[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

UJI ANALISIS VARIAN

UJI ANALISIS VARIAN (ANAVA) 1 JALUR TERHADAP ANALISA UPAH DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI KECIL MENENGAH TOGI MARITO SARASWATI1, 1 MAHASISWA PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, UNIVERSITAS PASUNDAN, Saras.sitorus2409@gmail.com PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG Jl.Dr.Setiabudi No.193,Kota Bandung 1. PENDAHULUAN Manusia selalu berusaha mempertahankan eksistensinya di dunia dengan bekerja untuk memperoleh nafkah guna membiayai segala kepentingan hidupnya. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (1995), upaya untuk memperoleh nafkah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu the desire to live, the desire for possession, the desire for power dan the desire for recognition. Selain itu, Anogoro dan Widiyanti (1993) mengatakan bahwa manusia hidup perlu bekerja, karena dengan bekerja manusia akan memperoleh upah. Upah dapat digunakan untuk mencapai semua kebutuhannya yang banyak dan bermacam-macam. Dari uraian tersebut, dapat dilihat bahwa setiap pekerja mempunyai kebutuhan tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya. Dalam hal ini kegiatan para pekerja yang bekerja di perusahaan industri untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi, merupakan salah satu bidang kegiatan ekonomi, yaitu terdiri dari industri besar, industri sedang dan industri kecil (IK). Pekerja, pengusaha, pemerintah dan masyarakat pada umumnya sama-sama memiliki kepentingan atas sistem dan kebijaksanaan pengupahan. Kebijakan pengupahan dan penggajian, disamping harus memperhatikan produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan produksi, perlu diarahkan pula pada peningkatan kesejahteraan dan peningkatan daya beli penerima upah dan gaji rendah. Upah merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan (Rokhani, 2002). 1 Alumni PS MPI, SPs IPB 2 Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB Jurnal MPI Vol. 3 No. 2. September 2008 2 Pada awalnya, IK pakaian jeans ini merupakan usaha kecil-kecilan, yaitu konfeksi yang hanya menggunakan 5 orang tenaga kerja penjahit, 2 orang wanita dan 3 orang pria. Tahun 1980, pemasaran pakaian jeans XYZ bukan hanya di wilayah Jakarta, melainkan wilayah Bogor dan Serang. Kegiatan IK ini memproduksi pakaian yang berasal dari bahan jeans menjadi berbagai macam pakaian jadi, baik untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak. Pakaian yang telah diproduksi biasanya dijual ke beberapa pasar di Jakarta, Pasar Cipulir, Mangga Dua, Tanah Abang dan beberapa tempat lainnya yang menjual dengan berdasarkan pesanan. Lokasi tempat Industri Kecil Menengah (IKM) berada, ada beberapa IKM lain yang juga memproduksi produk pakaian jadi yang mempekerjakan penduduk sekitar lokasi, baik yang sudah berumah tangga maupun yang belum berkeluarga (lajang). Pada IKM yang sama menghasilkan seperti IKM XYZ, melakukan persaingan sehat untuk meningkatkan penjualan kepada konsumen. 2. TINJAUAN TEORI Akhir-akhir ini masalah upah minimum sering diberitakan media massa yang mengemukakan bahwa belakang ada masalah, yaitu perusahaan mulai mengeluh Upah Mimimum Regional (UMR) dan masalah birokrasi yang mengakibatkan biaya tinggi. Upah minimum adalah upah pokok terendah yang belum termasuk tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada pekerja sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Upah Minimum (Manullang, 2001). Oleh karena itu, pihak pemerintah mengambil langkah untuk mengatasinya, antara lain mengajukan para pengusaha yang tidak patuh dengan mengenakan denda. Namun demikian, denda tersebut dinlai kurang efektif, karena pihak pengusaha justru lebih memilih membayar denda daripada harus membayar upah minimum yang ditentukan (nilai denda lebih ringan daripada menaikkan upah) untuk membayar sejumlah pekerja sesuai dengan upah minimum. Selain itu, agar tercapai suasana kerja yang tertib dan berdisiplin sebagai suatu kondisi untuk mencapai tujuan perusahaan, maka diperlukan adanya suatu bentuk pemberian kesejahteraan, bagi setiap pekerja di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Dalam hal ini, bentuk kesejahteraan dititikberatkan pada masalah upah. Dari hal yang telah diuraikan, maka masalah pada kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Mengapa sampai saat ini upah dan kesejahteraan sebagian besar para pekerja, khususnya di IKM pakaian jeans masih sangat rendah ? b. Sejauhmana upaya yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait, untuk menaikkan upah dan kesejahteraan para pekerja tersebut ? c. Sejauhmanakah pengaruh upah terhadap peningkatan produktivitas para pekerja ? 3. APLIKASI DALAM SPSS 3.1 SIGNIFIKANSI: Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Anava 1 jalur dengan pada taraf signifikansi 0,05 3.2 DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN UJI MANN WHITNEY Berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan Uji Koefisien Korelasi pada SPSS, diantara nya: 1. Buka SPSS 2. Klik Variable View, kemudian pada bagan Name tulis saja Kesejahteraan, kemudian di baris kedua Upah. 3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data seperti gambar di bawah ini.  Buka Data View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai berikut:   Pada menu, pilih Analyze,Compare Means, One-Way Anova, sampai muncul jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini: Pilih variabel “pendapatan” lalu masukkan ke kotak “Dependent List”. Kemudian pilih variabel “kesejahteraan” lalu masukkan ke kotak “Factor”. Sehingga nampak seperti dibawah ini.    Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang “Descriptive” dan “Homogenity Of Variance test” Klik Continue Masih di jendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini: centang Bonferroni dan Games-Howell serta biarkan significance level= 0,05.   Klik Continue Lalu klik OK dan lihatlah hasilnya Hasil terlihat sebagai berikut: Interprestasi uji Anova Interprestasi hasil uji anova di atas adalah sebagai berikut:    Dari table Descriotive Nampak bahwa responden yang bekerja sebagai Buruh rata-rata berpendapatan sebesar 195497,50, Pengusaha rata-rata berpendapatan sebesar 265080,75 dan lainnya rata-rata berpendapatan 326423,25. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di table Anova. Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi Anova adalah varians nya sama. Dari table Test of Homogenity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukkan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama (P-value= 0,357), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini. Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan daari ketiga kelompok pekerja tersebut. Kita lihat table ANOVA , dari table iti pada kolom sig. diperoleh nilai P(P-value)= 0,037. Dengan demikian pada taraf nyata = 0,05 kita menolak Ho, sehingga Kesimpulan yang didapatkan adalah ada perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok pekerjaan tersebut. Interpretasi Uji Anova: Post Hoc      Jika hasil uji menunjukkan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan) maka uji lanjuut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukkan Ho di tolak (ada perbedaan) maka uji lanjut (Post Test Hoc) harus dilakukan. Karena hasil Uji menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda. Untuk menentukan uji lanjut mana yang di gunakan, maka kembai kita lihat table Test of Homogenenity of Variances, bila hasil test menunjukan varian sama, maka uji lanjut yang di gunakan adalah uji Bonferroni. Namun bila hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang di gunakan adalah uji Games-Howell. Dari test of Homogenety menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang di gunakan adalah Uji Bonferroni. Dari table Post Hoc test diatas memperlihatkan bahwa kelompok yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata pendapatna ( ditandai dengan tanda bintang”*”) adalah kelompok “Buruh” dan “ lainnya”.