Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh... more Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh. Salah satu bentuk ekskresi adalah buang air kecil, hasil buangan itu antara lain berupa urinee. Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya berupa urinee saja. Zat buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbon dioksida,serta zat warna empedu (Cambell, 1999). Salah satu hasil ekskresi dari sistem ekskresi (ginjal) yaitu urine. Urine terbentuk melalui 3 tahap, yaitu: proses filtrasi, re-absorpsi dan augmentasi. Pada tahap filtrasi yang terjadi di glomerulus akan menghasilkan urine primer, glukosa, asam amino, garam, air, urea, asam urat, ion. Lalu terjadi penyerapan kembali pada tahap reabsorpsi dan menghasilkan urine sekunder. Kemudian pada tahap yang terakhir terjadi penambahan zat sisa seperti urea, asam urat, sisa obat, H, NH4 (Cambell, 1999). Urine yang dihasilkan oleh setiap orang tentu berbeda–beda. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya, zat – zat deuretik seperti kopi, teh, alkohol, kemudian dipengaruhi juga oleh suhu, volume larutan dalam darah dan emosi seseorang. Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan pada urine, khususnya kandungan glukosa dan protein. Karena kedua unsur ini menentukan kerja dari sistem organ ekskresi, yatu ginjal.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas den... more Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka. Ciri-ciri ikan tulang keras yaitu kulit berkelenjar mukosa (bersisik dan bersirip), mulut terletak di ujung (bergigi rahang, mata tidak berkelopak) insangsebagai alat pernapasan, lubang muara dan sepasang gonad. Ikan mempunyai suhu tubuh yang selalu menyesuaikan dengan lingkungan (poikiloterm).Tujuan dari praktikum ini adalah Menggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikan yaitu: Kepala (caput), Badan (truncus), Ekor (cauda). Menentukan organ-oragan daerah kepala yang meliputi:, Rongga mulut (rima oris), Rongga hidup (fover nasalis), Organon visus (mata), Operculum (os opercularae, pra opercularae, sub opercularae, dan inter opercularae)., Membrane hranchi ostegalis, Radi branchiostegi. Menunjukan organ-organ bagian dalam: Epidermis , Sguama (sisik), Linsa lateralis, Extrimitas liberae (prinnae pectoralis, abdominalis, anilis, dorsalis), Lubang muara. Menunjukan organ yang menyusun bagian ekor. Menjelaskan topografi (letak organ satu dengan organ yang lain). Dapat melakukan identitas berdasarkan ciri-ciri morfologi. Setelah dilakukan pengamatn terhadap salah satu spesies dari pisces yaitu ikan mujair, maka dipeeroleh hasil seperti nampak pada tabel di atas, yang meliputi struktur anatomi dan morfologi dari ikan mujair. Ikan ujair memiliki struktur bentuk tubuh simetris bilateral, dengan tubuh secara garis besar terbagi atas bagian dorsal, ventral, anterior, dan posterior. Tubuh ikan mujair secara menyeluruh bagian terdiri atas bagian kepala (Caput), badan (Truncus), dan ekor (caudia). Alat ogan utama yang terdapat pada bagian morfologi ikan mujair diantaranya adalah sirip (fin), mata, mulut, tutup insang, anus, dan hidung (mostil). Sirip ikan terbagi atas lima macam, yaitu sirip dada, sirip perut, sirip ekor, sirip punggung, dan sirip dubur postural. Masing-masing sirip memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Sirip dada menjadi pengayuh dan pengatur keseimbangan ikan saat berenang, sirip punggung menjadi pengatur arah berenang, sirip perut sebagai peenjaga keseimbangan, dan sirip ekor menjadi pendorong utama bagi ikan saat berenang. Mulut ikan bersifat multifungsi, diantaranya ialah sebagai pernafasan, memperoleh makanan, dan terkadang ikan mujair betina akan memelihara anaknya di dalam mulutnya. Pada bagian badan ikan terlapisi oleh bagian-bagian sisik yang berbentuk seperti kipas dan bentuk bulat lonjong dengan warna abu-abu gelap yang berfungsi sebagai proteksi diri dari lingkungan luar. Warna sisik bagian dorsal lebih gelap dbandingkan dengan bagian ventral, hal ini dikarenakan digunakan sebagai penyamaran oleh ikan agar tigak terlalu Nampak bila di pandang dari atas da tidak terlalu nampak bila di pandang dari bawah oleh pemangsa. Dilihat dari tipe gigi, tipe mulut, tipe sisik, sirip dan bagian lainnya. Anatomi yang diketahui dari lapisan otot, insang, bagian otak, sistem rangka, gelembung renang dan organ lainnya.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan da... more Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Dalam ruang tersebut terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya disebut lingkungan hidup. Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupuan manusia. Hal itu dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Zaman sekarang ini sering kali ditemukannya suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan mengakibatkan rusaknya lingkungan dan mengancam pada kelangsungan hidup manusia. Keteloderan manusia dalam mendirikan bangunan, beraktifitas, maupun kebiasaan dengan tanpa memperhatikan dampak dari hal tersebut yang akan berlangsung pada bangunan tersebut juga akan merusak lingkungan baik fisik maupun biologis secara perlahan dan tidak langsung, sehingga menghasilkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnyaperubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme lainnya. Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa materi/partikel dan atau energi. Polutan ini masuk ke dalam lingkungan alam sekitar dapat terjadi dari berbagai sebab, misalnya perilaku tidak sehat pada sekelompok manusia, pertambahan penduduk yang tak diimbangi dengan fasilitas dan sarana lingkungan yang memadai, penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestariannya, jumlah polutan yang tak seimbang dengan daya dukung lingkungan dan penerapan teknologi yang tak diimbangi dengan penerapan ilmu pengetahuan tentang ekologi. Dalam melestarikan kualitas lingkungan, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dapat dilakukan seperti, memulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan, misalnya penyusunan rencana penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Berdasarkan alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan demi terciptanya keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkungan di sekitarnya. Analisis mengenai dampak lingkungan berkaitan erat dengan pemahaman manusia terhadap perubahan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dalam hal kegiatan ini tentu melibatkan aspek aktivitas, baik berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Setiap aktivitas seharusnya didasarkan pada perencanaan yang benar, dan diteruskan dengan implementasi sesuai peraturan yang berlaku dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Aspek perencanaan terkait dengan pemikiran manusia dalam membuat kerangka berpikir, cetak biru tentang apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dikembangkan. Dalam hal ini manusia dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh... more Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh. Salah satu bentuk ekskresi adalah buang air kecil, hasil buangan itu antara lain berupa urinee. Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya berupa urinee saja. Zat buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbon dioksida,serta zat warna empedu (Cambell, 1999). Salah satu hasil ekskresi dari sistem ekskresi (ginjal) yaitu urine. Urine terbentuk melalui 3 tahap, yaitu: proses filtrasi, re-absorpsi dan augmentasi. Pada tahap filtrasi yang terjadi di glomerulus akan menghasilkan urine primer, glukosa, asam amino, garam, air, urea, asam urat, ion. Lalu terjadi penyerapan kembali pada tahap reabsorpsi dan menghasilkan urine sekunder. Kemudian pada tahap yang terakhir terjadi penambahan zat sisa seperti urea, asam urat, sisa obat, H, NH4 (Cambell, 1999). Urine yang dihasilkan oleh setiap orang tentu berbeda–beda. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya, zat – zat deuretik seperti kopi, teh, alkohol, kemudian dipengaruhi juga oleh suhu, volume larutan dalam darah dan emosi seseorang. Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan pada urine, khususnya kandungan glukosa dan protein. Karena kedua unsur ini menentukan kerja dari sistem organ ekskresi, yatu ginjal.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas den... more Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka. Ciri-ciri ikan tulang keras yaitu kulit berkelenjar mukosa (bersisik dan bersirip), mulut terletak di ujung (bergigi rahang, mata tidak berkelopak) insangsebagai alat pernapasan, lubang muara dan sepasang gonad. Ikan mempunyai suhu tubuh yang selalu menyesuaikan dengan lingkungan (poikiloterm).Tujuan dari praktikum ini adalah Menggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikan yaitu: Kepala (caput), Badan (truncus), Ekor (cauda). Menentukan organ-oragan daerah kepala yang meliputi:, Rongga mulut (rima oris), Rongga hidup (fover nasalis), Organon visus (mata), Operculum (os opercularae, pra opercularae, sub opercularae, dan inter opercularae)., Membrane hranchi ostegalis, Radi branchiostegi. Menunjukan organ-organ bagian dalam: Epidermis , Sguama (sisik), Linsa lateralis, Extrimitas liberae (prinnae pectoralis, abdominalis, anilis, dorsalis), Lubang muara. Menunjukan organ yang menyusun bagian ekor. Menjelaskan topografi (letak organ satu dengan organ yang lain). Dapat melakukan identitas berdasarkan ciri-ciri morfologi. Setelah dilakukan pengamatn terhadap salah satu spesies dari pisces yaitu ikan mujair, maka dipeeroleh hasil seperti nampak pada tabel di atas, yang meliputi struktur anatomi dan morfologi dari ikan mujair. Ikan ujair memiliki struktur bentuk tubuh simetris bilateral, dengan tubuh secara garis besar terbagi atas bagian dorsal, ventral, anterior, dan posterior. Tubuh ikan mujair secara menyeluruh bagian terdiri atas bagian kepala (Caput), badan (Truncus), dan ekor (caudia). Alat ogan utama yang terdapat pada bagian morfologi ikan mujair diantaranya adalah sirip (fin), mata, mulut, tutup insang, anus, dan hidung (mostil). Sirip ikan terbagi atas lima macam, yaitu sirip dada, sirip perut, sirip ekor, sirip punggung, dan sirip dubur postural. Masing-masing sirip memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Sirip dada menjadi pengayuh dan pengatur keseimbangan ikan saat berenang, sirip punggung menjadi pengatur arah berenang, sirip perut sebagai peenjaga keseimbangan, dan sirip ekor menjadi pendorong utama bagi ikan saat berenang. Mulut ikan bersifat multifungsi, diantaranya ialah sebagai pernafasan, memperoleh makanan, dan terkadang ikan mujair betina akan memelihara anaknya di dalam mulutnya. Pada bagian badan ikan terlapisi oleh bagian-bagian sisik yang berbentuk seperti kipas dan bentuk bulat lonjong dengan warna abu-abu gelap yang berfungsi sebagai proteksi diri dari lingkungan luar. Warna sisik bagian dorsal lebih gelap dbandingkan dengan bagian ventral, hal ini dikarenakan digunakan sebagai penyamaran oleh ikan agar tigak terlalu Nampak bila di pandang dari atas da tidak terlalu nampak bila di pandang dari bawah oleh pemangsa. Dilihat dari tipe gigi, tipe mulut, tipe sisik, sirip dan bagian lainnya. Anatomi yang diketahui dari lapisan otot, insang, bagian otak, sistem rangka, gelembung renang dan organ lainnya.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan da... more Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Dalam ruang tersebut terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya disebut lingkungan hidup. Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupuan manusia. Hal itu dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Zaman sekarang ini sering kali ditemukannya suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan mengakibatkan rusaknya lingkungan dan mengancam pada kelangsungan hidup manusia. Keteloderan manusia dalam mendirikan bangunan, beraktifitas, maupun kebiasaan dengan tanpa memperhatikan dampak dari hal tersebut yang akan berlangsung pada bangunan tersebut juga akan merusak lingkungan baik fisik maupun biologis secara perlahan dan tidak langsung, sehingga menghasilkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnyaperubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme lainnya. Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa materi/partikel dan atau energi. Polutan ini masuk ke dalam lingkungan alam sekitar dapat terjadi dari berbagai sebab, misalnya perilaku tidak sehat pada sekelompok manusia, pertambahan penduduk yang tak diimbangi dengan fasilitas dan sarana lingkungan yang memadai, penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestariannya, jumlah polutan yang tak seimbang dengan daya dukung lingkungan dan penerapan teknologi yang tak diimbangi dengan penerapan ilmu pengetahuan tentang ekologi. Dalam melestarikan kualitas lingkungan, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dapat dilakukan seperti, memulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan, misalnya penyusunan rencana penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Berdasarkan alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan demi terciptanya keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkungan di sekitarnya. Analisis mengenai dampak lingkungan berkaitan erat dengan pemahaman manusia terhadap perubahan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dalam hal kegiatan ini tentu melibatkan aspek aktivitas, baik berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Setiap aktivitas seharusnya didasarkan pada perencanaan yang benar, dan diteruskan dengan implementasi sesuai peraturan yang berlaku dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Aspek perencanaan terkait dengan pemikiran manusia dalam membuat kerangka berpikir, cetak biru tentang apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dikembangkan. Dalam hal ini manusia dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.
Uploads
Salah satu hasil ekskresi dari sistem ekskresi (ginjal) yaitu urine. Urine terbentuk melalui 3 tahap, yaitu: proses filtrasi, re-absorpsi dan augmentasi. Pada tahap filtrasi yang terjadi di glomerulus akan menghasilkan urine primer, glukosa, asam amino, garam, air, urea, asam urat, ion. Lalu terjadi penyerapan kembali pada tahap reabsorpsi dan menghasilkan urine sekunder. Kemudian pada tahap yang terakhir terjadi penambahan zat sisa seperti urea, asam urat, sisa obat, H, NH4 (Cambell, 1999).
