Teaching Documents by Abid Nurhuda
Education or educating is helping children or students intentionally, namely guiding so that all ... more Education or educating is helping children or students intentionally, namely guiding so that all their potential or nature can develop into perfect and responsible human beings. In the educational process it can happen anywhere gradually, both in formal and non-formal educational institutions (at school or outside of school). While social mobility is defined as a movement of movement from one social class to another / movement of movement from one strata to another, both individually and in groups.
The basic nature of society in social mobility itself is divided into two, namely open and closed. Meanwhile, social mobility factors in society are generally classified into two, namely supporting factors for social mobility and inhibiting factors for social mobility. Based on the direction, it is divided into two, namely vertical social mobility and horizontal social mobility, while the scope is divided into two, namely intragenerational and intergenerational mobility. The role of education in social mobility in society includes critical and innovative thinking, encouraging an attitude of respect for the work of others, an open system of social mobility, understanding of the existence of a heterogeneous society, and orientation to the future.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
KI-1 : menghayatidan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2: mengembangkan perilaku jujur,... more KI-1 : menghayatidan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2: mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa KI-3: memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4: mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampumenggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Bookmarks Related papers MentionsView impact
A. QS Al-anfal ayat 72 Terjemah : Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah s... more A. QS Al-anfal ayat 72 Terjemah : Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-anfal : 72) B. Asbabun Nuzul Surat Al Anfal yang termasuk dalam surat Madaniyah dan terdiri dari 75 ayat mempunyai arti harta rampasan. Asbabun nuzul Al Anfal adalah kekhawatiran kaum muslimin tentang bagaimana jika mereka menerima atau memberi harta waris dari saudara mereka masyrik. Hal ini seperti diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, ayat ini ini diturunkan sebagai jawaban dari pertanyaan kaum muslim "Bagaimana kalau kami memberi atau menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?" maka dari itulah turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahwa antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi1. Telah menceritakan kepada kami Ashbagh
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Drafts by Abid Nurhuda
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bidang dari sekian banyak bidang yang begitu menentukan dalam to... more PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bidang dari sekian banyak bidang yang begitu menentukan dalam tolak ukur majunya sebuah Negara. Indonesia ialah salah satunya yang memiliki banyak sekali macam agama, bahasa, ras, suku, adat dan lain-lain. Keanekaragaman seperti inilah yang menjadikannya sebagai Negara yang plural. lewat jalur pendidikan, semua perbedaan tadi bisa digabungkan dan disatukan supaya tidak ada yang namanya diskriminasi lalu menyudutkan pihak satu kepada pihak lainnya sehingga pembangunan Indonesiapun jadi terhambat. Pada dasarnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang sangat menghargai adanya keberagaman dan perbedaan. Pendidikan ini selalu menciptakan proses yang tersetruktur dimana tiap-tiap kebudayaan bisa mengeluarkan ekspresinya. Namun untuk mendesain hal ini secara praktik, itu tidaklah mudah. Setidaknya kita berusaha mencoba mengambil ijtihad untuk memolakan sesuai dengan dasar dan prinsip-prinsip di dalamnya. Gagasan pemolaan sekaligus pengembangan pendidikan multikultural ini sendiri sebenarnya sudah ada sejak dahulu di kawasan Eropa, Amerika dan negara-negara maju lainnya. Dan seiring berjalannya waktu, pendidikan ini menjadi sebuah studi tersendiri dan khusus tentang keberagaman yang pada mulanya bertujuan supaya populasi mayoritas dapat bersikap toleran dan tenggang rasa terhadap para imigran baru. Pengalaman pendidikan multikultural dari eropa tersebut akhirnya juga sampai di Indonesia yang saat itu masih bernuansa kerajaan-kerajaan, bahkan berlangsung hingga saat ini. Berikut sekelumit perjalanan sejarah dari pendidikan multikultural.