[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Sejarah Islam: Tradisi Agama dalam Dialektika Kebudayaan

Sejarah Islam merupakan hasil dari setting yang selalu berubah yang dibentuk oleh tradisi Islam. Selain itu, ia juga merupakan hasil dari sebuah proses akomodasi atau akulturasi dari tradisi kultural lain yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan pandangan ini, dan dalam konteks perbincangan mengenai peradaban Islam, Marshall G. S. Hodgson menekankan penting¬nya melihat kesinambungan kultural yang terjadi pada tingkat agama, yang diekspresikan oleh umat Islam. Sebab per adaban, bagi Hodgson, merupakan pengelompokan yang relatif luas dari kebuda yaan-kebudayaan yang saling berkaitan. Dan dalam peradaban Islam, jalinan berba gai kebudayaan itu disatukan dan diikat oleh kepercayaan Islam —cita-cita ilahiah tentang transformasi menuju kehidupan yang saleh.

BAGIAN PERTAMA Sejarah Islam:‭ ‬Tradisi Agama dalam Dialektika Kebudayaan Sejarah Islam merupakan hasil dari‭ ‬setting yang selalu berubah yang dibentuk oleh tradisi Islam.‭ ‬Selain itu,‭ ‬ia juga merupakan hasil dari sebuah proses akomodasi atau akulturasi dari tradisi kultural lain yang telah ada sebelumnya.‭ ‬Berdasarkan pandangan ini,‭ ‬dan dalam konteks perbincangan mengenai peradaban Islam,‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson menekankan pentingnya melihat kesinambungan kultural yang terjadi pada tingkat agama,‭ ‬yang diekspresikan oleh umat Islam.‭ ‬Sebab per adaban,‭ ‬bagi Hodgson,‭ ‬merupakan pengelompokan yang relatif luas dari kebuda yaan-kebudayaan yang saling berkaitan.‭ ‬Dan dalam peradaban Islam,‭ ‬jalinan berba gai kebudayaan itu disatukan dan diikat oleh kepercayaan Islam‭ —‬cita-cita ilahiah tentang transformasi menuju kehidupan yang saleh. ‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam:‭ ‬Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia,‭ ‬Buku Pertama:‭ ‬Masa Klasik Islam,‭ (‬Jakarta:‭ ‬Paramadina,‭ ‬2002‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬118-136‭ Kehadiran Islam telah membuat perbedaan dan perubahan besar dalam tatanan masyarakat dunia.‭ ‬Pada satu sisi,‭ ‬kehadiran agama Islam telah menciptakan masyarakat dengan karakteristik yang disebut Islami.‭ ‬Pada sisi lainnya,‭ ‬Islam juga melestarikan tradisi-tradisi yang lebih awal ke dalam bentuk-bentuk baru di bawah nama peradaban Islam.‭ ‬Cita-cita transformasi Islam ini setidaknya bisa dilihat dalam Al-Qur’an:‭ ‬“Engkau telah menjadi umat terbaik yang pernah dimunculkan untuk umat manusia,‭ ‬seraya menganjurkan kebaikan dan melarang keburukan,‭ ‬dan yang percaya kepada Tuhan.‭” Q.S.‭ ‬Ali Imran‭ [‬3‭]‬:‭ ‬110‭ ‬Meski demikian,‭ ‬tak ada penafsiran seragam dan gambaran ideal tentang bagaimana rupa dari‭ ”‬masyarakat terbaik‭” ‬tersebut. ‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam,‭ ‬h.‭ ‬99-100‭ ‬Oleh karena itu,‭ ‬sejarah Islam merupakan rekaman ikhtiar terus-menerus umat Islam untuk membangun masya rakat yang baik sesuai dengan visi Islam tersebut. Penjelasan di atas menegaskan satu hal penting bahwa Islam adalah agama yang menyejarah.‭ ‬Ia tumbuh di atas peradaban umat-umat sebelumnya.‭ ‬Islam menyerap berbagai tradisi agama yang telah ada dan memberinya bentuk baru yang lebih sesuai dengan nilai-nilai normatif Islam.‭ ‬Demikianlah sejarah Islam kemudian terbentuk.‭ ‬Ia merupakan jalinan antara realitas nyata yang dihadapi oleh kaum Muslim,‭ ‬sekaligus sebagai rekaman atas perjuangan umat Islam dalam menafsirkan sumber pokok Islam,‭ ‬yaitu Al-Qur’an dan hadis.‭ Kedua teks tersebut menjadi sentral dalam sejarah Islam.‭ ‬Seorang penulis Mesir,‭ ‬Nasr Hamid Abu Zaid,‭ ‬pernah mengutarakan bahwa peradaban Islam dan Arab sesungguhnya adalah peradaban yang berpusat di sekitar‭ ”‬teks‭”‬. .‭ ‬Nashr Hamid Abu Zayd,‭ ‬ Mafhum al-‭ ‬Nash:‭ ‬Dirasat fi al-‭ ‬Ulum al-‭ ‬Qur’an‭ ( ‬Beirut:‭ ‬al-‭ ‬markaz al-‭ ‬Tsaqafi al-‭ ‬Arabi,‭ ‬1990‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬5‭ ‬ Ini karena begitu pentingnya teks,‭ ‬sehingga teks menjadi semacam paradigma atau cetak-biru‭ (‬blue print‭) ‬yang mengarahkan hampir seluruh kehidupan umat Islam dalam sepanjang perjalanan sejarahnya.‭ ‬Karenanya,‭ ‬sejarah Islam selalu mengorbit kepada teks dalam dua sisi yang bertautan.‭ ‬Satu sisi berupa penafsiran dari teks menuju konteks atau realitas.‭ ‬Sisi lainnya adalah penyesuaian realitas terhadap nilai-nilai normatif yang terkandung dalam teks Islam.‭ Sebagai pegangan utama umat Islam,‭ ‬Al-Qur’an mengandung nilai-nilai normatif yang menjadi sumber pokok dan pedoman dasar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Muslim.‭ ‬Selain itu,‭ ‬Al-Qur’an juga mengandung kisah masa lalu manusia yang merupakan‭ ‬tamsil untuk diambil sebagai pelajaran dan teladan.‭ ‬Tentang ini Al-Qur’an menyebutkan:‭ ‬”Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.‭ ‬Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,‭ ‬akan tetapi membenarkan‭ (‬kitab-kitab‭) ‬yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.‭” QS.‭ ‬Yusuf‭ [‬12‭]‬:‭ ‬111.‭ ‬Bahkan,‭ ‬pentingnya sejarah Islam tak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebagian besar dari isi kandungan Al-Qur’an adalah tentang sejarah. ‭ ‬Taufik Abdullah dkk.,‭ (‬eds.‭)‬,‭ ‬Ensiklopedi Tematis Dunia Islam:‭ ‬Pemikiran dan Peradaban,‭ (‬Jakarta:‭ ‬PT Ichtiar Baru Van Hoeve,‭ ‬2002‭)‬.‭ ‬H.‭ ‬266. Sementara hadis atau sunnah adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.‭ ‬Pada masa Nabi hidup,‭ ‬segala bentuk persoalan keagamaan tidak perlu diperdebatkan,‭ ‬karena semua persoalan dapat dipertanyakan langsung kepada Nabi.‭ ‬Kepentingan akan hadis baru dirasakan setelah Rasulullah wafat.‭ ‬Masalah-masalah yang menyangkut hukum tidak semuanya dapat dirujuk kepada Al-Qur’an secara langsung,‭ ‬karena tidak semua ayat dalam Al-Qur’an secara jelas menetapkan suatu hukum.‭ ‬Dalam konteks inilah hadis menjadi sumber pokok kedua setelah Al-Qur’an,‭ ‬sebagai perincian,‭ ‬penegas,‭ ‬maupun penerang ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an. ‭ ‬Taufik Abdullah dkk.,‭ (‬eds.‭)‬,‭ ‬Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,‭ ‬h.‭ ‬266 Bisa dipahami bila kemudian muncul pemikiran bahwa sejarah Islam tak bisa dilepaskan dari keberadaan Al-Qur’an dan hadis.‭ ‬Bahkan,‭ ‬historiografi Islam bermula dari penulisan hadis-hadis Nabi,‭ ‬khususnya yang berkenaan dengan perang-perang Nabi‭ (‬al-maghazi‭)‬.‭ ‬Penulisan‭ ‬al-maghazi ini membuka jalan bagi penulisan biografi Nabi‭ (‬al-sirah‭)‬.‭ ‬Dari sini kemudian penulisan sejarah Islam berkembang dan puncaknya terjadi pada masa dinasti Abbasiyah pada abad ke-9‭ ‬dan‭ ‬10‭ ‬M,‭ ‬ketika penulisan sejarah Islam menjadi sebuah disiplin khusus. ‭ ‬Lihat Badri Yatim,‭ ‬Historiografi Islam,‭ (‬Jakarta:‭ ‬Logos Wacana Ilmu,‭ ‬1997‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬41-42‭ ‬dan‭ ‬91 Secara umum diakui kata Inggris‭ ‬history untuk sejarah,‭ ‬berasal dari bahasa Yunani‭ ‬istoria yang berarti ilmu.‭ ‬Dalam perkembangannya,‭ ‬kata Latin‭ ‬scientia yang lebih digunakan untuk menyebutkan ilmu:‭ ‬gejala-gejala,‭ ‬terutama hal-ihwal manusia,‭ ‬dalam urutan kronologis.‭ ‬Sementara kata‭ ‬history digunakan untuk menunjuk‭ “‬masa lampau umat manusia‭”‬.‭ ‬Pengertian ini masih terlalu umum.‭ ‬Untuk memperoleh pengertian yang lebih definitif,‭ ‬Badri Yatim mengutip Taufik Abdullah yang membatasi peristiwa masa lampau itu ke dalam empat hal:‭ ‬1‭) ‬pembatasan yang menyangkut dimensi waktu‭; ‬2‭) ‬pembatasan yang menyangkut peristiwa‭; ‬3‭) ‬pembatasan yang menyangkut tempat‭; ‬dan‭ ‬4‭) ‬pembatasan yang menyangkut seleksi. ‭ ‬Lihat Badri Yatim,‭ ‬Historiografi Islam,‭ ‬h.‭ ‬1-3. Jadi,‭ ‬untuk dapat menjadi sejarah,‭ ‬masa lampau umat Islam harus memiliki kriteria-kriteria pembatasan tersebut:‭ ‬periode sejarah yang jelas,‭ ‬peristiwa yang menyangkut manusia,‭ ‬dilakukan di tempat tertentu,‭ ‬dan kepingan-kepingan masa lampau tersebut terkait dengan konteks historis tertentu yang menjadi perhatian sejarawan atau penulis sejarah.‭ ‬Dengan demikian,‭ ‬penulisan sejarah‭ (‬historiografi‭) ‬Islam merupakan usaha merekonstruksi peristiwa yang terjadi di masa lampau umat Islam yang mengandung batasan-batasan yang telah dikemukakan di atas. Sementara mengenai Islam,‭ ‬setidaknya terdapat dua pengertian yang sejauh ini banyak dipakai para sarjana.‭ ‬Secara terminologis,‭ ‬kata‭ ‬islam‭ (‬dengan huruf kecil‭)‬,‭ ‬dalam bahasa Arab berarti tindakan penyerahan diri kepada Tuhan.‭ ‬Menjadi‭ ‬muslim berarti menerima pertanggungjawaban pribadi atas norma-norma tindakan yang dipandang memiliki kekuatan ketuhanan.‭ ‬Kata‭ ‬islam dengan demikian merujuk pada bentuk spiritual batin dari seorang pribadi yang punya kehendak baik.‭ ‬Pengertian‭ ”‬Islam‭” (‬dengan huruf besar‭) ‬kemudian merujuk secara lebih umum pada keseluruhan pola sosial dari sistem pemujaan dan kepercayaan yang bagi para pemeluknya yang saleh,‭ ‬tumbuh dari Islam pribadi dan dari para pemeluk individualnya. ‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam,‭ ‬h.‭ ‬101‭ ‬Inilah Islam dalam pengertian historisnya. Dengan pengertian tersebut,‭ ‬maka sejarah Islam sesungguhnya terkait dengan berbagai aspek kehidupan umat Muslim yang diinsipirasikan dan diarahkan oleh nilai-nilai spiritual Islam.‭ ‬Oleh karena itu,‭ ‬selain aspek normatif dan historis ajaran Islam,‭ ‬faktor penting yang turut membentuk historiografi Islam adalah adanya kesadaran sejarah‭ (‬historisitas‭) ‬umat Islam.‭ ‬Historisitas merupakan tingkat kesadaran masyarakat mengenai masa lalu,‭ ‬yang terlihat dari paradigma berpikir masyarakat tentang pentingnya pengungkapan masa lalu secara obyektif.‭ ‬Pengungkapan sejarah masa lalu sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang dimiliki masyarakat,‭ ‬karena bentuk maupun cara pengungkapan masa lalu tersebut merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri. ‭ ‬ Taufik Abdullah,‭ ‬1985:‭ ‬xx‭; ‬Sartono,‭ ‬1982:‭ ‬16‭) Munculnya kesadaran sejarah umat Islam dibuktikan dengan munculnya banyak sejarawan sejak masa klasik Islam.‭ ‬Mereka antara lain:‭ ‬Ibnu Ishaq‭ (‬Sirah al-Nabawiyah li Ibn Ishaq‭)‬,‭ ‬Ibnu Hisyam‭ (‬Sirah al-Nabawiyah li Ibn Hisyam‭)‬,‭ ‬al-Thabary‭ (‬Tarikh al-Thabary‭)‬,‭ ‬al-Suyuthi‭ (‬Tarikh al-Khulafa‭)‬,‭ ‬dan lain sebagainya.‭ ‬Di samping itu,‭ ‬kesadaran sejarah umat Islam terlihat dari kesadaran kaum Muslim bahwa Islam merupakan rangkaian dari agama-agama monoteistik sebelumnya.‭ ‬Ini menuntut umat Islam untuk memahami dan mempelajari bagaimana peradaban Islam terbentuk dan apa sumbangsihnya bagi tatanan peradaban dunia umumnya. Dalam mengkaji peradaban Islam,‭ ‬Hodgson selalu mengingatkan untuk memberi perhatian yang besar pada masyarakat dan kebudayaan sebagai konteksnya,‭ ‬dalam hal ini umat Muslim.‭ ‬Kebudayaan Islam menjadi penting karena ia mewakili aspirasi dan pencapaian kreatif yang paling tinggi dari beratus juta manusia.‭ ‬Dengan mengkaji mereka,‭ ‬menurut Hodgson,‭ ‬kita jadi mengenal dan memahami diri kita sebenarnya dengan lebih baik,‭ ‬dulu dan sekarang‭ —‬sebagai manusia. ‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam:‭ ‬Iman dan Sejarah,‭ ‬h.‭ ‬141-142‭ ‬Pada titik inilah,‭ ‬studi Islam meniscayakan sebuah kajian yang mendalam dan komprehensif atas sejarah Islam.‭ ‬Tanpanya,‭ ‬studi Islam akan berakhir hanya sebatas kajian atas teologi atau doktrin-doktrin Islam yang terlepas dari konteks sejarah masyarakatnya.‭ ‬Dengan memasukkan bahasan sejarah Islam,‭ ‬maka studi Islam akan meliputi kajian masyarakat Islam dan peradaban yang berhasil dibangunnya,‭ ‬dalam dialektika dengan kebudayaan-kebudayaan lainnya di dunia. Periode Muhammad Muhammad lahir pada‭ ‬570‭ ‬M di kota Mekkah,‭ ‬di bagian selatan jazirah Arab.‭ ‬Sebuah daerah yang pada saat itu paling terbelakang,‭ ‬jauh dari pusat perdagangan,‭ ‬seni,‭ ‬maupun ilmu pengetahuan.‭ ‬Muhammad lahir dari pasangan Abdullah‭ (‬putra Abdul Muthalib,‭ ‬kepala suku Quraisy‭) ‬dan Aminah binti Wahab‭ (‬dari bani Zuhrah‭)‬.