1
Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Meningkatkan Penjualan
dan Brand Awareness
Hazel Alberta1, Lina Sinatra Wijaya2
1, 2
Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
1602017002@student.uksw.edu 1; 2lina.sinatra@uksw.edu
Article
Information
Submitted :
June 3rd, 2021
Revised :
July 30th, 2021
Published:
Sept 29th, 2021
Abstract
As the population growth in Indonesia increases, the demand for food and beverage needs also
increases. This causes the food and beverage sector in Indonesia to experience progress, one of
which is in the wheat flour-based food industry sector, namely donuts. The purpose of this study was
to determine an integrated marketing communication strategy to increase sales and brand
awareness. The research method used is descriptive qualitative by conducting interviews, as well as
field observations and documentation which will later be described in detail as the results of this
study. The results of this study are that the marketing method through digital media is the method
that has the most impact on increasing sales and brand awareness, but besides that, the traditional
sales promotion mix is still very influential in increasing sales in companies engaged in the food and
beverage sector.
Keywords : Intergrated Marketing Communication; Sales; Brand Awareness
Abstrak
Seiring meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, permintaan kebutuhan food
and beverage pun juga ikut meningkat. Hal ini menyebabkan sektor food and beverage di Indonesia
mengalami kemajuan,salah satunya pada sektor industri makanan berbahan dasar tepung terigu
yaitu donat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
terpadu untuk meningkatkan penjualan dan brand awareness. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan teknik wawancara kepada narasumber serta observasi
lapangan dan dokumentasi yang nantinya akan di deskripsikan secara rinci menjadi hasil dari
penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah metode pemasaran melalui media digital merupakan
metode yang paling berimbas pada peningkatan penjualan dan brand awareness, namun disamping
itu bauran pemasaran tradisional sales promotion juga masih sangat berpengaruh pada peningkatan
penjualan di perusahaan yang bergerak pada sektor food and beverage.
Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran Terpadu; Penjualan; Brand Awareness
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
2
INTRODUCTION
Produk makanan ringan yang menunjukan kesuksesan dalam merebut pangsa pasar di Indonesia saat
ini, salah satunya adalah produk makanan ringan donat. Seperti yang dilansir oleh infopeluangusaha1, donat
merupakan makanan ringan yang banyak difavoritkan masyarakat Indonesia sebagai pelengkap saat berkumpul
bersama orang terkasih. Di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa gerai-gerai donat yang sudah berdiri
sejak lama seperti Dunkin Donuts, J.co, Country Styles Donut, Krispy Kreme dan bahkan donut produksi lokal.
Persaingan semakin ketat dilakukan oleh gerai-gerai donat di Indonesia untuk memasarkan produknya.
Pemasaran menjadi bagian yang sangat penting bagi gerai-gerai donat ini untuk tetap dapat bertahan ditengah
persaingan yang ada, strategi khususpun harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya. Berbagai strategi komunikasipun dilakukan untuk meningkatkan penjualan
dan kesadaran merek. Menurut Kotler dan Keller (2016) komunikasi pemasaran ialah sebuah sarana dimana
pelaku usaha berusahan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang dijual, saat ini komunikasi pemasaran lebih dikenal
dengan komunikasi pemasaran terpadu. Hal ini juga dilakukan oleh salah satu toko/gerai donut nomor satu dari
Jepang di Indonesia. Pada penelitian ini nama perusahaan yang bersangkutan serta hal hal yang berhubungan
dengan nama perusahaan tidak akan disebutkan dalam artikel ini. Semua hal yang menyangkut nama
perusahaaan akan disebutkan dengan istilah toko X maupun perusahaan X karena permintaan dari perusahaan
serta terkait MoU dengan perusahaan.
Toko.X Indonesia merupakan master franchise dari Jepang yang saat ini dipegang oleh PT.X. Dalam
melakukan pemasarannya, Toko.X lebih banyak menggunakan media baru sebagai sarana promosi, ditambah
fenomena Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk mengadakan strategi marketing seperti event dan kegiatan
lainnya yang memacu keramaian. Pemanfaatan media baru ini berfungsi agar informasi mengenai produk dari
toko X dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen tanpa harus melakukan kegiatan tatap muka.
Walaupun jarang menggunakan iklan berbayar dalam melakukan strategi pemasarannya, brand awareness
Toko X sudah terbentuk dalam benak masyarakat. Tak heran, dari data yang diambil dari official Instagram Toko
X, saat ini Toko X Indonesia memiliki pengikut pada akun sosial media Instagram sampai lebih dari 19,4 ribu
pengikut pada Mei 2021 dengan rata-rata 1000-2000 penonton pada setiap unggahan videonya. Penelitian ini
bertujuan untuk memfokuskan bagaimana analisa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Toko X dan
melihat strategi apa yang paling efektif dalam usaha meningkatkan dan mempertahankan penjualan dan brand
awareness.
