABEL IV.2Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 25 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 6,99480719 Most Extreme Absolute ,117 Differences Positive ,117 Negative -,087 Test Statistic ,117 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d Berdasarkan tabel uji normalitas diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,20> 0,05 yang memiliki arti bahwa nilai residual berdistribusi normal. 56 b. Uji Liniearitas Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat.Dalam penelitian ini, uji liniearitas dengan bantuan software SPSS 22 for Windows. Hasil dari uji liniearitas adalah sebagai berikut: TABEL IV.3Uji Liniearitas Anova table berpikir Between kreatif * Groups mind mapping Sum of Squares (Combined) 1305,66 7 Linearity 806,168 Deviation from Linearity Within Groups Total Mean Square Df F Sig. 11 130,567 2,012 ,112 12,42 1 806,168 5 ,003 499,499 10 55,500 908,333 2214,00 0 13 64,881 ,855 ,582 24 Berdasarkan tabel uji liniearitas diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,582 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahawa terdapat hubungan yang liniear antara variabel X dan Y. 3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji korelasi Product Moment karena hanya menggunakan satu variabel X dan satu variabel Y serta data yang diteliti berdistribusi normal. Uji korelasi Product Moment digunakan untuk mencari korelasi antar dua variabel, yang koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari perkalian dari 57 momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment). Kuat lemahnya atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel yang sedang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan “r” disebut juga “r” Product Moment.Peneliti menggunakan bantuan software SPSS 22 for Windows untuk melakukan analisis korelasi ini. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut: mind mapping berpikir kreatif TABEL IV.4 Correlations mind mapping Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed) N 25 Pearson ,750** Correlation Sig. (2-tailed) ,000 N 25 berpikir kreatif ,750** ,000 25 1 25 Berdasarkan data diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 maka diketahui terdapat hubungan antara X dan Y yang berarah positif dan derejat hubungan sebesar 0,750 termasuk dalam kategori kuat atau tinggi. Dari analisis di atas ternyata korelasi variabel X (mind mapping) dengan variabel Y (berpikir kreatif) sebesar 0,750. Jika dikonsultasikan dengan interpretasi angka indeks korelasi, korelasi variabel X (mind mapping) dengan variabel Y (berpikir kreatif) berada diantara 0,70 - 0,90 sehingga korelasi yang terdapat dari kedua variabel tersebut kuat atau 58 tinggi. Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi variabel X (mind mapping) dengan variabel Y (berpikir kreatif) itu positif atau tidak, maka “r” hasil analisis dibandingkan dengan “r” tabel. Sebelum membandingkannya, maka terlebih dahulu mencari degree of freedom-nya atau dfnya dengan rumus df= N-nr. Berdasarkan data di atas, peserta didik yang menjadi sampel subjek penelitian berjumlah 25 orang. Dengan demikian diketahui bahwa N= 25, variabel yang dikorelasikan adalah variabel X (mind mapping) dan variabel Y (berpikir kreatif), sehingga variabel yang dikorelasikan atau nr= 2. Maka dengan mengacu pada rumus di atas kita peroleh degree of freedom-nya atau derejat bebasnya sebesar df = 25-2 = 23. Dengan “df” sebesar 23 dapat dikonsultasikan dengan nilai “r” baik pada taraf sognifikan 5% maupun taraf signifikan 15. Dengan melihat “r” tabel diperoleh hasil sebagai berikut: Pada taraf signifikansi 5% = 0,413 Pada taraf signifikansi 1% = 0,526 Dari analisis tersebut, ternyata korelasi anatara mind mapping dengan berpikir kreatif pada uji pengamatan satu dan tiga lebih besar dengan “r” tabel atau “rt” pada taraf signifikansi 5% maupun 1% yaitu 0,750> 0,413/0,526. Dengan demikian hipotesis alternatife untuk uji pengamatan satu dan dua (𝐻𝑎) diterima, hal ini berarti ada korelasi positif antara mind mapping dengan berpikir kreatif. 59 B. Pembahasan 1. Hasil Uji Pengamatan Mind Mapping dan Berpikir kreatif Tema 9 Peserta Didik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Untuk mengetahui tingkat korelasi antara mind mapping dengan berpikir kreatif, peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil lembar pengamatan dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh lembar pengamatan mind mapping dan juga menjumlahkan nilai yang diperoleh lembar pengamatan berpikir kreatif. Peneliti melakukan pengamatan sebanyak tiga kali. Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi untuk variabel X (mind mapping).Tujuannya adalah menggambarkan pembagian variabel yang diteliti. Langkahnya sebagai berikut: a. Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 ×1,39 = 5,29 Jadi jumlah kelas interval 5.Pada kesempatan ini digunakan 5 interval kelas. b.Menghitung rentang data Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1. Data terbesar = 96,67 dan terkecil = 66,67. Jadi 96,67-66,67 = 30. c. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas 30: 5 = 6. d.Menyusun interval kelas 60 Penyusunan interval kelas dimulai dari data terkecil yaitu 66,67 agar lebih komunikatif dimulai dari angka 65.64 Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai X sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. . TABEL IV.5 Interval Nilai X Interval Frekuensi absolute 65-69 1 70-74 75-79 1 80-84 5 85-89 11 90-94 5 95-100 2 Jumlah 25 Frekuensi relative 4% 4% 20% 44% 20% 8% 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil mind mapping (X)frekuensi terbanyak yaitu pada skor 85-89 sebanyak 11 peserta didik dengan nilai presentase 44%. Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi untuk variabel Y (berpikir kreatif).Tujuannya adalah menggambarkan pembagian variabel yang diteliti. Langkahnya sebagai berikut: a. Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 ×1,39 = 5,29 Jadi jumlah kelas interval 5.Pada kesempatan ini digunakan 5 interval kelas. b. Menghitung rentang data Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1. 64 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 36-37. 61 Data terbesar = 95 dan terkecil = 51. Jadi 95-51 = 44. c. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas 44: 5 = 8,8. d. Menyusun interval kelas Penyusunan interval kelas dimulai dari data terkecil yaitu 51 agar lebih komunikatif dimulai dari angka 50.65 Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai Y sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. TABEL IV.6 Interval Nilai Y Interval Frekuensi absolute 51-55 1 56-60 1 61-65 66-70 71-75 76-80 8 81-85 14 86-90 91-95 1 96-100 Jumlah 25 Frekuensi relative 4% 4% 32% 56% 4% 100% Dari tabel di samping dapat diketahui bahwa hasil berpikir kreatif (Y)frekuensi terbanyak yaitu pada skor 81-85 sebanyak 14 peserta didik dengan nilai presentase 56%. 