‭ ‬Sejak lahir,‭ ‬Muhammad sudah dalam keadaan yatim.‭ ‬Karena,‭ ‬tiga bulan setelah pernikahan orangtuanya,‭ ‬sang ayah meninggal dunia dalam perjalanan dagang ke kota Yatsrib. .‭ ‬Lihat Murodi,‭ ‬ Dakwah Islam dan Tantangan Masyarakat Quraisy:‭ ‬Kajian Sejarah Dakwah Pada Masa Rasulullah Saw.‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Kencana Prenada Media Group:‭ ‬2013‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬43-46.‭ ‬Lihat juga,‭ ‬Shafiyurrahman al-Mubarakfury,‭ ‬Sejarah Hidup Muhammad Saw.‭ ‬( Jakarta:‭ ‬Robbani Press,‭ ‬2008‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬46-54. Tahun kelahiran Muhammad dikenal dengan nama tahun gajah.‭ ‬Karena pada tahun itu,‭ ‬seorang Gubernur Habsyi‭ (‬Ethiopia‭) ‬yang bernama Abrahah bersama pasukannya datang ke Mekkah dengan menunggang gajah untuk menghancurkan Ka’bah. .‭ ‬M.‭ ‬Quraish Shihab,‭ ‬ Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw Dakam Sorotan al-Qur’an dan al-Hadits,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Lentera Hati:‭ ‬2011‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬210. Setelah lahir,‭ ‬Muhammad tidak langsung diasuh oleh Aminah,‭ ‬ibu kandung nya.‭ ‬Empat tahun pertama dia diasuh oleh Halimah Sa’diyah.‭ ‬Baru setelah itu,‭ ‬selama kurang lebih dua tahun,‭ ‬Muhammad berada dalam asuhan ibu kandungnya.‭ ‬Menginjak usia enam tahun,‭ ‬Aminah meninggal dunia pada saat melakukan perja lanan ke Yastrib,‭ ‬tempat suaminya dikuburkan.‭ ‬Setelah itu,‭ ‬selama dua tahun Muhammad diasuh oleh kakeknya,‭ ‬Abdul Muthalib.‭ ‬Setelah kakeknya meninggal dunia,‭ ‬Muhammad diasuh oleh pamannya,‭ ‬Abu Thalib.‭ ‬Bersama pamannya,‭ ‬ia hi dup sebagai penggembala kambing,‭ ‬dan kerap menemani pamannya yang seorang pedagang‭ ‬ke negeri Syam. Bakat berdagang yang diturunkan dari sang paman membuatnya menjadi pedagang yang andal dan memperoleh keuntungan yang besar,‭ ‬sehingga menarik hati seorang saudagar perempuan yang kaya,‭ ‬yang telah lama menjanda,‭ ‬bernama Siti Khadijah.‭ ‬Khadijah kemudian melamar Muhammad.‭ ‬Muhammad menikah pada usia‭ ‬25‭ ‬tahun,‭ ‬sedangkan Khadijah berumur‭ ‬40‭ ‬tahun,‭ ‬lima belas tahun lebih tua dari Muhammad.‭ ‬Pernikahan mereka dikaruniai‭ ‬2‭ ‬orang putera dan‭ ‬4‭ ‬orang puteri:‭ ‬Qasim,‭ ‬Abdullah,‭ ‬Zainab,‭ ‬Ruqayah,‭ ‬Ummu Kultsum,‭ ‬dan Fatimah. Kerasulan Keadaan masyarakat Mekkah yang terbelakang‭ (‬Jahiliyah‭)‬,‭ ‬senang dengan ke kerasan dan pertempuran,‭ ‬berjudi,‭ ‬meminum minuman keras,‭ ‬bertentangan dengan sikap dan pemikiran Muhammad tentang keesaan Tuhan.‭ ‬Ini yang membuatnya se ring mengasingkan diri untuk bertafakur di Gua Hira,‭ ‬yang jaraknya beberapa kilometer di utara Mekkah.‭ ‬Dan di sinilah,‭ ‬Muhammad mendapatkan wahyu yang pertama melalui malaikat jibril. ‭ ‬Wahyu pertama itu berbunyi:‭ “‬Bacalah dengan‭ (‬menyebut‭) ‬nama Tuhanmu yang Menciptakan.‭ ‬Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.‭ ‬Bacalah,‭ ‬dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.‭ ‬Yang mengajar‭ (‬manusia‭) ‬dengan perantaran kalam.‭ ‬Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya‭”‬.‭ ‬(Q.S.‭ ‬Al-Alaq‭ [‬96‭]‬:1-5‭)‬ Kejadian ini terjadi ketika Muhammad berusia‭ ‬40‭ ‬tahun,‭ ‬bertepatan dengan tanggal‭ ‬17‭ ‬Ramadhan tahun‭ ‬611‭ ‬M.‭ .‭ ‬Al-Mubarakfuri,‭ ‬ Sejarah Muhammad saw‭…‬ hlm.‭ ‬72-76.‭ Setelah wahyu yang pertama,‭ ‬Muhammad tidak langsung berdakwah dan hanya memberitahukan kejadian tersebut kepada istrinya,‭ ‬Khadijah.‭ ‬Barulah pada wahyu kedua yang ia terima di tempat yang sama,‭ ‬yaitu surat Al Muddatstsir ayat‭ ‬1-7,‭ ‬ia berdakwah secara diam-diam di lingkungan keluarga sendiri dan di kalangan rekan-rekannya.‭ ‬Di antara nama-nama mereka yang pertama menerima ajaran Muhammad adalah:‭ ‬Khadijah‭ (‬istri‭)‬,‭ ‬Ali bin Abi Thalib‭ (‬sepupu‭)‬,‭ ‬Abu Bakar‭ (‬sahabat sejak kecil‭)‬,‭ ‬Zaid‭ (‬bekas budaknya‭)‬,‭ ‬dan Ummu Aiman‭ (‬pengasuhnya sejak ibunya masih hidup‭)‬.‭ ‬Dengan cara diam-diam tersebut,‭ ‬belasan orang telah memeluk agama Islam. .‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejarah Hidup Muhammad saw‭…‬hlm..‭ ‬86-87.‭ ‬Lihat Shihab,‭ ‬ Membaca Sirah Nabi‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬335-338. Hijrah ke Madinah Selama tiga tahun pertama,‭ ‬Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya.‭ ‬Namun,‭ ‬pada awal‭ ‬613‭ ‬M,‭ ‬Muhammad mengumumkan agama Islam secara terbuka.‭ ‬Tentu saja,‭ ‬ajaran Muhammad yang bertolak belakang dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat jahiliyah Mekkah,‭ ‬mendapat tantangan hebat dan penolakan yang sangat.‭ .‭ ‬Shihab,‭ ‬ Membaca..‭ ‬hlm.‭ ‬339-346.‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejaah Hidup‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬91-98.‭ Selain itu,‭ ‬para pemimpin Quraisy dan kaumnya,‭ ‬juga merasa tidak senang kalau harus tunduk kepada ajaran Muhammad.‭ ‬Menurut mereka,‭ ‬tunduk kepada ajaran Muhammad,‭ ‬berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani Hasyim,‭ ‬suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Muhammad,‭ ‬semakin keras tantang an yang dilancarkan kaum Quraisy.‭ ‬Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah berkembangnya ajaran Muhammad.‭ ‬Mulai dari cara dip lomatik seperti mengirim Utbah bin Rabiah,‭ ‬seorang ahli retorika untuk membujuk Muhammad,‭ ‬sampai cara bujuk rayu dan ancaman kepada orang terdekat Muham mad,‭ ‬seperti Abu Thalib,‭ ‬paman Muhammad.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬kaum Quraisy pun me lakukan pemboikotan terhadap Bani Hasyim selama‭ ‬3‭ ‬tahun dengan cara memu tuskan segala hubungan jual beli dan komunikasi dengan mereka.‭ .‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejarah Hidup Muhammad saw‭…‬hlm.141-143. Karena berbagai cara yang dilakukan kaum Quraisy gagal,‭ ‬dan juga setelah melihat dua pendukung utama Muhammad meninggal dunia tidak lama setelah dihentikannya pemboikotan,‭ ‬yakni Abu Thalib dan Siti Khadijah,‭ ‬tindakan kekeras an secara fisik yang sebelumnya sudah mereka lakukan terhadap pengikut Muham mad,‭ ‬semakin gencar dan meningkat.‭ ‬Sebagian orang Islam disiksa,‭ ‬dianiaya,‭ ‬disingkirkan,‭ ‬dan diasingkan.‭ ‬Faktor inilah yang memunculkan ide dalam benak Muhammad untuk berhijrah‭ (‬pindah‭) ‬ke kota Yatsrib‭ (‬di kemudian hari berganti nama menjadi Madinah‭)‬,‭ ‬kota yang berjarak sekitar‭ ‬200‭ ‬mil‭ (‬320‭ ‬km‭) ‬di sebelah utara Mekkah.‭ .‭ ‬Shihab,‭ ‬ Membaca..‭ ‬hlm.‭ ‬339-346.‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejaah Hidup‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬475-480.‭ ‬Lihat Murodi,‭ ‬ Dakwah Islam‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬109-129. Namun,‭ ‬pendapat lain mengatakan,‭ ‬kedudukan umat Islam yang lemah,‭ ‬yang tidak sanggup menentang kekuasaan yang dipegang kaum pedagang Quraisy,‭ ‬membuat Muhammad belum dapat membentuk suatu masyarakat mandiri dan kuat.‭ ‬Karenanya,‭ ‬Muhammad dan sahabatnya terpaksa meninggalkan Mekkah dan pindah ke Yastrib. ‭ ‬Shihab,‭ ‬ Membaca..‭ ‬hlm.‭ ‬339-346.‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejaah Hidup‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬475-480.‭ ‬Lihat Murodi,‭ ‬ Dak wah Islam‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬109-129.‭ ‬Lihat,‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬1‭)‬,‭ (‬Jakarta:‭ ‬UI-Press,‭ ‬1985‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬88 Pilihan Muhammad jatuh ke kota Yastrib bukan tanpa alasan.‭ ‬Sebelumnya,‭ ‬Muhammad telah mengadakan perjanjian dengan orang-orang Yatsrib di bukit Aqabah.‭ ‬Mereka datang untuk mengunjungi Ka’bah dalam suatu kegiatan tahunan,‭ ‬kemudian melihat ajaran Muhammad,‭ ‬lantas tertarik dan mengikutinya.‭ ‬Perjanjian yang dikenal dengan nama perjanjian Aqabah itu berisi,‭ ‬sumpah mereka untuk melindungi Islam,‭ ‬Rasulullah Muhammad dan orang-orang Islam Mekkah.‭ ‬Tahun selanjutnya,‭ ‬mereka datang lagi dan mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yatsrib.‭ ‬Muhammad akhirnya setuju untuk berhijrah ke kota itu. .‭ ‬Murodi,‭ ‬ Dakwah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬95-107.‭ Sejak itulah kota Yatsrib berganti nama menjadi‭ ‬Madinatun Nabi‭ (‬Kota Nabi‭)‬,‭ ‬atau sering pula disebut‭ ‬Madinatul Munawwarah‭ (‬kota yang bercahaya‭)‬.‭ ‬Dan dalam perjalanannya,‭ ‬biasa disebut kota‭ ‬Madinah saja.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬perpindahan itu pun menandai dimulainya kalender dalam Islam yang dikenal dengan nama Tahun Hijriyah. Di kota ini,‭ ‬keadaan Muhammad dan umatnya mengalami perubahan yang besar.‭ ‬Umat Islam bebas beribadah dan bermasyarakat,‭ ‬mempunyai kedudukan yang baik,‭ ‬menjadi umat yang kuat,‭ ‬dan akhirnya menjadi negara dengan pemerintahan‭ (‬khalifah‭) ‬Islam di bawah pimpinan Muhammad.‭ ‬Dengan kata lain,‭ ‬Muhammad bukan saja seorang Rasul Allah,‭ ‬tetapi juga sebagai kepala negara. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬1‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬88 Tentu saja,‭ ‬orang-orang Mekkah dan musuh-musuh Islam risau melihat Islam yang semakin kuat.‭ ‬Beberapa serangan pun mereka lancarkan dan akibatnya terjadi peperangan antara kedua belah pihak.‭ ‬Di antaranya,‭ ‬Perang Badar‭ (‬2‭ ‬H‭)‬,‭ ‬Perang Uhud‭ (‬3‭ ‬H‭)‬,‭ ‬dan Perang Khandaq‭ (‬5‭ ‬H‭)‬.‭ .‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejarah Hidup Nabi Muhammad saw‭…‬..‭ ‬hlm.‭ ‬263-295.‭ ‬Lihat pula‭ ‬Shihab.‭ ‬ Membaca‭…‬hlm.‭ ‬543-569. Puncaknya adalah pada‭ ‬8‭ ‬H,‭ ‬ketika Muhammad bersama‭ ‬10.000‭ ‬pasukan Islam datang ke Mekkah untuk melakukan ibadah umrah,‭ ‬namun dilarang masuk oleh penduduk Mekkah yang khawatir mendapat serangan.‭ ‬Kemudian,‭ ‬terjadilah perjan jian yang dikenal dengan nama perjanjian Hudaibiyah,‭ ‬yang beberapa isi perjanjian nya adalah genjatan senjata antara Mekkah dan Madinah,‭ ‬dan Muhammad serta pasukannya boleh masuk Mekkah dengan damai,‭ ‬namun ditangguhkan sampai satu tahun berikutnya.‭ .‭ ‬Murodi,‭ ‬ Dakwah Islamm‭…‬.‭ ‬Hlm.‭ ‬145-152.‭ ‬Lihat pula,‭ ‬Al-Mubarakfury,‭ ‬ Sejarah‭ …‬.488-508.‭ Perjanjian diplomatik ini sangat menguntungkan umat Islam.‭ ‬Karena beberapa tahun setelah perjanjian ini,‭ ‬Mekkah dapat dikuasai.‭ ‬Muhammad dan pasukannya kembali ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji,‭ ‬memusnahkan semua berhala yang ada di sekeliling Ka’bah,‭ ‬memberikan amnesti umum,‭ ‬dan kemudian menegak kan agama Islam di Mekkah. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬1‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬50.‭ ‬Lihat pula,‭ ‬Samsul Munir Amin,‭ ‬ Sejarah Peradaban Islam,‭ ‬(Jakarta:‭ ‬AMZAH,‭ ‬2009‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬93-94.‭ ‬Lihat‭ ‬abdri yatim,‭ ‬Sejarah Peradaban islam,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Rajawali,‭ ‬1993‭)‬,‭ ‬35-36. Masa Kemajuan Islam‭ (‬650‭ ‬M-1000‭ ‬M‭) Masa keemasan Islam ditandai dengan meluasnya ekspansi pasukan Islam dan integrasi di beberapa negara.‭ ‬Setelah semenanjung Arabia tunduk di bawah kekuasaan Islam pada masa Muhammad,‭ ‬ekspansi ke daerah-daerah di luar Arabia pun dimulai setelahnya,‭ ‬yaitu pada masa Khalifah Rayidin dan Dinasti Bani Umayyah.‭ ‬Sedangkan pada masa Dinasti Bani Abbas,‭ ‬ilmu pengetahuan dan peradaban Islam berkembang pesat. Al-Khulafa‭ ‬al-Rasyidun‭ (‬632-661‭ ‬M‭) Sesudah Muhammad wafat pada‭ ‬11‭ ‬H/632‭ ‬M,‭ ‬kedudukannya sebagai Rasul tentulah tak tergantikan.‭ ‬Namun,‭ ‬kedudukan beliau sebagai kepala negara mesti digantikan oleh orang lain.‭ ‬Maka dikenallah dalam sejarah istilah Khalifah‭ (‬Inggris:‭ ‬successor‭)‬,‭ ‬kepala negara pengganti Nabi Muhammad. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬1‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬89 Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pertama berdasarkan musyawarah di ka langan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah,‭ ‬segera setelah Mu hammad wafat.