[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Abstraksi 18 Orang Jadi Tersangka Pembunuh Salim Kancil di Lumajang, berita orang lumajang dibunuh, Ini Kronologi Pembunuhan Sadis Salim Kancil, Kecewa Kasus Salim Kancil Mahasiswa Hadiahi Kapolda Borgol, konflik tambang pasir lumajang, konflik tambang pasir lumajang jawa timur, Pembunuhan Sadis Aktivis Lumajang Salim Kancil Atas Kasus Penolakan Tambang Pasir, Saat Salim Kancil dibantai warga dan perangkat desa ketakutan, salim kancil, salim kancil di bunuh, salim kancil lumajang, salim kancil tambang lumajang, salim kecil,salim kecil dibunuh, Sebelum Dibunuh Dengan Batu Salim Kancil Sempat Disetrum dan Digergaji di Balai Desa. Pendahuluan Seorang mahasiswa dari timur pulau jawa leih tepatnya di kabupaten lumajang dimana aktivis tersebut menolak akan pertambangan pasir yang ada di lumajang jawa timur, mahasiswa ini berusaha untuk mempertahankan apa yang menjadi hak warga Negara Indonesia dengan melakukan sebuah penolakan bersama temannya, seorang mahasiswa ini bernama salim kancil dan tosan yang di kira oleh preman itu adalah profokator penolakan ini disiksa oleh preman atau bisa dikatakan orang suruan karena sudah melakukan penolakan tambang pasir yang sedang dilakukan oleh penambang di lumajang, Hasil investigasi Tim Advokasi Tolak Tambang Pasir Lumajang menemukan fakta sadisnya penyiksaan para preman tambang terhadap Salim dan Tosan, dua warga penolak tambang. Salim disiksa hingga tewas, sementara Tosan berhasil diselamatkan warga lainnya. Dalam rilis tertulis tim advokasi yang terdiri dari Laskar Hijau, Walhi Jawa Timur, Kontras Surbaya, dan LBH Disabilitas disebutkan, sebelum tewas dipukul dengan batu dan balok kayu, Salim atau akrab dipanggil ‘Salim Kancil’, sempat disetrum dan digergaji. Tim advokasi menyampaikan, saat 40-an preman datang menyerbu rumahnya, Salim sedang menggendong cucunya yang berusia 5 tahun, “Mengetahui ada yang datang berbondong dan menunjukkan gelagat tidak baik Salim membawa cucunya masuk. Gerombolan tersebut langsung menangkap Salim dan mengikat dia dengan tali yang sudah disiapkan. Tim advokasi melanjutkan, para preman kemudian menyeret Salim dan membawa dia menuju Balai Desa Selok Awar-Awar yang berjarak 2 kilometer dari rumahnya. Sepanjang perjalanan menuju Balai Desa, gerombolan ini terus menghajar Salim dengan senjata-senjata yang mereka bawa, disaksikan warga yang ketakutan dengan aksi ini, “Di Balai Desa, tanpa mengindahkan bahwa masih ada banyak anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran di PAUD, gerombolan ini menyeret Salim masuk dan terus menghajarnya,” tulis tim advokasi. Tim advokasi melanjutkan, di Balai desa, gerombolan ini sudah menyiapkan alat setrum yang kemudian dipakai untuk menyetrum Salim berkali-kali. Tak berhenti sampai di situ, mereka juga membawa gergaji dan dipakai untuk menggorok leher Salim. Namun, upaya mereka seolah tidak melemahkan Salim, Melihat kenyataan Salim masih sehat, tulis tim advokasi dalam rilisnya, dalam keadaan balai desa yang masih ramai, gerombolan tersebut kemudian membawa Salim yang masih dalam keadaan terikat melewati jalan kampung menuju arah makam yang lebih sepi. “Di tempat ini mereka kemudian mencoba lagi menyerang salim dengan berbagai senjata yang mereka bawa. Baru setelah gerombolan ini memakai batu untuk memukul, Salim ambruk ke tanah,”. Mendapati itu, menurut keterangan tim advokasi, mereka kemudian memukulkan batu berkali-kali ke kepala Salim. Di tempat inilah kemudian Salim meninggal dengan posisi tertelungkup