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Tiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda untuk mempersiapkan masa depan generasi pener... more Tiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda untuk mempersiapkan masa depan generasi penerus bangsanya. Yuk, intip seperti apa gaya pendidikan di beberapa negara luar Indonesia : 1. Pendidikan di Finlandia Pendidikan disana menjadi pendidikan terbaik karena beberapa hal : a) Adanya rasio perbandingan yang bagus antara guru dan murid yaitu 1 :7, sehingga guru bisa lebih detail lagi dalam memperhatikan siswa. b) Pengajaran yang bagus, karena dapat memindset peserta didik bahwa menjadi pembelajar adalah hal yang menyenangkan. c) Kualitas pengajar yang bagus, sehingga pemerintah finlandia memberikan kebebasan penuh terhadap guru (autonomy), saking percayanya pemerintah bahkan tidak melakukan sidak dan evaluasi terhadap guru. d) Anak tidak masuk sekolah kecuali setelah berumur 7 tahun. e) Waktu belajar yang sedikit sekitar 17-18 jam perminggu 2. Pendidikan di Jepang. Pendidikan disana termasuk pendidikan terbaik di Asia karena beberapa hal : a) Awal sekolah / SD sudah di didik untuk berdiskusi, perkelompok beranggotakan 4-5 orang. b) Saat SMP diajarkan solidaritas kesalahan satu orang bisa berdampak ke semua orang sehingga membuat mereka takut jika mau melakukan satu kesalahan saja. c) Peserta didiknya termindset dari kecil tidak mudah menyerah. d) Guru-guru Jepang mendapat bayaran yang besar. e) Guru selalu memastikan si anak paham sebelum akhirnya pindah ke topik baru. f) Waktu belajar yang sedikit sekitar 17-18 jam perminggu. 3. Pendidikan di Singapura. Pendidikan disana termasuk pendidikan terbaik di asia tenggara karena beberapa hal : a) Pemerintah turut andil menentukan masa depan peserta didik sedari kecil. b) Saat peserta didik lulus umur 12 akan menentukan segalanya. mau melanjutkan pendidikan kemana, siapa lingkar pertemanannya, seperti apa prospek kerjanya dan bahkan… secara tidak langsung menentukan dengan siapa dia akan menikah. c) 50% bagian toko buku di mal berisi buku berbau pendidikan. d) Adanya ujian soal yang lebih sulit dari buku paket sehingga membuat siswa di tuntut untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Papers by Abid Nurhuda
Journal of English Language Teaching, Literature and Culture
Malaysia is one of the countries that pay special attention to the tourism sector. Its developmen... more Malaysia is one of the countries that pay special attention to the tourism sector. Its development is so rapid that modern places that so historically appear, have their concepts and different characteristics, ranging from buildings to magnificent urban areas that attract tourists to visit there, including the UNU Surakarta Campus. So the purpose of this study is to describe Benchmarking and Exploring Educational Tourism activities in Malaysia. The method used is qualitative with a field study approach, then the data is collected from 12-15 February 2023, followed by analyzing the contents and finally drawing conclusions. The results of the study show that Benchmarking and Exploring Educational Tourism in Malaysia include four stages, namely the preparation stage by formulating goals, preparing plans, and preparing the infrastructure, then the socialization stage, namely by discussing with students the rundown of the event, how long it will be there and what matters only what must b...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Nusantara Journal of Behavioral and Social Sciences
Learning style is a way of receiving, understanding, and processing information from each student... more Learning style is a way of receiving, understanding, and processing information from each student in the learning process. In its development, learning styles are broadly (generally) divided into visual, auditory, and kinesthetic learning styles. One of the efforts that can be made to find out the learning style of each student is by non-cognitive diagnostic assessment, especially in the framework of the independent curriculum learning becomes one of the main and most important things. Non-cognitive diagnostic assessment is very helpful for educators in mapping learning needs and goals according to the learning styles of their students. SMPN 3 Lembang did the same thing by conducting non-cognitive diagnostic tests on 318 students as samples in the study. This research uses a qualitative approach with descriptive methods, while the data collection tools are taken from the results of the non-cognitive diagnostic test of learning styles of students in grades 7D-7K at SMPN 3 Lembang in ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
SUHUF
Education in Islam is the key for humans to acquire knowledge. And in the concept, similar terms ... more Education in Islam is the key for humans to acquire knowledge. And in the concept, similar terms often appear where many people think they have the same meaning, but the essence is different, including the terms tarbiyah, ta'lim, and ta'dib. So the purpose of this study is to describe the nature of Tarbiyah, Ta'lim, and Ta'dib in Islamic Education. The method used is a literature study with qualitative techniques, then analyzed carefully on the relevant contents, and finally concluded with a descriptive. The results of the study show that the emphasis on the term tarbiyah in Islam is focused on guidance and fostering morals, while on the term ta'lim, the emphasis is on conveying complete and correct knowledge. As for ta'dib, the point of emphasis is on the mastery of knowledge that produces charity stability. These three concepts form a unified whole that is interrelated in the educational process, namely Islamic religious education. besides that, it also und...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian
Islamic education is required to be able to answer the challenges of every era. And the progress ... more Islamic education is required to be able to answer the challenges of every era. And the progress of this education started a long time ago when Islamic territory had reached from west to east, namely during the military expansion during the era of caliph Umar Bin Khattab. So the purpose of this study is to describe Islamic Education in the Era of Umar Bin Khattab. The method used is a literature study with descriptive techniques in concluding and analyzing the data so that this research is qualitative. The results of the study show that Islamic Education during the Umar Bin Khattab era included the provision of quality educational resources by sending them to become teachers and scholars in conquered countries. then the construction of educational infrastructure such as kuttab, majlis, and mosques. And finally, there are methods in education such as halaqah, talaqqi, and lectures.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian
Sufism is one of the scientific studies that many scholars admire in the current era of modernism... more Sufism is one of the scientific studies that many scholars admire in the current era of modernism. One that entered that era was consumerism which was identified with the heart of capitalism. Therefore the purpose of this study is to describe consumerism in the context of Sufism education. The method used is literature study, then the relevant data is collected and then the contents are analyzed and finally concluded. The results of the study show that consumerism in the context of Sufism education needs to be controlled because it is an exaggerated behavior, only oriented towards worldly satisfaction and fosters arrogance so there should be an effort to restrain desire by fasting and always feeling enough.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian
Entrepreneurial character building can be developed in children from elementary school. This stud... more Entrepreneurial character building can be developed in children from elementary school. This study intends to describe how to implement market activities at MIN 3 Gunungkidul and how to grow entrepreneurial character values for students. The growth of this entrepreneurial character is carried out to realize the vision of MIN 3 Gunungkidul, in creating skilled students, and realizing the mission of "Instilling an entrepreneurial spirit so that they are skilled and independent". The author uses a qualitative research method, with the case study method. The setting for the implementation of this research took place at MIN 3 Gunungkidul, in December 2022. All madrasah residents, consisting of teachers, the market day committee, students, parents, and school principals were the research subjects. In collecting data, researchers used direct observation techniques (observation), interviews, and documentation. The results of this study indicate that the market day activities held ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Nusantara Journal of Behavioral and Social Sciences
Mathematics is a science that cannot be separated from human life. It is also applied in various ... more Mathematics is a science that cannot be separated from human life. It is also applied in various aspects of daily life, one of which is in the activities of fishermen in the Rembang community. And the purpose of this study is to describe the Ethnomathematics Exploration in the Activities of Fishermen of the Rembang Community. The method used is field qualitative, then relevant data is collected and analyzed, and finally concluded descriptively. The results showed that ethnomathematics activities in the fishing activities of the Rembang community included measuring the vessel to determine its type by multiplying the decimal number, as well as buying and selling activities in the market which involved addition and subtraction. Abstrak: Matematika merupakan salah satu ilmu yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Bahkan ia juga diaplikasikan dalam berbagai aspek dalam keseharian salah satunya adalah pada kegiatan nelayan di masyarakat rembang. Dan tujuan dari penelitian ini adalah...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian
English: Al-Qur'an Education Park (TPQ) is an institution or community group that organizes n... more English: Al-Qur'an Education Park (TPQ) is an institution or community group that organizes non-formal education of the Islamic religious type which aims to teach reading the Qur'an from an early age. In Indonesia, TPQ is the earliest Islamic educational institution and is close to the community, so it can be said that this institution departs from the community and returns to the community. child. However, in its implementation, it still does not escape the financial problems that come from donors, guardians of students, and the mosque's treasury. Because in its operations, TPQ can hardly do anything without funds. So good administration is needed to prepare financial reports in a transparent and accountable manner. This research took place at TPQ Barokah, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, using a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The results showed that the financial administration o...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Journal of Global Sustainable Research (IJGSR) Vol.1, No.1, , 2023
This research attempts to explore the dynamics of
the struggle of adherents of the belief in God ... more This research attempts to explore the dynamics of
the struggle of adherents of the belief in God in
