[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH BIOLOGI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA

Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang(invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang(vertebrata). Kelompok hewan tidak bertulang belakang(invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yangtelah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkunganhutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen.

MAKALAH BIOLOGI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA Di susun oleh: Nama : RENO ANDESPA NPM : F1B011029 Jurusan/Prodi KIMIA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS BENGKULU 2011 KATA PENGHANTAR Assallamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa, karenaatas berkat dan rahma-Nya sehingga tersediannya makalah biologi ini. makalah ini saya buat yang berisi tentang keanekaragaman hewan. Makalah ini saya buat berdasarkan pembelajaran biologi untuk universitas. makalah ini menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini berisi tentang keanekaragaman hewan, yang di kelompokkan menjadi hewan yang bertulang belakang dan hewan yang tidak memilki tulang belakang. Dengan makalah ini sehingga kita dapat mengetahui keanekaragaman hewan yang ada di bumi, serta dapat mengetahui anatomi hewan tersebut. Selain itu, kita juga dapat mengelompokan jenis-jenis hewan termasuk ke golongan mana? Makalah ini disajikan secara sistematis dan di sertai dengan gambar-gambar yang relevan, sehingga mempermudah kita untuk mempelajarinya atau memahaminya. Di dunia sangat banyak sekali keanekaragaman hewan, maka sangat penting mengenalkan keanekaragaman jenis hewan tersebut. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber materi yang saya ambil sehinnga makalah ini bias saya buat. Akhir kata , tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah biologi ini. Bengkulu, Oktober 2011 Penyusun DAFTAR ISI Kata pengantar ii Daftar Isi iii Daftar Gambar iiii BAB I Pendahuluan Latar belakang 1 BAB II tinjauan pustaka Tinjauan pustaka 2 Pemecahan masalah 3 Manfaat 4 Tujuan 4 BAB III Pebahasan Hewan tak bertulang belakang 5 Hewan bertulang belakang 8 BAB IV Penutup 4.1 Kesimpulan 19 4.2 Saran 19 Daftar pustaka Lampiran DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Parameciuum dan ubur-ubur 10 Gambar 1.2 Cacing tanah, kecebong, dan bintang laut 10 Gambar 1.3 Lipan dan laba-laba 10 Gambar 2.1 Ikan hiu, katak, dan ikan tulang sejati 18 Gambar 2.2 Ular, buaya, kadal dan kura-kura 18 Gambar 2.3 Lumba-lumba 18 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang(invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang(vertebrata). Kelompok hewan tidak bertulang belakang(invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yangtelah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkunganhutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Dari pengelompokan hewan tersebut nantinya terdapat klasifikasi-klasifikasi tersebdiri dengan rincian antomi masing masing hewan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia. Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani νατομία anatomia,Dari νατέμνεινanatemnein, yang berarti memotong).Anatomi sendiri berarti cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari hewan. Anatomi hewan disebut juga Zootomi sedangkan anatomi tumbuhan disebut Fitotomi. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan atau uraian yg mendalam tentang sesuatu: Revolusi, atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur organ tubuh normal, perbandingan ilmu yang membandingkan struktur pada berbagai spesies yang berbeda. Keanekaragaman spesies adalah jumlah spesies yang beragam yang hidup disuatu lokasi tertentu, dsisi lain, terdapat banyak definisi lain yang bersifat khusus dan kauntitatif mengenai keanekaragaman spesies, ahli ekologi misalnya telah menggabungkan definisi yang berbeda-beda untuk membadingkan keanekaragaman secara keseluruhan dari komunitas yang berbeda, pada berbagai skala geografis yang beragam pula (Lietner dan Turner 2001 : summerville dkk 2003). 