PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATKA
MATERI PECAHAN
DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS IV SDN SUKO 1 SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2022-2023
SUSANTI,S.Pd
NIP.198802162022212018
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN
SIDOARJO SDN SUKO 1 SIDOARJO 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul Penelitian
: Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Materi
Pecahan dengan Model Project Based Learning Pada
Siswa Kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun ajaran
2022-2023
a. Nama lengkap
: Susanti,S.Pd
b. NIP
: 198802162022212018
c. NUPTK
: 7548766667130132
d. Alamat
: Graha Kota C13 No. 14 Suko Sidoarjo
e. No. Hp
: 087758478399
f. Email
: susantiutama@gmail.com
g. Lama Penelitian : 6 Maret 2023 sampai dengan 11 Maret 2023
h. Lokasi Penelitian : SDN Suko 1 Sidoarjo
Disahkan di :Sidoarjo
Tanggal
: 13 Maret 2023
Kepala SDN Suko 1 Sidoarjo
Afua Istiningsih, S.Pd. I
NIP. 19802112008012012
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATKA
MATERI PECAHAN
DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS IV SDN SUKO 1 SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2022-2023
Susanti,S.Pd Guru Kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar
matematika materi pecahan dengan model pembelajaran PJBL (Project based
Learning) pada siswa kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022-2023.
Subjek penelitian adalah Siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo yang
berjumlah 21 Siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa. Bentuk
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data
yang digunakan melalui wawancara, observasi, tes. Teknik uji validitas data
menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga
komponen yaitu: Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan.
Prosedur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan penyusunan
rencana tindakan, implementasi tindakan, pengamatan dan penyusunan rencana.
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan dalam kretivitas belajar
matematika materi pecahan yang meningkat dari siklus I dan Siklus II. Pada
siklus I presentasi ketuntasan kreativitas belajar siswa dalam kreativitas belajar
matematika materi pecahan sebesar 14 siswa atau 66,67% dan siklus II sebesar
20 siswa atau 95,24%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan model
Project Based Learning mampu meningkatkan kreativitas belajar matematika
materi pecahan.
Kata kunci : Kreativitas belajar, Model Pembelajaran PJBL (Project Based
Learning)
PENDAHULUAN
Bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang, yaitu
aritmetika, aljabar dan geometri. Menurut Dali S. Naga (1980:1), aritmatika atau
berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilanganbilangan nyata dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah pengetahuan
tentang bilangan.
Kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berpikir siswa agar
menjadi lebih kritisdan kreatif dapat dikembangkan melalui belajar matematika, karena
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting
dalam pendidikan terutama dalam era saat ini. Hal ini karena siswa beranggapan bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Siswa seharusnya menyadari
bahwa kemampuan berpikir logis, bernalar rasional, cermat, dan efisien menjadi ciri
utama matematika.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep atau
pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan
antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian,
pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui
pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Menurut Paling dalam Abdurrahman,
(2003:252), ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada
pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa
matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi, tetapi
ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.
Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang
berkaitan dengan berpikir logis.
Kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kemampuan siswa menciptakan halhal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan
informasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa
pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.Trefinger
(1980:9-13) dalam Conny Semiawan (1990:37-38) memberikan empat alasan mengapa
belajar kreatif itu penting.
1. Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama
mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu
siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi
mereka sendiri
2. Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan
masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan
3. Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan kita.
Banyak pengalaman kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi
kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan
mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
4. Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.
Tornace dan Myres dikutip oleh Treffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34)
berpendapat bahwa belajar kreatif adalah “menjadi peka atau sadar akan masalah,
kekurangan - kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsur-unsur yang tidak ada,
ketidakharmonisan dan sebagainya. Mengumpulkan informasi yang ada, membatasi
kesukaran, atau menunjukkan (mengidentifikasi) unsur yang tidak ada, mencari jawaban,
membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnya
Mengkomunikasikan hasil-hasilnya”
(Sumber: http://www.sarjanaku.com/2011/07/kreativitas-belajar.html )
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran bertujuan
untuk melatih manusia agar menjadi manusia yang lebih baik, sehingga guru harus
dapat sedemikian rupa menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga
siswa dapat memahami materi pelajaran. Agar guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan lebih baik, ia harus mempunyai kesiapan baik mental, personal
dan sosial. Kondisi pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
Matematika di kelas IV Tahun ajaran 2022/2023 di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo,
kreativitas belajar matematika materi pecahan menunjukan masih sangat rendah, dari
21 siswa yang mencapai tingkat kreativitas belajar matematika materi pecahan hanya 4
siswa atau 26,92% dan yang belum mencapai kreativitas belajar matematika materi
pecahan 17 siswa atau 73,08% di mana nilai ambang batas 70.
Masih adanya beberapa guru khususnya di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo yang sampai saat
ini masih menggunakan cara konvensional yaitu guru aktif menjelaskan materi
pelajaran sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang
diberikan guru. Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan tuntutan zaman
karena dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat kemampuan bernalar
siswa. Padahal pelajaran matematika dari tahun ke tahun semakin kompleks dan lebih
berkembang.