dengan kayu dan batu berserakan di sekitarnya, Sebelum membantai Salim, para preman juga menyerang rumah Tosan, warga penolak tambang lainnya. Menurut keterangan tim advokasi, Tosan didatangi segerombolan orang menggunakan kendaraan bermotor sekitar pukul 07.30, “Mereka membawa pentungan kayu, pacul, celurit, dan batu. Tanpa banyak bicara mereka lalu menghajar Tosan di rumahnya, Tosan berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan sepeda namun segera bisa dikejar oleh gerombolan ini,” tulis tim advokasi. Tim advokasi menyampaikan, Tosan lalu ditabrak dengan motor di lapangan tak jauh dari rumahnya. Tak berhenti di situ, gerombolan ini kembali mengeroyok Tosan dengan berbagai senjata yang mereka bawa sebelumnya, “Tosan bahkan ditelentangkan di tengah lapangan dan dilindas motor berkali-kali. Gerombolan ini menghentikan aksinya dan pergi meninggalkan Tosan setelah satu orang warga bernama Ridwan datang dan melerai, dan dari pihak keluarga sendiri masih dalam keadaan cemas dan di khawatirkan akan muncul sebuah rasa berahi dari pihak keluarga itu sendiri. Landasan teori Sullivan teori interpersonal Dinamisme Tranformasi energy diorganisir menjadi pola tingkah laku umum yang membangun karakter seseorang sepanjang hidup mereka. Sullivan menyebut pola tingkah laku ini sebagai dinamisme, istilah yang artinya pola kebiasaan atau bias disebut juga sifat. Dinamisme memiliki dua utama, pertama, dinamisme yang berkauitan dengan zona khusus pada tubuh termasuk mulut, anus, dan alat genital. Kedua, dinamisme yang berkaitan dengan ketegangan. Dua kelas tersebut terdiri dari tiga kategori yaitu ; pertama yang disjungtif (berlawanan) mencakup pola tingkah laku destruktif yang berhubungan dengan konsep kedengkian , dinamisme yang mengasingkan mencakup pola tingkah laku (seperti birahi) yang tidak berhubungan dengan hubungan interpersonal , dan konjungtif (menghubungkan ) mencakup pola tingkah laku bermanfaat, seperti keintiman dan system diri. Kedengkian Kedengkian adalah dinamisme akan kejahatan dan kebencian yang di tandahi oleh perasaan hidup di antara musuh-musuh (Sullivan, 1953b).kedengkian muncul pada usia sekitar dua atau tiga tahun, saat tindakan anak sebelumnya menyebabkan kecemasan dan rasa sakit. Tindakan dengki dapat berupa sifat penakut, kenakalan, kekejaman, dan tingkah laku social atau anti social lainnya. Keintiman Menurut Sullivan, hubungan intim yang signifikan muncul sebelum masa pubertas dan biasanya berupa pertemanan antaranak laki-laki dan antaranak perempuan, keintiman adalah dinamisme daengan sifat integrasi yang cenderung untuk menarik reaksi penuh cinta kasih dari orang lain, oleh karena itu mengurangi kecemasan dan kesendirian, dua pengalaman yang sangat menyakitkan. Oleh karena itu keintman membantu kita mengurangi kecemasan dan kesendirian, maka keintiman adalah pengalaman yang berharga yang sebagian besar orang sehat inginkan (Sullivan, 1953b). Berahi Berahi adalah kecenderungan mengasingkan, tidak membutuhkan siapapun untuk memenuhinya. Berahi menampilkan dirinya sebagai tingkah laku otoerotis (auteoric) bahkan ketika seseorang menjadi objek berahi orang lain. Berahi khususnya merupakan dinamisme yang sangat kuat selama masa remaja, di mana pada masa itu berahi biasanya menyebabkan rasa percaya diri seseorang berkurang. System diri System diri adalah dinamisme konjungtif yang timbul dari situasi interpersonal. Akan tetapi , system diri berkembang lebih dahlu dari keinteman , yaitu saat usia sekitar dua belas sampai delapan belas bulan . sebagaimana