Indonesia, especially adherents of Sapto Darmo
to obtain their civil rights (Civil Society). The
fulfillment of civil rights from the Dutch colonial
era until the New Order era still seems selective,
there are even indications of systematic efforts to
hinder the emergence of this Civil Society. The
debate over the issue of eliminating the 'religion
column' on KTPs for adherents of beliefs ended
with the issuance of a Constitutional Court
Decision as an amendment to Law Number 23 of
2006 concerning Population Administration is a
bright spot for its implementation Civil Society in
Indonesia. Even though at the idealistic level this
is over, at the practical level there are still many
obstacles. In fulfilling this Civil Society, the state
as the sole authority holder does not only put
forward the purely juridical legal aspects but also
the aspects of the state political contract that must
be considered.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Journal of Sustainability in Research (IJSR) Vol. 1, No1. , 2023
Success or targets to be achieved in an activity
must be measured by a tool called evaluation,
es... more Success or targets to be achieved in an activity
must be measured by a tool called evaluation,
especially in the field of education. As for Islam
itself, the position of evaluation is very important
where the Prophet exemplified it when he carried
out the task of treatises and da'wah from Allah,
the purpose of this study is to describe the
concept of educational evaluation from an
Islamic perspective. The method used is a
qualitative literature study, data collection is
documentation, then the contents are analyzed
and concluded. The results of the study show
that the Concept of Educational Evaluation from
an Islamic Perspective must be carried out in a
comprehensive manner which includes aspects of
knowledge, attitudes, and skills where all of
these things have also been exemplified by the
Prophet when evaluating his encounters.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Journal of Sustainability in Research (IJSR) Vol. 1, No 3., 2023
The essence of Islam is not only focused on the
purity of worship but it must also be focused on
... more The essence of Islam is not only focused on the
purity of worship but it must also be focused on
social morality. This is by the Al-Qur'an and
Hadith as the basis of Islamic teachings where
much attention is paid to the 2 important things
above. And one of the things that are paid
attention to, especially in matters of social
justice, is regarding debts and receivables which
contain the concepts of hiwalah and dhomman,
where these concepts are still not widely known
by the public. This research aims to describe
this. The method used is qualitative with a
literature study approach and then concluded
descriptively. The results of the research show
that the concept of Hiwalah in Islamic teachings
is the transfer of debt carried out by someone to
another person on condition of willingness,
agreement, the existence of collateral, there is an
agreement between the two parties and there is
a time limit so that the transfer of debt is legal,
and it is impossible to be free from
responsibility. The concept of Dhaman in Islam
is to combine dzimah with others in the
collection, whether with souls, debts, or other
material substances while still fulfilling the
pillars and conditions such as the existence of
dhamin, madmun lah, madmun 'anhu, madmun
bih, and lafadz so that the law can allow.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Journal of Integrated Science and Technology (IJIST) Vol.1, No.1, , 2023
The tarekat is one of the main teachings in the field of
Sufism where the two are interrelated an... more The tarekat is one of the main teachings in the field of
Sufism where the two are interrelated and cannot be
separated because they have a long journey and history
since their inception until now. And the purpose of this
study is to describe the history of thought in the field of
tasawuf and tarekat in Indonesia. The method used is
qualitative with a literature study approach when
collecting data, then analyzed and concluded by
verification. The results of the study show that the History
of Thought in the Field of Sufism and Tarekat in
Indonesia consists of four periods. Namely the first
period, 1st and 2nd century H. second period, 3rd and 4th
century H. third period, 5th century H. and fourth period,
6th century H and so on. The division of this period was
strongly influenced by the differences and phenomena of
the diversity of Islamic society and became the forerunner
to the birth and emergence of tarekat in Islam which
played an important role in realizing a moral-spiritual
change in Indonesian society
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Journal of Sustainability in Research (IJSR) Vol. 1, No. 2, 2023
Islamic education was built with great struggle
from the Dutch and Japanese eras to the time of
I... more Islamic education was built with great struggle
from the Dutch and Japanese eras to the time of
Indonesian independence. And in the early era
of its reign, Japan sought the attention of
Muslims by giving its leaders the power and
freedom to teach and spread their thoughts,
especially matters related to Islamic education
which always transformed from time to time
until it was able to adjust to its development.
