[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATKA MATERI PECAHAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDN SUKO 1 SIDOARJO TAHUN AJARAN 2022-2023 SUSANTI,S.Pd NIP.198802162022212018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIDOARJO SDN SUKO 1 SIDOARJO 2023 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Judul Penelitian : Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Materi Pecahan dengan Model Project Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun ajaran 2022-2023 a. Nama lengkap : Susanti,S.Pd b. NIP : 198802162022212018 c. NUPTK : 7548766667130132 d. Alamat : Graha Kota C13 No. 14 Suko Sidoarjo e. No. Hp : 087758478399 f. Email : susantiutama@gmail.com g. Lama Penelitian : 6 Maret 2023 sampai dengan 11 Maret 2023 h. Lokasi Penelitian : SDN Suko 1 Sidoarjo Disahkan di :Sidoarjo Tanggal : 13 Maret 2023 Kepala SDN Suko 1 Sidoarjo Afua Istiningsih, S.Pd. I NIP. 19802112008012012 PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATKA MATERI PECAHAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDN SUKO 1 SIDOARJO TAHUN AJARAN 2022-2023 Susanti,S.Pd Guru Kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan dengan model pembelajaran PJBL (Project based Learning) pada siswa kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022-2023. Subjek penelitian adalah Siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo yang berjumlah 21 Siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu: Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan penyusunan rencana tindakan, implementasi tindakan, pengamatan dan penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan dalam kretivitas belajar matematika materi pecahan yang meningkat dari siklus I dan Siklus II. Pada siklus I presentasi ketuntasan kreativitas belajar siswa dalam kreativitas belajar matematika materi pecahan sebesar 14 siswa atau 66,67% dan siklus II sebesar 20 siswa atau 95,24%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan model Project Based Learning mampu meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan. Kata kunci : Kreativitas belajar, Model Pembelajaran PJBL (Project Based Learning) PENDAHULUAN Bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang, yaitu aritmetika, aljabar dan geometri. Menurut Dali S. Naga (1980:1), aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilanganbilangan nyata dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan. Kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berpikir siswa agar menjadi lebih kritisdan kreatif dapat dikembangkan melalui belajar matematika, karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam pendidikan terutama dalam era saat ini. Hal ini karena siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Siswa seharusnya menyadari bahwa kemampuan berpikir logis, bernalar rasional, cermat, dan efisien menjadi ciri utama matematika. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Menurut Paling dalam Abdurrahman, (2003:252), ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kemampuan siswa menciptakan halhal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan informasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.Trefinger (1980:9-13) dalam Conny Semiawan (1990:37-38) memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting. 1. Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri 2. Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan 3. Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan kita. Banyak pengalaman kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita. 4. Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar. Tornace dan Myres dikutip oleh Treffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34) berpendapat bahwa belajar kreatif adalah “menjadi peka atau sadar akan masalah, kekurangan - kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsur-unsur yang tidak ada, ketidakharmonisan dan sebagainya. Mengumpulkan informasi yang ada, membatasi kesukaran, atau menunjukkan (mengidentifikasi) unsur yang tidak ada, mencari jawaban, membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnya Mengkomunikasikan hasil-hasilnya” (Sumber: http://www.sarjanaku.com/2011/07/kreativitas-belajar.html ) Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran bertujuan untuk melatih manusia agar menjadi manusia yang lebih baik, sehingga guru harus dapat sedemikian rupa menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran. Agar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik, ia harus mempunyai kesiapan baik mental, personal dan sosial. Kondisi pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran Matematika di kelas IV Tahun ajaran 2022/2023 di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo, kreativitas belajar matematika materi pecahan menunjukan masih sangat rendah, dari 21 siswa yang mencapai tingkat kreativitas belajar matematika materi pecahan hanya 4 siswa atau 26,92% dan yang belum mencapai kreativitas belajar matematika materi pecahan 17 siswa atau 73,08% di mana nilai ambang batas 70. Masih adanya beberapa guru khususnya di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo yang sampai saat ini masih menggunakan cara konvensional yaitu guru aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru. Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan tuntutan zaman karena dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat kemampuan bernalar siswa. Padahal pelajaran matematika dari tahun ke tahun semakin kompleks dan lebih berkembang. Hal inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang peningkatan kreativitas belajar matematika materi pecahan melalui model Project Based Learning di kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun Pelajaran 2022/2023. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Apakah dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV ? Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum a. Siswa semakin aktif bertanya ketika KBM berlangsung b. Meningkatkan motivasi belajar siswa. c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pemahaman tentang pecahan 2. Tujuan khusus Untuk meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan dengan model Project Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun ajaran 2022/2023. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dansekolah. Manfaat penelitian tersebutantara lain: a. Bagi Siswa 1. Siswa dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran karena guru menerapkan modelpembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. 2. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran aktif memperbaiki cara belajar siswa,sehingga lebih dapat meningkatkan kemampuan siswa. 3. Hasil belajar siswa yang dicapai siswa menjadi lebih baik. 4. Kesalahan yang terjadi pada siswa segera dianalisis, sehingga kesalahan tersebut tidak berlanjut. 5. Siswa lebih percaya diri karena memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. b. Bagi Guru a. Memperbaiki pembelajaran yang dikelola atau yang diampu. b. Dapat berkembang secara profesional bahwa ia mampu menunjukkan hasil penilaian dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. c. Guru mampu melakukan analisis terhadap kerjanya sendiri di dalam kelas sehingga guru menemukan kelebihan dan kelemahan, kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahan dan guru lebih percaya diri. c. Bagi Sekolah a. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan maka perbaikan pembelajaran memberi kesempatan yang besar bagi guru dan sekolah untuk berkembang. b. Merupakan sumbangan yang berharga untuk bahan kajian dan diskusi bagi guru yang lain dan dapat dipertimbangkan untuk mengadakan PTK di kelas masing-masing, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Tempat Penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh data Penelitian ini dilaksanakan di SDN Suko 1 Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Suko 1 Sidoarjo Tahun Ajaran 2022/2023 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jenis Penelitian Pada jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi yang akan dilaksanakan secara bertahap pada siklus berikutnya. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sebanyak 2 kali. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Data yang diperoleh dari observasi berasal dari lembar observasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh kolabolator, sewaktu peneliti melaksanakan tindakan. Pada saat itu juga kolaborator melaksanakan evaluasi yang hasilnya amat sangat dibutuhkan untuk memberikan refleksi sesuai dengan tahapan saat pelaksanaan tindakan. b. Tes Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian. Sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan dan sesuai dengan indikator atau tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Dokumentasi Yaitu data dari rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pecahan. Data dapat peneliti dapatkan dari daftar nilai yaitu hasil ulangan harian siswa. Validitas Data Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data. Analisis Data Menurut Sugiyono, 2006: 204 aktifitas dalam analisis data, yaitu : 1. Reduksi Data Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan padahalhal yang penting, dicari tema dan polanya. 2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. 3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi Pada penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Pada verifikasi, mencocokan data akhir dan data awal sehingga peneliti menemukan hasil yang memuaskan. Indikator keberhasilan/Kinerja Penerapan model Project Based Learning dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan siswa apabila: 1. 85% atau lebih dari jumlah siswa berperan aktif dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PJBL 2. 85% atau lebih siswa mendapat nilai sesuai atau diatas KKM. 3. Siswa mendapatkan nilai sesuai atau diatas KKM yaitu 75%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil SD Negeri Suko 1 Sidoarjo Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Suko 1 Sidoarjo, Desa Suko Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan NPSN 20501479 Letak SD yang strategis dan mudah dijangkau dengan Lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Deskripsi Kondisi Awal Hasil dari observasi awal ini diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi yaitu : 1. Sebagian besar siswa kurang antusias dengan pembelajaran matematika materi pecahan. 2. Siswa kesulitan mendapatkan ide untuk menyelasaikan soal pecahan. 3. Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan. 4. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berlatih soal matematika materi pecahan dan kurangmemberi perhatian kepada siswa saat siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal. Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2023, pembelajaran dilaksanakan berdasarkan dengan pedoman modul ajar selama 2 Jam pelajaran (70 menit). Hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I, siswa belum mampu mengubah pecahan biasa ke bentuk desimal dan persen serta kegiatan belajar siswa juga belum mengalami banyak kemajuan dan hasil evalusi belajarnya kurang memuaskan. Berdasarkan kreativitas belajar siswa untuk mengukur kemampuan mengerjakan soal matematika materi pecahan siklus I diperoleh hasil 14 siswa telah memenuhi batas ketercapaian KKM (>70) sehingga didapatkan presentase pencapaian KKM hasil belajar siswa 66,67% dan masih ada 7 siswa atau 33,33% belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukan bahwa kreativitas belajar matematika materi pecahan mengalami peningkatan sebelum pra siklus. Deskripsi Siklus II Pelaksanakan penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan 8 Maret 2023. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan terhadap siswa, agar siswa dapat lebih focus dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil kreativitas belajar siswa untuk mengukur kemampuan mengerjakan soal matematika materi pecahan siklus II diperoleh hasil 20 siswa telah memenuhi batas ketercapaian KKM (>70) sehingga didapatkan presentase pencapaian KKM hasil belajar siswa 95,24% dan masih ada 1 siswa atau 4,76% belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukan bahwa kreativitas belajar matematika materi pecahan mengalami peningkatan dibanding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan sehingga tindakan kelas berhasil pada siklus II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan hasil kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dan kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan melalui Project Based Learning pada siswa kelas IV SDN 1 Sidoarjo Tahun 2022/2023. Dalam rangka meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa andanya inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan adalah dengan metode Project Based Learning. Tujuannya adalah membantu siswa dalam menemukan ideide dalam memecahkan masalah matematika materi pecahan. Adapun peningkatan meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan melalui Project Based Learning pada siswa kelas IV SDN 1 Sidoarjo Tahun Ajaran 2022/2023 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Daftar nilai siswa sebelum dan sesudah tindakan Dengan memperhatikan tabel diatas dapat diketahui bahwa kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidoarjo Tahun ajaran 2022/2023 ada 28,57% atau ada 6 siswa yang sudah mampu/bisa mengubah pecahan kebentuk desimal dan persen dengan benar. Setelah diadakan siklus I, kreativitas belajar matematika materi pecahan naik menjadi 66,67%. Pada siklus II, kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022/2023 menjadi 95,24%. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022/2023. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model “Project Based Learning” dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo tahun ajaran 2022/2023. Peningkatan kreativitas belajar matematika materi pecahan siswa yang ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 70 adalah sebagai berikut: a. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 14 siswa dari 21 siswa (66,67%) b. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 20 siswa dari 21 siswa (95,24%) Implikasi Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan model Project Based Learning merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa dalam menemukan ide-ide kreatif. Saran Berdasarkan pengalaman selama penelitian melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas IV SD Negeri Suko 1 Sidoarjo peneliti dapat mengemukakan saran dan tindak lanjutsebagai berikut: a. Dalam pembelajaran guru hendaknya selalu memotivasi siswa untuk menyukai mata pelajaran Matematika, dengan mengatakan bahwa Matematika itu sebenarnya tidak sulit asal ada kemajuan dan kesungguhan mempelajarinya, Matematika itu unik dan menyenangkan. b. Guru hendaknya menggunakan alat peraga agar yang dapat menarik perhatian siswa dan dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran agar pembelajaran tidak verbalisme dan membosankan. c. Guru sebaiknya menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam pembelajaran,sehingga siswa dapat belajar secara optimal DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Anwar Holil. http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html/Dali S. Naga.1980. Sejarah Matematika. Jakarta: Gramedia. Dinas Pendidikan.(2006). Pembelajaran Matematika: Jakarta Gramedia. Maryadi dkk.2010.Pedoman Penulisan Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Massofa. Wordpress.com/2011/09/23/ mengenal-kreativitas-anak-sejak-dini/ Monty Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu. 2003. Pedoman Bagi Orang Tua dan Guru Dalam MendidikAnak Cerdas. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan KepalaSekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Rimli mpd.blogspot.com/2010/09/kreativitas-anak-dapat-dilihat-dari.html?m=1 Rubino Rubiyanto, Metode Penelitian Pendidikan. (Surakarta: Qinant, 2011) Sanjaya,Wina. 2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Semiawan, Conny.1987.Pendekatan Ketrampilan Proses.Jakarta:Gramedia. Suwandi,Joko.Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Gadjah Mada.2005.Pembelajaran Berpusat Mahasiswa.Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta