[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
MODUL MATA KULIAH GIZI DALAM KEBIDANAN PENYUSUN : HIDAYATUL KHOIROH AKADEMI KEBIDANAN IMAM BONJOL PADANG PANJANG 2015/2016 KATA PENGANTAR Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makanan dan bagian-bagian nya memengaruhi kesehatan dan daya tahan makhluk hidup. Manusia membutuhkan berbagai zat gizi untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energy, membengun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses kehidupan. Tujuan penulisan buku ini adalah sebagai upaya penulis untuk membantu mahasiswa kebidanan untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam meemahami kuliah tentang Gizi Dalam Kebidanan. Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penulisan modul Gizi Dalam Kebidanan ini yang tidak bias kami sebutkan satu persatu. Kebenaran hakiki hanyalah milik Allah SWT dan tiada manusia yang sempurna. Kami menyadari buku ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna perbaikan dimasa mendatang. Padang Panjang, 2016 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PERTEMUAN 1 Konsep Dasar Ilmu Gizi 1 Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi 1 Ruang Lingkup Ilmu Gizi 3 Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan 3 Fungsi Zat Gizi 4 PERTEMUAN 2 Konsep Makro Dan Mikro Nutrisi Dan Kebutuhannya 5 Kebutuhan Nutrisi Makro 5 Nutrisi Mikro 8 PERTEMUAN 3 Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil 11 Prinsip - Prinsip Gizi untuk Wanita Hamil 11 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil 12 Pengaruh Gizi Untuk Wanita Hamil 15 Menu Siembang Umtuk Wanita Hamil 17 PERTEMUAN 4 Konsep Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dengan Komplikasi 21 Diet Bumil Dengan Konstipasi 21 Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Diabetes Melitus 23 Prinsip diit pada ibu hamil dengan anemia 28 Prinsip diet pada ibu hamildengan Obstruksi 29 PERTEMUAN 5 Gizi Seimbang Bagi Bayi 30   Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi 30 Macam – Macam  Makanan Bagi Bayi 31 Cara Pengelolaan Makanan Bayi 35 Faktor-Faktor Pemberian Makanan Pada Bayi 39 Faktor penyebab masalah gizi pada bayi 39 Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi Bayi 41 Sistem Pencernaan Bayi 41 Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi 44 PERTEMUAN 6 Gizi Seimbang Bagi Balita 46 Prinsip Gizi Bagi Balita 46 Gizi Seimbang Bagi Balita 48 Tujuan Gizi Bagi Balita 49 Cara Mengelola Makanan Bagi Balita 50 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan 51 Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita 52 Menu Seimbang Bagi Balita 53 PERTEMUAN 7 Kebutuhan Gizi Seimbang Bagi Remaja Dan Dewasa 53 Istilah 53 Prinsip Gizi bagi Anak Remaja dan Dewasa 54 Perubahan Fisik dan Maturasi Seksual 54 Perubahan Berat Badan dan Skelet 55 Pengaruh Status Gizi terhadap Sistem Reproduksi 55 Karateristik dan Pentingnya Gizi Remaja 56 Kebutuhan Gizi Seimbang Remaja 58 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Remaja 58 Gangguan Pola Makan Remaja 59 Prinsip Gizi Pada Remaja 60 Faktor Yang Mempengaruhi GiziRemaja 60 Kebutuhan GiziSeimbang 60 Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi 61 Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat 62 Masalah Gizi pada Remaja 62 Penilaian Status Gizi Pada Remaja 64 PERTEMUAN 8 Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui 65 Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui 65 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui 65 Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui 66 PERTEMUAN 9 Gizi Seimbang Bagi Ibu Menopause 67   Definisi Menopause 67 Ciri-ciri Menjelang Menopause 68 Prinsip Gizi Pada Usia Menopause 69 Cara mengatur makanan bagi usia menopause 70 Faktor-faktor Status Nutrisi pada Menopause 72 Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Wanita Menopause 72 Pesan-pesan Gizi Bagi Usia Menopause 73 PERTEMUAN 10 Kebutuhan Gizi Seimbang Bagi Lansia 76 Menu Seimbang Untuk Lansia 76 Masalah Gizi Pada Lansia 76 Zat Gizi Yang Diperlukan 77 Yang Diperhatikan Dalam Usaha Mencapai Gizi Seimbang 77 Contoh Pengaturan Menu Untuk Lansia 77 DAFTAR PUSTAKA KONSEP DASAR ILMU GIZI Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentangmakanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris,  food  menyatakan  makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu: Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan. Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup. Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat giziutama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vitalzat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan). Ruang Lingkup Ilmu Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga. Perkembangan gizi klinis : Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien. Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi. Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya. Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien. Suplementasi oral, enteral dan parenteral. Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan). Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh.Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air. Mikronutrien Golongan mikronutrien terdiri dari: Karbohidrat – Glukosa; serat. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. Air Fungsi Zat Gizi Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh. KONSEP MAKRO DAN MIKRO NUTRISI DAN KEBUTUHANNYA KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO Nutrisi makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar untuk suplai energy, membentuk sel dan perawatan tubuh. KARBOHIDRAT Kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan. Senyawa yang terdiri dari Hidrogen (H), Carbon (C) Dan Oksigen (O₂) Persmaannya : ₆Co₂ +₆H₂O Klorofil C₆H₁₂O₆ + ₆O₂ Terbagi menjadi karbohidraat sederhana dan kompleks Manfaat Karbohidrat Sumber energi utama Mengatur metabolisme lemak Sumber energi utama bagi otak dan susunan saraf Cadangan energi (glikogen) Menghemat fungsi protein Jenis-Jenis Karbohidrat MONOSAKARIDA Glukosa (dekstrosa) Gula terpenting dalam metabolisme tubuh Keadaan normal diperoleh dalam sirkulasi darah Sumber : buah-buahan (anggur), jagung manis, sejumlah akar dan madu Kelebihan glukosa dalam darah disebut HIPERGLIKEMI Kekurangan glukosa dalam darah disebut HIPOGLIKEMI Fruktosa (laevulosa) Gula termanis dari semua gula Hasil hidrolisa Sukrosa, dalam hati diubah menjadi glukosa Sumber : madu dan buah Galaktosa Hasil hidrolisa LAKTOSA Diubah menjadi glukosa melalui proses metabolisme DISAKARIDA Sukrosa Dalam proses pencernaan diubah menjadi glukosa dan fruktosa Sumber : gula, tebu, madu dan buah Maltosa Diproduksi dari hasil pencernaan pti (tepung), tidak tersedia di alam bebas Laktosa Diubah menjadi glukosa dan galaktosa Terdpat pada susu Tidak terdapat pada tumbuhan POLISAKARIDA Terdiri dari PATI, SELULOSA, GLIKOGEN, dan PEKTIN Kurang larut dalam air Pati dan glikogen dapat dicerna sempurna Selulosa dan pektin tidak dapat dicerna Glikogen : disimpan dalam hati dan otot, merupakan sumber glukosa utama sebagai ENERGI Pektin : sebagai pengental,pengikat danpembentuk gel makanan Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut NILAI KALORI. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran 1 g Karbohidrat = 4 kkal Kebutuhan = 60-70% dari total energi LEMAK Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen Lemak merupakan ester dari gliserol dan asam lemak Gliserol merupakan alkohol trihidrat yang mempunyai 3 gugus hidroksil OH. Asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum COOH Lemak natural: Monogliserida, digliserida, trigliserida Klasifikasi Lemak ASAM LEMAK SUMBER Asam Lemak Jenuh Asam Butirat Asam Palmitat Asam Steartat Lemak susu dan mentega. Pada banyak bahan khususnya lemak padat. Asam Lemak tidak Jenuh Asam oleat Asam Linoleat Pada minyak dan lemak terutama minyak nabati Senyawa Lemak Fospolipid Glikolipid Sulfolipid Lipoprotein Lipopolisakarida Fungsi Lemak Sumber energi dan pealrut vitamin Penghasil asm lemak esensial Memelihara suhu tubuh Melindungi organ tubuh PROTEIN Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makluk hidup Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur karbon, hidrogen dan oksigen Sumber protein: Protein hewani (daging, ikan, dll) Protein nabati (kacang-kacangan : kedelai) Jenis-Jenis Asam Amino ASAM AMINO ESENSIAL ASAM AMINO SEMISENSIAL ASAM AMINO NON ESENSIAL Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fanilalanin Treonin Triptopan valin Arginin Histidin Titosin Sistin Glisin Serin Asam glutamat As. Hidroksin glutamat As. Aspartat Alanin Prolin Hidroksin prolin Neuleusin Sitrulin Hidroksi glisin Fungsi Protein Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh Sebgai pengatur dalam proses tubuh Penghasil energi NUTRISI MIKRO VITAMIN Vitsmin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuhdalam jumlah kecil agar tetap sehat. Ada 2 jenis vitamin, yaitu: Vitamin larut lemak Vitamin larut air Fungsi Vitamin Sebagai enzim dan ko-enzim yang mengatur berbagai metabolisme Mempertahankan fungsi dan pemeliharaan berbagai jaringan Mempengaruhi pertumbuhan dan pembentuan sel baru Fungsi Dan Sumber Vitamin NAMA FUNGSI UTAMA SUMBER VIT A Proses Penglihatan Meningkatkan pertumbuhan Kekebalan tubuh Minyak ikan, mentega, susu, hati dan keju Sayuran daun berwarna hijau tua (wortel, bayam dan kangkung) Buah berwarna kuning (mangga, jambu biji, pepaya, pisang, dll) VIT D Pembentukan tulangjanin, bayi dan anak Meningkatkan penyerapan kalsium Minyak ikan, susu, sedikit pada mentega,hati dan kuning telur VIT E Anti oksidan Membantu pembentukan sel darah merah Meningkatkan kesuburan pada hewan Minyak biji gandum Sayuran hijau (bayam, kangkung, daun singkong, kacang-kacangan: kacang merah, kacang hijau, kacang tanah dll. Susu, telur, daging dan ikan VIT K Membantu pembentukan prothrombin untuk pembekuan darah Daun hijjau (bayam, kankung, dll), kubis, hati, dll VIT C Pembentukan kolagen, gigi Proses perombakan protein Mencegah infeksi Membantu penyerapan fe dan ca Mencegah kanker Jeruk, tomat,jambu biji, mangga, kangkung, kentang, cabe hijau dll VIT BI Metabolisme energy Meningkatkan nafsu makan, pencernaan dan fungsi saraf Kecambah serealle, beras tumbuk, hati dan organ lain, kacang-kacangan (merah, hijau dan kedelai) VIT B2 Metabolisme protein dan energi Susu, hati dan organ lain, sayuran hijau dan beras tumbuk VIT B3 Membantu metabolisme asam amino Sintesis glikogen Menjaga kesehatan kulit, sistem saraf dan pencernaan Susu, telur, daging, ikan, unggas, serealia tumbuk VIT B6 Metabolisme protein Pertumbuhan janin Daging, susu, kuning telur, kacang-kacangan VIT B 12 Faktor untuk metabolisme protein Pembentukan sel darah merah Makanan hewani (daging, ikan, unggas,kentang, dan susu ASAM FOLAT Pematangan sel darah merah Sayuran hijau, hati, daging, gandum, telur, ikan dan kacang hijau ASAM PENTONENAT Metabolisme energi, karbohidrat, lemak dan protein Semua makanan hewani dan nabati, hati dan ginjal BIOTIN Membantu sintesis dan pemecahan asam lemak dan asam amino Hati, daging, kuning telur, susu, kacang tanah, sayuran pisanng dan tomat MINERAL Unsur mineral adlah unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen, dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Sekitar 4% berat tubuh manusia tersusun atas unsur mineral Jenis-Jenis Mineral Kalsium Zat Besi Natrium dan Klorin Fosfor Iodin GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL Prinsip - Prinsip Gizi untuk Wanita Hamil Makanan merupakan salah satu kunci utama untuk mendapatkan sebuah kehamilan  yang sehat. Dengan melakukan cara makan yang sehat, bukan hanya akan membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga akan membantu perkembangan yang sehat bagi bayi dalam kandungannya. Ingat bahwa perkembangan bayi dalam kandungan sangat tergantung dari apa yang anda berikan dan lakukan baginya. Dalam masa kehamilan salah satu bagian yang penting dalam membantu perkembangan janin dalam kandungan adalah apa yang anda makan dan bagaimana cara makan anda selama kehamilan itu. Untuk itu, anda perlu mempelajari dan mempertahankan tentang prinsip-prinsip yang baik selama kehamilan anda. Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan: Ubah Pola makan  Ubahlah cara makan anda meskipun anda sudah merasa makan dangan baik. Ingat, anda sekarang sedang hamil maka diet makanan anda harus mengikuti diet makan untuk ibu hamil. Pada  kehamilan Anda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein ,kalori (untuk energi),vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi anda juga. Ingat, anda  membutuhkan tambahan 300 kalori perhari. Menghindari makanan yang membahayakan   Diantara makanan yang harus dihindari adalah daging dan telur mentah, keju lunak ,susu yang tidak di pasteurisasi, alkohol, juga kafein. Jangan diet selama kehamilan   Kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet karena hanya akan membahayakan ibu dan bayi diet selama hamil akan menyebabkan kurang vitamin, mineral dan lain-lain yang penting selama     kehamilan. pertambahan berat badan pada kehamilan merupakan salah satu tanda yang baik pada kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang makan dengan baik akan bertambah berat badannya  secara bertahap, umumnya akan melahirkan bayi yang sehat. Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering   Pada trimester pertama biasanya terdapat keluhan mual muntah, cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak.Makan dengan porsi yang kecil   tapi di lakukan beberapa kali dianjurkan setiap empat jam.Ingat, meskipun anda tidak lapar tapi bayi anda membutuhkan makanan secara teratur. Minum Vitamin Kehamilan Secara Teratur   Makanan yang anda makan adalah sumber vitamin yang paling baik, tetapi apakah anda yakin diet makanan anda cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan, yang terutama   zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi sehat ? Untuk itu, anda sebaiknya meminum vitamin secara teratur. Minum Air yang Cukup   Usahakan minum air 8 gelas sehari.Karena anda butuh cairan yang cukup bagi anda dan juga bayi anda.33% pertambahan berat badan pada kehamilan adalah cairan.Cairan di butuhkan untuk   membangun sel darah merah bayi untuk sistim sirkulasinya cairan ketuban.Tubuh anda juga perlu air selama kehamilan untuk mengatasi konstipasi dan mengatur suhu tubuh. Makanan Berserat, Buah-buahan dan Sayuran   Perbanyaklah makan-makanan yang berserat tinggi.Buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi konstipasi anda selama kehamilan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil Suhu Lingkungan                Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang akan dilepaskan. (Kristiyanasari, 2010) Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh.Maka lebih besar perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan. (Paath,dkk., 20045 ) Status Ekonomi dan Sosial Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya.( Paath, 2005 ) Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan ( keluarga prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. ( Arisman, 2009 ) Kebiasaan dan Pandangan Wanita terhadap Makanan Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998). Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebihmemperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. (Kristiyanasari, 2010) Usia       Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001). Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ). Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan.Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-24 tahun.Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi besar.( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak ( Paath,dkk. 2005  ). Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20 tahn ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ). ( Manuaba, dkk., 2009 ) Pendidikan Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. ( Notoadmodjo, 2007) Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis. (Paath,dkk.,2005 ). Menurut Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Pasal I ayat 11 menyebutkan sebagai berikut : Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Status Kesehatan  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. (Kristiyanasari, 2010) Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat besi seperti bayan, hati dan sebagainya. ( Paath, 2005 ) Menurut Reverlly, Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan dengan individu. ( Effendy, Nasrul, 1998 ). Menurut white tahun  1977, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sedangkan menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan BAB I Pasal I menyebutkan, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengaruh Gizi Untuk Wanita Hamil Status giziibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umurkehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkanbayi yang normal juga. Di negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan  perkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiranprematur, kematian janin, keguguran  dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan padatrimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saatpersalinan, dan perdarahan post partum. Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Kategori Berat (BMI) Total Kenaikan BB (Kg) Penambahan BB TM I (Kg) TM II (Kg) Normal ( BMI 19,8-26) 12,5 – 13 2,3 0,49 Kurus ( BMI < 19,8 ) 11,5 – 16 1,6 0,44 Lebih 7 – 11, 6 0,9 0,3 Obesitas ( BMI > 29 ) 6 BMI, body mass index Tanda Kecukupan Gizi pada Wanita Dewasa dan Ibu Hamil Zat Gizi Satuan Wanita Dewasa Ibu Hamil Energi Kal 2200 2485 Protein gr 48 60 Vitamin A RE 500 700 Vitamin D ug 5 15 Vitamin E mg 8 18 Vitamin K mg 65 130 Thiamin mg 1,0 1,2 Niacin mg 9 9,1 Vitamin B12 mg 1,0 1,3 Asam Folat ug 150 300 Piridoksin mg 1,6 3,8 Vitamin C mg 60 70 Kalsium mg 500 900 Fosfor mg 450 650 Zat Besi mg 26 46 Seng mg 15 20 Yodium ug 150 175 Selenium ug 55 70 Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004) Status Tanda Keadaan umum Responsive, gesit Berat Badan Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh Postur Tegak, tungkai dan lengan lurus Otot Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit Saraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks  normal, mental stabil Pencernaan Nafsu makan baik Jantung Detak dan irama normal, tekanan darah normalsesuai usia Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat Rambut Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepalanormal Kulit Licin, cukup lembab, warna segar Muka dan leher Warna sama, licin, tampak sehat, segar Bibir Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak Mulut Tidak ada luka dan selaput merah Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka Gigi geligi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada perdarahan Mata Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahan Kelenjar Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahan Kuku Keras dan kemerahan Tungkai Kaki tidak bengkak, normal Menu Siembang Umtuk Wanita Hamil Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional. Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain: Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental. Menghindari merokok dan minum-minuman keras. Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda darimenu sebelum hamil.Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturanmenuselama hamil. Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain: Kelompok Bahan Makanan Porsi Roti, serealia, nasi dan mie 6 piring/porsi Sayuran 3 mangkuk Buah 4 potong Susu, yoghurt dan atau keju 2 gelas Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 potong Lemak, minyak 5 sendok teh Gula 2 sendok makan Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan ZatGiziIndonesia) Jenis Makanan Jumlah yang Dibutuhkan Jenis Zat Gizi Sumber zat tenaga (karbohidrat) 10 porsi nasi/pengganti 2 sdm gula 4 sdm minyak goreng Karbohidrat Sumber zat pembangun dan mineral 7 porsi terdiri dari: 2 ptg ikan/daging, @ 50 gr 3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr 1 porsi kacang hijau/merah Protein, Mineral Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari : 4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr 3 porsi buah2an @ 100 gr Vitamin dan amineral Susu 2-3 gelas Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, dan Mineral Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil Bahan  Makanan Porsi Hidangan Sehari Jenis Hidangan Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang Sayuran 3 mangkuk Buah 4 potong Tempe 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Daging 3 potong Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang Selingan: susu 1 gelas Minyak 2 gelas Gula 2 sendok makan Menu di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut: Jenis Bahan Makanan Pengganti 1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram) 1 potong sedang ikan (40 gram) 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya 1 mangkuk (100 gram) sayuran Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya. 1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya. 2 potong sedang tempe (50 gram) Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya. 1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya. Minyak kelapa 1 sendok the (5 gram) avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya. Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) 1 sendok makan madu (15 gram) KONSEP KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI Diet Bumil Dengan Konstipasi Konstipasi merupakan suatu keluhan, bukan panyakit.Konstipasi sulit didefinisikan secara tegas karena sebagai suatu keluhan terdapat variasi yang berlainan antara individu.Konstipasi sering diartikan sebagi kurangnya frekuensi buang iar besar (BAB), biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan feses yang kecil – kecil dan keras, serta kadangkala disertai kesulitan sampai rasa sakit saat BAB. Batasan dari konstipasi klinis yang sesungguhnya adalah ditemukannya sejumlah besar feses memenuhi ampula rektum pada colok dubur, dan atau timbunan feses pada kolon, rektum, atau keduanya yang tampak pada foto polos perut. Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan, dengan melakukan cara dan dietmakan yang sehat, tidak saja membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga untukperkembangan yang sehat bagi bayi dalam kandungan ibu hamil tersebut. Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan: Rubahlah cara makan anda, meskipun anda sudah makan dengan baik.  Ibu hamil dietnya harus mengikuti diet makan untuk ibu hamil.Pada kehamilan anda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi), vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi anda juga.Ingat anda membutuhkan tambahan 300 kalori perhari.  