One of the important figures in that era was KH
Abdul Wahid Hasyim. So the purpose of this
study is to describe Islamic Education Renewal:
Examining KH's Thoughts. Abdul Wahid
Hasyim. This type of research is a literature
study with content analysis techniques and then
conclusions. The results of the research show
that the renewal of Islamic education according
to KH. Abdul Wahid Hasyim covers the renewal
of the pesantren education system in the
institutional, methodological, curriculum, and
library fields. As well as reforms in the national
education system, including the obligation to
study at madrasas, the inclusion of general
education at madrasas/Islamic boarding
schools, the inclusion of religious education in
public schools, and the establishment of many
Islamic tertiary institutions in Indonesia
Bookmarks Related papers MentionsView impact
SUHUF
The Al-Qur'an is the official guideline and is an interesting material for Muslims to study b... more The Al-Qur'an is the official guideline and is an interesting material for Muslims to study because it is comprehensive about all aspects of life. This is proven, one of which is with several verses that explore the nature of human creation to the deviations it commits. So guidance, coaching, education, and healing are needed both from the psychological and physiological aspects. So the purpose of this study is to describe the Psychological and Physiological Motives in Humans (Studies on the Verses of the Qur'an). The method used is literature in the process of collecting data, then careful analysis is carried out, and finally, descriptive conclusions are drawn. The results of the study show that the physiological motives in the Qur'an are divided into two parts, namely the motive for being oneself and the motive for preserving offspring. While the psychological motives are divided into four parts, namely ownership motives, competition motives, hostility motives, and rel...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Athena: Journal of Social, Culture and Society
Indonesia was born on August 17, 1945, at the same time as the emergence of the term Pancasila wh... more Indonesia was born on August 17, 1945, at the same time as the emergence of the term Pancasila which is composed of existing cultural values, personality, statehood, and societal norms so that it becomes the Ideology of the Nation. The ideology is actual, dynamic, and open so that it allows for new innovative thoughts, one of which is the teachings of Sufism which are used as a shield to answer the current moral decline. So the purpose of this study is to describe the values of Sufism in Pancasila as the National Ideology. The method used is descriptive qualitative with a literature study approach, collecting data using documentation techniques and careful observation of each data. Then analyzed the relevant contents and finally concluded. The results of the study show that the values of Sufism in Pancasila as the National Ideology include Takhalli which is manifested in the first precept as a form of conformity of human nature to be empty of disgraceful attitudes that do not exist ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Teaching Documents by Abid Nurhuda
The basic nature of society in social mobility itself is divided into two, namely open and closed. Meanwhile, social mobility factors in society are generally classified into two, namely supporting factors for social mobility and inhibiting factors for social mobility. Based on the direction, it is divided into two, namely vertical social mobility and horizontal social mobility, while the scope is divided into two, namely intragenerational and intergenerational mobility. The role of education in social mobility in society includes critical and innovative thinking, encouraging an attitude of respect for the work of others, an open system of social mobility, understanding of the existence of a heterogeneous society, and orientation to the future.
