Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Jalal
Siapakah Jalaludin Rumi itu?-Bagi sobat semua yang menyukai puisi ataupun syair islami tentu sudah tidak asing lagi dengan tokoh yang satu ini. Dialah Maulana Jalaluddin Rumi yang terkenal sebagai seorang tokoh sufi yang terkenal di zamannya. Pada kesempatan ini Admin akan memberikan biografi singkat tentang Maulana Jalaluddin Rumi. Maulana Jalaluddin Rumi memiliki nama lengkap Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Afganistan) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi seorang cendekia yang saleh, ia mampu berpandangan ke depan, seorang guru yang terkenal di Balkh. Saat Rumi berusia 3 tahun karena terancam oleh serbuan Mogol, keluarganya meninggalkan Balkh melalui Khurasan dan Suriah, sampai ke Propinsi Rum di Anatolia tengah, yang merupakan bagian Turki sekarang. Mereka menetap di Qonya, ibu kota propinsi Rum. Tahun 1244 M, Rumi bertemu dengan syekh spiritual lain, Syamsuddin dari Tabriz, yang mengubahnya menjadi sempurna dalam ilmu tasawuf. Setelah Syamsuddi wafat, Rumi kemudian bertemu dengan pada Husamuddin Ghalabi, dan mengilhaminya untuk menulisakan pengalaman spiritualnya dalam karyanya monumentalnya Matsnawi-ye Ma'nawi. Ia mendiktekan karyanya tersebut kepada Husamuddin sampai ahir hayatnya pada tahun 1273 M. Kesufian dan kepenyairan Jalaluddin Rumi dimulai ketika ia sudah berumur cukup tua, 48 tahun. Sebelumnya, Jalaluddin Rumi adalah seorang ulama yang memimpin sebuah madrasah yang punya murid banyak, 4.000 orang. Sebagaimana seorang ulama, ia juga memberi fatwa dan tumpuan ummatnya untuk bertanya dan mengadu. Kehidupannya itu berubah seratus delapan puluh derajat ketika ia berjumpa dengan seorang sufi pengelana, Syamsuddin alias Syamsi Tabriz. Jalaluddin Rumi telah menjadi sufi, berkat pergaulannya dengan Tabriz. Kesedihannya berpisah dan kerinduannya untuk berjumpa lagi dengan gurunya itu telah ikut berperan mengembangkan emosinya, sehingga ia menjadi penyair yang sulit ditandingi. Guna mengenang dan menyanjung gurunya itu, ia tulis syair-syair, yang himpunannya kemudian dikenal dengan nama Divan-i Syams-i Tabriz. Ia bukukan pula wejangan
2021
Mempercakapkan dimensi spiritualitas dalam kajian akademis menjadi hal yang tak pernah usai. Terlebih yang dikaji adalah salah seorang tokoh penyair sufi termasyhur sepanjang sejarah peradaban manusia. Jalaluddin Rumi menciptakan sebuah wacana solutif bagi kekinian manusia modern sejak berabad-abad silam. Melalui karya-karyanya yang monumental, Rumi mengajak kita menyusuri relung-relung terdalam kesejatian diri manusia. Ia menyatakan bahwa segala hal yang terjadi di alam semesta adalah manifestasi dari cinta Tuhan. Melalui kesadaran ini, manusia modern khususnya kita diajak mengkhidmati makna hidup yang sungguh merupakan sebuah anugrah cinta melalui kepekaan intuisi. Di sisi lain, peran pemikiran cinta Rumi juga membawa dampak yang signifikan terhadap rekonstruksi orientasi sikap hidup manusia modern yang sebagian besar tujuan utamanya ialah materialisme. Selain itu, sajak-sajak Jalaluddin Rumi juga banyak memuat esensi kerinduan kepada Tuhan yang dalam anggapan Rumi sebagai Kekasih...
2021
This study will examine the love education of Jalaludin Rumi. This research is a descriptive-analytical library research using a historical-analytical approach. With this approach the author tries to analyze Rumi's love education, then the author will show how love education itself is. Love education described by Rumi is Education must be embedded as early as possible to every human being in order to give birth to perfect human beings or humans, with love education echoed by Rumi will give birth to good quality humans in terms of mental, attitude and morals.Besides that, Rumi also explained clearly and at length about love education, namely by instilling from an early age to love God's creatures, on the other hand the love education echoed by Jalaludin Rumi is a new alternative to solve the psychological problems of every human being because of the love that is given to him. truth will foster peace and tranquility.Penelitian ini akan mengkaji Pendidikan cinta ala jalaludin R...
2013
Jalaluddin Rumi, salah satu dari sekian penyair yang mampu menciptakan gelombang kata-katanya menjadi sunami kehidupan, ia mampu menghanyutkan jutaan manusia dari masa kemasa untuk menuju sebuah hakekat ketuhanan, kebebasan, kemulian dan tujuan hidup yang hakiki. Puisi-puisi Jalaluddin Rumi dipenuhi dengan mistik, yang tidak semua orang mampu menungkap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi-puisinya, serta karakteristik kemistikan yang masih dipenuhi kemisteriusan. Karya-karya mistik yang ditulis oleh penyair atau para sufi tidak terhitung jumlahnya, namun dari sekian karya mistik itu, sangat sedikit sekali yang memberikan corak kemistikannya. Inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap puisi-puisi Jalaluddin Rumi untuk mengungkapkan karaktersitik mistiknya. Maka penelitian ini mengambil judul “Mistik Jalaluddin Rumi, Analisis Struktural dalam puisi-puisi Jalaluddin Rumi”, dengan pendekatan Strukturalisme. Penelitian ini menganalisa secara diskriptif kua...
