PARADIGM: Journal of Language and Literary Studies
Commissive speech acts are speech acts that bind the speaker to carry out what is stated in the s... more Commissive speech acts are speech acts that bind the speaker to carry out what is stated in the speech. This research aims to analyze the types and the functions of commisives speech acts used by the characters in the Knives Out movie. The method used in this research is qualitative descriptive in which the research instrument is the researcher herself. The utterances were classified based on the theory proposed by Searle (1985) and Austin (1969). The utterances found in that movie are classified into six types of commisives speech act: the promise, guarantee, refusal, threat, volunteer, and offer. The results revealed there are 13 data found in the Knives Out film. The function that the characters mainly use in the film is an act of illocution. In contrast, from 13 data, the researcher found 6 types of commisive speech acts are found in the Knives Out movie: 2 utterances for guarantee (guarantee), 2 utterances for promises (promise), 2 utterances for offers (to offer), 3 utterances...
Englisia: Journal of Language, Education, and Humanities
Foreign language teaching is a medium to raise students’ inter-cultural understanding, awareness,... more Foreign language teaching is a medium to raise students’ inter-cultural understanding, awareness, and sensitivity important for establishing tolerant mindset in multi-ethnic community. However, the use of literary works in foreign language teaching, for example TESOL, which could elevate intercultural competence since they promote respect and appreciation, is almost unexplored. This paper examined to which extent the values of moderation are presented during the teaching of literature and explicated in the curriculum, as well as the course outline of literary courses in three participating Indonesian Islamic Universities. This case study research collected data through a semi-structured interview with three lecturers English Literature Department, Walian University (pseudonym) administered under Indonesian Ministry of Religious Affairs and were analysed through critical exploratory lens. The results demonstrate that lecturers face complex issues regarding the incorporation and promo...
In this article, the researchers aim to explain the types and functions of the use of expressions... more In this article, the researchers aim to explain the types and functions of the use of expressions of euphemism and dysphemism in President Donald Trump's speeches at the State of the Union Address 2020. With Donald Trump's controversial background and many of his statements attracting attention, researchers assume that Trump uses many expressions of euphemism and dysphemism in his speech. This study uses Allan's and Burridge's (1991) theoretical framework on euphemism and dysphemism as the base for data analysis. This study's data were taken from Trump's utterances in his speech. This study uses a qualitative descriptive research method to carry out in-depth analysis. The results of this study indicate that there are eight types of euphemistic expressions, five types of dysphemism, eight functions of euphemisms, and six functions of dysphemism.
Buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen-dosen Pusat Pengembangan Bahas... more Buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen-dosen Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Topik-topik yang dibahas berhubungan dengan pembelajaran bahasa asing. Beberapa bahasa yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin. Para pembaca, khususnya para guru bahasa atau dosen bahasa, akan disuguhi ide-ide segar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa kedua. Mulai dari ihwal yang bersifat konsep maupun yang bersifat teknis pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Lebih dari itu, yang menjadi latar belakang artikel-artikel ini adalah kondisi pembelajaran pada tahun 2020. Sehingga, kondisi pembelajaran yang menjadi latar belakang penelitian dengan kondisi pembelajaran yang dihadapi oleh para pengajar bahasa asing sangat mungkin ada kesesuaian. Para penulisnya merupakan dosen-dosen yang kompeten dan berpengalaman. Para penulis merupakan lulusan magister hingga doktor dalam bidang pembelajaran bahasa. Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman yang panjang dalam bidang pembelajaran bahasa asing dan penelitian dalam bidang ini. Buku ini akan memberikan banyak inspirasi dan pelajaran bagi para pembacanya. Terutama bagi para pengajar bahasa asing. Para guru atau dosen bahasa asing bisa menerapkan trik-trik mengajar atau mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan merujuk pada hasil penelitian yang ada di buku ini