anak-anak mengembangkan intelegensi dan antisipasi, mereka mampu mengenali tingkah laku mana yang berkaitan dengan peningkatan atau penurunan kecemasan. Tugas utama system diri adalah melindungi manusia dari kecemasan , maka ia merupakan “penghalang utama perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kepribadian” (Sullivan, 1953b, hal. 169). Namun Sullivan menyatakan bahwa kepribadian tidak statis dan terbuka untuk perubahan pada permulaan berbagai tahapan perkembangan. Dengan demikian manusia , pengalaman interpersonal yang mereka rasa bertentangan dengan anggapan akan diri sendiri mengancam rasa aman mereka. Akibatnya, manusia berusaha untuk membela diri dari ketegangan interpersonal dengan cara operasi rasa aman ( security operation ) yang tujuannya adalah untuk menurangi rasa tidak aman atau kecemasan yang merupakan hasil dari rasa percaya diri yang rapuh manusia cenderung untuk menyangkal atau mengubah pengalaman interpersonal yang bertentangan dengan anggapan mereka tentang diri sendiri. Sullivan (1952b ) menyebut operasi rasa amn sebagai “rem tangguh dalam kemajuan pribadi manusia”(hlm. 374). Dua operasi rasa aman yang penting adalah keberceraian dan ketidakacuhan selektif. Keberceraian (dissociation ) atau perpisahan mencakup semua dorongan, keinginan, dan kebutuhan yang tidak dibiarkan masuk dalam kesadaran. Gambaran tercerai menampilkan diri ,ereka dalam mimpi, lamunan, atau kegiatan yang tidak disengaja lainnya diluar kesadaran dan ditunjukkan untuk mempertahankan rasa aman interpersonal(Sullivan 1953b). Kendali dari kesadaran focus, disebut ketidakacuhan selktif (inattention selective) merupakan penolakan untuk melihat apa yang tidak ingin kita lihat. Pengalaman yang tidak diacuhkan secara selektif lebih muda dicapai dalam kesadaran dan lebih terbatas dalam lingkupnya. Ketidakacuhan selektif bermula setelah kita mencapai system diri dan dipicu oleh usaha-usaha diri yang sudah ada. Personifikasi Dimulai saat bayi berlanjut selama berbagai tahapan perkembangan, manusia memperoleh gambaran tertentu akan diri merekadan orang lain. Gambaran –gambaran itulah yang dinamaka personifikasi, mungkin cukup akurat atau mungkin karena di warnai oleh kebutuhan dan kecemasan manusia, personifikasi mungkin banyak diubah. Sullivan (1953b) menggambarkan tiga personifikasi dasar yang berkembang selama masa bayi seperti ibu yang baik, ibu yang buruk dan saya. Ibu yang buruk, ibu yang baik Pengertian akan ibu yang baik dan ibu yang buruk sama dengan konsep klien akan payudara baik dan payudara buruk. Personifikasi ibu yang buruk, sebenarnya tumbuh dari pengalaman bayi terhadap putting ibu yaitu putting yang tidak memuaskan kebutuhan rasa lapar. Tidak penting apakah p-uting tersebut adalah milk ibu atau botol yang dipegan oleh bu, ayah, perawat atau yang lainnya. Personifikasi ibu yang buruk hampir tidak bias dibedakan karena ia mencakup semua orang yang terlibat dalam situasi perawatan. Setelah personifikasi ibu yang buruk terbentuk, seorang bayi akan memperoleh dan membentuk personifikasi ibu yang baik berdasarkan kelembutan dan tingkah laku kooperatif dari seorang yang keibuan. Kedua personifikasi tersebut berdasarkan persepsi bayi akan ibu yang jahat dan cemas, dan lainnya didasari oleh ibu yang tenang, lembut, berpadu membentuk personifikasi kompleks yang terdiri dari kualitas-kualitas bertentangan yang diproyeksikan pada orang yang sama. Akan tetapi, hingga bayi mengembangkan bahasa, kedua gambaran ibu yang bertentangan tersebut, hidup bersama dengan mudah.