‭ ‬Musyawarah tersebut pun menjadi sumber perdebatan dan men jadi sumber perpecahan pertama dalam Islam,‭ ‬dan membentuk dua kelompok:‭ ‬Sun ni dan Syi’ah.‭ .‭ ‬Mustafa Murad,‭ ‬ Kisah Hidup Abu bakar al-Shiddiq.‭ ( ‬Jakarta:‭ ‬Zaman,‭ ‬2012‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬107-122.‭ Syi’ah percaya bahwa Ali Ibn Abi Thalib yang seharusnya menggantikan Muham mad,‭ ‬sesuai dengan keputusan Rasulullah sendiri.‭ ‬Sedangkan Sunni perca ya bahwa Muhammad tidak menunjuk langsung penggantinya dan lebih mengede pankan musyawarah.‭ Abu Bakar menjadi Khalifah selama‭ ‬2‭ ‬tahun.‭ ‬Pada‭ ‬13‭ ‬H/634‭ ‬M,‭ ‬ia meninggal dunia pada usia‭ ‬63‭ ‬tahun,‭ ‬dan dimakamkan di samping Rasulullah.‭ ‬Masa pemerin tahan yang singkat banyak dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri,‭ ‬yaitu menyelesaikan Perang Riddah‭ (‬perang melawan kemurtadan‭)‬,‭ ‬yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Madinah.‭ ‬Dan Khalid ibn Al-Walid ditunjuk menjadi jenderal dalam perang ini. .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬..‭ ‬hlm.‭ ‬36-37. Setelah menyelesaikan urusan dalam negeri,‭ ‬barulah Abu Bakar memerintah kan para jenderal Islam melawan kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Sassanid.‭ ‬Ia juga mengirim kekuatan ke luar Arabia di bawah‭ ‬Khalid ibn al-Walid dan berhasil menguasai al-Hirah,‭ ‬Irak,‭ ‬pada‭ ‬634‭ ‬M.‭ ‬Setelah itu,‭ ‬Khalid ibn Al-Walid diutus ke Suria untuk memperkuat pasukan Islam menguasai negeri tersebut.‭ Peran Abu Bakar lainnya adalah pelestarian teks-teks tertulis Al-Qur’an.‭ ‬Ba nyaknya para penghafal Al-Qur’an yang tewas dalam perang Riddah membuatnya khawatir.‭ ‬Abu Bakar lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari Al-Qur'an,‭ ‬dan sahabat Zaid bin Tsabit ditunjuk menjadi ketua tim pengumpul.‭ ‬Setelah lengkap,‭ ‬kemudian disimpan oleh Hafsah,‭ ‬anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad saw.‭ ‬Kemudian,‭ ‬pada masa pemerintahan Usman bin‭ ‘‬Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks Al-Qur’an yang dikenal hingga saat ini. .‭ ‬Dedi Supriyadi,‭ ‬ Sejarah Peradaban Islam,‭ ‬( bandung:Pustaka Setia,2008‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬72. Kemudian,‭ ‬setelah Abu Bakar wafat,‭ ‬Umar Ibn al-Khattab menggantikannya.‭ ‬Umar memerintah selama sepuluh tahun‭ (‬13-23‭ ‬H/634-644‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Selama pemerintah an Umar,‭ ‬kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat.‭ ‬Pada‭ ‬635‭ ‬M,‭ ‬Islam meng ambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia‭ (‬yang mengakhiri masa kekaisaran Sassanid‭) ‬serta mengambil alih Mesir,‭ ‬Palestina,‭ ‬Syria,‭ ‬Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi‭ (‬Byzantium‭)‬.‭ ‬Selain itu,‭ ‬pada‭ ‬637‭ ‬M,‭ ‬setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem,‭ ‬pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. .‭ ‬Murad,‭ ‬ Kisah Hidup Umar Ibn al-Khattab,‭ ( ‬Jakarta:‭ ‬Zaman,‭ ‬2012‭)‬,‭ ‬hlm.91-109. Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia,‭ ‬dan mengontrol dari dekat kebijakan publik.‭ ‬Pada masanya,‭ ‬pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi:‭ ‬Mekkah,‭ ‬Madinah,‭ ‬Syria,‭ ‬Jazirah,‭ ‬Basrah,‭ ‬Kufah,‭ ‬Palestina,‭ ‬dan Mesir. .‭ ‬Murad,‭ ‬ Kisah Hidup Umar‭ …‬.‭ ‬hlm.‭ ‬163-170. Pada‭ ‬638‭ ‬M,‭ ‬ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.‭ ‬Dan pada masanya juga,‭ ‬proses kodifikasi hukum Islam dimulai.‭ ‬Selain itu,‭ ‬sekitar pada ke‭ ‬17‭ ‬H,‭ ‬tahun keempat kekuasaannya,‭ ‬Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam mulai dihitung sejak saat peristiwa hijrah.‭ .‭ ‬Dedi Supriyadi,‭ ‬ Sejarah‭ …‬ hlm.‭ ‬76.‭ Umar Ibn al-Khattab mengakhiri pemerintahannya secara tragis.‭ ‬Ia dibunuh oleh Abu Lukluk‭ (‬Fairuz‭)‬,‭ ‬seorang budak Persia yang masuk Islam,‭ ‬pada saat ia akan memimpin shalat Shubuh.‭ ‬Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lu’lu‭’ ‬yang merasa sakit hati atas kekalahan Persia,‭ ‬yang saat itu meru pakan negara digdaya,‭ ‬oleh Umar.‭ ‬Peristiwa ini terjadi pada Rabu,‭ ‬25‭ ‬Dzul hijjah‭ ‬23‭ ‬H/644‭ ‬M.‭ .‭ ‬Murad,‭ ‬ Kisah Hidup Umar‭…‬,‭ ‬hlm.‭ ‬257.‭ Usman Ibi‭ ‘‬Affan selanjutnya menjadi khalifah yang ketiga selama‭ ‬13‭ ‬tahun‭ (‬644-656‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Pada masa pemerintahannyalah mulai timbul persoalan-persoalan politik,‭ ‬sehingga ekspansi Islam keluar terhenti.‭ ‬Namun,‭ ‬jasa-jasa Utsman dapat dilihat dari upayanya membangun bendungan,‭ ‬jalan,‭ ‬jembatan,‭ ‬masjid,‭ ‬dan memper luas masjid Nabi di Madinah.‭ Utsman yang lemah tidak dapat menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh.‭ ‬Ia mengangkat kaum keluarganya menjadi gubernur di beberapa daerah menggantikan gubernur lama yang dipilih Utsman.‭ ‬Politik nepotisme ini membuat rakyat kecewa dan para pendudukungnya berpaling.‭ Pencopotan gubernur Mesir Amr bin‭ ’‬Ash dari jabatannya,‭ ‬dan kemudian di gantikan oleh Ibnu Abi Sarh,‭ ‬salah seorang anggota keluarga Utsman,‭ ‬menimbul kan pemberontakan.‭ ‬Akhirnya,‭ ‬pada‭ ‬35‭ ‬H/655‭ ‬M,‭ ‬Utsman dibunuh oleh kaum pem berontak yang bergerak dari Mesir. .‭ ‬Murodi,‭ ‬ Rekonsiliasi Politik Umat Islam.‭ ‬Tinjauan Historis Peristiwa‭ ‘‬Am al-Jama’ah.‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Kencana Prenada Media Group,‭ ‬2013‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬57-75.‭ Peristiwa pembunuhan terhadap Utsman menyebabkan kegentingan di selu ruh dunia Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara.‭ ‬Pemberontak yang sudah menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain‭ ‬Ali Ibn Abi Thalib sebagai khalifah,‭ ‬meski Ali sendiri menolak.‭ ‬Tetapi,‭ ‬Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksanya,‭ ‬sehingga akhirnya Ali mene ri ma‭ ‬bai’at mereka.‭ ‬Cara ini menjadikan Ali satu-satunya khalifah yang dibai’at secara‭ ‬massal,‭ ‬karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang berbeda-beda. Pemerintahan Ali mewarisi kekacauan yang terjadi pada pemerintahan sebe lumnya.‭ ‬Bahkan,‭ ‬pada masanya,‭ ‬untuk pertama kalinya terjadi perang sesama umat Islam,‭ ‬yang dikenal dengan nama Perang Jamal.‭ ‬Pada peperangan ini,‭ ‬20.000‭ ‬pasu kan Ali melawan‭ ‬30.000‭ ‬pasukan yang dipimpin Zubair bin Awwam,‭ ‬Talhah bin Ubaidillah,‭ ‬dan Aisyah binti Abu Bakar,‭ ‬janda Rasulullah.‭ ‬Perang ini terjadi kerena Ali dianggap tidak mau menghukum para pembunuh Usman yang telah membu nuhnya dengan zalim.‭ ‬Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali. .‭ ‬Syed Mahmudunnasr,‭ ‬ Islam Konsepsi dan Sejarahnya,‭ ‬ ( Bandung:‭ ‬Remaja Rosda Karya,‭ ‬1991‭)‬,‭ ‬hlm.196. Tidak lama berselang,‭ ‬timbul perlawanan dari gubernur Damaskus,‭ ‬Muawi yah,‭ ‬yang didukung oleh sejumlah mantan pejabat tinggi yang kehilangan jabat annya.‭ ‬Pasukan Ali pun bergerak dan bertemu dengan pasukan Muawiyah di Siffin.‭ ‬Perang Siffin ini diakhiri dengan‭ ‬tahkim‭ (‬arbitrase‭)‬. .‭ ‬Mahmudunnasr,‭ ‬ Islam Konsepsi‭ …‬ hlm.197.‭ ‬ Kekuasaan Ali jatuh karena kelicikan Amr bin Ash,‭ ‬tangan kanan Muawiyah yang mengkhianati perundingan dengan Abu Musa al-Asy’ari,‭ ‬utusan Ali.‭ ‬Kedua nya sepakat untuk menjatuhkan Ali dan Muawiyah yang bertentangan.‭ ‬Namun,‭ ‬Amr mengatakan hanya setuju menjatuhkan Ali dan menolak menjatuhkan Mua wiyah.‭ Perundingan ini tidak menyelesaikan masalah,‭ ‬justru memecah umat Islam menjadi tiga golongan:‭ ‬Muawiyah,‭ ‬Syi’ah‭ (‬pengikut Ali‭)‬,‭ ‬dan Khawarij‭ (‬orang yang keluar dari barisan Ali‭)‬.‭ ‬Akibat perundingan tersebut kedudukan Ali semakin lemah,‭ ‬sedangkan Muawiyah bertambah kuat.‭ ‬Akhirnya,‭ ‬pada‭ ‬40‭ ‬H/660‭ ‬M,‭ ‬Ali tewas terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij. .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.‭ ‬Hlm.‭ ‬40.‭ ‬Murodi,‭ ‬ Rekonsiliasi‭…‬..hlm.‭ ‬254-57.‭ ‬ Kedudukan Ali sempat digantikan selama lebih kurang enam bulan oleh put ranya Hasan,‭ ‬putera Ali.‭ ‬Namun tampaknya,‭ ‬Hasan pun tidak sekuat Muawiyah.‭ ‬Karena selalu mendapat teror dan tekanan dari kelompok Mu’awiyah supaya Hasan tunduk dan mau menyerahkan kekuasaannya pada Mu’awiyah.‭ ‬Tekanan politik itu pada akhirnya membuahkan hasil,‭ ‬setelah keduanya melakukan negosiasi yang cukup alot.‭ ‬Sehingga,‭ ‬pada‭ ‬41‭ ‬H/661‭ ‬M terjadi perdamain antara keduanya di Maskin,‭ ‬dengan tujuan mempersatukan umat Islam kembali dalam satu kepemim pinan politik,‭ ‬yaitu di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan.‭ ‬Peristiwa ini dalam catatan sejarah dikenal dengan sebutan‭ ‬‘âm‭ ‬al-jamâ’ah. ‭ ‬Lihat Murodi,‭ ‬Rekonsiliasi Politik Umat Islam:‭ ‬Tinjauan Historis Peristiwa‭ ‘‬Am al-Jama’ah,‭ ‬(Jakarta:‭ ‬Kencana Prenada Media Group,‭ ‬2013‭)‬.‭ ‬210-215.‭ ‬Dengan penyerah an kekuasaan ini,‭ ‬akhirnya secara‭ ‬de facto dan de jure,‭ ‬Mu’awiyah menjadi orang nomor satu di dunia Islam ketika itu.‭ ‬Dengan demikian,‭ ‬kedudukan Muawiyah semakin kuat.‭ ‬Setelah itu,‭ ‬upaya Bani Umayah terus berusaha menumpas lawan pol itiknya,‭ ‬terutama keluarga Ali Ibn Abi Thalib,‭ ‬seperti Husein,‭ ‬dalam sebuah peris tiwa yang dikenal dengan peristiwa Karbala.‭ ‬Dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam politik Islam. ‭ ‬Lihat Murodi,‭ ‬Rekonsiliasi Politik Umat Islam‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬178-190. Daulah Bani Umayyah‭ (‬661-750‭ ‬M‭) Dinasti Bani Umayyah berlangsung selama‭ ‬90‭ ‬tahun‭ (‬661-743‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Pemerin tahannya bersifat monarki‭ (‬kerajaan turun temurun‭)‬,‭ ‬meski istilah khalifah masih te tap digunakan.‭ .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭ … ‬hlm,‭ ‬42-45.‭ ‬Amin,‭ ‬ Sejarah‭…‬ hlm.‭ ‬118-120.‭ ‬Lihat,‭ ‬Mahmudunnasr,‭ ‬Islam.,‭ ‬203-220. Para khalifah yang berpengaruh pada dinasti Umayyah ini adalah:‭ ‬Muawiyah bin Abi Sufyan‭ ‬(661-680‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Yazid bin Muawiyah,‭ ‬Muawiyah bin Yazid,‭ ‬Marwan Ibn al Hakam,‭ ‬Abdullah bin Zubair Ibnul Awwam,‭ ‬Abdul-Malik bin Marwan‭ (‬685-705‭ ‬M‭)‬,‭ ‬al-Walid bin Abdul Malik‭ (‬705-715‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Yazid bin Abdul Malik,‭ ‬Umar bin Ab dul Aziz‭ (‬717-720‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Hasyim bin Abdul Malik‭ (‬724-743‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan Marwan II al-Hi mar. .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭ …‬.‭ ‬hlm,‭ ‬43.‭ ‬Amin,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬121. Ekspansi yang terhenti pada masa Usman dan Ali,‭ ‬dilanjutkan pada masa Bani Umayyah,‭ ‬bahkan semakin luas.‭ ‬Wilayah kekuasaan Islam pada masa ini meliputi Spanyol,‭ ‬Afrika Utara,‭ ‬Syria,‭ ‬Palestina,‭ ‬Jazirah Arab,‭ ‬Irak,‭ ‬Tunis,‭ ‬Qairawan,‭ ‬Khura san,‭ ‬sebagian Asia Kecil,‭ ‬Persia,‭ ‬Afganistan,‭ ‬Pakistan,‭ ‬Purkmenia,‭ ‬Uzbek,‭ ‬Kirgis,‭ ‬dan Asia Tengah.‭ ‬Bahkan,‭ ‬angkatan lautnya mengadakan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium,‭ ‬Konstantinopel.‭ .‭ ‬Hassan Ibrahim Hassan,‭ ‬ Sejarah dan Kebudayaan Islam,‭ ‬ ( Yogyakarta:‭ ‬Kota Lembang,‭ ‬1989‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬91. Ekspansi ke barat secara besar-besaran terjadi pada pada masa pemerintahan al-Walid yang berlangsung sepuluh tahun.‭ ‬Pada‭ ‬711‭ ‬M,‭ ‬tercatat suatu ekspedisi mili ter dari Afrika Utara menuju Eropa,‭ ‬setelah Marokko dan Aljazair dapat ditunduk kan.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬Cordova,‭ ‬Seville,‭ ‬Elvira,‭ ‬dan Toledo di Spanyol dapat ditaklukkan.‭ ‬Tiga pahlawan Islam yang paling berjasa dalam proses penaklukan Spanyol ini adalah:‭ ‬Tharif bin Malik,‭ ‬Thariq bin Ziyad,‭ ‬dan Musa bin Nushair. Di zaman pemerintahan Abdul Malik,‭ ‬ekspansi dilanjutkan ke timur.‭ ‬Ia ber‭ ‬hasil menguasai Balkh,‭ ‬Bukhara,‭ ‬Khawarizmi,‭ ‬Samarkand,‭ ‬bahkan sampai ke India.‭ ‬Sementara pada masa Umar bin Abdul Aziz,‭ ‬serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Piranee.‭ ‬Serangan ini dipimpin oleh Aburrahman bin Abdullah al-Gha fiqi.‭ ‬Ia menyerang Bordeau,‭ ‬Poitiers,‭ ‬dan kemudian menyerang Tours.