Hindari Makanan Yang Dapat Membahayakan Ibu Dan Janin  Daging dan telur mentah, keju lunak, susu yang tidak dipasteriusasi, alcohol, juga cafein. Jangan Diet Selama Kehamilan  Kehamilan bukan masa yang tepat untuk Diet. Hanya akan membahayakan ibu dan bayi. Diet selama hamil akan menyebabkan kurang vitamin, mineral dan lain-lain yang penting selama kehamilan. Pertambahan berat badan pada kehamilan merupakan salah satu tanda yang baik pada kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang makan dengan baik akan bertambah berat badannya secara bertahap, umumnya akan melahirkan bayi yang sehat. Makan Dengan Porsi Kecil Tapi Sering  Pada trimester pertama biasanya terdapat keluhan mual muntah(morning sickness), cobalah atasi dengan makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak Makan dengan porsi yang kecil tapi dilakukan beberapa kali dianjurkan setiap 4 jam.Ingatlah meskipun anda tidak lapar tetapi bayi anda membutuhkan makanan/nutrisi secara teratur. Minum Vitamin Ibu Hamil Secara Teratur  Makanan yang anda makan adalah sumber vitamin yang paling baik—tetapi apakah anda yakin diet makanan anda cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan, yang terutama zat besi dan asam folat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi sehat. Untuk itu anda sebaiknya meminum vitamin anda secara teratur. Minum Air Yang Cukup  8 gelas sehari.Karena anda butuh cairan yang cukup bagi anda dan juga bayi anda.33 % pertambahan berat badan pada kehamilan adalah cairan.Cairan dibutuhkan untuk membangun sel darah merah bayi untuk system sirkulasinya, cairan ketuban.Tubuh anda juga perlu air selama kehamilan untuk mengatasi konstipasi dan mengatur suhu tubuh anda. Makanan Berserat, Buah-Buahan Dan Sayuran  Perbanyaklah makan makanan yang berserat tinggi , buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi konstipasi anda selama kehamilan.  Dengan melakukan cara makan yang sehat, bukan hanya membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga membantu perkembangan yang sehat bagi bayi. Ingatlah perkembangan bayi anda sangat tergantung dari apa yang anda berikan dan lakukan baginya. Gejala dari konstipasi yaitu : Sensasi yang menunjukkan bahwa di usus belum benar-benar kosong Perut terasa kembung dan mungkin disertai suara seperti keroncongan Ada gas Ketidak mampuan atau salah dalam mencerna. Pergerakan usus yang lambat. Buang air besar yang keras, kering dan sulit untuk dikeluarkan Kehilangan selera makan Mual, muntah. Sakit kepala nyeri atau perut seperti diremas-remas. Terkadang pendarahan sebagai hasil mengedan pada saat mengeluarkan feses yang keras dapat menyebabkan robekan kecil pada lapisan mukosa anus. Penyebabkonstipasi atau susah buang air selama kehamilan adalah karena: Peningkatan dari hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien. Pada kehamilan trimester ketiga dimana perut sudah membesar, konstipasi ditambah oleh penekanan rahim yang membesar di daerah perut. Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya menyebabkan masalah konstipasi ini juga, selain itu tablet zat besi akan menyebabkan warna feses(tinja) anda kehitaman, jadi jangan kuatir. Beberapa tips mengatasi konstipasi selama hamil: Minum yang cukup 6-8 gelas sehari. Makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran & buah-buahan. Lakukan olahraga ringan teratur seperti berjalan (joging). Konsultasikan ke dokter anda bila anda tetap sulit buang air besar, setelah mencoba melakukan tips ini. Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Diabetes Melitus Diabetes melitus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,lemak dan protein.Sering terjadi hiperglikemia dan Glukosuria Patofisiologi Ada 2 tipe DM: Tipe 1 atau IDDM(insulin Dependent DM),akibat kekurangan insulin karena kerusakan dari sel beta pankreas.Sebagian besar individu dengan IDDM biasanya dengan berat badan normal atau di bawah normal,Gejala Klasik IDDM yang tidak di obati adalah Poliuria, Polidpsia(Peningkatan cairan yang masuk), Polofagia (peningkatan makanan yang masuk.)dan kehilangan berat. Tipe II atau NIDDM(non –insulin dependend DM)ini di tandai dengan kerusakan fungsi sel beta pankreas dan resisten insulin,atau oleh menurunnya pengambilan glukosa oleh jaringansebagai respon terhadap insulin.kadar insulin dapat normal,turun atau meningkat,tapi sekresi insulin tergaggu dalam hubungannya obatadengan tingkat hiperglikemia.ini biasanya di diagnosa setelah berusia 30 tahun dan 75% dari individu dengan tipe II adalah obesitas atau dengan riwayat obesitas. Pengobatan Pengobatan diabetes melitus bergantung pada pola pengontrolan diet dan pengobatan bila diperlukan. Beberapa individu dengan DM diobati dengan:insulin atau obat oral hipoglisomik Diet Diet adalah penatalaksanaan yang penting dari kedua tipe DM.Makanan yang masuk harus di bagi merata sepanjang hari,ini harus konsisten dari hari ke hari.adalah sangat penting bagi pasien yang menerima insulin di korrdinasikan antara makanan yang masuk dengan aktivitas insulin lebih jauh,orang dengan DM tipe II cenderung kegemukan,dimana ini berhubungan dengan resistensi insulin,bagi hiperglikemia.Toleransi glukosa sering membaik dengan penurunan berat badan Kehamilan Perubahan Hormonal selama kehamilan,termasuk kenaikan dari kortisol dan produksi laktogen,placenta manusia oleh placenta.Ini memberikan kontribusi terhadap intoleransi glukosa,Resistensi insulin dan lipolisis insiden dari malformasi kongenital major dapat setinggi 20% -25% diantara waita yang tidak dapat mengontrol gula darah selama trimester I.Jadi terapi intensif unntuk mempertahankansedekat mungkin ke batas normal adalah sangat di harapkan selama kehamilan.Adalah terbaik bila terapi intensif di mulai sebelum konsespsi karena sebagian besar or-ganogenesis terjadi pada awal kehamilan,wanita dengan berat badan normal memerlukan 30-35 kalori per/kg per hari,seentara obesitas di berikan sekitar 25 Kkal/kg-hari biasanya kalori ini di bagi sebagai berikut: 10% untuk sarapan pagi 30%untuk makan siang 30%untuk makan malam 30%untuk snakc Walaupun puasa untuk beberapa jam (seperti tidur sepanjang malam).biasanya berhubungan dengan kenaikan produksi keton pada kehamilan.Karena itu dianjurkan untuk makan snack sebelum tidur. Diabetes Mellitus pada Kehamilan Diabetes mellitus pada kehamilan dalam istilah kedokteran disebut diabetes mellitu gestasional.Diabetes mellitus ini mungkin hanya berlangsung selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali. Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang, pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 g, pernah mengalami preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan cacat bawaan. Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya. Penatalaksanaan diabetes pada kehamilan sebaiknya dilakukan secara terpadu antara dokter kebidanan, penyakit dalam, ahli gizi, dan spesialis anak. Sasaran penatalaksanaan adalah mencapai kadar gula darah yang normal yaitu gula darah puasa kurang dari 105 mg/dl dan dua jam sesudah makan kurang dari 120 mg/dl. Sasaran dapat dicapai dengan melakukan pengaturan makan. Bila diperlukan maka diberikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah mencapai normal. Biasanya bila kadar gula darah puasa melebihi atau sama dengan 130 mg/dl di samping perencanaan makan perlu diberikaninsulin.  Bila kadar gula darah puasa di bawah 130 mg/dl, penatalaksanaan dapat dimulai dengan perencanaan makan saja. Dalam perencanaan makan dianjurkan jumlah kalori sebesar 35 kal/kg berat badan ideal, kecuali bila penderita gemuk jumlah kalori dikurangi. Pada kehamilan biasanya perlu dipertimbangkan penambahan kalori sebanyak 300 kal. Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh secara baik dianjurkan untuk mengkonsumsiprotein sebesar 1-1,5 g Penggunaan insulin biasanya dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan sesuai kebutuhan untuk mencapai kadar gula darah yang normal. Biasanya Anda akan diajari menyuntik insulin sendiri agar tidak tergantung orang lain. Untuk itu Anda perlu mempelajari prinsip-prinsip sterilitas, mengenal berbagai macam insulin, serta memahami dosis dan penyediaan insulin yang tepat. Anda tidak perlu khawatir terhadap pengaruh buruk insulin pada pertumbuhan janin. Justru pemberian insulin ini diharapkan dapat membantu tercapainya kadar gula darah normal sehingga janin dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari kesulitan waktu melahirkan. Bila gula darah tidak dikendalikan, maka terjadi keadaan gula darah ibu hamil yang tinggi (hiperglikemia) yang dapat menimbulkan risiko pada ibu dan juga janin. Risiko pada janin dapat terjadi hambatan pertumbuhan karena timbul kelainan pada pembuluh darah ibu dan perubahan metabolik selama masa kehamilan. Sebaliknya dapat terjadi makrosomia yaitu bayi pada waktu lahir besar akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Juga pernah dilaporkan terjadinya cacat bawaan karenadiabetes mellitus yang tidak diobati waktu kehamilan.  Risiko lain adalah meningkatnya kadar bilirubin bayi serta gangguan napas dan kelainan jantung. Pada ibu hamil diabetes mellitus yang tidak diobati dapat menimbulkan risiko terjadinya penyulit kehamilan berupa preeklamsi, cairan ketuban yang berlebihan, dan infeksi saluran kemih. Jadi penatalaksanaan diabetes mellitus pada kehamilan perlu dilakukan dengan baik untuk meningkatkan taraf kesehatan ibu dan bayi. Diet Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus    Kemungkinan wanita menderita DM lebih besar jika : Sudah lansia & melahirkan beberapa kali Kegemukan, ada glukosaria Sering abortus Pernah melahirkan anak besar Meninggal tanpa diketahui penyebabnya Prinsip diet Memperbaiki keadaan umum Memperhankan BB normal Mempertahankan kadar glukosa darah sekitar normal Memberi modifikasi diet sesuai kondisi penderita Makanan disajikan menarik Pengaruh DM Selama hamil : abortus & prematur, preeklampsi, kesakitan janin karena hipoglikemi, kelainan letak janin Dalam persalinan : distosia bahu, bayi besar, kelahiran mati, mudah terjadi infeksi, melahirkan dengan tindakan berlebihan Prinsip diet DM Tepat jumlah kalori yang diberikan Tepat jadwal/waktu makan Tepat jenis makanan Jenis makanan yang dihindari : gula, sirop, cace, dodol, dll (semua yang mengandung gula) Jenis bahan yang dibatasi : bahan makanan sumber karbohidrat. Kenaikan BB selama kehamilan : 10-11 kg Bila gemuk, tapi taksiran berat janin terlalu kecil untuk umur kehamilan maka kalori ditambah Bila taksiran berat janin terlalu besar, meskipun ibunya kurus maka kalori dikurangi. Wanita hamil yang mengalami penyakit endokrin di akibatkan karena kelainan kelenjar pankreas.Sehingga produksi hormon insulin terganggu,akibatnya terjadilah Penyakit diabetes melitus. Pada wanita Hamil Hal ini sangat mempengaruhi metebolisme tubuh ibu secara menyeluruh pertumbuhan dan perkembangan janin dengan demikian perlu penanganan segera,dengan pemberian diet yang bertujuan menyesuaikan makanan ddengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya agar ibu hamil mencapai keadaan faal normal dan dapat melakukan pekerjaan sehari hari seprti biasa. Syarat diet ini adalah jumlah kalori ditentukan menurut umur,jenis kelamin,berat bedan,dan tinggi badan,aktivitas,suhu tubuh,kelainan metabolik yang di anjurkan adalah 35 Kalori per kg berat badan,Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupantubuh untuk menggunakannnya,Gula murni tidak diperbolehkan makanan cukup protein,mineral dan vitamin. Pemberian makanan disesuaikan dengan pemberian obat yang dipakai jika berupa tablet atau suntikan RI-3x/hari makanan diberikan 3x sehari bila digunakan PZI,makaanan yang diberikan 4x sehari dalam jumlah yang kurang lebih sama.Makanan selingan pukul 10 dan 21 diambil dari porsi makanan pagi dan sore. Prinsip diit pada ibu hamil dengan anemia Ibu mempunyai cadangan FE tidak mencukupi untuk masa hamil karena bertambahnya volume darah & adanya kebutuhan janin. FE berfungsi untuk mencegah anemia Efek samping :- BAB warna hitam atau abu-abu. Terjadi mual, konstipasi, atau diare. Dietnya makan bahan makanan sumber FE : hati, daging, kuning telur, udang, serealia, kacang-kacangan & sayuran hijau Bila sumber FE dari tumbuhan, diiringi dengan mengkonsumsi vitamin C Penggunaan tablet besi sesuai dengan anjuran dokter atau bidan FE diinum kurang lebih 2 jam sebelum atau sesudah makan dengan cukup cairan atau jus jeruk Hindari minum FE dengan susu. Cara Meningkatkan Asupan Fe dan Asam Folat Konsumsi protein hewani (daging, unggas, seafoods, telur, susu dan hsl olahannya) Konsumsi makanan sumber asam folat (Asparagus, bayam, buncis, hati sapi, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah/tumbuk, kembang kol, telur, selada, sereal instant) Meningkatkan asupan buah berwarna jingga dan merah segar (jeruk, pisang, kiwi, semangka, nanas) Mengkonsumsi makanan fortifikasi (susu, keju, , es krim, makanan berbasis tepung). Konsumsi vitamin C, untuk meningkatkan absorbsi Fe dalam usus. Konsumsi makanan sumber vitamin B12 ( daging, hati, ikan, makanan fermentasi, yogurth, udang, susu) Jika perlu ditambahkan suplemen vitamin B12, Fe dan vitamin C. Konsumsi sayuran hijau paling tidak 3 porsi/hr. Konsumsi sari buah yang kaya vitamin C minimal 1 gls/hr. Prinsip diet pada ibu hamildengan Obstruksi Obstruksi urinaria atau sumbatan pada sistem perkemihan dapat menjadi sebuah presentasi adanya gangguan kesehatan pada saluran perkemihan ringan hingga kondisi kesehatan yang serius.Kedua kondisi tersebut, baik ringan, sedang maupun kondisi serius/berat harus mendapatkan perhatian medis karena hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak dilakukan pengobatan.  