Van Dijk lebih suka jika pendekatannya dalam AWK disebutkan dengan lebih detail yaitu hubungan se... more Van Dijk lebih suka jika pendekatannya dalam AWK disebutkan dengan lebih detail yaitu hubungan segitiga antara wacana – kognisi – dan sosial dibanding melabeli teorinya dengan sebutan kognisi sosial. Hal ini karena menurut van Dijk, labelisasi malah akan mereduksi pemikiran-pemikirannya. Van Dijk beserta koleganya dari Universitas Amsterdam telah banyak melakukan riset utamanya yang terkait dengan bagaimana kelompok-kelompok minoritas ditampilkan entah dalam wacana tulis seperti berita di media cetak, editorial, artikel-artikel ilmiah maupun dalam wacana lisan seperti debat parlemen, film, wawancara kerja, rapat, sampai percakapan sehari-hari. Titik perhatian van Dijk utamanya pada masalah rasialisme, etnis, dan isu-isu terkait pengungsi. Salah satu analisisnya terkait debat parlemen di Inggris tentang pengungsi contohnya, menunjukkan bagaimana wacana-wacana yang muncul dalam debat tersebut cenderung menggambarkan para pengungsi sebagai beban negara. Kelompok minoritas tersebut digambarkan tidak sebagaimana mestinya, yang dinyatakan dengan argumen yang meyakinkan, tampak sebagai suatu hal yang wajar (bahwa mereka buruk), masuk akal, alamiah, dan (pendapat tersebut) tampak sah dimata hukum
Many scholars have investigated metadiscourse use in academic settings, but they have mostly expl... more Many scholars have investigated metadiscourse use in academic settings, but they have mostly explored written data, such as academic essays and research articles. However, spoken discourses like student presentations are rarely explored. Extant studies tend to focus on metadiscourse investigation in either native or non-native English learners' writing or speaking respectively. We argue that a comparative investigation of non-native English learners' speaking and writing permits understanding their lexical choices for making their discourse coherent. This study examines written and spoken metadiscourse markers of Indonesian EFL students, highlighting potential similarity and or differences as well as their distinctive features. In doing so, we refer to Hyland's (1998, 2004) metadiscourse markers: the interactive and interactional taxonomy. This attempt is necessary given that writing or speaking is a social practice where speakers or writers' need to provide audience...
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tekstual yang dipakai untuk menggambarkan... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tekstual yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu dalam pemberitaan artis pada media portal. Penelitian ini terfokus pada berita mengenai konflik antara Marshanda dengan mantan pengacaranya -sebagai sumber data- untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis model Noman Fairclough. Menurut Fairclough, setiap teks pada dasarnya dapat diuraikan dan dianalisis berdasarkan tiga unsur: representasi, relasi, dan identitas. Pada teks berita artis di merdeka.com, wacana kedurhakaan dan ketegaan Marshanda sebagai seorang anak (kepada Ibunya) dan seorang klien (kepada pengacaranya) dapat dilihat dari bagaimana Marshanda direpresentasikan. Marshanda diberitakan dengan menggunakan kata-kata yang buruk seperti “melawan Ibu”. “seorang anak yang melaporkan ibunya”, “melawan orang tuanya”, “Marshanda pecat pengacara”, dan “Chaca malah menuduh Afdal”. Analisis selanjutnya adalah tent...
Stylistic analysis on Suzzanna’s utterance in Sundelbolong movie is an analysis of language usage... more Stylistic analysis on Suzzanna’s utterance in Sundelbolong movie is an analysis of language usage of main character starred by Suzzanna on the movie. This descriptive qualitative research aims to describe the horror style of Suzzanna’s utterance on the movie covering its; diction, sentence structure and figure of speech founded along her utterance in the movie. The data of this research are transcribed utterance of main character. The data analysis will be in form of observation on each selected utterance, then followed by presenting the data and taking a conclusion. The result of this research will reveal about how is the diction, sentence structure and figure of speech founded in the utterance which create horror style on the movie. This research is expected to show the main character – on Sundelbolong movie starred by Suzzanna – horror style of using language.
This paper aims at exploring the use of code mixing in the comedy program of Opera Van Java (abbr... more This paper aims at exploring the use of code mixing in the comedy program of Opera Van Java (abbreviated OVJ). The results show that there are two forms of code mixing used, namely lexical and phrasal code mixing. Besides, this study reveals the use of two types of code mixing, namely outer code mixing and inner code mixing. The inner code mixing in that program can be divided into Indonesian informal variety, Jakarta Indonesian dialects, Sundanese code mixing, and Javanese code mixing. While the outer code mixing found in OVJ are English and Arabic code mixing. Further analysis also shows that that there are some causes of code-mixing in OVJ, namely code mixing that occurs due to the background of the speaker, the relationship between the narrator and hearer, and due to the situation of speech. The underlying forces affecting the occurrence of code mixing in OVJ are the area of origin and religious background of speakers. Additionally, an intimate relationship between the speaker a...
