[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

dendi nugraha pratikum 2.docx

Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk kedalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama.

PRAKTIKUM II BAHAN MAGNETIK PENYUSUN INTI TRANSFORMATOR 2.1. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator. 2.2. JENIS PERCOBAAN 2.1. Daya primer dan skunder rangkaian transformator berinti besi 2.2. Daya primer dan sekunder rangkaian transformator berinit laminasi 2.3. ALAT DAN BAHAN Modul magnetic dan elektomagnetic principles 61-400 Magnetic platform rig Pemisah inti magnet Transformer clamb bar Kumparan Inti U dilaminasi (rugi – rugi besar) Multimeter digital 2.4. DASAR TEORI Transformator /Transformer/ Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk kedalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator – transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Transformator sebagai mesin listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan memiliki rugi-rugi daya . Transformator step-Down Transformator Variabel (Step-up&Step-Down) Prinsip Kerja Transformator Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain, yang dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan perantara garis gaya magnet (fluks magnet), yang dibagkitkan oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer. Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir ,melalui kumparan primer haruslah aliran listrik bolak-balik. Saat kumparan primer dihubungka ke sumber listrik AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya gaya gerak magnet ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks magnet bersama yang juga bolak-balik. Adanya fluks magnet bersama ini pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi kumparan transformator tersebut. Jika kumparan sekunder dihubungkan ke beban, maka pada kumparan sekunder timbul arus listrik bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak magnet pada listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet pada kumparan sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder. Konstruksi Bagian-bagian Transformator 1. Inti besi Inti besi merupakan bahan ferro magnet berfungsi untuk melipatgandakan nilai atau mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan olej arus listrik yang dialirkan melalui kumparan. Inti besi juga berfungsi meghantarkan dan mengarahkan arus magnet (fluksi), sehingga hamper seluruh fluksi yang dibangkitkan kumparan primer menerobos kumparan sekunder sehingga di kumparan sekunder terinduksi GGL yang selanjutnya memasok energi listrik ke beban. Namun, inti besi juga memberikan efek negative pada operasi ternsformator, yaitu menyebabkan timbulnya rugi-rugi energi yang disebut rugi-rugi besi yaitu: Rugi-rugi arus pusar, rugi-rugi ini timbul akibat fluksi bolak-balik menerobos inti besi sehingga timbul arus pusar yang mengalir di dalam inti besi tersebut sehingga mengakibatkan timbulnya panas. Rugi-rugi histerisis, rugi-rugi ini juga menimbulkan panas pada inti besi tersebut. Nilai rugi histerisis proporsional dengan luas lengkung kemagnetan inti besi tersebut. 2. Kumparan Transformator Kumparan atau lilitan adalah media tempat mengalirnya arus yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan. Kumparan menggunakan kawat tembaga yang dilapisi isolasi email, penggunaannya harus mempertimbangkan daya hantar arus yang tinggi, kemampuan menahan panas, dan tekanan elektromagnetis akibat pmbebanan yang berlebihan dan sebagainya. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. 3. Bushing Bushing adalah sebuah konduktor yang diselubugi oleh isolator yang berfungsi untuk menghubungkan kumparan transformator ke jaringa luar, selain itu juga berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki transformator. 4. Tangki Transformator Tangki transformator merupakan bagian untuk menempatkan perlengkapan transformator seperti: bushing, inti besi, kumpran (primer dan sekunder), minyak transformator, tap changer, dan sebagainya. Bentuk tangki transformator bermacam-macam sesuai produk mereknya, misalnya: bentuknya kotak (segi empat), dan oval. Dari berbagai bentuk ada yang menggunakan sirip-sirip dan ada pula yang tidak menggunakan sirip-sirip. Hal tersebut, diperhitungkan sesuai fungsinya untuk memperlebar area penyerapan panas dari kumparan, dan inti yang disalurkan melalui minyak trafo yang selanjutnya dibuang melalui udara di sekitarnya. Daya pada Transformator Pada transformator