‭ ‬Meskipun pa da perang yang terakhir,‭ ‬al-Ghafiqi terbunuh,‭ ‬dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol.‭ .‭ ‬Syalabi,‭ ‬ Sejarah dan Kebudayaan islam,‭ ‬J.2.‭ ‬ (Jakarta:‭ ‬Pustaka al-Husna,‭ ‬1983‭)‬,‭ ‬124-130.‭ Selain ekspansi wilayah di atas,‭ ‬sistem administasi pemerintahan pun meng alami perubahan.‭ ‬Salah satu yang menonjol adalah pada masa Abdul Malik,‭ ‬yaitu perubahan bahasa administrasi negara dari bahasa Yunani dan Pahlawi ke bahasa Arab,‭ ‬serta dibuatnya mata uang yang berlaku di seluruh daerah yang dikuasai Is lam pada‭ ‬659‭ ‬M.‭ Untuk menguatkan pemerintahannya,‭ ‬Abdul Malik tidak segan-segan menum pas secara berdarah gerakan-gerakan Arab yang tidak setuju.‭ ‬Ini berbeda jauh deng an pemerintahan setelahnya,‭ ‬yaitu pada masa Umar bin Abdul Aziz yang malah mendamaikan kaum Syi’ah dan Khawarij. ‭ ‬Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam:‭ ‬Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia,‭ ‬Buku Kedua:‭ ‬Peradaban Khalifah Agung,‭ (‬Jakarta:‭ ‬Paramadina,‭ ‬2002‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬17‭ Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz,‭ ‬kekuasaan Bani Umayyah berada di bawah khalifah Yazid bin Abdul Malik.‭ ‬Namun,‭ ‬kehidupannya yang mewah dan ketak peduliannya terhadap rakyat,‭ ‬menjadikan keadaan yang awalnya damai menjadi kacau.‭ ‬Keadaan ini berlanjut ke masa pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik.‭ ‬Bahkan pada saat itu,‭ ‬muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.‭ Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.‭ ‬Dalam perkembangan berikutnya,‭ ‬kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umay yah dan menggantikannya dengan dinasti Bani Abbas.‭ ‬Meskipun Hisyam bin Abdul Malik seorang khalifah yang kuat dan terampil,‭ ‬dia tidak berdaya menghadapi gerakan oposisi yang terlalu kuat.‭ Sepeninggal Hisyam bin Abdul Malik,‭ ‬khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk.‭ ‬Hal tersebut makin memper kuat golongan oposisi.‭ ‬Akhirnya,‭ ‬pada‭ ‬750‭ ‬M,‭ ‬Daulah Umayyah digulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim al-Khurasani.‭ ‬Bahkan,‭ ‬Marwan II bin Muhammad al-Himar,‭ ‬khalifah terakhir Bani Umayyah yang melarikan diri ke Me sir,‭ ‬ditangkap dan dibunuh di sana. Namun,‭ ‬ada seorang keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dan mela rikan diri ke Spanyol‭ (‬138‭ ‬H/755‭ ‬M‭)‬,‭ ‬yaitu Abdurrahman I yang diberi gelar al-Dakhil‭ (‬orang yang masuk Spanyol‭)‬.‭ ‬Dan kemudian,‭ ‬ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di sana.‭ Di bawah pemerintahannya,‭ ‬Umat Islam Spanyol memperoleh kemajuan-ke majuan,‭ ‬baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban:‭ ‬pemikiran fil safat,‭ ‬sains,‭ ‬fikih,‭ ‬musik dan kesenian,‭ ‬bahasa dan sastra.‭ ‬Pembangunan fisik pun berkembang pesat.‭ ‬Ini ditandai dengan dibangunnya Masjid Cordova,‭ ‬Istana Ja’fa riyah di Saragosa,‭ ‬tembok Toledo,‭ ‬istana al-Makmun,‭ ‬Masjid Seville,‭ ‬dan istana al-Hamra di Granada.‭ Pada abad ke-9,‭ ‬stabilitas Bani Umayyah terganggu dengan munculnya gerak an kristen fanatik.‭ ‬Puncaknya adalah ketika Ferdinand dan Isabella,‭ ‬pemimpin kera jaan kristen,‭ ‬mengalahkan Abu Abdullah,‭ ‬raja Bani Umayyah yang terakhir dan ber hasil mengusirnya ke Afrika Utara.‭ ‬Ini terjadi pada‭ ‬1492‭ ‬M.‭ ‬Dengan demikian,‭ ‬ber akhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.‭ Daulah Bani Abbasiyah‭ (‬750-1258‭ ‬M‭) Bani Abbasiyah atau Daulah Abbasiyah‭ (‬132-656‭ ‬H/750-1258‭ ‬M‭) ‬adalah kekha lifahan kedua Islam yang berkuasa di Bagdad‭ (‬sekarang ibu kota Irak‭)‬.‭ ‬Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan de ngan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia.‭ .‭ ‬Carl Brkkelmann,‭ ‬ History of‭ ‬The Islamic Peoples,‭ ( ‬London:‭ ‬Routlagde‭& ‬Kegan Paul Ltd,1949‭)‬,‭ ‬ hlm.‭ ‬109-115.‭ Bani Abbasiyah dibentuk oleh keturunan dari paman Muhammad yang termu da,‭ ‬bernama Abbas.‭ ‬Pada masa kekuasaannya‭ (‬750‭ ‬M‭) ‬ia memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad.‭ ‬Dinasti ini berkembang selama dua abad,‭ ‬tapi secara per lahan menurun setelah naiknya tentara bangsa Turki bentukan mereka sendiri.‭ ‬Ke khalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat.‭ ‬Namun,‭ ‬jatuhnya Dinasti ini pada‭ ‬1258,‭ ‬lebih disebabkan serangan dari bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Bagdad dan tak menyi sakan sedikit pun pengetahuan yang dihimpun di Perpustakaan Bagdad. Secara politis,‭ ‬para khalifahn Bani Abbasiyah adalah tokoh yang kuat dan me rupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus.‭ ‬Secara ekonomi,‭ ‬kemak muran masyarakat mencapai tingkat tertinggi pada masa dinasti ini.‭ ‬Secara ilmu pengetahuan,‭ ‬periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam.‭ Meskipun dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah dibangun oleh al-Abbas dan al-Mansur,‭ ‬namun puncak keemasan berada pada tujuh khalifah sesudahnya,‭ ‬yaitu al-Mahdi‭ (‬775-785M‭)‬,‭ ‬al-Hadi‭ (‬785-786‭)‬,‭ ‬Harun al-Rasyid‭ (‬786-809‭)‬,‭ ‬al-Makmun‭ (‬813-833M‭)‬,‭ ‬al-Mu’tashim‭ (‬833-842‭)‬,‭ ‬al-Wasiq‭ (‬842-847M‭)‬,‭ ‬dan al-Mutawakkil‭ (‬847-861M‭)‬. Masa pemerintahan al-Abbas hanya berlangsung selama‭ ‬4‭ ‬tahun.‭ ‬Baru di ba wah pemerintahan penggantinya,‭ ‬al-Mansur‭ (‬754-775M‭)‬,‭ ‬Dinasti Abbasiyah tum buh.‭ ‬Dalam pemerintahan,‭ ‬al-Mansur melaksanakan tradisi baru dengan mengang kat‭ ‬Wazir yang memimpin kepala-kepala departemen.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬pemerintahan nyapun berusaha menaklukkan kembali daerah-daerah yang lepas dan memantap kan keamanan di perbatasan.‭ ‬Sementara pada masa al-Mahdi,‭ ‬perekonomian mulai meningkat,‭ ‬terutama di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil per tambangan.‭ ‬Pada masanya,‭ ‬Bashrah menjadi pelabuhan yang penting. Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun al-Rasyid‭ ‬(786-809‭ ‬M‭) ‬dan putranya al-Ma'mun‭ (‬813-833‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Harun al-Rasyid ba nyak memanfaatkan kekayaan kerajaan untuk keperluan sosial,‭ ‬seperti pendirian rumah sakit,‭ ‬lembaga pendidikan dokter,‭ ‬dan farmasi.‭ ‬Pada masanya sudah terda pat paling tidak sekitar‭ ‬800‭ ‬orang dokter.‭ ‬Disamping itu,‭ ‬pendidikan,‭ ‬ilmu penge tahuan,‭ ‬kebudayaan,‭ ‬serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.‭ ‬Pada masa inilah Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertan dingi. .‭ ‬S.I.‭ ‬Poeradiasastra,‭ ‬ Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan Islam,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Girimukti Pasaka:‭ ‬1978‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬28-44.‭ ‬Omar Amin Hoesin,‭ ‬ Kultur Islam,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Bulan Bintang,‭ ‬1981‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬68-80.‭ Al-Ma’mun,‭ ‬pengganti al-Rasyid,‭ ‬dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada filsafat.‭ ‬Di bawah pemerintahannya,‭ ‬penerjemahan buku-buku asing diga lakkan.‭ ‬Bahkan,‭ ‬untuk menerjemahkan buku-buku Yunani,‭ ‬ia menggaji penerjemah-penerjemah Kristen dan penganut agama lain.‭ ‬Ia juga banyak mendirikan sekolah.‭ ‬Salah satu karya besarnya adalah pembangunan Baitul Hikmah,‭ ‬pusat penerjemah an yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan besar.‭ ‬Pada masa al-Ma’mun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahu an. .‭ ‬Poeradiasastra,‭ ‬ Sumbangan Islam,‭ ‬hlm.‭ ‬10-15.‭ ‬Omar Amin Hoesin,‭ ‬ Kultur Islam,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Bulan Bintang,‭ ‬1981‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬68-80 Pada masa al-Mu’tashim,‭ ‬pengaruh Turki mulai masuk ke dalam istana.‭ ‬Pada awalnya mereka menjadi tentara pengawal kerajaan dan sangat berkuasa di istana.‭ ‬Namun pada akhirnya,‭ ‬yang memerintah bukan lagi khalifah,‭ ‬tetapi perwira dan tentara-tentara Turki tersebut.‭ ‬Ini berlanjut pada masa pemerintahan al-Watsiq,‭ ‬Al-Mutawakkil,‭ ‬serta pada masa al-Musta’shim‭ (‬1242-1256‭ ‬M‭)‬,‭ ‬penguasa Dinasti Abbasiyah yang terakhir.‭ Jatuhnya Baghdad dan Disintegrasi‭ (‬1000-1250‭ ‬M‭) Perpecahan dalam bidang politik sebenarnya sudah dapat dilihat pada akhir kekuasaan Bani Umayyah.‭ ‬Namun,‭ ‬puncaknya terjadi pada zaman Dinasti Abba siyah,‭ ‬terutama setelah para khalifahnya menjadi boneka tentara pengawal Turki yang berhasil mengambil kendali pemerintahan.‭ ‬Akibatnya,‭ ‬banyak daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan di Damaskus yang kemudian pindah ke Baghdad,‭ ‬melepaskan diri membentuk dinasti-dinasti kecil,‭ ‬seperti Kerajaan Idrisi di Marokko,‭ ‬Dinasti Hamdani di Suria,‭ ‬dan Dinasti Tahiri di Khurasan.‭ .‭ ‬Amin,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬153-157.‭ Faktor lain yang menyebabkan peran politik Bani Abbas menurun adalah perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan.‭ ‬Bahkan,‭ ‬ini terjadi sejak awal berdirinya dinasti tersebut.‭ ‬Selain itu,‭ ‬pada masa Dinasti Abbasiyah ini persaingan antarbangsa,‭ ‬terutama antara Arab,‭ ‬Persia,‭ ‬dan Turki tampak jelas.‭ ‬Begitu juga perbedaan paham keagamaan,‭ ‬seperti Syi’ah dan Sunni.‭ .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬67-71‭ Setelah kekuasaan berada di tangan orang-orang Turki,‭ ‬pada‭ ‬945‭ ‬M-1055‭ ‬M,‭ ‬Dinasti Abbasiyah jatuh ke bawah kekuasaan Bani Buwaih.‭ ‬Khalifah-khalifah Abbasiyah masih tetap diakui,‭ ‬namun kekuasaan dipegang oleh sultan-sultan Buwaih.‭ ‬Kekuasaan Dinasti Buwaih kemudian direbut oleh Dinasti Saljuk.‭ .‭ ‬Goerge Zaydan,‭ ‬ History of Islamic Civilization,‭ ( ‬New Delhi,‭ ‬Kitab Bhavan,‭ ‬1978‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬240.‭ Jatuhnya Asia Kecil ke tangan Dinasti Saljuk,‭ ‬membuat jalan ke Palestina bagi umat Kristen di Eropa menjadi terhalang.‭ ‬Inilah yang menyebabkan pecahnya Perang Salib sampai dua kali dari‭ ‬1096‭ ‬sampai sekitar‭ ‬1149,‭ ‬yang juga diikuti beberapa Perang Salib lainnya,‭ ‬meski tidak berhasil merebut Palestina dari Islam.‭ ‬Perpecahan dalam bidang politik juga berimbas pada perpecahan kebudayaan sehingga perpecahan di kalangan umat Islam menjadi semakin besar.‭ Masa Tiga Kerajaan Besar Islam A.‭ ‬Kerajaan Safawi di Persia‭ ( ‬1252-1736‭ ‬M‭) Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat‭ (‬Tarekat Safawiyah‭) ‬yang berkembang di Ardabil,‭ ‬sebuah kota di Azerbaijan.‭ ‬Nama Safawiyah sendiri diambil dari nama pendirinya,‭ ‬yaitu Safi al-Din‭ (‬1252-1334‭ ‬M‭)‬.‭ Kerajaan ini menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara,‭ ‬karena Safi al-Din sendiri adalah keturunan dari Imam Syi’ah yang keenam,‭ ‬Musa al-Kazhim.‭ ‬Safi al-Din menikahi anak dari gurunya,‭ ‬Zahid al-Gilani yang ahli tasawuf dan telah mendirikan Tarekat Safawiyah.‭ ‬Setelah Zahid al-Gilani wafat pada‭ ‬1301‭ ‬M,‭ ‬Safi menggantikan guru dan sekaligus mertuanya.‭ Pada awalnya,‭ ‬gerakan tasawuf ini bertujuan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan yang mereka sebut‭ “‬ahli-ahli bid’ah‭”‬.‭ ‬Namun,‭ ‬pada perkembangan berikutnya,‭ ‬gerakan ini berubah menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia,‭ ‬Syria,‭ ‬dan Anatolia.‭ ‬Pengaruh yang besar,‭ ‬membuat para pengikut tarekat ini berubah menjadi tentara yang teratur dan fanatik terhadap kepercayaan yang mereka anut,‭ ‬dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi’ah.‭ Kecenderungan memasuki dunia politik mulai tampak pada saat gerakan ini dipimpin oleh Juneid‭ (‬1447-1460‭ ‬M‭)‬,‭ ‬di mana ia menambahkan kegiatan politik dalam kegiatan keagamaan.‭ ‬Konflik perebutan kekuasaan pun terjadi antara Tarekat Safawi dengan penguasa Kara Koyunlu,‭ ‬suku bangsa Turki yang berkuasa di Ardabil.‭ ‬Dalam konflik tersebut,‭ ‬Juneid kalah dan diasingkan ke suatu tempat.‭ ‬Dalam pengasingan,‭ ‬Juneid mendapat perlindungan dari penguasa Diyar Bakr,‭ ‬AK-Koyunlu,‭ ‬dan diizinkan tinggal di istana Uzun Hasan,‭ ‬yang pada saat itu menguasai sebagian besar Persia.