Papers by Rudi Haryono,S.S. M.Pd
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Laporan UNICEF Indonesia tahun 2016 menyebutkan bahwa jumlah anak di Indonesia berjumlah sekitar ... more Laporan UNICEF Indonesia tahun 2016 menyebutkan bahwa jumlah anak di Indonesia berjumlah sekitar 85 juta atau sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia dan Indonesia merupakan negara peringkat keempat dengan jumlah penduduk di dunia. Secara detilnya anak berusia 10-19 tahun (adolescent) berjumlah 48 juta dan generasi muda (young people) berjumlah 65 juta, sebuah jumlah yang sangat spektakuler! Itu adalah jumlah penduduk hanya untuk yang tingkat anak-anak dan generasi mudanya! Bandingkan dengan Singapura, yang jumlah total penduduknya hanya sekitar 5,6 juta. Tulisan singkat ini bermaksud mengajak publik untuk kembali memikirkan dan mengafirmasi kembali tentang perlunya advokasi dan atensi yang lebih maksimal kepada anak-anak yang hidup di zaman now, yang merupakan generasi milenial yang memiliki pengalaman hidup yang berbeda anak-anak zaman dahulu. Ancaman bagi Individu Anak Sebagai sebuah negara besar dengan sumber daya penduduknya yang sepertiganya merupakan anak-anak dan usia muda, Indonesia tentu memiliki dua sisi dari kondisi tersebut yaitu apakah keadaan demografis tersebut merupakan sebuah potensi atau justru ancaman bagi Indonesia di masa mendatang. Tentu tidak mudah mengelola sebuah negara dengan jumlah penduduk yang begitu besar, diperlukan pendekatan (approach) dan strategi regulasi yang dapat memaksimalkan potensi anak-anak dan generasi muda tersebut. Berdasarkan rilis berita yang dikelurkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2017 terdapat beberapa permasalahan atau ancaman yang menimpa anak-anak Indonesia secara umum pada usianya antara lain yang dibuktikan dengan beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah: duel maut pelajar yang dan praktik adu ilmu kekebalan di kalangan pelajar yang keduanya terjadi di daerah Bogor yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta, bahaya akses situs pornografi oleh anak-anak, penyalahgunaan media sosial dan gadget yang dijadikan sebagai media kencan (dating) dan chat yang mengandung percakapan orang dewasa dan mengarah kepada hubungan seks, kasus cerita vulgar dan cabul di buku pelajaran, pencabulan anak di lembaga pendidikan, eksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi harian seperti mengamen, mengemis, selain itu dampak bencana
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Refleksi HSP 2015
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bahan artikel rubrik GAGASAN Harian Radar Bogor, 15 Juni 2015
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sebagai respon dari fenomena pemalsuan dan jual beli ijazah
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Artikel terkait UN untuk publikasi ke Harian Radar Bogor, Selasa 27 Januari 2015
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sebuah commentary article menanggapi pemberhentian implementasi Kurikulum 2013.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Materi artikel untuk rubrik GAGASAN di Harian Radar Bogor, dikirim Sabtu 22 November 2014
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Artikel ini merupakan catatan penulis terkait dengan isu Kurikulum 2013 yang didiskusikan dalam a... more Artikel ini merupakan catatan penulis terkait dengan isu Kurikulum 2013 yang didiskusikan dalam agenda kegiatan "The 61st TEFLIN International Conference, di Solo, dari 7-0 Oktober 2014 yang lalu. Artikel dimuat diharian Radar Bogor edisi Selasa, 14 Oktober 2014.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Rudi Haryono,S.S. M.Pd