KORELASI ANTARA PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING
DENGAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV
SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
Siti Rohimah Tarihoran
NIM.: 14480153
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
i
ii
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Hal
Lamp
: Persetujuan Skripsi/Tugas Akhir
:-
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, menelaah, memberikan petunjuk dan mengoreksi
serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing
berpendapatbahwa skripsi Saudari:
Nama
: Siti Rohimah Tarihoran
NIM
: 14480153
Program Studi
: PGMI
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Judul Skripsi
: Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind Mapping dengan
Berpikir Kreatif Peserta DidikPada Pembelajaran Tematik
Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul
sudah dapat diajukan kepada Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat
untukmemperoleh gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di atas
dapatsegera diujikan/dimunaqosyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Yogyakarta, 9 Agustus 2018
Pembimbing
Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd.
NIP. 19781113 200912 1 003
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-05-03/R0
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Nomor: B-652 /Un.02/DT.00/PP.009/10/2018
:“Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind
Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta
Didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV
SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul”
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama
: Siti Rohimah Tarihoran
NIM
: 14480153
Telah di-munaqasyah-kan pada
: 23 Agustus 2018
Nilai Munaqasyah
: 91,16 (A-)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UINSunan Kalijaga.
TIM MUNAQASYAH:
Ketua Sidang
Skripsi/Tugas Akhir dengan judul
Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd.
NIP. 19781113 200912 1 003
Penguji I
Penguji II
Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I.
NIP. 19820505 201101 1 008
Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
NIP. 19860505 2009 12 2 006
Yogyakarta,15 oktober 2018
UIN Sunan Kalijaga
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
DEKAN
Dr. Ahmad Arifi, M.Ag.
NIP. 19661121 199203 1 002
v
HALAMAN MOTTO
ِإ ْن َأ ْن َأ ْن ُت ْن َأ ْن َأ ْن ُت ْن ِإ َأ ْن ُت ِإ ُت ْن
“Jika kalian berbuat baik, sesunggguhnya kalian berbuat baik bagi
diri kalian sendiri”1(QS. Al-Isra: 7)
1
Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Penerbit J-ART,
2004), hlm. 282.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Almamater saya Program Studi Pendiddikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
ABSTRAK
Siti Rohimah Tarihohran, “Korelasi Antara Penerapan Teknik Mind
Mapping dengan Bepikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas
IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul”. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2018.
Rendahnya peringkat PISA Indonesia di kancah Internasional dapat
dikarenakan kurangnya penerapan pembelajaran yang mengaktifkan berpikir
kreatif peserta didik.Peserta didik tidak terbiasa dilatih untuk berpikir kreatif
dengan kehidupan sehari-hari.Berpikir kreatif dapat didukung dengan penerapan
metode pembelajaran yang tepat. Di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul
menggunkan metode Mind M aping diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir kreatif peserta didik
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya korelasi
antara mind mapping dengan bepikir kreatif peserta didik pada pembelajaran
tematik kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode dalam
penelitian ini menggunakan metode korelasional yang terdiri dari dua macam
variabel yang dibedakan menjadi variabel beabas (X) yaitu mind mapping dan
variabel terikat (Y) berpikir kreatif. Penelitian ini mengambil sample kelas IVB
senayak 25 peserta didik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakkan
observasi, wawancara, dokumentasi, dan TKF.Analisi data menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Penerapan
Teknik Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta didik Pada Pembelajaran
Tematik di SDITSalsabila 3 Banguntapan Bantul.
Kata Kunci :Korelasi, Mind Mapping, danBerpikir Kreatif.
viii
KATA PENGANTAR
ال َأح ِإ ِهَّلل
ِهَّللاِإ ِهَّلل
ال ِإ ْن ِإ
َأ ْنش َأهمُت َأ ْن آل ِإاَأ َأ ِإالِهَّلل ِهَّللاُت َأ َأ ْنش َأهمُّد َأ ِهَّلل.ُت ُت ِإ امُّد َأ َأ ا ِّبِإم ِإْني
. َأ ِهَّلل َألمُت. َأ ِإِّب ِإم َأ ُت َأل ًّمح ٍدم َأ َأ َأ ِإا ِإ َأ َأ ل ِإح ِإ َأ َأ ِإ ِّب َأ َأح ِإل يَأ
ِإ ْن ِإ
ا َألحمُت ِإ ِهَّللاِإ َأ ِّب ِإ الَأ اَأحِإ يَأ َأ ِإ ِإ َأ َأ ِإل ْنيُت َأ َأ
ا ِهَّلل ُته ِهَّلل َأ ِإِّب َأ َأ ِإ ِّب ُت َأ َأ.ُت ِهَّلللمًد َأ ُت ُتو ِهَّللاِإ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji puji Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholat serta salam
tak lupa kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad saw.
Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi
penulis. Dalam mengatasinya penulis tidak mungkin melakukannya sendiri tanpa
bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian maupun
dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ahmad Arifi, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah
membantupenulis dalam menjalani studi program Strata Satu Pendidikan Guru
MadrasahIbtidaiyah.
2. Dr. Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd., dan Drs. Nur Hidayat,
M.Ag.,selaku ketua dan sekretaris Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan banyak
masukan dannasihat kepada penulis selama menjalani studi program Strata
Satu PendidikanGuru Madrasah Ibtidaiyah.
3. Moh. Agung Rokhimawan, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang
telahmeluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta
memberikanpetunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.
4. Fitri Yuliawati M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telahmeluangkan
waktu, membimbing, memberi nasihat serta masukan yang tidakbernilai
harganya kepada penulis.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Pandi Kuswoyo, M.Pd.I.selaku kepala sekolah SDIT Salsabila 3 Banguntapan
Bantul.
7. Isna Nurfiyanti, S.Pd. selaku wali kelas IVB yang telah banyak membantu
peneliti.
8. Siswa siswi kelas IVB SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul yang telah
bersediamenjadi subjek penelitian.
9. Kepada kedua orang tuaku tercinta Alm. Bapak Nasrun Tarihoran dan Ibu
Sartini Lubis yang selalu mencurahkan perhatian, do‟a,motivasi, dan kasih
sayang dengan penuh ketulusan.
10. Kepada Abang tersayangku Muhammad Sutan Hanafi Tarihoran yang sudah
kerja cerdas dan keras dalam memenuhi semua kebutuhanku, Kakak tertua Siti
Dewi Nastika Tarihoran dan Abang Roy yang selalu memberi apapun yang ku
inginkan, Kakak ku Siti Halimahtussakdiyah Tarihoran dan Abang Putra yang
selalu mengingatkanku arti kehidupan. Kakakku tercinta Siti Hotmaito dan
ix
Siti Maimunah yang selalu beri tawa, motivasi, dan nasihat selama penuisan
skripsi.
11. Kepada Hafizh, Hamzah, Haziq, dan Haidar yang selalu memberi semangat
kepada penulis.
12. Kepada Abdullah Muhammad Rasmi yang selalu ada menyemangati dalam
penulisan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku Indah,Rizki, Yuli, Lisa, Yulpi, Ayu, Diah dan seluruh
teman PGMI 2014 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga
Allah senantiasa membalas kebaikan dan bantuan yang telah kalian berikan.
Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkankan kritik yang
membangun darai berbagai pihak.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umunya.
Yogyakarta, 9 Agustus 2018
Penulis
Siti Rohimah Tarihoran
14480153
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ................................................ xvii
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1
B .Rumusan Masalah .........................................................................................5
C .Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................................6
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................7
A. Landasan Teori ..............................................................................................7
1. Belajar ......................................................................................................7
2. Metode Mind mapping .............................................................................8
a. Pengertian Metode Mind Mapping ........................................................8
b. Manfaat Metode Mind Mapping ...........................................................9
c. Bahan membuat Mind Map .................................................................10
d. Keuntungan Mengikuti Semua Aturan Hukum Mind Map .................11
e. Langkah-Langkah Pembuatan Metode Mind Mapping .......................12
f. Kriteria Penilaian Mind Mapping ........................................................13
3. Kelebihan dan Kekkurangan Metode Mind Mapping ............................14
4. Berpikir Kreatif .....................................................................................15
a. Pengertian Berpikir Kreatif ................................................................15
b. Ciri-Ciri Berpikir Kreatif ...................................................................19
B. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................................21
C. Kerangka Pikir .............................................................................................25
D. Hipotesis Penelitian .....................................................................................25
BAB III: METODE PENELITIAN .......................................................................27
A. Jenis dan Desan Penelitian ..........................................................................27
B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................28
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................29
D. Variabel Penelitian ......................................................................................30
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................................30
xi
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................... 40
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 55
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 55
1. Deskripsi Data ....................................................................................... 55
2. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................. 56
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 57
B. Pembahasan ................................................................................................ 60
BAB V: PENUTUP ............................................................................................... 65
A. Simpulan ..................................................................................................... 65
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 66
C. Saran ........................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 73
xii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Kisi-Kisi Instrumen Mind Mapping .............................................................. 33
Tabel III.2Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif ............................................................. 36
Tabel III.3Uji ValiditasMind Mapping ........................................................................... 44
Tabel III.4Uji ValiditasBerpikir Kreatif ......................................................................... 45
Tabel III.5 Uji Reliabilitas Mind Mapping ..................................................................... 47
Tabel III.6 Uji Reliabilitas Berpikir Kreatif .................................................................... 47
Tabel IV.7Pedoman Interpretasi Data ............................................................................. 52
Tabel IV.1 Data Hasil Mind Mapping dan Berpikir Kreatif ........................................... 54
Tabel IV.2 Uji Normalitas............................................................................................... 55
Tabel IV.3 Uji Liniearitas ............................................................................................... 56
Tabel IV.4 Correlations ................................................................................................... 57
Tabel IV.5 Interval Nilai X Pengamatan I ...................................................................... 60
Tabel IV.6 Interval Nilai Y Pengamatan I ...................................................................... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Kegiatan Penelitian .......................................................................................... 131
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Profil SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul .............................................. 73
Lampiran II. Lembar Instrumen ...................................................................................... 87
Lampiran III. Lembar Tabel “r” .................................................................................... 108
Lampiran IV. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi ............................................... 109
Lampiran V. Surat Penunjukkan Validator .................................................................. 110
Lampiran VI. Bukti Seminar Proposal ......................................................................... 111
Lampiran VII. Sertifikat OPAK .................................................................................... 112
Lampiran VIII. Sertifikat User Education .................................................................... 113
Lampiran IX. Sertifikat Sosialisasi Pembelajaran ........................................................ 114
Lampiran X. Sertifikat Lectora .................................................................................... 115
Lampiran XI. Sertifikat TOEFL .................................................................................... 116
Lampiran XII. Sertifikat PKTQ ................................................................................... 117
Lampiran XIII. Sertikat Magang III/PKL .................................................................... 118
Lampiran XIV. Sertifikat ICT ....................................................................................... 119
Lampiran XV. Sertifikat KKN ...................................................................................... 120
Lampiran XVI. Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 121
Lampiran XVII. Sertifikat TOAFL ............................................................................... 122
Lampiran XVIII. RPP Pembelajaran ............................................................................ 123
Lampiran XIX. Daftar Riwayat Hidup.......................................................................... 129
Lampiran XX. Foto Kegiatan Peneitian ........................................................................ 131
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/187, tanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama
Alif
Ba‟
ت
Ta‟
ث
Tsa‟
ج
Jim
ح
Ha
خ
د
ذ
Huruf Latin
Tidak dilambangkan
B
T
S
J
H
ز
س
ش
ص
Kha
Dal
Dzal
Ra
Zai
Sin
Syin
Sad
Kh
D
Z
R
Z
S
Sy
S
ض
Dad
D
ط
Tho
T
ظ
Zo
Z
ع
غ
ف
ق
ك
و
م
„ain
Gain
Fa‟
Qaf
Kaf
Lam
Mim
Nun
Wawu
Ha‟
Hamzah
Ya
„
G
F
Q
K
L
M
N
W
H
„
Y
ه
ء
ي
xvi
Keterangan
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es (dengan titik di atas)
Je
Ha (dengan titik di
bawah)
Ka dan ha
Dal
Zet (dengan titik di atas)
Er
Zet
Es
Es dan Ye
Es (dengan titik di
bawah)
De (dengan titik di
bawah)
Te (dengan titik di
bawah)
Zet (dengan titik di
bawah)
Koma terbaik di atas‟
Ge
Ef
Qi
Ka
El
Em
En
We
Ha
Apostrof
Ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis
لم ي
Ditulis
مة
Muta‟aqqidin
„iddah
C. Ta’marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
هحة
زة
Ditulis
Ditulis
Hibbah
Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
Ditulis
Karamah al-auliya‟
كل ة ال ا ء
2. Bila ta‟marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t.
Ditulis
Zakatul fitri
زك ة ا طل
Kasrah
Ditulis
I
Fathah
Ditulis
A
Dammah
Ditulis
U
A. Vokal Panjang
Fathah + alif
ه ة
Fathah + ya‟ mati
ل
Kasrah + ya‟ mati
كل
Dammah + wawu
mati
فل ض
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
A
Jahiliyyah
A
Yas‟a
I
Karim
U
Ditulis
Furtud
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ai
Bainakum
Au
Qaulun
B. Vokal Rangkap
ق و
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003pasal 1 ayat 1
menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi
dirinya untuk
memiliki
kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2
Kemudian pada pasal 3 menyatakan Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.3
Dengan tujuan pendidikan nasional diatas kita tahu hal yang
diharapkan ini masih sangat jauh dari kenyataan yang terjadi, sesuai dengan
Pisa (Programme for International Student Assessment) merupakan sistem
ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara
2
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1.
3
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 2.
1
di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak,
untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar yaitu membaca, matematika
dan sains. PISA mengukur apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dia
lakukan (aplikasi) dengan pengetahuannya. Tema survei digilir setiap 3 tahun,
tahun 2015 fokus temanya adalah kompetensi sains.Indonesia dalam PISA
pada tahun 2012 berada pada posisi kedua dari bawah, dan hasil survei 2015
Indonesia mengalami peningkatan mengangkat posisi Indonesia 6 ke atas dari
sebelumnya.4Salah satu upaya untuk meningkatkan peringkatIndonesia dalam
PISA dengan memberi pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta
didik dalam segala aspek yaitu dengan memberikan beberapa metode yang
bisa digunakan dalam pembelajaran. Salah satu metode untuk pembelajaran
yaitu bernama mind mapping.
Mind mappingadalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind mappingjuga sangat
sederhana.5Mind mapping memberikan banyak manfaat pada anak dan
peserta didik dalam belajar dan berpikir antara lain untuk mencatat,
meringkas, mengarang, berpikir analisis, berpikir kreatif, mengurai artikel
bacaan, dan lain-lain. Untuk kepentingan mengajar, Mind mapmempunyai
beberapa manfaat penting yaitu merancang kurikulum pengajaran yang
4
Kemindikbud, “Perigkat dsan pencapaian pisa indonesia” dalam laman
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesiamengalami-peningkatan diunduh tanggal 22 September 2019 pukul 09”00 WIB.
5
Tony Buzan, Buku pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), hlm
4
2
komprehensif, menyatukan materi pengajaran, meringkas materi pelajaran,
mengembangkan ide materi mengajar, dan lain-lain.6
Sejalan dengan hal di atas, bahwa pada undang-undang nomor 20
tahun 2003 bhwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik dalam berbagai aspelsalah satunya yatiu kreatif.7Untuk itu maka
guru harus mampu mengembangkan cara berpikir kreatif anak, dimana
berpikir kreatif adalah proses untuk mencapai kreativitas. Berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu,
menimbang-nimbang dalam ingatan.8Sedangkan kreativitas berasal dari kata
“to create” artinya membuat. Dengan kata lain, kreativitas adalah
kemampuan seseorang uuntuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide,
langkah, atau produk.9Menurut Pribadi Tabrani dalam Momon Sudarma
bahwa kemampuan kreatif manusia adalah kemampuan yang membantunya
untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan
pengetahuan yang dimiliknya.10Kreativitas anak dapat berkembang jika guru
menggunakan beberapa metode dalam pembelajaran.Salah satu metode yang
terkait dengan bepikir kreatif anak yaitu metode Mind mapping. Buzan
mengungkapkan bahwa Mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang
Sutanto Windura, BLI, “MIND MAP LANGKAH DEMI LANGKAH” (Jakarta: Elex
Media Komputindo, Gramedia, 2008), hlm. 14
7
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 2.
8
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm. 1
9
Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif (Jakarta: Rajawali
Pers, 2016) hlm. 9
10
Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif (Jakarta: Rajawali
Pers, 2016) hlm. 6
6
3
mencerminkan kerja alami otak, selain itu juga merupakan cara mencatat
yang kreatif, efektif yang akan memetakan pikiran-pikiran.
SDIT Salsabila 3 banguntapan merupakan salah satu sekolah yang
menerapkan pembelajaran tematik dan metode mind mapping bagi peserta
didik.Guru kelas 4B menerapkan metode mind mappingsaat pembelajaran
tematik dan mind mappingjuga sebagai judul skripsi beliau pada tahun 2012.