Obstruksi usus terjadi akibat penyumbatan baik sebagaian atau keseluruhan usus.seperti pembengkakan, kembung, mual dan muntah sewaktu makan, tetapi tanpa tanda secara fisik dari obstruksi usus ketika diperiksa. Hal ini seringkali terjadi akibat ketidakmampuna otot-otot usus untuk mendorong makanan di dalam usus. Tanda dan gejala Obstruksi Semu Usus yang mungkin timbul: Kram perut Mual Muntah-muntah Perut kembung Sakit perut Faktor Pencetus Keturunan Obesitas / kegemukan GIZI SEIMBANG BAGI BAYI Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu.Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah.Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun. Sedangkan pengertian bayi baru lahir  adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Bayi baru lahir dapat dilahirkan melalui 2 cara, secara normal melalui vagina atau melalui operasi cesar. Bayi baru lahir harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena setelah plasentanya dipotong maka tidak ada lagi asupan makanan  dari ibu selain itu kondisi bayi baru lahir masih rentan terhadap penyakit. Karena itulah bayi memerlukan perawatan yang insentif.Jagalah kebersihan bayi dan berikan nutrisi yang cukup kepada bayi melalui ASI. Selain pengertian bayi baru lahir, akan diberikan ciri-ciri bayi baru lahir normal dan sehat. Berikut ini ciri-ciri bayi baru lahir sehat: Berat badan 2500 – 4000 gram Panjang badan 48 – 52 cm Lingkar dada 30 – 38 cm Lingkar kepala 33 – 35 cm Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit Pernafasan ±  60 - 40 kali/menit  Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora sedangkan pada bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau menggenggam.   Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI.Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI.Bayi harus mendapat makanan Makanan tambahan/ pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut. Macam – Macam  Makanan Bagi Bayi Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu : ASI (Air Susu Ibu)  Yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI.ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya. Manfaat ASI  Bagi Ibu Aspek kesehatan ibu : isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae. Aspek keluarga berencana : merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11 bulan. Aspek psikologis : ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui. Bagi Bayi Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin. Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang. Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas. Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi. Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.  Bagi Keluarga Aspek ekonomi : ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat. Aspek psikologis : kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. Aspek kemudahan : menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain. Bagi Negara Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak. Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit. Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.     Mengurangi devisa untuk membeli susu formula. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu formula. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.  Komposisi ASI      Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu : Kolostrum      : ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. ASI transisi    : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh. ASI mature    : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya. Kecukupan ASI Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari : Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir  minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %. Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada : triwulan ke 1  : 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2  : 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3  : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4  : 250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun. Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari. Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui. MP ASI (Makanan Pendamping ASI) Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Jenis MP ASI diantaranya : Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya , jeruk, tomat. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet. Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah : Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI : Perhatikan kebersihan alat makan. Membuat makanan secukupnya. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya. Membuat variasi makanan. Ajak makan bersama anggota keluarga lain Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama. Cara Pengelolaan Makanan Bayi Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI. Definisi Pemberian Makanan Bayi Pemberian ASI Eksklusif (Exclusive breastfeeding) Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas. Pemberian ASI Predominan (Predominant breastfeeding) Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh. Pemberian ASI Penuh (Full breastfeeding) Bayi mendapat salah satu ASI eksklusifatau ASI predominan Pemberian Susu Botol (Bottle feeding) Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol. Pemberian ASI Parsial (Artificial feeding) Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding) Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan. Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama. Makanan pendamping ASI (MPASI) Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler). Berikan MP ASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan. Teruskan pemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam 1-2 minggu 3 mg s/d 3 bulan 3 bulan 4-5 bulan 6 bulan 7-12 bulan ASI Formula adaptasi ASI atau Formula adaptasi ASI atau Formula adaptasi Jus buah ASI atau Formula adaptasi Bubur susu Jus buah ASI atau Formula adaptasi Bubur susu Jus buah ASI atau Formula adaptasi Bubur susu Nasi tim Jus buah Sesuka bayi 6-7 kali 90 ml Sesuka bayi 6 kali 100-150 ml Sesuka bayi 5 kali 180 ml 1-2 kali 50-75 ml Sesuka bayi 4 kali 180 ml 1 x 40-50 g bubuk 1 kali 50-100 ml Sesuka bayi 3 kali 180-200 ml 2 x 40-50 g bubuk 1 kali 50-100 ml Sesuka bayi 2 kali 200-250 ml 2x 40- 50 g bubuk 1 x 40-50 g bubuk 1-2 kali 50-100 ml Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000 Berikutcara pengolahan makanan bagi bayi usia 6 bulan KARBOHIDRAT  Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak konsumsi beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung. Cara memasak:  Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen). Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras merah lebih keras. Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega, garam dan gula. Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan). PROTEIN      Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti telur. Cara memasak: Telur Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus. Ayam Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh. Daging-dagingan Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik.Namun agar zat besi tidak terbuang, jangan masak daging terlalu lama.Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong tipis-tipis atau cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar.  Selain itu juga mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng karena akan VITAMIN DAN MINERAL             Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.Semakin hijau waran sayuran, makin banyak vitaminya.Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin kaya.  Cara memasak sayur : Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis. Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis. Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat. Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah. Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan. Cara mengolah buah: Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi. Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pada Bayi Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut : Kerjasama ibu dan anak. Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri.Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu.Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak. Memulai pemberian makan sedini mungkin. Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, azotemia. dan hiperbilirubinemia Mengatur sendiri. Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan. Peran ayah dan anggota keluarga lain. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi. Umur. Berat badan. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan). Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis  makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan). Gaya hidup orang tua Kemiskinan Faktor penyebab masalah gizi pada bayi       Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait.Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi.Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang.Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan.        Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif.Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA).Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok , sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya.       Faktor lain yang juga berpengaruh yaitu ketersediaan pangan di keluarga, khususnya pangan untuk bayi 0-6 bulan (ASI eksklusif) dan 6-23 bulan (MP-ASI), dan pangan yang bergizi seimbang khususnya bagi ibu hamil. Semuanya itu terkait pada kualitas pola asuh anak.Pola asuh, sanitasi lingkungan, akses pangan keluarga, dan pelayanan kesehatan, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendapatan, dan akses informasi terutama tentang gizi dan kesehatan.       Selain itu, Indonesia merupakan negara yang cukup rawan terjadi bencana, dimana bayi dan ibu hamil termasuk korban bencana yang rentan terhadap masalah gizi. Masalah gizi yang biasa timbul adalah kurang gizi pada bayi dan anak berumur di bawah dua tahun (baduta), bayi tidak mendapatkan air susu ibu karena terpisah dari ibunya, dan semakin memburuknya status gizi kelompok masyarakat yang sebelum bencana memang dalam kondisi bermasalah. Kondisi ini diperburuk dengan bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan, serta terbatasnya ketersediaan pangan lokal. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk bayi dan baduta.       Anak usia 0-12 bulan merupakan kelompok yang rawan ketika harus mengalami situasi darurat, mengingat kelompok anak ini sangat rentan dengan perubahan konsumsi makanan dan kondisi lingkungan yang terjadi tiba-tiba.       Intervensi gizi terhadap bayi yang menjadi korban bencana dapat dilakukan dengan cara bayi tetap diberi ASI. Apabila bayi piatu, bayi terpisah dari ibunya atau ibu tidak dapat memberikan ASI, upayakan bayi mendapat bantuan ibu susu/donor. Apabila tidak memungkinkan bayi mendapat ibu susu/donor, bayi diberikan susu formula dengan pengawasan atau didampingi oleh petugas kesehatan. Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi Bayi        Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan.Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.        Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS.Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua. Sistem Pencernaan Bayi       Selama periode intrauterine janin “di beri makan” melalui sirkulasi plasenta memindahkan semua nutrient dari darah ibu langsung masuk ke sirkulasi janin, berupa bahan makanan yang siap untuk langsung digunakan. Sehingga janin tidak perlu mencerna dan mengabsorbsi, begitu pula dengan sistem pembuangan belum diperlukan kerena bahan sisa yang terbentuk, semua akan kembali ke dalam sirkulasi darah ibu. Menjelang bayi dilahirkan, fungsi-fungsi saluran cerna dan ginjal berkembang sangat cepat.Pada akhir masa kehamilan janin menunjukan gerakan-gerekan menelan dan meminum cairan amonion begitu pula untuk kemampuan memproduksi dan mengkekskresi urine, walaupun ginjal janin masih berkembang dan belum memainkan peran vital. Setelah bayi lahir, bayi harus memasukan makanan dari mulut, mencerna dan mengabsorbasinya, memfungsikan ginjal untuk mengeluarkan limbah metabolic, mempertahankan air dan hemeostatis elektrolit. Namun karena alat pencernaan dan sistem ekskresi belum berkembang sempurna, sehingga batas toleransi terhadap air, mineral keseluruhan dan spesifik sangat sempit dibandingkan dengan bayi yang berusia lebih tua, karena pada saat lahir sampai dengan beberapa bulan ginjal belum mampu mengkonsentersikan urine untuk mengeluarkan mineral yang memadai. Pada saat bayi yang normal sanggup menghisap ASI.Bayi dapat menempatkan ASI di mulut bagian belakang dan kemudian menelannya.Fungsi menghisap dan menelan merupakan kemampuan yang vital bagi neonatus dan bayi selama bulan – bulan pertama kehidupannya. Jika makanan padat atau semi padat dimasukan kedalam mulut bayi biasanya secara sepontan akan ditolak. Sampai usia 4 -6 bulan gerakan lidah yang mendorong atau efleks menjulurkan lidah telah hilang dan bayi sudah dapat mengatur makanan semi padat. Selanjutnya usia 7 -9 bulan, gerakan gigitan yang ritmis mulai terlihat dan pada sat bersamaan dengan pertubuhan gigi pertama shehingga perkemangan kemampuan mengunyah dimualai. Jadi, usia 4 -6 bulan pertama dalam kehidupan bayi normal merupakan tingkat perkembangan fungsional yang memberikan kesempatan pada bayi untuk dapat menerima diet yang esensial yang berbentuk cair, yang merupakan priode transisi dari diet janin dalam kandungan menuju makanan dewasa. Pencernaan Hidrat Arang. Proses pencernaan makanan dimulai dari mulut ; selama mengunyah makanan bercampur dengan saliva yang memberikan kesempatan Amilase untuk mencerna pati. Meskipun amilase ditemukan pada saliva bayi. Tetapi tidak ada proses pencernaan hidrat arang dalam mulut atau esophagus selama bulan –bulan kehidupan. Diperkirakan bayi yang lahir cukup bulan mempuyai aktivitas amilase 10% amilase orang dewasa, dan agaknya ini adalah aktivitas utama glukoamilase. Informasi sampai saat ini mengatakan bahwa amilase dari pangkereas tidak disekresi selama 3 bulan pertama usia bayi ; juga ditemukan hanya dalam kadar sangat rendah atau tidak ada sama sekali, sampai bayi berusia enam bulan. Namun terdap bukti bahwa bayi dapat mencerna pati sebelum usia 3 bulan, ini mungkin disebabkan oleh glukomilase, yang pada saat itu tidak aktif, namu dapat diaktifasikan oleh keberadaan dan sifat bahan makanan atau cairan enzim yang bekerja padanya. Walaupun belum terdapat bukti pencernaan pati dimungkinkan oleh amilase dari pancreas dari diproduksi karena adanya pati dalam usus halus. Bayi muda membutuhkan suatu proses adaptasi untuk dapat mencerna pati, dan ini dapat berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu dan proses tersebut mungin dapat menjelaskan mengapa terjadi gangguan pencernaan yang sering timbul terutama diare yang sering diderita oleh bayi muda yang diberi makan yang mengandung pati. Diid pati dalam proporsi besar menyebabkan adanya pati yang tidak dapat dicerna, yang dapat mengakibatkan gangguan nutrien-nutrien lainya dan kemudian bayi mengalami gangguan pertumbuhan. Pada saat bayi lahir aktivitas disakaridase telah berkembang penuh. Ada 2 disakaridase, yaitu Delta Glukosidase yang menghidrolisis sukrosa dan maltosa dan Beta Glukosidase yang menghidrolisis laktosa yang pada saat lahir mempunyai kadar aktvitas yang sama dengan kadar pada bayi yang berusia lebih tua. Dengan demikian, pada usia itu tidak ada masalah bagi bayi dalam pencernaan dan pemanfaatan gula yang terkandung dalam susu. Protein. Sekresi asam hidroklorat dan pepsin lambung berkembang baik pada neonatus cukup bulan, tetapi konsenterasi masih rendah dan akan cepat meningkat pada bulan - bulan pertama kehidupannya. Pencernaan utama protein adalah berlangsung di usus halus, tetapi karena bayi muda mempunyai beberapa kesulitan dalam mencerna protein, seperti kasien, aktivitas lambung bisa menjadi sangat penting sebagai sarana untuk memulai pencernaan karena kapasitas bayi untuk mencerna protein, sebenarnya telah berkembang sempurna sejak lahir. Sekalipun demikian masukan protein tinggi harus dihindari terutama bayi premature dan yang masih sangat muda, karena beban ginjal terhadap kepekatan cairan (Renal Solute Lood) yang sangat berlebihan akan menyebabkan gangguan keseimbangan asam – basa dan menyebabkan Asidoses Metabolic. Lemak.Selama priode intrauterine, glukosa merupakan sumber utama untuk perkembanggan janin.Tetapi setelah lahir lemak menjadi sumber energy utama yang sangat penting, dekitar 40 – 50 % energy yang terkandung dalam ASI terbentuk sebagai lemak. Pada bayi baru lahir yang cukup bulan fungsi pangkreas dan fungsi hati belum berkembang dengan sempurna.Oleh kerena itu konsenterasi lipase pancreas dan garam empedu masih sangat rendah.Namun bayi muda sanggup mengasorbsi lemak cukup adekwat, terutama dari ASI.Pencernaan dan penyerapan lemak pada bayi muda ini dipacu oleh adanya aktivitas lipase lingual dan aktivitas lipase yang terdapat dalam ASI. Lipase lingual disekresi oleh papil-papil pada bagian posterior lidah yang mulai bekerja jika sudah dilambung dan produk lipopisisnya (asam lemak dan monogliserida) akan berperan dalam emulsifikasi campuran lemak tersebut sehingga bayi dapat mengimbangi keadaan garam empedu yang tersedian masih rendah. Lipopisis praduodenal pada bayi muda akan dilengkapi oleh lipase yang terdapat dalam ASI. Lipase dalam ASI juga mempunyai aktivitas esterase, hal ini sangat vital untuk memanfaatkan viatamin A yang berupa ester-ester retinol, yang terdapat dalam ASI. Jadi meskipun fungsi hati dan pankreas belum matang, bayi muda telah dilengkapi dengan kemampuan untuk dapat memanfaatkan, baik lemak dalam ASI, maupun komponen-komponen ASI yang larut dalam lemak, tetapi pemanfaatan lemak akan kurang efisien jika susu sapi dan lemak lainnya yang diperkenalkan pada diet bayi muda. Vitamin dan Mineral.Dalam kehidupan awal bayi tampaknya tidak ada masalah yang besar dalam pemanfaatan vitamin dan mineral.Absorbsi vitamin yang larut dalam lemak berhubungan erat dengan absorbsi lemak. Zat besi absorbsinya jauh lebih tinngi pada bayi dari pada anak dan orang dewasa.Ini berhubungan erat dengan kebutuhan mineral yang lebih banyak pada awal kehidupan. Nilai biologis zat besi pada ASI jauh lebih dari pada susu sapi atau zat besi yang ditambahkan dalam makanan. Nilai biologis zat besi dalam ASI akan menurun dengan drastis apabila makanan pelengkap yang padat dan yang berasal dari sayur – sayuran diberikan pada bayi yang mendapat ASI. Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberianmakanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi. Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang /buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut.Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D). Jika dikaji secara mendalam penyakit kekurangan gizi disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gisi esensial.Selain itu, adanya ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorbsi, dan penyakit infeksi. Dampak dari penyebab semua ini akan berlanjut pada penyakit akut maupun kronik. Adapun penyakit yang dimaksud adalah: Berat bayi lahir rendah (BBLR) Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan adalah ibu. Kesehatan ibu ini akhirnya akan mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan dan anak yang dibesarkan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan salah satu dampak dari ibu hamil yang menderita kurang energi kronis dan akan mempunyai statuz gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan mental anak,serta berpengaruh pada penurunan IQ. Gangguan pertumbuhan Telah disebutkan diatas bahwa status gizi yang buruk akan menyebabkan gangguan pertumbuhan. Dalam teori pertumbuhan ada banyak jenis yang perlu dibahas seperti mental, fisik, sosial, spritual, dan budaya. Sehingga jika status gizi buruk tidak ditangani secara intensif maka generasi akan cenderung mengalami gangguan mental, fisik, sosial, spritual, dan budaya. Tapi yang paling berpengaruh adalah gangguan perilaku dan fungsi otak. Generasi akan mengalami kebodohan dan isolasi sosial hingga akhirnya bunuh diri. Kurang Energi Kronis (KEK) KEK adalah keadaan ibu yang menderita keadaan kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan Ibu hamil (bumil). Tentunya selang waktu dari KEK ini cukup lama. Karena mulai dari usia subur dengan status gizi buruk akan berdampak pada rahimnya kemudian berdampak pada kehamilannya dan akhirnya berdampak pada janinnya, masa persalinan sampai bayi dan anaknya yang akan tumbuh secara terus menerus dengan disertai gangguan dan hambatan. Gangguan pertahanan tubuh        Status gizi yang kurang menyebabkan daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga seseorang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, diare,. Pada usia balita, keadaan ini akan mengakibatkan kematian. GIZI SEIMBANG BAGI BALITA Prinsip Gizi Bagi Balita Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifatirreversible (tidak dapat pulih). Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut. Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah. Kecukupan gizi: Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram 4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah. Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut: Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan. Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita : Air Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata: Trimester Kebutuhan (ml/kg BB/hari) I 175-200 II 150-175 III 130-140 IV 120-140 Energi Menurut FAO/WHO 1971 Umur Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari) 3 bulan 120 3-5 bulan 115 6-8 bulan 110 9-11 bulan 105 Diatas 1 tahun 112 1-3 tahun 101 4-6 tahun 91 Protein Umur Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari) 6-11 bulan 3,5-2,0 1-3 tahun 2,5-2,0 4-6 Tahun 3,0 Lemak Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat. Karbohidrat Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim. Vitamin dan mineral Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 Vit B6 Vit C Vit D 6-11 bln 0,6 gr 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400 unit 1-3 th 0,5 gr 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg 4-6 th 0,5 gr 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg Gizi Seimbang Bagi Balita Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit. Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A. Tujuan Gizi Bagi Balita Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh. Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang buah hati. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat. Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita. Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak balita. Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita. Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita. Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita. Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita. Cara Mengelola Makanan Bagi Balita Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu. Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga. Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga. Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya. Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain. Fungsi makanan selingan adalah : Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan malam). Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita. Ciri-ciri gizi buruk : Kurus, rambut kemerahan. Perut kadang-kadang buncit. Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput). Cengeng. Kurang respons. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pengaruh ibu Kurangnya   pengetahuan   ibu    dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di bidang    memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan. Prasangka buruk  Anggapan   terhadap  jenis makanan  tertentu yang bisa mempengaruhi gizi, misalnya anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa menyebabkan cacingan. Pantangan Pantangan terhadap makanan tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang mempengaruhi gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging yang biasanya yang terjadi di daerah pedesaan. Kesukaan yang berlebihan Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Misal kesukaan yang berlebihan terhadap coklat. Jarak kelahiran yang terlalu cepat Jarak   antara   dua    kelahiran  yang terlalu   rapat   yaitu   kurang  dari   1 tahun. Sosial ekonomi Tingkat  penghasilan   keluarga  yang mempengaruhi status gizi kurang pada balita yang dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga. Penyakit pada anak Penyakit   yang   diderita   pada  anak yang menyebabkan terganggunya status gizi balita. Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh. Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya. Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya. Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi: Tingkat Pendidikan Orang Tua Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita. Sosial Budaya Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka. Serat Makanan Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya. Kemudahan Cerna Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan. Rasa Kenyang Selain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai nilai rendah. Sumber Makanan Tersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik. Menu Seimbang Bagi Balita Karbohidrat Seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie. Buah dan  Sayur Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi yang berbeda. Susu dan Produk Olahan Susu Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya. Protein Seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan. Lemak dan Gula Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung Omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA DAN DEWASA Istilah Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa dimana terjadi pertumbuhan fisik, mental, dan emosional, yang sangat cepat ( Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 141). Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa atau usia antara anak-anak dan dewasa (Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 146). Remaja adalah periode diantara pubertas dan penyelesaian pertumbuhan fisik, secara kasar dari umur 11 sampai 19 tahun (EGC.Kamus Saku Kedokteran Dorland,21) Remaja adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 sampai 20 tahun ( Potter dan Perry.Fundamental Keperawatan, 690) Prinsip Gizi bagi Anak Remaja dan Dewasa Pada masa remaja kudapan berkontribusi 30% atau lebih dari total asupan kalori setiap hari. Remaja harus didorong untuk bertanggung jawab atas pemilihan kudapan yang sehat. Menurut WHO batasan usia remaja yaitu antara umur 10-19 tahun. Kelompok  umur  remaja  biasanya  menunjukan fase pertumbuhan yang pesat atau yang disebut Adolescence Growth Spurt. Istilah Adolescence  biasanya menunjukan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan kemampuan perubahan penampilan pada orang mud, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.Penyesuaian dan adaptasi dibutuhkan untuk mengkoping perubahan simultan dan usaha untuk membentuk perasaan identitas.  Makanan merupakan salahsatu kebutuhan pokok manusia .Makanan mengandung unsur zat gizi yang sangat diperlukan untuk tubuh dan berkembang. Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan tumbuh sehat, sehingga akan mencapai prestasi yang gemilang, tubuh yang sehat dan bugar, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Perubahan Fisik dan Maturasi Seksual Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada adolensens.Maturasi seksual terjadi seiring perkembanganseksual primer dan sekunder.Karateristik primer berupa perubahan fisik dan hormonal yang penting untuk reproduksi, dan karateristik sekunder secara eksternal berbeda, antara laki-laki dan perempuan. Empat fokus utama perubahan fisik : Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera. Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebar panggul. Perubahan distribusi otot dan lemak. Perkembangan sistem reproduksi dan karateristik seks skunder. Variasi yang luas terjadi dalam waktu perubahan fisik berkaitan dengan pubertas dan pada anak perempuan perubahan fisik cenderung lebih awal daripada anak laki-laki. (Potter dan Perry. Fundamental Keperawatan, 690 ) Perubahan Berat Badan dan Skelet Meningkatnya tinggi  dan berat badan biasanya terjadi selama laju pertumbuhan pubertas. Laju pertumbuhan pada perempuan umumnya mulai antara usia 8 sampai 14 tahun. Tinggi badan 5 sampai 20 cm dan berat badan meningkat 7 sampai 27,5 kg. Pertumbuhan pada anak laki-laki mulai antara usia 10 sampai 16 tahun. Tinggi badan meningkat kira-kira 10 sampai 30 cm, dan berat badan meningkat 7 sampai 32,5 kg. Anak perempuan mencapai 90% sampai 95% dari tinggi badan dewasanya pada masa menarke ( awitan menstruasi) dan mencapai tinggi penuh pada usia 16 sampai 17 tahun, sementara anak laki-laki terus tumbuh lebih tinggi sampai usia 18 sampai 20 tahun (Potter dan Perry. Fundamental Keperawatan, 690 ) Pengaruh Status Gizi terhadap Sistem Reproduksi Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan kalsium, vitamin D, yodium, seng dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya akan mempengaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri yang mengalami gangguan pertumbuhan, maka badan menjadi pendek dan tulang panggul tidak sempurna akibatnya sulit melahirkan ( calon ibu TB < 145cm, resiko tinggi mengalami kesulitan pada waktu melahirkan). Sangat kurus (KEK) dengan resiko melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mempunyai resiko kematian dan gangguan tumbuh kembang pada anak ( Calon ibu dengan BB< 45kg, resiko tinggi untuk melahirkan BBLR ) Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menyebabkan resiko pendarahan pada waktu melahirkan.Umumnya remaja putrid dan wanita lebih mudah menderita anemia dibanding pria dan remaja putra.Wanita atau remaja putri membutuhkan 2x lebih banyak daripada pria atau remaja putra, karena wanita atau remaja putri mengalami haid dan banyak mengeluarkan darah waktu melahirkan dan zat besi dibutuhkan untuk memproduksi darah (Hb). Tanda-tanda anemia sering disebut 5L yaitu lemah,letih,lesu,lelah dan lalai (Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 142) Karateristik dan Pentingnya Gizi Remaja Kebutuhan gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena masih mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi disbanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi lebih banyak. Energi Faktor energi perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktifitas fisik, seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan disekolah maupun diluar sekolah.Remaja yang aktif banyak memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.Pada masa remaja terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk laki-laki dan perempuan, karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI) tahun 1998 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 Kkal, sedangkan untuk laki-laki 2400-2800 KKal/hari. AKG dianjurkan 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spageti, macaroni, umbi-umbian(ubi jalar, singkong), jagung, gula, dll. Protein Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja putri lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu.Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr/hari untuk perempuan dan 55-56 gr/hari untuk laki-laki.Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino lebih baikdari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai sumber protein adalah daging merah, daging putih, susu, kedelai, kacang-kacangan, dll Kalsium Kebutuhan kalsium pada masa remaja lebih relatif tinggi karena akselerasi muskular, skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa.Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg/hari untuk perempuan, dan 500-700 mg/hari untuk laki-laki. Sumber kalsium paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dll. Besi Kebutuhan besi pada remaja juga meningkat karena pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaja meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi hemoglobin (Hb).Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun. Pada perempuan kebutuhan zat tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini menyebabkan perempuan rawan mengalami anemia besi dibandingkan laki-laki. Status besi dalam tubuh mempengaruhi efisiensi penyerapan besi.Yang dapat meningkatkan penyerapan besi dari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber protein hewani tertentu (daging dan ikan).Sedangkan zat yang dapat menghambat peyerapan besi antara lain kafein, tannin, phfitat, zinc dan lain-lain.AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg/hari, sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg/hari.Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah hati, daging merah, daging putih, kacang-kacangan, sayur-sayuran. Seng (Zinc) Seng diperlukan untuk pertumbuhan, serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja laki-laki.AKG seng 15 mg/hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan dan laki-laki. Vitamin Kebutuhan vitamin meningkat pada masa remaja, karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi.Yang berperan dalam metabolisme tubuh menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam follat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Vitamin A,C,dan E diperlukan untuk pembentukan dan penggantian sel.(Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 142-145) Kebutuhan Gizi Seimbang Remaja Kebutuhan akan kecukupan gizi remaja didapatkan dari kesesuaian antara jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga bermanfaat bagi terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal.      Gizi seimbang pada kehidupan sehari-hari dapat mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih.Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur yang dikonsumsi oleh seseorang dalam satu hari secara teratur sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk proses tumbuh kembangan tubuh memerlukan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan serat dalam jumlah yang seimbang (Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 146) Faktor yang Mempengaruhi Gizi Remaja Status Individu Biasanya wanita remaja atau wanita remaja yang belum menikah akan kesulitan memilih bahan makan atau jenis makanan yang akan dihidangkan. Kadang dalam menyusun hidangan makanan lebih memperhatikan orang lain dari pada dirinya. Status Ekonomi Wanita dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi tentunya akan berbeda gizinya dengan orang yang tingkat ekonomi rendah. Anatomi tubuh manusia Ukuran pelvis individu berhubungan erat dengan tinggi badan seseorang.(Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 146-147) Gangguan Pola Makan Remaja Berdasarkan DSM IV ada 3 bentuk gangguan makan yaitu : Anoreksi Nervosa (AN) Bulimia Nervosa (BN) Gangguan makan tidak tergolongkan Etiologi gangguan maka remaja belum diketahui, akan tetapi sejumlah faktor dianggap berperan terhadap kelainan ini, yaitu : Faktor Psikososial. Faktor psikososial berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial untuk berpenampilan kurus, serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri. Faktor genetik. Faktor genetik adanya bukti bahwa AN banyak didapat pada penderita dengan riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar monozigot dibandingkan dizigot. Faktor biologik. Faktor biologik berupa penurunan sintesis, uptake dan turnover serotonin serta penurunan sensivitas reseptor serotonin pcst sinaptik. Anoreksi nervosa dan bulimia nervosa terkait dengan gangguan hampir semua sistem organ, meskipun hal ini bukan kelainan primer akan tetapi lebih merupakan hasil malnutrisi berat. Gejala klinik AN sering ditemukan berupa : Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badanya di bawah ukuran. Merasa segan terhadap makanan, hilangnya nafsu makan, hampir tidak makan sama sekali, pura-pura makan tetapi makanannya disembunyikan/ di buang sebelum dimakan. Kelelahan, lemah. Serangan bulimia ( makan dengan rakus tetapi segera dimuntahlan kembali atau dikeluarkan dengan obat pencahar) Gangguan tidur. Amenore akibat immaturitas pola sekresi luteinizing hormone.(Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan, 148-151) Prinsip Gizi Pada Remaja Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan–perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt : Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun. Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Faktor Yang Mempengaruhi GiziRemaja Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan : Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Pekerjaan Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energiwanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori). Konsumsi makananwanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggikalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak. Kebutuhan GiziSeimbang Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi.Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badanseseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuhan energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan proteinmeningkat karena prosestumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan proteinnabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. DepartemenKesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folatdan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemiagizi besi (AGB). Makanan sumber zat besiadalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan statusnutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisipada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badanlebih banyakakanmelahirkanbayiBBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usiareproduksi yang aman untuk hamil. Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat Remaja wanita 15 – 21 tahun kedudukannya sangat penting karena merupakan persiapan calon ibu. Pubertas dan Status Gizi,Pubertas (akil balik) adalah suatu masa pematangan kapasitas reproduksi. Pada anak perempuan ditandai dengan.menstruasi, cepat lambatnya seseorang mengalami pubertas antara lain dipengaruhi oleh keadaan gizi. Seorang anak yang gizinya baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang gizinya kurang baik akan terlambat akil baliknya. Menarche, tidak ada ketentuan secara tepat kapan mulai akan terjadi periode yang pertama kali, namun hal ini akan terjadi antara usia 10 – 14 tahun, tapi sedikit lebih awal atau lebih lambat tidak semua anak sama.Vitamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi. Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, dan vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan. Masalah Gizi pada Remaja Obesitas Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan.Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue. Kurang Energi Kronis Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik.Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit.Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi. Anemia  Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan.Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi.Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi. Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan.Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Gunakan garam beryodium. Kekurangan garam beryodium dapat mengakibatkan terjadinya penyebabpenyakitgondok. Makanlah makanan sumber zat besi. Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekuranganzatbesiberakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita olehwanitahamil,wanitamenyusuidanwanita usia subur.  Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan. Biasakan makan pagi. Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. Lakukan aktivitasfisik secara teratur. Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsijantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga amanuntuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Penilaian Status Gizi Pada Remaja Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut Usia Usia sangat berperan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah  adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang  mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur  adalah  dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004). Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan  yang menurun. Berat badan ini  dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan  berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990). Tinggi Badan Tinggi badan memberikan gambaran  fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan  kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga  indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi  Badan)  jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya  hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).Berat badan dan tinggi badan   adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi.menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius  dan berhubungan langsung dengan  angka kesakitan.  GIZI SEIMBANG BAGI IBU MENYUSUI Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus ototserta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. Aktivitas. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001). Protein Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui Buatlah setiap gigitan berarti. Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi. GIZI SEIMBANG BAGI IBU MENOPAUSE   Definisi Menopause Menopause adalah berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun, atau masa berhentinya haid sama sekali. Fase akhir dalam kehidupan wanita setelah masa reproduksi berakhir disebut klimakterium yang berlangsung bertahap. Premenopause Premenopause yaitu fungsi reproduksinya menurun, sampai timbul keluhan atau tanda-tanda menopause. Perimenopause Perimenopause yaitu periode dengan keluhan  memuncak dengan rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Pada masa ini menopause masih berlangsung. Postmenopause  Postmenopause yaitu masa setelah  perimenopause sampai senilis. Ciri-ciri Menjelang Menopause Ciri-ciri Menopause (Akibat Hilangnya Estrogen) yaitu : Rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem. Gelisah, letih, dan ansietas. Penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh. Peningkatan tekanaan darah. Perubahan Menjelang Menopause Perubahaan kejiwaan menjelang menopause Merasa tua. Merasa tidak menarik lagi. Merasa tertekan karena takut menjadi tua. Mudah tersinggung. Mudah kaget sehingga jantung berdebar. Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami. Rasa takut bahwa suami akan selingkuh. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai orgasme. Merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu. Merasa memberatkan keluarga dan orang lain. Perubahan fisik menjelang menopause Kulit menjadi kendor (lemak bawah kulit mengendor). Kulit mudah terbakar sinar matahari (timbul pigmentasi dan menjadi hitam). Timbul bintik hitam pada kulit. Kulit kering dan keriput (kelenjar kulit kurang berfungsi). Metabolisme tubuh menurun (menurunya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin, pembakaran dan keperluan tubuh). Kemampuan mereabsorpsi sari makanan semakin berkurang (sering terjadi obstipasi). Liang senggama terasa kering. Kepuasan berkemih dan buang air besar semakin berkurang. Tulang mengalami deklasifikasi (pengapuran). Prinsip Gizi Pada Usia Menopause Menopause di masukan kedalam kelompok rentan gizi meskipun tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan badan, bahkan sebaiknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya.Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi di sebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun fungsionalnya. Gigi-geligi menopause mungkin sudah banyak yang rusak bahkan copot, sehingga memberikan kesulitan dalam mengunyah makanan.Maka makanan harus diolah sehingga tidak perlu digigit atau dikunyah keras-keras. Makanan yang dipotong kecil-kecil, lunak dan mudah di telan akan sangat membantu para menopause dalam mengkonsumsi makanannya. Fungsi alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun, sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan,. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak,pada umumnya lebih mudah dicerna, tetapi harus cukup mengandung protein dan karbohidrat. Kadar serat yang tidak dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup tersedia untuk melancarkan peristalsis dan dengan demikian melancarkan pula defaecatie, dan menghindarkan obstipasi, factor lain yang mengganggu kondisi gizi menopause secara tidak langsung ialah kondisi psikis yang labil menjadi sangat sensitif. Patut diingat kembali bahwa keperluan energi pada masa menopause sudah menurun, jadi jangan disediakan seperti masih belum berusia lanjut. Ada baiknya bila mereka dijaga jangan sampai menjadi kegemukan, karena akan lebih menderita berbagai kelainan atau penyakit gizi yang berhubungan dengan kondisi obesitas tersebut. Frekuensi penyakit diabetes mellitus, cardiovascular diseases terdapat meningkat pada kelompok menopause yang umum sangat ditakuti ialah kemungkinan meningkat untuk mendapat penyakit kanker. Makanan yang dibutuhkan dalam masa menopause ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Pola makanannya juga tidak boleh sama seperti saat usia 30-40 tahun. Karena kebutuhan nustrisinya jelas berbeda dan dapat dipastikan kelebihan sehingga nantinya akan disimpan dalam bentuk lemak, pada bokong, payudara dan perut. Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa. Cara mengatur makanan bagi usia menopause adalah : Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1 gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan) Menu yang disajikan untuk usia menopause harus mengandung gizi yang seimbang yakni mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna. Karena menopause mengalami kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi dicincang/digiling) Makanan yang kurang baik bagi menopause adalah makanan berlemak tinggi seperti  seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi bahwa kebutuhan lemak di usia menopause berkurang dan pada menopause mengalami perubahan proporsi jaringan lemak.  