2.2 Pemecahan Masalah Hewan tidak bertulang belakangdikelompokkan menjadi 7 bagianyaitu Hewan bersel satu Hewan berpor, Hewan berongg, Cacing Hewan lunak Hewan berkulit duri dan Hewan berkaki beruas-ruas. Hewan bertulang belakang dapat di kelompokan menjadi 5 bagian: Mammalian Aves Reptilian Amphibia Pisces 2.3 Manfaat Manfaat yang dapat di ambil dari makal ini ialah sebagai berikut: Untuk mengetahui keanekaragaman hewan yang ada di bumi. Dapat mengelompokan jenis-jenis hewan berdasarkan anatomi atau proses pengelompokan organisme, Dapat mengetahui anatomi hewan. Sehingga hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pembaca keanekaragaman tumbuhan yang dapat di jadikan sebagai informasi dan menambah pengetahuan. Tujuan Untuk mempelajari apa itu keanekaragaman hewan? Untuk mepelajari jenis hewan invertebrata Untuk mempelajari hewan vertebrata Dapat mengelompokkan jenis keanekaragaman hewan apakah masuk ke dalam hewan invertebrate atau invertebrate Untuk memenuhi syarat pembelajaran di perguruan tinggi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Hewan tidak bertulang belakang Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi 7 bagian yaitu : Kelompok hewan bersel satu (Protozoa)   Berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm. Kelompok hewan berpori (Porifera) Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur,kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Sponkarang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yangmendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang. Kelompok hewan berongga (Coelenterata) Kelompok ini mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dansistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak  Cacing tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi 3, yaitu: cacing beruas-ruas, contohnya: Cacing tanah, Pacet, Lintah. Cacing Pipih, Contohnya : Cacing pita, Cacing hati, dan Planaria. Cacing gilik, contohnya : Cacing perut, cacing tambang, dan cacingkremi. Kelompok hewan lunak (Mollusca) Kelompok Hewan Lunak Mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong. Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) Seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton).Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.  Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)   Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang lautmempunyai kulit luar yang keras. Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu: Lipan Labah-labah Udang-udangan Serangga. Kelompok lipan Hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapatdua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya. Kelompok labah-labah Mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dancephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Laba-laba mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antenaperaba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm. Tubuhnya kecil,mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan. 3.2 Hewan bertulang belakang Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup didarat biasanya mempunyai leher. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Tubuh berbentuk simetris bilateral. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang . Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal) Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma Hewan Bertulang belakang dapat di kelompokan menjadi: Mamalia Aves Reptilia Amphibi Pisces Gambar 1.1 Paramecium dan Ubur-Ubur Gambar 1.2 Cacing Tanah, Keong dan Bintang Laut Gambar 1.3 Lipan dan Laba-Laba MAMALIA Mulai dari tikus mencit yang kecil sampai pada paus biru yang sangat besar dengan panjang badan lebih dari 50 meter adalah tergolong dalam binatang menyusui atau mammalia yang mempunyai dua ciri sebagai berikut: Binatang itu mempunyai rambut, biarpun kadang-kadang rambut itu tidak nyata kelihatan. Pada binatang paus rambut didapati pada anak-anak yang baru lahir dan segera setelah dilahirkan, rambut-rambut itu hilang. Ialah bahwa mammalian ini adalah menyusui anaknya. Susu itu dikeluarkan oleh kelenjar susu di dalam kullit dan didapati pada hewan yang betina saja. Disamping kelenjar susu dan rambut, kerapkali ada ciri-ciri lain yang dipergunakan untuk mengenal jenis-jenis binatang menyusui. Binatang menyusui biasanya berdarah panas, artinya binatang ini mempunyai suhu badan tertentu yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh suhu lingkunngannya. Jenis-jenis yang termasuk Ornithorynchus yaitu mammalia air yang mempunyai paruh seperti itik, serta Ehidna aatau landak pemakan semut yang mempunyai moncong berparuh dan berlidah panjang, adalah merupakan keanehan. Binatang ini bertelur dan setelah telur menetas, anaknya yang baru lahir disusui induknya di dalam suatu lipatan kulit perut berbentuk kantong. Jenis-jenis binatang ini hidup di Irian. Binatang-binatang yang tergolong mammalia sangat beranekaragam, dari paus yang hidup di laut, kalong yang dapat terbang serta mawas yang cerdik. Rambut mammalia dapat mengalami perubahan-perubahan menjadi duri seperti landak, menjadi cula seperti badak atau berbentuk lempengan seperti pada trenggiling dan menjadi wol seperti pada domba. Habitat Bintang menyusui misalnya moyet, tikus, tupai, pada uumnya atau sebagian besar menepati daerah hutan hujan tropis dengan ketinggian mencapai 46 meter dpal. AVES Semua burung mempunyai bulu dan golongan burung yang paling mudah dikenal. Semua burung mempunyai sayap meskipun burung-burung itu tidak dapat terbang. Pada burung kasuari misalnya, sayapnya hampir tidak kelihatan karena kecil, sayap ini tidak dapat dipakai terbang. Sebaliknya ada juga hewan dari golongan lain yang memiliki sayap seperti kalong atau kelelawar : keduanya termasuk binatang menyusui. Oleh karena itu sayap tidak merupakan ciri yang utama untuk golongan burung. Bulu dan sayap banyak mengalami perubahan pada berbagai burung. Misalnya bulu hias pada itik atau angsa, jambul perhiasan pada dara mahkota, bulu yang lebar dan kokoh pada sayap elang, serta bulu yang sangat panjang dan indah pada ekor burung merak. Sayap juga berbagai macam bentuknya. Dari sayap ayam yang pendek dan lebar serta jarang dipakai untuk terbang, sampai pada sayap burung elang laut yang panjang dan sempit. Burung ini kuat sekali terbang dan melayang di udara sambil mengintai mangsanya. Sayap burung kasuari kecil dan ditutup oleh bulu-bulu yang halus dan sama sekali tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Keanekaragaman pada burung tidak begitu menyolok seperti yang kita lihat pada binatang menyusui. Pebedaan antara burung pipit dan burung elang serta kasuari memang besar, tetapi tidak begitu menyolok bila dibandingkan dengan perbedaan yang kita temukan antara kelelawar, monyet dan binatang paus. Pada burung keanekaragaman yang paling menyolok mungkin didapati pada bentuk paruh dan kaki-kakinya. Warna burung juga sangat beranekaragam. Keanekaragaman yang ditemukan pada paruh dan kaki biasanya bersesuaian dengan sifat-sifat hidup, terutama yang berhubungan dengan makanan dan lingkungan hidup. Habitat Misalnya : burung bido, terdapat diseluruh jawa dan merupakan elang yang paling umum di daerah berhutan sampai ketinggian 1900 m. Tersebar di seluruh india, cina selatan, asia tenggara, palawa dan jawa. Kuau