This paper focuses on the flouting of conversational maxim in one of traditional markets in Indon... more This paper focuses on the flouting of conversational maxim in one of traditional markets in Indonesia. However, it will more focus on the types of flouted maxims, and whether or not the flouted maxims cause misundestanding between the seller and the buyer in the trade interactions. The writer, in this paper, choose tje traditional market named Merjosari, which is located in Malang, East Java. Why the writers conduct the observation in this traditional market, is because this traditional market has a very strategic place, where is sorrounded by many state or even private universities. Therefore, the trade interaction may come from people which are from every city in Indonesia. Thus there are many cultural backgrounds factors which may influence the communication practices. Therefore, the maxims whic are flouted between the sellers and buyers in this traditional market becomes something very to be observed. This observation is conducted by using a descriptive qualitative approach. Fur...
Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Jokowi digambarkan oleh media yang pro kepada Pr... more Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Jokowi digambarkan oleh media yang pro kepada Prabowo pada pemilihan Presiden 2014 lalu dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis (Critical Discourse Analysis) model van Dijk. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan bahwa strategi derogasi dan eufemisasi digunakan dalam praktik berwacana (discursive practice). Derogasi dan eufemisasi sangat terkait dengan siapa yang oleh media dianggap sebagai pihak ‘kita’ dan ‘mereka’. Jokowi yang dianggap sebagai ‘mereka’ akan diberitakan secara negatif dengan menggunakan kata-kata derogatoris, sebaliknya, Prabowo yang dianggap sebagai ‘kita’ akan dipresentasikan secara positif dengan menggunakan kata-kata eufemistis. Media pro-Prabowo menggunakan kata-kata mengemis dan tidak amanah ketika memberitakan Jokowi. Sementara ketika memberitakan lawan politik Jokowi, media lebih memilih menggunakan gaya bahasa eufemisme seperti gotong royong dan keinginan masyarakat, untuk me...
Merujuk teori hubungan antara bahasa, pikiran dan budaya Franz Boas bahwa setiap bahasa mereprese... more Merujuk teori hubungan antara bahasa, pikiran dan budaya Franz Boas bahwa setiap bahasa merepresentasikan klasifikasi pengalaman dan budaya masyarakat, tulisan ini mencoba untuk mengungkapkan sejauh mana pemilihan bahasa dan ragam bahasa yang mendapat pengaruh dari budaya. Lebih khusus lagi, yang dibahas di sini adalah pemilihan kata-kata serapan oleh seorang penutur yang ketika penutur tersebut menggunakannya, tentunya menunjukkan budaya dan asal si penutur. Bagi masyarakat jawa, prinsip tata krama dipandang mampu menjadi sebuah alat kontrol berbahasa. Hal ini menyebabkan masyarakat Jawa acapkali menggunakan kata serapan/pinjaman dari bahasa Jawa ketika mereka berbicara dalam bahasa Indonesia. Selain karena masyarakat Jawa merasa penggunaan beberapa leksikon bahasa Jawa lebih mampu menunjukkan penghormatan terhadap mitra tutur, kosa kata dalam bahasa Indonesia juga dipandang belum mampu menyampaikan kompleksitas makna yang ingin disampaikan oleh penutur.
Analisis wacana muncul sebagai suatu reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap ... more Analisis wacana muncul sebagai suatu reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap hakikat bahasa secara sempurna (Darma, 2009: 15). Analisis wacana lazim digunakan untuk menemukan makna wacana yang persis sama atau paling tidak sangat ketat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan, atau oleh penulis dalam wacana tulis. Analisis wacana juga cenderung tidak merumuskan kaidah secara ketat seperti tata bahasa (Rani dkk, 2006: 10).
Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Republika menggambarkan kasus pembantaian etnis ... more Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Republika menggambarkan kasus pembantaian etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine (juga dikenal sebagai Arakan, atau Rohang dalam bahasa Rohingya), Myanmar dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis (Critical Discourse Analysis) model van Dijk. Etnis Rohingya sendiri merupakan etnis minoritas yang beragama Islam dan tentu saja pembantaian atas etnis tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai belahan dunia, terutama Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Pemberitaan mengenai kasus Rohingya tersebut menjadi “lebih ramai” di mediamedia Indonesia terutama pasca kehebohan pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang sarat akan isu agama. Menurut van Dijk (2004), terdapat dua strategi diskursif utama dalam pemberitaan atas suatu individu/kelompok dalam media, dan strategi ini terkait dengan siapa yang dianggap sebagai “US” dan siapa yang dianggap sebagai “THEM”. Pelabelan us vs them tersebut diwujudkan melalui beb...
Tulisan ini mengkaji penggunaan strategi derogasi dan strategi eufemisasi yang digunakan oleh par... more Tulisan ini mengkaji penggunaan strategi derogasi dan strategi eufemisasi yang digunakan oleh para tokoh pada film Crash. Secara etiomologis, derogasi berarti merendahkan, tidak menghormati, mencela, meremehkan orang lain, dan melihat mereka sebagai pihak yang inferior (Anne, 1999). Oleh karena itu, derogasi memiliki fungsi yang sama sebagai disfemisme. Sedangkan eufemisme berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti bagus dan phemeoo yang berarti berbicara. Jadi, eufemisme berarti berbicara dengan menggunakan perkataan yang baik atau halus, yang memberikan kesan baik. Eufemisasi dikenal sebagai presentasi diri-positif (positive-self presentation), kebalikannya derogasi adalah presentasi negatif terhadap pihak lain (negative other-presentation). Derogasi adalah strategi polarisasi antara ‘yang termasuk’ dalam kelompok dan ‘yang tidak termasuk’. Data pada tulisan ini adalah tuturan yang digunakan oleh tokoh-tokoh dalam film Crash. Secara praktis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan...
This paper aims to determine the functions of derogation and euphemization found in the Hollywood... more This paper aims to determine the functions of derogation and euphemization found in the Hollywood movie entitled "Crash". The functions of derogation and euphemization strategy are analyzed by discourse analysis approach of Zollner (1997) on derogation function, while the theory of Allan and Burridge (1991) is used to determine the function of euphemization. The functions of the use of derogation found in the data include: expressing anger or irritation, criticizing, satirizing, accusing or blaming, conveying information, insulting/ taunting or sharpening the insult, showing distaste, exaggerating, and showing evidence. Based on the analysis, it was found that the derogative functions frequently used by the characters in “Crash” was accusing or blaming and also conveying information, while criticizing and showing evidence, is a function of the least use. Related to euphemization, the functions found in the data include: hiding the fact, showing respect, satirizing, showing...
This study investigates derogation and euphemization strategies used by the characters in �Cras... more This study investigates derogation and euphemization strategies used by the characters in �Crash�. In the case of writing, there is number of aims of this study. Firstly, it aims to describe the use of derogation strategy. Secondly, it aims to describe the use of euphemization strategy. Thirdly, it aims to describes function of derogation and euphemization strategies used by the characters in �Crash�. The data source of this study is �Crash�. From the data source, the researcher analyzes and investigates the utterances used by the characters in the film based on time sequence appearance which is dealing with derogation and euphemization as the data. This study uses descriptive qualitative approach, since it analyze the data in the form of utterances descriptively based on derogation and euphemization strategies found in the film. It attempt to describe phenomena that happen in human life and it is hard to measure the data quantitatively since the data are in the form of ...
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pelati... more Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pelatihan TOEFL. Kegiatan ini dilakukan di kelurahan Karangbesuki yang melibatkan remaja desa di wilayah tersebut. Terdapat 31 remaja yang terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan di pondok pesantren Darun Nun dimana banyak remaja desa tersebut menuntut ilmu disana. Menggunakan teknik eklektik selama pelatihan, kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari meliputi kegiatan pre-test, pelatihan/treatment, dan post-test. Pengukuran hasil pengabdian dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post test menggunakan Paired Sample-t Test. Selain itu, evaluasi kegiatan melalui penyebaran angket dilakukan. Dari hasil olah data, pengabdian tersebut mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para peserta pelatihan. Hasil angket evaluasi pun berkata yang sama dimana sebanyak 90% peserta merespon kegiatan pelatihan TOEFL ini secara positif. Peserta merasa pelatihan membuat membua...