Menurut
beliau
dengan
metode
mind
map
setiap
peserta
didik
mengembangkan berpikir kreatifnya sendiri untuk menghasilkan mind
mapping. Peserta didik menggambar mind mapping dengan imajinasinya
sendiri dan penggunaan warna serta mencabangkan setiap ide-idenya ke
dalam pohon mind mapping sesuai kreativitas yang dimilikinya.11 Terbukti
dengan hasil pencapaian kelas 4B yang lebih unggul dalam peringkat nilai
dibandingkan dengan kelas lain yang tidak menerapkan metode mind
mapping untuk meningkatkan berpikir kreatif peserta didik.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “ Korelasi Antara Penerapan TeknikMind Mapping dengan Berpikir
Kreatif Peserta didik Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDIT Salsabila 3
Banguntapan”.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah korelasi antara penerapan teknik mind mapping dengan
berpikir kreatif pada peserta didik pada pembelajaran tematik kelas
IVB di SDIT Salsabila 3 Banguntapan ?
11
Wawancara dengan Ibu Isna Nurfiyanti, Wali kelas IVB SDIT Salsabila 3
Banguntapan, Tanggal 20 Januari 2018
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara penerapan teknik
mind mapping dengan berpikir kreatif pada peserta didik kelas IV
tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan.
2. Kegunaan Penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kegunaan penelitian ini
adalah:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan atau
kemampuan tentang pentingnya peranan mind mapping sebagai
metode pembelajaran pada peserta didik kelas IV pembelajaran
tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini berguna sebagai pedoman kepala sekolah dan
guru untuk lebih memahami peranan mind mapping sebagai metode
pembelajaran pada peserta didik kelas IV pembelajaran tematik di
SDIT Salsabila 3 Banguntapan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar
Ada banyak sekali teori-teori yang ada di dunia ini.Pada cabang
ilmu filsafat belajar berkaitan dengan seseorang memperoleh ilmu
pengetahuan.Aliran filsafat umum seperti rasionalis, nativis, dan empiris
menjadi persoalan yang sangat berharga untuk perkembangan dan sejarah
teori belajar.12Dalam hal ini secara garis besar teori belajar di bagi menjadi
empat kategori menurut dasar pemikirannya, yaitu teori fungsionalistik,
asosiasionistik, kognitif, dan neuronfisiologis.Dari keempat teori tersebut
yang dapat menjadi dasar teori pada kasus penelitian ini adalah teori
kognitif Jean Piaget.
Teori kognitif Jean Piaget mengamsumsikan bahwa belajar akan
terjadi lebih efektif saat informasi yang disajikan sedemikian rupa dapat
diterima
secara
kognitif
oleh
pembelajar
tersebut.13
Piaget
mendeskripsikan belajar sebagai proses identifikasi dan pengintegrasian
informasi baru melalui tahap asimilasi, akomodasi, ekuilibrasi. Asimilasi
adalah proses penerimaan informasi baru. Akomodasi adalah proses
penyesuaian struktur kognitif yang telah dimiliki dengan informasi baru
yang diterima. Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi atau pengembangan antara lingkungan luar dan struktur
12
B.R. Hergenhahn and Matthew H. Olson, Theories of Learning (Teori Belajar)
(Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 31
13
Ibid, hlm. 321.
6
kognitif yang ada dalam dirinya. Menurut Slameto belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya
sendiri
salam
interaksinya
dengan
lingkungan.14
Pembelajaran adalah suatu proses yang terdiri dari dua kombinasi yaitu
belajar yang tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, dan
mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran.15
2. Metode Mind mapping
a. Pengertian Metode Mind mapping
Menurut Winarno Surakhmad menyatakan bahwa metode
merupakan cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan.16Pendapat lain dari Dwi Siswoyomenyatakan bahwa metode
adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan belajar
dalam proses pembelajaran.17
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
metode merupakan cara atau langkah yang digunakan oleh guru dalam
melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal-hal tersebut, guru harus
dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang tepat
14
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 2.
15
Remiswal dan Rezki Amelia, Format pengembangan Strategi PAIKEM dalam
Pembelajaran Agama Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 20.
16
Surakhmad Winarno, Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik (Bandung: Tarsito,
2004). hlm. 5.
17
Dwi siswoyo, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), hlm 3.
7
sesuai dengan apa yang diajarkan. Dengan pemilihan metode yang
tepat, maka akan mempengaruhi belajar peserta didik dengan baik
sehingga peserta didik benar-benar memahami materi yang diberikan.
Metode Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony
Buzan tahun 1970-an. Mind Maping atau Peta Pikiran adalah alternatif
pemikiran keseluruhan terhadap pemikiran linier. Metode Mind
mapping menggapai pikiran dari segala arah dan sudut.18Senada
dengan pemikiran tersebut, Buzan mengungkapkan bahwa Mind
mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja
alami otak dan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak serta mengambil informai ke luar otak. Selain itu, Mind mapping
juga merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif yang akan
memetakan pikiran-pikiran kita.19Tony Buzanjuga mengemukakan
bahwa Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota yaitu bagian
tengah Mind Map sama halnya dengan pusat kota.20
b. Manfaat Metode Mind mapping
Menurut Michael Michalko dalam Buzan, metode mind
mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang
termasuk bidang pendidikan. Berikut manfaat dari mind mapping
untuk pendidikan:
18
Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),
hlm. 1.
19
Ibid, hlm. 4.
Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),
20
hlm. 4.
8
1) Memungkinkan kita tetap fokus (berkonsentrasi) pada pokok
bahasan.
2) Mengaktifkan seluruh otak.
3) Membereskan akal dari kekusutan mental.
4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang saling terpisah.
5) Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian.
6) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita
membandingkannya.
7) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok
bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari
ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
Selain itu menurut Buzan metode mind mapping dapat
bermanfaat untuk: (1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan
secara sinergi, (2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika
mengawali belajar, (3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa
hambatan,
(4)Membuat
rencana
atau
kerangka
cerita,
(5)
Mengembangkan sebuah ide, (6)Membuat perencanaan sasaran
pribadi, (7) Memulai usaha baru, (8) Meringkas isi sebuah buku, (9)
Dapat memusatkan perhatian (berkonsentrasi), (10) Meningkatkan
pemahaman, (11) Menyenangkan dan mudah diingat.21
21
Ibid, hlm.5.
9
Dari penjelasan di atas, jelas disebutkan bahwa salah satu
manfaat dari metode mind mapping adalah untuk mengembangkan
sebuah ide dan meringkas isi sebuah buku yaitu pada point pertama
dalam Buzan, dan pada point ke “5” dan “8” menurut Buzan.
c. Bahan membuat mind map
1) Bahan yang diperlukan untuk membuat peta pikiran
a) Kertas: posisi kertas mendatar dan posisi tetap yaitu putih,
polos (tidak bergaris-garis), dan ukuran minimal A4 (21×29.7
cm).
b) pensil warna atau spidol yaitu minimal 3 warna dan bervariasi
tebal dan tipis (jika memungkinkan).
c) Imajinasi.
d) otak kita sendiri.
2) Hukum dan aturan membuat peta pikiran
a) Pusat mind map merupakan ide/gagasan utama, biasanya
merupakan judul bab suatu pelajaran atau permasalahan
pokoknya. Dalam meringkas atau kaji ulang, biasanya adalah
judul bab atau tema pokok, harus berwujud gambar yang di
sertai dengan tulisan dan terletak di tengah-tengah kertas.
b) cabang utama sering disebut dengan BOI (basic ordering
ideas), merupakan cabang tingkat pertama yang langsung
memancar dari pusat peta pikiran. Untuk keperluan meringkas
biasanya merupakan subbab-subbab dari materi pelajaran yang
10
dipelajari anak. Setiap cabang utama yang berbeda sebaiknyya
menggunakan pensil atau spidol yang berbeda pula.
c) cabang di usahakan meliuk, bukan sekadar melengkung atau
lurus, Pangkal tebal lalu menipis, semakin jauh dari pusat,
semakin tipis, panjangnya sesuai dengan kata kunci atau
gambar di atasnya dan ke segala arah.
d) kata harus berupa kata 1 kunci, kata ditulis di atas cabang,
semakin keluar maka semakin kecil ukuran hurufnya. Tulisan
tegak dan maksimum kemiringan 45 derejat.
e) gambar harus sebanyak mungkin.
f) warna harus bervariasi dan hidup.
g) tata ruang harus sesuai besarnya kertas.22
d. Keuntungan mengikuti semua aturan Hukum Mind Map:
Anak menjadi lebih focus saat membuat mind map tentang
materi yang sedang dipelajarinya.
1) Anak menjadi lebih fokus saat menggunakan mind map untuk kaji
ulang atau review materi pelajarannya.
2) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih
banyak lagi.
3) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih
lancar lagi.
22
Sutanto windura, BLI, “MIND MAP LANGKAH DEMI LANGKAH” ( Jakarta: Elex
Media Komputindo, Gramedia, 2008), hlm. 33-35
11
4) Anak dapat mengalirkan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya lebih
berkualitas lagi.
5) Anak dapat menciptakan ide-ide yang orisinal dan kreatif lagi.
6) Anak dapat memahami dan mengerti bahan pelajaran jauh lebih
baik lagi.
7) Anak dapat mengingat (recall) bahan pelajaran jauh lebih baik lagi.
8) Anak mendapatkan daya tahan ingatan (memory span) lebih lama
lagi.23
e. Langkah – langkah Penerapan Teknik Metode Mind mapping
Menurut
Buzan
langkah-langkah
penerapan
teknikMind
mapping adalah:
1) Menentukan ide utama yang dimulai dari bagian tengah kertas
kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, memulai dari
tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala
arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan
alami.
2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama, gambar bermakna
seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah
gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus,
membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
23
Sutanto Windura, Mind Map untuk Peserta didik, Guru & Orang Tua (Jakarta: Elex
Media Komputindo, Gramedia, 2013), hlm. 49-50
12
3) Gunakan warna, bagi otak warna sama menariknya dengan
gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi
kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan
dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan
cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung karena garis lurus akan
membosankan otak.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena kata kunci
tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind
map.
7) Gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk
memperjelas kata kunci.24
f. Kriteria Penilaian Mind mapping
Berdasarkan langkah-langkah membuat Mind mapping menurut
Tony Buzan, maka penilaian mind map yang disimpulkan adalah:
1) Penilaian media mind map peserta didik
a) Letak ide atau gagasan utama berada pada tengah kertas
kosong.
b) Gambar sesuai dengan gagasan yang telah ditentukan.
24
Tony Buzan, Buku Pintar Mind mapping (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),
hlm. 15.
13
c) Pemilihan warna menarik dan gunakan warna berbeda untuk
tiap sub gagasan.
d) Penjabaran gagasan menjadi sub gagasan, dan sub gagasan
menjadi
sub-sub
gagasan.Terdapat
garis
hubung
yang
melengkung pada setiap kata kunci.
e) Ketepatan menentukan kata kunci pada setiap cabang.
2) Penilaian metode mind mapping guru
a) Guru melaksanakan apersepsi.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c) Guru bersama peserta didik membahas materi.
d) Guru membimbing peserta didik membuat mind map.
e) Guru melaksanakan evaluasi.
3. Kelebihan dan kekurangan metode mind mapping
Sebagaimana metode-metode pembelajaran lain, metode mind
mapping juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
adalahkelebihan
dan
kekurangan
metode
mind
dikemukakan olehWarseno, dkk.
a. Kelebihan
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
2) Dapat bekerja sama dengan teman lainnya.
3) Catatan lebih padat dan jelas.
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.
5) Catatan lebih terfokus pada inti materi.
14
mapping
yang
6) Mudah melihat gambaran keseluruhan.
7) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, dan membuat
hubungan.
8) Memudahkan penambahan informasi baru.
9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat.
10) Setiap mind map bersifat unik.
b. Kekurangan
1) Hanya peserta didik yang aktif yang terlibat.
2) Tidak sepenuhnya peserta didik yang belajar.
3) Mind map peserta didik bervariasi sehingga guru akan kewalahan
dalam memeriksa mind map peserta didik.25
4. Berpikir kreatif
a. Pengertian Berpikir kreatif
Arti kata dasar “pikir” dalam kamus besar bahasa Indonesia
(2010: 767) dalam wowo sunaryo mengartikan sebagai akal budi,
ingatan, angan-angan. “Berpikir” artinya menggunakan akal budi
ubtuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbangnimbang dalam ingatan. “berpikiran” artinya mempunyai pikiran,
mempunyai akal; “pikiran” yaitu hasil berpikir; dan “pemikiran”
merupakan proses, cara, perbuatan memikir; sedangkan “pemikir”
adalah orang cerdik, pandai, serta hasil pemikirannya dimanfaatkan
orang lain.
25
Warseno, dkk.Super Learning Praktik Belajar Mengajar yang Serba Efektif dan
Mencerdaskan (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm 83
15
Pengertian berpikir, menurut etimologi yang dikemukakan,
memberikan gambaran adanya sesuatu yang berada dalam diri
seseorang dan mengenai apa yang menjadi “nya”. Berpikir merupakan
suatu hal yang dipandang biasa-biasa saja yang diberikan tuhan kepada
manusia,
sehingga
manusia
menjadi
makhluk
yang
dimuliakan.Ditinjau dari perspektif psikologi, berpikir merupakan
cikal bakal ilmu yang sangat kompleks.26Sifat berpikir sangat
tergantung pada konteks kebutuhan yang dinamis dan variatif. Proses
berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara alamiah
atau terencana dan sitematis pada konteks ruang, waktu, dan media
yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan terhadap objek
yang mempengaruhinya. Pada hakikatnya, pengertian berpikir kreatif
berhubungan
dengan
penemuan
sesuatu,
mengenai
hal
yang
menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang
telah ada.27
Johnson menyatakan bahwa : Berpikir kreatif adalah sebuah
kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi,
menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan
baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan dan membangkitkan
ide-ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif, yang membutuhkan
26
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
27
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran (Jakarta: AV Publisher 2009). hlm. 146
hlm. 2.
16
ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental
seperti:28
a) Mengajukan pertanyaan.
b)Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan
pikiran terbuka.
c) Membangun keterkaitan, khususnya diantara hal-hal yang berbeda.
d) Menghubung-hubungkan berbagai hal yang bebas.
e) Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal
baru dan berbeda.
f) Mendengarkan intuisi.
Munandar
meyakini
bahwa
kreativitas
bukan
sebagai
kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru, tetapi merupakan
gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya,
termasuk pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh seseorang
selama hidupnya.29
The dalam siswono membei batasan bahwa berpikir kreatif
(pemikiran kreatif) adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan
orang dengan menggunkan akal budinya untuk meciptakan buah
pikiran baru dari kumpulan ingatan yang berisi berbagai ide,
keterangan, konsep, pengalaman, dan pengetaahuan. Weisberg dalam
siswono juga mengartikan berpikir kreatif mengacu pada proses-proses
28
E. B.Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Bandung: Mizan Learning Center, 2007), hlm. 214.
29
S.C.U. Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Penuntun
bagi Guru dan Orang Tua (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm. 47.
17
untuk menghasilkan suatu produk kreatif yang merupakan karya baru
(inovatif) yang diperoleh dari suatu aktivitas/kegiatan yang terarah
sesuai tujuan.Berpikir kreatif merupakan suatu kebiasaan dari peikiran
yang tajam dan intuisi, menggerakkan imajinasi, mengungkapkan
kemungkinan-kemungkinan baru, membuka selubung-selubung ide
yang
menakjubkan,
dan
inspirasi
ide-ide
yang
tidak
diharapkan.Berpikir kreatif melibatkan berpikir logis ataupun analitis
sekaligus intutif.30Menurut Supriadi, kreativitas pada intinya adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang
telah ada sebelumnya.31Selama bertahun-tahun, pendapat popular
menegaskan bahwa kreativitas adalah berkah khusus bagi sejumlah
kecil orang-orang yang luar biasa.Orang kreatif lahir dilengkapi
kekuatan untuk membayangkan kemungkinan- kemungkinan di luar
yang bisa dibayangkan oleh orang biasa, dan melihat hal-hal yang tak
dilihat orang kebanyakan.32
Kreativitas dapat dipandang sebagai produk dari berpikir
kreatif, sedangkan aktivitas kreatif merupakan kegiatan dalam
pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan
kreativitas peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran untuk
30
Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 27.
31
Susanto Ahmad, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana Prenada. Media
Group, 2011), hlm. 114.
32
Elaine B. Johnson, PH.D. Contextual Teaching and Learning (Bandung: Mizan
Learning Center, 2008), hlm. 211
18
mengetahui keberhasilan peserta didik maupun proses belajar, guru
perlu mengadakan penilaian, termasuk penilaian terhadap kemampuan
berpikir kreatif peserta didik.33Penilaian tersebut berguna untuk
mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik, memonitor
kemajuan peserta didik, memberikan nilai/peringkat peserta didik, dan
menentukan keefektifan pembelajaran.Untuk itu diperlukan suatu
patokan atau kriteria tingkat berpikir kreatif yang valid. Ariasian,dkk
dalam siswono menyatakan bahwa mengembangkan suatu taksonomi
untuk pembelajaran dan penilaian berdasar dimensi pengetahuan dan
proses kognitif yang merevisi taksonomi Bloom. Dalam kategori
proses kognitif, kategori tertinggi berupa mencipta (create), yang
berhubungan dengan berpikir kreatif. Mencipta artinya meletakkan
elemen-elemen
secara
bersama-sama
untuk
membentuk
suatu
keseluruhan yang berkaitan dan fungsional atau mengatur kembali
(reorganisasi) elemen-elemen ke dalam suatustruktur atau pola-pola
baru. Dalam mencipta tersebut dikaitakn dengan tiga proses kognitif,
yaitu
pembangunan/pembangkitan
(generating),
perencanaan
(planning), dan menghasilkan (producing). Pembangkitan merupakan
fase
divergen
yang
meminta
peserta
didik
memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan solusi dari suatu tugas.Bila mereka
mendapatkan kemungkinan penyelesaian, maka dipilih suatu metode
33
Tatag Yuli Eko Siswono, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan
Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 1, Februari 2008,
hlm. 60-68.