Drafts by Abid Nurhuda
Papers by Abid Nurhuda
the struggle of adherents of the belief in God in
Indonesia, especially adherents of Sapto Darmo
to obtain their civil rights (Civil Society). The
fulfillment of civil rights from the Dutch colonial
era until the New Order era still seems selective,
there are even indications of systematic efforts to
hinder the emergence of this Civil Society. The
debate over the issue of eliminating the 'religion
column' on KTPs for adherents of beliefs ended
with the issuance of a Constitutional Court
Decision as an amendment to Law Number 23 of
2006 concerning Population Administration is a
bright spot for its implementation Civil Society in
Indonesia. Even though at the idealistic level this
is over, at the practical level there are still many
obstacles. In fulfilling this Civil Society, the state
as the sole authority holder does not only put
forward the purely juridical legal aspects but also
the aspects of the state political contract that must
be considered.
must be measured by a tool called evaluation,
especially in the field of education. As for Islam
itself, the position of evaluation is very important
where the Prophet exemplified it when he carried
out the task of treatises and da'wah from Allah,
the purpose of this study is to describe the
concept of educational evaluation from an
Islamic perspective. The method used is a
qualitative literature study, data collection is
documentation, then the contents are analyzed
and concluded. The results of the study show
that the Concept of Educational Evaluation from
an Islamic Perspective must be carried out in a
comprehensive manner which includes aspects of
knowledge, attitudes, and skills where all of
these things have also been exemplified by the
Prophet when evaluating his encounters.
purity of worship but it must also be focused on
social morality. This is by the Al-Qur'an and
Hadith as the basis of Islamic teachings where
much attention is paid to the 2 important things
above. And one of the things that are paid
attention to, especially in matters of social
justice, is regarding debts and receivables which
contain the concepts of hiwalah and dhomman,
where these concepts are still not widely known
by the public. This research aims to describe
this. The method used is qualitative with a
literature study approach and then concluded
descriptively. The results of the research show
that the concept of Hiwalah in Islamic teachings
is the transfer of debt carried out by someone to
another person on condition of willingness,
agreement, the existence of collateral, there is an
agreement between the two parties and there is
a time limit so that the transfer of debt is legal,
and it is impossible to be free from
responsibility. The concept of Dhaman in Islam
is to combine dzimah with others in the
collection, whether with souls, debts, or other
material substances while still fulfilling the
pillars and conditions such as the existence of
dhamin, madmun lah, madmun 'anhu, madmun
bih, and lafadz so that the law can allow.
Sufism where the two are interrelated and cannot be
separated because they have a long journey and history
since their inception until now. And the purpose of this
study is to describe the history of thought in the field of
tasawuf and tarekat in Indonesia. The method used is
qualitative with a literature study approach when
collecting data, then analyzed and concluded by
verification. The results of the study show that the History
of Thought in the Field of Sufism and Tarekat in
Indonesia consists of four periods. Namely the first
period, 1st and 2nd century H. second period, 3rd and 4th
century H. third period, 5th century H. and fourth period,
6th century H and so on. The division of this period was
strongly influenced by the differences and phenomena of
the diversity of Islamic society and became the forerunner
to the birth and emergence of tarekat in Islam which
played an important role in realizing a moral-spiritual
change in Indonesian society
from the Dutch and Japanese eras to the time of
Indonesian independence. And in the early era
of its reign, Japan sought the attention of
Muslims by giving its leaders the power and
freedom to teach and spread their thoughts,
especially matters related to Islamic education
which always transformed from time to time
until it was able to adjust to its development.
One of the important figures in that era was KH
Abdul Wahid Hasyim. So the purpose of this
study is to describe Islamic Education Renewal:
Examining KH's Thoughts. Abdul Wahid
Hasyim. This type of research is a literature
study with content analysis techniques and then
conclusions. The results of the research show
that the renewal of Islamic education according
to KH. Abdul Wahid Hasyim covers the renewal
of the pesantren education system in the
institutional, methodological, curriculum, and
library fields. As well as reforms in the national
education system, including the obligation to
study at madrasas, the inclusion of general
education at madrasas/Islamic boarding
schools, the inclusion of religious education in
public schools, and the establishment of many
Islamic tertiary institutions in Indonesia
The basic nature of society in social mobility itself is divided into two, namely open and closed. Meanwhile, social mobility factors in society are generally classified into two, namely supporting factors for social mobility and inhibiting factors for social mobility. Based on the direction, it is divided into two, namely vertical social mobility and horizontal social mobility, while the scope is divided into two, namely intragenerational and intergenerational mobility. The role of education in social mobility in society includes critical and innovative thinking, encouraging an attitude of respect for the work of others, an open system of social mobility, understanding of the existence of a heterogeneous society, and orientation to the future.