Hal ini bukan berarti menopause tidak boleh mengkonsumsi lemak. Pada usia menopause harus mengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim. Pada usia menopause harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau makanan yang banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan pindang. Mengapa pada masa menopause harus menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi ? Hal ini dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi penebalan di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera pengecapan pada menopause mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin yang cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada menopause.  Jadi kita memang perlu sampaikan kepada wanita menopause bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari wanita menopause, Di usia menopause harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Wanita menopause sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya di usia menopause tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan. Selain konsumsi sayur dan buah, menopause harus banyak minun air putih. Kebutuhan air yakni 1500 – 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam usus memerlukan air. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Nutrisi pada Menopause Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada wanita menopause diantaranya : Penurunan hormone Menurunya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, sehingga menimbulkan gangguan buang air besar misalnya sembelit.Redahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid menyebabkan pengapuran pada tulang (dekalsifikasi), artinya tulang kekurangan kalium sehingga keropos dan mudah patah. Menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin menyebab-kan perubahan pada metabolisme tubuh.Perubahan metabolisme, penurunan estrogen, serta menurunnya pengeluaran hormon paratiroid menyebabkan perubahan sistem jantung dan pembuluh darah. Gizi Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh baik untuk energi, penambahan kalsium dan sebagainya. Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Wanita Menopause Olahraga teratur dan hindari stres : Untuk mencegah gejala lebih awal dan meningkatkan kekuatan tulang dengan jalan kaki,  jogging, medetasi dan yoga. Konsumsi makanan kaya kalsium :  Untuk mengurangi pengeroposan dan patah tulang dengan asupan susu, keju, kacang-kacangaan, serta roti. Terapi Sulih Hormone (TSH) :  Tujuan dasar terapi ini untuk menggantikan estrogen yang hilang agar jangka panjang dan pendek dapat teratasi. Makan buah-buahan dan sayuran :      Pepaya, kedelai, bengkoang dan terong yang banyak mengandung zat antioksidan pencegah penuaan dan serangan radikal bebas. Mengandung vitamin B1, B6, B12, asam Folat, serta vitamin E dan A. Ada juga selenium pada golongan mineral, isofalvon, dan karetonoid. Kurangi asupan kafein : Untuk mempercepat penyerapan kalsium dengan menghindari kopi, teh, minuman soda, dan alkohol. Jauhi rokok : Menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan rentan osteoporosis. Pesan-pesan Gizi Bagi Usia Menopause Makanlah Aneka Ragam Makanan Hidangan yang beraneka ragam adalah sususnan makanan sehari-hari yang minimal terdiri dari 4 jenis bahan makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah. Agar diperoleh tingkat kesehatan yang optimal, Usia Lanjut dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan beraneka ragam. Makin beragam hidangan yang dikonsumsi, makin baik mutu gizinya. Pada usia menopause kebutuhan zat gizi kurang diperlukan untuk pertumbuhan fisik, tetapi lebih banyak untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan mempertahankan derajat kesehatan. Oleh karena itu untuk usia menopause diperlukan vitamin, mineral dan serat dalam jumlah yang cukup guna pemeliharaan dan mendukung kelancaran proses dalam tubuh agar tetap berjalan secara normal. Sayuran, buah-buahan dan padi-padian harus ada dalam makanan sehari-hari.Usia menopause sangat dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi zat kapur dan zat besi seperti yang terdapat dalam ikan, daging, susu rendah lemak, kacang-kacangan dan sayuran berwarna. Konsumsi bahan makanan yang mengandung zat kapur dan zat besi dalam jumlah yang cukup dapat mencegah pengeroposan tulang dan anemia gizi besi. Untuk menghindari kesulitan buang air besar usia menopause dianjurkan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang berserat. Dalam penyusunan menu sehari-hari dengan gizi seimbang, pilih jenis bahan dan diolah sesuai kondisi fisik dan kesehatan usia menopause, misalnya dengan makanan yang lebih lunak. Makanlah Makanan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Untuk di usia menopause, karbohidrat biasanya diperoleh dari makanan pokok seperti beras, jagung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan umbi-umbian lainnya. Sumber energi selain dari karbohidrat, juga berasal dari lemak dan protein. Untuk mengetahui apakah usia menopause telah tercukupi kebutuhan energinya dapat dilihat dari berat badannya. Konsumsi energi yang terlalu banyak akan menyebabkan usia lanjut menjadi gemuk, sebaliknya konsumsi energi yang kurang akan menyebabkan usia lanjut menjadi kurus. Cara mengetahui berat badan yang normal bagi usia lanjut dapat digunakan penghitungan indeks massa tubuh (IMT), yang pada prinsipnya adalah melihat kesesuaian antara tinggi dan berat badan usia lanjut. Batasi Konsumsi Lemak Dan Minyak Dalam kehidupan sehari-hari lemak banyak terdapat dalam bahan makanan yang bersumber dari hewani misalnya daging berlemak, sedangkan minyak banyak digunakan untuk menggoreng. Makanan berlemak terutama yang berasal dari hewani dan minyak kurang baik bagi usia lanjut. Bagi usia menopause, mengkonsumsi bahan makanan berlemak akan menambah resiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif misalnya tekanan darah tinggi, jantung, ginjal dan sebagainya. Sekalipun demikian bukan berarti usia menopause tidak boleh mengkonsumsi bahan makanan berlemak. Dianjurkan usia menopause mengkonsumsi lemak dari bahan makanan nabati. Misalnya kacang-kacangan.Disamping itu menopause sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi. Jika hal tersebut diterjemahkan dalam minyak goreng maka usia menopause paling banyak mengkonsumsi 3 sendok makan minyak sehari. Apabila jumlah minyak ini dituangkan dalam hidangan sehari-hari, maka tiap kali makan usia menopause paling banyak makan 1 jenis makanan yang digoreng. Makanlah Makanan Sumber Zat Gizi Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makan.Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi besi (AGB) atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Jika AGB ini tidak segera diatasi maka mengakibatkan menurunnya produktivitas usia lanjut. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan sayuran berwarna hijau tua.Guna memudahkan penyerapan zat besi dalam tubuh sebaiknya bahan makanan tersebut dikonsumsi bersama-sama dengan sumber vitamin C seperti buah. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi juga merupakan sumber vitamin A. Tanda-tanda AGB antara lain : pucat, lemah, lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang. Biasakan Makan Pagi Makan pagi secara teratur dalam jumlah yang cukup dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, dan meningkatkan produktivitas kerja. Apabila usia lanjut tidak membiasakan makan pagi maka kadar gula darah akan mengalami penurunan, kurang tenaga, badan jadi lesu, keringat dingin, mengantuk, kurang konsentrasi, kesadaran menurun. Jenis hidangan untuk makan pagi sebaiknya terdiri dari sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Contoh menu makan pagi misalnya nasi dengan lauk pauk dan sayuran segar, bubur ayam, bubur kacang ijo, bubur manado, dan sebagainya. Bagi seseorang yang tidak sempat makan pagi dirumah, agar tetap mengupayakan makan pagi di tempat lain yang memungkinkan. Minumlah Air Bersih dan Aman Yang Cukup Jumlahnya Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan telah dididihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup. Air sangat dibutuhkan sebagai media dalam proses metabolisme dalam tubuh. Apabila terjadi kekurangan air minum akan mengakibatkan kesadaran menurun (shock). Minumlah air yang bersih dan aman sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari, agar proses dalam tubuh dapat berlangsung dengan aman dan lancer. Lakukan Kegiatan Fisik Dan Olahraga Secara Teratur Untuk dapat mempertahankan kebugaran, usia menopause harus tetap berolahraga. Olahraga tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan hendaknya dipilih jenis olahraga yang aman dan tidak menimbulkan resiko cedera, misalnya jalan biasa, jalan cepat, naik turun tangga, senam jantung dan bersepeda. KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG BAGI LANSIA Menu Seimbang Untuk Lansia Tujuan: untuk mempertahankan fungsi tubuh, menjaga kesehatan, dan bahagia di hari tua bukan untuk pertumbuhan Masalah Gizi Pada Lansia: Gizi Kurang (ditandai oleh penurunan Berat Badan) Sangat Kurus- Kurang Energi Kronis (KEK) Kurang Vitamin & mineral Kurang vitamin A (rabun& mudah sakit) Kurang Vitamin C (sariawan& gusi berdarah) Kurang Serat (wasir, susah BAB, kanker usus) anemia Kurang Fe (zat besi) Kurang Kalsium (osteoporosis) Gizi Lebih (kegemukan/obesitas) Timbul penyakit degeneratif (penurunan fungsi tubuh) contohnya hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner). Zat Gizi yang diperlukan Zat tenaga (karbohidrat): nasi, roti, singkong, jagung, ubi, dll Zat pengatur (vitamin& mineral); sayur & buah-buahan Zat pembangun (protein nabati/hewani); daging, susu rendah lemak, ikan, telur, tahu, tempe, dll Serat dan Air PENTING untuk diperhatikan dalam usaha mencapai gizi seimbang Banyak mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dan bergiizi Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat (sayur dan buaha-buahan) Banyak minum air putih (8-10 gelas/hari Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti jeroan, daging kambing, otak, keju, sumsum tulang, mentega, kuning telur, dll Mengurangi makanan yang mengandung garam/ makanan yang diawetkan Kurangi makanan yang banyak mengandung gula/terlalu manis Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol Memelihara berat badan tetap dalam batas normal Contoh Pengaturan Menu Untuk Lansia Pagi: Bubur ayam komplit (1 mangkok) Selingan: Puding (1 potong), hunkwe (1 buah) Siang : Nasi (1 piring = 200 gr) Perkedel daging cincang (1 potong = 50 gr) Sayur bening bayam (1 mangkok = 100 gr) Semangka (1 potong = 100 gr) Pepes tahu (1 potong = 50 gr) Selingan: Nagasari (1 buah) Sore : Nasi (1 piring = 200 gr) Pindang telor (1 butir = 50 gr) Sayur-sayuran (1 mangkok = 100 gr) Tempe goreng (1 potong = 25 gr) Pepaya (1 potong = 100 gr) DAFTAR PUSTAKA Marimbi,Hanum. 2010. tumbuh kembang, status gizi dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta : Nuba Medika. Djaelani, Ahmad Sediotama. 2002. Ilmu 9121. Jakarta. Dian Rakyat Laksamana, Hendra T.  2005. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan. Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet Besi Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92 Libuae P . Perbaikan Gizi Anak Sekolah Sebagai Investasi SDM .dalam Kompas 9 September 2002 . Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta. Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga. Proverawati, Atikah dan Siti Asfuah. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Bantul : Nuha Medika Djaeni, Achmad. 2008. Ilmu Gizi (untuk mahasiswa dan profesi). Jakarta : Dian Rakyat Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC http://issilayargoranriun.blogspot.com/2012/01/makalah-pemenuhan-gizi-padaanakremaja.htm Sulistyoningsih,Hariyani.2011.Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu Drs. H. Syaifuddin, A.Mk,. 2006. Anatomi Fisiologi. EGC, Jakarta. Sunita Al Matsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Almatsier, S. PrinsipDasar IlmuGizi. GramediaPustakaUtama, Jakarta, 2001. Francin, P. GiziDalam KesehatanReproduksi. EGC, Jakarta, 2005. Moehji, S. IlmuGizi. Jilid I. BhataraKaryaPustaka, Jakarta, 1982. Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002. 80