Hal inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian
tentang peningkatan kreativitas belajar matematika materi pecahan melalui model
Project Based Learning di kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun Pelajaran 2022/2023.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut: Apakah dengan penerapan model pembelajaran Project Based
Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan pada
siswa kelas IV ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
a. Siswa semakin aktif bertanya ketika KBM berlangsung
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pemahaman tentang pecahan
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan dengan model
Project Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri SDN Suko 1 Sidoarjo
Tahun ajaran 2022/2023.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dansekolah. Manfaat
penelitian tersebutantara lain:
a.
Bagi Siswa
1. Siswa dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran karena guru menerapkan
modelpembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa.
2. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran aktif memperbaiki cara
belajar siswa,sehingga lebih dapat meningkatkan kemampuan siswa.
3. Hasil belajar siswa yang dicapai siswa menjadi lebih baik.
4. Kesalahan yang terjadi pada siswa segera dianalisis, sehingga kesalahan tersebut
tidak berlanjut.
5. Siswa lebih percaya diri karena memperoleh hasil belajar yang baik dan
memuaskan.
b.
Bagi Guru
a.
Memperbaiki pembelajaran yang dikelola atau yang diampu.
b.
Dapat berkembang secara profesional bahwa ia mampu menunjukkan hasil
penilaian dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c.
Guru mampu melakukan analisis terhadap kerjanya sendiri di dalam kelas
sehingga
guru
menemukan
kelebihan
dan
kelemahan,
kemudian
mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahan dan guru lebih
percaya diri.
c.
Bagi Sekolah
a. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan maka perbaikan
pembelajaran memberi kesempatan yang besar bagi guru dan sekolah untuk
berkembang.
b. Merupakan sumbangan yang berharga untuk bahan kajian dan diskusi bagi
guru yang lain dan dapat dipertimbangkan untuk mengadakan PTK di kelas
masing-masing, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Tempat Penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh data
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Suko 1 Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun Ajaran
2022/2023 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13
siswa perempuan.
Jenis Penelitian
Pada jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan,
observasi, dan refleksi yang akan dilaksanakan secara bertahap pada siklus
berikutnya. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sebanyak 2 kali.
Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Data yang diperoleh dari observasi berasal dari lembar observasi yang
pelaksanaannya dilakukan oleh kolabolator, sewaktu peneliti melaksanakan
tindakan. Pada saat itu juga kolaborator melaksanakan evaluasi yang hasilnya
amat sangat dibutuhkan untuk memberikan refleksi sesuai dengan tahapan saat
pelaksanaan tindakan.
b. Tes
Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian. Sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan dan sesuai
dengan indikator atau tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Dokumentasi
Yaitu data dari rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika materi pecahan. Data dapat peneliti dapatkan dari daftar nilai yaitu
hasil ulangan harian siswa.
Validitas Data
Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang
diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji dan
diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data.
Analisis Data
Menurut Sugiyono, 2006: 204 aktifitas dalam analisis data, yaitu :
1.
Reduksi Data
Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan padahalhal yang penting, dicari tema dan polanya.
2.
Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya.
3.
Penarikan kesimpulan dan Verifikasi
Pada penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Pada verifikasi, mencocokan
data akhir dan data awal sehingga peneliti menemukan hasil yang memuaskan.
Indikator keberhasilan/Kinerja
Penerapan model Project Based Learning dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan
siswa apabila:
1. 85% atau lebih dari jumlah siswa berperan aktif dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran PJBL
2. 85% atau lebih siswa mendapat nilai sesuai atau diatas KKM.
3. Siswa mendapatkan nilai sesuai atau diatas KKM yaitu 75%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil SD Negeri Suko 1 Sidoarjo
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo, Desa Suko
Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan NPSN
20501479 Letak SD yang strategis dan mudah dijangkau dengan Lingkungan sekolah
yang aman dan nyaman.
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil dari observasi awal ini diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi
yaitu :
1.
Sebagian besar siswa kurang antusias dengan pembelajaran matematika materi
pecahan.
2.
Siswa kesulitan mendapatkan ide untuk menyelasaikan soal pecahan.
3.
Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa merasa
bosan.
4.
Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berlatih soal matematika materi
pecahan dan kurangmemberi perhatian kepada siswa saat siswa merasa
kesulitan dalam mengerjakan soal.
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2023, pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan dengan pedoman modul ajar selama 2 Jam pelajaran (70 menit). Hasil
observasi yang telah dilakukan pada siklus I, siswa belum mampu mengubah
pecahan biasa ke bentuk desimal dan persen serta kegiatan belajar siswa juga belum
mengalami banyak kemajuan dan hasil evalusi belajarnya kurang memuaskan.