‭ ‬Dalam pengasingan pula,‭ ‬Juneid menghimpun kekuatan dan bergabung secara politik dengan Uzun Hasan.‭ ‬Ia juga berhasil mempersunting salah seorang saudara raja. .‭ ‬P.M.‭ ‬Holt,‭ ‬etall,‭ (‬ed‭)‬,‭ ‬ The Cambridge History of Islam,‭ ‬Vol.‭ ‬I.‭ ‬ ( London:‭ ‬Cambridge University Press,‭ ‬1970‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬396.‭ Pada‭ ‬1459‭ ‬M,‭ ‬Juneid mencoba merebut Ardabil tetapi gagal.‭ ‬Kemudian,‭ ‬pada‭ ‬1460‭ ‬M,‭ ‬dia mencoba merebut Sircassia,‭ ‬namun gagal pula.‭ ‬Dia pun terbunuh dalam pertempuran.‭ ‬Gerakan tersebut kemudian diteruskan oleh Haidar anaknya pada‭ ‬1476‭ ‬M yang menikahi salah seorang putri Uzun Hasan.‭ ‬Haidar sendiri tewas terbunuh dalam perang melawan pasukan Sirwan di Sircassia yang dibantu oleh AK-Koyunlu sekutunya sendiri.‭ ‬Bahkan,‭ ‬Ali,‭ ‬Ibrahim,‭ ‬dan Ismail,‭ ‬dan ibunya ditangkap dan dipenjarakan selama empat tahun‭ (‬1489-1493‭)‬.‭ ‬Setelah bebas,‭ ‬mereka pindah ke Ardabil dan kembali diserang oleh penguasa AK-Koyunlu.‭ ‬Dalam serangan tersebut Ali terbunuh‭ (‬1494‭ ‬M‭)‬.‭ .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬140. Selanjutnya kekuasaan gerakan Safawi berada di tangan Ismail yang masih berumur tujuh tahun.‭ ‬Pasukannya bermarkas di Gilan sambil mempersiapkan ke kuatan dan mengadakan hubungan dengan pengikut mereka yang berada di Azer baijan,‭ ‬Syria,‭ ‬dan Anatolia.‭ ‬Satuan pasukan ini mereka beri nama Qizilbash‭ (‬Baret Merah‭)‬.‭ ‬Di bawah pimpinan Ismail,‭ ‬pada‭ ‬1501‭ ‬M,‭ ‬Qizilbash menyerang dan menga lahkan AK-Koyunlu,‭ ‬dan mampu menaklukkan Tabriz,‭ ‬ibukota AK-Koyunlu.‭ ‬Di kota ini,‭ ‬Ismail mengumumkan dirinya sebagai raja pertama Dinasti Safawi.‭ ‬Ia disebut juga Ismail I.‭ .‭ ‬Brockelmann,‭ ‬ History‭…‬..,‭ ‬hlm.‭ ‬495.‭ Ismail I berkuasa selama‭ ‬23‭ ‬tahun‭ (‬1501-1524‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Ambisi politik mendorong nya untuk menguasai daerah-daerah lainnya,‭ ‬seperti Turki Usmani yang membenci golongan Syi’ah.‭ ‬Peperangan dengan Turki terjadi pada‭ ‬1514‭ ‬M di Chaldiran,‭ ‬Tabriz.‭ ‬Dalam peperangan ini,‭ ‬Turki Usmani mengalahkan Ismail I,‭ ‬bahkan merebut Tabriz,‭ ‬daerah kekuasaan Ismail.‭ ‬Permusuhan dengan Turki Usmani berlangsung lama,‭ ‬dari sepeninggal Ismail sampai ke masa pemerintahan Muhammad Khuda banda‭ (‬1577-1587‭ ‬M‭)‬,‭ ‬raja Safawi berikutnya.‭ .‭ ‬Holt,‭ ‬ The Cambridge‭…‬..,‭ ‬hlm.‭ ‬398. Baru pada masa pemerintahan Safawi kelima,‭ ‬Abbas I‭ (‬1588-1628M‭)‬,‭ ‬Kerajaan Safawi mulai bangkit kembali.‭ ‬Pada masa pemerintahannya,‭ ‬Abbas mengadakan perubahan dalam kemiliteran dengan mengurangi dominasi pasukan Baret Merah,‭ ‬serta membentuk pasukan baru yang direkrut dari para budak dan tawanan perang.‭ ‬Ia pun mengadakan perjanjian dengan kerajaan Turki Usmani I,‭ ‬meskipun ia harus merelakan sebagian daerah kekuasaannya di Azerbaijan,‭ ‬Georgia,‭ ‬dan sebagian di wilayah Luristan ke tangan Turki Usmani.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬ia juga harus berjanji untuk tidak menghina tiga khalifah pertama dalam Islam.‭ .‭ ‬Holt,‭ ‬ The Cambridge‭…‬..,‭ ‬hlm.‭ ‬401-413.‭ ‬Lihat pula,‭ ‬Yatim,‭ ‬Sejarah‭…‬.‭ ‬hlm,‭ ‬142. Di bawah pemerintahan Abbas I,‭ ‬kerajaan Safawi mendapatkan puncak kejaya annya.‭ ‬Secara politik,‭ ‬ia berhasil menguasai kemelut di dalam negeri.‭ ‬Bahkan,‭ ‬ia pun dapat merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah direbut kerajaan lain,‭ ‬ter masuk dari kerajaan Turki Usmani.‭ ‬Stabilitas politik pemerintahan Abbas I,‭ ‬ber imbas pada perkembangan ekonomi masyarakatnya.‭ ‬Dengan menguasai kepulauan Hurmuz,‭ ‬Abbas I membangun pelabuhan sebagai jalur dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan Belanda,‭ ‬Inggris,‭ ‬dan Perancis,‭ ‬sepenuhnya men jadi milik kerajaan Safawi.‭ .‭ ‬Brockelmann,‭ ‬ History‭…‬,‭ ‬hlm,‭ ‬503-504.‭ Di bidang ilmu pengetahuan,‭ ‬tradisi keilmuan terus berlanjut.‭ ‬Pada masanya beberapa ilmuwan bermunculan,‭ ‬seperti Baha al-Din al-Syairazi‭ (‬generalis ilmu pengetahuan‭)‬,‭ ‬Sadar al-Din al-Syairozi‭ (‬filosof‭)‬,‭ ‬dan Muhammad Baqir bin Muham mad‭ (‬filosof,‭ ‬sejarawan,‭ ‬teolog,‭ ‬dan seorang yang pernah melakukan observasi tentang kehidupan lebah‭)‬.‭ ‬Pembangunan fisik dan seni turut diperhatikan.‭ ‬Di Isfahan‭ (‬ibu kota kerajaan Safawi‭) ‬dibangun sekolah,‭ ‬rumah sakit,‭ ‬jembatan raksasa di atas Zende Rud,‭ ‬dan Istana Chili Sutun. ‭ ‬.‭ ‬Hodgson,‭ ‬ The Venture of Islam,‭ ‬Vol.‭ ‬III,‭ ( ‬Chicago:‭ ‬The University of Chicago Press,‭ ‬1981‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬40.‭ ‬ Kerajaan Safawi di Persia mendapat serangan dari raja Afghan,‭ ‬Mir Muhammad,‭ ‬yang menganut paham Sunni.‭ ‬Asfahan dapat dikuasai pada‭ ‬1722‭ ‬M.‭ ‬Namun pada masa Sultan Syah Tahmas II,‭ ‬Asfahan dapat dirampas kembali pada tahun‭ ‬1730‭ ‬M.‭ ‬Pada tahun‭ ‬1750,‭ ‬Karim Khan dari Dinasti Zand dapat merampas kekuasaan kerajaan Safawi di seluruh Persia,‭ ‬kecuali Khurasan.‭ ‬Namun,‭ ‬kekuasaan Dinasti Zand ini mendapat tantangan dari Agha Muhammad,‭ ‬Dinasti Qajar.‭ ‬Kemudian,‭ ‬Dinasti Qajar mengalahkan Dinasti Zand pada‭ ‬1794‭ ‬M.‭ ‬Mulai saat itu sampai‭ ‬1925‭ ‬M,‭ ‬Persia diperintah oleh Dinasti Qajar.‭ Kerajaan Turki Usmani‭ (‬1281-1924‭ ‬M‭) Asal-usul dari kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah Oghuz yang men diami daerah Mongol dan daerah Utara negeri Cina.‭ ‬Pada abad‭ ‬13,‭ ‬mereka menda pat tekanan dari bangsa Mongol sehingga memaksa mereka untuk mengungsi di dataran tinggi Asia Kecil.‭ Di sana,‭ ‬di bawah pimpinan Erthogul mereka mengabdi kepada Sultan Alaud din II dan membantunya melawan Byzantium.‭ ‬Untuk membalas jasa-jasa mereka,‭ ‬Raja Alauddin II menghadiahi sebidang tanah.‭ ‬Daerah tersebut berkembang pesat dan menjadikan Syukud sebagai ibu kota.‭ ‬Pada‭ ‬1289,‭ ‬Erthogul meninggal dunia dan kemudian dilanjutkan oleh anaknya Utsman,‭ ‬yang kemudian dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani.‭ ‬Sebagaimana ayahnya,‭ ‬Utsman membantu Sultan Alaud din II dan berhasil menduduki benteng-benteng Byzantium.‭ .‭ ‬Syalabi,‭ ‬ Sejarah‭ ‬Kebudayaan Islam:‭ ‬Imperium Turki Usmani.‭ ‬( Jakarta:‭ ‬kalam Mulia,‭ ‬1988‭) ‬hlm.‭ ‬2.‭ Pada‭ ‬1300‭ ‬M,‭ ‬kerajaan mongol menyerang Sultan Alaudin II dan Kerajaan Seljuk.‭ ‬Kekalahan ini membuat Utsman menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerahnya.‭ ‬Sejak itulah kerajaan Usmani berdiri,‭ ‬dan pendirinya Usman dikenal dengan nama Usman I.‭ ‬Untuk memperluas daerah kekuasaannya,‭ ‬ia menye rang dan menaklukkan kota Broessa,‭ ‬perbatasan Byzantium,‭ ‬pada‭ ‬1317‭ ‬M.‭ ‬Kemu dian,‭ ‬pada‭ ‬1326‭ ‬M,‭ ‬kota tersebut dijadikan ibu kota pemerintahan.‭ Pada masa pemerintahan Orkhan,‭ ‬anaknya‭ (‬727-761‭ ‬H/1326-1359‭ ‬M‭)‬,‭ ‬kerajaan ini menaklukkan Azmir‭ (‬Smirna‭) ‬tahun‭ ‬1327‭ ‬M,‭ ‬Thawasysanli‭ (‬1330‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Uskandar‭ (‬1338‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Ankara‭ (‬1354‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan Galipoli‭ (‬1356‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Daerah ini adalah bagian dari benua Eropa yang pertama kali mereka duduki.‭ ‬Bahkan,‭ ‬pada masa setelahnya,‭ ‬yaitu masa Murad I,‭ ‬kekuasaan kerajaan Usmani di benua Eropa semakin meluas dengan menaklukkan Adrianopel yang kemudian dijadikan ibu kota pemerintah an. .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬131.‭ Di masa Sultan Bayazid‭ (‬1389-1402‭ ‬M‭) ‬wilayah kerajaan Usmani sudah sampai ke Yunani dan daerah-daerah Eropa Timur sampai ke perbatasan Hongaria.‭ ‬Pada‭ ‬1402,‭ ‬tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk menyerang Ankara dan mengalah kan kerajaan Usmani.‭ ‬Bayazid dan putranya,‭ ‬Musa,‭ ‬ditawan dan akhirnya wafat pada‭ ‬1403.‭ ‬Akibat kekalahan tersebut,‭ ‬daerah-daerah kekuasaan Turki Usmani se perti Serbia dan Bulgaria memerdekan diri.‭ ‬Sementara itu,‭ ‬anak-anak Bayazid malah saling berebut kekuasaan.‭ ‬Baru setelah Sultan Muhammad I berkuasa‭ (‬1403-1421‭ ‬M‭)‬,‭ ‬kekacauan dapat diatasi.‭ Setelah Timur Lenk meninggal dunia pada‭ ‬1405‭ ‬M,‭ ‬kerajaan Mongol dipecah dan dibagi-bagi kepada putra-putranya yang saling berselisih.‭ ‬Kesempatan ini digunakan Turki Usmani untuk lepas dari kekuasaan Mongol,‭ ‬meskipun perpecah an akibat perebut an kekuasaan juga terjadi di keluarga Usmani.‭ Setelah sepuluh tahun bertikai,‭ ‬akhirnya Muhammad berhasil memenangkan perebutan tersebut.‭ ‬Usaha pertamanya adalah perbaikan pemerintahan dan meletak kan dasar-dasar pemerintahan.‭ ‬Usaha ini kemudian diteruskan oleh penggantinya Murad II‭ (‬1421-1451‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan mencapai masa keemasannya pada masa Muhammad II‭ (‬1451-1484‭ ‬M‭)‬.‭ Muhammad II berhasil mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantin opel dengan menduduki Istambul‭ (‬1453‭ ‬M‭)‬. .‭ ‬Syalabi,‭ ‬ Sejarah‭…‬ hlm,‭ ‬8Pada masa Sultan Salim I‭ (‬1512-1520M‭) ‬perhatian diarahkan ke timur dengan menaklukkan Persia,‭ ‬Syria,‭ ‬dan Dinasti Ma malik di Mesir.‭ ‬Pada masanya juga,‭ ‬Kairo dapat dikuasai pada‭ ‬1517‭ ‬M.‭ ‬Pada masa Sulaiman al-Qanuni‭ (‬1520-1566‭ ‬M‭)‬,‭ ‬kekuasaan Turki Usmani sudah mencapai Asia Kecil,‭ ‬Armenia,‭ ‬Irak,‭ ‬Syria,‭ ‬Hijaz,‭ ‬Mesir,‭ ‬Yunani,‭ ‬Hongaria,‭ ‬dan Rumania di Eropa. .‭ ‬Nasution,‭ ‬ Islam Ditinjau‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬84.‭ Keberhasilan ekspansi Turki Usmani ditopang oleh kekuatan militer yang kuat.‭ ‬Bahkan,‭ ‬di bawah kekuasaan Orkhan,‭ ‬bangsa-bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota.‭ ‬Sementara anak-anak Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam untuk menjadi tentara.‭ ‬Kekuatan angkatan lautnya dibenahi.‭ ‬Sehingga,‭ ‬pada abad ke-16,‭ ‬kerajaan Turki mengalami masa kejayaannya dan memiliki daerah kekuasaan yang luas,‭ ‬baik di Afrika,‭ ‬Eropa,‭ ‬maupun di Asia.‭ ‬Sistem pemerintahan diatur dengan baik.‭ ‬Sultan sebagai penguasa tertinggi,‭ ‬dibantu oleh perdana menteri yang membawahi gubernur.‭ Literatur dalam bahasa Turki mulai muncul pada masa ini.‭ ‬Sehingga,‭ ‬penga rang-pengarang hebat seperti Fuzukli,‭ ‬Baki,‭ ‬Nedam,‭ ‬dan Syeck Ghalib muncul.‭ ‬Dalam bidang arsitektur,‭ ‬Sultan-sultan Turki mendirikan istana,‭ ‬masjid,‭ ‬benteng,‭ ‬dan fasilitas umum lainnya.‭ ‬Salah satu bangunan yang terkenal adalah Masjid Aya Sofia,‭ ‬dan Masjid Sulaimania di Istambul.‭ ‬Masjid dalam bentuk arsitektur Ottoman juga didirikan di luar Turki,‭ ‬seperti Masjid Muhammad Ali di Kairo,‭ ‬Mesir.‭ .‭ ‬Syalabi,‭ ‬ Mausu’at al-Tarikh al-Islam,‭ ‬J.V.‭ ‬( Cairo:‭ ‬Maktabah al-ahhat al-Mishriyyah,‭ ‬1972‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬707.‭ Sesudah Sulaiman al-Qanuni wafat,‭ ‬kerajaan Usmani tidak lagi memiliki Sultan yang andal.‭ ‬Di abad ke-17,‭ ‬Kerajaan Usmani mulai mengalami kemunduran.‭ ‬Terjadi pemberontakan-pemberontakan di dalam negeri seperti di Suria dan di Lebanon,‭ ‬peperangan dengan negara-negara tetangga seperti dengan Syah Abbas di Persia,‭ ‬bahkan,‭ ‬tentara bentukan mereka sendiri melakukan pemberontakan.‭ Namun,‭ ‬kekalahan dengan negara-negara Eropa dan Rusia dibawah Peter Agung,‭ ‬membuat kerajaan Usmani kehilangan daerah kekuasaannya sedikit demi sedikit.‭ ‬Sesudah perang Dunia I,‭ ‬daerah kerajaan Turki tinggal mencakup Asia Kecil dan sedikit daerah di dataran Eropa Timur.‭ ‬Pada‭ ‬1942‭ ‬M,‭ ‬Kerajaan Usmani lenyap dan digantikan dengan Republik Turki.‭ .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬..hlm.‭ ‬166.‭ ‬ Kerajaan Mughal di India‭ (‬1526-1885‭ ‬M‭)‬. Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur‭ (‬1482-1530‭ ‬M‭)‬,‭ ‬salah satu cucu Timur Lenk.‭ ‬Babur mewarisi daerah Ferghana dari ayahnya,‭ ‬Umar Mirza.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬ia berambisi kuat untuk dapat menaklukkan kota Samarkand yang merupakan kota penting di Asia Tengah pada saat itu.‭ ‬Dan berkat bantuan dari raja Safawi I,‭ ‬Ismail I,‭ ‬ia berhasil menaklukkan Samarkand pada‭ ‬1494‭ ‬M.