Besar biasanya menghuni hutan primer terutama daerah lereng gunung yang curam dan kering atau berbukit-bukit sampai ketinggian 3.640 m dari permukaan air laut. Tersebar di Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Burung Kuntul bersarang di pohon yang tinggi secara kelompok. Sering mengunjungi sawah, sungai, pasir dan tempat berlumpur atau pantai. Sering ditemukan di daerh sampai ketinggian 900 m. Tersebar di Afrika, Eropa, Asia, dan Australia. Burung Puter membentuk kelompok di daerah di bawah ketinggian 600 m. Tersebar di Filipina, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. REPTILIA Kura-kura, ular, kadal, buaya dan cecak semuanya tergolong reptilia atau binatang melata. Golongan ini tidak mempunyai ciri-ciri jelas yang secara langsung dapat dipergunakan untuk membedakannya dengan hewan-hewan bertulang belakang lainnya. Binatang melata mempunyai kulit yang ditutupi oleh sisik. Pada dasarnya sisik-sisik pada binatang melata berbeda dengan sisik pada ikan. Beberapa binatang yang tergolong binatang menyusui dan burung ada yang memiliki sisik seperti pada binatang melata. Suhu badan pada reptilia sering berubah-ubah sesuai dengan perubahan suhu udara lingkungannya. Kita mengatakan bahwa reptilia, seperti halnya amphibia dan ikan adalah binatang berdarah dingin. Dari antara jenis-jenis reptilia yang hidup sekarang tidak ada satupun yang dapat terbang. Cecak torbang (Draco volans) bukan terbang melainkan melayang dari satu pohon ke pohon atau cabang lain yang lebih rendah dengan menggunakan selaput kulit. Selaput ini terbentang dari kaki muka ke kaki belakang. Dibagian dunia yang mempunyai iklim panas seperti Indonesia memiliki banyak sekali jenis reptilia baik yang hidup didarat maupun di air. Jenis-jenis binatang melata ini sangat beranekaragam. Penyu yang tubuhnya dilindungi oleh perisai tebal dan kuat sehingga pergerakkannya sangat lambat, sampai kepada kadal yang berbadan langsing dan bergerak dengan gesitnya. Atau kita memperhatikan buaya yang tinggal di muara-muara sungai dan bunglon yang gemar meloncat tinggi diantara cabang-cabang pohon. Ular pun demikian, ada yang suka menyembunyiakan diri dalam liang atau rumpun-rumpun pohon tetapi ada pula yang suka berenang di dalam air. Habitat Pada umumnya hewan melata dapat hidup di hutan terbuka atau hutan dataran rendah pada ketinggian 0-1200 m. Misalnya komodo, tempat tinggalnya merupakan daerah campuran atau padang savana dan hutan terbuka yang merupakan daratan yang bergelombangdengan ketinggian mencapai 735 cm. AMPHIBIA Dahulu amphibia atau binatang yang bertempat dua ini sering dikacaukan dengan binatang melata.Memang ada beberapa jenis amphibia yang mirip benar dengan kadal tetapi antara amphibia dan reptilia terdapat perbedaan perbedaan yang jelas. Jantung amphibia hanya mempunyai satu kamar, sedangkan reptilia dua. Telur amphibia tidak mempunyai kulit yang keras sehingga telur itu harus diletakkan didalam air atau pada tempat yang becek supaya tidak kekeringan. Binatang yang muda biasanya hidup didalam air dan setelah mengalami metamorfosa kemudian pada waktu dowasa hidup didarat. Pada waktu hidup diair bernapas dengan insang dan setelah hidup didarat paru-parulah alat pernapasannya. Selain insang atau paru-paru maka amphibia dapat melakukan pernapasan melalui permukaan kulitnya yang basah. Kebanyakan amphibia akan segera mati bilamana kulitnya mengalami kekeringan. Meskipun binatang-binatang yang tergolong amphibia tidak banyak akan tetapi jenis-jenisnya yang ada banyak memperlihatkan keanekaragaman. Beberapa jenis amphibia dapat memanjat pohon dengan mempergunakan alat-a1at, khusus yang terdapat pada jari kakinya. Alat ini adalah semacam alat penghisap seperti halnya pada cecak (reptilia). Habitat Pada umumnya amphibia hidup di darat (pada hutan terbuka atau hutan dataran rendah pada ketinggian 0-1200 m), di air, arboreal (hidup di atas pohon), dan dibawah tanah. Ada jenis-jenis amphibia yang hidup dibawah lapisan tanah yang gembur atau di bawah humus di dalam hutan. Beberapa dari jenis ini misalnya salamander, tidak mempunyai kaki. PISCES Kebanyakan orang lebih banyak mengetahui tentang cara-cara menangkap ikan dari pada mengenal biologi dari ikan serta jenis-jenisnya. Seperti pada amphibia, jantung ikan hanya mempunyai satu kamar hingga tergolong dalam hewan berdarah dingin. Hampir semuaa ikan, baik yang muda maupun yang dewasa bernafas dengan insang.Dikatakan hampir semua, sebab ada jenis ikan yang cara mendapatkan udara pernafasan tidak melalui insang. Hampir semua ikan yang umumnya kita kenal adalah tergolong ikan bertulang biasa (keras) dan disebutOsteichtyes. Jenis-jenis ikan yang tergolong Osteichtyes memang paling banyak jumlahnya diantara hewan vertebrata. Dalam golongan Osteichtyes kita mendapatkan keanekaragaman dalam bentuk tubuh yang sangat mentakjubkan. Didalam akuarium misalnya, kita dapat melihat ikan mas koki yang mempunyai sirip-sirip lebar dan melambai-lambai didalam air. Ikan teri termasuk ikan yang kecil, sedang ikan kakap seringkali dapat mencapai kepanjangan lebih dari satu meter. Ada lagi ikan yang bentuknya pipih seperti pada ikan sepat atau yang panjang silindris berbentuk seperti ular yakni belut. Jadi belut yang terdapat dibawah lumpur atau dalam sungai itu tergolong ikan. Di laut dapat kita saksikan ikan terbang atau ikan capung yang dengan tiba-tiba muncul diudara. Ikan ini melayang dengan mempergunakan sirip dadanya yang besar dan kuat, dapat dibentangkan seperti sayap. Ikan langkau dan ikan lidah biasanya suka membenamkan badannya yang sebelah kiri atau sebelah kanan didasar laut. Tubuhnya sangat pipih dan kedua matanya terletak pada sisi tubuh yang menghadap keatas; mulutnya asimetri atau bentuknya agak aneh. Ikan tongkol dan bandeng banyak kita dapati di laut Jawa sedang ikan emas banyak dipelihara didalam kolam-kolam air tawar. Yang sangat berbahaya adalah ikan lempu tembaga. Sirip punggungnya mempunyai duri-duri yang tajam dan mengandung bisa. Jika sirip-sirip dada yang juga berduri, dibentangkan bersama-sama sirip punggung maka bentuk ikan lempu tembaga ini menjadi seperti landak.Bentuk yang sangat aneh adalah ikan tangkur-kuda atau kuda laut. Ikan ini mempurnyai bentuk kepala seperti kuda. Dadanya tidak bersisik, akan tetapi tubuhnya ditutupi oleh lempengan tulang sehingga menjadi kaku dan susah digerak-gerakkan. Hampir semua orng mengenal ikan hiu, tetapi hanya sedikit yang pernah memperhatikan bentuknya dengan mata kepala sendiri. Sepintas lalu ikan hiu kelihatannya seperti ikan kakap, tetapi keduanya mempunyai perbedaan-porbedaan pokok yang penting. Pertama : Ikan mempunyai kerangka yang terdiri dari tulang rawan dan bukan tulang biasa yang keras. Kedua : Insangnya juga berbeda. Insang ini pada ikan hiu terdapat didalam celah-celah insang yang tidak tertutup sedang pada pada ikan kakap dan ikan bertulang biasa, insang tertutup oleh tutup insang yang dapat dibuka dan ditutup. Disamping ikan hiu, juga ikan pari yang termasuk ikan bertulang rawan. Habitat Misalnya : Dakocan hidup di daerah tropis dan secara khas menghuni batu-batu karang yang memenjang ke laut sampai 55 m. Ikan Grace Kelly banyak dijumpai pada danau pinggir laut yang secara khas menghuni batu karang yang memenjang ke laut 2-40 m. Ikan Kambing Cincin Biru dan Salendar Cicit terdapat di daerah karang-karang pantai yang memanjang ke laut sampai 30 m. Gambar 2.1 Ikan Hiu, Katak dan Ikan bertulang Sejati Gambar 2.2 Ular, Buaya, kura-Kura dan Kadal Gambar 2.3 Lumba-Lumba BAB IV SIMPULAN DAN SARANA 4.1 Simpulan Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa : Klasifikasi hewan dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu: hewan tidak bertulang belakang (invetebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata). Dapat mengelompokan jenis hewah berdasarkan anatomi yang di lihat, apakah masuk ke dalam hewan yang tak bertulang belakang atau hewan yang bertulang belakang. Mengetahui keanekaragaman jenis hewan yang ada di bumi. Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang 4.2 Saran Dari uraian di atas saya mengharapkan kritik dan saran, dalam pembutan makalah manfaatkanlah waktu sehingga makalah selesia tepat pada waktunya, kemudian carilah materi yang menarik untuk di jadikan topik makalah yang akan di bahas, tanyakan kepada dosen apabila tidak paham/tidak mengerti, cari materi sebanyak mungkin agar tidak kekurangan materi yang akan di bahas. Selai itu yang perlu di perhatikan adalah: Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita, Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2001).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Soeharto. F:\keanekaragaman hewan\Fauna_Indonesia.htm F:\keanekaragaman hewan\keanekaragaman-fauna-di-indonesia.html F:\keanekaragaman hewan\keanekaragaman-hayati-dan.html F:\keanekaragaman hewan\sensus-keanekaragaman-hewan-dari-dna.html F:\keanekaragaman hewan\Portal Hewan.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Avertebrata http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php http://id.wikipedia.org/wiki/ http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/13. Jasin.Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Indah. Pratiwi D.a, maryati Sri, srikini, suharno, dan S. bambang. 2004. Penuntun biologi SMA . Jakarta: erlangga. Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya LAMPIRAN DAFTAR NAMA LATIN HEWAN I. MAMALIA (Menyusui) Anoa depressicornis Anoa dataran rendah, Kerbau pendek Anoa quarlesi Anoa pegunungan Arctictis binturong Binturung Arctonyx collaris Pulusan Babyrousa babyrussa Babirusa Balaenoptera musculus Paus biru Balaenoptera physalus Paus bersirip Bos sondaicus Banteng Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus) Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea) Cuon alpinus Ajag Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes Cynogale bennetti Musang air Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi Dendrolagus spp. Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus) Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera Dolphinidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Dolphinidae) Dugong dugon Duyung Elephas indicus Gajah Felis badia Kucing merah Felis bengalensis Kucing hutan, Meong congkok Felis marmorota Kuwuk Felis planiceps Kucing dampak Felis temmincki Kucing emas Felis viverrinus Kucing bakau Helarctos malayanus Beruang madu Hylobatidae Owa, Kera tak berbuntut (semua jenis dari famili Hylobatidae) Hystrix brachyura Landak Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah Lariscus hosei Bajing tanah bergaris Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah Lutra lutra Lutra Lutra sumatrana Lutra Sumatera Macaca brunnescens Monyet Sulawesi Macaca maura Monyet Sulawesi Macaca pagensis Bokoi, Beruk Mentawai Macaca tonkeana Monyet jambul Macrogalidea musschenbroeki Musang Sulawesi Manis javanica Trenggiling, Peusing Megaptera novaeangliae Paus bongkok Muntiacus muntjak Kidang, Muncak Mydaus javanensis Sigung Nasalis larvatus Kahau, Bekantan Neofelis nebulusa Harimau dahan Nesolagus netscheri Kelinci Sumatera Nycticebus coucang Malu-malu Orcaella brevirostris Lumba-lumba air tawar, Pesut Panthera pardus Macan kumbang, Macan tutul Panthera tigris sondaica Harimau Jawa Panthera tigris sumatrae Harimau Sumatera Petaurista elegans Cukbo, Bajing terbang Phalanger spp. Kuskus (semua jenis dari