ideal, daya primer sama dengan daya sekunder. Secara otomatis dituliskan sebagai berikut. P1 = P2 I1V1 = I2V2 Dimana P1 adalah daya primer, P2 daya sekunder, I1 arus primer, I2 arus sekunder, V1 tegangan primer dan V2 tegangan sekunder. Pada kenyataannya P1 < P2 atau I1V1 < I2V2. Ini dikarenakan terdapat rugi-rugi. Rugi-rugi ini dapat berupa rugi akibat resistansi lilitan kumparan dan juga rugi-rugi inti. P1 = P2 + Rugi-rugi Dimana Rugi-rugi = Rugi kawat + rugi inti Rugi inti dapat berupa rugi histerisis dan juga rugi akibat arus Eddy (arus putar). Pada gambar 3.1 menunjukkan histerisis pada bahan feromagnetik. Kurva tiap-tiap bahan berbeda menunjukkan cirri khas masing-masing bahan. Gambar 2.1. Kurva histerisis Bahan inti dari transformator sangat menentukan efisiensi daya dari transformator tersebut. Untuk itu perlu dipelajari sifat-sifat bahan magnet agar sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan. 2.5. PROSEDUR PERCOBAAN Percobaan 2.1 Gambar 2.2 Rangkaian pengujian percobaan 2.1 Gambar 2.3 Diagram pemasangan percobaan 2.1 Pertanyaan 1 Sebutkan pengertian Transformator (beserta contoh dan penjelasannya) dan jelaskan prinsip dasar suatu transformator! Pertanyaan 2 Mengapa transformator harus menggunakan sumber tegangan AC? Coba jelaskan menurut pendapat saudara. Pertanyaan 3 Sebutkan dan jelaskan kehilangan – kehilangan pada transformator yang mempengaruhi tingkat efisiensinya ! Pertanyaan 4 Apakah yang dimaksud dengan Autodan trafo dan jelaskan cara kerjanya? Pengujian Rugi Inti Besar Setting circuit breaker pada posisi ON (1) Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indicator hijau pada tombol seharusnya menyala. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukan ke dalam contoh table 3-3-1 (bagian table hasil). Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-3 Setting circuit breaker ke posisi OFF (0) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam Pengujian rugi Inti Rendah Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah pengapit dan pindahkan logan inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan mankan dengan thumbscrew. Setting circuit breaker ke posisi ON (1) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunkan wattmeter pada halaman 3-8-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-2 ( bagian table hasil). Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-2 Setting circuit breaker pada posisi Off (1) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indicator padam. Percobaan 2.2 Daya Sekunder Rangkaian Trafo Pada modul 61-400 susun test rig transformator mrnggunkan logam inti U seperti dalam percobaan 2. Buat hubungan seperti ditunjukkan dalam gamabr 3-3-5 (rangkaian uji) dan gambar 3-3-6 ( diagram potongan). Gambar 2.4. Rangkaian pengujian percobaan 2.2 Gambar 2.5. Percobaan 2.2 Diagram Pemasangan percobaan 2.2 Pertanyaan 5 Berapakah sudut fas diantara i1 (t) dan (t) pada sebuah transformator ideal? Mengapa demikian coba jelaskan? Pertanyaan 6 Pada Transformator kita mempelajari beberapa hokum, seperti hokum Faraday, hokum Lenz, dan lain – lain. Coba anda sebutkan hokum – hokum apa saja yang mempelajari tentang transformator, dan jelaskan maksud dari hokum – hokum tersebut yang berhubungan dengan transformator? Pertanyaan 7 Rugi –rugi pada transformator salah satunya dipengaruhi oleh arus pusar (Eddy Current). Apa yang anda ketahui dengan arus pusar dan bagaimana cara mengurangi efek arus pusar tersebut? Coba jelaskan Pertanyaan 8 Kenapa transformator sering bergetar atau beresonansi? Pengujian Rugi Inti Besar Setting circuit breaker pada posisi ON (1) Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indikator hijau pada tombol seharusnya menyala. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1. Pada wattmeter , amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-3 (bagian table hasil) Pada multimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada atbel 3-3-3 Setting circuit breaker ke posisi off (0) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam Pengujian Rugi Inti Rendah Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah pengapit dan pindahkan logam inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan amankan dengan thumbscrew. Setting circuit breaker ke posisi ON (1) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangakian primer 0,4 A pada multimeter A1. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-4 ( bagian table hasil). Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-4 Setting circuit breaker pada posisi off (1) Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam 2.3.1 Pengertian Transformator [13] Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip kerjanya – Hampir setiap rumah di Kota maupun Desa dialiri listrik yang berarus 220V di Indonesia. Dengan adanya arus 220V ini, kita dapat menikmati serunya drama Televisi, terangnya Cahaya Lampu Pijar maupun Lampu Neon,  mengisi ulang handphone dan juga menggunakan peralatan dapur lainnya seperti Kulkas, Rice Cooker, Mesin Cuci dan Microwave Oven. Arus listrik 220V ini merupakan jenis arus bolak-balik (AC atau Alternating Current) yang berasal dari Perusahaan Listrik yaitu PLN. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh  PLN pada umumnya dapat mencapai puluhan hingga ratusan kilo Volt dan kemudian diturunkan menjadi 220V seperti yang kita gunakan sekarang dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan Transformator. Transformator disebut juga dengan Transformer. 2.3.2 Rugi Daya Transformator [ 14 ] Rugi-rugi atau Losses pada Trafo antara Lain : kerugian tembaga. Kerugian  dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding) Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan. Jenis-Jenis Transformator Transfoormator Step Up. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.   Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. Autotransformator. Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasisecara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). Autotransformator variabel. Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.   2.3.3 Klasifikasi Transformator [ 15 ] Klasifikasi Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut: 1.      Pasangan:  ·        Pasangan dalam  ·        Pasanga luar 2.      Pendinginan Menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: (lihat Tabel 1)  ·        Fungsi/Pemakaian : 1.      Transformator mesin  2.      Transformator Gardu Induk  3.      Transformator Distribusi ·        Kapasitas dan Tegangan Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat dibagi menjadi: Trafo besar, Trafo sedang, Trafo kecil.  2.5.2 DATA HASIL PERCOBAAN a. Percobaan dengan Inti Besi Vin (Volt) VP (Volt) IP (A) VS (Volt) IS (A) PP (VA) PS (VA) Efisiensi % Rasio Arus Rasio Tegangan 12 9,21 0,35 6,74 0,01 3,2235 0,0674 2,0908 0,0285 0,7318 b. Percobaan dengan Inti Laminasi Vin (Volt) VP (Volt) IP (A) VS (Volt) IS (A) PP (VA) PS (VA) Efisiensi % Rasio Arus Rasio Tegangan 12 11,03 0,35 6,08 0,25 3,8605 1,52 39,3731 0,7142 0,5512 2.5.3 PENGOLAHAN DATA a. Inti Besi PP = VP x IP PS = VS x IS = 9,21 Volt x 0,35 A = 6,74Volt x 0,01 A = 3,2235watt = 0,0674watt η = x 100% = x 100% = 2,0908 % Rasio arus = Rasio tegangan = = = = 0,0285 = 0,7318 b. Inti Laminasi PP = VPx IP PS = VSx IS = 11,03 Volt x 0,35 A = 6,08 Volt x 0,25 A = 3,8605watt = 1,52 watt η = x 100% = x 100% = 39,3731 % Rasio arus = Rasio tegangan = = = = 0,7142 = 0,5512 TUGAS DAN JAWABAN Jelaskan mengapa Trafo menggunakan sumberAC ? Karena hanya dengan dialiri arus AC akan timbul induksi pada kumparan yang terdapat pada trafo. itu disebabkan karena ketika dilewati arus AC, pada kumparan terdapat garis gaya magnet yang berubah-ubah baik pada kumparan sekunder maupun primer nya. Sehingga mengakibatkan munculnya beda tegangan pada masing-masing ujung kumparan.  Tapi untuk keperluan tertentu trafo dapat menggunakan listrik arus searah, asal arus searah di putus-putus sehingga medan magnet yang ditimbulkan pada inti trafo berubah-ubah. Seperti pada : trafo sistem pengapian mobil/ motor, trafo pada power supply dengan sistem switching, trafo pada inverter DC to AC Jelaskan dengan gambar tentang Autotransformator ! Jawab : Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder` Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Sebutkan rugi-rugi trafo ! Jawab : Rugi-rugi yang muncul pada transformator yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok rugi-rugi utama yaitu rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi besi. Rugi-rugi tembaga terjadi karena resistansi dalam belitan. Rugi-rugi ini akan berbanding lurus dengan besarnya beban sehingga meningkatkan arus beban akan meningkatkan rugi-rugi tembaga.           Rugi-rugi besi terdiri atas rugi histerisis dan rugi arus eddy. Besarnya rugi-rugi histerisis bergantung pada jenis besi yang digunakan untuk inti transformator. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe inti transformator? Jawab : Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu : 1.   Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator) 2.    Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator) Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2 inti trafo Pada trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi oleh inti besi. Fluks magnetik pada inti besi tipe shell akan terbelah dua (lihat gambar 2). Sementara kumparan primer dan kumparan sekunder digulung bersamaan. Untuk trafo yang memiliki inti besi tipe tertutup.  Tidak ada pembagian fluk magnetik. Kumparan primer dan kumparan sekunder terpisah dan dihubungkan dengan inti besi. Inti besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat dari pelat besi yang berlapis – lapis. Bentuk lapisan pelat besi pada inti trafo dapat dilihat seperti pada gambar 3 berikut ini. Gambar 3 inti besi berlapis pada trafo Cara menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam. Beberapa cara yang umum digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini. Gambar 4 cara menghubungkan lapisan inti besi pada trafo 2.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN Dalam praktikum mengenai bahan magnetik penyusun inti dari transformator yang menggunakan prinsip kerja dari sifat magnet pada transformator saat diberikan sumber tegangan bolak-balik.Dimana kami menggunakan modul magnetic dan electromagnetic principles 61-400 dan dua inti trafo yaitu inti besi dan inti laminasi untuk mengetahui daya primer dan sekunder manakah yang lebih efektif. Pada percobaan pertama kami menggunakan inti besi yang telah kami rangkai untuk mengetahui berapakah arus yang mengalir pada kumparan primer dan juga sekunder serta tegangan pada kumparan primer dan sekunder pada saat kami memberikan tegangan inputnya sebesar 12 Volt.Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa baik inti besi maupun inti laminasi tegangan primer lebih besar dari pada tegangan sekundernya.Dan juga semakin besar tegangan yang didapat maka akan semakin besar pula daya yang akan dihasilkannya baik inti besi maupun inti laminasi.Dan dari tegangan dan arus tersebut didapatlah daya primer dan sekundernya untuk inti besi dan untuk inti laminasi.Sehingga dapat diketahui bahwa daya primer pada inti laminasi lebih besar daripada daya primer pada inti besi.Dan didapat juga efisiensi yang menunjukkan bahwa efisiensi pada inti laminasi lebih besar daripada efisiensi berinti besi.Dan dapat diketahui juga bahwa ketebalan dari inti transformator berpengaruh pada kinerja transformator tersebut.Namun tidak hanya pengaruh dari dalam pada inti transformator, pengaruh perbedaan nilai arus sisi primer maupun sisi sekunder juga dapat mempengaruhi kinerja trasformator tersebut. Dari tabel data tersebut juga diketahui bahwa besar kecilnya daya, arus maupun tegangan yang dihasilkan oleh kinerja trafo tersebut mungkin kurang efektif yang dapat disebabkan oleh adanya kesalahan pada alat. Dan mungkin juga pengaruh perbedaan nilai arus sisi primer maupun sisi sekunder bisa dipengaruhi oleh kondisi . 2.8 KESIMPULAN Rugi-rugi berupa panas pada transformator timbul akibat pergerakkan fluksi pada lapisan inti transformator. Inti laminasi lebih efisiensi dibandingkan dengan inti besi. Rugi-rugi pada inti laminasi lebih kecil dari pada inti besi. Ketebalan dari inti transformator dan perbedaan jumlah arus pada kumparan sekunder akan berpengaruh pada kinerja transformator dan daya yang dihasilkan. Ketebalan inti dapat mempengaruhi efisiensi. DAFTAR PUSTAKA [1] Tim Laboratorium Fenomena Medan Elektromagnetik.2016.Modul Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik.Indralaya : Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya. [13] Purnomo.Kuncoro.Prinsip Kerja Transformator. (Online : http://fisika-elektronika-dasar.web.id/definisi-konstruksi-dan-prinsip-kerja-transformator/). Diakses Pada 19 September 2017 [14] Khoni,Phetra.2016. Pengertian Transfomator (Trafo) dan Prisip Kerjanya. (Online : khoni-phetrateknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/). Diakses Pada 19 September 2017 [15] Roy.Wijaya.2015. Kontruksi Transformator Tiga Fasa. (Online http://roy.wijaya. org/konstruksi-transformator-tiga-fasa/). Diakses pada 19 September 2017 LAMPIRAN ALAT Modul 61-400 Transformator Multimeter Jumper Inti Besi Inti Laminasi DENDI NUGRAHA 03041381419105 LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018 MUHAMMAD HELZAN Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator 03041181419055