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan pengembangan penelitian ini yang memiliki relevansi
dengan analisa penggunaan strategi komunikasi pemasaran terpadu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ellissa
Indriani (2017) dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk Meningkatkan Ekuitas Merek
Solopos” ingin mencari penjelasan mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Solopos
dengan tujuan untuk mengingatkan ekuitas mereknya, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan bauran komunikasi
pemasaran, yang relevan dengan kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan ekuitas merek. Solopos
menggunakan strategi pemasaran terpadu yang memanfaatkan elemen elemen bauran pemasaran seperti iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat , event marketing, word of mouth, dan online marketing dalam
mencapai ekuitas merek.
1
Infopeluangusaha. (2016). Aneka Jenis Bisnis Kue Donat Yang Diminati. Diakses dari http://www.infopeluangusaha.org
pada tanggal 5 September 2020 pada pukul 19.50 WIB.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
3
Penelitian lain yang menjadi acuan yaitu penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Kirana
Prima Rahadi (2017) dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu”(Studi Deskriptif Kualitatif
mengenai aktivitas komunikasi pemasaran terpadu Gulo Jowo di kota Solo). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kafe Gulo Jowo menggunakan berbagai macam strategi kegiatan promosi seperti
pemanfaatan aplikasi delivery online, promosi penjualan dengan pemberian promo dan juga voucher, penjualan
personal dilakukan dengan mengikuti kegiatan bazar makanan, dan juga hubungan masyarakat yang dilakukan
dengan aktif menjadi sponsor event musik di kota Solo, dan peliputan beberapa stasiun televisi nasional. Pada
beberapa penelitian terdahulu diatas memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu penggunaan strategi
komunikasi pemasaran terpadu (Intergrated Marketing Communication). Penelitian ini akan lebih berfokus pada
analisa mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu yang telah dijalankan oleh toko.X ,sehingga sampai
saat ini dapat mempertahankan brand awareness dan penjualannya.
Menurut Terence A., Shimp dalam Shalicha (2017) Komunikasi pemasaran terpadu (Promotional mix)
merupakan gabungan dari berbagai jenis alat promosi yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mencapai
tujuan yang maksimal. Awalnya bauran promosi tradisional terdiri dari 6 alat pemasaran meliputi direct
marketing, sales promotion, public relations, personal selling, advertising dan events & Sponsorship. Namun
dengan perkembangan teknologi dan maraknya media sosial banyak perusahaan yang menyadari tentang
kebutuhan internet, maka terdapat beberapa jenis alat promosi lain untuk mencapai komunikasi pemasaran yang
lebih efektif seperti social media marketing, mobile marketing dan interactive marketing. Adapun komunikasi
pemasaran terpadu menurut Kotler & Keller (2012) saat ini meliputi :
1.
Advertising
Kegiatan periklanan adalah kegiatan yang meliputi segala bentuk iklan yang digunakan untuk
mempromosikan produk-produk kepada orang banyak.
2.
Direct Marketing
Direct marketing merupakan salah satu fungsi komunikasi pemasaran terpadu yang berkaitan dengan
tujuan mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus,
garansi, dan diskon.
3.
Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambahan yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons atau memancing keinginan dari customer.
4.
Publicity/ Public Relations
PR dalam konsepsi komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah tugas yang tidak ringan, karena PR
tidak hanya bertugas menjaga keadaan tentang opini publik saja, tetapi juga bertugas mengurus
corporate brand dan menjaga reputasinya.
5.
Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan tentang apa saja ciri
dari produk yang dijual.
6.
Events dan sponsorship
Events dan Sponsorship merupakan kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang
untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
7.
Interactive/ Internet Marketing
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada hal tentang bagaimana kemampuan berkomunikasi
suatu perusahaan dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait
dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
4
8.
9.
Social Media Marketing
Social media marketing adalah sebuah proses yang mendorong individu untuk melakukan promosi
melalui situs web, produk, atau layanan mereka melalui saluran sosial online dan untuk berkomunikasi
dengan memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk
melakukan pemasaran daripada melalui saluran periklanan tradisional (Weinberg, 2011).
Mobile Marketing
Mobile berasal dari bahasa Inggris yang berarti berpindah atau perpindahan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Pada konsep ini, mobile dapat diartikan sebagai sebagai aplikasi yang dapat digunakan
dimanapun dan kapanpun menggunakan perangkat mobile seperti handphone atau smartphone.
Brand Awareness
Brand awareness memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan yang paling rendah (tidak menyadari brand) sampai
tingkatan yang paling tinggi yaitu Top of Mind (Wasil, 2017), yang bisa digambarkan dalam sebuah piramida.
Piramida brand awareness dari rendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Piramida Brand Awareness
(Durianto, Darmadi, 2004)
METHODS
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif
yang mencakup wawancara, observasi, dan analisis data. Menurut Sugiyono (2017), penelitian
kualitatif adalah mekanisme kerja penelitian yang berpedoman penilaian subjektif nonstatistik atau
nonmatematis, dimana ukuran nilai yang digunakan dalam penelitian ini bukanlah angka-angka skor,
melainkan kategorisasi nilai atau kualitasnya. Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam
penelitian ini yaitu strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan Toko X untuk meningkatkan
penjualan dan brand awareness nya, Maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
mendeskripsikan data yang diperoleh sebagai hasil suatu penelitian. Metode ini di pakai dengan tujuan
mendapatkan informasi serinci-rincinya dalam bentuk data deskriptif yang berupa informasi dalam
bentuk kalimat, tulisan maupun dokumen yang diperoleh dari sumber yang diteliti dan kondisi yang ada
di lapangan.