genus Phalanger) Pongo pygmaeus Orang utan, Mawas Presbitys frontata Lutung dahi putih Presbitys rubicunda Lutung merah, Kelasi Presbitys aygula Surili Presbitys potenziani Joja, Lutung Mentawai Presbitys thomasi Rungka Prionodon linsang Musang congkok Prochidna bruijni Landak Irian, Landak semut Ratufa bicolor Jelarang Rhinoceros sondaicus Badak Jawa Simias concolor Simpei Mentawai Tapirus indicus Tapir, Cipan, Tenuk Tarsius spp. Binatang hantu, Singapuar (semua jenis dari genus Tarsius) Thylogale spp. Kanguru tanah (semua jenis dari genus Thylogale) Tragulus spp. Kancil, Pelanduk, Napu (semua jenis dari genus Tragulus) Ziphiidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Ziphiidae) II. AVES (Burung) Accipitridae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae) Aethopyga exima Jantingan gunung Aethopyga duyvenbodei Burung madu Sangihe Alcedinidae Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae) Alcippe pyrrhoptera Brencet wergan Anhinga melanogaster Pecuk ular Aramidopsis plateni Mandar Sulawesi Argusianus argus Kuau Bubulcus ibis Kuntul, Bangau putih Bucerotidae Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng (semua jenis dari famili Bucerotidae) Cacatua galerita Kakatua putih besar jambul kuning Cacatua goffini Kakatua gofin Cacatua moluccensis Kakatua Seram Cacatua sulphurea Kakatua kecil jambul kuning Cairina scutulata Itik liar Caloenas nicobarica Junai, Burung mas, Minata Casuarius bennetti Kasuari kecil Casuarius casuarius Kasuari 89 Casuarius unappenddiculatus Kasuari gelambir satu, Kasuari leher kuning Ciconia episcopus Bangau hitam, Sandanglawe Colluricincla megarhyncha Burung sohabe coklat Crocias albonotatus Burung matahari Ducula whartoni Pergam raja Egretta sacra Kuntul karang Egretta spp. Kuntul, Bangau putih (semua jenis dari genus Egretta) Elanus caerulleus Alap-alap putih, Alap-alap tikus Elanus hypoleucus Alap-alap putih, Alap-alap tikus Eos histrio Nuri Sangir Esacus magnirostris Wili-wili, Uar, Bebek laut Eutrichomyias rowleyi Seriwang Sangihe Falconidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Falconidae) Fregeta andrewsi Burung gunting, Bintayung Garrulax rufifrons Burung kuda Goura spp. Burung dara mahkota, Burung titi, Mambruk (semua jenis dari genus Goura) Gracula religiosa mertensi Beo Flores Gracula religiosa robusta Beo Nias Gracula religiosa venerata Beo Sumbawa Grus spp. Jenjang (semua jenis dari genus Grus) Himantopus himantopus Trulek lidi, Lilimo Ibis cinereus Bluwok, Walangkadak Ibis leucocephala Bluwok berwarna Lorius roratus Bayan Leptoptilos javanicus Marabu, Bangau tongtong Leucopsar rothschildi Jalak Bali Limnodromus semipalmatus Blekek Asia Lophozosterops javanica Burung kacamata leher abu-abu Lophura bulweri Beleang ekor putih Loriculus catamene Serindit Sangihe Loriculus exilis Serindit Sulawesi Lorius domicellus Nori merah kepala hitam Macrocephalon maleo Burung maleo Megalaima armillaris Cangcarang Megalaima corvina Haruku, Ketuk-ketuk Megalaima javensis Tulung tumpuk, Bultok Jawa Megapoddidae Maleo, Burung gosong (semua jenis dari famili Megapododae) Megapodius reintwardtii Burung gosong Meliphagidae Burung sesap, Pengisap madu (semua jenis dari famili Meliphagidae) Musciscapa ruecki Burung kipas biru Mycteria cinerea Bangau putih susu, Bluwok Nectariniidae Burung madu, Jantingan, Klaces (semua jenis dari famili Nectariniidae) Numenius spp. Gagajahan (semua jenis dari genus Numenius) Nycticorax caledonicus Kowak merah Otus migicus beccarii Burung hantu Biak Pandionidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Pandionidae) Paradiseidae Burung cendrawasih (semua jenis dari famili Paradiseidae) Pavo muticus Burung merak Pelecanidae Gangsa laut (semua jenis dari famili Pelecanidae) Pittidae Burung paok, Burung cacing (semua jenis dari