19
yang
berupa
rencana
tindakan.Akhirnya
rencana
tersebut
diimplementasikan dengan pengkonstruksian sebuah penyelesaian.
b. Ciri Proses Berpikir Kreatif
Ciri pokok dari proses berpikir kreatif terletak pada tahap
pembangkitan/penciptaan ide (generating idea). Proses tersebut
sebenarnya mempunyai tahapan yang sama, hanya salah satu lebih
rinci daripada yang lain. Bila pendapat-pendapat di atas dirangkum,
maka akan didapat tahap, yaitu mensintesis ide, membangun ide,
merencanakan penerapan dan menerapkan ide. Mensintesis ide artinya
menjalin atau memadukan ide-ide (gagasan) yang dimiliki yang dapat
bersumber dari pembelajaran di kelas maupun pengalaman seharihari.Dalam mensintesis ide, individu sudah memahami masalah yang
diberikan dan mempunyai perangkat pengetahuan (pengetahuan
prasyarat) untuk menyelesaikannya yang dapat bersumber dari
pembelajaran
di
kelas
maupun
pengalamannya
sehari-hari.
Membangun ide-ide artinya memunculkan ide-ide yang berkaitan
dengan masalah yang diberikan sebagai hasil dari proses sintesis ide
sebelumnya. Merencanakan penerapan ide artinya memilih suatu ide
tertentu untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan atau yang ingin diselesaikan.Menerapkan ide artinya
mengimplementasikan atau menggunakan ide yang direnccanakan
untuk menyelesaikan masalah. Dalam tahao membangun ide akan
terlihat kebaruan, kefasihan mapun fleksibilitas individu dalam
20
menyelesaikan tugas. Individu atau peserta didik yang mempunyai
tingkat kemampuan, latar belakang ekonomi mapun social budaya
yang berbeda, tentu akan mempunyai kualitas proses kreatif yang
berbeda pula.34
Menurut William menunjukkan ciri kemampuan berpikir
kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi.
1) Kefasihan adalh kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau
pertanyaan dalam jumlah yang banyak.
2) Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
macam pemikiran, dan mudah berpindah dari jenis pemikiran
tertentu ke jenis pemikiran lainnya.
3) Orisinalitas adlah kemampuan untuk berpikir dengan cara baru
atau dengan ungkapan yang unik, dan kemapuan untuk
menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak lazim daripad
pemikiran yang jelas diketahui.
4) Elaborasi adalah kemampuan untuk menambah atau merinci halhal yang detail dari suatu objek, gagasn, atau situasi.35
Guilford mengemukakan 2 asumsi dalam berpikir kreatif, yaitu
pertama, setiap orang mampu menjadi kreatif sampai tingkat tertentu
34
Tatag Yuli Eko Siswono, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan
Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 1, Februari 2008,
hlm. 60-68.
35
Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 29.
21
dalam cara tertentu. Kedua, kemampuan berpikir kreatif merupakan
keterampilan yang dapat dipelajari.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang ditulis oleh Sulis Nur Aziz membahas tentang konsentrasi
belajar dalam proses pembelajaran masih tergolong rendah, aktifitas
belajar peserta didik kelas masih kurang, hasil belajar pada pembelajaran
IPA peserta didik masih tergolong rendah, antusias belajar peserta masih
tergolong rendah, dan respon peserta pada perintah yang diberikan guru
masih cenderung kurang. Subjek penelitian berjumlah 32 peserta didik.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
dengan pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan observasi. Hasil
dari penelitian ini konsentrasi belajar IPA peserta didik mengalami
peningkatan dengan kriteria tinggi. Pra tindakan, jumah peserta didik yang
mendapatkan skor konsentrasi belajar ≥76 dari jumlah keseluruhan peserta
didik yaitu ada 7 peserta didik (21,9%). Pada siklus I, meningkat menjadi
15 peserta didik (46,9%). Pada siklus II meningkat menjadi 32 peserta
didik (100%). Data hasil belajar pada pra tindakan, yaitu jumlah peserta
didik yang mendapatkan nilai ≥75 (KKM) dari jumlah keseluruhan peserta
didik yaitu ada 13 peserta didik (40%). Pada siklus I, meningkat menjadi
22 peserta didik (68,7%), kemudian pada akhir siklus II, meningkat
menjadi 32 peserta didik (100%).36
36
Sulis Nur Aziza, “Penerapan Metode Mind mappingPeserta didik Kelas V Sd Negeri
Jomblangan Banguntapan Bantul”, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Penddidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
22
Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu
dan tempat penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian yang
digunakan,
dan
pada
pembelajaran
yaitu
peneliti
menggunakan
pembelajaran IPA.
2. Penelitian yang ditulis oleh David Yoga Hardianto membahas keefektifan
penerapan
Mind
mapping
sebagai
media
pembelajaran
dalam
meningkatkan kemampuan belajar IPA pada peserta didik. Metode
penelitian yang di gunakan yaitu PTK (Classrom Action and Research).
Hasil penelitiannya adalah Penerapan Mind mapping sebagai media
pembelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan belajar
IPA pada peserta didik Kelas IV SD Negeri 1 Sengare Kabupaten
Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014. Siklus I Pretes 10, 7% Postes 25%,
Siklus II Pretes 26, 92% Postes 76,92%, Siklus III Pretes 42,86%
Postes96,43%.
Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu
dan tempat penelitian, metode penelitian, dan pada pembelajaran IPA.37
3. Penelitian yang ditulis oleh Nadya Yulianti membahas tentang cara
meningkatkan berpikir kreatif peserta didik, mind mapping dapat
mempengaruhi cara berpikir kreatif peserta didik, faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi cara berpikir kreatif peserta didik, manfaat yang bisa
didapatkan dari cara berpikir kreatif, sekolah berperan dalam peningkatan
37
David Yoga Hardiyanto, “Penerapan mind mapping sebagai media dalam
meningkatkan kemampuan belajar Ipa pada peserta didik kelas IV Sd Negeri 1 Sengare Kabupaten
Pekalogan”. Skripsi, Semarang: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES, 2013.
23
berpikir kreatif peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan menggunakan TKV dan TKF. Hasil analisis data serta
pengujian
hipotesis
dengan
menggunakan
t-analisis
kovarians
disumpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan cara berpikir
kreatif peserta didik antara peserta didik yang diberikan mind mapping
training dengan peserta didik yang tidak diberikan.
Perbedaan penelitian terletak pada rumusan masalah, waktu dan
tempat penelitian, pembelajaran yang diteliti yaitu IPA dan analisis data.38
4. Penelitian Yang Ditulis Oleh Isnaini Arifah membahas pengaruh
penerapan metode mind map terhadap kreativitas peserta didik, pengaruh
penerapan metode mind map terhadap prestasi belajar peserta didik.
Metode penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas dengan
pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan observasi. Hasil
penelitian dilakukan pada tiga tahap siklus, dan ketiganya menunjukkan
nilai kreativitas sebesar 76%, 84,7%, dan 77,43%.
Perbedaan dalam penelitian terletak pada rumusan masalah,
metode penelitian, dan pada pembealjaran yang diteliti yaitu Kimia. 39
5. Penelitian oleh Laily muwaffiqoh membahas kemampuan baca tulis alQur‟an menggunakan metode Iqro’ peserta didik Bagaimana hasil belajar
mata pelajaran al-Qur‟an Hadis peserta didik, korelasi positif antara
38
Nadya Yulianty S, “Pengaruh Mind Mapping Training Terhadap berpikir kreatif
peserta didik SMU Muhammadiyah 4 Jakarta, Skripsi, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Islam Syarif Hidayatullah, 2007
39
Isnaini Arifah, “Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Prestasi
Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X Di SMA N 1 Karanganom Klaten Jawa Tengah”, Skripsi,
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
24
kemampuan baca tulis al-Qur‟an menggunakan metode Iqro’ dengan hasil
belajar mata pelajaran al-Qur‟an Hadis peserta didik. Metode penelitian ini
dengan metode kuantitatif pengumpulan data melalui tes dan observasi.
Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara baca tulis qur‟an
dengan metode iqro memiliki korelasi yang tinggi sebesar 71%.
Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada rumusan masalah,
metode belajar, dan pembelajarannya yaitu Qur‟an dan Hadist.40
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran tematik menuntut peserta didik untuk mengembangkan
idenya sendiri atau perlu adanya kreativitas peserta didik, hal ini sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar. Banyak metode yang dapat digunakan
dalam pembelajaran tematik. Salah satu metode yang melibatkan peserta didik
secara aktif dan membutuhkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran
adalah metode mind mapping.
Metode mind mapping merupakan metode atau cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak.
Mind mapping menggapai pikiran dari segala arah dan sudut, serta dapat
memusatkan pikiran (konsentrasi) peserta didik. Metode mind mapping
merupakan salah satu inovasi pendidikan karena dapat digunakan untuk
memecahkan masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan.
40
Laily Muwaffiqoh, “Studi Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis Al-Quran
Menggunakan Metode Iqro‟ dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Peserta didik
Kelas IV MI AL-Iman Sorogenan BANTUL”, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2018.
25
D. Hipotesis Peneltian
Semua istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai
dua kata: huppo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori), karena
hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya
maka perlu diuji kebenarannya.Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis
adalah dugaan terhadap terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.Atas
dasar definisi diatas dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.41 Adapun hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis Alternatif (𝐻𝑎 ) : “Ada korelasi positif antara metode mind
mapping dengan berpikir kreatifpeserta didik pada pembelajaran tematik”.
Hipotesis Nihil (𝐻0 ) : “Tidak ada korelasi positif antara metode mind
mapping dengan berpikir kreatifpeserta didik pada pembelajaran tematik”.
41
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Manual dan
SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 38.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa ingin diketahui.42 Menurut Sugiyono,
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.43
Penelitian kuantitatif meliputi dua kategori utama, yaitu
penelitian kuantitatif bersifat eksperimental dan penelitian kuantitatif
noneksperimental.Penelitian kuantitatif yang bersifat eksperimental
terdiri dari metode penelitian eksperimental murni, kuasi, lemah, dan
subjek
tunggal.Adapun
penelitian
42
kuantitatif
yang
bersifat
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Yogyakarta: PGMI Press, 2017), hlm. 21.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Cet. ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 14.
43
27
nonekperimental terdiri dari metode deskriptif, survai, ekspos-fakto,
komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan.44
Metode
dalam
korelasional.Tujuan
penelitian
penelitian
ini
menggunakan
korelasional
adalah
metode
untuk
mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik
korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.Menurut gay
penelitian korelasional kadang-kadang diperlakukan sebagai penelitian
deskriptif,
terutama
di
sebabkan
penelitian
korelasional
mendeskripsikan sebuah kondisi yang telah ada.45metode korelasional
yang terdiri dari dua macam variabel yang dibedakan menjadi variabel
bebas yaitu mind mapping dan variabel terikat berpikir kreatif peserta
didik kelas IV pembelajaran tematik di SD IT Salsabila 3
Banguntapan.
2. Desain Penelitian
Gambar paradigma penelitian
X
r
Y
r
Berpikir kreatif
Gambar model penelitian
Mind mapping
(X)
peserta didik(Y)
44
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015) Cet. Ke-10, hlm. 53.
45
Emzir, metodologi penelitian pendidikan (kuantitatif & kualitatif) (Jakarta: Rajawali
Per, 2013) hlm, 37
28
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SDIT Salsabila 3 Banguntapan
Bantul, Yogyakarta yang beralamat lengkapJalan Gatutkoco Jurugentong
RT 10 RW 34 Banguntapan Bantul Yogyakarta Kode Pos 55198.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2017/2018, bulan Awal Bulan Maret hingga Akhir Agustus Tahun 2018.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda yang
dijadikan objek penelitian.Sementara sampel merupakan sebagian dari
populasi
yang
terdiri
atas
sejumlah
anggota
yang
dipilih
dari
populasi.46Penelitian inimenggunakan teknik sampling bertujuan (purposive
sampling) yaitu teknik penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti jika
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan
sampelnya.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV
SDIT Salsabila 3 Banguntapan.Populasi kelas IV SDIT Salsabila 3
Banguntapan Terdiri dari Empat kelas yaitu IVA, IVB, IVC,IVD. Adapun
sampel yang telah digunakan dalam penelitian yaitu peserta didik kelas
IVB.Kelas IVB terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik
perempuan.Keseluruhan sampel yang digunakan sebanyak 25 peserta didik.
46
Lina Miftahul Jannah dkk, Materi Pokok Penelitian Kuantitatif (Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2013), hlm. 4.4-4.5.
29
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.47Variabel dalam
penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel independen (variabel bebas)
dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel dalam penelitian meliputi:
a. Variabel
independen
(variabel
bebas)
adalah
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “mind mapping”.
b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah “Berpikir kreatif” peserta didik kelas IV
pembelajaran tematik di SDIT Salsabila 3 Banguntapan”.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik adalah cara, Sedangkan Instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah.48
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Teknik observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan
jalan mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Cet. ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 60.
48
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 101.
30
objek penelitian.49Observasi yang telah dilakukan peneliti dan dibantu oleh
guru kelas serta pendamping terlihat saat diberikan perintah membuat
mind
mapping
peserta
didik
sangat
antusias
dalam
mengerjakan.Pengelolaan kelas yang baik juga dilakukan oleh guru
dimana penataan kursi dan meja yang dibuat membentuk huruf “U”
ternyata efektif untuk peserta didik dalam belajar. Terlihat sangat jelas
perbedaan saat penaatan bangku klasikal peserta didik mudah jenuh
sedangkan saat dilakukan perubahan penaatan kursi dan meja membentuk
huruf “U” setiap peserta didik aktif dan lebih memudahkan guru dalam
member perhatian dan pengecekan setiap peserta didik.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai
tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada
kesempatan lain.50Wawancara ini dilakukan dengan membuat serangkaian
pertanyaan yang diajukan kepada wali kelas IVB SD IT Salsabila
Banguntapan
yaitu
ibu
isna
nurfiyanti.Hasil
wawancara
sangat
memuaskan, ternyata ibu isna juga menggunkan metode mind mapping
sebgai skripsi beliau. Menurut ibu isna mind mapping dan berpikir kreatif
berhubungan erat. Beliau menggunakan mind mapping sejak pertama kali
megajar sebagai guru dan metode ini sangat memudahkan peserta didik
49
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 140.
50
Ibid., hlm. 138.
31
untuk belajar dan mind mapping juga menuntun siswa aktif dan berpikir
kreatif saat merangkum sebuah materi menjadi sebuah peta konsep.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.51Metode
ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdiri, visi misi,
tujuan sekolah, keadaan sekolah, keadaan guru, karyawan dan peserta
didik, keadaan sarana dan prasarana di SDIT Salsabila Banguntapan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Angket atau kuesioner merupakan salah satu bentuk instrumen
penilaian yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada peserta didik untuk memberikan respon
sesuai dengan keadaan siswa. Penyusunan angket bisa berbentuk skala
likert, daftar cek maupun skala lajuan.Langkah-langkah menyusun angket
yaitu menetapkan variabel yang akan dinilai, merumuskan definisi
konseptual, menyusun kisi-kisi angket.
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 274.
32
Variabel
penelitian
Teori Mind
Mapping
Tabel III.1 Kisi-Kisi Angket Mind Mapping
Instrumen
Sub variabel
Indikator
angket
Menentukan ide
utama yang
dimulai dari
bagian tengah
kertas kosong
yang sisi
panjangnya
diletakkan
mendatar,
memulai dari
tengah memberi
kebebasan
kepada otak
untuk menyebar
ke segala arah
dan untuk
mengungkapkan
dirinya dengan
lebih bebas dan
alami.
Peserta didik
dapat
menuliskan
mind map dan
memulainya dari
bagian tengah
kertas kosong di
kelas dengan
caranya sendiri
didalam kelas.
Gunakan
Peserta didik
gambar (simbol) dapat
untuk ide utama, menggambarkan
33
No item
Saya membuat
mind map
dengan
kemampuan
sendiri.
1
Saya memulai
menuliskan
mind ma dari
bagian tengah
kertas kosong
yang sisi
panjangnya
diletakkan
mendatar.
2
Saya memulai
menuliskan
mind map dari
tengah dari
menyebar
keseluruh
bagian kertas.
3
Saya
menggambarkan
gambar untuk
6
gambar
berbagai macam
bermakna seribu gambar pada
mind map nya
kata dan
dengan
kreasinya
sendiri didalam
kelas.
Gunakan warna,
bagi otak warna
sama
menariknya
dengan gambar.
Warna membuat
mind map lebih
hidup,
menambah
energi kepada
pemikiran
kreatif,
dan
menyenangkan.
Peserta
didikdapat
menggunakan
warna pada
mind map nya
dengan tepat
didalam kelas.
34
ide utama
dengan tepat
didalam kelas.
Saya
menggambarkan
gambar untuk
ide utama pada
bagian tengah
kertas kosong
dengan tepat
didalam kelas.
7
Saya
menggambarkan
gambar sebagai
titik focus mind
map dengan
tepat didalam
kelas.
