Abstrak Inter Bus Transformer (IBT) sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi te... more Abstrak Inter Bus Transformer (IBT) sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Penyaluran daya dapat terhambat akibat adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan dan berkurangnya lifetime pada peralatan. Gangguan yang sering terjadi pada IBT yaitu gangguan beban lebih, kondisi ini dapat diatasi dengan penerapan strategi pelepasan beban secara otomatis (Over Load Shedding). Penerapan strategi OLS bertujuan untuk menghindari pemadaman yang meluas pada subsistem. Penelitian ini menggunakan studi kasus subsistem Krian-Gresik yang merupakan salah satu sistem kelistrikan Area Jawa Timur. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh beban lebih pada IBT 1,2 Krian terhadap kinerja OLS untuk melakukan proses pelepasan beban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis gangguan beban lebih pada IBT 1,2 Krian berdasarkan contingency screening dengan menguji lima kontingensi diantaranya terdapat IBT yang mengalami pembebanan >80%, sehingga memberikan pengaruh terhadap kinerja OLS serta tegangan bus mengalami undervoltage pada sistem 150 kV yaitu 142,5 kV (-5% dari tegangan nominal) dan sistem 70 kV yaitu 63 kV (-10% dari tegangan nominal). Diketahui tingkat gangguan beban lebih tertinggi pada kontingensi ke-20 dengan gangguan PLTU Gresik, PLTGU Block 3 dan IBT 2 Krian yang mengakibatkan IBT 1 Krian mengalami pembebanan lebih sebesar 524,7 MW (124%) dengan nilai arus sebesar 2.793 A. Kondisi ini dinyatakan ekstrim, sehingga menyebabkan OLS tahap kedua bekerja melepaskan beban sebesar 249,7 MW. Kata Kunci: Beban Lebih, Inter Bus Transformer, Over Load Shedding. Abstract Inter Bus Transformer (IBT) as a key element in the distribution system and electrical power distribution. The distribution of power may be hampered due to a disturbance resulting in damage and reduced lifetime on the equipment. Disturbance that often occurs on the IBT is over load disturbance, this condition can be overcome with the implementation strategy of automatically load shedding (Over Load Shedding). Application of OLS strategy aims to avoid widespread outages in the subsystem. This study uses a case study of Krian-Gresik subsystem which is one of the electrical system of the Area Jawa Timur. The research objective is to analyze the effect of load on the 1st and 2nd IBT Krian on the performance of OLS to perform load shedding process. The results showed that over load interference analysis on the 1st and 2nd IBT Krian based on contingency screening by testing five contingency, one of it have IBT experiencing loading >80%, so as to give effect to the performance of OLS and bus voltage experiencing undervoltage at 150 kV system is 142.5 kV (-5% of nominal voltage) and a system of 70 kV is 63 kV (-10% of nominal voltage). Discovered the highest load disruption level on 20th contingency with disturbance of PLTU Gresik, PLTU Block 3 and 2nd IBT Krian resulting 1st IBT Krian experiencing excess loading as 524,7 MW (124%) with a rated current as 2.793 A. This condition is declared extreme, causing the second stage OLS working off a load as 249,7 MW. PENDAHULUAN Inter Bus Transformer (IBT) merupakan peralatan gardu induk yang vital sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik, IBT berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya dari sisi pembangkit ke pusat beban. Penyaluran energi listrik ke konsumen dapat terhambat akibat adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan dan berkurangnya lifetime pada peralatan sehingga peralatan tidak memenuhi kriteria single contingensi (N-1).
Abstrak Inter Bus Transformer (IBT) sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi te... more Abstrak Inter Bus Transformer (IBT) sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Penyaluran daya dapat terhambat akibat adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan dan berkurangnya lifetime pada peralatan. Gangguan yang sering terjadi pada IBT yaitu gangguan beban lebih, kondisi ini dapat diatasi dengan penerapan strategi pelepasan beban secara otomatis (Over Load Shedding). Penerapan strategi OLS bertujuan untuk menghindari pemadaman yang meluas pada subsistem. Penelitian ini menggunakan studi kasus subsistem Krian-Gresik yang merupakan salah satu sistem kelistrikan Area Jawa Timur. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh beban lebih pada IBT 1,2 Krian terhadap kinerja OLS untuk melakukan proses pelepasan beban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis gangguan beban lebih pada IBT 1,2 Krian berdasarkan contingency screening dengan menguji lima kontingensi diantaranya terdapat IBT yang mengalami pembebanan >80%, sehingga memberikan pengaruh terhadap kinerja OLS serta tegangan bus mengalami undervoltage pada sistem 150 kV yaitu 142,5 kV (-5% dari tegangan nominal) dan sistem 70 kV yaitu 63 kV (-10% dari tegangan nominal). Diketahui tingkat gangguan beban lebih tertinggi pada kontingensi ke-20 dengan gangguan PLTU Gresik, PLTGU Block 3 dan IBT 2 Krian yang mengakibatkan IBT 1 Krian mengalami pembebanan lebih sebesar 524,7 MW (124%) dengan nilai arus sebesar 2.793 A. Kondisi ini dinyatakan ekstrim, sehingga menyebabkan OLS tahap kedua bekerja melepaskan beban sebesar 249,7 MW. Kata Kunci: Beban Lebih, Inter Bus Transformer, Over Load Shedding. Abstract Inter Bus Transformer (IBT) as a key element in the distribution system and electrical power distribution. The distribution of power may be hampered due to a disturbance resulting in damage and reduced lifetime on the equipment. Disturbance that often occurs on the IBT is over load disturbance, this condition can be overcome with the implementation strategy of automatically load shedding (Over Load Shedding). Application of OLS strategy aims to avoid widespread outages in the subsystem. This study uses a case study of Krian-Gresik subsystem which is one of the electrical system of the Area Jawa Timur. The research objective is to analyze the effect of load on the 1st and 2nd IBT Krian on the performance of OLS to perform load shedding process. The results showed that over load interference analysis on the 1st and 2nd IBT Krian based on contingency screening by testing five contingency, one of it have IBT experiencing loading >80%, so as to give effect to the performance of OLS and bus voltage experiencing undervoltage at 150 kV system is 142.5 kV (-5% of nominal voltage) and a system of 70 kV is 63 kV (-10% of nominal voltage). Discovered the highest load disruption level on 20th contingency with disturbance of PLTU Gresik, PLTU Block 3 and 2nd IBT Krian resulting 1st IBT Krian experiencing excess loading as 524,7 MW (124%) with a rated current as 2.793 A. This condition is declared extreme, causing the second stage OLS working off a load as 249,7 MW. PENDAHULUAN Inter Bus Transformer (IBT) merupakan peralatan gardu induk yang vital sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik, IBT berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya dari sisi pembangkit ke pusat beban. Penyaluran energi listrik ke konsumen dapat terhambat akibat adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan dan berkurangnya lifetime pada peralatan sehingga peralatan tidak memenuhi kriteria single contingensi (N-1).
Uploads
Papers