Narasumber yang dipilih untuk penelitian ini antara lain manager marketing toko X, manager
operasional area Semarang, karyawan toko X, dan konsumen toko X. Manager Marketing merupakan
key person dari penelitian ini karena memiliki peran penting dalam menjalankan pemasaran Toko X.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
5
Pada penelitian ini konsumen sebagai subjek yang memiliki pandangan terhadap toko X, maka dari itu
diambil 10 sample konsumen toko X cabang Semarang yang akan dipilih secara sampling sebagai
narasumber.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang meliputi pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini digunakan trianggulasi sumber untuk
menguji validitas data yaitu hasil wawancara penelitian dengan narasumber dan dokumen-dokumen
terkait yang diperlukan dalam penelitian ini.
RESULT AND DISCUSSION
Dari wawancara yang dilakukan lakukan selama dua minggu pada pertengahan bulan Januari
hingga akhir bulan Januari 2021 terhadap 10 orang responden yang merupakan konsumen Toko X
Semarang yang memberikan gambaran mengenai berbagai faktor yang dapat dijadikan bahan dalam
penelitian ini dengan didukung oleh keterangan dari pihak internal yaitu Manager Marketing, Manager
Operasional, Shop Leader dan juga Crew, serta melalui tahap observasi dan dokumentasi.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para responden terdapat indikasi-indikasi yang
dapat dijadikan acuan bahwa adanya peningkatan Brand Awareness responden terhadap Toko X
Semarang, dan peningkatan penjualan Toko X Semarang yang disebabkan oleh beberapa bauran
komunikasi yang telah dilaksanakan.
Advertising
Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Toko X meliputi pemasangan spanduk, iklan di radio dan
melakukan establishment dengan sarana bermain anak-anak. Seperti yang dikatakan oleh manager
marketing Toko X, Bapak Haidar Asshidiqie berikut ini:
“Itu Trax.F.M radionya. Kalau yang di Semarang itu kita juga pernah pasang spanduk besar,
umbul-umbul gitu di Jalan Pemuda ya selama dua minggu , dan itu memang bayar ya. Kalau
spanduk itu biasa kita lakukan di event-event special, contoh kaya pembukaan outlet baru gitu.
Terus sekarang kalo beriklan ya lebih kena langsung kalo pakai yang online, yang konvensional
sekarang engagementnya turun. “(Haidar Asidique, wawancara 14 Januari 2021).
Toko X menggunakan spanduk dan radio untuk menyebarkan informasi dan berkomunikasi
kepada masyarakat Semarang, karena dengan memberikan informasi kepada konsumen akan
menambah nilai dari suatu barang/produk sesuai dengan fungsi iklan (Swastha B, 2002).
Pemasangan media beriklan spanduk atau banner dapat meningkatkan penjualan dan brand
awareness Toko X Semarang, karena dengan memasang media beriklan tersebut dapat berpengaruh
pada peningkatan penggunaan produk dan menguatkan citra produk dalam ingatan konsumen
(Rahmawati, 2013). Hal ini juga di sebutkan oleh salah satu crew Toko X Semarang yang
mengatakan:
“…Terus banner di depan toko itu sangat berpengaruh ya, mau pejalan kaki maupun
pengendara bisa liat dan bannernya gede kan, Karena yang dateng itu rata-rata udah
langsung nyebutin “ Mas, mau promo yang kaya didepan itu” atau “ Mas, itu promo yang
didepan masih berlaku gak?” gitu.” (Gustiana Saputra, wawancara 17 Januari 2021)
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
6
Dari statement di atas terlihat bahwa konsumen yang semulanya tidak mengetahui, mengalami
perubahan sikap dan perilaku untuk melakukan keputusan pembelian produk toko X di outlet toko X
Semarang. Pemasangan spanduk atau banner merupakan kegiatan periklanan yang paling dapat
meningkatkan penjualan dan brand awareness di Toko X Semarang dibandingkan dengan radio dan
establishment dengan sarana bermain anak, karena pemasangan media iklan seperti spanduk dan
banner ini dapat mencapai tujuan dari beriklan yaitu menimbulkan perubahan perilaku konsumen yang
mengarah kepada keputusan pembelian.