PARADIGM: Journal of Language and Literary Studies
Commissive speech acts are speech acts that bind the speaker to carry out what is stated in the s... more Commissive speech acts are speech acts that bind the speaker to carry out what is stated in the speech. This research aims to analyze the types and the functions of commisives speech acts used by the characters in the Knives Out movie. The method used in this research is qualitative descriptive in which the research instrument is the researcher herself. The utterances were classified based on the theory proposed by Searle (1985) and Austin (1969). The utterances found in that movie are classified into six types of commisives speech act: the promise, guarantee, refusal, threat, volunteer, and offer. The results revealed there are 13 data found in the Knives Out film. The function that the characters mainly use in the film is an act of illocution. In contrast, from 13 data, the researcher found 6 types of commisive speech acts are found in the Knives Out movie: 2 utterances for guarantee (guarantee), 2 utterances for promises (promise), 2 utterances for offers (to offer), 3 utterances...
Englisia: Journal of Language, Education, and Humanities
Foreign language teaching is a medium to raise students’ inter-cultural understanding, awareness,... more Foreign language teaching is a medium to raise students’ inter-cultural understanding, awareness, and sensitivity important for establishing tolerant mindset in multi-ethnic community. However, the use of literary works in foreign language teaching, for example TESOL, which could elevate intercultural competence since they promote respect and appreciation, is almost unexplored. This paper examined to which extent the values of moderation are presented during the teaching of literature and explicated in the curriculum, as well as the course outline of literary courses in three participating Indonesian Islamic Universities. This case study research collected data through a semi-structured interview with three lecturers English Literature Department, Walian University (pseudonym) administered under Indonesian Ministry of Religious Affairs and were analysed through critical exploratory lens. The results demonstrate that lecturers face complex issues regarding the incorporation and promo...
In this article, the researchers aim to explain the types and functions of the use of expressions... more In this article, the researchers aim to explain the types and functions of the use of expressions of euphemism and dysphemism in President Donald Trump's speeches at the State of the Union Address 2020. With Donald Trump's controversial background and many of his statements attracting attention, researchers assume that Trump uses many expressions of euphemism and dysphemism in his speech. This study uses Allan's and Burridge's (1991) theoretical framework on euphemism and dysphemism as the base for data analysis. This study's data were taken from Trump's utterances in his speech. This study uses a qualitative descriptive research method to carry out in-depth analysis. The results of this study indicate that there are eight types of euphemistic expressions, five types of dysphemism, eight functions of euphemisms, and six functions of dysphemism.
Buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen-dosen Pusat Pengembangan Bahas... more Buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen-dosen Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Topik-topik yang dibahas berhubungan dengan pembelajaran bahasa asing. Beberapa bahasa yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin. Para pembaca, khususnya para guru bahasa atau dosen bahasa, akan disuguhi ide-ide segar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa kedua. Mulai dari ihwal yang bersifat konsep maupun yang bersifat teknis pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Lebih dari itu, yang menjadi latar belakang artikel-artikel ini adalah kondisi pembelajaran pada tahun 2020. Sehingga, kondisi pembelajaran yang menjadi latar belakang penelitian dengan kondisi pembelajaran yang dihadapi oleh para pengajar bahasa asing sangat mungkin ada kesesuaian. Para penulisnya merupakan dosen-dosen yang kompeten dan berpengalaman. Para penulis merupakan lulusan magister hingga doktor dalam bidang pembelajaran bahasa. Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman yang panjang dalam bidang pembelajaran bahasa asing dan penelitian dalam bidang ini. Buku ini akan memberikan banyak inspirasi dan pelajaran bagi para pembacanya. Terutama bagi para pengajar bahasa asing. Para guru atau dosen bahasa asing bisa menerapkan trik-trik mengajar atau mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan merujuk pada hasil penelitian yang ada di buku ini