famili Pittidae) Plegadis falcinellus Ibis hitam, Roko-roko Polyplectron malacense Merak kerdil Probosciger aterrimus Kakatua raja, Kakatua hitam Psaltria exilis Glatik kecil, Glatik gunung Pseudibis davisoni Ibis hitam punggung putih Psittrichas fulgidus Kasturi raja, Betet besar Ptilonorhynchidae Burung namdur, Burung dewata Rhipidura euryura Burung kipas perut putih, Kipas gunung Rhipidura javanica Burung kipas Rhipidura phoenicura Burung kipas ekor merah Satchyris grammiceps Burung tepus dada putih Satchyris melanothorax Burung tepus pipi perak Sterna zimmermanni Dara laut berjambul Sternidae Burung dara laut (semua jenis dari famili Sternidae) Sturnus melanopterus Jalak putih, Kaleng putih Sula abbotti Gangsa batu aboti Sula dactylatra Gangsa batu muka biru Sula leucogaster Gangsa batu Sula sula Gangsa batu kaki merah Tanygnathus sumatranus Nuri Sulawesi Threskiornis aethiopicus Ibis putih, Platuk besi Trichoglossus ornatus Kasturi Sulawesi Tringa guttifer Trinil tutul Trogonidae Kasumba, Suruku, Burung luntur Vanellus macropterus Trulek ekor putih III. REPTILIA (Melata) Batagur baska Tuntong Caretta caretta Penyu tempayan Carettochelys insculpta Kura-kura Irian Chelodina novaeguineae Kura Irian leher panjang Chelonia mydas Penyu hijau Chitra indica Labi-labi besar Chlamydosaurus kingii Soa payung Chondropython viridis Sanca hijau Crocodylus novaeguineae Buaya air tawar Irian Crocodylus porosus Buaya muara Crocodylus siamensis Buaya siam Dermochelys coriacea Penyu belimbing Elseya novaeguineae Kura Irian leher pendek Eretmochelys imbricata Penyu sisik Gonychephalus dilophus Bunglon sisir Hydrasaurus amboinensis Soa-soa, Biawak Ambon, Biawak pohon Lepidochelys olivacea Penyu ridel Natator depressa Penyu pipih Orlitia borneensis Kura-kura gading Python molurus Sanca bodo Phyton timorensis Sanca Timor Tiliqua gigas Kadal Panan Tomistoma schlegelii Senyulong, Buaya sapit Varanus borneensis Biawak Kalimantan Varanus gouldi Biawak coklat Varanus indicus Biawak Maluku Varanus komodoensis Biawak komodo, Ora Varanus nebulosus Biawak abu-abu Varanus prasinus Biawak hijau Varanus timorensis Biawak Timor Varanus togianus Biawak Togian IV. INSECTA (Serangga) Cethosia myrina Kupu bidadari Ornithoptera chimaera Kupu sayap burung peri Ornithoptera goliath Kupu sayap burung goliat Ornithoptera paradisea Kupu sayap burung surga Ornithoptera priamus Kupu sayap priamus Ornithoptera rotschldi Kupu burung rotsil Ornithoptera tithonus Kupu burung titon Trogonotera brookiana Kupu trogon Troides amphrysus Kupu raja Troides andromanche Kupu raja Troides criton Kupu raja Troides haliphron Kupu raja Troides helena Kupu raja Troides hypolitus Kupu raja Troides meoris Kupu raja Troides miranda Kupu raja Troides plato Kupu raja Troides rhadamantus Kupu raja Troides riedeli Kupu raja Troides vandepolli Kupu raja V. PISCES (Ikan) Homaloptera gymnogaster Selusur Maninjau Latimeria chalumnae Ikan raja laut Notopterus spp. Belida Jawa, Lopis Jawa (semua jenis dari genus Notopterus) Pritis spp. Pari Sentani, Hiu Sentani (semua jenis dari genus Pritis) Puntius microps Wader goa Scleropages formasus Peyang malaya, Tangkelasa Scleropages jardini Arowana Irian, Peyang Irian, Kaloso VI. ANTHOZOA Anthiphates spp. Akar bahar, Koral hitam (semua jenis dari genus Anthiphates) VII. BIVALVIA Birgus latro Ketam kelapa Cassis cornuta Kepala kambing Charonia tritonis Triton terompet Hippopus hippopus Kima tapak kuda, Kima kuku beruang Hippopus porcellanus Kima Cina Nautilus popillius Nautilus berongga Tachipleus gigas Ketam tapak kuda Tridacna crocea Kima kunia, Lubang Tridacna derasa Kima selatan Tridacna gigas Kima raksasa Tridacna maxima Kima kecil Tridacna squamosa Kima sisik, Kima seruling Trochus niloticus Troka, Susur bundar Turbo marmoratus Batu laga, Siput hijau