Direct Marketing
Bentuk direct marketing yang dilakukan oleh toko X yaitu face to face selling yang di lakukan oleh crew
toko X Semarang. Menurut data dari manager marketing Toko X Indonesia, sebelum terjun ke
lapangan untuk melayani konsumen terlebih dahulu crew menjalani training dimana akan di berikan
standard operating procedure dalam melayani konsumen. Selain itu, crew juga bertugas untuk
melakukan penawaran produk dan mensosialiasikan promo-promo yang sedang berlangsung kepada
konsumen, seperti yang di katakan Bapak Danny Soedibyo selaku manager operasional Toko X
Semarang, berikut ini:
“Kalo dari crewnya kita sih, kita berikan training dimana dia tu harus melayani konsumen
dengan baik, melakukan penawaran. Saat ini pasti menjaga protokol kesehatan,
menyiapkan desinfektan di service area dan sitting area.”( Danny Soedibyo, wawancara 22
Januari 2021)
Dari pernyataan di atas dapat di lihat, sebelum seorang crew Toko X diturunkan ke lapangan, terlebih
dulu di berikan pelatihan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitasnya sebagai karyawan nanti
(Y. K. H. & S. Wahyuni, 2016). Pelatihan yang dilakukan meliputi face to face selling dimana crew akan
dibekali upaya untuk melakukan pendekatan kepada konsumen dalam mempengaruhi keputusan
pembeliannya (Wahyuni & Widaningsi, 2017).
Tak heran, konsumen merasa puas dengan pelayanan Toko X karena Direct Marketing (Face to face
selling) yang dilakukan oleh crew Toko X Semarang membuka kesempatan pihak toko X untuk
melakukan presentasi secara langsung dengan target yang prospektif, sehingga target bisa
berinteraksi secara langsung untuk menanyakan secara mendalam tentang produk Toko X
(Yudhiartika & Haryanto, 2012).
Sales Promotion
Promosi penjualan dilakukan Toko X semenarik mungkin agar dapat menarik konsumen, beberapa
bentuk promosi penjualan yang ditawarkan Toko X Semarang antara lain promo Buy 1 Get 1 free,
Paket Donat Minum 25K, Free Tester, pemberian voucher dan promo perayaan hari besar tertentu
seperti Hari Kemerdekaan, Imlek, Ramadhan dan Natal. Pembuatan program promo seperti ini
dilakukan rutin setiap bulannya.
Dari data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan crew Toko X Semarang, faktor utama yang
menjadi acuan peningkatan penjualan produk Toko X Semarang adalah di adakannya berbagai
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
7
promosi penjualan. Pada pelaksanaannya bentuk promosi penjualan Buy 1 get 1 Free merupakan
bentuk promosi penjualan yang paling dapat meningkatkan penjualan produk, karena paket promo ini
merupakan transaksi yang paling banyak terjual.
Dari data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan 10 responden, 9 di antaranya melakukan
pembelian produk toko X karena tergiur dengan promo yang ditawarkan. Di lihat dari banyaknya
konsumen yang melakukan pembelian setelah mengetahui promo ini, sales promotion seperti ini dapat
digunakan sebagai salah satu fokus strategi promosi karena dapat membuat konsumen melakukan
pembelian (buy) atau melakukan pembelian kembali (rebuy) (Hedynata & Radianto, 2016).
Setelah melakukan kegiatan promosi penjualan, Toko X akan melakukan evaluasi dengan melihat hasil
pencapaian selama promosi penjualan dilaksanakan. Hal ini dinyatakan oleh Manager Marketing Toko
X Indonesia Bapak Haidar, berikut ini:
“Ada pasti, dari kami kan marketing itu mulai dari survey, planning, eksekusi sampai evaluasi. Lalu kita
juga evaluasi bahkan perminggu, tergantung target promo kan berbeda-beda… “(Haidar Asidique,
wawancara 14 Januari 2021)
Evaluasi program yang telah dilakukan Toko X dapat dikatakan sudah dilakukan dengan baik, karena
pada setiap sistem kasir pada masing-masing outlet memiliki panel menu seperti jenis promo, jenis
kelamin pelanggan, rentang umur pelanggan dan metode pembayaran yang dilakukan. Dari sistem
POS (Point Of Sales) kasir inilah tim marketing toko X dapat menganalisa pencapaian dari sebuah
promosi penjualan. Karena hal inilah evaluasi program yang telah dilakukan Toko X dikatakan baik
karena dalam melakukan evaluasinya Toko X sudah memanfaatkan standar pengukuran yang baku
sebagai pedoman evaluasinya (Reza, 2016).
Public Relations
.
Membangun relasi dengan publik juga dilakukan oleh toko X, salah satunya hubungan dengan
media (Media Relations), hal ini juga diterangkan oleh manager marketing Toko X, berikut ini:
“…Waktu kita sertifikasi halal ya, itu kita undang pers, lalu launching besar donat
karakter itu kita juga undang pers , biasanya kasih pers release, makan dan transport
…” (Haidar Asidique, wawancara 14 Januari 2021)
Dari statement tersebut terlihat bahwa Toko X menjalin relasi baik dengan beberapa media dan
melibatkan pers dalam acara- acara penting tersebut dimana hal ini dimanfaatkan sebagai publisitas
untuk membangun branding image. Selain itu untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan, dalam
menangani keluhan toko X melakukan penangan langsung ke konsumen yang bersangkutan. Hal ini
juga dikatakan oleh Manager Operasional Toko X Semarang, Bapak Danny :
“…menghubungi konsumen itu sebagai bentuk tanggung jawab dalam bentuk
permintaan maaf setelah kita menghubungi, memastikan keluhannya seperti apa
terus kita putuskan perbaikannya seperti apa dan juga kita langsung memberikan
compliment untuk mengurangi ketidakpuasan konsumen terhadap prodak kita, dan
tentunya setelah kita memberikan compliment, secara tidak langsung kita
menunjukan kepada konsumen nih kalo kita pun sudah memperbaiki kualitas produk,
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
8
lalu kita melakukan pemberian voucher promo agar konsumen tetap mau mencoba
kembali donut Toko X…” (Danny Soedibyo, wawancara 22 Januari 2021)
Keluhan pelanggan biasanya disampaikan konsumen melalui media komunikasi Toko X seperti
WhatsApp, Instagram dan email. Selanjutnya keluhan ini akan direspon oleh admin media sosial Toko
X dengan melakukan permintaan maaf dan penyesalan, yang kemudian akan di analisa dan
selanjutnya outlet yang bersangkutan akan langsung melakukan penanganan dengan memberikan
compliment secara langsung kepada konsumen yang bersangkutan.