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬pada‭ ‬1504‭ ‬M,‭ ‬ia menduduki Kabul,‭ ‬ibu kota Afganistan. .‭ ‬SM.‭ ‬Ikram,‭ ‬ Muslim Civilization in India,‭ ‬ ( New York:‭ ‬Columbia University Press,‭ ‬1965‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬136.‭ ‬Lihat pula,‭ ‬Cyril Classie,‭ ‬The Concise Encyclopaedia of Islam,‭ ‬ ( London:‭ ‬Stacey Inte.‭ ‬1989‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬272.‭ ‬ Setelah menaklukkan Kabul,‭ ‬Babur dan pasukannya bergerak ke India atas undangan Alam Khan dan Gubernur Lahore.‭ ‬Mereka meminta bantuannya untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lodi yang sedang mengalami kekacauan. .‭ ‬Holt,‭ ‬The Cambridge‭…‬.‭ ‬hlm.22.‭ ‬ Pada‭ ‬1525‭ ‬M,‭ ‬Babur berhasil menguasai Punjab.‭ ‬Setelah itu,‭ ‬ia memimpin pasuk annya menuju Delhi.‭ ‬Pada‭ ‬21‭ ‬April‭ ‬1526‭ ‬M,‭ ‬terjadi pertempuran antara pasukan Babur dengan pasukan Ibrahim Lode di Panipat.‭ ‬Pada pertempuran tersebut,‭ ‬Ibra him beserta ribuan tentaranya terbunuh,‭ ‬sehingga Babur dapat memasuki kota Delhi dan mendirikan pemerintahannya di sana.‭ .‭ ‬Holt,‭ ‬The Cambridge‭…‬.‭ ‬hlm.‭ ‬36. Setelah kerajaan Mughal berdiri di India,‭ ‬raja-raja Hindu di sana menyusun kekuatan untuk menyerang Babur.‭ ‬Namun,‭ ‬perlawanan ini dapat dipatahkan dan malah memperluas kekuasaan Babur.‭ ‬Di Afganistan,‭ ‬muncul pula tantangan dari keluarga Ibrahim Lode,‭ ‬yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Lode,‭ ‬adik Ibrahim Lode.‭ ‬Pada‭ ‬1529‭ ‬M terjadi pertempuran antara keduanya di Gogra dan dimenang kan oleh pasukan Babur.‭ Setelah‭ ‬30‭ ‬tahun memimpin Kerajaan Mughal yang beribukota di Delhi,‭ ‬Babur meninggal dunia dan posisinya digantikan anaknya,‭ ‬Humayun.‭ ‬Humayun memim pin selama sembilan tahun‭ (‬1530-1539M‭)‬.‭ ‬Pada masa pemerintahannya,‭ ‬negara banyak menghadapi tantangan dan pemberotakan.‭ ‬Di antaranya adalah pemberon takan Bahadur Syah‭ (‬penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi‭)‬,‭ ‬dan pada‭ ‬1540‭ ‬M terjadi pertempuran dengan Sher Khan di Kanauj. .‭ ‬Mahmudunnasr,‭ ‬ Islam‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬347-350.‭ Humayun kemudian digantikan oleh anaknya,‭ ‬Akbar,‭ ‬yang masih berusia‭ ‬14‭ ‬tahun.‭ ‬Tapi,‭ ‬urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Khan,‭ ‬seorang Syi’ah.‭ ‬Pada masa Akbar inilah,‭ ‬kerajaan Mughal mencapai masa keemasannya.‭ ‬Setelah Akbar dewasa,‭ ‬langkah awal yang dilakukannya adalah menyingkirkan Bairam Khan yang sudah sangat berpengaruh.‭ ‬Meskipun Bairam Khan memberontak,‭ ‬namun pada‭ ‬1561‭ ‬M,‭ ‬ia dapat dilumpuhkan.‭ ‬Setelah urusan dalam negeri dapat diselesaikan,‭ ‬Akbar menyusun program ekspansi.‭ ‬Beberapa wilayah di India dapat ditaklukkan. .‭ ‬Mahmudunnasr,‭ ‬ Islam‭…‬.,‭ ‬hlm.351-365.‭ Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeris tik.‭ ‬Pemerintahan militeristik menjadikan sultan sebagai penguasa diktator.‭ ‬Peme rintahan daerah dipegang kepala komandan,‭ ‬sedangkan subdistrik dipimpin oleh komandan.‭ ‬Pejabat-pejabat sipil pun diharuskan mengikuti latihan kemiliteran.‭ .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬149.‭ Kemajuan yang dicapai Akbar masih terus berlanjut pada sultan-sultan Mu ghal berikutnya:‭ ‬Jehangir‭ (‬1605-1628‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Syah Jehan‭ (‬1628-1658‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan Aurangzeb‭ (‬1658-1707‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Perkembangan yang menonjol pada masa pemerintahan kerajaan Mughal adalah dalam bidang pertanian.‭ ‬Para petani diatur berdasarkan lahan pertanian dan membentuk komunitas petani yang dipimpin oleh seorang‭ ‬mukaddam.‭ ‬Dengan demikian,‭ ‬kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil pertanian.‭ .‭ ‬WH.‭ ‬Moreland,‭ ‬ “The Mughal Empire‭ ‬to the Death of Aurangzeb‭”‬,‭ ‬ dalam‭ ‬ Houstma‭ (‬ed‭)‬.‭ ‬First Encyclopaedia of Islam,‭ ‬( Leiden:‭ ‬E.J.‭ ‬Brill,‭ ‬1987‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬630. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting adalah biji-bijian,‭ ‬padi,‭ ‬ka cang,‭ ‬tebu,‭ ‬sayur-sayuran,‭ ‬rempah-rempah,‭ ‬tembakau,‭ ‬kapas,‭ ‬nila,‭ ‬dan bahan-bahan celupan.‭ ‬Hasil-hasil tersebut bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri,‭ ‬tapi juga diekspor ke Eropa,‭ ‬Afrika,‭ ‬Arabia,‭ ‬dan Asia Tenggara.‭ ‬Bahkan,‭ ‬pada‭ ‬1611‭ ‬M dan‭ ‬1617‭ ‬M,‭ ‬Sultan Jehangir mengizinkan Inggris dan Belanda mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat. .‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬150.‭ ‬ Perkembangan seni dan budaya dapat dilihat dari karya sastra gubahan para penyair India seperti Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya yang berjudul‭ ‬Padmavat.‭ ‬Pada masa Aurangzeb muncul seorang sejarawan bernama Abu Fadl.‭ ‬Kar ya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya arsitektur yang indah dan mengagumkan,‭ ‬seperti,‭ ‬Taj Mahal di Agra,‭ ‬Masjid Raya Delhi,‭ ‬dan Istana indah di Lahore.‭ ..‭ ‬Yatim,‭ ‬ Sejarah‭…‬.,‭ ‬hlm.‭ ‬151.‭ Di bawah kepemimpinan Aurangzeb,‭ ‬terjadi pemberontakan-pemberontakan dari golongan Hindu yang merupakan mayoritas penduduk India,‭ ‬seperti pembe rontakan Sikh di bawah pimpinan Guru Tegh Bahadur dan Guru Gobind Singh,‭ ‬pemberontakan golongan Rajput di bawah pimpinan Raja Udaipur.‭ Setelah Aurangzeb wafat,‭ ‬gelombang pemberontakan semakin kuat.‭ ‬Ini meng akibatkan beberapa wilayah yang jauh dari Delhi melepaskan diri dari kerajaan Mughal.‭ ‬Pada saat bersamaan,‭ ‬Inggris memainkan peranan dalam politik India pada‭ ‬1857‭ ‬M.‭ ‬India pun akhirnya menjadi jajahan Inggris sampai‭ ‬1947‭ ‬M.‭ Sejarah Islam Modern dan Kontemporer Pada abad ke-19,‭ ‬umat Islam mengalami kemunduran.‭ ‬Ini berbanding terbalik dengan dunia Barat yang pada masa itu sedang mengalami kemajuan yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan modern.‭ ‬Di Barat,‭ ‬gerakan-gerakan pembaruan berusaha mengubah paham-paham,‭ ‬ajaran-ajaran,‭ ‬dan adat istiadat yang ada dalam agama Katolik dan Protestan untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan.‭ Dalam Islam,‭ ‬ada pula pembaruan yang bertujuan untuk menyesuaikan ajaran-ajaran agama dengan ilmu pengetahuan.‭ ‬Namun,‭ ‬ini tidak berkembang karena dalam Islam ada ajaran yang mutlak dan tidak bisa diubah-ubah.‭ ‬Pembaruan hanya boleh dilakukan dalam hal penafsiran dalam aspek teologi,‭ ‬hukum,‭ ‬politik,‭ ‬dan mengenai lembaga-lembaga. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬2‭)‬,‭ (‬Jakarta:‭ ‬UI-Press,‭ ‬1985‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬92 Kerajaan Turki Usmani yang berkuasa di daratan Eropa dan beberapa negara Barat pernah melakukan pembaruan dalam bidang militer dengan mendatangkan ahli-ahli Eropa ke Istambul pada awal abad ke-18‭ ‬M.‭ ‬Ini dilatarbelakangi oleh kalahnya Kerajaan Usmani dalam banyak peperangan dengan negara Eropa,‭ ‬yang penyebabnya adalah ketertinggalan mereka dalam teknologi militer.‭ ‬Namun,‭ ‬pembaruan ini banyak ditentang oleh golongan militer sendiri.‭ ‬Juga,‭ ‬ditentang oleh kaum ulama yang masih memandang curiga terhadap apa yang datang dari Barat,‭ ‬karena dianggap berlawanan dengan paham tradisional umat Islam ketika itu. ‭ ‬Taufik Abdullah dkk.,‭ (‬eds.‭)‬,‭ ‬Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,‭ ‬h.‭ ‬395. Di Arab Saudi,‭ ‬muncul pembaru dalam bidang pemikiran agama yang dicetuskan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab‭ (‬1703-1787‭)‬.‭ ‬Kemurnian paham tauhid pada waktu itu dirusak oleh hal-hal yang berbau‭ ‬bid’ah‭ (‬sesuatu yang asing‭) ‬seperti pujaan dan kepatuhan pada syekh-syekh tarekat yang berlebihan,‭ ‬atau ziarah ke kubur untuk minta pertolongan dan sebagainya.‭ ‬Menurut al-Wahhab,‭ ‬semua‭ ‬bid’ah itu harus dibuang dan umat Islam harus kembali kepada ajaran awal yang bersumber dari Nabi Muhammad,‭ ‬sahabat,‭ ‬para imam,‭ ‬dan ulama-ulama besar‭ (‬mereka semua disebut‭ ‬salaf‭)‬.‭ ‬Al-Wahhab tidak mempertahankan‭ ‬taklid dan membuka pintu ijtihad dengan tetap bersumber pada Al-Qur’an dan hadis.‭ ‬Gerakan pemikiran al-Wahhab mempunyai pengaruh besar terhadap pembaruan yang timbul berikutnya. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬2‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬94 Pembaruan Islam di Mesir‭ Pada‭ ‬2‭ ‬Juli‭ ‬1798,‭ ‬Napoleon Bonaparte datang ke Aleksandria‭ (‬Mesir‭)‬.‭ ‬Tujuan Napoleon ke Mesir adalah untuk menguasai Timur,‭ ‬terutama India.‭ ‬Dalam kedatangannya ke Mesir,‭ ‬Napoleon bukan hanya membawa tentara,‭ ‬namun juga membawa seribu orang sipil yang di antaranya adalah ahli-ahli ilmu pengetahaun.‭ ‬Selain itu,‭ ‬dia membawa dua set percetakan dengan huruf Latin,‭ ‬Arab,‭ ‬dan Yunani,‭ ‬juga alat-alat eksperimen ilmiah.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬dalam rombongan Napoleon terdapat juga lembaga ilmiah yang bernama‭ ‬Institut d’Egypte yang tersusun dari empat bagian,‭ ‬yaitu ilmu alam,‭ ‬ilmu pasti,‭ ‬ekonomi dan politik,‭ ‬serta sastra dan kesenian.‭ Orang-orang Mesir dan para ulama boleh mengunjungi institut itu untuk menambah pengetahuan ahli Perancis dalam bahasa Arab dan agama Islam.‭ ‬Perpustakaan mereka bukan hanya memiliki buku-buku dalam bahasa Eropa,‭ ‬tetapi juga buku-buku Islam dalam bahasa Arab,‭ ‬Persia,‭ ‬dan Turki.‭ ‬Mereka pun sudah mempunyai alat-alat yang masih dipandang aneh oleh umat Islam,‭ ‬seperti kamera,‭ ‬alat-alat astronomi dengan teleskopnya,‭ ‬dan alat-alat eksperiman keilmuan lainnya.‭ Usaha Napoleon meneruskan ekspedisi ke India gagal di Palestina pada‭ ‬18‭ ‬Agustus‭ ‬1799‭ ‬M dan membuatnya harus kembali ke Perancis.‭ ‬Pada‭ ‬1801‭ ‬M,‭ ‬Napoleon dan sebagian tentaranya kembali ke Eropa.‭ ‬Namun,‭ ‬sebagian tentara yang lain termasuk beberapa ahli yang dibawa Napoleon tidak mau kembali ke Perancis dan ingin tetap tinggal di Mesir.‭ Kemajuan Barat yang dibawa Napoleon membuat mata orang Islam terbuka dengan kemunduran yang mereka alami pada saat itu.‭ ‬Ini juga membuka mata para pemuka Islam di Mesir untuk mengadakan pembaruan.‭ ‬Usaha pembaruan di Mesir dimulai oleh Muhammad Ali Pasya‭ (‬1765-1848‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Dia memiliki para pembesar dan penasihat pemerintahan dari orang-orang yang ikut dalam ekspedisi Napoleon dan melihat perkembangan yang dibawanya.‭ ‬Selain itu,‭ ‬ahli-ahli Napoleon yang menetap di Mesir juga dijadikan penasihat pemerintahannya.‭ Ali Pasya juga mendatangkan para ahli dari Eropa untuk mengadakan pem baruan dalam bidang militer dan ekonomi.‭ ‬Bukan itu saja,‭ ‬Ali Pasya juga mem bangun sekolah-sekolah modern.‭ ‬Di antaranya,‭ ‬sekolah militer‭ (‬1815‭ ‬M‭)‬,‭ ‬sekolah teknik‭ (‬1816‭ ‬M‭)‬,‭ ‬sekolah kedokteran‭ (‬1827‭ ‬M‭)‬,‭ ‬sekolah pertambangan‭ (‬1834‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan sekolah pertanian‭ (‬1836‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Selain itu,‭ ‬Ali Pasya mengirim pemuda Mesir belajar ke Eropa.‭ Pembaruan dalam bidang militer dan ekonomi,‭ ‬juga diikuti dengan perkembangan pemikiran dan gerakan pembaruan di Mesir.‭ ‬Di antara para pemikir pembaruan yang dihasilkan zaman ini adalah: Rifa’ah Badawi Rafi al-Tahtawi‭ (‬1801-1873M‭) Al-Tahtawi adalah lulusan Universitas al-Azhar di Kairo.‭ ‬Pada‭ ‬1826‭ ‬M,‭ ‬Al-Tahtawi dikirim ke Paris untuk memimpin para pelajar Mesir yang ada di sana.‭ ‬Selama bertugas di sana,‭ ‬ia belajar bahasa Perancis sampai mahir.‭ ‬Sehingga,‭ ‬setelah ia kembali ke Kairo,‭ ‬ia diangkat menjadi guru penerjemah di sekolah kedokteran.‭ ‬Pada‭ ‬1836‭ ‬M,‭ ‬sekolah penerjemah didirikan dan ia diangkat menjadi kepalanya.‭ Dalam hal pemikiran,‭ ‬al-Tahtawi berpendapat bahwa jalan menuju kesejah teraan adalah dengan berpegang pada agama dan budi pekerti.‭ ‬Untuk itu,‭ ‬dibutuh kan pendidikan yang universal,‭ ‬yang berlaku untuk semua,‭ ‬termasuk wanita.‭ ‬Ia juga berpendapat perlunya para ulama mengetahui ilmu modern,‭ ‬sehingga meraka mampu menyesuaikan syariat dengan kebutuhan zaman modern.‭ ‬Maka,‭ ‬menu rutnya,‭ ‬pintu ijtihad harus kembali dibuka.