65 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 36-37. 62 2. Indeks Korelasi Antara Mind Mapping Berpikir kreatif Peserta Didik Kelas IV Pada Pembelajaran Tematik Tema 9 SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, diketahui bahawa indeks korelasi antara mind mapping dengan berpikir kreatif(𝑟𝑥𝑦) yang dilakukan pengamatan mendapatkan hasil 0,750 berada diantara 0,70-0,90 sehingga korelasi yang terdapat dari kedua variabel tersebut kuat atau tinggi. Langkahnya selanjutnya adalah memnentukan degrees of freedomnya. Setelah itu dikonsultasikan dengan “r” tabel baik pada taraf signifikansi 1% mapun pada taraf signifikansi 5%, arah korelasinya adalah positif. Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Untuk mengetahui besar hubungan anatar kedua variabel X dan variabel Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi yaitu: KP = r2 x 100% KP = r2 x 100% KP = (0,750)2 x 100% = 56,25% Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa mind mapping peserta didik dipengaruhi oleh berpikir kreatif sebesar 56,25% dan untuk sisanya 43,75% ditentukan oleh faktor lain. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif anatara mind mapping dengan berpikir kreatif, namun masih terdapat faktor internal maupun eksternal 63 yang mempengaruhi hasil mind mapping. Faktor internal lain misalnya faktor jasmani, faktor psikologis, dan kondisi rohani.Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik misalnya kondisi lingkungan sekitar peserta didik baik dari keluarga, sekolah maupun masyarakat. Terlepas dari hal tersebut, SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul terkhusus kelas IV B yang di ajar oleh ibu Isna Nurfiyanti memang sudah menerapkan metode mind mapping sejak awal pembelajaran. 64 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan dengan judul “Korelasi antara Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Tema 9 Kayanya Negeriku Subtema 2 Pemanfaatan Kekayan Alam di Indonesia Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara mind mapping dengan berpikir kreatif, hubungan keduanya berada pada kategori “kuat atau tinggi”. Hal ini dibuktikan dengan hasil lembar pengamatan X dan Y. Setelah dikonsultasikan dengan nilai “r” tabel product moment baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima, sedangkan hipotesis nihil (H0) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi berarah positif antaramind mapping dengan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran tematik kela IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul dengan derajat hubungan sebesar 0,750.Besar hubungan antara kedua variabel X dan Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi diperoleh hasil 56,25%. Artinya mind mapping dipengaruhi oleh berpikir kreatif sebesar 56,25% dan untuk sisanya 43,75% ditentukan oleh faktor lain. 65 B. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahawa dalam penellitian ini pasti banyak terjadi kendalan dan hambatan.Hal ini bukan disebabkan oleh faktor kesengajaan, namun terjadi karena keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor Waktu Faktor waktu berperan penting dalam menunjang keberhasilan penelitian ini.Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini kurang dapat membagi waktu sehingga semakin memperlambat penelitian ini. 2. Faktor Biaya Meskipun biaya bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kendala dalam penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya biaya memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan dalam penelitian. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang minim maka penelitian akan terhambat. Karena dalam penelitian ini dibutuhkan biaya yang cukup banyak sehingga penelitian ini menjadi terhambat yang seharusnya selesai lebih cepat. 3. Faktor Kemampuan Dalam melakukan penelitian pengetahuan.Dengan demikian, peneliti tidak lepas dari menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam pengetahuan dalam membuat karya ilmiah.Namun peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk 66 melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. C. Saran 1. Saran bagi Peneliti Selanjunya Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencari materi pokok permasalahan lain yang kemungkinan mempengaruhi berpikir kreatif peserta didik, supaya ke depannya dapat memberikan sumbangan dan ide-ide baru kepada peserta didik, guru dan sekolah. 2. Saran bagi Guru Kelas Seorang guru diharapakan dapat memberikan motivasi belajar pada peserta didik agar lebih bersemangat dalam meningkatkan hasil belajar dan mampu membangkitkan berpikir kreatif peserta didik.Selain itu diharapkan dapat menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang tepat bagi perkembangan peserta didik. 3. Saran bagi Peserta Didik Peserta Didik diharapkan lebih meningkatkan kreativitasnya dalam belajar, agar kelak menemukan hal-hal baru yang bisa membanggakan sekolah dan Indonesia di kancah internasional dalam hal pendidikan yang lebih maju dan modern. 4. Saran bagi Orang Tua Orang tua hendaknya mendukung anak dalam segala hal.Tidak hanya mendukung dalam faktor materi, namun juga dalam faktor 67 motivasi dan perhatian tinggi terhadap anak. Karena setiap anak tergantug kepada cara didik orang tua mereka. 68 DAFTAR PUSTAKA QS : An-Nahl : 78. Bandung, Syaamil Quran. Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur”an. Departemen Agama Republik Indonesia QS : At -Tien : 5. Bandung, Syaamil Quran. Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur”an. Departemen Agama Republik Indonesia Ahmad, Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada. Media Group, 2011 Arifah, Isnaini, “Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X Di SMA N 1 Karanganom Klaten Jawa Tengah”, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Arikunto,Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013. Aziza, Sulis Nur, “Penerapan Metode Mind mapping Peserta didik Kelas V Sd Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul”, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Penddidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. B. Johnson, PH.D. Elaine. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Learning Center, 2008 Buzan, Tony, Buku Pintar Mind mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Buzan, Tony, Buku Pintar Mind mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif,Jakarta: AV Publisher 2009 69 Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: J-ART, 2004, hlm. 282. Hardiyanto, David Yoga “Penerapan Mind mapping Sebagai Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Ipa Pada Peserta didik Kelas IV Sd Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalongan” ,Skrips, Semarang: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas ilmu pendidikan UNNES, 2013. Hasan Langgulung, Kreatifitas Dan Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka Al Husna, 1991 Hergenhahn, B.R. and Matthew H. Olson, Theories of Learning (Teori Belajar), Jakarta: Kencana, 2009. Istiarini, Risma & Sukanti, “Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1, 2012. Kemindikbud, “Perigkat dsan pencapaian pisa indonesia” dalam laman https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dancapaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan Lina Miftahul Jannah dkk, Materi Pokok Penelitian Kuantitatif,Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013. Majid, Abdul , Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Ssitem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replubik Indonesia, “Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Replubik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah” (n.d.), pasal 1 ayat 3. 70 Munandar, S.C.Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Penuntun bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999. Munandar, S.C.Utami, Kreativitas & Keterbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif &Bakat, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Muwaffiqoh, Laily, “Studi Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis AlQuran Menggunakan Metode Iqro‟ dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Peserta didik Kelas IV MI AL-Iman Sorogenan BANTUL”, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018. Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Remiswal dan Rezki Amelia, Format pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Manual dan SPSS, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015. Siswoyo, Dwi, Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2007. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Subhan, Muhammad, “Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur‟an”.Jurnal Pendidikan Islam, Vol 5 No. 1, 2010, Januari 2018, hlm 79. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Sugihartono, dkk.Psikologi pendidikan.Yogyakarta: UNY Press, 2012. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2012. 71 Sukmadinata,Nana Syaodih,Metode Remaja Rosdakarya, 2015. Penelitian Pendidikan, Bandung: Tilaar, Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneurship, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2012. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Yogyakarta: PGMI Press, 2017. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Warseno, Agus, dkk, Super Learning Praktik Belajar Mengajar yang Serba Efektif dan Mencerdaskan, Yogyakarta : Diva Press, 2011. Widodo Supriyono, Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004 Widyoko, Eko Putro, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016. Winarno, Surakhmad, Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito, 2004. Yuli Eko Siswono,Tatag, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 1, Februari 2008, hlm. 60-68. Yuli Eko Siswono,Tatag,Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018. Yulianty S, Nadya, “Pengaruh Mind Mapping Training Terhadap berpikir kreatifpeserta didik SMU Muhammadiyah 4 Jakarta, Skripsi, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2007. 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN 73 Lampiran I Profil Sekolah PROFIL SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN A. Profil SDIT Salsabila 3 Banguntapan 1. Identitas Lembaga a) Nama Lembaga b) Alamat Lembaga :SDIT Salsabila 3 Banguntapan :Jln. Gatutkoco Jurugentong RT 10 RW 34 Banguntapan Bantul Yogyakarta Kode Pos55198Website:sditsalbang.wordpress.c omTwitter: @sditsalbang Facebook: SDITSALSABILA 3 BANGUNTAPAN c) Nomor Telepon :0274- 45 1996 d) Surat Ijin Operasional :Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul No. 422/2463 e) Pemberi SK : Bupati Bantul, Nomor 10 tahun 2012 f) Nomor Statistik Sekolah : 102040116043 2. g) NPSN : 20411841 h) Nama Kepala Sekolah :Pandi Kuswoyo, M.Pd.I. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Visi sekolah “Terwujudnya Generasi Emas Qur`ani Indonesia 2045 yang cakap, cendekia dan berakhlak mulia”. Misi Sekolah 1. Melaksanakan Pembelajaran berbasis al Qur‟an dan sunah Nabi dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. 2. Melaksanakan Pembiasaan akhlaq mulia. 3. Melaksanakan Pelatihan untuk menumbuhkan dasar-dasar kecakapan hidup. 4. Melaksanakan program Pendampingan personal sesuai bakat, minat dan potensi anak. 74 Lampiran I Profil Sekolah 5. Membangun budaya belajar mandiri dalam membaca, menulis, berhitung dan berkarya. Tujuan Sekolah 1. Terlaksananya Pembelajaran berbasis al Qur‟an dan sunah Nabi dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. 2. Dapat Melaksanakan Pembiasaan akhlaq mulia. 3. Dapat Melaksanakan Pelatihan untuk menumbuhkan dasar-dasar kecakapan hidup. 4. Terlaksananya program Pendampingan personal sesuai bakat, minat dan potensi anak. 5. Terwujudnya budaya belajar mandiri dalam membaca, menulis dan berkarya. B. Program Kegiatan Sekolah Program Unggulan SDIT Salsabila 3 Banguntapan Program Unggulan 1. Tahfidzul Qur‟an (Juz 30) 2. Tahfidz ayat/surat pilihan 3. Tahfidz 40 Hadis pilihan 4. Tahfidz 40 doa sehari-hari 5. Islamic Habit Forming (Pembiasaan Perilaku Islami) 6. Outbond Kids 7. Field Trip/rihlah bahasa (Kunjungan lapangan) 8. Life Skill (pembekalan keterampilan hidup) 9. Pemeriksaan Kesehatan & Tumbuh Kembang Anak 10. Mabit (Malam Bina Iman & Taqwa) 11. Ritual story day / dongeng islami 12. Leadership (kepemimpinan) 13. Muhasabah/ motivasi 75 Lampiran I Profil Sekolah 14. Home Visit/Random Home Visit 15. Outdoor Activity 16. Ritual Story Day / Dongeng Islami 17. Arabic Kids 18. English Kids Program Unggulan ++ untuk kelas 5 dan 6 1. Klinik Belajar 2. Pendalaman Materi Ujian Sekolah dan UN 3. PIJAR (Pendampingan Fajar) 4. Excellent Base Camp 5. T-fEL for Kids 6. Computer Base Try Out Program Penunjang: 1. Manasik Haji 2. Latihan Qurban 3. Pengelolaan dan Penyaluran Zakat Fitrah 4. Pentas Seni/Drama 5. Tadabbur Alam 6. Reading Record (pembiasaan gemar membaca) 7. BAKSOS(Bakti Sosial) 8. Renang 9. Balon Cita-cita 10. Temu Tokoh 11. Rihlah / Outbond Family 12. Penugasan project mingguan Program Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler) 1. Pramuka 2. Pencak Silat 3. Seni Baca Al-Qur‟an 76 Lampiran I Profil Sekolah 4. Seni Hadroh 5. Seni Kaligrafi 6. Seni Tari 7. Futsal 8. Drumband 9. Dacil. C. Ketenagaan N O 1 2 3 4 5 6 7 8 DAFTAR PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KARYAWAN SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN STATUS NAMA TEMPAT PENDIDIKA (GTY/G JABATA TAMBAH LENGKAP&GE TANGGAL N TT/PTY/ N AN LAR LAHIR PTT) S2-Psikologi Pandi Kuswoyo, Banyuwangi,10 