Penanganan keluhan pelanggan telah dilaksanakan Toko X dengan baik karena Toko X sudah
menerapkan prosedur ILEAD (Identify, Listen, Empathy, Apologize, dan Develop Solution) karena Toko
X mulai menganalisa keluhan yang ada, mendengarkan keluhan yang ada, memberikan empati dan
meminta maaf secara langsung kepada pelanggan dan memberikan penyelesaian masalah sehingga
konsumen merasa diperdulikan ketika melakukan aspirasi (Rendrawan, 2020).
Personal Selling
Komunikasi pemasaran personal selling yang dilakukan Toko X yaitu dimana Toko X mengirimkan
pesan langsung kepada konsumen yang dilakukan melalui media WhatsApp dan SMS. Toko X
mengirimakan pesan langsung melalui chat yang berisi penawaran maupun promo kepada konsumen.
Toko X menyimpan dan mendata nomor konsumen yang sebelumnnya melakukan pembelian, lalu
sewaktu-waktu akan mengirimkan penawaran atau voucher melalui chat pada konsumen tersebut,
seperti yang diterima oleh salah satu responden yang peneliti wawancarai, berikut ini:
“ Pernah nerima satu kali di chat WA, dari PIK Avenue itu nawarin promo, “Pagi Kak
Elke ada promo baru nih, ada enam puluh ribu satu lusin free ongkir”…” (Elke
Melvinda, Wawancara 16 Januari 2021)
Gambar 2. Persentase Transaksi Delivery Toko X Semarang Febuari-April 2021
Sumber: Rekap Penjualan Toko X Semarang
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
9
Dari data yang didapatkan, dalam rentang waktu tiga bulan (Febuari, Maret dan April), transaksi
dengan metode pemesanan pada nomer WhatsApp outlet Toko X Semarang berada pada angka 12%
dari 100% transaksi yang dilakukan pada bulan febuari hingga april 2021, dibandingkan dengan jenis
transaksi lainnya seperti pembelian dine in, take away, grab food, Klik A Food, dan Shopee Food.
Tentunya angka persentase tersebut dapat dikatakan cukup besar dan berpengaruh pada kenaikan
penjualan Toko X Semarang. Maka dari itu pemanfaatan personal selling melalui pengiriman pesan
pribadi seperti ini dapat lebih membujuk konsumen dari pada alat-alat promosi lain karena penggunaan
personal selling seperti ini melibatkan komunikasi secara langsung dan dapat membangun kedekatan
dengan konsumen yang potensial Reza, 2016). Tak heran kegiatan personal selling ini mampu
meningkatkan penjualan Toko X, Semarang.
Dalam prakteknya, selain memasarkan produknya pada khayalak luas, Toko X juga melakukan usaha
personal selling melalui media email kepada pihak-pihak internal A Group (internal marketing) yang
merupakan induk perusahaan dari pada Toko X. Dimana email berisikan penawaran promo khusus
karyawan A Group, sehingga nantinya karyawan juga bisa ikut berpartisipasi dalam meningkatkan
efektivitas perusahaan dengan meningkatkan hubungan pasar internal.
Events & Sponsor
Jenis events yang kerap diikuti Toko X beberapa waktu lalu adalah bazar, beberapa bazar yang pernah
diikuti Toko X meliputi Japanese Fair, Ennichisai, Jogjapan Matsuri dan event di Universitas Indonesia.
Dimana Toko X membuka stand pada event-event tersebut sebagai upaya dalam memperkenalkan
Toko X kepada khalayak. Selain itu Toko X juga kerap menjadi sponsor pada beberapa acara antara
lain acara seminar, lomba les musik, event Koko-Cici 2019 dan Jakarta fashion week. Pemilihan eventevent tersebut dilandasi dengan audience event yang sesuai dengan segmentasi Toko X yaitu wanita,
ibu-ibu, keluarga dan anak-anak. Hal ini juga diterangkan oleh manager marketing Toko X bapak
Haidar , berikut ini:
“Kalau sponsor kita pernah ya, tapi banyak kalau seingat saya itu pernah jadi sponsor di
event Koko-Cici 2019, seminar-seminar, lalu kegiatan di sekolah-sekolah gitu, les musik,
itu sih paling. Kalau pertimbangannya itu kita lihat dari targetnya bagus apa enggak jadi
tergantung dari sasaran kita” (Haidar Asidique, wawancara 14 Januari 2021)
Dalam menjadi sponsor dalam suatu event Toko X memperhatikan target atau sasaran dari event
tersebut, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat (leverage) nilai dari brand Toko X sendiri
(Jenty & Setyanto, 2019).
