[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Perubahan Iklim

Sekilas memahami berbagai dimensi mengenai isu perubahan iklim Oleh : Dhani Armanto Pengantar : sedikit tentang hari bumi Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April, pada tahun 2006 ini memasuki peringatan yang ke-36. Perayaan yang diinisiasi oleh Senator AS, Gaylord Nelson di tahun 1970, awalnya hanyalah upaya untuk mengangkat isu lingkungan menjadi agenda nasional. Sekitar 20 juta orang pada 22 April 1970 di seluruh AS berdemonstrasi di jalan-jalan untuk menekan pemerintah AS agar lebih melindungi lingkungan hidup. Pada saat itu AS sebenarnya sudah dikejutkan oleh kerusakan lingkungan yang harus mereka rasakan sebagai akibat industrialisasi pasca perang dunia II. Berbagai kelompok gerakan lingkungan seperti para pemrotes tumpahan minyak, pecemaran industri, limbah beracun, pestisida, kerusakan alam dan kepunahan spesies seperti disadarkan bahwa mereka memiliki agenda mendasar yang sama : melindungi bumi dari kerusakan untuk melindungi manusia dari bencana. 20 tahun sesudahnya, gerakan Hari Bumi telah mampu membawa isu ini secara global. Mobilisasi hari bumi pada tahun 1990 mampu mengorganisasikan 200 juta orang di 141 negara untuk mengkampanyekan isu lingkungan. 36 tahun kemudian sesudahnya sesuatu yang ironis terjadi. Pada saat ini bukan hanya gerakan lingkungan dan isu lingkungan saja yang berkembang secara global, akan tetapi bumi justru menghadapi masalah yang sifatnya global. Masalah lingkungan yang semula dampaknya masih tersekat oleh ruang-ruang ekosistem, pada saat ini dampaknya sudah berkembang pada skala global : perubahan iklim. Perubahan iklim adalah kerusakan lingkungan yang berskala global dengan spektrum dampak yang bertingkat dari mulai dampak lingkungan, ekonomi, sosial dan bahkan politik. Inilah salah satu sebabnya mengapa tema hari bumi internasional pada tahun 2006 adalah : Solusi untuk Perubahan Iklim Global Earth Day Network (EDN). Earth Day 2006: Climate Change Solutions Campaign. http://www.earthday.net/resources/2006materials/default.aspx. ".A truly global threat" kata Sekjen PBB Kofi Annan, dalam menyebutkan dampak perubahan iklim. Perubahan iklim global adalah masalah yang lebih serius dari pada terorisme, dan bahkan tingkat bahayanya jauh lebih besar daripada senjata pemusnah massal. Apa sih perubahan iklim itu ? Secara sederhana istilah perubahan iklim (climate change) dapat diartikan sebagai perubahan sistem iklim bumi seperti perubahan suhu, pola angin (wind pattern), bahkan cuaca. Perubahan iklim ini dipicu oleh peningkatan polusi di atmosfer baik akibat meningkatnya kandungan gas rumah kaca (greenhouse gasses) maupun partikel di atmosfer bumi. Ada dua dampak utama yang terjadi : (1) meningkatnya kapasitas atmosfer untuk menahan panas yang diradisikan bumi ke luar angkasa; dan (2) terbukanya lubang ozone di kutub Vesilind, P dan J.J. Peirce. 1990. Environmental Pollution and Control. Reed Publishing. Boston.. Hal yang selanjutnya terjadi adalah meningkatnya suhu bumi. Hal ini sudah terjadi secara drastis. Dalam satu abad terakhir, kenaikan suhu rata-rata bumi jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan tahun 1995, 1997 dan 1998 adalah tahun terpanas yang tercatat di bumi sejak 1860 Yayasan Geni. 2001. Perubahan Iklim dan Dampaknya. Konsultasi Nasional Rio+10. Jakarta 2001.. Secara sederhana dapat kita gambarkan bahwa perubahan iklim adalah kondisi saat AC (Air Conditioner) alamiah di bumi rusak. Secara alamiah bumi memiliki mekanisme untukmengatur iklimnya. Berbagai gas di atmosfer terutama CO2 yang memiliki kapasitas untuk mengabsorbsi radiasi inframerah (panas) dari permukaan bumi dan mere-radiasikan sebagian kecilnya kembali ke bumi. Mekanisme ini sangat penting untuk menjaga stabilitas suhu bumi. Masalah akan muncul jika jumlah CO2 di atmosfer menjadi berlebihan. Saat jumlah CO2 meningkat, maka kapasitas serapan inframerah akan meningkat juga sehingga secara perlahan suhu bumi akan meningkat diatas suhu alamiah. Inilah yang disebut pemanasan global (Global warming). Apa dampak perubahan iklim ? Dampak I : Peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi Dampak II : Mencairnya es di kutub sehingga permukaan air laut meningkat : banyak pulau tenggelam, erosi pantai, intrusi