[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Tobat dan Warak

PENDAHULUAN Artikel ini akan mengkaji tentang " Tobat dan Warak " .Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis berdasarkan buku yang berjudul " Gerbang Tasawuf " karangan Dr.Jafar,MA. Tujuan Kajian ini agar para pembaca lebih bisa memahami tentang Tobat serta Warak dengan dukungan ilmu dan pendapat dengan sumber yang dapat dipercaya. Maka dari itu akan dibahas tentang Tobat dan Warak tersebut dengan umum dan terkait dengan ilmu tasawuf itu sendiri berdasarkan pendapat para ulama-ulama sekarang yang berdasar pada ulama terdahulu dari sumber buku yang tepercaya.

TOBAT DAN WARAK Dimas Cholis Alharis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan E-mail: Istirus77@Gmail.com PENDAHULUAN Artikel ini akan mengkaji tentang “Tobat dan Warak”.Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis berdasarkan buku yang berjudul “Gerbang Tasawuf” karangan Dr.Jafar,MA. Tujuan Kajian ini agar para pembaca lebih bisa memahami tentang Tobat serta Warak dengan dukungan ilmu dan pendapat dengan sumber yang dapat dipercaya. Maka dari itu akan dibahas tentang Tobat dan Warak tersebut dengan umum dan terkait dengan ilmu tasawuf itu sendiri berdasarkan pendapat para ulama-ulama sekarang yang berdasar pada ulama terdahulu dari sumber buku yang tepercaya. A.Tobat (al-taubah) Tobat berarti sadar dan menyesal dengan dosa dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Maqam tobat (altaubah) merupakan maqam pertama yang harus dilewati setiap salik dan diraih dengan menjalankan ibadah, mujahadah, dan riyadhah. Kata taubah disebut sebanyak 6 kali , al-quran menyebutkan bahwa diantara sifat Allah tawwab yang disebut sebanyak 8 kali, dan tawwaba yang disebut 3 kali. Didalam alquran Allah berfirman dalam Q.S al-thamrin/66:8, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dia; sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu.”Menurut ibn qudamah, tobat merupakan ungkapan penyesalan atas segala dosanya kepada allah dan dosanya kepada manusia dengan keteguhan hati untuk tidak kembali melakukan dosa dimasa yang akan datang. Menurut dzun nun al-mishri tobat terbagi 3 : tobat kaum awam (alamn) yaitu tobat dari dosanya, tobat orang terpilih (al-khash) yaitu tobat dari kelupannya, dan tobat para nabi, yaitu tobat dari kesalahan mereka atas ketidakmampuan untuk mencapai apa yang telah dicapai. Menurut al-ghazali, hukum mengetahui macam-macam dosa adalah wajib, jadi adapun 4 tingkat manusia tobat adalah sebagai berikut: • • Seorang hamba melakukan maksiat dan bertobat, istiqamah sampai akhir hidupnya. Seorang hamba bertaubat, istiqamah menjalankan meninggalkan dosa besar, tetapi menyesali perbuatan yang dilakukan tanpa sengaja tersebut. serta dan dosa Ja’far, Gerbang Tasawuf (Medan : Perdana Publishing, 2016) hal 56-62 Page 2 • • Seorang hamba bertobat secara terus menerus sampai nafsu syahwat mengalahkannya sehingga melakukan sebagian dosa kembali. Seorang hamba bertobat, tetapi kembali melakukan perbuatan dosa dan ia sama sekali tidak menyesali perbuatan dosanya tersebut. B.Warak (wara’) Kata warak berasal dari bahasa arab yaitu arab, wara’a, yari’u, wara’an yang memiliki makna “patuh dan taat kepada Allah.” Menurut Al-Qusyairi wara adalah meninggalkan segala hal yang syubhat dan segala hal yang tidak pasti yaitu meninggalkan hal-hal yang tidak berfaedah. Adapun wara terbagi menjadi 2 yaitu: • • Wara’ lahir adalah semua gerak aktivitas hanya tertuju kepada Allah Swt. Wara’ batin adalah hati yang tidak dimasuki apapun kecuali hanya mengingat Allah swt. Menurut ibn qayyim al-jauziyah, warak adalah menjaga diri dari perbuatan dan barang haram dan syubhat. Adapun 3 derajat warak adalah sebagai berikut: · • • • Menjauhi keburukan karena ingin menjaga diri. Memperbanyak kebaikan dan menjaga iman; menjaga hukum dalam segala hal yang mubah. Menjauhi diri agar tidak melampaui diri agar tidak melampaui hukum, dan menjauhi segala sesuatu yang mengajak kepada perpecahan Ja’far, Gerbang Tasawuf (Medan : Perdana Publishing, 2016) hal 56-62 Page 3 KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa tobat dan warak saling berkaitan dalam akhlak tassawuf, dapat difenisikan tobat adalah suatu pengungkapan penyesalan atas segala dosa-dosanya kepada Allahdan kepada manusia , dan memiliki niat ingin memperbaiki diri, tingkah laku, dan perbuatannya. Warak adalah patuh dan taat kepada Allah Swt. Dan meninggalkan serta menghindari dari hal-hal yang dilarang allah swt, barang-barang haram dan syubhat. DAFTAR PUSTAKA • Dr.Jafar.MA, Gerbang Tasawuf (Medan: Perdana Publishing, 2016)Hal 56-62 Ja’far, Gerbang Tasawuf (Medan : Perdana Publishing, 2016) hal 56-62 Page 4