Interactive/ Internet Marketing
Komunikasi Pemasaran lain yang digunakan Toko X adalah Interractive Marketing, pada bauran ini
konsumen terlibat langsung dan mendapatkan respon langsung dari Toko X. Beberapa jenis internet
marketing yang di manfaatkan toko X antara lain menyediakan pemesanan melalui website, e-mail
untuk kontak dan layanan pelanggan, pemesanan donat via delivery,pembuatan video interaktif
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
10
mengenai pembukaan gerai baru, video animasi mengenai toko X dan launching produk baru yang
dipasang pada layar LED di masing-masing gerai Toko X dan di unggah juga ke media sosial Toko X.
Gambar 3. Website mengenai Informasi Toko X
Sumber: Profile Instagram Toko X
Konsumen juga dapat dengan mudah memilih metode pemesanan produk Toko X melalui link website
yang dapat ditemukan pada profile media sosial Toko X seperti gambar di atas.
Salah satu responden penelitian ini juga ikut merasakan manfaat dari pada internet marketing yang
dijalankan toko X yaitu delivery toko X via WhatsApp, yang Ia terangkan pada statement berikut ini :
“Delivery itu yang kontaknya di WhastApp, aku dapet informasinya dari Instagram, itu
kayak Aku kepengen toko X terus buka IG aja iseng gitu. Kan ada yang ditaro highlight
kalo ga salah, terus liat kontaknya yang di Semarang itu, terus kalo di Jakarta juga
pernah pesen yang di PIK Avenue.” (Elke, wawancara 16 Januari 2021)
Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan Internet Marketing pada masa ini, sangat
mempengaruhi penjualan sehingga menguntungkan perusahaan karena melalui internet konsumen
dapat menjangkau informasi berbagai tempat, dan melalui kemajuan teknologi komunikasi, pemasaran
menjadi sangat murah namun memberikan pengaruh yang besar (low cost high impact) terhadap
eksistensi persaingan produk di pasar (Vinocaesa, 2016).
Toko X juga menjalin komunikasi dan melakukan analisa perilaku pelanggan melalui media sosial yang
dilakukan oleh admin media sosial Toko X melalui fitur Instagram business, seperti pernyataan yang
dikatakan oleh manager marketing Toko X, berikut ini:
“…media sosial juga bisa analisa insight, kita bisa liat dari tiap account itu costumer aktif itu
kapan saja, lalu tertarik dengan tipikal postingan yang seperti apa, supaya kita bisa pertajam
dalam targetingnya, lalu perilaku konsumen seperti apa” (Haidar Asidique, wawancara 14
Januari 2021)
Dalam usaha untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk, Toko X menyediakan layanan
pemesanan melalui delivery menggunakan pemesanan via WhatsApp, selain itu Toko X yang
bekerjasama dengan A Group membangun homepages pemesanan online melalui website yang di beri
nama Klik A Food.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
11
Social Media Marketing
Upaya-upaya Toko X dalam bauran pemasaran terpusatkan pada model pemasaran di media sosial.
Upaya-upaya pemasaran tersebut dapat berupa pesan-pesan persuasif baik untuk meningkatkan
brand awareness maupun penjualan produk. Toko X memiliki beberapa media sosial yaitu Instagram,
facebook dan Twitter. Namun, aktivitas penggunaan media sosial Toko X terpusatkan pada media
sosial Instagram, dilihat dari hasil wawancara dengan responden yang sebagian besar mengatakan,
mengetahui Toko X dari Instagram.
Gambar 4. Persentase Jumlah Narasumber
menurut Media Sosial sebagai Sumber Informasi Toko X
Data yang diambil dari wawanacara dengan responden mengatakan bahwa 53% dari responden
mengetahui informasi mengenai Toko X dari media sosial Instagram, sedangkan sisanya mengetahui
Toko X dari media sosial yang lainnya seperti TikTok, WhatsApp, Twiter hingga Facebook. Saat ini
akun resmi Instagram Toko X Indonesia sudah memiliki kurang lebih 19,3 Ribu pengikut dan terus
bertambah. Instagram di manfaatkan Toko X sebagai sarana komunikasi kepada khalayak mengenai
promo terbaru, produk baru, informasi mengenai pembukaan outlet baru dan unggahan persuasif untuk
melakukan pembelian Saat ini Instagram memuat iklan-iklan mengenai suatu produk atau jasa yang di
sampaikan oleh selebgram yang dikenal dengan nama endorsement. Hal ini pula yang dimanfaatkan
Toko X, dimana Toko X bekerja sama atau menggunakan jasa endorsement dengan influencer
setempat untuk mempromosikan produknya. Hal ini juga dikatakan oleh manager marketing Toko X
Indonesia Bapak Haidar,berikut ini:
“Iya kita endorsement merasakan sekali dampaknya ya, berdampak secara langsung begitu
ketika melakukan endorsement dengan food vlogger yang benar, maksudnya kan kita juga
liat kredibilitasnya, sasarannya, kontennya dia seperti apa begitu, outlet kita di Bandung itu
salesnya naik lumayan besar karena ya itu food vloggernya jelasin promonya apa, lalu
penjelasan donutnya, dan karena itu juga followers kita naik ya, sekitar tiga ribu atau empat
ribuan gitu.” (Haidar Asidique, wawancara 14 Januari 2021)
Dari pernyataan manager marketing Toko X tersebut, endorsement ini merupakan strategi social
media marketing yang dapat memberikan dampak pada penjualan dan menciptakan ketertarikan
konsumen karena arus iklan yang ada pada Instagram tidak dapat dikendalikan sehingga membuat
orang yang melihat tertarik untuk membeli produk Toko X (Wati,2019).