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2018
Puisi sufistik merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengandung nilai-nilai hikmah yang dalamnya terdapat sebuah pesan moral yakni, hanya mencukupkan diri kepada Allah saja tanpa bergantung padamakhluk ciptaan-Nya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nila sufistik yang terdapat pada kumpulan puisi Jalaluddin Rumi. Simpulan dari penelitian ini ialah sebagai berikut: (1) makna puisi dengan telaah heuristik yaitu telaah untuk meperjelas arti setiap bait puisi dengan memberikan sisipan kata antara satu hingga tiga belas kata sehingga pembacaannya menjadi jelas seperti pada puisi berjudul “Bayangan” pada bait satu “sejak bayanganmu bermukim di (dalam) dada, sedangkan penambahan keterangan hingga tiga belas kata seperti “Di atas tanah mana pun (jika engkau berada di sana maka akan menjadi sejuk dan menenangkan bagai berteduh di dalam) kebun yang rimbun. Pemberian sisipan tersebut ditandai dengan memberikan tanda kurung. (2) makna puisi dengan telaah herme...
REFEREN
Tujuan penelitian ini membandingkan puisi “Subuh†karya Amir Hamzah dan “Kembali Pada Tuhan†karya Jalaludin Rumi dan bagaimana kedua pengarang tersebut mendeskripsikan religiusitasnya. Amir Hamzah dan Jalauddin Rumi dalam mendeskripsikan religiusitas dalam puisinya. Puisi “Subuh†merupakan salah satu karya dari Amir Hamzah yang cukup populer dikalangan penikmat sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan hasil penelitian dengan kata-kata. Hasil dari penelitian tersebut Amir Hamzah menggambarkan sisi religusitasnya dengan memberikan gambaran seorang hamba yang kadang kali lalai terhadap perintah Tuhannya. Begitu apiknya Amir Hamzah mendeskripsikan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya (hablum min an-nas). Sedangkan puisi “Kembali Pada Tuhan†karya Jalauddin Rumi merupakan puisi yang memiliki makna cukup dalam. Menghadirkan bagaimana sifat Tuhan yang Maha pengampun terhadap hamba-Nya. Selayaknya serasi Asmau...
Poetry is a part of literary works that is crafted with a focus on the beauty of words or diction in its composition. Poetry is often created to express the emotional feelings of its author. In this research, the author examines the meanings and themes used in the poetry of Jalaluddin Rumi. The purpose of this study is to understand and deeply appreciate the meaning of the poetry created by Jalaluddin Rumi during the Seljuk Dynasty. Rumi's poetry is known for its complex language that may be difficult for lay readers to comprehend. Therefore, this research employs a qualitative method to gather data. Jalaluddin Rumi is a renowned poet of his time, and he is also an influential figure for both Muslims and Christians. One of his famous works is the Masnavi. His works have circulated widely around the world and have been translated into various languages. This research focuses on analyzing several poems taken from Rumi's literary collection. Rumi's poetry predominantly revolves around the themes of love and divinity, as for Rumi, God is the ultimate goal.
Refleksi Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam
Islam dan Kebudayaan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam kajian Islam di Indonesia. Hal tersebut telah terbuktikan lewat hadirnya berbagai literature sejarah Islam di Indonesia dan fenomena praktik-praktik keislaman-kebudayaan yang ada, baik yang telah dikaji oleh para peneliti dan akademisi, maupun yang belum. Salah satu praktik kesenian Islam ‘Sholawat Emprak’, yang mengintegrasikan antara kesenian Jawa dan sholawat kepada Nabi saw –yang kemudian menjadi objek kajian dalam penelitian ini–, merupakan salah satu kasus representatif yang dapat digunakan untuk melihat lebih jauh tentang kedekatan Islam dan Budaya di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis hendak menunjukkan unsur sufistik di dalam praktek kesenian tersebut berdasarkan konsep praktik sufistik Jalaluddin Rumi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan (qualitative-field research) dengan melakukan observasi dan wawancara, serta didukung dengan sumber-sumber referensi tertulis yang ada. Hasil penel...
Refleksi Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam
This article explores Rumi's mahabbah concept. Currently, in society, the concept of love is degrading in meaning, resulting in its constriction. This is because the concept of mahabbah, which we usually refer to as "love," is unfamiliar to the general population. In general, society equates love with liking the other sex. Spite of the fact , Rumi asserts that love is not confined to that. The notion of love will be addressed in this study via the lens of Jalaluddin Rumi, specifically the nature of love and its application in life. The findings of this study provide an outline of the type of love that people should possess: love powerful enough to cause someone to love their god.
Naskah drama ini dibuat untuk pementasan drama dengan 18 pemain.
México y España en el largo siglo XIX, 2024
ACSF 14 e-proceedings, 2024
Indian Journal of Psychiatry, 2023
Crítica de Arte: Crisis y Renovación, 2019
Colonização Moderna , Descolonização e Imperialismo, 2019
Revista de Processo, vol. 307, p. 33-52, set. 2020, 2020
E. Laflı, Krankheitsbilder und körperliche Defizite – Hellenistische Terrakotten aus Smyrna, Antike Welt, 2020
ISBN 978-618-84095-3-8, 2019
ACS Applied Materials & Interfaces, 2020
Проблеми та перспективи розвитку підприємництва в Україні : III Міжнар. наук.-практ. конф., 2007
Otology & Neurotology, 2012
Journal of Personalized Medicine, 2021
Iranian Journal of Microbiology, 2018
THE “NEW WOMAN” IN NOVELS HANDAN AND SEVİYE TALİP IN THE CONTEXT OF EMANCIPATION, 2024