8
Saya
menggunakan
warna pada
mind map nya
dengan baik dan
tepat didalam
kelas.
10
Saya mewarnai
mind map nya
dengan berbagai
macam warna
dengan sangat
baik dan tepat
11
didalam kelas.
Hubungan
cabang-cabang
utama ke
gambar pusat
dan hubungkan
cabang-cabang
tingkat dua dan
tiga ke tingkat
satu dan dua,
dan seterusnya.
Otak bekerja
menurut
asosiasi, otak
senang
mengaitkan dua
(atau tiga, atau
empat) hal
sekaligus. Bila
kita
menghubungkan
cabang-cabang,
kita akan lebih
mudah mengerti
dan mengingat.
Peserta didik
dapat
menggunakan
cabang-cabanf
pada mind map
nya dengantepat
didalam kelas.
35
Saya mewarnai
gambar, tulisan,
dan cabang pada
mind map nya
dengan baik
didalam kelas.
12
Saya
menggambarkan
cabang-cabang
pada mind map
nya dengan baik
dan tepat
didalam kelas.
13
Saya
menghubungkan
setiap cabangcabang mind
map nya dengan
baik dan tepat
didalam kelas.
14
Saya
menghubungkan
cabang ke
gambar dengan
sangat baik dan
15
tepat didalam
kelas.
Variabel
penelitian
Kemampuan
berpikir
kreatif peserta
didik
Buatlah garis
hubung yang
melengkung
karena garis
lurus akan
membosankan
otak.
Peserta didik
dapat
menggambarkan
garis
melengkung
pada mind map
nya dengan tepat
didalam kelas.
Saya
menggambarkan
cabang dengan
garis
melengkung
pada mind map
dengan
kreasinya
sendiri di
didalam kelas.
9
Saya
menggambarkan
cabang dengan
garis
melengkung
pada mind map
dengan
kreasinya
sendiri di
didalam kelas.
Peserta didik
dapat
menuliskan kata
kunci pada mind
map nya dengan
baik didalam
kelas.
Saya
menuliskan kata
kunci untuk
setiap garis
dengan
pengetahuannya
sendiri didalam
kelas.
5
Gunakan
gambar yang
sesuai pada
setiap cabang
untuk
memperjelas
kata kunci.
Peserta didik
dapat
menggambarkan
gambar pada
setiap cabang
dengan tepat
didalam kelas.
Saya
menggambarkan
gambar pada
setiap cabang
dengan
kemampuannya
sendiri didalam
kelas.
4
Tabel III.2 Kisi-Kisi Angket Berpikir kreatif
Instrument
Sub variabel
Indikator
angket
Kefasihan
adalah
kemampuan
untuk
menghasilkan
pemikiran atau
Peserta didik
dapat mengajukan
banyak
pertanyaan di
kelas dengan
baik.
36
Saya senang
bertanya saat
pembelajaran
berlangsung.
No item
1
pertanyaan
dalam jumlah
yang banyak.
Peserta didik
dapat menjawab
dengan sejumlah
jawaban jika ada
pertanyaan
didalam kelas
dengan baik.
Peserta didik
dapat bekerja
lebih cepat dari
teman lain di
dalam kelas
dengan baik.
Fleksibilitas
adalah
Peserta didik
dapat
37
Saat
pembelajaran,
jika saya tidak
mengerti sya
segera bertanya.
2
Saya segera
bertanya jika
ada yang tidak
saya mengerti
dalam belajar.
3
Jika ada
pertanyaan dari
guru saya
berusaha untuk
menjawabnya.
4
Sayamenjawab
pertanyaan dari
guru dengan
lebih dari satu
jawaban.
5
Saya berlombalomba dengan
teman yang lain
untuk selesai
lebih awal
dalam menjawab
soal.
6
Saya sering
diminta guru
untuk
mengerjakan
soal di papan
tulis dan
menjelaskannya.
7
Saya memberi
tanggapan jika
15
kemampuan
untuk
menghasilkan
banyak macam
pemikiran, dan
mudah
berpindah dari
jenis
pemikiran
tertentu ke
jenis
pemikiran
lainnya.
memberikan
macam-macam
penafsiran
terhadap suatu
gambar, cerita
atau masalah
didalam kelas
dengan baik.
Peserta didik
dapat
menerapkan suatu
konsep atau asas
dengan cara yang
berbeda-beda
didalam kelas
dengan baik.
38
guru
menampilkan
gambar atau
bercerita.
Saat guru
menampilkan
gambar atau
bercerita saya
akan memberi
tanggapan.
16
Saya ikut
memberikan
tanggapan jika
guru
menampilkan
gambar atau
bercerita.
17
Saya selalu
memberikan
contoh yang
berbeda dengan
contoh yang
diberikan guru.
18
Saya
memberikan
contoh kejadian
dalam
kehidupan
sehari-hari yang
berbeda dari
contoh yang
19
diberikan guru.
1. Peserta didik
dapat
memikirkan
macam-macam
cara yang
berbeda-beda
untuk
menyelesaikan
nya didalam
kelas dengan
baik.
Orisinalitas
adalah
kemampuan
untuk berpikir
dengan cara
baru atau
dengan
ungkapan
yang unik, dan
kemampuan
untuk
menghasilkan
pemikiranpemikiran
yang tidak
lazim daripad
pemikiran
yang jelas
diketahui.
Peserta didik
dapat memikirkan
masalah-masalah
atau hal yang tak
pernah terpikirkan
orang lain
didalam kelas
dengan baik.
39
Saya
menanggapi
masalah yang
diberikan guru
dengan cara
yang berbedabeda.
20
Saat
mengerjakan
soal yang
diberikan guru,
saya
menjawabnya
dengan cara
baru yang lebih
mudah.
21
Dalam
pembelajaran
saya senang
mengajukan
contoh kejadian
yang aneh
tentang materi
yang sedang
dipelajari.
22
Saat berdiskusi
23
saya senang
mengajukan
contoh kejadian
yang aneh
tentang materi
yang sedang
dipelajari.
Elaborasi
adalah
kemampuan
untuk
menambah
atau merinci
hal-hal yang
detail dari
suatu objek,
gagasn, atau
situasi.
Peserta didik
dapat
memberikan
gagasan yang
baru dalam
menyelesaikan
masalah didalam
kelas dengan
baik.
Saat berdiskusi
saya
mengajukan
gagasan yang
baru dalam
menyelesaikan
soal dengan cara
lebih mudah.
24
Peserta didik
dapat
memberikan
penyelesaian
yang baru
setelah
mendengar
atau membaca
gagasan
didalam kelas
dengan baik.
Saya mencoba
mengerjakan
soal dengan
gagasan baru
yang menurut
saya dapat
mempermudah
menyelesaikan
permasalahan.
25
Peserta didik
dapat mencari arti
lebih mendalam
terhadap jawaban
atau pemecahan
masalah dengan
melakukan
langkah-langkah
yang terperinci
didalam kelas
dengan baik.
Dalam
mengerjakan
soal saya selalu
berusaha untuk
memahaminya
dan
mengerjakan
dengan langkahlangkah yang
terperinci.
8
Saya
mengerjakan
soal dengan
langkah-langkah
yang rinci dan
9
40
teliti untuk
memahaminya.
Peserta didik
dapat
mengembangkan
gagasan orang
lain didalam kelas
dengan baik.
Peserta didik
dapat membangun
keterkaitan antar
konsep didalam
kelas dengan
baik.
Dalam
pembelajaran
saya selalu
menambahkan
gagasan yang
diajukan teman
saya.
10
Saat belajar saya
membantu
teman untuk
mengerjakan
soal.
11
Saya
menambahkan
jawaban teman
yang kurang
lengkap di
papan tulis.
12
Saya selalu
mencari
kesamaan antara
dua kejadian
yang berbeda.
13
Dari dua
kejadian yang
berbeda, saya
berusaha
mencari
kesamaan
konsepnya.
14
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan
tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan instrumen yang valid akan
menghasilkan data yang valid pula. Kemudian, instrumen tes dikatakan dapat
41
dipercaya (reliable) apabila memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten)
apabila diteskan berkali-kali.52
1. Pengujian Validitas Instrumen
a. Pengujian validitas konstrak
Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari
ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya
tentang isntrumen yang telah disusun itu.Setelah pengujian konstrak dari
ahli dan berlandaskan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka
diteruskan dengan uji coba instrumen.Instrumen tersebut dicobakan pada
sampel dari mana populasi diambil.Setelah data ditabulasikan, maka
pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu
dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor,
dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
b. Pengujian validitas isi
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.Secara
teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan
kisi-kisi
instrumen,
atau
matrik
pengembangan
instrumen.Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator
sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan
52
Ibid, hlm. 252.
42
yang telah dijarkan dari indikator.Dengan kisi-kisi instrumen itu maka
pengujian validitas dapat dilakuak dengan mudah dan sistematis.
c. Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan faktafakta empiris yang terjadi di lapangan. Penelitian mempunyai validitas
eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada
sampel lain dalam populasi yang diteliti.53 Adapun uji validitas eksternal
yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy =
N ∑XY − ∑X −(∑Y)
[N∑X 2 −(∑X)2 ] [N∑Y 2 −(∑Y)2 ]
Keterangan:
rxy
= Angka indeks korelasi “r” Product Moment
N
= Number of Cases
∑XY =Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X
= Jumlah seluruh skor X
∑Y
= Jumlah seluruh skor Y
Instrumen penelitian ini berjumlah dua lembar angket pernyataan,
dimana lembar pernyataan untuk mind mapping berjumlah lima belas
aspek pengamatan dan untuk lembar pernyataanberpikir kreatifdua puluh
lima aspek yang diamati.Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan
bantuan software SPSS versi 22 for Windows, didasarkan pada korelasi
antara skor butir dengan skor total.54 Hasil analisis perhitungan validitas
ini (r hitung) kemudian di konstribusikan dengan “r” table pada taraf
53
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …, hlm. 177-183.
Eko Putro Widyoko, Penilaian hasil pembelajaran di sekolah…., hlm 283.
43
signifikansi 5% dengan N=25. Jika harga “r” hitung lebih besar daripada
“r” tabel maka butir aspek lembar pengamatan di nyatakan valid.Dan
sebaliknya, jika “r” hitung lebih kecil dari “r” tabel maka butir aspek
lembar pengamatan dinyatakan tidak valid. Hasil analisis menggunakan
software SPSS versi 22for Windows telah terlampir, data yang di peroleh
sebagai berikut:
Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Mind Mapping
No Aspek
Validitas
Keterangan
Pernyataan
“r” hitung
“r” tabel
1
0,585
0,396
Valid
2
0,557
0,396
Valid
3
0,564
0,396
Valid
4
0,502
0,396
Valid
5
0,482
0,396
Valid
6
0,767
0,396
Valid
7
0,708
0,396
Valid
8
0,617
0,396
Valid
9
0,550
0,396
Valid
10
0,456
0,396
Valid
11
0,584
0,396
Valid
12
0,550
0,396
Valid
13
0,564
0,396
Valid
14
0,704
0,396
Valid
15
0.644
0,396
Valid
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa lima belas aspek
pernyataan valid. Ini dapat dilihat dari korelasi skor butir dengan skor
total lebih besar dari 0,396.
44
Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Berpikir Kreatif
Validitas
No Aspek
Keterangan
“r”
“r”
Pernyataan
hitung
tabel 5%
1
0,715
0,396
Valid
2
0,469
0,396
Valid
3
0,643
0,396
Valid
4
0,744
0,396
Valid
5
0,877
0,396
Valid
6
0,709
0,396
Valid
7
0,709
0,396
Valid
8
0,838
0,396
Valid
9
0,784
0,396
Valid
10
0,706
0,396
Valid
11
0,666
0,396
Valid
12
0,631
0,396
Valid
13
0,631
0,396
Valid
14
0,622
0,396
Valid
15
0,563
0,396
Valid
16
0,709
0,396
Valid
17
0,622
0,396
Valid
18
0,541
0,396
Valid
19
0,666
0,396
Valid
20
0,631
0,396
Valid
21
0,706
0,396
Valid
22
0,550
0,396
Valid
23
0,602
0,396
Valid
24
0,643
0,396
Valid
25
0,666
0,396
Valid
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dua puluh lima aspek
pernyataan valid. Ini dapat dilihat dari korelasi skor butir dengan skor
total lebih besar dari 0,396.
45
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen berbentuk uraian pada umumnya
menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan namaRumus Alpha.
Adapun rumus alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:55
𝑟11 = (
𝑛
𝑛 −1
∑ 𝑆𝑖 2
) (1 -
𝑆𝑡 2
)
Keterangan:
𝑟11
= Koefisien reliabilitas instrumen.
N
= Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes.
1
= Bilangan konstan
∑ 𝑆𝑖 2
= Jumlah varian skor dari tiap butir item.
∑𝑡 2
= Varian total.
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien
reliabilitas tes (𝑟11 ) pada umunya digunakan patokan sebagai
berikut:56
a. Apabila𝑟11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti
instrument yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah
memiliki reliabititas yang tinggi.
b. Apabila 𝑟11 lebih keci dari pada 0,70 berarti instrument yang
sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas
yang tinggi.
Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan software
SPSS versi 22 for Windows.Adapun hasilnya adalah sebagai
berikut:
55
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …, hlm. 185.
Anas Sudjono, Pengantar Evalluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.
209
46
Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas X
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,699
,704
15
Pada tabel di atas diketahui bahwa koefisien reliabilitas untuk
mind mapping memperoleh alpha sebesar 0,704 lebih besar dari
0,700.Maka dari itu tes yang sedang diuji dinyatakan memiliki
reliabilitas yang tinggi.
Cronbach's
Alpha
,473
Tabel III.6 Hasil Uji Reliabilitas Y
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,644
25
Pada tabel di atas diketahui bahwa koefisien reliabilitas untuk
berpikir kreatif memperoleh alpha sebesar 0,644 lebih besar dari
0,500.Maka dari itu tes yang diuji dinyatakan memiliki reliabilitas
yang sedang.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
47
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.57
1. Analisis Awal
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik.Dalam tahap ini peneliti melakukan koding, skoring,
meghitung, dan membuat tabulasi data yang diperoleh. Koding dibuat
menjadi per bahasan, mulai dari Tes Kreativitas Figural (TKF) dan
mind map selanjutnya diberi skoring untuk setiap jawaban. Setelah
diperoleh data secara keseluruhan dilakukan perhitungan dengan
menggunakan software SPSS dan analisis statistik.
Rumus untuk mengetahui apakah adakah korelasi yang signifikan
pemberian mind mapping terhadap berpikir kreatif dilakukan dengan
teknik korelasi Product Moment. Korelasi Product Moment adalah
salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel, yang
koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari perkalian dari
momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment).
Kuat lemahnya atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel
yang sedang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya
angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan “r” disebut juga “r”
Product Moment. Ada beberapa macam cara yang dapat dipergunakan
untuk mencari angka korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut:
Dengan cara menghitung Deviasi Standarnya terlebih dahulu.
Ibid…, hlm. 207.
57
48
1) Dengan cara memperhitungkan skor-skor aslinya atau ukuranukuran kasarnya.
2) Dengan cara memperhitungkan Mean-nya (yaitu mencari Nilai
Rata-Rata Hitung dari variabel-variabel yang dicari korelasinya).
3) Dengan cara memperhitungkAn selisih deviasi dan variabelvariabel yang dikorelasikan, terhadap Mean-nya.
4) Dengan cara memperhitungkan selisih dari masing-masing skor
aslinya atau angka kasarnya.58
Sebelum melakukan analisis korelasi terhadap dua variabel
dalam penelitian ini terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis
2. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui
data
terdistribusi normal atau tidak.Dalam penelitian ini, uji normalitas
dilakukan dengan bantuan softwareSPSS 22 for Windows.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
(a) Menentukan hipotesis
H0 = data distribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal.
(b) Menentukan α
Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
95%, jadi α = 0,05
58
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm. 190-192.
49
(c) Menetukan kriteria penerimaan hipotesis
H0 akan diterima jika nilai signifikasi yang diperoleh dari
perhitungan dengan software SPSS versi 22 for Windows lebih
besar dari atau sama dengan 0,05 (sig. ≥ α).
(d) Melakukan uji normalitas. Rumus sebagai berikut:
X2 =
(Oi − Ei)
Ei
Keterangan:
X2 =Nilai X2
Oi =Nilai Observasi.
Ei =Nilai Harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel
normal dikalikan N (totai frekuensi) (pi x N).
N =Banyaknya angka pada data (total frekuensi).
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka
Hoditerima ; Ha ditolak.Jika nilai X2 hitung > nilai X2
tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.
(e) Menarik kesimpulan
Jika nilai signifikansi ≥ α, maka 𝐻0 diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ α, maka 𝐻0 ditolak.
2) Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linier atau
tidak dengan variabel terikat.Uji linieritas yang digunakan adalah
uji F signifikan 5%.Selanjutnya 𝐹ℎ𝑖헼𝑢𝑛𝑔 dikonsultasikan dengan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka terdapat hubungan linier antara variabel bebas
50
terhadap variabel terikat.Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
linier. Adapun pedomannya sebagai berikut:
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka pengaruh tidak linier.
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka pengaruh linier.59
3. Analisis Akhir
Analisis akhir dilakukan setelah melakukan uji prasyarat analisis.