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
12
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media sosial Instagram merupakan sumber informasi utama
Toko X bagi konsumen meskipun tidak semua konsumen mengetahui Toko X dari Instagram.
Pemasaran melalui media sosial dapat dikatakan bauran pemasaran yang dampaknya paling cepat
dirasakan dan paling efektif dalam meningkatkan penjualan dan Brand Awareness karena penggunaan
media sosial ini dapat mencapai efektivitas dari tujuan komunikasi yaitu menghasilkan ketertarikan,
penyebaran informasi, membangun citra positif, dan merangsang konsumen untuk melakukan
percobaan produk (Kansha, 2017).
Mobile Marketing
Pemanfaataan Mobile Marketing oleh Toko X dimanfaatkan melalui kerjasama dengan merchantmerchant lain seperti penggunaan pembayaran online seperti Shopee Pay, OVO,Fave, Grab Food
yang menawarkan potongan biaya atau promo yang memikat konsumen. Pada kasus di flagship toko X
di Semarang, pembayaran menggunakan metode Shopee Pay merupakan metode yang paling banyak
digunakan. Hal ini juga di terangkan oleh shop leader Toko X Semarang, Ibu Sri wijayanti berikut ini:
“...ada lagi yang sangat berpengaruh pas desember itu promo Shopee, itu voucher ya,
ada cashback juga walaupun mereka belinya donut satuan satuan tapi nambah sales
tinggi” (Sri Wijayanti, wawancara 17 Januari 2021)
Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan mobile marketing seperti ini dapat
memberikan dampak yang besar pada penjualan dan brand awareness karena mobile technology
memiliki dampak yang besar dalam hal kecepatan jangkauan transaksi perdagangan dan strategi
pemasaran (Novita & Sari, 2019)
Gambar 5. Persentase Sumber Informasi Toko X kepada Konsumen
Dari hasil wawancara dengan 10 responden yang merupakan konsumen Toko X Semarang, didapati
persentase seperti pada Gambar 5 di atas, yaitu media sosial merupakan bauran promosi yang paling
sering dijumpai oleh konsumen saat pertama kali mengetahui Toko X dengan persentase sebesar
70%. Sedangkan sisanya, mengatakan mengetahui Toko X dari jenis bauran yang termasuk dalam
interactive marketing dan advertising.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
13
Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu memiliki peranan penting dalam membentuk kesadaran
merek dan meningkatkan penjualan pada Toko X. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan merek oleh
konsumen Toko X yang mayoritas mengatakan sudah mengetahui ciri khusus Toko X seperti No.1
Donut in Japan, donat berbentuk karakter, memiliki varian yang banyak dan donat yang berasal dari
Jepang. Ciri khusus tersebut diketahui oleh konsumen melalui bauran-bauran pemasaran Toko X yang
telah mereka jumpai. Hal ini dapat dijadikan indikasi bahwa terjadi peningkatan kesadaran merek Toko
X yang disebabkan oleh strategi komunikasi pemasaran terpadu yang di jalankan oleh Toko X. Strategi
komunikasi pemasaran telah dijalankan Toko X dengan baik, sehingga tak heran toko X dapat
bertahan ditengah persaingan yang cukup ketat pada sektor Donut bakery ini.
CONCLUSION
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Toko X telah melaksanakan strategi komunikasi
pemasaran terpadu untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan penjualan dan brand awareness dimana strategi
tersebut meliputi sembilan bauran pemasaran yakni advertising, direct marketing, sales promotion, public
relations, personal selling, event/ sponsor, internet marketing, social media marketing dan mobile marketing.
