[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Makro Mineral

DAFTAR ISI JUDUL.....................................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara umum diketahui bahwa mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dan hemoglobin dalam sel darah merah dan iodium dari hormon tiroksin. Selain itu mineral juga berperan aktif dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai korektor dalam aktifitas enzim – enzim. Penggolongan mineral ada 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap essensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. TUJUAN Untuk lebih memahami tentang ilmu gizi khususnya mengenai “makro mineral”. Untuk mempelajari dan mengetahui klasifikasi makro mineral. Untuk mempelajari dan mengetahui tentang pencernaan, penyerapan dan metabolisme dari makro mineral itu sendiri. Untuk mempelajari dan mengetahui fungsi dan peranan makro mineral bagi tubuh. Untuk mempelajari dan mengetahui akibat kelebihan dan kekurangan dari makro mineral bagi tubuh. Untuk mempelajari dan mengetahui sumber – sumber dari makro mineral itu sendiri BAB II PEMBAHASAN MINERAL Setiap orang memerlukan berbagai zat gizi, baik bagi anak – anak maupun orang dewasa. Anak – anak sangat membutuhkan nutrisi untuk perkembangannya sedang orang dewasa membutuhkannya untuk menjaga tubuh tetap sehat. Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberikan energi bagi tubuh. Zat gizi dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu makro nutrisi dan mikro nutrisi. Makro nutrisi terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh setiap hari dalam jumlah yang besar. Mikro nutrisi adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (hanya dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan mineral (Anonim, 2009). Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik  biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Anonim, 2008). Beberapa mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida, magnesium dan kalium, yakni sekitar (1-2 gram/hari). Stabilitas mineral selama proses dan penyimpanan dalam proses pabrik ternyata lebih resistan daripada vitamin. Faktor-faktor yang merugikan, seperti panas, udara, cahaya, kelembaban (untuk tembaga, besi, dan seng) sangat mempengaruhi stabilitas mineral. Bioavailabilitas dari mineral yaitu tingkat yang menunjukkan jumlah pencernaan nutrisi yang diabsorbsi dan tersedia untuk tubuh. Bioavailabilitas mineral dipengaruhi oleh : Elemen di dalam makanan yang dapat secara kimia mengikat mineral (contoh : oksalat pada baying). Bentuk kimia mineral (contoh : sulfat besi lebih bio-aviabel daripada besi dasar). Keberadaan vitamin mempertinggi bioavailabilitas mineral (contoh: vitamin C meningkatkan absorbsi besi, vitamin D mempertinggi absorbsi kalsium, fosfor, dan magnesium). Bentuk mineral dari sumber hewani lebih mudah diabsorbsi daripada mineral yang berasal dari tumbuhan (tumbuhan mengandung ikatan seperti phytates). Mineral dikelompokkan atas makro mineral dan mikro mineral ( trace mineral ). Makro mineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah besar di dalam tubuh. Kalsium dan fosfor adalah dua dari makro mineral yang kita perlukan. Trace mineral ditemukan dalam jumlah kecil di tubuh kita dan sedikit diperlukan. Kita perlu memasukkan 9 trace mineral, yang mencakup besi dan seng. Berikut ini tabel yang menunjukkan 16 mineral yang kita perlukan. Lalu apa yang dilakukan mineral di dalam tubuh. Mineral bekerja melalui dua jalan di dalam tubuh : Mineral menyongkong sel dan struktur tubuh. Sebagai contoh, kalsium dan fosfor membantu menguatkan tulang dan besi sebagai bagian penting dalam sel darah merah. Mineral juga berperan untuk mengatur banyak proses dalam tubuh kita. Sodium dan potasium sangat penting bagi fungsi sistem nerves (nervous system ). Krom membantu menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal. Trace mineral selenium bekerja dengan vitamin E sebagai antioksidan: bebarapa menjaga sel dari kerusakan yang ditimbulkan oksigen. Mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap essensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. FUNGSI MINERAL : Pemeliharan jaringan dan fungsi tubuh. Berperan dalam metabolisme. Berperan pada keseimbangan asam – basa cairan tubuh. Berperan pada keseimbangan in – ion tubuh. Pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf. ABSORPSI MINERAL Mineral dalam makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Tergantung pada ketersediaan biologik dan tingkatan zat gizi yg dimakan yg dapat diserap oleh tubuh. FAKTOR YG MEMPENGARUHI ABSORPSI Interaksi mineral dengan mineral : misalnya kelebihan konsumsi kalsium akan menghambat penyerapan zat besi, kelebihan konsumsi seng akan menghambat penyerapan tembaga. Interaksi vitamin dengan mineral : vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium. Interaksi serat dengan mineral : asam fitat menghambat penyerapan zat besi, konsumsi serat > 35 mg/hari menghambat penyerapan Ca, Fe, Zn dan Mg. KLASIFIKASI MINERAL Mineral essensial yang dibutuhkan untuk tubuh diantaranya yaitu : KALSIUM Kalsium merupakan unsur terbanyak kelima dan kation terbanyak di dalam tubuh manusia, terdapat dalam jumlah 1,5 – 2 % dari keseluruhan berat tubuh. Lebih dari 99 % kalsium terdapat dalam tulang, bentuk kristalnya mirip dengan hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2, tetapi mengandung juga kira – kira 3 % karbonat dan 1 % sitrat. Kalsium juga dibutuhkan untuk pembentukan dan perawatan jaringan rangka tubuh serta beberapa kegiatan penting di dalam tubuh. Kebutuhan : bayi : 300 – 400 mg/hari anak : 500 mg/hari remaja : 600 – 700 mg/hari dewasa : 500 – 800 mg/hari hamil & menyusui : + 400 mg/hari Klasifikasi Kalsium : Kalsium Tulang Kalsium tulang terdistribusi pada suatu rongga changable pool, yang stabil dan tidak tersedia untuk pengaturan homeostasis. Kalsium dalam jangka pendek, dan suatu exchangable pool ( sekitar 1 % dari kalsium tulang ) yang terlibat dalam aktifitas metabolisme. Kalsium ini tersimpan utamanya diujung tulang panjang dalam struktur kristal yang dikenal sebagai stabecula dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan kehamilan dan menyusui. Menyebabkan deposisi mineral baru atau resorbsi mineral tersebut dari tulang. Tipe kristal yang sama tersedia juga dari enamel dan denting gigi, walaupun kristal disini lebih sedikit panjang. Berbeda dengan tulang, hanya sedikit bertukaran yang terjadi pada gigi, dan kalsium tidak tersedia dari sumber ini selama terjadi kekurangan. Serum Kalsium Keseluruhan serum kalsium terdiri dari tiga fraksi yaitu ionized atau bebas ( 50% ). Kompleks anion kalsium yang terikat dengan fosfat. Bikarbonat atau citrat (50%) dan kalsium yang terikat dengan protein yang terikat dengan albumin ( paling banyak ) atau globulin ( 45% ). Keseluruhan serum kalsium dipertahankan dalam batas yang sempit yaitu, 8,8 -10 mg/dl. Sedangkan konsentrasi ionized kalsium antara 4,4-5,2 mg/dl. Banyak faktor yang mempengaruhi distribusi relatif dari kalsium. Salah satunya adalah Ph : fraksi ionized meningkat pada asidosis dan menurun pada alkalosis. Total kalsium berubah sesuai kadar protein dalam plasma akan tetapi fraksi ionized biasanya tetap pada kadar yang normal. FOSFOR Fosfor merupakan salah satu mineral terbanyak di dalam tubuh yang jumlahnya hanya dilampaui oleh kalsium. Jumlah fosfor rata – rata dalam tubuh pria dewasa kurang lebih 700 gram, sedangkan kalsium 1200 gram, kira – kira 85 % fosfor terdapat dalam tulang sebagai mineral tulang, kalsium fosfat [ Ca3(PO4)2] dan hidroksiapatit [ Ca10 (PO4)6(OH)2 ]. Fosfor adalah suatu unsur yang penting bagi seluruh sel – sel hidup, sayur – sayuran dan hewan dalam bentuk ester – ester fosfor organik. Kebutuhan : bayi : 200-250 mg/hari anak : 250-400 mg/hr MAGNESIUM Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak di dalam cairan intraseluler. Magnesium di dalam merupakan bagian dari klorofil dalam. Kebutuhan magnesium 250 -280 mg. Magnesium berperan sangat penting sebagai ion esensial di dalam berbagai reaksi enzimatis dasar pada metabolisme senyawa antara. Enzim – enzim ini termasuk : Kelompok fosfat pemindah ( fosfokinarse ). Asilat koenzim A pada awal reaksi oksidasi asam lemak (teokinase). Kelompok penghidrolis fosfat dan pirofosfat ( fosfatase dan pirofofatase ). Pengaktif asam amino ( sintetase asam amino asil ). NATRIUM Natrium adalah kation utama dalam cairan extra seluler 35 – 40 % natrium ada di dalam kerangka tubuh. Sumber utama natrium adalah garam dapur ( NaCl ) yang berperan sebagai bumbu dan bahan pengawet. Pengaturan konsentrasi natrium atau kadar natrium dalam tubuh melibatkan dua proses utama, yaitu : Kontrol terhadap pengeluaran natrium dari tubuh. Kontrol terhadap masukan natrium. Kebutuhan : 500 mg/hari, dengan batasan paling tinggi 6 g/hari. KALIUM Kalium merupakan ion bermuatan positif, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan dalam cairan ekstra seluler adalah 28:1, sebanyak 95% kalium berada di dalam cairan intraseluler. Kalium adalah unsur teringan yang mengandung isotop radioaktif alami. Kebutuhan kalium 2000 mg. KLORIDA Klorida adalah anion utama cairan ekstra seluler. Klorida merupakan 0,15 % berat badan. Konsentrasi klorida tertinggi adalah dalam cairan serebrosinal ( otak dan sumsum tulang belakang , lambung, dan pankreas ). Bila beraksi dengan natrium /hidrogen, klorida akan membentuk ion klorida negatif (Cl-). Kebutuhan akan klor 750 mg/hari. SULFUR Sulfur merupakan bagian dari zat – zat gizi esensial, seperti vitamin, tiamin dan biotin serta asam amino metionin dan sistem. SODIUM DAN POTASIUM Kedua mineral ini bersama dengan klorida berada dalam tubuh. Sodium mengkontribusi sebesar 2%, Potasium 5% dan Klorida 3% dari total mineral dalam tubuh. Semuanya didistribusi merata di seluruh cairan tubuh dan jaringan, namun sodium dan klorida utamanya sebagai elemen ekstrasel, sedangkan potasium utamanya dalam intrasel. PENCERNAAN, PENYERAPAN DAN METABOLISME Kalsium Kalsium diabsorbsi utamanya pada deudenum yang berada pada situasi asam dan absorbsi menurun drastis pada bagian bawah dari saluran usus yang bersift basah. Dalam keadaan normal sebanyak 30 – 50% kalsium akan dikonsumsi, diabsorbsi tubuh. Kemampuan absorbsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorbsi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan usia. Kehilangan kalsium juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna dan melalui keringat. Fosfor Fosfor diabsorbsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85 – 90 % fosfor berasal dari Air Susu Ibu ( ASI ). Sebanyak 65 – 70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50 – 70% berasal dari susunan makanan normal, dapat diabsorbsi oleh anak – anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorbsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor. Magnesium Magnesium terutama diabsosbsi di usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30 % magnesium diabsorbsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60 %. Absorbsi magnesium dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sama yang mempengaruhi absorbsi kalsium kecuali vitamin D tidak berpengaruh. Bila kalsium dalam makanan turun, absorbsi magnesium meningkat. Natrium Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 – 7 gram sehari) diabsorbsi secara aktif ( membutuhkan energi ). Natrium yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah ke ginjal. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila dikonsumsi tinggi dan rendah bila dikonsumsi rendah. Kalium Kalium diabsorbsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang akan dimakan diekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui fases dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran didalam tubuh ginjal. Klorida Klorida hampir seluruhnya diabsorsi didalam usus halus dan diekskresi melalui urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihadapi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat. Sulfur Sulfur diabsorbsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan vitamin, sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutatin serta berbagai koenzim dan vitamin termasuk koenzim A. Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urine ( terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat – obat tertentu ). Sodium dan Pottasium Kedua elemen ini dengan mudah diabsorbsi melaui usus halus dan diekresikan melalui urine, fases dan keringat. Oleh karena itu tersedia pada hampir semua jenis makanan, maka diet yang sederhana sekalipun sangat jarang dijumpai kekurangan akan tetapi kelebihan dapat terjadi utamanya adalah sodium. FUNGSI DAN PERANAN BAGI TUBUH Kalsium Fungsi dan peranan kalsium bagi tubuh yaitu : Pembentukan Tulang. Dalam hal ini mempunyai 2 fungsi : sebagai bagian integral dari struktur tulang sebagai tempat penyimpan kalsium Pembentukan Gigi Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian dari tangan dan luar gigi adalah mineral yang sama dengan yang membentuk tulang, akan tetapi kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah. Mengatur Pembekuan Darah Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembesaran fosfolida tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Katalisator Reaksi – Reaksi Biologi Kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologik, seperti absorbsi vitamin B2, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan pemecahan assetilkolin. Kontraksi Otot Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Fosfor Klasifikasi Tulang dan Gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang. Mengatur Pengalihan Energi. Melalui proses fosforilasi, fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Absorbsi dan Transportasi Zat Gizi Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk membawa zat – zat gizi yang menyebrangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi. Bagian dari Ikatan Tubuh Esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi bila lebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1, tiamin pirofosfat ( TPP ). Fosfat merupakan bagian esensial DNA dan RNA. Pengatur Keseimbangan Asam Basa. Fosfat megang peranan penting sebagai buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuna fosfor mengikat tambahan ion hidrogen. Magnesium Fungsi dan peranan magnesium bagi tubuh yaitu : magnesium memegang peranan penting dalam lebih dari 300 jenis sistem enzim dalam tubuh. Magnesium bertindak dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi – reaksi biologi termasuk reaksi – reaksi yang berkaitan dengan metabolisme, energi, karbohidrat, lipida, protein dan asam nukleat serta dalam sintetis, degredasi dan stabilitas bahan gen DNA. Natrium Fungsi dan peranan natrium bagi tubuh yaitu, sebagai kation utama dalam cairan ekstra seluler, natrium menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut. Natriumlah yang sebagian besar mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel – sel. Keseimbangan cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium. Kalium Bersama natrium kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan reaksi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologi, terutama dalam metabolisme energi dan sintetis glikogen dan protein, serta berperan dalam pertumbuhan sel. Klorida Merupakan anion utama cairan ekstraseluler. Klorida merupakan 0,5% berat badan, konsentrasi klorida tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal ( otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pankkreas. Di dalam lambung klorida merupakan bagian dari asam klorida ( HCl ) yang diperlukan untuk bekerjanya enzim – enzim pencernaan. Sulfur Sulfur merupakan bagian dari zat – zat gizi esensial, seperti vitamin, tiamin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfida, yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terutama terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sodium dan Pottasium Keduanya bersama klorida terlibat dalam mempertahankan paling tidak empat fungsi fisiologi yang penting dalam tubuh. Distribusi dan keseimbangan air, keseimbangan osmotik, keseimbangan asam basa, dan pergerakan otot normal. AKIBAT KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN Kalsium Akibat Kekurangan Kalsium Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan petumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Sesudah usia 50 tahun tulang menjadi rapuh dan mudah patah yang dinamakan osteoporosis. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteomalasia. Akibat Kelebihan Kalsium Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg per hari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Di samping itu dapat menyebabkan konstipasi ( susah buang air besar ). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain. Fosfor Akibat Kekurangan Fosfor Karena fosfor banyak terdapata dalam makanan, jarang terjadi kekurangan. Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam lambung, seperti aluminium hidroksida untuk jangka lama. Akibat Kelebihan Fosfor Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang. Kelebihan fosfor juga dapat mengakibatkan pengikisan rahang. Magnesium Akibat Kekurangan Magnesium. Kekurangan magnesium jarang terjadi karena makanan. Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi serta sebagai komplikasi penyakit – penyakit yang menyebabkan gangguan absorbsi dan atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena). Akibat Kelebihan Magnesium. Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal. Natrium Akibat Kekurangan Natrium. Kekurangan natrium menyebabkan kejang dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Akibat Kelebihan Natrium. Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan ikut menyebabkan adema dan hipertensi. Kelebihan konsumsi terus menerus dalam bentuk garam dapur dapat menyebabkan hipertensi. Kalium Akibat Kekurangan Kalium. Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, sepanjang seseorang cukup makan sayuran dan buah segar. Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Akibat Kelebihan Kalium. Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui saluran cerna (enterai) atau tidak melalui saluran cerna (parenteral) melebihi 12,0 gram/m2 permukaan tubuh sehari ( 18 gram untuk orang dewasa ) tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Klorida Akibat Kekurangan Klorida. Dalam keadaan normal kekurangan klorida jarang terjadi. Kekurangan hanya bisa terjadi oleh kesalahan manusia. ASI mengandung lebih banyak klorida daripada susu sapi. Kekurangan klorida dapat pula terjadi pada muntah – muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Akibat Kelebihan Klorida. Akibat kelebihan klorida dapat menyebabkan kontraksi otot abnormal dan apatis. SUMBER – SUMBERNYA Kalsium Kalsium dapat diperoleh diantaranya dari : Susu. Keju. Kuning telur. Mentega. Udang. Sayuran Kol. Biet. Wortel. Kacang – kacangan. Bawang. Buah – buahan. Fosfor Fosfor dapat diperoleh diantaranya dari : Ikan. Jagung. Kacang – kacangan. Magnesium Magnesium dapat diperoleh dari : Padi – padian. Daging. Susu. Natrium Natrium dapat diperoleh diantaranya dari : Garam Dapur. Kalium Kalium dapat diperoleh diantaranya dari : Daging unggas. Buah – buahan. Sayur – sayuran. Klorida Klorida dapat diperoleh diantaranya dari garam dapur. Sulfur Sulfur dapat diperoleh diantaranya dari karbohidrat. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Makro mineral merupakan zat gizi yang sangat penting, karena erat hubungannya dengan proses – proses kehidupan. Klasifikasi makro mineral dapat dilakukan dengan berdasarkan komponen – komponen yang menyusun makro mineral, berdasarkan sumbernya, dan fungsi fisiologinya. Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi tubuh. Kekurangan dan kelebihan makro mineral dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti muntah, diare, dan sebagainya, yang bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh. SARAN Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang besar sampai ke hal yang sekecil-kecilnya. DAFTAR PUSTAKA Olson, Robert. E.dkk. 1988. Pengetahuan Gizi Mutakhir Mineral: Gramedia, Jakarta Syamsuri, istamar. 2000. Biologi 2000 untuk SMU kelas 2 semester 2: Erlangga, Jakarta. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi: PT. Gramedia pustaka Utama, Jakarta. PAGE 1 Makro Mineral “ ILMU GIZI ”