Kepala Pendidikan GTY M.Pd.I Agustus 1981 Sekolah Islam UMY S2-Pendidikan Wali Syahir Yogyakarta, 16 Waka Islam UII Kelas II GTY Rofiuddin, M.S.I Februari 1978 Sarpras A Yogyakarta Wali Agus Al Hamidi, Lamongan, 23 S1-Sosiologi Koordinato Kelas III GTY S.Sos.I Agustus 1979 Islam r BK B S1Wali Perbandingan Totok Sucahyo, Yogyakarta, GTY Kelas VI Agama Fak S.Th.I 4/13/1974 B UY UIN Suka Atiek Setyowati. Jakarta, 13 Januari S1-Kimia UIN Wali GTY S.Si 1986 Suka Kelas I D D3Manajemen Avi Susanti, Purbalingga, 17 PTY Admin Ka. TU Administrasi A.Md Mei 1987 AMA Yogyakarta S1-Ilmu Guru Mapel Arief Didit Bantul, 30 Keolahragaan Waka GTY Pendidikan Penjas Jatmiko, S.Pd Desember 1987 Kesiswaan Olahraga UNY Orkes Grobogan, 01 S1-Pendidikan Wali Warsito, S.Pd.Si GTY Januari 1985 Fisika UIN Kelas VI 77 Suka 9 M. Zainuri, Grobogan, S.Pd.Si Agustus 1985 10 Isna Nurfiyanti, Gunungkidul, 20 S.Pd Februari 1989 11 Amin Ngaziz Al Magetan, 19 Jawawi, S.Pd.I Desember 1988 12 Sarmadi, S.Pd.I Kayuara Kuning, 03 Desember 1987 13 Akhmad Wakhidillah Agung P., S.Pd.I Pasuruan, 21 Juli 1990 14 Juni S.Pd 15 Sulastri,S.Pd.Si 16 17 18 19 20 21 04 A S1-Pendidikan Matematika UIN Suka S1-PGSD UNY S1-Pendidikan Bahasa Arab UIN Suka S-PGMI UIN Suka S1Kependidikan Islam UIN Suka Lestari, Bantul, 06 Juni S1-PBI 1987 UAD FKIP GTY GTY GTY GTY GTY GTTY S1-Pendidikan Fisika UIN Suka GTTY Khairul S.Pd S1-Pendidikan Yahya, Sleman, 08 Mei Matematika 1987 UIN Suka GTTY Minzani S.Pd.I Aufa, Jepara, 23 April S1-PGMI UIN 1991 Suka GTTY Pati, 19 Mei 1989 Jurusan Catur Ratna Ngawi, 17 Akuntansi SMK PGRI 4 Pamungkas Sari November 1990 Ngawi Jurusan Otomotif SMK 2 Kulon Progo, 17 Negeri Raminto Pengasih di November 1990 Ponpes Darul Ulum Fatimah Bantul, 01 S1-Pendidikan Ismawati, S.Pd November 1989 Biologi UNY S1-Pendidikan Uli Nur Mila Semarang, 12 Mei Kimia UIN Astuti, S.Pd.Si 1992 Suka 78 Wali Kelas IV OPS B Waka Kurikulum Wali Kelas II D Wali Kelas I A Guru Mapel PAI Koordinato r Keagamaan Guru Mapel Bahasa Inggris Wali Koordinato Kelas II r Sarpras B Koordinato Wali r Kelas II Ekstrakurik C uler Wali Kelas V A Capeg Admin Umum Capeg Admin Pemasuk an Capeg Wali Kelas I B Capeg Wali Kelas I C 22 Anwari, S.Pd Grobogan, Maret 1991 27 23 Zuning Azizah, Magelang, 12 S.Pd November 1987 24 Irham S.Pd Baskoro, Yogyakarta, Juni 1989 11 25 Lilis S.Pd Karyani, Purworejo, Januari 1983 17 26 Narmi, SE Gunungkidul, Januari 1988 29 27 Kusriyanti, S.Pd Cilacap, Oktober 1991 15 Naris Wari Ratih Boyolali, 28 P, S.Pd Oktober 1990 Saelfa 29 S.Pd Capeg Wali Kelas III C Capeg Capeg Capeg Wali Kelas IV A Wali Kelas V B Admin Pengelua ran Guru Mapel Penjas Orkes S1-Bahasa & Seni 23 Pendidikan Bahasa Jawa UNY Honorer Sekolah Guru Mapel Bahasa Jawa S1FITK Blora, 03 Maret Kependidikan Islam UIN 1994 SUKA SMK Muhammadiya h Imogiri MA Matholi'ul Kajen 33 Ali Mansyur Pati, 20 Mei 1986 Falah Pati Shakti Devinta, Brebes, 09 Juni S1 34 S.Sos.I 1989 Komunikasi Subang, Januari 1989 Wali Kelas III A Honorer Sekolah Faza Fikar Sidik, Brebes, 26 Juni S1-FKIP S.Pd 1988 PGSD UST 32 Indra Irmawan Capeg S1-Pendidikan Kepelatihan Olahraga S1 Pendidikan Hafifah, Cimahi, 19 Juni Baha Inggris 1989 UAD Mawadah 30 Rahmawati, S.Pd.I 31 S1-Pendidikan Biologi UIN Suka S1-Pendidikan Bahasa Inggris UTM Magelang S1-Pendidikan Matematika UNY S1- Pendidikan Biologi UNNES S1 -Akuntansi Universitas Teknologi Yogyakarta 02 79 Capeg Honorer Sekolah Honorer Sekolah Guru Mapel Bahasa Inggris Guru Mapel Bahasa Arab Guru Mapel Bahasa Arab Guru Qur'an Guru Qur'an Guru Qur'an Koordinato r UKS Koordinato r Pengajaran dan Penyiaran Islam UIN Suka 35 Hanif Samudra, Jakarta, 07 Maret S1 PAI UIN S.Pd.I 1984 Suka Guru Mapel PAI 36 S1-Syariah Agus Setiawan, Cilacap, 30 Jinayah S.Pd Aguistus 1983 Sinayah UIN SUKA Guru Qur'an 37 Sahdani 38 Pujo Raharjo 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 Bantul, 1974 29 Juli Bantul 28 Maret 1963 Muhammad Nur Bantul, 26 Maret Hidayat 1988 Bantul 28 Maret Maryani 1957 Bantul, 30 Poniati Desember 1962 Sragen, 15 April Sri Lestari 1963 Sleman, 31 Umi Kasirah Desember 1970 Decki Septo Bantul, 25 Purwoto September 1984 Meilina Noor Yogyakarta, 14 Wahidah Mei 1984 Sutrisno Suwarno SMK Pegawai Kebersih an SMK Satpam SMA Satpam SMP SMP SD SMP SMA SMA Wonosari, 06 Juni 1942 S1Agama Islam Liya Hikmatul Pendidikan Maula, S.Pd.I Bojonegoro, 01 Agama Islam April 1993 UMY S1Saintek Gusni Ratna Pendidikan Ningrun, S.Pd.Si Tegal, 22 Agustus Kimia UIN 1991 SUKA S1-Tarbiyah Pendidikan Hujjatul Arifin, S.Pd.I Cilacap, 08 Agama Islam UIN SUKA Januari 1989 80 Pramusaj i Pramusaj i Pramusaj i Pramusaj i Satpam Pegawai Saljumart Pegawai Kebersih an Guru Qur'an Guru Qur'an Guru Qur'an 50 Jamalludin, S.Hum 51 Qoni'ah, SS S1-Ilmu Cirebon, 10 Budaya SKI UIN SUKA Februari 1992 Gresik, 17 Februari 1981 Guru Qur'an Pustakaw ati Guru Ekstra Drumban d Guru Ekstra Drumban d Guru Ekstra Pramuka Guru Ekstra Pramuka Guru Ekstra Pramuka Guru Ekstra Silat Guru Ekstra Tari 52 Ari Wibisono 53 Firman Effendi 54 Dewi Saraswati 55 Ramadita Gunawan 56 Romadaniarsih Samsutanti 57 Allam Muzhafar Hanif, S.Pd Luvia 58 Puspitasaroi, S.Pd D. Siswa SDIT Salsabila 3 Banguntapan Kelas dan jumlah peserta didik SDIT Salsabila 3 banguntapan tahun pelajaran 2015/2016sebagai berikut : JUMLAH KELAS DAN MURID Kelas Jumlah Kelas I Keadaan Awal Bulan L P Jumlah 4 44 51 95 II 4 48 51 99 III 3 38 32 70 Jumlah Jumlah Droup Masuk Keluar Out L P L P 1 1 81 L P Keadaan Akhir Bulan L P Jumlah 44 50 94 48 51 99 39 32 71 IV 2 26 13 39 26 13 39 V 2 24 24 48 24 24 48 VI 6 26 15 41 26 15 41 Jml 17 206 186 393 207 185 392 E. Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Opening : Dhuha Opening : Dhuha Opening : Dhuha Opening : Dhuha Opening : Dhuha Opening : Dhuha Upacara/apel Tahfidz Pilihan Tahfidz Pilihan Tahfidz Pilihan Tahfidz Pilihan Tahfidz Pilihan Tahfidz Pilihan Hadits Doa Harian Tahfidz Pilihan Surat Pendek Tahfidz Pilihan 08.00 08.35 INTI 1 INTI 1 INTI 1 INTI 1 INTI 1 Ekstra/les 08.35 09.10 INTI 2 INTI 2 INTI 2 INTI 2 INTI 2 Ekstra/les 09.30 10.05 INTI 3 INTI 3 INTI 3 INTI 3 INTI 3 Ekstra/les 10.05 10.40 INTI 4 INTI 4 INTI 4 INTI 4 INTI 4 WAKTU 07.00 07.45 07.45 08.00 09.10 09.30 10.40 10.45 10.45 11.20 INTI 5 INTI 5 INTI 5 INTI 5 INTI 5 11.20 11.55 INTI 6 INTI 6 INTI 6 INTI 6 INTI 6 11.55 - Istirahat Dan Makan Siang 82 Pulang Pukul 10.00 Wib 12.25 12.25 13.00 Salat Duhur Berjama’ah 13.00 13.35 INTI 7 INTI 7 INTI 7 INTI 7 13.35 13.45 BTAQ Penutupan 13.45 14.20 BTAQ 14.20 14.30 BTAQ BTAQ Pulang Pukul BTAQ Review, Closing dan Doa Selesai Belajar 13.30 Wib F. Pengelola SDIT Salsabila 3 Banguntapan berada di bawah naungan Yayasan Silaturrahim Pecinta Anak Indonesia (SPA-Indonesia) devisi Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Salsabila. G. Kepengurusan Lembaga Pendidikan Islam Salsabila