" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi or... more " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. " Allah SWT memerintahkan kepada orangg-orang yang beriman agar meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah teladan yang sempurna, yaitu melakukan atan menerapkan cara hidup, sikap dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yaug tertuang dalam hadits-haditsnya yang shohih serta dalam sunnah yang beliau selalu ajarkan semasa hidupnya, dalam kehidupan sehari-hari.
Secara bahasa, insan berarti " manusia " dan kamil berarti " yang sempurna " , jadi insan kamil b... more Secara bahasa, insan berarti " manusia " dan kamil berarti " yang sempurna " , jadi insan kamil berarti " manusia yang sempurna ". Kata insan menunjukkan pada suatu yang secara khusus digunakan untuk arti manusia dari segi sifatnya, bukan fisiknya, yakni sifat manusia yang baik, terpuji dan mulia. Selain itu, kata insan juga digunakan untuk menunjukkan arti terkumpulnya seluruh potensi intelektual, rohani dan fisik yang ada pada diri manusia. Adapun kata kamil bisa berarti suatu keadaan yang sempurna, dan digunakan untuk menunjukkan pada sempurnanya dzat dan sifat, dan hal itu terjadi melalui sejumlah potensi. Insan kamil lebih ditujukan kepada manusia yang sempurna dari segi pengembangan potensi intelektual, rohaniah, intuisi, kata hati, akal sehat, fitrah dan lainnya bersifat batin, dan bukan pada manusia dari dimensi basyariahnya. Pembinaan kesempurnaan basyariah bukan menjadi bidang garapan tasawuf, tetapi menjadi garapan fikih. Dengan perpaduan fikih dan tasawuf inilah insan kamil akan lebih terbina lagi. Namun insan kamil lebih ditekankan pada manusia yang sempurna dari segi insaniyanya, atau segi potensi intelektual, rohaniah dan lainnya itu. Insan kamil juga berarti manusia yang sehat dan terbina potensi rohaniahnya sehingga dapat berfungsi secara optimal dan berubungan dengan Allah dan dengan makhluk lainnya secara benar menurut akhlak islami. Manusia yang selamat rohaniah itulah yang diharapkan dari manusia insan kamil. Manusia yang demikian inilah yang akan selamat hidupnya di dunia dan akhirat. Yang akan membawa keselamatan manusia adalah batin, rohani, hati dan perbuatan yang baik. Orang yang demikian itulah yang dapat disebut sebagai insan kamil. Insan Kamil yang mengacu kepada makhluk pertama, merupakan hakikat yang menghimpun segala hakikat dari keanekaragaman yang terdapat dalam alam empiris. la juga merupakan wadah tajalli, pancaran, atau manifestasi segenap nama dan sifat yang memancar dari Wujud Mutlak (Tuhan). Sebagai makhluk pertama, Insan Kamil merupakan Akal Pertama atau Wujud Ilmi, yang memancar dari Wujud Mutlak. la merupakan sumber segala ilmu. la sumber ilmu bagi para nabi atau rasul, para sufi, atau para wali. Penyebutan para nabi atau rasul, para sufi, atau para wali dengan sebutan Insan Kamil, tidak lain adalah karena merekalah orang-orang yang merasakan sungguh-sungguh kehadiran Insan Kamil (makhluk pertama itu) dalam jiwa mereka, dan menerima limpahan ilmu darinya. Mereka tidak mungkin menerima kehadiran atau pancaran Insan Kamil itu, bila hati atau jiwa mereka tidak suci.
" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi or... more " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. " Allah SWT memerintahkan kepada orangg-orang yang beriman agar meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah teladan yang sempurna, yaitu melakukan atan menerapkan cara hidup, sikap dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yaug tertuang dalam hadits-haditsnya yang shohih serta dalam sunnah yang beliau selalu ajarkan semasa hidupnya, dalam kehidupan sehari-hari.
Secara bahasa, insan berarti " manusia " dan kamil berarti " yang sempurna " , jadi insan kamil b... more Secara bahasa, insan berarti " manusia " dan kamil berarti " yang sempurna " , jadi insan kamil berarti " manusia yang sempurna ". Kata insan menunjukkan pada suatu yang secara khusus digunakan untuk arti manusia dari segi sifatnya, bukan fisiknya, yakni sifat manusia yang baik, terpuji dan mulia. Selain itu, kata insan juga digunakan untuk menunjukkan arti terkumpulnya seluruh potensi intelektual, rohani dan fisik yang ada pada diri manusia. Adapun kata kamil bisa berarti suatu keadaan yang sempurna, dan digunakan untuk menunjukkan pada sempurnanya dzat dan sifat, dan hal itu terjadi melalui sejumlah potensi. Insan kamil lebih ditujukan kepada manusia yang sempurna dari segi pengembangan potensi intelektual, rohaniah, intuisi, kata hati, akal sehat, fitrah dan lainnya bersifat batin, dan bukan pada manusia dari dimensi basyariahnya. Pembinaan kesempurnaan basyariah bukan menjadi bidang garapan tasawuf, tetapi menjadi garapan fikih. Dengan perpaduan fikih dan tasawuf inilah insan kamil akan lebih terbina lagi. Namun insan kamil lebih ditekankan pada manusia yang sempurna dari segi insaniyanya, atau segi potensi intelektual, rohaniah dan lainnya itu. Insan kamil juga berarti manusia yang sehat dan terbina potensi rohaniahnya sehingga dapat berfungsi secara optimal dan berubungan dengan Allah dan dengan makhluk lainnya secara benar menurut akhlak islami. Manusia yang selamat rohaniah itulah yang diharapkan dari manusia insan kamil. Manusia yang demikian inilah yang akan selamat hidupnya di dunia dan akhirat. Yang akan membawa keselamatan manusia adalah batin, rohani, hati dan perbuatan yang baik. Orang yang demikian itulah yang dapat disebut sebagai insan kamil. Insan Kamil yang mengacu kepada makhluk pertama, merupakan hakikat yang menghimpun segala hakikat dari keanekaragaman yang terdapat dalam alam empiris. la juga merupakan wadah tajalli, pancaran, atau manifestasi segenap nama dan sifat yang memancar dari Wujud Mutlak (Tuhan). Sebagai makhluk pertama, Insan Kamil merupakan Akal Pertama atau Wujud Ilmi, yang memancar dari Wujud Mutlak. la merupakan sumber segala ilmu. la sumber ilmu bagi para nabi atau rasul, para sufi, atau para wali. Penyebutan para nabi atau rasul, para sufi, atau para wali dengan sebutan Insan Kamil, tidak lain adalah karena merekalah orang-orang yang merasakan sungguh-sungguh kehadiran Insan Kamil (makhluk pertama itu) dalam jiwa mereka, dan menerima limpahan ilmu darinya. Mereka tidak mungkin menerima kehadiran atau pancaran Insan Kamil itu, bila hati atau jiwa mereka tidak suci.
Uploads
Papers