Urine yang dihasilkan oleh setiap orang tentu berbeda–beda. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya, zat – zat deuretik seperti kopi, teh, alkohol, kemudian dipengaruhi juga oleh suhu, volume larutan dalam darah dan emosi seseorang.
Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan pada urine, khususnya kandungan glukosa dan protein. Karena kedua unsur ini menentukan kerja dari sistem organ ekskresi, yatu ginjal.
Keteloderan manusia dalam mendirikan bangunan, beraktifitas, maupun kebiasaan dengan tanpa memperhatikan dampak dari hal tersebut yang akan berlangsung pada bangunan tersebut juga akan merusak lingkungan baik fisik maupun biologis secara perlahan dan tidak langsung, sehingga menghasilkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnyaperubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme lainnya.
Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa materi/partikel dan atau energi. Polutan ini masuk ke dalam lingkungan alam sekitar dapat terjadi dari berbagai sebab, misalnya perilaku tidak sehat pada sekelompok manusia, pertambahan penduduk yang tak diimbangi dengan fasilitas dan sarana lingkungan yang memadai, penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestariannya, jumlah polutan yang tak seimbang dengan daya dukung lingkungan dan penerapan teknologi yang tak diimbangi dengan penerapan ilmu pengetahuan tentang ekologi.
Dalam melestarikan kualitas lingkungan, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dapat dilakukan seperti, memulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan, misalnya penyusunan rencana penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Berdasarkan alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan demi terciptanya keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Analisis mengenai dampak lingkungan berkaitan erat dengan pemahaman manusia terhadap perubahan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dalam hal kegiatan ini tentu melibatkan aspek aktivitas, baik berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Setiap aktivitas seharusnya didasarkan pada perencanaan yang benar, dan diteruskan dengan implementasi sesuai peraturan yang berlaku dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Aspek perencanaan terkait dengan pemikiran manusia dalam membuat kerangka berpikir, cetak biru tentang apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dikembangkan. Dalam hal ini manusia dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.
Salah satu hasil ekskresi dari sistem ekskresi (ginjal) yaitu urine. Urine terbentuk melalui 3 tahap, yaitu: proses filtrasi, re-absorpsi dan augmentasi. Pada tahap filtrasi yang terjadi di glomerulus akan menghasilkan urine primer, glukosa, asam amino, garam, air, urea, asam urat, ion. Lalu terjadi penyerapan kembali pada tahap reabsorpsi dan menghasilkan urine sekunder. Kemudian pada tahap yang terakhir terjadi penambahan zat sisa seperti urea, asam urat, sisa obat, H, NH4 (Cambell, 1999).
Urine yang dihasilkan oleh setiap orang tentu berbeda–beda. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya, zat – zat deuretik seperti kopi, teh, alkohol, kemudian dipengaruhi juga oleh suhu, volume larutan dalam darah dan emosi seseorang.
Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan pada urine, khususnya kandungan glukosa dan protein. Karena kedua unsur ini menentukan kerja dari sistem organ ekskresi, yatu ginjal.
Keteloderan manusia dalam mendirikan bangunan, beraktifitas, maupun kebiasaan dengan tanpa memperhatikan dampak dari hal tersebut yang akan berlangsung pada bangunan tersebut juga akan merusak lingkungan baik fisik maupun biologis secara perlahan dan tidak langsung, sehingga menghasilkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnyaperubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme lainnya.
Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa materi/partikel dan atau energi. Polutan ini masuk ke dalam lingkungan alam sekitar dapat terjadi dari berbagai sebab, misalnya perilaku tidak sehat pada sekelompok manusia, pertambahan penduduk yang tak diimbangi dengan fasilitas dan sarana lingkungan yang memadai, penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestariannya, jumlah polutan yang tak seimbang dengan daya dukung lingkungan dan penerapan teknologi yang tak diimbangi dengan penerapan ilmu pengetahuan tentang ekologi.
Dalam melestarikan kualitas lingkungan, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dapat dilakukan seperti, memulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan, misalnya penyusunan rencana penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Berdasarkan alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan demi terciptanya keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Analisis mengenai dampak lingkungan berkaitan erat dengan pemahaman manusia terhadap perubahan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dalam hal kegiatan ini tentu melibatkan aspek aktivitas, baik berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Setiap aktivitas seharusnya didasarkan pada perencanaan yang benar, dan diteruskan dengan implementasi sesuai peraturan yang berlaku dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Aspek perencanaan terkait dengan pemikiran manusia dalam membuat kerangka berpikir, cetak biru tentang apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dikembangkan. Dalam hal ini manusia dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.