Van Dijk lebih suka jika pendekatannya dalam AWK disebutkan dengan lebih detail yaitu hubungan se... more Van Dijk lebih suka jika pendekatannya dalam AWK disebutkan dengan lebih detail yaitu hubungan segitiga antara wacana – kognisi – dan sosial dibanding melabeli teorinya dengan sebutan kognisi sosial. Hal ini karena menurut van Dijk, labelisasi malah akan mereduksi pemikiran-pemikirannya. Van Dijk beserta koleganya dari Universitas Amsterdam telah banyak melakukan riset utamanya yang terkait dengan bagaimana kelompok-kelompok minoritas ditampilkan entah dalam wacana tulis seperti berita di media cetak, editorial, artikel-artikel ilmiah maupun dalam wacana lisan seperti debat parlemen, film, wawancara kerja, rapat, sampai percakapan sehari-hari. Titik perhatian van Dijk utamanya pada masalah rasialisme, etnis, dan isu-isu terkait pengungsi. Salah satu analisisnya terkait debat parlemen di Inggris tentang pengungsi contohnya, menunjukkan bagaimana wacana-wacana yang muncul dalam debat tersebut cenderung menggambarkan para pengungsi sebagai beban negara. Kelompok minoritas tersebut digambarkan tidak sebagaimana mestinya, yang dinyatakan dengan argumen yang meyakinkan, tampak sebagai suatu hal yang wajar (bahwa mereka buruk), masuk akal, alamiah, dan (pendapat tersebut) tampak sah dimata hukum
Many scholars have investigated metadiscourse use in academic settings, but they have mostly expl... more Many scholars have investigated metadiscourse use in academic settings, but they have mostly explored written data, such as academic essays and research articles. However, spoken discourses like student presentations are rarely explored. Extant studies tend to focus on metadiscourse investigation in either native or non-native English learners' writing or speaking respectively. We argue that a comparative investigation of non-native English learners' speaking and writing permits understanding their lexical choices for making their discourse coherent. This study examines written and spoken metadiscourse markers of Indonesian EFL students, highlighting potential similarity and or differences as well as their distinctive features. In doing so, we refer to Hyland's (1998, 2004) metadiscourse markers: the interactive and interactional taxonomy. This attempt is necessary given that writing or speaking is a social practice where speakers or writers' need to provide audience...
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tekstual yang dipakai untuk menggambarkan... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tekstual yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu dalam pemberitaan artis pada media portal. Penelitian ini terfokus pada berita mengenai konflik antara Marshanda dengan mantan pengacaranya -sebagai sumber data- untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis model Noman Fairclough. Menurut Fairclough, setiap teks pada dasarnya dapat diuraikan dan dianalisis berdasarkan tiga unsur: representasi, relasi, dan identitas. Pada teks berita artis di merdeka.com, wacana kedurhakaan dan ketegaan Marshanda sebagai seorang anak (kepada Ibunya) dan seorang klien (kepada pengacaranya) dapat dilihat dari bagaimana Marshanda direpresentasikan. Marshanda diberitakan dengan menggunakan kata-kata yang buruk seperti “melawan Ibu”. “seorang anak yang melaporkan ibunya”, “melawan orang tuanya”, “Marshanda pecat pengacara”, dan “Chaca malah menuduh Afdal”. Analisis selanjutnya adalah tent...
Stylistic analysis on Suzzanna’s utterance in Sundelbolong movie is an analysis of language usage... more Stylistic analysis on Suzzanna’s utterance in Sundelbolong movie is an analysis of language usage of main character starred by Suzzanna on the movie. This descriptive qualitative research aims to describe the horror style of Suzzanna’s utterance on the movie covering its; diction, sentence structure and figure of speech founded along her utterance in the movie. The data of this research are transcribed utterance of main character. The data analysis will be in form of observation on each selected utterance, then followed by presenting the data and taking a conclusion. The result of this research will reveal about how is the diction, sentence structure and figure of speech founded in the utterance which create horror style on the movie. This research is expected to show the main character – on Sundelbolong movie starred by Suzzanna – horror style of using language.
This paper aims at exploring the use of code mixing in the comedy program of Opera Van Java (abbr... more This paper aims at exploring the use of code mixing in the comedy program of Opera Van Java (abbreviated OVJ). The results show that there are two forms of code mixing used, namely lexical and phrasal code mixing. Besides, this study reveals the use of two types of code mixing, namely outer code mixing and inner code mixing. The inner code mixing in that program can be divided into Indonesian informal variety, Jakarta Indonesian dialects, Sundanese code mixing, and Javanese code mixing. While the outer code mixing found in OVJ are English and Arabic code mixing. Further analysis also shows that that there are some causes of code-mixing in OVJ, namely code mixing that occurs due to the background of the speaker, the relationship between the narrator and hearer, and due to the situation of speech. The underlying forces affecting the occurrence of code mixing in OVJ are the area of origin and religious background of speakers. Additionally, an intimate relationship between the speaker a...