Kepengurusan LPI-Salsabila Ketua Umum Yayasan SPA-Indonesia: H. RUA. Zainal Fanani, MM.Prac. NLP. Ketua Badan Pembina LPI Salsabila : Drs. KH. Sunardi Syahuri Direktur Utama LPI-Salsabila : Dr. Muqowim, M.Ag. Direktur Pengembangan Kurikulum SD : Dr. Ali Mahmudi, M.Pd. Direktur Pengembangan Kurikulum TK : Hj. Hibana Yusuf, M.Pd. Direktur Pengembangan SDM : Saryo, S.Ag, M.Pd. Direktur Pengembangan Sarana-Prasarana:Budi Suryono, AMd Direktur Pengembangan Unit : Arifuddin, S.Ag. Direktur Pengembangan Riset &Kerjasama : Dr. M. Nur Ichwan, MA, Ph,D. 83 Lampiran I Profil Sekolah H. PrestasiSekolah dan Peserta Didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan DAFTAR PRESTASI – PRESTASI SEKOLAH SEKOLAH 1) Juara 3 Lomba Cerdas Cermat MIPA Olympiade Salsabila 13 Februari 2011 2) Juara 2 Lomba Futsal Olympiade Salsabila 13 Februari 2011 3) Juara 3 Lomba Mengarang Olympiade Salsabila 13 Februari 2011 4) Terbaik ke-5 Hasil Ujian Nasional (UN) se-Kecamatan Banguntapan 2011 5) Juara 1 lomba Kemah Galang Putra Kwaran sekecamatan Banguntapan 2011 6) Juara 2 lomba Kemah Galang Putri Kwaran se-kecamatan Banguntapan 2011 7) Peringkat ke 6 hasil UN 2012 se-kecamatan Banguntapan 2012 8) Juara 1 Spelling Bee Banguntapan English Competition 2012 9) Juara 1 penulisan puisi se Kecamatan Banguntapan 2012 10) Juara 2 lomba mengarang Olympiade Salsabila se-Jateng 2012 11) Juara 2 putra perkemahan penggalang kwaran se-Kecamatan 2012 12) Juara 2 putri perkemahan penggalang kwaran se-Kecamatan 2012 13) Juara 1 MTQ (Pidato Agama) se-Kecamatan Banguntapan 2012 14) Juara umum konser SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD seDIY 15) Juara 1 putra musabaqoh saritilawah tingkat SD se-Kecamatan Banguntapan 2014 16) Juara 2 CCA lomba kreatifitas anak tingkat SD 17) Juara harapan 2 olimpiade kreatifitas anak 2014 18) Juara 2 putri perkemahan penggalang 2014 19) Juara 3 Putra perkemahan penggalang 2014 20) Juara favorit klasemen SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD se-DIY 2014 84 Lampiran I Profil Sekolah 21) Juara 2 paramanandi klasemen SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD se-DIY 22) Best Colour Goard klasemen SD utama kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD se-DIY 23) Juara 1 klasemen SD utama kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD se-DIY 24) Juara 3 klasemen SD utama festival Drum Band tingkat TK & SD se-DIY dan Jateng 2014 25) Juara 3 lomba CCA lomba kreatifitas Anak 2014 26) Juara 1 lomba menulis Cerpen Inspiratif KKG Salsabila 2014 27) Juara 2 lomba menulis Cerpen Inspiratif KKG Salsabila 2014 28) Juara 1 Lomba Catur Putri tingkat Kecamatan 2014 29) Juara 2 Lomba Catur Putri tingkat Kecamatan 2014 30) Juara 2 Silat tingkat Kecamatan 2014 31) Juara 3 Silat tingkat Kecamatan 2014 32) Juara 1 Tahfidzul Qur‟an Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015 33) Juara 3 Dongeng Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015 34) Juara 1 Sains Sederhana Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015 35) Juara 1 Menyanyi Lagu Islami Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015 36) Juara 3 Lomba Mengarang Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015 37) Juara Umum Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII di Magelang Jateng 2015 38) Juara 1 Pembuatan Alat Peraga Pembelajaran Tingkat DIY –Jateng 2015 39) Juara 1 lomba catur putra OOSN tingkat kecamatan 2015 40) Juara 1 lomba catur putri OOSN tingkat kecamtan 2015 41) Juara 2 festival drumband kategori paramanandi tingkat SD DIY Jateng, 2015 42) Juara 2 festival drumband kategori analisa musik tingkat SD DIY Jateng, 2015 43) Juara 1 festival drumband klasemen SD lanjutan DIY-Jateng, 2015 85 Lampiran I Profil Sekolah 44) Juara 1 festival kategori General Effect DIY-Jateng, 2015 45) Juara 1 festival kategori Colour Guard DIY-Jateng, 2015 46) Juara 1 Perkemahan Penggalang Kwarran Banguntapan, 2015 47) Juara 1 Musabaqah Hifdzil Qur‟an Tingkat SD Kecamatan Banguntapan, 2015 48) Juara 1 Mengarang tingkat kecamatan, 2015. 49) Juara 3 Cerita Rakyat tingkat kabupaten Bantul, 2015. 50) Juara OLIQ 51) Juara OLIQ 52) Juara 1 Putra Perkemahan Penggalang Kwarran Banguntapan, 2016 53) Juara 1 Putri Perkemahan Penggalan Kwarran Banguntapan, 2016 54) Juara 2 Putra Pesta Siaga Kwarran Banguntapan, 2016 55) Juara 2 Musabaqah Hifdzil Qur‟an Putri Tingkat SD Kecamatan Banguntapan, 2016 56) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat SD Kecamatan Banguntapan, 2016 57) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat SD Kecamatan Banguntapan, 2017 58) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat Kabupaten Bantul, 2017 86 Lampiran II Lembar Instrumen KISI-KISI INSTRUMEN MIND MAPPING No (KORELASI ANTARA PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING DENGAN BERPIKIR KREATIF PADA PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN) Rumusan Landasan Instrumen Instrumen Instrumen Sumber Sub variabel Indikator teori/ masalah observasi angket dokumentasi instrumen variable 1. . Adakah korelasi antara penerapan teknik mind mapping dengan berpikir kreatif pada peserta didik pada pembelajar an tematik kelas IVB di SDIT Salsabila 3 Teori Mind 1)Menentukani de utama yang Mapping dimulai dari bagian tengah kertas kosong (sumber: yang sisi panjangnya Tony Buzan, buku diletakkan pintar mind mendatar, memulai dari map tengah (Jakarta: memberi Gramedia kebebasan Pustaka kepada otak Utama, untuk 2008) menyebar ke segala arah dan untuk Peserta didik dapat menuliskan mind map dan memulainya dari bagian tengah kertas kosong di kelas dengan caranya sendiri didalam kelas. Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuan nya sendiri. 87 a. Saya membuat mind map dengan kemampua n sendiri. (1) b.Saya memulai menuliska n mind ma dari bagian tengah kertas kosong Dokumentasi berupa foto ketika kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. Guru dan peserta didik. Ket. Banguntap an ? mengungkapk an dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2)Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama, gambar bermakna seribu kata dan yang sisi panjangny a diletakkan mendatar. (2) c. Saya memulai menuliska n mind map dari tengah dari menyebar keseluruh bagian kertas. (3) Peserta didik dapat menggambark an berbagai macam gambar pada mind map nya dengan kreasinya 88 Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya menggam barkan gambar untuk ide utama dengan tepat Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. membantu sendiri kita didalam kelas. menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi , dan mengaktifkan otak kita. 89 didalam kelas. (6) b.Saya menggam barkan gambar untuk ide utama pada bagian tengah kertas kosong dengan tepat didalam kelas. (7) c. Saya menggam barkan gambar sebagai titik focus mind map dengan tepat didalam kelas. (8) 3)Gunakan warna, bagi otak warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangka n. Peserta didikdapat menggunakan warna pada mind map nya dengan tepat didalam kelas. 