Berdasarkan kreativitas belajar siswa untuk mengukur kemampuan mengerjakan soal
matematika materi pecahan siklus I diperoleh hasil 14 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM (>70) sehingga didapatkan presentase pencapaian KKM hasil
belajar siswa 66,67% dan masih ada 7 siswa atau 33,33% belum mencapai KKM.
Data tersebut menunjukan bahwa kreativitas belajar matematika materi pecahan
mengalami peningkatan sebelum pra siklus.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanakan penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan 8 Maret 2023.
Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan
terhadap siswa, agar siswa dapat lebih focus dalam pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
kreativitas
belajar siswa
untuk
mengukur
kemampuan
mengerjakan soal matematika materi pecahan siklus II diperoleh hasil 20 siswa telah
memenuhi batas ketercapaian KKM (>70) sehingga didapatkan presentase
pencapaian KKM hasil belajar siswa 95,24% dan masih ada 1 siswa atau 4,76%
belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukan bahwa kreativitas belajar
matematika materi pecahan mengalami peningkatan dibanding siklus I dan telah
memenuhi indikator pencapaian keberhasilan sehingga tindakan kelas berhasil pada
siklus II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan merupakan hasil kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dan
kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog
pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi
pecahan melalui Project Based Learning pada siswa kelas IV SDN 1 Sidoarjo
Tahun 2022/2023.
Dalam rangka meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan,
guru
selalu
melakukan
pembenahan
pelaksanaan
tindakan
pada
proses
pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional,
guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa andanya
inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam
meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan adalah dengan metode
Project Based Learning. Tujuannya adalah membantu siswa dalam menemukan ideide dalam memecahkan masalah matematika materi pecahan.
Adapun peningkatan meningkatkan kreativitas belajar matematika materi
pecahan melalui Project Based Learning pada siswa kelas IV SDN 1 Sidoarjo
Tahun Ajaran 2022/2023 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Daftar nilai siswa sebelum dan sesudah tindakan
Dengan memperhatikan tabel diatas dapat diketahui bahwa kreativitas
belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidoarjo
Tahun ajaran 2022/2023 ada 28,57% atau ada 6 siswa yang sudah mampu/bisa
mengubah pecahan kebentuk desimal dan persen dengan benar.
Setelah
diadakan siklus I, kreativitas belajar matematika materi pecahan naik menjadi
66,67%. Pada siklus II, kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa
kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022/2023 menjadi 95,24%.
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi
pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran
2022/2023.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Penerapan model “Project Based Learning” dapat meningkatkan kreativitas belajar
matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran
2022/2023.
Peningkatan kreativitas belajar matematika materi pecahan siswa yang ditunjukan
dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 70 adalah
sebagai berikut:
a. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 14 siswa dari 21 siswa (66,67%)
b. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 20 siswa dari 21 siswa (95,24%)
Implikasi
Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara
mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan
memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa
menguasai materi yang diajarkan. Penerapan model Project Based Learning merupakan
salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran matematika untuk
membantu siswa dalam menemukan ide-ide kreatif.
Saran
Berdasarkan pengalaman selama penelitian melaksanakan penelitian tindakan
kelas (PTK) di kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo peneliti dapat mengemukakan saran
dan tindak lanjutsebagai berikut:
a. Dalam pembelajaran guru hendaknya selalu memotivasi siswa untuk menyukai
mata pelajaran Matematika, dengan mengatakan bahwa Matematika itu sebenarnya
tidak sulit asal ada kemajuan dan kesungguhan mempelajarinya, Matematika itu
unik dan menyenangkan.
b. Guru hendaknya menggunakan alat peraga agar yang dapat menarik perhatian siswa
dan dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran agar pembelajaran
tidak verbalisme dan membosankan.
c. Guru sebaiknya menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan dalam
pembelajaran,sehingga siswa dapat belajar secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,
Mulyono.
2003.
Pendidikan
Bagi
Anak
berkesulitan
Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Anwar Holil. http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html/Dali
S. Naga.1980. Sejarah Matematika. Jakarta: Gramedia.
Dinas Pendidikan.(2006). Pembelajaran Matematika: Jakarta Gramedia.
Maryadi dkk.2010.Pedoman Penulisan Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Massofa. Wordpress.com/2011/09/23/ mengenal-kreativitas-anak-sejak-dini/
Monty Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu. 2003. Pedoman Bagi Orang Tua dan
Guru Dalam MendidikAnak Cerdas. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan KepalaSekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Rimli mpd.blogspot.com/2010/09/kreativitas-anak-dapat-dilihat-dari.html?m=1
Rubino Rubiyanto, Metode Penelitian Pendidikan. (Surakarta: Qinant, 2011)
Sanjaya,Wina. 2010.Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Semiawan, Conny.1987.Pendekatan Ketrampilan Proses.Jakarta:Gramedia.
Suwandi,Joko.Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Universitas Gadjah Mada.2005.Pembelajaran Berpusat Mahasiswa.Yogyakarta:
Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta