Seminar Nasional dan Konferensi Sosiologi Perkotaan: Smart City & Urban Crisis, 2017
Dinamika pertumbuhan wilayah perkotaan yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan krisis p... more Dinamika pertumbuhan wilayah perkotaan yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan krisis perkotaan, seperti kesenjangan. Tata ruang merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi krisis tersebut. Salah satu provinsi di Indonesia yang menerapkan kebijakan penataan ruang adalah Provinsi DIY. Kebijakan penataan ruang Provinsi DIY sudah sejak lama mengacu kepada kearifan lokal. Keberadaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY kemudian berimplikasi pada penguatan kebijakan penataan ruang. Penataan ruang DIY dalam kerangka keistimewaan berfungsi untuk menyelesaikan krisis perkotaan yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk menilai keberhasilan penerapan tata ruang berbasis keistimewaan terhadap penyelesaian krisis perkotaan di Provinsi DIY. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Sign Test untuk dua sampel. Data yang digunakan terdiri atas data persepsi masyarakat terhadap kebijakan penataan ruang di Provinsi DIY sebelum dan sesudah ditetapkannya Undang-Undang Keistimewan DIY, serta dokumen kebijakan yang menyangkut penataan ruang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling untuk pengambilan sampel wilayah. Selain itu digunakan juga teknik sampling kuota untuk mengambil sampel responden. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan penataan ruang berbasis keistimewaan mampu mengatasi krisis perkotaan yang terjadi di Provinsi DIY. Masyarakat berpendapat bahwa implementasi kebijakan penataan ruang tersebut sudah mampu menyelesaikan masalah kesenjangan. Keberadaan pengaturan struktur ruang berbasis keistimewaan ini mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang, serta berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
This paper discusses about the economic growth caused by the collaborative consumption represente... more This paper discusses about the economic growth caused by the collaborative consumption represented by Gojek business in Yogyakarta and how far collaborative consumption affects economic growth. Both are analyzed by literature review method from some related literature. All statistical data are used in order to determine how far collaborative consumption affects the economic growth. Collaborative consumption turns into new business models as a result of internet development which is pretty massive in this late decade. The development of the internet makes sharing activities can be done easily. The principle activities that performed together in collaborative consumption could drive the community-based economy. Using items which are rarely used might provide more income through collaborative consumption activities. Community activities with the utilization of used goods would affect the economic growth of region.
Seminar Nasional dan Konferensi Sosiologi Perkotaan: Smart City & Urban Crisis, 2017
Dinamika pertumbuhan wilayah perkotaan yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan krisis p... more Dinamika pertumbuhan wilayah perkotaan yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan krisis perkotaan, seperti kesenjangan. Tata ruang merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi krisis tersebut. Salah satu provinsi di Indonesia yang menerapkan kebijakan penataan ruang adalah Provinsi DIY. Kebijakan penataan ruang Provinsi DIY sudah sejak lama mengacu kepada kearifan lokal. Keberadaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY kemudian berimplikasi pada penguatan kebijakan penataan ruang. Penataan ruang DIY dalam kerangka keistimewaan berfungsi untuk menyelesaikan krisis perkotaan yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk menilai keberhasilan penerapan tata ruang berbasis keistimewaan terhadap penyelesaian krisis perkotaan di Provinsi DIY. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Sign Test untuk dua sampel. Data yang digunakan terdiri atas data persepsi masyarakat terhadap kebijakan penataan ruang di Provinsi DIY sebelum dan sesudah ditetapkannya Undang-Undang Keistimewan DIY, serta dokumen kebijakan yang menyangkut penataan ruang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling untuk pengambilan sampel wilayah. Selain itu digunakan juga teknik sampling kuota untuk mengambil sampel responden. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan penataan ruang berbasis keistimewaan mampu mengatasi krisis perkotaan yang terjadi di Provinsi DIY. Masyarakat berpendapat bahwa implementasi kebijakan penataan ruang tersebut sudah mampu menyelesaikan masalah kesenjangan. Keberadaan pengaturan struktur ruang berbasis keistimewaan ini mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang, serta berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
This paper discusses about the economic growth caused by the collaborative consumption represente... more This paper discusses about the economic growth caused by the collaborative consumption represented by Gojek business in Yogyakarta and how far collaborative consumption affects economic growth. Both are analyzed by literature review method from some related literature. All statistical data are used in order to determine how far collaborative consumption affects the economic growth. Collaborative consumption turns into new business models as a result of internet development which is pretty massive in this late decade. The development of the internet makes sharing activities can be done easily. The principle activities that performed together in collaborative consumption could drive the community-based economy. Using items which are rarely used might provide more income through collaborative consumption activities. Community activities with the utilization of used goods would affect the economic growth of region.
Uploads
Kebijakan penataan ruang Provinsi DIY sudah sejak lama mengacu kepada kearifan lokal. Keberadaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY kemudian berimplikasi pada penguatan kebijakan penataan ruang. Penataan ruang DIY dalam kerangka keistimewaan berfungsi untuk menyelesaikan krisis perkotaan yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk menilai keberhasilan penerapan tata ruang berbasis keistimewaan terhadap penyelesaian krisis perkotaan di Provinsi DIY.
Tulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Sign Test untuk dua sampel. Data yang digunakan terdiri atas data persepsi masyarakat terhadap kebijakan penataan ruang di Provinsi DIY sebelum dan sesudah ditetapkannya Undang-Undang Keistimewan DIY, serta dokumen kebijakan yang menyangkut penataan ruang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling untuk pengambilan sampel wilayah. Selain itu digunakan juga teknik sampling kuota untuk mengambil sampel responden.
Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan penataan ruang berbasis keistimewaan mampu mengatasi krisis perkotaan yang terjadi di Provinsi DIY. Masyarakat berpendapat bahwa implementasi kebijakan penataan ruang tersebut sudah mampu menyelesaikan masalah kesenjangan. Keberadaan pengaturan struktur ruang berbasis keistimewaan ini mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang, serta berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kebijakan penataan ruang Provinsi DIY sudah sejak lama mengacu kepada kearifan lokal. Keberadaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY kemudian berimplikasi pada penguatan kebijakan penataan ruang. Penataan ruang DIY dalam kerangka keistimewaan berfungsi untuk menyelesaikan krisis perkotaan yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk menilai keberhasilan penerapan tata ruang berbasis keistimewaan terhadap penyelesaian krisis perkotaan di Provinsi DIY.
Tulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Sign Test untuk dua sampel. Data yang digunakan terdiri atas data persepsi masyarakat terhadap kebijakan penataan ruang di Provinsi DIY sebelum dan sesudah ditetapkannya Undang-Undang Keistimewan DIY, serta dokumen kebijakan yang menyangkut penataan ruang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling untuk pengambilan sampel wilayah. Selain itu digunakan juga teknik sampling kuota untuk mengambil sampel responden.
Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan penataan ruang berbasis keistimewaan mampu mengatasi krisis perkotaan yang terjadi di Provinsi DIY. Masyarakat berpendapat bahwa implementasi kebijakan penataan ruang tersebut sudah mampu menyelesaikan masalah kesenjangan. Keberadaan pengaturan struktur ruang berbasis keistimewaan ini mampu memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang, serta berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.