Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) bertema “Perlindungan Hukum bagi Korban Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi” di Ruang Pembangkit ITPLN pada 14 November 2024. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan staf kampus, serta menghadirkan tiga pembicara yaitu, Pusat Riset Hukum BRIN Penny Naluria Utami, Psikolog Klinis Marissa Meditania dan Legal ITPLN Detryana Gitadewi.
Penny Naluria Utami menjelaskan bahwa keberadaan Satuan Tugas (Satgas) PPKS di kampus sangat penting untuk menangani kekerasan seksual dengan cepat dan tegas. “Dengan adanya Satgas ini, kami berharap mahasiswa yang menjadi korban kekerasan berani melapor dan mendapatkan perlindungan hukum yang jelas,” ujar Penny.
Hal ini sejalan dengan pepatah “Berani karena benar, takut karena salah,” yang mengingatkan bahwa hanya dengan keberanian untuk melapor, korban dapat mendapatkan keadilan.
Marissa Meditania menekankan bahwa dampak kekerasan seksual tidak hanya pada fisik, tetapi juga pada kondisi psikologis korban yang bisa berlangsung lama. “Dampak psikologis seringkali lebih berbahaya daripada luka fisik, karena bisa mengganggu kualitas hidup korban dalam jangka panjang,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya dukungan psikologis untuk membantu korban pulih dan melanjutkan hidup dengan normal.
Sementara itu Detryana Gitadewi menegaskan bahwa kampus berkomitmen untuk memberikan perlindungan hukum yang maksimal bagi korban kekerasan seksual. “Kami di ITPLN berkomitmen untuk memproses setiap laporan dengan serius dan memberikan perlindungan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Detryana.
Sosialisasi ini adalah langkah nyata ITPLN dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Melalui pembekalan hukum dan psikologis, kampus berupaya memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hak-haknya dan pentingnya melapor jika mengalami atau menyaksikan kekerasan seksual. Dengan adanya Satgas PPKS, mahasiswa kini memiliki saluran yang jelas untuk mendapatkan perlindungan, seperti pepatah mengatakan, “Ada perahu, ada layar,” yang menunjukkan bahwa ada jalur yang jelas untuk menuju perlindungan dan keadilan.
Kampus ITPLN tidak hanya mendidik mahasiswa secara akademik, tetapi juga peduli pada kesejahteraan fisik dan mental mereka, berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peka terhadap isu sosial.