90 Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya mengguna kan warna pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. (10) b.Saya mewarnai mind map nya dengan berbagai macam warna dengan sangat baik dan tepat Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. didalam kelas. (11) c. Saya mewarnai gambar, tulisan, dan cabang pada mind map nya dengan baik didalam kelas. (12) 4)Hubungan cabangcabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabangcabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan Peserta didik dapat menggunakan cabang-cabanf pada mind map nya dengantepat didalam kelas. 91 Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya menggam barkan cabangcabang pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungk an cabangcabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. kelas. (13) b.Saya menghubu ngkan setiap cabangcabang mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. (14) c. Saya menghubu ngkan cabang ke gambar dengan sangat baik dan tepat didalam kelas. (15) 92 5) Buatlah garis hubung yang melengkung karena garis lurus akan membosankan otak. Peserta didik dapat menggambark an garis melengkung pada mind map nya dengan tepat didalam kelas. Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya menggam barkan cabang dengan garis melengku ng pada mind map dengan kreasinya sendiri di didalam kelas. (9) Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. 6)Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. Peserta didik dapat menuliskan kata kunci pada mind map nya dengan baik didalam kelas. Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya menuliska n kata kunci untuk setiap garis dengan pengetahu annya sendiri Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. 93 didalam kelas. (5) 7)Gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk memperjelas kata kunci. Peserta didik dapat menggambark an gambar pada setiap cabang dengan tepat didalam kelas. 94 Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampuann ya sendiri. a. Saya menggam barkan gambar pada setiap cabang dengan kemampua nnya sendiri didalam kelas. (4) Dokumentasi Guru dan berupa foto peserta ketika didik. kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. KISI-KISI INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF No . 1. Rumusan Masalah Landasan Teori Adakah korelasi antara penerapan teknik mind mapping dengan berpikir kreatif pada peserta didik pada pembelajara n tematik kelas IVB SDIT Salsabila 3 Banguntapa n? Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajara n Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018) Sub variabel Indikator 1. Kefasihan 1. Peserta adalah didik kemampuan dapat untuk mengajuka menghasilk n banyak an pertanyaan pemikiran di kelas atau dengan pertanyaan baik. dalam jumlah yang banyak. 2. Peserta didik dapat menjawab dengan sejumlah jawaban 95 Instrumen observasi Instrumen angket Instrumen dokumentasi Sumber Instrumen Guru menyuruh siswa membuat mind map dengan kemampua nnya sendiri. 1. Saya senang bertanya saat pembelajaran berlangsung. (1) 2.Saat pembelajaran, jika saya tidak mengerti sya segera bertanya. (2) 3.Saya segera bertanya jika ada yang tidak saya mengerti dalam belajar. (3) Dokumentasi berupa foto ketika kegiatan pembelajaran dan beberapa dokumentasi yang lain. Guru dan peserta didik. 1.Jika ada pertanyaan dari guru saya berusaha untuk menjawabnya. (4) 2.Sayamenjawab pertanyaan dari jika ada pertanyaa n didalam kelas dengan baik. 3. Peserta didik dapat bekerja lebih cepat dari teman lain di dalam kelas dengan baik. 2.Fleksibilitas 2. Peserta adalah didik dapat kemampuan memberika untuk n macammenghasilkan macam banyak penafsiran macam terhadap pemikiran, suatu dan mudah gambar, 96 guru dengan lebih dari satu jawaban. (5) 1. Saya berlombalomba dengan teman yang lain untuk selesai lebih awal dalam menjawab soal. (6) 2.Saya sering diminta guru untuk mengerjakan soal di papan tulis dan menjelaskannya. (7) 1. Saya memberi tanggapan jika guru menampilkan gambar atau bercerita. (15) 2. Saat guru menampilkan gambar atau bercerita saya berpindah dari jenis pemikiran tertentu ke jenis pemikiran lainnya. cerita atau masalah didalam kelas dengan baik. akanmemberi tanggapan. (16) 3. Saya ikut memberikan tanggapan jika guru menampilkan gambar atau bercerita. (17) 3. Peserta didik dapat menerapka n suatu konsep atau asas dengan cara yang berbedabeda didalam kelas dengan baik. 1. Saya selalu memberikan contoh yang berbeda dengan contoh yang diberikan guru. (18) 2. Saya memberikan contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berbeda dari contoh yang diberikan guru. (19) 4. Peserta 1. Saya menanggapi 97 3. Orisinalitas adalah kemampua n untuk berpikir dengan cara baru atau dengan ungkapan yang unik, dan kemampua didik dapat memikirka n macammacam cara yang berbedabeda untuk menyelesai kannya didalam kelas dengan baik. masalah yang diberikan guru dengan cara yang berbeda-beda. (20) 2. Saat mengerjakan soal yang diberikan guru, saya menjawabnya dengan cara baru yang lebih mudah. (21) 1. Peserta didik dapat memikirka n masalahmasalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang lain didalam 1. Dalam pembelajaran saya senang mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. (22) 2. Saat berdiskusi saya senang 98 n untuk menghasilk an pemikiranpemikiran yang tidak lazim daripad pemikiran yang jelas diketahui. kelas dengan baik. mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. (23) 2. Peserta didik dapat memberika n gagasan yang baru dalam menyelesai kan masalah didalam kelas dengan baik. 1. Saat berdiskusi saya mengajukan gagasan yang baru dalam menyelesaikan soal dengan cara lebih mudah. (24) 3. Peserta didik dapat memberika n penyelesaia 1. Saya mencoba mengerjakan soal dengan gagasan baru yang menurut 99 4. Elaborasi adalah kemampua n untuk menambah atau merinci hal-hal yang detail dari suatu objek, gagasn, atau situasi n yang baru setelah mendengar atau membaca gagasan didalam kelas dengan baik. saya dapat mempermudah menyelesaikan permasalahan. (25) 1. Peserta didik dapat mencari arti lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkahlangkah 1.Dalam mengerjakan soal saya selalu berusaha untuk memahaminya dan mengerjakan dengan langkah-langkah yang terperinci. (8) 2.Saya mengerjakan soal dengan langkah-langkah yang rinci dan teliti untuk memahaminya. (9) 100 yang terperinci didalam kelas dengan baik. 2. Peserta didik dapat mengemban gkan gagasan orang lain didalam kelas dengan baik. 1.Dalam pembelajaran saya selalu menambahkan gagasan yang diajukan teman saya. (10) 2.Saat belajar saya membantu teman untuk mengerjakan soal. (11) 3.Saya menambahkan jawaban teman yang kurang lengkap di papan tulis. (12) 3. Peserta didik dapat membangu n 1. Saya selalu mencari kesamaan antara dua kejadian yang berbeda. (13) 101 keterkaitan antar konsep didalam kelas dengan baik. 102 2. Dari dua kejadian yang berbeda, saya berusaha mencari kesamaan konsepnya. (14) Lampiran II Lembar Instrumen LEMBAR ANGKET MIND MAPPING Nama Siswa : Kelas : Petunjuk Pengisian Angket : 1. Masukkan tanda checklist pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pilihan anda. 2. Untuk satu pertanyaan hanya satu pendapat. 3. Sebagai alternatif pendapat, SL (Selalu), S (Sering), KD (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah). No. Pernyataan SL 1. Saya membuat mind map dengan kemampuan sendiri. 2. Saya memulai menuliskan mind map dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. 3. Saya memulai menuliskan mind map dari tengah dan menyebar keseluruh bagian kertas. Saya menggambarkan gambar pada setiap cabang dengan kemampuannya sendiri didalam kelas. Saya menuliskan kata kunci untuk setiap garis dengan pengetahuannya sendiri didalam kelas. Saya menggambarkan gambar untuk ide utama dengan tepat didalam kelas. Saya menggambarkan gambar untuk ide utama pada bagian tengah kertas kosong dengan tepat didalam kelas. 4. 5. 6. 7. 103 Rentang S KD TP 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Saya menggambarkan gambar sebagai titik fokus mind map dengan tepat didalam kelas. Saya menggambarkan cabang dengan garis melengkung pada mind map dengan kreasinya sendiri di didalam kelas. Saya menggunakan warna pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. Saya mewarnai mind map nya dengan berbagai macam warna dengan sangat baik dan tepat didalam kelas. Saya mewarnai gambar, tulisan, dan cabang pada mind map nya dengan baik didalam kelas. Saya menggambarkan cabang-cabang pada mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. Saya menghubungkan setiap cabangcabang mind map nya dengan baik dan tepat didalam kelas. Saya menghubungkan cabang ke gambar dengan sangat baik dan tepat didalam kelas. 104 Lampiran II Lembar Instrumen Lembar Angket Berpikir Kreatif Nama Siswa : Kelas : Petunjuk Pengisian Angket : 1. Masukkan tanda checklist pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pilihan anda. 2. Untuk satu pertanyaan hanya satu pendapat. 3. Sebagai alternatif pendapat, SL (Selalu), S (Sering), KD (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah). No. Pernyataan Rentang SL 1. Saya senang bertanya saat pembelajaran berlangsung. 2. Saat pembelajaran, jika saya tidak mengerti saya segera bertanya. 3. Saya segera bertanya jika ada yang tidak saya mengerti dalam belajar. 4. Jika ada pertanyaan dari guru saya berusaha untuk menjawabnya. 5. Sayamenjawab pertanyaan dari guru dengan lebih dari satu jawaban. 6. Saya berlomba-lomba dengan teman yang lain untuk selesai lebih awal dalam menjawab soal. 105 S KD TP 7. Saya sering diminta guru untuk mengerjakan soal di papan tulis dan menjelaskannya. 8. Dalam mengerjakan soal saya selalu berusaha untuk memahaminya dan mengerjakan dengan langkah-langkah yang terperinci. 9. Saya mengerjakan soal dengan langkahlangkah yang rinci dan teliti untuk memahaminya. 10. Dalam pembelajaran saya selalu menambahkan gagasan yang diajukan teman saya. 11. Saat belajar saya membantu teman untuk mengerjakan soal. 12. Saya menambahkan jawaban teman yang kurang lengkap di papan tulis. 13. Saya selalu mencari kesamaan antara dua kejadian yang berbeda. 14. Dari dua kejadian yang berbeda, saya berusaha mencari kesamaan konsepnya. 15. Saya memberi tanggapan jika guru menampilkan gambar atau bercerita. 16. Saat guru menampilkan gambar atau bercerita saya akan memberi tanggapan. 17. Saya ikut memberikan tanggapan jika guru menampilkan gambar atau bercerita. 18. Saya selalu memberikan contoh yang berbeda dengan contoh yang diberikan guru. 19. Saya memberikan contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berbeda dari contoh yang diberikan guru. 20. Saya menanggapi masalah yang diberikan 106 guru dengan cara yang berbeda-beda. 21. Saat mengerjakan soal yang diberikan guru, saya menjawabnya dengan cara baru yang lebih mudah. 22. Dalam pembelajaran saya senang mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. 23. Saat berdiskusi saya senang mengajukan contoh kejadian yang aneh tentang materi yang sedang dipelajari. 24. Saat berdiskusi saya mengajukan gagasan yang baru dalam menyelesaikan soal dengan cara lebih mudah. 25. Saya mencoba mengerjakan soal dengan gagasan baru yang menurut saya dapat mempermudah menyelesaikan permasalahan. 107 Lampiran III Tabel “R” 108 Lampiran IV Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi 109 Lampiran V Surat Penunjukkan Validator 110 Lampiran VI Bukti Seminar Proposal 111 Lampiran VII Sertifikat Opak 112 Lampiran VIII Sertifikat User Education 113 Lampiran IX Sertifikat Sospem 114 Lampiran X Sertifikat Lectora 115 Lampiran XI Sertifikat TOEFL 116 Lampiran XII Sertifikat PKTQ 117 Lampiran XIII Sertifikat Magang III 118 Lampiran XIV Sertifikat ICT 119 Lampiran XV Sertifikat KKN 120 Lampiran XVI Surat Keterangan Pelaksaan Penelitian 121 Lampiran XVII Sertifikat TOAFL 122 Lampiran XVIII RPP Pembelajaran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah/Madrasah : SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo Sleman Kelas/Semester : IV/2 Tema : 9 (Kayanya Negeriku) Sub Tema : 2 (Pemanfaatan Kekayaan Alam Indonesia) Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, Pkn Pembelajaran Ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 30 menit Hari/tanggal : April 2018 A. KOMPETENSI INTI Kompetensi Inti 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi inti 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Kompetensi inti 3 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar pada dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya dan makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya. Serta benda-benda yang dijumpainya di sekolah, di rumah, dan di tempat bermain. Kompetensi inti 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak 123 sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan kegiatan membaca mengidentifikasi atau teks lingkungan, siswa dapat menentukan jenis sumber energi dan manfaatnya. 2. Dengan kegiatan di luar, siswa dapat melakukan wawancara sederhana dengan tokoh tentang lingkungan dan sumber energi. 3. Dengan kegiatan wawancara sederhana, siswa dapat membuat laporan hasil wawancara tentang lingkungan dan sumber energi yang telah diamati. 4. Dengan kegiatan mengamati berbagai contoh sumber energi dan lingkungan, siswa dapat menjelaskan sumber energi yang dapat diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan energi alternatif. 