Apabila data yang diuji berdistribusi normal, maka teknik analisis data
yang digunakan adalah statistik parametrik.60 Terdapat beberapa teknik
analisis statistik parametrik untuk uji hipotesis asosiatif, diantaranya
Korelasi
Product
Moment,
Korelasi
Ganda,
dan
Korelasi
Parsial.61Teknik analisis statistik parametrik yang digunakan dalam
penelitian ini untuk uji hipotesis asosiatif (hubungan/korelasi) yaitu
teknik korelasi Product Moment.
Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari
korelasi antar dua variabel, yang koefisien korelasinya diperoleh
dengan cara mencari perkalian dari momen-momen variabel yang
dikorelasikan (product of the moment). Kuat lemahnya atau tinggi
rendahnya korelasi antar dua variabel yang sedang diteliti dapat
diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi yang
59
Risma Istiarini & Sukanti, “Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012”, Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1, 2012, hlm. 100.
60
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 124.
61
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 227.
51
dilambangkan dengan “r” disebut juga “r” Product Moment. Ada
beberapa macam cara yang dapat dipergunakan untuk mencari angka
korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut:
1) Dengan cara menghitung deviasi standarnya terlebih dahulu.
2) Tanpa menghitung deviasi standarnya terlebih dahulu.
3) Dengan cara memperhitungkan skor-skor aslinya.
4) Dengan cara mencari nilai rata-rata variabel-variabel yang dicari
korelasinya.
5) Dengan cara memperhitungkan selisih deviasi dan variabelvariabel yang dikorelasikan terhadap nilai rata-ratanya.
6) Dengan cara menghitung selisih dari masing-masing skor aslinya.62
Setelah melakukan uji prasyarat analisis, kemudian langkah
selanjutnya adalah mencari indeks korelasi “r” product moment. Indeks
korelasi “r” product moment dapat dicari dengan menggunakan rumus:
rxy =
N ∑XY − ∑X −(∑Y)
[N∑X 2 −(∑X)2 ] [N∑Y 2 −(∑Y)2 ]
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑XY=Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
62
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm. 190-192.
52
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap Angka
Indeks Korelasi “r” Product Moment (rxy ), pada umumnya menggunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:
Tabel III.7 Pedoman Interpretasi Data
Besarnya”r” Product
Interpretasi
Moment (𝒓𝒙𝒚 )
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah
atau sangat rendah sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y).
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah.
0,40 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukupan.
0,70 – 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
Kemudian untuk menentukan data penelitian signifikan atau
tidak, menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah
diajukan, interpretasi juga menggunakan tabel nilai “r” yang
tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment (rt ), dengan
terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of
freedom-nya (df) yang rumusnya adalah:
df = N – nr
Keterangan:
df = degress of freedom
N = number of cases
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan63
63
Ibid…, hlm. 194.
53
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan
variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien
determinan sebagai berikut:
KP = 𝑟2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Pengamatan dilakukan pada bulan oktober 2018 yaitu pada tanggal 1. Data
yang diperoleh sebagai berikut:
TABEL IV.1 Data Hasil Mind Mapping dan Berpikir Kreatif
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
Alvarrel Reyhan Gusti
Saputra
Aufa Fikri Nugroho
Bayyusuf Hidayat
Ezra Rama Roost Aputra
Farel Albert
Hafizh Muhammad Aufa
Hafsa Sekar Kinasih
Haida Nafisah Nurfadillah
Hanif Naufal Dzaky
Ika Nugraheni Cahyaningrum
Jasmine Aulia Megantara
Putri
Luthfia Widi Hanifah Fatin
Kimya Zumratul Azkiyah
Maharani Putri Patricia
Marmora Marsha Fatikha
Muhammad Rasya Fitrah
Nadia Alifia Andreany
Nadia Nur Lathifa
Nanda Haura Cahyadewi
Nisrina Rahadatul Aisy
Noviandra Maula Nurhuda
Quthaifa Zahra Awwaliya
Reno Adi Putra Dewangga
Syifaul Qolbi Putri Irawan
Tahta Aura Ayu Bunga
55
Mind Map
Berpikir
Kreatif
91,67
76
83,33
83,33
66,67
88,33
80
81,67
85
85
85
81
79
51
78
78
79
81
81
81
96,67
95
83,33
88,33
88,33
78,33
90
85
88,33
85
88,33
90
90
86,67
95
91,67
82
85
79
56
82
84
83
77
81
82
83
84
76
83
Dari data hasil mind mapping dan berpikir kreatif diatas, pada
pembelajaran tematik tema 9 materi hak dan kewajiban terhadap
lingkungan diperoleh nilai tertinggi untuk mind mapping sebesar 96,67
dan berpikir kreatif sebesar 95.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data distribusi
normal atau tidak berdistribusi normal.Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.Dalam penelitian
ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 22 for
Windows.Hasil dari uji normalitasnya adalah sebagai berikut:
TABEL IV.2Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N
25
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
6,99480719
Most
Extreme Absolute
,117
Differences
Positive
,117
Negative
-,087
Test Statistic
,117
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200c,d
Berdasarkan
tabel
uji
normalitas
diatas
diperoleh
nilai
signifikansi sebesar 0,20> 0,05 yang memiliki arti bahwa nilai residual
berdistribusi normal.
56
b. Uji Liniearitas
Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linear
atau tidak dengan variabel terikat.Dalam penelitian ini, uji liniearitas
dengan bantuan software SPSS 22 for Windows. Hasil dari uji
liniearitas adalah sebagai berikut:
TABEL IV.3Uji Liniearitas
Anova table
berpikir
Between
kreatif
* Groups
mind
mapping
Sum of
Squares
(Combined) 1305,66
7
Linearity
806,168
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
Mean
Square
Df
F
Sig.
11 130,567 2,012
,112
12,42
1 806,168
5
,003
499,499
10
55,500
908,333
2214,00
0
13
64,881
,855
,582
24
Berdasarkan tabel uji liniearitas diatas diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,582 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahawa
terdapat hubungan yang liniear antara variabel X dan Y.
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji korelasi
Product Moment karena hanya menggunakan satu variabel X dan satu
variabel Y serta data yang diteliti berdistribusi normal. Uji korelasi
Product Moment digunakan untuk mencari korelasi antar dua variabel,
yang koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari perkalian dari
57
momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment). Kuat
lemahnya atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel yang sedang
diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks
korelasi yang dilambangkan dengan “r” disebut juga “r” Product
Moment.Peneliti menggunakan bantuan software SPSS 22 for Windows
untuk melakukan analisis korelasi ini. Adapun hasil analisisnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
mind
mapping
berpikir
kreatif
TABEL IV.4 Correlations
mind
mapping
Pearson
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
25
Pearson
,750**
Correlation
Sig. (2-tailed)
,000
N
25
berpikir
kreatif
,750**
,000
25
1
25
Berdasarkan data diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 <
0,05 maka diketahui terdapat hubungan antara X dan Y yang berarah
positif dan derejat hubungan sebesar 0,750 termasuk dalam kategori kuat
atau tinggi.
Dari analisis di atas ternyata korelasi variabel X (mind mapping)
dengan variabel Y (berpikir kreatif) sebesar 0,750. Jika dikonsultasikan
dengan interpretasi angka indeks korelasi, korelasi variabel X (mind
mapping) dengan variabel Y (berpikir kreatif) berada diantara 0,70 - 0,90
sehingga korelasi yang terdapat dari kedua variabel tersebut kuat atau
58
tinggi. Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi variabel X (mind
mapping) dengan variabel Y (berpikir kreatif) itu positif atau tidak, maka
“r”
hasil
analisis
dibandingkan
dengan
“r”
tabel.
Sebelum
membandingkannya, maka terlebih dahulu mencari degree of freedom-nya
atau dfnya dengan rumus df= N-nr.
Berdasarkan data di atas, peserta didik yang menjadi sampel subjek
penelitian berjumlah 25 orang. Dengan demikian diketahui bahwa N= 25,
variabel yang dikorelasikan adalah variabel X (mind mapping) dan
variabel Y (berpikir kreatif), sehingga variabel yang dikorelasikan atau nr=
2. Maka dengan mengacu pada rumus di atas kita peroleh degree of
freedom-nya atau derejat bebasnya sebesar df = 25-2 = 23. Dengan “df”
sebesar 23 dapat dikonsultasikan dengan nilai “r” baik pada taraf
sognifikan 5% maupun taraf signifikan 15. Dengan melihat “r” tabel
diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5% = 0,413
Pada taraf signifikansi 1% = 0,526
Dari analisis tersebut, ternyata korelasi anatara mind mapping
dengan berpikir kreatif pada uji pengamatan satu dan tiga lebih besar
dengan “r” tabel atau “rt” pada taraf signifikansi 5% maupun 1% yaitu
0,750> 0,413/0,526. Dengan demikian hipotesis alternatife untuk uji
pengamatan satu dan dua (𝐻𝑎) diterima, hal ini berarti ada korelasi positif
antara mind mapping dengan berpikir kreatif.
59
B. Pembahasan
1. Hasil Uji Pengamatan Mind Mapping dan Berpikir kreatif Tema 9
Peserta Didik Kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara mind mapping dengan
berpikir kreatif, peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil lembar
pengamatan
dengan
menjumlahkan
nilai
yang
diperoleh
lembar
pengamatan mind mapping dan juga menjumlahkan nilai yang diperoleh
lembar pengamatan berpikir kreatif. Peneliti melakukan pengamatan
sebanyak tiga kali.
Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi untuk
variabel X (mind mapping).Tujuannya adalah menggambarkan pembagian
variabel yang diteliti. Langkahnya sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 ×1,39 = 5,29
Jadi jumlah kelas interval 5.Pada kesempatan ini digunakan 5 interval
kelas.
b.Menghitung rentang data
Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
Data terbesar = 96,67 dan terkecil = 66,67. Jadi 96,67-66,67 = 30.
c. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas
30: 5 = 6.
d.Menyusun interval kelas
60
Penyusunan interval kelas dimulai dari data terkecil yaitu 66,67 agar
lebih komunikatif dimulai dari angka 65.64
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai X sebagai
berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
.
TABEL IV.5 Interval Nilai X
Interval
Frekuensi
absolute
65-69
1
70-74
75-79
1
80-84
5
85-89
11
90-94
5
95-100
2
Jumlah
25
Frekuensi
relative
4%
4%
20%
44%
20%
8%
100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil mind mapping
(X)frekuensi terbanyak yaitu pada skor 85-89 sebanyak 11 peserta didik
dengan nilai presentase 44%.
Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi untuk
variabel Y (berpikir kreatif).Tujuannya adalah menggambarkan pembagian
variabel yang diteliti. Langkahnya sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 ×1,39 = 5,29
Jadi jumlah kelas interval 5.Pada kesempatan ini digunakan 5 interval
kelas.
b. Menghitung rentang data
Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
64
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 36-37.
61
Data terbesar = 95 dan terkecil = 51. Jadi 95-51 = 44.
c. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas
44: 5 = 8,8.
d. Menyusun interval kelas
Penyusunan interval kelas dimulai dari data terkecil yaitu 51 agar lebih
komunikatif dimulai dari angka 50.65
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai Y sebagai
berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
TABEL IV.6 Interval Nilai Y
Interval
Frekuensi
absolute
51-55
1
56-60
1
61-65
66-70
71-75
76-80
8
81-85
14
86-90
91-95
1
96-100
Jumlah
25
Frekuensi
relative
4%
4%
32%
56%
4%
100%
Dari tabel di samping dapat diketahui bahwa hasil berpikir kreatif
(Y)frekuensi terbanyak yaitu pada skor 81-85 sebanyak 14 peserta didik
dengan nilai presentase 56%.
65
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 36-37.
62
2. Indeks Korelasi Antara Mind Mapping Berpikir kreatif Peserta Didik
Kelas IV Pada Pembelajaran Tematik Tema 9 SDIT Salsabila 3
Banguntapan Bantul
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, diketahui bahawa
indeks korelasi antara mind mapping dengan berpikir kreatif(𝑟𝑥𝑦) yang
dilakukan pengamatan mendapatkan hasil 0,750 berada diantara 0,70-0,90
sehingga korelasi yang terdapat dari kedua variabel tersebut kuat atau
tinggi.
Langkahnya selanjutnya adalah memnentukan degrees of freedomnya. Setelah itu dikonsultasikan dengan “r” tabel baik pada taraf
signifikansi 1% mapun pada taraf signifikansi 5%, arah korelasinya adalah
positif. Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk mengetahui besar hubungan anatar kedua variabel X dan
variabel Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien
determinasi yaitu: KP = r2 x 100%
KP = r2 x 100%
KP = (0,750)2 x 100% = 56,25%
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa mind
mapping peserta didik dipengaruhi oleh berpikir kreatif sebesar 56,25%
dan untuk sisanya 43,75% ditentukan oleh faktor lain.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi yang positif anatara mind mapping dengan
berpikir kreatif, namun masih terdapat faktor internal maupun eksternal
63
yang mempengaruhi hasil mind mapping. Faktor internal lain misalnya
faktor jasmani, faktor psikologis, dan kondisi rohani.Sedangkan faktor
eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik misalnya kondisi
lingkungan sekitar peserta didik baik dari keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Terlepas dari hal tersebut, SDIT Salsabila 3 Banguntapan
Bantul terkhusus kelas IV B yang di ajar oleh ibu Isna Nurfiyanti memang
sudah menerapkan metode mind mapping sejak awal pembelajaran.
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan dengan judul
“Korelasi antara Mind Mapping dengan Berpikir Kreatif Peserta Didik
Pada Pembelajaran Tematik Tema 9 Kayanya Negeriku Subtema 2
Pemanfaatan Kekayan Alam di Indonesia Kelas IV SDIT Salsabila 3
Banguntapan Bantul” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat hubungan antara mind mapping dengan berpikir kreatif,
hubungan keduanya berada pada kategori “kuat atau tinggi”. Hal ini
dibuktikan dengan hasil lembar pengamatan X dan Y. Setelah
dikonsultasikan dengan nilai “r” tabel product moment baik pada taraf
signifikansi 1% maupun 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternative
(Ha) diterima, sedangkan hipotesis nihil (H0) ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi berarah positif antaramind mapping
dengan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran tematik kela IV
SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul dengan derajat hubungan sebesar
0,750.Besar hubungan antara kedua variabel X dan Y dapat dihitung
dengan menggunakan rumus koefisien determinasi diperoleh hasil
56,25%. Artinya mind mapping dipengaruhi oleh berpikir kreatif sebesar
56,25% dan untuk sisanya 43,75% ditentukan oleh faktor lain.
65
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahawa dalam penellitian ini pasti banyak
terjadi kendalan dan hambatan.Hal ini bukan disebabkan oleh faktor
kesengajaan, namun terjadi karena keterbatasan dalam melakukan
penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Faktor Waktu
Faktor waktu berperan penting dalam menunjang keberhasilan
penelitian ini.Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini kurang
dapat membagi waktu sehingga semakin memperlambat penelitian ini.
2. Faktor Biaya
Meskipun biaya bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi
kendala dalam penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya biaya
memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan dalam
penelitian. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang minim maka
penelitian akan terhambat. Karena dalam penelitian ini dibutuhkan
biaya yang cukup banyak sehingga penelitian ini menjadi terhambat
yang seharusnya selesai lebih cepat.
3. Faktor Kemampuan
Dalam
melakukan
penelitian
pengetahuan.Dengan demikian, peneliti
tidak
lepas
dari
menyadari keterbatasan
kemampuan khususnya dalam pengetahuan dalam membuat karya
ilmiah.Namun peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
66
melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta
bimbingan dari dosen pembimbing.
C. Saran
1. Saran bagi Peneliti Selanjunya
Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencari materi pokok
permasalahan lain yang kemungkinan mempengaruhi berpikir kreatif
peserta didik, supaya ke depannya dapat memberikan sumbangan dan
ide-ide baru kepada peserta didik, guru dan sekolah.
2. Saran bagi Guru Kelas
Seorang guru diharapakan dapat memberikan motivasi belajar
pada peserta didik agar lebih bersemangat dalam meningkatkan hasil
belajar
dan
mampu
membangkitkan
berpikir
kreatif
peserta
didik.Selain itu diharapkan dapat menerapkan metode dan strategi
pembelajaran yang tepat bagi perkembangan peserta didik.
3. Saran bagi Peserta Didik
Peserta Didik diharapkan lebih meningkatkan kreativitasnya
dalam belajar, agar kelak menemukan hal-hal baru yang bisa
membanggakan sekolah dan Indonesia di kancah internasional dalam
hal pendidikan yang lebih maju dan modern.
4. Saran bagi Orang Tua
Orang tua hendaknya mendukung anak dalam segala hal.Tidak
hanya mendukung dalam faktor materi, namun juga dalam faktor
67
motivasi dan perhatian tinggi terhadap anak. Karena setiap anak
tergantug kepada cara didik orang tua mereka.
68
DAFTAR PUSTAKA
QS : An-Nahl : 78. Bandung, Syaamil Quran. Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al-Qur”an. Departemen Agama Republik Indonesia
QS : At -Tien : 5. Bandung, Syaamil Quran. Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al-Qur”an. Departemen Agama Republik Indonesia
Ahmad, Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada.
Media Group, 2011
Arifah, Isnaini, “Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan
Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X Di SMA N 1
Karanganom Klaten Jawa Tengah”, Skripsi, Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Arikunto,Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Aziza, Sulis Nur, “Penerapan Metode Mind mapping Peserta didik Kelas V
Sd Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul”, Skripsi, Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Penddidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
B. Johnson, PH.D. Elaine. Contextual Teaching and Learning. Bandung:
Mizan Learning Center, 2008
Buzan, Tony, Buku Pintar Mind mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2007.