‭ Di samping itu,‭ ‬al-Tahtawi adalah orang Mesir pertama yang menganjurkan patriotisme.‭ ‬Kata‭ ‬al-watan menurutnya adalah Mesir,‭ ‬bukan seluruh dunia Islam.‭ ‬Karenanya,‭ ‬dia tidak membenarkan perpecahan bangsa menjadi kelompok-kelom pok kecil. ‭ ‬Taufik Abdullah dkk.,‭ (‬eds.‭)‬,‭ ‬Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,‭ ‬h.‭ ‬398. Jamaluddin al-Afgani‭ (‬1839-1897M‭) Al-Afgani adalah tokoh pembaruan Islam yang berpindah-pindah tempat tinggal.‭ ‬Awalnya,‭ ‬ia tinggal di Afganistan dan sempat menjadi perdana menteri di sana.‭ ‬al-Afgani pindah ke India pada‭ ‬1869.‭ ‬Setelah tinggal selama dua tahun di sana,‭ ‬pada‭ ‬1871‭ ‬ia pindah ke Mesir dan menetap di sana selama delapan tahun.‭ ‬Kemudian pada‭ ‬1879,‭ ‬al-Afgani membentuk sebuah partai politik nasional dengan slogan‭ “‬Mesir untuk orang Mesir‭”‬.‭ ‬Pembentukan partai ini dipengaruhi oleh ide-ide al-Tahtawi yang sudah meluas di kalangan masyarakat Mesir.‭ ‬Selain itu,‭ ‬Afgani juga membangkitkan gerakan berpikir untuk mencapai kemajuan.‭ Menurut al-Afgani,‭ ‬kemunduran umat Islam dalam bidang politik disebabkan karena perpecahan di kalangan umat Islam sendiri,‭ ‬pemerintahan yang absolut,‭ ‬dan kepemimpinan yang lemah dan tidak kompeten.‭ ‬Oleh karena itu,‭ ‬kebesaran nama al-Afgani terletak pada peranannya sebagai pembangkit kesadaran politik umat Islam dalam menghadapi Barat,‭ ‬dan memberikan jalan dalam menghadapi arus modernisasi.‭ ‬Untuk itu,‭ ‬dia banyak mendatangi negara-negara,‭ ‬baik negara Islam atau non-Islam,‭ ‬mulai dari Hijaz,‭ ‬Mesir,‭ ‬Yaman,‭ ‬Turki,‭ ‬Rusia,‭ ‬Inggris,‭ ‬dan Perancis. ‭ ‬Nurcholish Madjid‭ (‬ed.‭)‬,‭ ‬Khazanah Intelektual Islam,‭ (‬Jakarta:‭ ‬Bulan Bintang,‭ ‬1984‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬57 Muhammad Abduh‭ (‬1849-1905M‭) Muhammad Abduh belajar di Universitas Al-Azhar.‭ ‬Ketika al-Afgani datang ke Mesir pada‭ ‬1871,‭ ‬Abduh menjadi muridnya yang setia dan banyak dipengaruhi oleh pemikirannya.‭ ‬Abduh menyelesaikan studinya dan menjadi pengajar di almamaternya pada‭ ‬1877.‭ Gagasan pembaruan Abduh terletak pada pandangannya bahwa Islam adalah agama yang rasional.‭ ‬Wahyu tidak membawa hal-hal yang bertentangan dengan akal,‭ ‬dan jika ada,‭ ‬harus dicari interpretasi yang selaras dengan akal.‭ ‬Sehingga menurutnya,‭ ‬taklid harus dihapuskan dan ijtihad dihidupkan.‭ ‬Abduh juga berpendapat bahwa antara ilmu dan iman tidaklah bertentangan. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬2‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬98‭ ‬Dalam bidang pendidikan,‭ ‬Abduh membuat pembaruan sistem pendidikan di Al-Azhar dengan memasukkan mata kuliah filsafat.‭ ‬Ia sangat rajin meniupkan jiwa modernisme di kalangan kaum intelektual Muslim yang sedang tumbuh pada saat itu.‭ Muhammad Abduh juga terlibat dalam politik di Mesir,‭ ‬sehingga membuatnya ditangkap dan diasingkan ke Perancis.‭ ‬Bersama Jamaluddin al-Afgani,‭ ‬Abduh menerbitkan majalah dalam bahasa Arab yang diberi nama‭ ‬al-Urwah al-Wustqa.‭ ‬Media ini bertujuan untuk mereformasi dan memodernisasi umat.‭ ‬Pada‭ ‬1886,‭ ‬Abduh diizinkan kembali ke Mesir. ‭ ‬Nurcholis Madjid‭ (‬ed.‭)‬,‭ ‬Khazanah Intelektual Islam,‭ ‬h.‭ ‬1984:‭ ‬57 Rasyid Ridla‭ (‬1865-1935M‭) Ridla adalah murid Muhammad Abduh yang banyak menulis tentang Abduh dan ide-idenya.‭ ‬Pemikirannya pun turut dipengaruhi oleh Jamaluddin al-Afgani dan Abduh melalui majalah‭ ‬al-Urwah al-Wustqa.‭ ‬Ridla mulai menjalankan ide pembaruan Islam ketika masih berada di Syria.‭ ‬Namun,‭ ‬usahanya tersebut ditentang oleh pihak kerajaan Usmani,‭ ‬sehingga ia terpaksa pindah ke Mesir pada‭ ‬1898,‭ ‬dan menjadikannya dekat dengan Abduh.‭ Di Mesir,‭ ‬Ridla menerbitkan majalah‭ ‬al-Manar yang pada edisi pertamanya ia sebutkan bahwa tujuan‭ ‬al-Manar adalah sama dengan tujuan majalah‭ ‬al-Urwah al-Wustqa,‭ ‬yakni mengadakan pembaruan dalam bidang agama,‭ ‬sosial,‭ ‬dan ekonomi.‭ ‬Juga,‭ ‬untuk memberantas takhayul dan bid’ah yang masuk dalam kehidupan umat Islam. ‭ ‬Pada‭ ‬1899,‭ ‬Ridla mengikuti perkuliahan tafsir di Al-Azhar dengan pengajar nya adalah Abduh.‭ ‬Kuliah Abduh kemudian dia catat dan disusunnya dalam bentuk karangan.‭ ‬Karangan tersebut dia konsultasikan kepada Abduh,‭ ‬sehingga sete lah mendapat izin Abduh,‭ ‬ia terbitkan dalam majalah‭ ‬al-Manar.‭ ‬Dengan demikian,‭ ‬maka muncullah apa yang dikenal umum dengan nama‭ ‬Tafsir al-Manar,‭ ‬yang berisi tulisan Abduh‭ (‬hingga ayat‭ ‬121‭ ‬Surat an-Nisa‭)‬,‭ ‬dan selebihnya ditulis oleh Ridla.‭ Ridla juga menghargai kemampuan akal untuk ijtihad.‭ ‬Namun menurutnya,‭ ‬ijtihad hanya diperlukan untuk soal-soal kemasyarakatan.‭ ‬Ini yang membedakan dia dengan Abduh.‭ ‬Selain itu,‭ ‬Abduh lebih liberal dengan tidak mau terikat kepada salah satu mazhab dalam Islam.‭ ‬Sedangkan Ridla,‭ ‬masih terikat dengan pendapat Ibnu Hambal dan Ibnu Taimiyah,‭ ‬karena satu mazhab dengannya. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬2‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬99‭ Pembaruan Islam di Dunia Islam‭ Di Kerajaan Usmani,‭ ‬pelopor pembaruan ialah Sultan Mahmud II‭ (‬1808-1839‭ ‬M‭) ‬pada abad ke-19.‭ ‬Ide-ide pembaruan diperoleh dari Sadik Rif’at,‭ ‬duta besarnya di Wina.‭ ‬Rif’at mengirim laporan-laporan kemajuan Eropa kepada Menteri Luar Negeri kerajaan di Istanbul.‭ ‬Sadik Rif’at sendiri banyak dipengaruhi oleh ide persamaan,‭ ‬persaudaraan,‭ ‬dan kebebasan yang ditimbulkan Revolusi Perancis.‭ Bidang militer menjadi fokus Sultan Mahmud II.‭ ‬Dia membentuk korps tentara baru‭ ‬1826‭ ‬dengan mendatangkan pelatih tentara dari Mesir.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬dia melanggar tradisi kerajaan yang aristokrasi dan bersikap demokratis,‭ ‬misalnya dengan membatasi kekuasaan penguasa Usmani.‭ ‬Sultan Mahmud juga memisahkan urusan agama dengan urusan dunia dalam pemerintahannya.‭ ‬Untuk masalah pemerintahan dipegang oleh perdana menteri,‭ ‬sedangkan masalah agama dipegang oleh syekh Islam.‭ Untuk menyebarkan ide pembaruan,‭ ‬Sultan Mahmud II menerbitkan surat kabar‭ ‬Takvim i Vekayi pada‭ ‬1831.‭ ‬Pembaruan yang dilakukan Sultan Mahmud II menjadi dasar bagi pembaruan kerajaan Usmani pada masa sesudahnya.‭ ‬Pelanjut usaha pembaruan setelah Sultan Mahmud II dikenal dengan nama Gerakan Tanzimat.‭ ‬Tokoh-tokoh Tanzimat ialah Mustafa Rasyid Pasya,‭ ‬Mustafa Sami,‭ ‬dan Mehmed Sadik Rifat Pasya.‭ Selanjutnya,‭ ‬pada pertengahan abad ke-19,‭ ‬muncul gerakan yang merasa tidak puas dengan pembaruan zaman Tanzimat.‭ ‬Mereka menuntut pembatasan kekuasaan Sultan lebih tegas lagi dan mengadakan konstitusi.‭ ‬Gerakan ini dikenal dengan nama Usmani Muda.‭ ‬Salah satu pemikir Usmani Muda yang terkenal ialah Namik Kemal‭ (‬1840-1888‭ ‬M‭)‬. Eksperimen pemerintahan konstitusional gagal karena dalam konstitusi Sultan masih mempunyai sifat otokrat.‭ ‬Maka timbullah golongan-golongan pembaru di Turki yang dikenal dengan nama Turki Muda dengan para pemikirnya antara lain Ahmad Riza‭ (‬1859-1931‭ ‬M‭)‬,‭ ‬Pangeran Sabahuddin‭ (‬1877-1948‭ ‬M‭)‬,‭ ‬dan Mehmed Murad‭ (‬1853-1912‭ ‬M‭)‬.‭ Ide nasionalisme Turki pertama kali dicetuskan oleh Yusuf Akcura‭ (‬1876-1933‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Ide ini kemudian diperkuat oleh Zia Gokalp‭ (‬1875-1924‭ ‬M‭) ‬dengan menganggap bahasa sebagai dasar nasionalisme.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬gerakan pembaruan berada di bawah pimpinan Kemal Attaturk dan membawa kepada sekulerisme di Turki Modern.‭ Bersamaan dengan kesadaran pembaruan di Turki,‭ ‬pemikir-pemikir Islam India juga sadar akan kelemahan umat Islam.‭ ‬Maka muncullah pemikir India ternama seperti Syah Waliyullah‭ (‬1703-1762‭ ‬M‭) ‬dengan ide-idenya yang dipengaruhi oleh Sayyid Ahmad Syahid‭ (‬1752-1831‭ ‬M‭)‬.‭ ‬Pemikiran selanjutnya yang banyak mempengaruhi pembaruan di India adalah Sir Sayyid Ahmad Khan‭ (‬1817-1898‭ ‬M‭)‬.‭ Ide-ide pembaruan yang berkembang di Mesir juga masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20‭ ‬melalui majalah‭ ‬Al-Imam yang diterbitkan di Malaysia oleh Said Muhammad Agil,‭ ‬Syekh Muhammad al-Kalali,‭ ‬dan Syekh Taher Jalaluddin.‭ ‬Al-Imam mengandung ide-ide pembaruan yang terdapat dalam majalah‭ ‬Al-Manar,‭ ‬yang diterbitkan oleh Rasyid Ridla.‭ ‬Di Padang,‭ ‬pengaruh pemikiran pembaruan dapat dilihat dari penerbitan majalah‭ ‬Al-Munir pada‭ ‬1911‭ ‬M oleh H.‭ ‬Abdullah Ahmad,‭ ‬H.‭ ‬Abdul Karim Amrullah,‭ ‬dan H.‭ ‬Muhammad Taib. Pengaruh gagasan-gagasan modern makin nyata dengan didirikannya sekolah-sekolah Islam yang memasukkan ilmu pengetahuan Barat dalam kurikulumnya.‭ ‬Di Jakarta berdiri Jamiat Khair pada‭ ‬1901‭ ‬M.‭ ‬Kemudian,‭ ‬Syekh Ahmad Surkati mendiri kan sekolah Al-Irsyad dan menerbitkan majalah‭ ‬Al-Zahirah,‭ ‬yang menyia rkan ide-ide pembaruan.‭ Puncak dari gerakan pembaruan Islam di Indonesia adalah berdirinya Muham madiyah pada‭ ‬1912‭ ‬M.‭ ‬Didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan,‭ ‬Muhammadiyah menjadi organisasi modern Islam terbesar yang memiliki pengaruh luas di In donesia.‭ ‬Di Bandung,‭ ‬Ahmad Hassan mendirikan Persatuan Islam‭ (‬Persis‭) ‬pada‭ ‬1923.‭ ‬Muhammadiyah dan Persis lebih bergerak di bidang sosial dan pendidikan.‭ ‬Sementara dalam bidang politik,‭ ‬berdiri Sarekat Islam pada‭ ‬1912‭ ‬dengan Oemar Said Tjokroaminoto sebagai pemimpin utamanya. ‭ ‬Harun Nasution,‭ ‬Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya‭ (‬Jilid‭ ‬2‭)‬,‭ ‬h.‭ ‬109-110 ‭ Politik di Dunia Islam Kontemporer Selama abad ke-19‭ ‬dan awal abad ke-20,‭ ‬kekuatan Eropa memberi pengaruh besar pada tiga pusat kekuasaan di Timur Tengah:‭ ‬Mesir,‭ ‬Usmaniyah,‭ ‬dan Iran.‭ ‬Wilayah itu dibagi dalam bentuk negara mandat di tingkat regional.‭ ‬Dalam perkembangannya,‭ ‬Kerajaan Usmani kemudian dipecah menjadi enam negara,‭ ‬yaitu Turki,‭ ‬Syria,‭ ‬Lebanon,‭ ‬Palestina,‭ ‬Irak,‭ ‬dan Transyordania.‭ ‬Sementara Arab Saudi dan Yaman kemudian muncul menjadi entitas politik tersendiri.‭ ‬Pada masa antara dua Perang Dunia,‭ ‬Inggris dan Perancis mendominasi wilayah Timur Tengah.‭ ‬Inggris kembali menguasai Mesir pada‭ ‬1914.‭ ‬Oleh karena itu,‭ ‬gerakan utama politik Arab sesungguhnya ditujukan untuk memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan asing. Sejarah kontemporer Timur Tengah bermula ketika kemerdekaan diberikan kepada bangsa-bangsa di wilayah itu setelah Perang Dunia II.‭ ‬Berakhirnya dominasi Inggris dan Perancis diikuti dengan diperolehnya kemerdekaan negara-negara di daerah itu:‭ ‬Turki,‭ ‬Iran,‭ ‬Mesir,‭ ‬Irak,‭ ‬Transyordania,‭ ‬Syria,‭ ‬dan Lebanon.‭ ‬Sementara Arab Saudi memperoleh kemerdekaan penuh di bawah kekuasaan Ibnu Sa’ud yang membangun negaranya atas dasar ajaran kaum‭ ‬muwahhidun yang berasal dari Muhammad bin Abd al-Wahhab‭ (‬Wahabi‭)‬. Pada‭ ‬1952-1967‭ ‬dunia Arab diwarnai kepemimpinan Presiden Mesir Jamal Abdul Nasser.‭ ‬Sementara persoalan Palestina menjadi faktor yang menentukan corak perkembangan di negara-negara Timur Tengah.‭ ‬Selan itu,‭ ‬muncul pemimpin-pemimpin kuat lain di Timur Tengah.‭ ‬Pada‭ ‬1970,‭ ‬Hafiz al-Asad merebut kekuasaan di Syria,‭ ‬dan pada‭ ‬1971,‭ ‬Saddam Hussein merebut kekuasaaan di Irak.‭ Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perkembanagn politik di Timur Tengah.‭ ‬Pertama,‭ ‬pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah perang‭ ‬1967‭ ‬menyebabkan lahirnya nasionalisme Palestina dan terbentuknya orga nisasi-organisasi Palestina yang berjuang untuk mendirikan negara Palestina merde ka.‭ ‬Kedua,‭ ‬bangkitnya aktivisme politik yang berdasarkan Islam yang sesung guhnya bukan hal baru,‭ ‬tetapi muncul dengan kekuatan baru.‭ ‬Ideologi gerakan ini terutama berakar pada pemikiran tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimun,‭ ‬seperti Sayyid Qutb dan Said Hawwa. ‭ ‬Lihat Syafiq Mughni‭ [‬ed.‭]‬,‭ ‬An Anthology of Contemporary Middle Eastern History,‭ (‬Indonesia-Canada Islamic Higher Education Project,‭ ‬tt‭)‬. ‭ ‬Revolusi Iran pada‭ ‬1979‭ ‬memberi pengaruh luas pada dunia Islam.