5. Dengan pengamatan peristiwa di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan lingkungan dan sumber energi, siswa dapat menjelaskan mengenai manfaat lingkungan dan sumber energi melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. C. KOMPETENSI DASAR& INDIKATOR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia 3.3 Menggali informasi dari 3.3.1 Siswa seorang tokoh melalui wawancara mengidentifikasi menggunakan daftar pertanyaan. sumber energi mampu berbagai jenis dan manfaatnya bersama temannya di lingkungan 4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan sekitar dengan baik. kosakata baku dan kalimat 3.3.2 efektif dalam bentuk teks Siswa mampu melakukan wawancara sederhana dengan tokoh tentang berbagai sumber energi atau tulis. 124 lingkungan bersama teman sebangkunya di lingkungan sekitar dengan tepat. 4.3.1 Siswa mampu menulis laporan hasil wawancara mengenai sumber energi di daerah tempat tinggal bersama teman sebangku di kelas dengan baik. IPA IPA 3.5 Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Siswa mampu menyebutkan sumber energi, perubahan bentuk berbagai jenis sumber energi di energi, dan sumber energi alternatif lingkungan sekolah bersama (angin, air, matahari, panas bumi, kelompoknya dengan baik. bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. 4.5 Menyajikan pengamatan dan laporan 3.5.2 Siswa mengidentifikasi mampu sumber energi hasil yang dapat diperbarui dan tidak penelusuran dapat diperbarui, dan energi alternatif di lingkungan sekolah informasi tentang berbagai perubahan bentuk bersama kelompoknya dengan tepat. 3.5.3 energi. Siswa mampu menjelaskan fungsi dan manfaat, lingkungan dan sumber energi di lingkungan sekitar bersama temannya dengan tepat. 4.5.1 Siswa mampu melaporkan hasil percobaan tentang lingkungan dan sumber energi bersama temannya di lingkungan sekolah 125 dengan tepat. Pkn 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban masyarakat dan hak dalam sebagai kehidupan sehari-hari. 3.2.1 Siswa mampu menuliskan kewajiban dan hak sebagai masyarakat dalam kehidupan seharihari di kelas dengan baik. D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Membaca teks dan membuat mind map(Bahasa Indonesia) 2. Lingkungan (IPA) 3. Kewajiban dan Hak sebagai warga masyarakat(Pkn) E. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan yang digunakan : Scientific. Model : Cooperative Learning. Strategi : Information search. Metode : Mind Mappingdan Tanya Jawab. F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media : Ballpoint, buku. Alat/Bahan : kertas lembar kerja. Sumber Pembelajaran : a. Buku Guru SD/MI kelas IV tema 9 “Kayanya Negeriku” . Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Revisi 2017. Halaman 3-12. b. Buku Siswa SD/MI kelas IV tema 9 “Kayanya Negeriku” . Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Revisi 2017. Halaman 1-10. c. Lingkungan alam, lingkungan sekolah. G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan ( 5 menit ) a. Guru membuka pembelajaran dengan senyum dan salam. 126 b. Menyiapkan fisik dan mental siswa dengan mengatur posisi duduk dan mengkondisikan siswa agar masuk dalam kondisi rileks. c. Guru bersama siswa mengawali pembelajaran dengan berdo‟a sebelum belajar “Rodzii tubillahirabbah wa bil islamidinahwabii muhammadinnabiyawarasullah rabbi dzitni ilma war dzukni fahmaamiin” d. Guru mengecek kehadiran siswa dan memberikan ice breaking e. Guru memberikan apersepsi sebagai awal komunikasi sebelum berupa Marina menari di atas menara. melaksanakan kegiatan inti. f. Menginformasikan topik yang akan dibelajarkan yaitu Sub Tema 2tentang “Pemanfaatan Kekayaan Alam Di Indonesia” 2. Kegiatan Inti ( 100 menit) a. Siswa diminta untuk membaca teks “Lingkungan” pada buku siswa secara bergilir. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi tentang isi teks bacaan. c. Guru meminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa bersama temannya. d. Selama proses berlangsung, guru berkeliling memandu siswa yang mengalami kesulitan. e. Secara mandiri, siswa diminta untuk membaca teks materi mengenai lingkungan dan sumber energi serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. f. Guru meminta kepada siswa untuk cermat dalam mengamati gambar sesuai contoh lingkungan dan sumber energi. g. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai lingkungan dan sumber energi. h. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 127 i. Setelah dibagi kelompoknya, Guru meminta siswa membuat daftar pertanyaan sederhana tentang lingkungan dan sumber energi di lingkungan sekitar j. Guru memintasiswa untuk melakukan pengamatan mengenai peristiwa di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan lingkungan dan sumber energi secara berkelompok. k. Siswa diminta mengisi lembar kerja Siswa yang telah disiapkan oleh guru. Setelah selesai semua, Salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasilnya. l. Setelah melakukan pengamatan, Guru meminta siswa membuat laporan hasil wawancara sederhana dengan tokoh tentang lingkungan dan sumber energi bersama kelompoknya. 3. Penutup ( 15 menit) a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. b. Guru membuat kesimpulan hasil belajar bersama siswa. c. Guru menyampaikan pesan moral untuk selalu menjaga lingkungan dan menggunakan sumber energi dengan tepat. d. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan berdoa membaca lafal Tahmid “Alhamdulillahirabil alamin” secara bersama-sama. H. PENILAIAN 1. Teknik : Praktik 2. Bentuk : Pengamatan dan Praktik 3. Instrumen Penilaian : Lampiran Bantul, April 2018 Mengetahui, Kepala Sekolah, Pandi Kuswoyo, M.Pd.I Guru Kelas IV, . Isna Nurfiyanti, S.Pd NIP. - NIP.128 Lampiran XIX Daftar Riwayat Hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Siti Rohimah Tarihoran Tempat/tanggal lahir : Tembung, 28 januari 1996 Jenis kelamin : Wanita Status : Belum menikah Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Tinggi : 160 cm Berat : 58 kg Alamat lengkap : Jl. Timoho Sapen Gg. Wirakarya GK 1/512 RT 028 RW 008 Kel Demangan Kec Gondokusuman Yogyakarta Alamat KTP : Dusun IX JL. Prima Desa tembung RT 003 RW 001 Sumatera Utara No. HP : 082226192343 Email : sitirohimahtarihoran96@gmail.com LATAR BELAKANG PENDIDIKAN 1. Pendidikan formal SD Negeri 106814 Percut sei tuan MTS Aziddin Medan SMA Negeri 11 Medan (2001-2006) (2006-2009) (2009-2013) 2. Pendidikan Informal MDA Ummul Quro (2003-2006) Kursus Bahasa Inggris Prospect learning center (2006-2009) 129 PENGALAMAN BEKERJA 1. Pengajar Private SD kelas 1 dan 2 (2009-2012) 2. Pengajar IQRO‟ dan Al- Qur‟an (2006-2014) 3. Pengajar Private SD kelas 4 (2016) 130 Lampiran XX Foto Kegiatan Foto Kegiatan Pembelajaran Dan Pengambilan Data 131