Buzan, Tony, Buku Pintar Mind mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008.
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif,Jakarta: AV
Publisher 2009
69
Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: J-ART,
2004, hlm. 282.
Hardiyanto, David Yoga “Penerapan Mind mapping Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Kemampuan Belajar Ipa Pada Peserta didik Kelas IV Sd
Negeri 1 Sengare Kabupaten Pekalongan” ,Skrips, Semarang: Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas ilmu pendidikan
UNNES, 2013.
Hasan Langgulung, Kreatifitas Dan Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka Al
Husna, 1991
Hergenhahn, B.R. and Matthew H. Olson, Theories of Learning (Teori
Belajar), Jakarta: Kencana, 2009.
Istiarini, Risma & Sukanti, “Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja
Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2012”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X,
No.1, 2012.
Kemindikbud, “Perigkat dsan pencapaian pisa indonesia” dalam laman
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dancapaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan
Lina Miftahul Jannah dkk, Materi Pokok Penelitian Kuantitatif,Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2013.
Majid, Abdul , Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Ssitem Pendidikan Nasional, pasal 1
ayat 1.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replubik Indonesia, “Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Replubik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah”
(n.d.), pasal 1 ayat 3.
70
Munandar, S.C.Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah: Penuntun bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1999.
Munandar, S.C.Utami, Kreativitas & Keterbakatan, Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif &Bakat, Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Muwaffiqoh, Laily, “Studi Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis AlQuran Menggunakan Metode Iqro‟ dengan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Peserta didik Kelas IV MI AL-Iman
Sorogenan BANTUL”, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Remiswal dan Rezki Amelia, Format pengembangan Strategi PAIKEM
dalam Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Manual dan SPSS, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Siswoyo, Dwi, Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2007.
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Subhan, Muhammad, “Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur‟an”.Jurnal
Pendidikan Islam, Vol 5 No. 1, 2010, Januari 2018, hlm 79.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012.
Sugihartono, dkk.Psikologi pendidikan.Yogyakarta: UNY Press, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2012.
71
Sukmadinata,Nana Syaodih,Metode
Remaja Rosdakarya, 2015.
Penelitian
Pendidikan,
Bandung:
Tilaar, Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneurship, Kompas Media
Nusantara, Jakarta, 2012.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Yogyakarta: PGMI Press, 2017.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP),
Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Warseno, Agus, dkk, Super Learning Praktik Belajar Mengajar yang Serba
Efektif dan Mencerdaskan, Yogyakarta : Diva Press, 2011.
Widodo Supriyono, Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Rineka
Cipta, 2004
Widyoko, Eko Putro, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016.
Winarno, Surakhmad, Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik.
Bandung: Tarsito, 2004.
Yuli Eko Siswono,Tatag, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan
dan Mengajukan Masalah Matematika”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid
15, Nomor 1, Februari 2008, hlm. 60-68.
Yuli Eko Siswono,Tatag,Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.
Yulianty S, Nadya, “Pengaruh Mind Mapping Training Terhadap berpikir
kreatifpeserta didik SMU Muhammadiyah 4 Jakarta, Skripsi, Jakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2007.
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
Lampiran I
Profil Sekolah
PROFIL
SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN
A. Profil SDIT Salsabila 3 Banguntapan
1.
Identitas Lembaga
a) Nama Lembaga
b)
Alamat Lembaga
:SDIT Salsabila 3 Banguntapan
:Jln. Gatutkoco Jurugentong RT 10 RW 34
Banguntapan Bantul Yogyakarta Kode
Pos55198Website:sditsalbang.wordpress.c
omTwitter:
@sditsalbang
Facebook:
SDITSALSABILA 3 BANGUNTAPAN
c) Nomor Telepon
:0274- 45 1996
d) Surat Ijin Operasional
:Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul No.
422/2463
e) Pemberi SK
: Bupati Bantul, Nomor 10 tahun 2012
f) Nomor Statistik Sekolah : 102040116043
2.
g) NPSN
: 20411841
h) Nama Kepala Sekolah
:Pandi Kuswoyo, M.Pd.I.
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi sekolah
“Terwujudnya Generasi Emas Qur`ani Indonesia 2045 yang cakap,
cendekia dan berakhlak mulia”.
Misi Sekolah
1. Melaksanakan Pembelajaran berbasis al Qur‟an dan sunah Nabi
dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan
menyenangkan.
2. Melaksanakan Pembiasaan akhlaq mulia.
3. Melaksanakan Pelatihan untuk menumbuhkan dasar-dasar kecakapan
hidup.
4. Melaksanakan program Pendampingan personal sesuai bakat, minat
dan potensi anak.
74
Lampiran I
Profil Sekolah
5. Membangun budaya belajar mandiri dalam membaca, menulis,
berhitung dan berkarya.
Tujuan Sekolah
1. Terlaksananya Pembelajaran berbasis al Qur‟an dan sunah Nabi
dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan
menyenangkan.
2. Dapat Melaksanakan Pembiasaan akhlaq mulia.
3. Dapat Melaksanakan Pelatihan untuk menumbuhkan dasar-dasar
kecakapan hidup.
4. Terlaksananya program Pendampingan personal sesuai bakat, minat
dan potensi anak.
5. Terwujudnya budaya belajar mandiri dalam membaca, menulis dan
berkarya.
B. Program Kegiatan Sekolah
Program Unggulan
SDIT Salsabila 3 Banguntapan
Program Unggulan
1. Tahfidzul Qur‟an (Juz 30)
2. Tahfidz ayat/surat pilihan
3. Tahfidz 40 Hadis pilihan
4. Tahfidz 40 doa sehari-hari
5. Islamic Habit Forming (Pembiasaan Perilaku Islami)
6. Outbond Kids
7. Field Trip/rihlah bahasa (Kunjungan lapangan)
8. Life Skill (pembekalan keterampilan hidup)
9. Pemeriksaan Kesehatan & Tumbuh Kembang Anak
10. Mabit (Malam Bina Iman & Taqwa)
11. Ritual story day / dongeng islami
12. Leadership (kepemimpinan)
13. Muhasabah/ motivasi
75
Lampiran I
Profil Sekolah
14. Home Visit/Random Home Visit
15. Outdoor Activity
16. Ritual Story Day / Dongeng Islami
17. Arabic Kids
18. English Kids
Program Unggulan ++ untuk kelas 5 dan 6
1. Klinik Belajar
2. Pendalaman Materi Ujian Sekolah dan UN
3. PIJAR (Pendampingan Fajar)
4. Excellent Base Camp
5. T-fEL for Kids
6. Computer Base Try Out
Program Penunjang:
1. Manasik Haji
2. Latihan Qurban
3. Pengelolaan dan Penyaluran Zakat Fitrah
4. Pentas Seni/Drama
5. Tadabbur Alam
6. Reading Record (pembiasaan gemar membaca)
7. BAKSOS(Bakti Sosial)
8. Renang
9. Balon Cita-cita
10. Temu Tokoh
11. Rihlah / Outbond Family
12. Penugasan project mingguan
Program Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
1.
Pramuka
2.
Pencak Silat
3.
Seni Baca Al-Qur‟an
76
Lampiran I
Profil Sekolah
4.
Seni Hadroh
5.
Seni Kaligrafi
6.
Seni Tari
7.
Futsal
8.
Drumband
9.
Dacil.
C. Ketenagaan
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
DAFTAR PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KARYAWAN
SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN
STATUS
NAMA
TEMPAT
PENDIDIKA
(GTY/G JABATA TAMBAH
LENGKAP&GE
TANGGAL
N
TT/PTY/
N
AN
LAR
LAHIR
PTT)
S2-Psikologi
Pandi Kuswoyo, Banyuwangi,10
Kepala
Pendidikan
GTY
M.Pd.I
Agustus 1981
Sekolah
Islam UMY
S2-Pendidikan
Wali
Syahir
Yogyakarta,
16
Waka
Islam
UII
Kelas II
GTY
Rofiuddin, M.S.I Februari 1978
Sarpras
A
Yogyakarta
Wali
Agus Al Hamidi, Lamongan,
23 S1-Sosiologi
Koordinato
Kelas III
GTY
S.Sos.I
Agustus 1979
Islam
r BK
B
S1Wali
Perbandingan
Totok Sucahyo, Yogyakarta,
GTY
Kelas VI
Agama
Fak
S.Th.I
4/13/1974
B
UY UIN Suka
Atiek Setyowati. Jakarta, 13 Januari S1-Kimia UIN
Wali
GTY
S.Si
1986
Suka
Kelas I D
D3Manajemen
Avi
Susanti, Purbalingga, 17
PTY
Admin
Ka. TU
Administrasi
A.Md
Mei 1987
AMA
Yogyakarta
S1-Ilmu
Guru
Mapel
Arief
Didit Bantul,
30 Keolahragaan
Waka
GTY
Pendidikan
Penjas
Jatmiko, S.Pd
Desember 1987
Kesiswaan
Olahraga UNY
Orkes
Grobogan,
01 S1-Pendidikan
Wali
Warsito, S.Pd.Si
GTY
Januari 1985
Fisika
UIN
Kelas VI
77
Suka
9
M.
Zainuri, Grobogan,
S.Pd.Si
Agustus 1985
10
Isna Nurfiyanti, Gunungkidul, 20
S.Pd
Februari 1989
11
Amin Ngaziz Al Magetan,
19
Jawawi, S.Pd.I
Desember 1988
12
Sarmadi, S.Pd.I
Kayuara Kuning,
03 Desember 1987
13
Akhmad
Wakhidillah
Agung P., S.Pd.I
Pasuruan, 21 Juli
1990
14
Juni
S.Pd
15
Sulastri,S.Pd.Si
16
17
18
19
20
21
04
A
S1-Pendidikan
Matematika
UIN Suka
S1-PGSD
UNY
S1-Pendidikan
Bahasa Arab
UIN Suka
S-PGMI UIN
Suka
S1Kependidikan
Islam
UIN
Suka
Lestari, Bantul, 06 Juni S1-PBI
1987
UAD
FKIP
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTTY
S1-Pendidikan
Fisika
UIN
Suka
GTTY
Khairul
S.Pd
S1-Pendidikan
Yahya, Sleman, 08 Mei
Matematika
1987
UIN Suka
GTTY
Minzani
S.Pd.I
Aufa, Jepara, 23 April S1-PGMI UIN
1991
Suka
GTTY
Pati, 19 Mei 1989
Jurusan
Catur
Ratna Ngawi,
17 Akuntansi
SMK PGRI 4
Pamungkas Sari November 1990
Ngawi
Jurusan
Otomotif SMK
2
Kulon Progo, 17 Negeri
Raminto
Pengasih
di
November 1990
Ponpes Darul
Ulum
Fatimah
Bantul,
01 S1-Pendidikan
Ismawati, S.Pd
November 1989
Biologi UNY
S1-Pendidikan
Uli Nur Mila Semarang, 12 Mei
Kimia
UIN
Astuti, S.Pd.Si
1992
Suka
78
Wali
Kelas IV OPS
B
Waka
Kurikulum
Wali
Kelas II
D
Wali
Kelas I A
Guru
Mapel
PAI
Koordinato
r
Keagamaan
Guru
Mapel
Bahasa
Inggris
Wali
Koordinato
Kelas II
r Sarpras
B
Koordinato
Wali
r
Kelas II
Ekstrakurik
C
uler
Wali
Kelas V
A
Capeg
Admin
Umum
Capeg
Admin
Pemasuk
an
Capeg
Wali
Kelas I B
Capeg
Wali
Kelas I C
22 Anwari, S.Pd
Grobogan,
Maret 1991
27
23
Zuning Azizah, Magelang,
12
S.Pd
November 1987
24
Irham
S.Pd
Baskoro, Yogyakarta,
Juni 1989
11
25
Lilis
S.Pd
Karyani, Purworejo,
Januari 1983
17
26 Narmi, SE
Gunungkidul,
Januari 1988
29
27 Kusriyanti, S.Pd
Cilacap,
Oktober 1991
15
Naris Wari Ratih Boyolali,
28
P, S.Pd
Oktober 1990
Saelfa
29
S.Pd
Capeg
Wali
Kelas III
C
Capeg
Capeg
Capeg
Wali
Kelas IV
A
Wali
Kelas V
B
Admin
Pengelua
ran
Guru
Mapel
Penjas
Orkes
S1-Bahasa &
Seni
23
Pendidikan
Bahasa Jawa
UNY
Honorer
Sekolah
Guru
Mapel
Bahasa
Jawa
S1FITK
Blora, 03 Maret Kependidikan
Islam
UIN
1994
SUKA
SMK
Muhammadiya
h Imogiri
MA Matholi'ul
Kajen
33 Ali Mansyur
Pati, 20 Mei 1986 Falah
Pati
Shakti Devinta, Brebes, 09 Juni S1
34
S.Sos.I
1989
Komunikasi
Subang,
Januari 1989
Wali
Kelas III
A
Honorer
Sekolah
Faza Fikar Sidik, Brebes, 26 Juni S1-FKIP
S.Pd
1988
PGSD UST
32 Indra Irmawan
Capeg
S1-Pendidikan
Kepelatihan
Olahraga
S1 Pendidikan
Hafifah, Cimahi, 19 Juni
Baha Inggris
1989
UAD
Mawadah
30 Rahmawati,
S.Pd.I
31
S1-Pendidikan
Biologi UIN
Suka
S1-Pendidikan
Bahasa Inggris
UTM
Magelang
S1-Pendidikan
Matematika
UNY
S1- Pendidikan
Biologi
UNNES
S1 -Akuntansi
Universitas
Teknologi
Yogyakarta
02
79
Capeg
Honorer
Sekolah
Honorer
Sekolah
Guru
Mapel
Bahasa
Inggris
Guru
Mapel
Bahasa
Arab
Guru
Mapel
Bahasa
Arab
Guru
Qur'an
Guru
Qur'an
Guru
Qur'an
Koordinato
r UKS
Koordinato
r
Pengajaran
dan Penyiaran
Islam
UIN
Suka
35
Hanif Samudra, Jakarta, 07 Maret S1 PAI UIN
S.Pd.I
1984
Suka
Guru
Mapel
PAI
36
S1-Syariah
Agus Setiawan, Cilacap,
30 Jinayah
S.Pd
Aguistus 1983
Sinayah UIN
SUKA
Guru
Qur'an
37
Sahdani
38
Pujo Raharjo
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Bantul,
1974
29
Juli
Bantul 28 Maret
1963
Muhammad Nur Bantul, 26 Maret
Hidayat
1988
Bantul 28 Maret
Maryani
1957
Bantul,
30
Poniati
Desember 1962
Sragen, 15 April
Sri Lestari
1963
Sleman,
31
Umi Kasirah
Desember 1970
Decki
Septo Bantul,
25
Purwoto
September 1984
Meilina
Noor Yogyakarta,
14
Wahidah
Mei 1984
Sutrisno
Suwarno
SMK
Pegawai
Kebersih
an
SMK
Satpam
SMA
Satpam
SMP
SMP
SD
SMP
SMA
SMA
Wonosari, 06 Juni
1942
S1Agama
Islam
Liya Hikmatul
Pendidikan
Maula, S.Pd.I
Bojonegoro,
01 Agama Islam
April 1993
UMY
S1Saintek
Gusni
Ratna
Pendidikan
Ningrun, S.Pd.Si Tegal, 22 Agustus Kimia
UIN
1991
SUKA
S1-Tarbiyah
Pendidikan
Hujjatul Arifin,
S.Pd.I
Cilacap,
08 Agama Islam
UIN SUKA
Januari 1989
80
Pramusaj
i
Pramusaj
i
Pramusaj
i
Pramusaj
i
Satpam
Pegawai
Saljumart
Pegawai
Kebersih
an
Guru
Qur'an
Guru
Qur'an
Guru
Qur'an
50
Jamalludin,
S.Hum
51 Qoni'ah, SS
S1-Ilmu
Cirebon,
10 Budaya SKI
UIN SUKA
Februari 1992
Gresik,
17
Februari 1981
Guru
Qur'an
Pustakaw
ati
Guru
Ekstra
Drumban
d
Guru
Ekstra
Drumban
d
Guru
Ekstra
Pramuka
Guru
Ekstra
Pramuka
Guru
Ekstra
Pramuka
Guru
Ekstra
Silat
Guru
Ekstra
Tari
52 Ari Wibisono
53 Firman Effendi
54 Dewi Saraswati
55
Ramadita
Gunawan
56
Romadaniarsih
Samsutanti
57
Allam Muzhafar
Hanif, S.Pd
Luvia
58 Puspitasaroi,
S.Pd
D. Siswa SDIT Salsabila 3 Banguntapan
Kelas dan jumlah peserta didik SDIT Salsabila 3 banguntapan tahun
pelajaran 2015/2016sebagai berikut :
JUMLAH KELAS DAN MURID
Kelas
Jumlah
Kelas
I
Keadaan Awal
Bulan
L
P
Jumlah
4
44
51
95
II
4
48
51
99
III
3
38
32
70
Jumlah Jumlah Droup
Masuk Keluar
Out
L
P
L
P
1
1
81
L
P
Keadaan Akhir
Bulan
L
P
Jumlah
44
50
94
48
51
99
39
32
71
IV
2
26
13
39
26
13
39
V
2
24
24
48
24
24
48
VI
6
26
15
41
26
15
41
Jml
17
206 186
393
207 185
392
E. Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari
HARI
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
SABTU
Opening :
Dhuha
Opening :
Dhuha
Opening :
Dhuha
Opening :
Dhuha
Opening :
Dhuha
Opening :
Dhuha
Upacara/apel
Tahfidz
Pilihan
Tahfidz
Pilihan
Tahfidz
Pilihan
Tahfidz
Pilihan
Tahfidz
Pilihan
Tahfidz
Pilihan
Hadits
Doa
Harian
Tahfidz
Pilihan
Surat
Pendek
Tahfidz
Pilihan
08.00 08.35
INTI 1
INTI 1
INTI 1
INTI 1
INTI 1
Ekstra/les
08.35 09.10
INTI 2
INTI 2
INTI 2
INTI 2
INTI 2
Ekstra/les
09.30 10.05
INTI 3
INTI 3
INTI 3
INTI 3
INTI 3
Ekstra/les
10.05 10.40
INTI 4
INTI 4
INTI 4
INTI 4
INTI 4
WAKTU
07.00 07.45
07.45 08.00
09.10 09.30
10.40 10.45
10.45 11.20
INTI 5
INTI 5
INTI 5
INTI 5
INTI 5
11.20 11.55
INTI 6
INTI 6
INTI 6
INTI 6
INTI 6
11.55 -
Istirahat Dan Makan Siang
82
Pulang
Pukul 10.00
Wib
12.25
12.25 13.00
Salat Duhur Berjama’ah
13.00 13.35
INTI 7
INTI 7
INTI 7
INTI 7
13.35 13.45
BTAQ
Penutupan
13.45 14.20
BTAQ
14.20 14.30
BTAQ
BTAQ
Pulang
Pukul
BTAQ
Review, Closing dan Doa Selesai Belajar
13.30 Wib
F. Pengelola
SDIT Salsabila 3 Banguntapan berada di bawah naungan Yayasan
Silaturrahim Pecinta Anak Indonesia (SPA-Indonesia) devisi Lembaga
Pendidikan Islam (LPI) Salsabila.