‭ ‬Keber hasilan revolusi itu memberi dorongan kepada umat Islam di mana saja yang kece wa dengan model pembangungan model Barat untuk menginginkan kembalinya institusi Islam yang menjamin lahirnya pemerintahan yang adil dan makmur.‭ ‬Yang terpenting,‭ ‬keberhasilan revolusi Iran menghancurkan dominasi Amerika Serikat di Teluk Persia. ‭ ‬Berbagai ketegangan mewarnai hubungan antar negara di Timur Tengah seba gai akibat dari perdamaian Mesir-Israel,‭ ‬perang Irak-Iran,‭ ‬invasi Irak atas Kuwait,‭ ‬persoalan Palestina,‭ ‬dan invasi Amerika Serikat atas Irak.‭ ‬Namun,‭ ‬satu-satunya persoalan paling pelik di Timur Tengah adalah konflik di Palestina,‭ ‬khusunya setelah berdirinya negara Israel pada‭ ‬1948,‭ ‬akibat kekalahan negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel.‭ ‬Hingga saat ini,‭ ‬ketegangan Israel-Palestina masih terus berlangsung. Kronologi Sejarah Islam Garis besar kronologi sejarah Islam akan diketengahkan dalam daftar berikut: 570‭ ‬M : Muhammad lahir di kota Mekkah,‭ ‬di bagian selatan jazirah Arab. 611-613‭ ‬M : Muhammad mendapatkan wahyu yang pertama melalui malaikat Jibril,‭ ‬yaitu surat al-Alaq ayat‭ ‬1-5,‭ ‬dan Surat al Muddatstsir‭ ‬1-7.‭ ‬Setelah mendapatkan wahyu tersebut,‭ ‬Muhammad mulai berdak wah. 622‭ ‬M : Muhammad beserta pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Yastrib‭ (‬sekarang Madinah‭)‬. 631‭ ‬M : Setelah hampir sembilan tahun hijrah,‭ ‬Muhammad kembali ke kota Mekkah dengan damai dan dapat menaklukkan kota Mek kah.‭ ‬Setahun sebelumnya,‭ ‬Muhammad dan penduduk Mekkah mengadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Hudai biyah. 632-661‭ ‬M : Muhammad wafat di Madinah.‭ ‬Dan,‭ ‬mulai saat itu mulailah Islam dipimpin oleh sahabat-sahabat Nabi yang dikenal dengan nama Khalifah Rasyidin.‭ ‬Mereka itu adalah Abu Bakar Siddik,‭ ‬Umar bin Khattab,‭ ‬Usman bin‭ ‘‬Affan,‭ ‬dan Ali bin Abi Thalib. 634‭ ‬M : Ekspansi kekuasaan Islam ke luar Arabia dan dapat menaklukkan al-Hirah,‭ ‬Irak,‭ ‬dan Syria dibawah Jenderal Khalid al-Walid yang ditunjuk Khalifah Abu Bakar. 635‭ ‬M : Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab,‭ ‬kekuasaan Islam semakin luas dengan menguasai Persia,‭ ‬Mesir,‭ ‬Palestina,‭ ‬Syria,‭ ‬Afrika Utara,‭ ‬dan Armenia.‭ 660-661‭ ‬M : Terjadi pertempuran antara Ali dan Muawiyah‭ (‬Gubernur Damaskus‭) ‬yang berujung pada peristiwa‭ ‬tahkim‭ (‬arbitrase‭) ‬dan berujung pada naiknya Muawiyah menjadi khalifah.‭ ‬Setahun sesudahnya,‭ ‬Muawiyah menumpas habis keturunan Ali,‭ ‬peristiwa ini dikenal dengan nama Peristiwa Karbala. 661-743‭ ‬M : Dinasti Bani Umayyah berkuasa dan pemerintahannya bersifat monarki‭ (‬kerajaan turun-temurun‭)‬,‭ ‬meski istilah khalifah masih tetap digunakan. 685-705‭ ‬M : Khalifah Abdul Malik bin Marwan mengarabkan administrasi pemerintahan dengan mengubah bahasa administrasi negara dari bahasa Yunani dan Pahlawi ke bahasa Arab.‭ ‬Serta dibuatnya mata uang yang berlaku di seluruh daerah yang dikuasai Islam. 705-715‭ ‬M : Al-Walid bin Abdul Malik menaklukkan Spanyol dan India,‭ ‬juga merupakan orang pertama yang menaklukkan Transoxania.‭ ‬Tiga pahlawan Islam yang paling berjasa dalam proses penaklukan Spanyol ini adalah:‭ ‬Tharif bin Malik,‭ ‬Thariq bin Ziyad,‭ ‬dan Musa bin Nushair. 717-720‭ ‬M : Umar bin Abdul Aziz mendamaikan kaum Syi’ah dan Khawarij. 724-750‭ ‬M : Yazid bin Abdul Malik menggantikan Umar bin Abdul Aziz.‭ ‬Namun,‭ ‬kehidupannya yang mewah dan ketakpeduliannya terhadap rakyat,‭ ‬menjadikan keadaan yang awalnya damai menjadi kacau.‭ ‬Keadaan ini berlanjut ke masa pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik.‭ ‬Bahkan pada saat itu,‭ ‬muncul satu kekuatan baru dari kalangan Bani Hasyim dan mampu menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah pada tahun‭ ‬750‭ ‬M.‭ ‬Marwan II,‭ ‬khalifah terakhir Bani Umayyah ditangkap dan dibunuh di Mesir. 755-1492‭ ‬M : Keturunan Bani Umayyah yang bernama Abdurrahman al Dakhil,‭ ‬keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos,‭ ‬mendirikan dinasti Bani Umayyah di Spanyol.‭ ‬Kekuasaan Islam di Spanyol berakhir dikalahkan kerajaan Kristen. 750-1258‭ ‬M : Kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad‭ (‬sekarang ibu kota Irak‭)‬. 775-785‭ ‬M : Pada masa al-Mahdi,‭ ‬perekonomian mulai meningkat,‭ ‬terutama di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan.‭ ‬Pada masanya,‭ ‬Bashrah menjadi pelabuhan yang penting. 786-809‭ ‬M : Khalifah Harun al-Rasyid‭ ‬memerintah.‭ ‬Ia banyak memanfaatkan kekayaan kerajaan untuk keperluan sosial.‭ ‬Di samping itu,‭ ‬pendidikan,‭ ‬ilmu pengetahuan,‭ ‬kebudayaan,‭ ‬serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.‭ 813-833‭ ‬M : Al-Ma’mun,‭ ‬pengganti al-Rasyid,‭ ‬dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada filsafat.‭ ‬Di bawah pemerintahannya,‭ ‬penerjemahan buku-buku asing digalakkan. 833-842‭ ‬M : Pada masa al-Mu’tashim,‭ ‬pengaruh Turki mulai masuk ke dalam istana.‭ ‬Ini berlanjut pada masa pemerintahan al-Watsiq,‭ ‬Al-Muta wakkil,‭ ‬serta pada masa al-Musta’shim‭ (‬1242-1256‭ ‬M‭)‬,‭ ‬penguasa Dinasti Abbasiyah yang terakhir. 1000-1250‭ ‬M : Masa disintegrasi di mana daerah-daerah kekuasaan Islam‭ ‬mele paskan diri membentuk dinasti-dinasti kecil.‭ ‬Penyebabnya adalah tentara pengawal Turki berhasil mengambil kendali pemerintahan dan terjadi perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan. 1300‭ ‬M : Kerajaan Usmani berdiri,‭ ‬dan pendirinya Usman dikenal dengan nama Usman I. 1389-1402‭ ‬M : Sultan Bayazid II berkuasa.‭ ‬Ia memperluas daerah kekuasaan Kera jaan Usmani di Eropa dengan menaklukkan sebagian dari Yunani dan daerah-daerah di Eropa Timur sampai ke perbatasan Honga ria Salonika. 1453-1566‭ ‬M : Muhammad II berhasil mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel dengan menduduki Istambul.‭ ‬Pada masa Sultan Salim I perhatian diarahkan ke timur dengan menaklukkan Persia,‭ ‬Syria,‭ ‬dan Dinasti Mamalik di Mesir.‭ ‬Pada masa Sulaiman al-Qanu ni,‭ ‬kekuasaan Turki Usmani sudah mencapai Asia Kecil,‭ ‬Armenia,‭ ‬Irak,‭ ‬Syria,‭ ‬Hijaz,‭ ‬Mesir,‭ ‬Yunani,‭ ‬Hongaria,‭ ‬dan Rumania di Eropa. 1501‭ ‬M : Dinasti Safawi berdiri di Persia.‭ ‬Raja pertamanya adalah Ismail I. 1588-1628‭ ‬M : Di bawah pemerintahan Abbas I,‭ ‬kerajaan Safawi mendapatkan puncak kejayaannya.‭ ‬Secara politik,‭ ‬ia berhasil menguasai kemelut di dalam negeri.‭ ‬Bahkan,‭ ‬ia pun dapat merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah direbut kerajaan lain,‭ ‬termasuk dari kerajaan Turki Usmani.‭ ‬Pembangunan fisik dan seni turut diperhatikan.‭ ‬Di Isfahan‭ (‬ibu kota kerajaan Safawi‭) ‬dibangun sekolah,‭ ‬rumah sakit,‭ ‬jembatan raksasa di atas Zende Rud,‭ ‬dan Istana Chili Sutun. 1750‭ ‬M : Muncul gerakan Wahabiyah di Saudi Arabia yang dilancarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. 1798-1801‭ ‬M : Napoleon menduduki Mesir. 1722-1925‭ ‬M : Dinasti Safawi ditaklukkan dan berpindah-pindah kekuasaan,‭ ‬sam pai akhirnya diperintah oleh Dinasti Qajar. 1922‭ ‬M : Mesir secara resmi memperoleh kemerdekaan dari Inggris.‭ 1924‭ ‬M : Kekhalifahan Turki Usmani dihahupskan digantikan dengan Republik Turki. 1930‭ ‬M : Berdiri Liga Muslim di India. 1932‭ ‬M : Irak merdeka secara resmi. 1945‭ ‬M : Indonesia memperoklamasikan kemerdekaannya dari Belanda. 1946‭ ‬M : Syria,‭ ‬Yordania,‭ ‬dan Libanon. 1947‭ ‬M : Pakistan memperoleh kemerdekaannya dari Inggris. 1948‭ ‬M : Negara Israel terbentuk di Timur Tengah akibat kekalahan negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel. 1951‭ ‬M : Libia merdeka dari Perancis. 1956‭ ‬M : Sudan dan Marokko memperoleh kemerdekaannya dari Perancis. 1957‭ ‬M : Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris. 1962‭ ‬M : Aljazair secara resmi merdeka dari Perancis. 1967‭ ‬M : Perang Arab-Israel II,‭ ‬yang dimenangkan oleh Israel. 1979‭ ‬M : Revolusi Iran menggulingkan Syah Reza Pahlevi yang didukung Amerika Serikat. 1979‭ ‬M : Invasi Uni Soviet ke Afganistan. 1984‭ ‬M : Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaannya. 1980-1988‭ ‬M : Perang Teluk I antara Irak melawan Iran. 1991‭ ‬M : Perang Teluk II antara Irak-Kuwait 1992‭ ‬M : Uzbekistan,‭ ‬Turkmenia,‭ ‬Kirghistan,‭ ‬Kazakhstan,‭ ‬Tajikistan,‭ ‬dan Azerbaijan memerdekakan diri setelah pecahnya Uni Soviet. 1992‭ ‬M : Bosnia memerdekakan diri dari Yugoslavia. 2001‭ ‬M : Invasi Amerika Serikat ke Afganistan memburu Osama bin Laden,‭ ‬pemimpin Al-Qaeda yang dituduh mendalangi serangan terhadap menara kembar WTC,‭ ‬New York pada tanggal‭ ‬11‭ ‬September‭ ‬2001. 2003‭ ‬M : Invasi Amerika Serikat ke Irak menggulingkan Saddam Hussein. Daftar Pustaka Marshall G.‭ ‬S.‭ ‬Hodgson,‭ ‬The Venture of Islam:‭ ‬Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia,‭ ‬Buku Pertama:‭ Masa Klasik Islam,‭ ‬Jakarta:‭ ‬Paramadina,‭ ‬2002. Nashr Hamid Abu Zayd,‭ ‬ Mafhum al-‭ ‬Nash:‭ ‬Dirasat fi al-‭ ‬Ulum al-‭ ‬Qur’an‭ ( ‬Beirut:‭ ‬al-‭ ‬markaz al-‭ ‬Tsaqafi al-‭ Taufik Abdullah dkk.,‭ (‬eds.‭)‬,‭ ‬Ensiklopedi Tematis Dunia Islam:‭ ‬Pemikiran dan Peradaban,‭ ‬Jakarta:‭ ‬PT Ichtiar‭ Baru Van Hoeve,‭ ‬2002‭)‬.‭ Murodi,‭ ‬ Dakwah Islam dan Tantangan Masyarakat Quraisy:‭ ‬Kajian Sejarah Dakwah Pada Masa Rasulullah‭ Saw.‭ ‬ Jakarta:‭ ‬Kencana Prenada Media Group:‭ ‬2013,.‭ Shafiyurrahman al-Mubarakfury,‭ ‬Sejarah Hidup Muhammad Saw.‭ ‬Jakarta:‭ ‬Robbani Press,‭ ‬2008. M.‭ ‬Quraish Shihab,‭ ‬ Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw Dakam Sorotan al-Qur’an dan al-Hadits,‭ ‬ Jakarta:‭ ‬Lentera Hati:‭ ‬2011. Harun Nasution,‭ ‬Islam‭ ‬Ditinjau dari Berbagai Aspeknya J.‭ ‬I.‭ ‬Jakarta:‭ ‬UI Press,‭ ‬1985.‭ Samsul Munir Amin,‭ ‬ Sejarah Peradaban Islam,‭ ‬(Jakarta:‭ ‬AMZAH,‭ ‬2009.‭ Badri‭ ‬Yatim,‭ ‬Sejarah Peradaban islam,‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Rajawali,‭ ‬1993‭) Mustafa Murad,‭ ‬ Kisah Hidup Abu bakar al-Shiddiq.‭ ( ‬Jakarta:‭ ‬Zaman,‭ ‬2012‭)‬,‭ Dedi Supriyadi,‭ ‬ Sejarah Peradaban Islam,‭ ‬( Bandung:Pustaka Setia,2008‭)‬,. Murodi,‭ ‬ Rekonsiliasi Politik Umat Islam.‭ ‬Tinjauan Historis Peristiwa‭ ‘‬Am al-Jama’ah.‭ ‬ ( Jakarta:‭ ‬Kencana‭ Prenada Media Group,‭ ‬2013‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬57-75.‭ Syed Mahmudunnasr,‭ ‬ Islam Konsepsi dan Sejarahnya,‭ ‬ Bandung:‭ ‬Remaja Rosda Karya,‭ ‬199. Hassan Ibrahim Hassan,‭ ‬ Sejarah dan Kebudayaan Islam,‭ ‬Yogyakarta:‭ ‬Kota Lembang,‭ ‬1989‭)‬,‭ ‬hlm.‭ ‬91. Syalabi,‭ ‬ Sejarah dan Kebudayaan islam,‭ ‬J.2.‭ ‬ Jakarta:‭ ‬Pustaka al-Husna,‭ ‬1983.‭ Carl Brkkelmann,‭ ‬ History of‭ ‬The Islamic Peoples,‭ ‬ London:‭ ‬Routlagde‭& ‬Kegan Paul Ltd,‭ ‬1949‭ S.I.‭ ‬Poeradiasastra,‭ ‬ Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan Islam,‭ ‬ Jakarta:‭ ‬Girimukti Pasaka:‭ ‬1978‭ Omar Amin Hoesin,‭ ‬ Kultur Islam,‭ ‬ Jakarta:‭ ‬Bulan Bintang,‭ ‬1981 Goerge Zaydan,‭ ‬ History of Islamic Civilization,‭ ‬New Delhi,‭ ‬Kitab Bhavan,‭ ‬1978‭)‬.‭ P.M.‭ ‬Holt,‭ ‬etall,‭ (‬ed‭)‬,‭ ‬ The Cambridge History of Islam,‭ ‬Vol.‭ ‬I.‭ ‬ London:‭ ‬Cambridge University Press,‭ ‬1970‭ Syalabi,‭ ‬ Mausu’at al-Tarikh al-Islam,‭ ‬J.V.‭ ‬Cairo:‭ ‬Maktabah al-ahhat al-Mishriyyah,‭ ‬1972.‭ SM.‭ ‬Ikram,‭ ‬ Muslim Civilization in India,‭ ‬ New York:‭ ‬Columbia University Press,‭ ‬1965 Cyril Classie,‭ ‬The Concise Encyclopaedia of Islam,‭ ‬ London:‭ ‬Stacey Inte.‭ ‬1989.‭ WH.‭ ‬Moreland,‭ ‬ “The Mughal Empire‭ ‬to the Death of Aurangzeb‭”‬,‭ ‬ dalam‭ ‬ Houstma‭ (‬ed‭)‬.‭ ‬First‭ Encyclopaedia of Islam,‭ ‬Leiden:‭ ‬E.J.‭ ‬Brill,‭ ‬1987. Nurcholish Madjid‭ (‬ed.‭)‬,‭ ‬Khazanah Intelektual Islam,‭ ‬Jakarta:‭ ‬Bulan Bintang,‭ ‬1984. Deliar Noer,‭ ‬Gerakan Moderen Islam di Indonesia‭ ‬1900-1942,‭ (‬Jakarta:‭ ‬LP3ES,‭ ‬1980‭) Jajat Burhanudin,‭ “‬Islamic Knowledge,‭ ‬Authority and Political Power:‭ ‬The Ulama in Colonial Indonesia,‭” ‬disertasi Ph.D,‭ (‬Leiden:‭ ‬Universiteit Leiden,‭ ‬1997‭)‬. Komaruddin Hidayat,‭ ‬dan Gaus AF,‭ ‬Ahmad,‭ ‬Menjadi Indonesia:‭ ‬13‭ ‬Abad Eksistensi Islam di Bumi Nusantara,‭ ‬Jakarta:‭ ‬Mizan,‭ ‬2006‭)‬. L.‭ ‬Stoddard,‭ ‬Dunia Baru Islam,‭ (‬Jakarta:‭ ‬Menteri Koordinator Kesejahteraan RI,‭ ‬1966‭)‬. 51