air laut. Perubahan pola iklim mikro dan karakteristik cuaca : semakin meluasnya zona iklim tropis kearah zona iklim sub stropis yang semakin hangat, semakin menyempitnya kutub bumi, timbulnya cuaca ekstreem, meningkatnya frakuensi badai tropis. Dampak III : Hidrologi : peningkatan presipitasi dan evaporasi, meningkatkan jumlah air yang hilang secara tidak merata di seluruh dunia, penurunan jumlah cadangan air tanah. Ekosistem : perubahan sifat ekosistem, berkurangnya luas hutan tropis basah dan grassland, bergesernya hutan tropis, sub tropis dan zona pertanian kearah kutub. Ekonomi : kota-kota tenggelam, lahan daratan semakin sedikit, kegagalan atau berkurangnya hasil pertanian, dll Dampak IV : Krisis pangan, persebaran penyakit, kehilangan spesies, kesenjangan sosial, konflik politik, dll. Apa yang terjadi dalam 1 abad terakhir secara Global? hampir 1 milyar galon minyak tumpah kepermukaan bumi akibat kecelakaan lingkungan atmosfer kita dipenuhi oleh hampir 1 juta ton bahan kimia beracun seperti sulfur oksida, logam berat, karbon monoksida, dan sebagainya hutan alam di permukaan bumi yang tersisa hanya tinggal 8 persen sekitar dua pertiga keragaman hayati di dunia sudah punah Suhu bumi rata-rata naik 0,3 – 0,6 derajat C Permukaan laut rata-rata naik sekitar 10 - 25 cm Tahun 2003 saja AS mengalami 562 tornado, di Filipina intensitasnya meningkat 2 kali, tahun 2004 badai tropis untuk yang pertama kalinya melanda atlantik selatan, Gelombang panas berulang kali melanda berbagai negara (Cina, Prancis, Jepang, India, dll) Diperkirakan 80 Orang Tewas akibat Gelombang Panas terburuk di Bangladesh dalam beberapa dekade terakhir Media Indonesia OnLine (MIOL) Kekeringan terparah dalam 50 tahun terakhir melanda Amazon. Sungai yang bermeter-meter kedalamannya pada saat itu dapat dilintasi dengan berjalan kaki WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia. Sabtu 22 Oktober 2005 13:00 UTC. Negara utara yang hanya berpenduduk sekitar dari sepersepuluh penduduk dunia memberikan kontribusi pada efek rumah kaca sebesar 55%. populasi manusia naik dari 2 milyar sampai sekitar 6 milyar kemiskinan terjadi di dua pertiga permukaan bumi sepertiga manusia sangat terbatas aksesnya atas air bersih dan pangan 86% sumber daya dan berbagai produk peradaban yang ada saat ini dikonsumsi oleh 20% populasi dunia yang hidup kaya di negara utara. Sekitar 5 negara terkaya di dunia menggunaan lebih dari setengah dari sumber-sumber energi yang ada di dunia, sedangkan 20% negara (yang jelas : yang miskin) hanya mengkonsumsi 4 % energi. Apa yang akan terjadi dalam satu abad kedepan secara global? Kenaikan suhu antara 1,4 – 5,8 derajad Celcius dalam kurun waktu 1990 – 2100. Zona hutan dan vegetasi alami akan bergeser 600 Km kearah kutub Kenaikan permukaan air laut akan mencapai 50 cm dari ketinggian air saat ini. Sekitar 94 juta orang di dunia akan terancam banjir. Kutub akan sama sekali bersih dari es selama musim panas KOMPAS Jumat, 30 September 2005 . Apa yang terjadi pada skala Nasional ? wilayah Indonesia memiliki 6 persen persediaan air dunia atau 21 persen air Asia-Pasifik http://isonetea.blogspot.com/2005/04/banjir-dan-masa-depan-indonesia.html Date : Monday, April 25, 2005. Menurut WALHI, hutan Indonesia hilang dan rusak dengan kecepatan 3,8 juta hektar per tahun atau 7,2 hektar per menit menyisakan kurang dari 19% hutan di Jawa. Kekeringan parah melanda Klaten. Bahkan petani yang menanam padi diwajibkan mengajukan izin ke Pemkab Malang MEDIA. Selasa, 21 Juni 2005. Kadar CO dan PM di jalan-jalan raya Jakarta terutama pada pagi hari dan sore hari khususnya di jam-jam sibuk sudah melebihi kadar ambang batasnya. Pada tahun 2004 menunjukkan 1/3 angka kematian di Jakarta disebabkan penyakit yang ada kaitannya dengan pencemaran udara GATRA. Apa yang terjadi pada skala Banyumas? Luas wilayahnya mencapai 132.759 Ha, nomor 7 terluas di Jawa Tengah. Hutan rakyatnya mencapai 10 ribu hektar lebih, terbanyak jumlahnya di Jateng, sedangkan hutan negara mencapai peringkat 5 di Jateng sebesar 27 ribu Ha lebih, sementara hutan yang tersisa hanya sekitar 20,3% Setiap musim kemarau penyusutan suplai air mencapai sekitat 40%. Pengguna Premix terbesar ke 3 di Jateng, premium terbesar ke-2, distribusi solar pada peringkat 2, dan terbesar ke-2 di jawa tengah.