G. Kepengurusan Lembaga Pendidikan Islam Salsabila
Kepengurusan LPI-Salsabila
Ketua Umum Yayasan SPA-Indonesia: H. RUA. Zainal Fanani, MM.Prac.
NLP.
Ketua Badan Pembina LPI Salsabila
: Drs. KH. Sunardi Syahuri
Direktur Utama LPI-Salsabila
: Dr. Muqowim, M.Ag.
Direktur Pengembangan Kurikulum SD : Dr. Ali Mahmudi, M.Pd.
Direktur Pengembangan Kurikulum TK : Hj. Hibana Yusuf, M.Pd.
Direktur Pengembangan SDM
: Saryo, S.Ag, M.Pd.
Direktur Pengembangan Sarana-Prasarana:Budi Suryono, AMd
Direktur Pengembangan Unit
: Arifuddin, S.Ag.
Direktur Pengembangan Riset &Kerjasama : Dr. M. Nur Ichwan, MA, Ph,D.
83
Lampiran I
Profil Sekolah
H. PrestasiSekolah dan Peserta Didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan
DAFTAR PRESTASI – PRESTASI SEKOLAH SEKOLAH
1)
Juara 3 Lomba Cerdas Cermat MIPA Olympiade Salsabila 13 Februari 2011
2)
Juara 2 Lomba Futsal Olympiade Salsabila 13 Februari 2011
3)
Juara 3 Lomba Mengarang Olympiade Salsabila 13 Februari 2011
4)
Terbaik ke-5 Hasil Ujian Nasional (UN) se-Kecamatan Banguntapan 2011
5)
Juara 1 lomba Kemah Galang Putra Kwaran sekecamatan Banguntapan
2011
6)
Juara 2 lomba Kemah Galang Putri Kwaran se-kecamatan Banguntapan
2011
7)
Peringkat ke 6 hasil UN 2012 se-kecamatan Banguntapan 2012
8)
Juara 1 Spelling Bee Banguntapan English Competition 2012
9)
Juara 1 penulisan puisi se Kecamatan Banguntapan 2012
10)
Juara 2 lomba mengarang Olympiade Salsabila se-Jateng 2012
11)
Juara 2 putra perkemahan penggalang kwaran se-Kecamatan 2012
12)
Juara 2 putri perkemahan penggalang kwaran se-Kecamatan 2012
13)
Juara 1 MTQ (Pidato Agama) se-Kecamatan Banguntapan 2012
14) Juara umum konser SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD seDIY
15) Juara 1 putra musabaqoh saritilawah tingkat SD se-Kecamatan Banguntapan
2014
16) Juara 2 CCA lomba kreatifitas anak tingkat SD
17) Juara harapan 2 olimpiade kreatifitas anak 2014
18) Juara 2 putri perkemahan penggalang 2014
19) Juara 3 Putra perkemahan penggalang 2014
20) Juara favorit klasemen SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD
se-DIY 2014
84
Lampiran I
Profil Sekolah
21) Juara 2 paramanandi klasemen SD kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK
& SD se-DIY
22) Best Colour Goard klasemen SD utama kejuaraan Drum Band terbuka
tingkat TK & SD se-DIY
23) Juara 1 klasemen SD utama kejuaraan Drum Band terbuka tingkat TK & SD
se-DIY
24) Juara 3 klasemen SD utama festival Drum Band tingkat TK & SD se-DIY
dan Jateng 2014
25) Juara 3 lomba CCA lomba kreatifitas Anak 2014
26) Juara 1 lomba menulis Cerpen Inspiratif KKG Salsabila 2014
27) Juara 2 lomba menulis Cerpen Inspiratif KKG Salsabila 2014
28) Juara 1 Lomba Catur Putri tingkat Kecamatan 2014
29) Juara 2 Lomba Catur Putri tingkat Kecamatan 2014
30) Juara 2 Silat tingkat Kecamatan 2014
31) Juara 3 Silat tingkat Kecamatan 2014
32) Juara 1 Tahfidzul Qur‟an Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015
33) Juara 3 Dongeng Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015
34) Juara 1 Sains Sederhana Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015
35) Juara 1 Menyanyi Lagu Islami Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015
36) Juara 3 Lomba Mengarang Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII 2015
37) Juara Umum Olimpiade Salsabila Nasional ke VIII di Magelang Jateng 2015
38) Juara 1 Pembuatan Alat Peraga Pembelajaran Tingkat DIY –Jateng 2015
39) Juara 1 lomba catur putra OOSN tingkat kecamatan 2015
40) Juara 1 lomba catur putri OOSN tingkat kecamtan 2015
41) Juara 2 festival drumband kategori paramanandi tingkat SD DIY Jateng,
2015
42) Juara 2 festival drumband kategori analisa musik tingkat SD DIY Jateng,
2015
43) Juara 1 festival drumband klasemen SD lanjutan DIY-Jateng, 2015
85
Lampiran I
Profil Sekolah
44) Juara 1 festival kategori General Effect DIY-Jateng, 2015
45) Juara 1 festival kategori Colour Guard DIY-Jateng, 2015
46) Juara 1 Perkemahan Penggalang Kwarran Banguntapan, 2015
47) Juara 1 Musabaqah Hifdzil Qur‟an Tingkat SD Kecamatan Banguntapan,
2015
48) Juara 1 Mengarang tingkat kecamatan, 2015.
49) Juara 3 Cerita Rakyat tingkat kabupaten Bantul, 2015.
50) Juara OLIQ
51) Juara OLIQ
52) Juara 1 Putra Perkemahan Penggalang Kwarran Banguntapan, 2016
53) Juara 1 Putri Perkemahan Penggalan Kwarran Banguntapan, 2016
54) Juara 2 Putra Pesta Siaga Kwarran Banguntapan, 2016
55) Juara 2 Musabaqah Hifdzil Qur‟an Putri Tingkat SD Kecamatan
Banguntapan, 2016
56) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat SD Kecamatan
Banguntapan, 2016
57) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat SD Kecamatan
Banguntapan, 2017
58) Juara 1 Musabaqah Cerdas Cermat Agama Tingkat Kabupaten Bantul, 2017
86
Lampiran II
Lembar Instrumen
KISI-KISI INSTRUMEN MIND MAPPING
No
(KORELASI ANTARA PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING DENGAN BERPIKIR KREATIF PADA
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI SDIT SALSABILA 3 BANGUNTAPAN)
Rumusan
Landasan
Instrumen
Instrumen
Instrumen
Sumber
Sub variabel
Indikator
teori/
masalah
observasi
angket
dokumentasi
instrumen
variable
1. . Adakah
korelasi
antara
penerapan
teknik
mind
mapping
dengan
berpikir
kreatif
pada
peserta
didik pada
pembelajar
an tematik
kelas IVB
di SDIT
Salsabila 3
Teori Mind 1)Menentukani
de utama yang
Mapping
dimulai dari
bagian tengah
kertas kosong
(sumber:
yang sisi
panjangnya
Tony
Buzan, buku diletakkan
pintar mind mendatar,
memulai dari
map
tengah
(Jakarta:
memberi
Gramedia
kebebasan
Pustaka
kepada otak
Utama,
untuk
2008)
menyebar ke
segala arah
dan untuk
Peserta didik
dapat
menuliskan
mind map
dan
memulainya
dari bagian
tengah kertas
kosong di
kelas dengan
caranya
sendiri
didalam
kelas.
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind map
dengan
kemampuan
nya sendiri.
87
a. Saya
membuat
mind map
dengan
kemampua
n sendiri.
(1)
b.Saya
memulai
menuliska
n mind ma
dari
bagian
tengah
kertas
kosong
Dokumentasi
berupa
foto
ketika
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
Guru dan
peserta
didik.
Ket.
Banguntap
an ?
mengungkapk
an dirinya
dengan lebih
bebas dan
alami.
2)Gunakan
gambar
(simbol)
untuk ide
utama,
gambar
bermakna
seribu kata
dan
yang sisi
panjangny
a
diletakkan
mendatar.
(2)
c. Saya
memulai
menuliska
n
mind
map dari
tengah
dari
menyebar
keseluruh
bagian
kertas. (3)
Peserta didik
dapat
menggambark
an berbagai
macam
gambar pada
mind map nya
dengan
kreasinya
88
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
menggam
barkan
gambar
untuk ide
utama
dengan
tepat
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
membantu
sendiri
kita
didalam kelas.
menggunakan
imajinasi.
Sebuah
gambar
sentral akan
lebih menarik,
membuat kita
tetap terfokus,
membantu
kita
berkonsentrasi
, dan
mengaktifkan
otak kita.
89
didalam
kelas. (6)
b.Saya
menggam
barkan
gambar
untuk ide
utama
pada
bagian
tengah
kertas
kosong
dengan
tepat
didalam
kelas. (7)
c. Saya
menggam
barkan
gambar
sebagai
titik focus
mind map
dengan
tepat
didalam
kelas. (8)
3)Gunakan
warna, bagi
otak warna
sama
menariknya
dengan
gambar.
Warna
membuat mind
map lebih
hidup,
menambah
energi kepada
pemikiran
kreatif, dan
menyenangka
n.
Peserta
didikdapat
menggunakan
warna
pada
mind map nya
dengan tepat
didalam kelas.
90
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
mengguna
kan warna
pada mind
map nya
dengan
baik dan
tepat
didalam
kelas. (10)
b.Saya
mewarnai
mind map
nya
dengan
berbagai
macam
warna
dengan
sangat
baik dan
tepat
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
didalam
kelas. (11)
c. Saya
mewarnai
gambar,
tulisan,
dan
cabang
pada mind
map nya
dengan
baik
didalam
kelas. (12)
4)Hubungan
cabangcabang utama
ke gambar
pusat dan
hubungkan
cabangcabang tingkat
dua dan tiga
ke tingkat satu
dan dua, dan
Peserta didik
dapat
menggunakan
cabang-cabanf
pada
mind
map
nya
dengantepat
didalam kelas.
91
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
menggam
barkan
cabangcabang
pada mind
map nya
dengan
baik dan
tepat
didalam
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
seterusnya.
Otak bekerja
menurut
asosiasi, otak
senang
mengaitkan
dua (atau tiga,
atau empat)
hal sekaligus.
Bila kita
menghubungk
an cabangcabang, kita
akan lebih
mudah
mengerti dan
mengingat.
kelas. (13)
b.Saya
menghubu
ngkan
setiap
cabangcabang
mind map
nya
dengan
baik dan
tepat
didalam
kelas. (14)
c. Saya
menghubu
ngkan
cabang ke
gambar
dengan
sangat
baik dan
tepat
didalam
kelas. (15)
92
5) Buatlah garis
hubung yang
melengkung
karena garis
lurus
akan
membosankan
otak.
Peserta didik
dapat
menggambark
an
garis
melengkung
pada
mind
map
nya
dengan tepat
didalam kelas.
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
menggam
barkan
cabang
dengan
garis
melengku
ng
pada
mind map
dengan
kreasinya
sendiri di
didalam
kelas. (9)
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
6)Gunakan satu
kata
kunci
untuk setiap
garis karena
kata
kunci
tunggal
memberi lebih
banyak daya
dan
fleksibilitas
kepada mind
map.
Peserta didik
dapat
menuliskan
kata
kunci
pada
mind
map
nya
dengan baik
didalam kelas.
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
menuliska
n
kata
kunci
untuk
setiap
garis
dengan
pengetahu
annya
sendiri
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
93
didalam
kelas. (5)
7)Gunakan
gambar yang
sesuai
pada
setiap cabang
untuk
memperjelas
kata kunci.
Peserta didik
dapat
menggambark
an
gambar
pada
setiap
cabang
dengan tepat
didalam kelas.
94
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind
map
dengan
kemampuann
ya sendiri.
a. Saya
menggam
barkan
gambar
pada
setiap
cabang
dengan
kemampua
nnya
sendiri
didalam
kelas. (4)
Dokumentasi Guru dan
berupa
foto peserta
ketika
didik.
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
KISI-KISI INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF
No
.
1.
Rumusan
Masalah
Landasan
Teori
Adakah
korelasi
antara
penerapan
teknik mind
mapping
dengan
berpikir
kreatif pada
peserta didik
pada
pembelajara
n tematik
kelas IVB
SDIT
Salsabila 3
Banguntapa
n?
Tatag Yuli
Eko
Siswono,
Pembelajara
n
Matematika
Berbasis
Pengajuan
dan
Pemecahan
Masalah
(Bandung:
Remaja
Rosdakarya,
2018)
Sub variabel
Indikator
1. Kefasihan
1. Peserta
adalah
didik
kemampuan
dapat
untuk
mengajuka
menghasilk
n banyak
an
pertanyaan
pemikiran
di kelas
atau
dengan
pertanyaan
baik.
dalam
jumlah yang
banyak.
2. Peserta
didik
dapat
menjawab
dengan
sejumlah
jawaban
95
Instrumen
observasi
Instrumen angket
Instrumen
dokumentasi
Sumber
Instrumen
Guru
menyuruh
siswa
membuat
mind map
dengan
kemampua
nnya
sendiri.
1. Saya senang
bertanya saat
pembelajaran
berlangsung. (1)
2.Saat pembelajaran,
jika saya tidak
mengerti sya segera
bertanya. (2)
3.Saya segera
bertanya jika ada
yang tidak saya
mengerti dalam
belajar. (3)
Dokumentasi
berupa foto
ketika
kegiatan
pembelajaran
dan beberapa
dokumentasi
yang lain.
Guru dan
peserta
didik.
1.Jika ada pertanyaan
dari guru saya
berusaha untuk
menjawabnya. (4)
2.Sayamenjawab
pertanyaan dari
jika ada
pertanyaa
n didalam
kelas
dengan
baik.
3. Peserta
didik dapat
bekerja
lebih cepat
dari teman
lain di
dalam
kelas
dengan
baik.
2.Fleksibilitas 2. Peserta
adalah
didik dapat
kemampuan
memberika
untuk
n macammenghasilkan
macam
banyak
penafsiran
macam
terhadap
pemikiran,
suatu
dan mudah
gambar,
96
guru dengan lebih
dari satu jawaban.
(5)
1. Saya berlombalomba dengan
teman yang lain
untuk selesai lebih
awal dalam
menjawab soal. (6)
2.Saya sering diminta
guru untuk
mengerjakan soal di
papan tulis dan
menjelaskannya. (7)
1. Saya memberi
tanggapan jika
guru menampilkan
gambar atau
bercerita. (15)
2. Saat guru
menampilkan
gambar atau
bercerita saya
berpindah
dari jenis
pemikiran
tertentu ke
jenis
pemikiran
lainnya.
cerita atau
masalah
didalam
kelas
dengan
baik.
akanmemberi
tanggapan. (16)
3. Saya ikut
memberikan
tanggapan jika
guru menampilkan
gambar atau
bercerita. (17)
3. Peserta
didik dapat
menerapka
n suatu
konsep
atau asas
dengan
cara yang
berbedabeda
didalam
kelas
dengan
baik.
1. Saya selalu
memberikan
contoh yang
berbeda dengan
contoh yang
diberikan guru.
(18)
2. Saya memberikan
contoh kejadian
dalam kehidupan
sehari-hari yang
berbeda dari
contoh yang
diberikan guru.
(19)
4. Peserta
1. Saya menanggapi
97
3. Orisinalitas
adalah
kemampua
n untuk
berpikir
dengan
cara baru
atau
dengan
ungkapan
yang unik,
dan
kemampua
didik dapat
memikirka
n macammacam
cara yang
berbedabeda untuk
menyelesai
kannya
didalam
kelas
dengan
baik.
masalah yang
diberikan guru
dengan cara yang
berbeda-beda. (20)
2. Saat mengerjakan
soal yang
diberikan guru,
saya menjawabnya
dengan cara baru
yang lebih mudah.
(21)
1. Peserta
didik dapat
memikirka
n masalahmasalah
atau hal
yang tak
pernah
terpikirkan
orang lain
didalam
1. Dalam
pembelajaran saya
senang
mengajukan
contoh kejadian
yang aneh tentang
materi yang
sedang dipelajari.
(22)
2. Saat berdiskusi
saya senang
98
n untuk
menghasilk
an
pemikiranpemikiran
yang tidak
lazim
daripad
pemikiran
yang jelas
diketahui.
kelas
dengan
baik.
mengajukan
contoh kejadian
yang aneh tentang
materi yang
sedang dipelajari.
(23)
2. Peserta
didik dapat
memberika
n gagasan
yang baru
dalam
menyelesai
kan
masalah
didalam
kelas
dengan
baik.
1. Saat berdiskusi
saya mengajukan
gagasan yang baru
dalam
menyelesaikan
soal dengan cara
lebih mudah. (24)
3. Peserta
didik dapat
memberika
n
penyelesaia
1. Saya mencoba
mengerjakan soal
dengan gagasan
baru yang menurut
99
4. Elaborasi
adalah
kemampua
n untuk
menambah
atau
merinci
hal-hal
yang detail
dari suatu
objek,
gagasn,
atau situasi
n yang
baru
setelah
mendengar
atau
membaca
gagasan
didalam
kelas
dengan
baik.
saya dapat
mempermudah
menyelesaikan
permasalahan. (25)
1. Peserta
didik dapat
mencari arti
lebih
mendalam
terhadap
jawaban
atau
pemecahan
masalah
dengan
melakukan
langkahlangkah
1.Dalam mengerjakan
soal saya selalu
berusaha untuk
memahaminya dan
mengerjakan dengan
langkah-langkah
yang terperinci. (8)
2.Saya mengerjakan
soal dengan
langkah-langkah
yang rinci dan teliti
untuk
memahaminya. (9)
100
yang
terperinci
didalam
kelas
dengan
baik.
2. Peserta
didik dapat
mengemban
gkan
gagasan
orang lain
didalam
kelas
dengan
baik.
1.Dalam pembelajaran
saya selalu
menambahkan
gagasan yang
diajukan teman
saya. (10)
2.Saat belajar saya
membantu teman
untuk mengerjakan
soal. (11)
3.Saya menambahkan
jawaban teman yang
kurang lengkap di
papan tulis. (12)
3. Peserta
didik dapat
membangu
n
1. Saya selalu
mencari kesamaan
antara dua kejadian
yang berbeda. (13)
101
keterkaitan
antar
konsep
didalam
kelas
dengan
baik.
102
2. Dari dua kejadian
yang berbeda, saya
berusaha mencari
kesamaan
konsepnya. (14)
Lampiran II
Lembar Instrumen
LEMBAR ANGKET MIND MAPPING
Nama Siswa
:
Kelas
:
Petunjuk Pengisian Angket
:
1. Masukkan tanda checklist pada kolom yang tersedia untuk setiap
pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pilihan anda.
2. Untuk satu pertanyaan hanya satu pendapat.
3. Sebagai alternatif pendapat, SL (Selalu), S (Sering), KD (Kadang-kadang),
TP (Tidak Pernah).
No.
Pernyataan
SL
1.
Saya membuat mind map dengan
kemampuan sendiri.
2.
Saya memulai menuliskan mind map dari
bagian tengah kertas kosong yang sisi
panjangnya diletakkan mendatar.
3.
Saya memulai menuliskan mind map dari
tengah dan menyebar keseluruh bagian
kertas.
Saya menggambarkan gambar pada
setiap cabang dengan kemampuannya
sendiri didalam kelas.
Saya menuliskan kata kunci untuk setiap
garis dengan pengetahuannya sendiri
didalam kelas.
Saya menggambarkan gambar untuk ide
utama dengan tepat didalam kelas.
Saya menggambarkan gambar untuk ide
utama pada bagian tengah kertas kosong
dengan tepat didalam kelas.
4.
5.
6.
7.
103
Rentang
S
KD
TP
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Saya menggambarkan gambar sebagai
titik fokus mind map dengan tepat
didalam kelas.
Saya menggambarkan cabang dengan
garis melengkung pada mind map dengan
kreasinya sendiri di didalam kelas.
Saya menggunakan warna pada mind map
nya dengan baik dan tepat didalam kelas.
Saya mewarnai mind map nya dengan
berbagai macam warna dengan sangat
baik dan tepat didalam kelas.
Saya mewarnai gambar, tulisan, dan
cabang pada mind map nya dengan baik
didalam kelas.
Saya menggambarkan cabang-cabang
pada mind map nya dengan baik dan tepat
didalam kelas.
Saya menghubungkan setiap cabangcabang mind map nya dengan baik dan
tepat didalam kelas.
Saya menghubungkan cabang ke gambar
dengan sangat baik dan tepat didalam
kelas.
104
Lampiran II
Lembar Instrumen
Lembar Angket Berpikir Kreatif
Nama Siswa
:
Kelas
:
Petunjuk Pengisian Angket
:
1. Masukkan tanda checklist pada kolom yang tersedia untuk setiap
pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pilihan anda.
2. Untuk satu pertanyaan hanya satu pendapat.
3. Sebagai alternatif pendapat, SL (Selalu), S (Sering), KD (Kadang-kadang),
TP (Tidak Pernah).
No.
Pernyataan
Rentang
SL
1.
Saya senang bertanya saat pembelajaran
berlangsung.
2.
Saat pembelajaran, jika saya tidak mengerti
saya segera bertanya.
3.
Saya segera bertanya jika ada yang tidak saya
mengerti dalam belajar.
4.
Jika ada pertanyaan dari guru saya berusaha
untuk menjawabnya.
5.
Sayamenjawab pertanyaan dari guru dengan
lebih dari satu jawaban.
6.
Saya berlomba-lomba dengan teman yang lain
untuk selesai lebih awal dalam menjawab
soal.
105
S
KD
TP
7.
Saya sering diminta guru untuk mengerjakan
soal di papan tulis dan menjelaskannya.
8.
Dalam mengerjakan soal saya selalu berusaha
untuk memahaminya dan mengerjakan
dengan langkah-langkah yang terperinci.
9.
Saya mengerjakan soal dengan langkahlangkah yang rinci dan teliti untuk
memahaminya.
10.
Dalam pembelajaran saya selalu
menambahkan gagasan yang diajukan teman
saya.
11.
Saat belajar saya membantu teman untuk
mengerjakan soal.
12.
Saya menambahkan jawaban teman yang
kurang lengkap di papan tulis.
13.
Saya selalu mencari kesamaan antara dua
kejadian yang berbeda.
14.
Dari dua kejadian yang berbeda, saya
berusaha mencari kesamaan konsepnya.
15.
Saya memberi tanggapan jika guru
menampilkan gambar atau bercerita.
16.
Saat guru menampilkan gambar atau bercerita
saya akan memberi tanggapan.
17.
Saya ikut memberikan tanggapan jika guru
menampilkan gambar atau bercerita.
18.
Saya selalu memberikan contoh yang berbeda
dengan contoh yang diberikan guru.
19.
Saya memberikan contoh kejadian dalam
kehidupan sehari-hari yang berbeda dari
contoh yang diberikan guru.
20.
Saya menanggapi masalah yang diberikan
106
guru dengan cara yang berbeda-beda.
21.
Saat mengerjakan soal yang diberikan guru,
saya menjawabnya dengan cara baru yang
lebih mudah.
22.
Dalam pembelajaran saya senang mengajukan
contoh kejadian yang aneh tentang materi
yang sedang dipelajari.
23.
Saat berdiskusi saya senang mengajukan
contoh kejadian yang aneh tentang materi
yang sedang dipelajari.
24.
Saat berdiskusi saya mengajukan gagasan
yang baru dalam menyelesaikan soal dengan
cara lebih mudah.
25.
Saya mencoba mengerjakan soal dengan
gagasan baru yang menurut saya dapat
mempermudah menyelesaikan permasalahan.
107
Lampiran III
Tabel “R”
108
Lampiran IV
Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi
109
Lampiran V
Surat Penunjukkan Validator
110
Lampiran VI
Bukti Seminar Proposal
111
Lampiran VII
Sertifikat Opak
112
Lampiran VIII
Sertifikat User Education
113
Lampiran IX
Sertifikat Sospem
114
Lampiran X
Sertifikat Lectora
115
Lampiran XI
Sertifikat TOEFL
116
Lampiran XII
Sertifikat PKTQ
117
Lampiran XIII
Sertifikat Magang III
118
Lampiran XIV
Sertifikat ICT
119
Lampiran XV
Sertifikat KKN
120
Lampiran XVI
Surat Keterangan Pelaksaan Penelitian
121
Lampiran XVII
Sertifikat TOAFL
122
Lampiran XVIII
RPP Pembelajaran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah/Madrasah : SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo Sleman
Kelas/Semester
: IV/2
Tema
: 9 (Kayanya Negeriku)
Sub Tema
: 2 (Pemanfaatan Kekayaan Alam Indonesia)
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, Pkn
Pembelajaran Ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 30 menit
Hari/tanggal
:
April 2018
A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi inti 2
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air.
Kompetensi inti 3
Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar pada dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya dan makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya. Serta benda-benda yang dijumpainya di sekolah, di
rumah, dan di tempat bermain.
Kompetensi inti 4
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
123
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan membaca
mengidentifikasi atau
teks
lingkungan,
siswa
dapat
menentukan jenis sumber energi dan
manfaatnya.
2. Dengan kegiatan di luar, siswa dapat melakukan wawancara sederhana
dengan tokoh tentang lingkungan dan sumber energi.
3. Dengan kegiatan wawancara sederhana, siswa dapat membuat laporan
hasil wawancara tentang lingkungan dan sumber energi yang telah
diamati.
4. Dengan kegiatan mengamati berbagai contoh sumber energi dan
lingkungan, siswa dapat menjelaskan sumber energi yang dapat
diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan energi alternatif.
5. Dengan pengamatan peristiwa di lingkungan sekitar yang berkaitan
dengan lingkungan dan sumber energi, siswa dapat menjelaskan
mengenai manfaat lingkungan dan sumber energi melalui pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
C. KOMPETENSI DASAR& INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi
dari 3.3.1
Siswa
seorang tokoh melalui wawancara
mengidentifikasi
menggunakan daftar pertanyaan.
sumber
energi
mampu
berbagai jenis
dan
manfaatnya
bersama temannya di lingkungan
4.3 Melaporkan
hasil
wawancara
menggunakan
sekitar dengan baik.
kosakata baku dan kalimat 3.3.2
efektif dalam bentuk teks
Siswa mampu melakukan
wawancara sederhana dengan tokoh
tentang berbagai sumber energi atau
tulis.
124
lingkungan
bersama
teman
sebangkunya di lingkungan sekitar
dengan tepat.
4.3.1 Siswa mampu menulis laporan
hasil wawancara mengenai sumber
energi di daerah tempat tinggal
bersama teman sebangku di kelas
dengan baik.
IPA
IPA
3.5
Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Siswa mampu menyebutkan
sumber energi, perubahan bentuk berbagai jenis sumber energi di
energi, dan sumber energi alternatif lingkungan
sekolah
bersama
(angin, air, matahari, panas bumi, kelompoknya dengan baik.
bahan bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari.
4.5
Menyajikan
pengamatan
dan
laporan
3.5.2
Siswa
mengidentifikasi
mampu
sumber
energi
hasil yang dapat diperbarui dan tidak
penelusuran dapat
diperbarui,
dan
energi
alternatif di lingkungan sekolah
informasi
tentang berbagai perubahan bentuk
bersama kelompoknya dengan tepat.
3.5.3
energi.
Siswa mampu menjelaskan
fungsi dan manfaat, lingkungan dan
sumber energi di lingkungan sekitar
bersama temannya dengan tepat.
4.5.1 Siswa mampu melaporkan
hasil percobaan tentang lingkungan
dan
sumber
energi
bersama
temannya di lingkungan sekolah
125
dengan tepat.
Pkn
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan
kewajiban
masyarakat
dan
hak
dalam
sebagai
kehidupan
sehari-hari.
3.2.1 Siswa mampu menuliskan
kewajiban
dan
hak
sebagai
masyarakat dalam kehidupan seharihari di kelas dengan baik.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membaca teks dan membuat mind map(Bahasa Indonesia)
2. Lingkungan (IPA)
3. Kewajiban dan Hak sebagai warga masyarakat(Pkn)
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan yang digunakan : Scientific.
Model
: Cooperative Learning.
Strategi
: Information search.
Metode
: Mind Mappingdan Tanya Jawab.
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
Media
: Ballpoint, buku.
Alat/Bahan
: kertas lembar kerja.
Sumber Pembelajaran
:
a. Buku Guru SD/MI kelas IV tema 9 “Kayanya Negeriku” . Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Revisi 2017. Halaman 3-12.
b. Buku Siswa SD/MI kelas IV tema 9 “Kayanya Negeriku” .
Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Revisi 2017. Halaman 1-10.
c. Lingkungan alam, lingkungan sekolah.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan ( 5 menit )
a.
Guru membuka pembelajaran dengan senyum dan salam.
126
b.
Menyiapkan fisik dan mental siswa dengan mengatur posisi
duduk dan mengkondisikan siswa agar masuk dalam kondisi
rileks.
c.
Guru bersama siswa mengawali pembelajaran dengan berdo‟a
sebelum belajar “Rodzii tubillahirabbah wa bil islamidinahwabii
muhammadinnabiyawarasullah rabbi dzitni ilma war dzukni
fahmaamiin”
d.
Guru mengecek kehadiran siswa dan memberikan ice breaking
e.
Guru memberikan apersepsi sebagai awal komunikasi sebelum
berupa Marina menari di atas menara.
melaksanakan kegiatan inti.
f.
Menginformasikan topik yang akan dibelajarkan yaitu Sub Tema
2tentang “Pemanfaatan Kekayaan Alam Di Indonesia”
2. Kegiatan Inti ( 100 menit)
a. Siswa diminta untuk membaca teks “Lingkungan” pada buku siswa
secara bergilir.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
tentang isi teks bacaan.
c. Guru meminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di buku
siswa bersama temannya.
d. Selama proses berlangsung, guru berkeliling memandu siswa yang
mengalami kesulitan.
e. Secara mandiri, siswa diminta untuk membaca teks materi
mengenai lingkungan dan sumber energi serta contohnya dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Guru meminta kepada siswa untuk cermat dalam mengamati
gambar sesuai contoh lingkungan dan sumber energi.
g. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai lingkungan dan sumber
energi.
h. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
127
i. Setelah dibagi kelompoknya, Guru meminta siswa membuat daftar
pertanyaan sederhana tentang lingkungan dan sumber energi di
lingkungan sekitar
j. Guru memintasiswa untuk melakukan pengamatan mengenai
peristiwa di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan lingkungan
dan sumber energi secara berkelompok.
k. Siswa diminta mengisi lembar kerja Siswa yang telah disiapkan
oleh guru. Setelah selesai semua, Salah satu kelompok maju ke
depan kelas untuk mempresentasikan hasilnya.
l. Setelah melakukan pengamatan, Guru meminta siswa membuat
laporan hasil wawancara sederhana dengan tokoh tentang
lingkungan dan sumber energi bersama kelompoknya.
3. Penutup ( 15 menit)
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Guru membuat kesimpulan hasil belajar bersama siswa.
c. Guru menyampaikan pesan moral untuk selalu menjaga lingkungan
dan menggunakan sumber energi dengan tepat.
d. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan berdoa
membaca lafal Tahmid “Alhamdulillahirabil alamin” secara
bersama-sama.
H. PENILAIAN
1. Teknik
: Praktik
2. Bentuk
: Pengamatan dan Praktik
3. Instrumen Penilaian : Lampiran
Bantul, April 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Pandi Kuswoyo, M.Pd.I
Guru Kelas IV,
.
Isna Nurfiyanti, S.Pd
NIP. -
NIP.128
Lampiran XIX
Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Siti Rohimah Tarihoran
Tempat/tanggal lahir
: Tembung, 28 januari
1996
Jenis kelamin
: Wanita
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Tinggi
: 160 cm
Berat
: 58 kg
Alamat lengkap
: Jl. Timoho Sapen Gg. Wirakarya GK 1/512
RT 028 RW 008 Kel Demangan Kec
Gondokusuman Yogyakarta
Alamat KTP
: Dusun IX JL. Prima Desa tembung RT 003
RW 001 Sumatera Utara
No. HP
: 082226192343
Email
: sitirohimahtarihoran96@gmail.com
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1. Pendidikan formal
SD Negeri 106814 Percut sei tuan
MTS Aziddin Medan
SMA Negeri 11 Medan
(2001-2006)
(2006-2009)
(2009-2013)
2. Pendidikan Informal
MDA Ummul Quro
(2003-2006)
Kursus Bahasa Inggris Prospect learning center (2006-2009)
129
PENGALAMAN BEKERJA
1. Pengajar Private SD kelas 1 dan 2
(2009-2012)
2. Pengajar IQRO‟ dan Al- Qur‟an
(2006-2014)
3. Pengajar Private SD kelas 4
(2016)
130
Lampiran XX
Foto Kegiatan
Foto Kegiatan Pembelajaran Dan Pengambilan Data
131