the struggle of adherents of the belief in God in
Indonesia, especially adherents of Sapto Darmo
to obtain their civil rights (Civil Society). The
fulfillment of civil rights from the Dutch colonial
era until the New Order era still seems selective,
there are even indications of systematic efforts to
hinder the emergence of this Civil Society. The
debate over the issue of eliminating the 'religion
column' on KTPs for adherents of beliefs ended
with the issuance of a Constitutional Court
Decision as an amendment to Law Number 23 of
2006 concerning Population Administration is a
bright spot for its implementation Civil Society in
Indonesia. Even though at the idealistic level this
is over, at the practical level there are still many
obstacles. In fulfilling this Civil Society, the state
as the sole authority holder does not only put
forward the purely juridical legal aspects but also
the aspects of the state political contract that must
be considered.
must be measured by a tool called evaluation,
especially in the field of education. As for Islam
itself, the position of evaluation is very important
where the Prophet exemplified it when he carried
out the task of treatises and da'wah from Allah,
the purpose of this study is to describe the
concept of educational evaluation from an
Islamic perspective. The method used is a
qualitative literature study, data collection is
documentation, then the contents are analyzed
and concluded. The results of the study show
that the Concept of Educational Evaluation from
an Islamic Perspective must be carried out in a
comprehensive manner which includes aspects of
knowledge, attitudes, and skills where all of
these things have also been exemplified by the
Prophet when evaluating his encounters.
purity of worship but it must also be focused on
social morality. This is by the Al-Qur'an and
Hadith as the basis of Islamic teachings where
much attention is paid to the 2 important things
above. And one of the things that are paid
attention to, especially in matters of social
justice, is regarding debts and receivables which
contain the concepts of hiwalah and dhomman,
where these concepts are still not widely known
by the public. This research aims to describe
this. The method used is qualitative with a
literature study approach and then concluded
descriptively. The results of the research show
that the concept of Hiwalah in Islamic teachings
is the transfer of debt carried out by someone to
another person on condition of willingness,
agreement, the existence of collateral, there is an
agreement between the two parties and there is
a time limit so that the transfer of debt is legal,
and it is impossible to be free from
responsibility. The concept of Dhaman in Islam
is to combine dzimah with others in the
collection, whether with souls, debts, or other
material substances while still fulfilling the
pillars and conditions such as the existence of
dhamin, madmun lah, madmun 'anhu, madmun
bih, and lafadz so that the law can allow.
Sufism where the two are interrelated and cannot be
separated because they have a long journey and history
since their inception until now. And the purpose of this
study is to describe the history of thought in the field of
tasawuf and tarekat in Indonesia. The method used is
qualitative with a literature study approach when
collecting data, then analyzed and concluded by
verification. The results of the study show that the History
of Thought in the Field of Sufism and Tarekat in
Indonesia consists of four periods. Namely the first
period, 1st and 2nd century H. second period, 3rd and 4th
century H. third period, 5th century H. and fourth period,
6th century H and so on. The division of this period was
strongly influenced by the differences and phenomena of
the diversity of Islamic society and became the forerunner
to the birth and emergence of tarekat in Islam which
played an important role in realizing a moral-spiritual
change in Indonesian society
from the Dutch and Japanese eras to the time of
Indonesian independence. And in the early era
of its reign, Japan sought the attention of
Muslims by giving its leaders the power and
freedom to teach and spread their thoughts,
especially matters related to Islamic education
which always transformed from time to time
until it was able to adjust to its development.
One of the important figures in that era was KH
Abdul Wahid Hasyim. So the purpose of this
study is to describe Islamic Education Renewal:
Examining KH's Thoughts. Abdul Wahid
Hasyim. This type of research is a literature
study with content analysis techniques and then
conclusions. The results of the research show
that the renewal of Islamic education according
to KH. Abdul Wahid Hasyim covers the renewal
of the pesantren education system in the
institutional, methodological, curriculum, and
library fields. As well as reforms in the national
education system, including the obligation to
study at madrasas, the inclusion of general
education at madrasas/Islamic boarding
schools, the inclusion of religious education in
public schools, and the establishment of many
Islamic tertiary institutions in Indonesia