This paper focuses on the flouting of conversational maxim in one of traditional markets in Indon... more This paper focuses on the flouting of conversational maxim in one of traditional markets in Indonesia. However, it will more focus on the types of flouted maxims, and whether or not the flouted maxims cause misundestanding between the seller and the buyer in the trade interactions. The writer, in this paper, choose tje traditional market named Merjosari, which is located in Malang, East Java. Why the writers conduct the observation in this traditional market, is because this traditional market has a very strategic place, where is sorrounded by many state or even private universities. Therefore, the trade interaction may come from people which are from every city in Indonesia. Thus there are many cultural backgrounds factors which may influence the communication practices. Therefore, the maxims whic are flouted between the sellers and buyers in this traditional market becomes something very to be observed. This observation is conducted by using a descriptive qualitative approach. Fur...
Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Jokowi digambarkan oleh media yang pro kepada Pr... more Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Jokowi digambarkan oleh media yang pro kepada Prabowo pada pemilihan Presiden 2014 lalu dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis (Critical Discourse Analysis) model van Dijk. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan bahwa strategi derogasi dan eufemisasi digunakan dalam praktik berwacana (discursive practice). Derogasi dan eufemisasi sangat terkait dengan siapa yang oleh media dianggap sebagai pihak ‘kita’ dan ‘mereka’. Jokowi yang dianggap sebagai ‘mereka’ akan diberitakan secara negatif dengan menggunakan kata-kata derogatoris, sebaliknya, Prabowo yang dianggap sebagai ‘kita’ akan dipresentasikan secara positif dengan menggunakan kata-kata eufemistis. Media pro-Prabowo menggunakan kata-kata mengemis dan tidak amanah ketika memberitakan Jokowi. Sementara ketika memberitakan lawan politik Jokowi, media lebih memilih menggunakan gaya bahasa eufemisme seperti gotong royong dan keinginan masyarakat, untuk me...
Merujuk teori hubungan antara bahasa, pikiran dan budaya Franz Boas bahwa setiap bahasa mereprese... more Merujuk teori hubungan antara bahasa, pikiran dan budaya Franz Boas bahwa setiap bahasa merepresentasikan klasifikasi pengalaman dan budaya masyarakat, tulisan ini mencoba untuk mengungkapkan sejauh mana pemilihan bahasa dan ragam bahasa yang mendapat pengaruh dari budaya. Lebih khusus lagi, yang dibahas di sini adalah pemilihan kata-kata serapan oleh seorang penutur yang ketika penutur tersebut menggunakannya, tentunya menunjukkan budaya dan asal si penutur. Bagi masyarakat jawa, prinsip tata krama dipandang mampu menjadi sebuah alat kontrol berbahasa. Hal ini menyebabkan masyarakat Jawa acapkali menggunakan kata serapan/pinjaman dari bahasa Jawa ketika mereka berbicara dalam bahasa Indonesia. Selain karena masyarakat Jawa merasa penggunaan beberapa leksikon bahasa Jawa lebih mampu menunjukkan penghormatan terhadap mitra tutur, kosa kata dalam bahasa Indonesia juga dipandang belum mampu menyampaikan kompleksitas makna yang ingin disampaikan oleh penutur.
Analisis wacana muncul sebagai suatu reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap ... more Analisis wacana muncul sebagai suatu reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap hakikat bahasa secara sempurna (Darma, 2009: 15). Analisis wacana lazim digunakan untuk menemukan makna wacana yang persis sama atau paling tidak sangat ketat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan, atau oleh penulis dalam wacana tulis. Analisis wacana juga cenderung tidak merumuskan kaidah secara ketat seperti tata bahasa (Rani dkk, 2006: 10).
Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Republika menggambarkan kasus pembantaian etnis ... more Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Republika menggambarkan kasus pembantaian etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine (juga dikenal sebagai Arakan, atau Rohang dalam bahasa Rohingya), Myanmar dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis (Critical Discourse Analysis) model van Dijk. Etnis Rohingya sendiri merupakan etnis minoritas yang beragama Islam dan tentu saja pembantaian atas etnis tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai belahan dunia, terutama Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Pemberitaan mengenai kasus Rohingya tersebut menjadi “lebih ramai” di mediamedia Indonesia terutama pasca kehebohan pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang sarat akan isu agama. Menurut van Dijk (2004), terdapat dua strategi diskursif utama dalam pemberitaan atas suatu individu/kelompok dalam media, dan strategi ini terkait dengan siapa yang dianggap sebagai “US” dan siapa yang dianggap sebagai “THEM”. Pelabelan us vs them tersebut diwujudkan melalui beb...
Tulisan ini mengkaji penggunaan strategi derogasi dan strategi eufemisasi yang digunakan oleh par... more Tulisan ini mengkaji penggunaan strategi derogasi dan strategi eufemisasi yang digunakan oleh para tokoh pada film Crash. Secara etiomologis, derogasi berarti merendahkan, tidak menghormati, mencela, meremehkan orang lain, dan melihat mereka sebagai pihak yang inferior (Anne, 1999). Oleh karena itu, derogasi memiliki fungsi yang sama sebagai disfemisme. Sedangkan eufemisme berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti bagus dan phemeoo yang berarti berbicara. Jadi, eufemisme berarti berbicara dengan menggunakan perkataan yang baik atau halus, yang memberikan kesan baik. Eufemisasi dikenal sebagai presentasi diri-positif (positive-self presentation), kebalikannya derogasi adalah presentasi negatif terhadap pihak lain (negative other-presentation). Derogasi adalah strategi polarisasi antara ‘yang termasuk’ dalam kelompok dan ‘yang tidak termasuk’. Data pada tulisan ini adalah tuturan yang digunakan oleh tokoh-tokoh dalam film Crash. Secara praktis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan...
This paper aims to determine the functions of derogation and euphemization found in the Hollywood... more This paper aims to determine the functions of derogation and euphemization found in the Hollywood movie entitled "Crash". The functions of derogation and euphemization strategy are analyzed by discourse analysis approach of Zollner (1997) on derogation function, while the theory of Allan and Burridge (1991) is used to determine the function of euphemization. The functions of the use of derogation found in the data include: expressing anger or irritation, criticizing, satirizing, accusing or blaming, conveying information, insulting/ taunting or sharpening the insult, showing distaste, exaggerating, and showing evidence. Based on the analysis, it was found that the derogative functions frequently used by the characters in “Crash” was accusing or blaming and also conveying information, while criticizing and showing evidence, is a function of the least use. Related to euphemization, the functions found in the data include: hiding the fact, showing respect, satirizing, showing...
This study investigates derogation and euphemization strategies used by the characters in �Cras... more This study investigates derogation and euphemization strategies used by the characters in �Crash�. In the case of writing, there is number of aims of this study. Firstly, it aims to describe the use of derogation strategy. Secondly, it aims to describe the use of euphemization strategy. Thirdly, it aims to describes function of derogation and euphemization strategies used by the characters in �Crash�. The data source of this study is �Crash�. From the data source, the researcher analyzes and investigates the utterances used by the characters in the film based on time sequence appearance which is dealing with derogation and euphemization as the data. This study uses descriptive qualitative approach, since it analyze the data in the form of utterances descriptively based on derogation and euphemization strategies found in the film. It attempt to describe phenomena that happen in human life and it is hard to measure the data quantitatively since the data are in the form of ...
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pelati... more Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pelatihan TOEFL. Kegiatan ini dilakukan di kelurahan Karangbesuki yang melibatkan remaja desa di wilayah tersebut. Terdapat 31 remaja yang terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan di pondok pesantren Darun Nun dimana banyak remaja desa tersebut menuntut ilmu disana. Menggunakan teknik eklektik selama pelatihan, kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari meliputi kegiatan pre-test, pelatihan/treatment, dan post-test. Pengukuran hasil pengabdian dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post test menggunakan Paired Sample-t Test. Selain itu, evaluasi kegiatan melalui penyebaran angket dilakukan. Dari hasil olah data, pengabdian tersebut mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para peserta pelatihan. Hasil angket evaluasi pun berkata yang sama dimana sebanyak 90% peserta merespon kegiatan pelatihan TOEFL ini secara positif. Peserta merasa pelatihan membuat membua...
Uploads
Papers