Penelitian ini juga menunjukan bahwa pemanfaatan strategi komunikasi pemasaran terpadu penting untuk
dilakukan dan relevan dengan kebutuhan setiap perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan
penjualan dan brand awareness. Dalam penelitian ini, bauran pemasaran sales promotion dan bauran
pemasaran dengan memanfaatkan media baru, terutama dimasa pandemic Covid 19 ini, merupakan bauran
pemasaran yang paling dominan dalam meningkatkan penjualan dan brand awareness di lihat dari dampaknya
dalam kenaikan penjualan dan brand awareness Toko X. Hampir semua responden dalam penelitian ini
mengetahui Toko X dari media sosial khususnya Instagram. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memaksimalkan fungsi dari komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan penjualan dan brand
awareness toko X dan mampu memberikan wawasan serta masukan kepada masyarakat dalam melakukan
komunikasi pemasaran pada usahanya, terutama dimasa pandemi ini.
Usulan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya lebih menekankan pada penggunaan strategi komunikasi
pemasaran dengan menggunakan berbagai macam media sosial sehingga dapat dilihat media sosial mana yang
paling efektif untuk semua target sasaran khususnya dimasa pandemi ini. Diharapkan hasilnya akan dapat
mempengaruhi peningkatan penjualan dan brand awareness perusahaan.
REFERENCES
Durianto, Darmadi, S. dan L. J. B. (2004). “Brand Equity Ten : Strategy Memimpin Pasar.” Gramedia
Pustakatama.
Hedynata, M. L., & Radianto, W. E. D. (2016). Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan Luscious
Chocolate Potato Snack. Manajemen, 1(April), 97–96.
Indriani, E. (2017). “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Untuk Meningkatkan Ekuitas Merek Solopos.” 1,
5–24.
Jenty, F., & Setyanto, Y. (2019). Pemanfaatan Event sebagai Upaya Public Relations dalam Membangun
Reputasi Perusahaan (Studi pada PT. XYZ sebagai pendukung kegiatan Asian Games 2018). Prologia,
2(2), 320.
Kansha, D. R. (2017). Efektivitas Penggunaan Endorsement Oleh Online Shop Giyomi Di Media Sosial
Instagram. “Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik & Komunikasi,” 19(5), 35.
Kotler, P. (2012). Global Marketing Management, 14th Edition (2012, Prentice Hall). In Journal of Global
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)
14
Marketing (Vol. 22, Issue 4). https://doi.org/10.1080/08911760903022556
Kotler, P. (2016). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Novita, D., & Sari, N. (2019). Evaluasi Pemanfaatan Mobile Marketing Berbasis Android Dengan Menggunakan
Metode Buyer Blackbox Pada Perusahaan Retail Di Jakarta. Pendidikan KALUNI, 2(2), 118–131.
Rahadi, K. P. (2017). “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (Studi Destriptif Kualitatif Mengenai Aktivitas
Komunikasi Pemasaran terpadu Kafe Gulo Jowo di Kota Solo).” Jurnal Manajemen Komunikasi, 3(1), 1–
14.
Rahmawati, N. (2013). Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Dalam Iklan Sabun Mandi Lux Terhadap
Perilaku Konsumen Di Kelurahan Sungai Dama Samarinda. EJournal Ilmu Komunikasi, 2013,
Ejournal.Ilkom.Fisip-Unmul.Org, 1(1), 362–373.
Rendrawan, G. R., Trianasari, T., & Mahardika, A. A. N. Y. M. (2020). Jenis Keluhan dan Cara Penanganan
Keluhan di Hotel Holiday Inn Resort Baruna Bali. Jurnal Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata, 3(1), 10.
Reza, F. (2016). Strategi Promosi Penjualan Online Lazada.Co.Id. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(1), 64–74.
Shalicha, F. (2017). “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Bella Quarta ( Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan
Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk mempertahankan Loyalitas pada Pelanggan ).” 2, 124–
147.
Sugiyono. (2017). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.” Alfabeta.
Swastha, B. (2002). Manajemen Pemasaran (Vol. 2). Penerbit Liberty.
Vinocaesa, D. (2016). Strategi Pemasaran MelaluiJasa Buzzer Twitter. Komunikasi, 1, 18–21.
Wahyuni, R. fitri, & Widaningsi, S. (2017). Pengaruh Promosi Personal Selling Dan Direct Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Di Astra Credit Companies ( Acc ) Bandung the Influence of Personal Selling
Promotions and Direct Marketing in the Purchasing Decisions At Astra Credit Companies ( Acc ) B. 3(3),
1122–1128.
Wahyuni, Y. K. H. & S. (2016). Pengaruh Pelatihan-Pengembangan Dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja
Pegawai Dengan Mediasi Komitmen Organisasi. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 16, 89–104.
Wasil, M. (2017). Pengaruh Brand Awareness Brand Association dan Percieved Quality The influence of brand
awareness brand association and percieved quality. Forum Ekonomi, 19(2), 137–147.
Wati, H. (2019). Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi Pengaruh Selebgram sebagai Celebrity Endorsement
terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiwi. Pendidikan Sosiologi, 9(1), 722–727.
https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/
Weinberg, T. (2011). “The New Community Rules: Marketing on the Social Web.” Development and Learning in
Organizations: An International Journal, 25(3), 45–56.
Yudhiartika, D., & Haryanto, J. (2012). Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap
Kesadaran Merek Dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Ponds. Buletin Studi Ekonomi, 17(2),
142–156.
Jurnal IMPRESI Volume 2 Nomor 1 (Edisi April-September 2021)