Jurnal Islam Indonesia, ISIF Cirebon, Vol. 04, No. 02, Jul 2011
Paper ini menjelaskan keterkaitan silsilah tarekat Syattariyah di Cirebon dengan melting pot Isla... more Paper ini menjelaskan keterkaitan silsilah tarekat Syattariyah di Cirebon dengan melting pot Islam Nusantara. Argumentasi yang dibangun adalah para guru tarekat (mursyid) Syattariyah di Cirebon tidak dapat dilepaskan dari perkembangan Islam Nusantara. Dalam istilah Azyumardi Azra mereka merupakan jejaring dari para ulama di Nusantara. Tulisan ini menggunakan naskah kuna (manuscript) sebagai basis analisis diskursus dan konteksnya. Pendekatan yang digunakan berdasarkan prinsip filologis dan metode historis. Temuan dari tulisan ini ada dua yakni: pertama, para ulama Nusantara memiliki jaringan dengan para mursyid tarekat Syattariyah di Cirebon; kedua, pengaruh khazanah lokal terhadap corak Islam Nusantara. Implikasi temuan ini menegaskan watak Islam di Indonesia yang tidak bersifat monolitik, namun lebih bersifat multikulturalistik.
Jurnal Perta, 2006, Direktorat Pendidikan Islam Depag RI
Dinamika ilmu sosial kontemporer dari Barat (Eropa dan Amerika) acapkali dianggap berlawanan deng... more Dinamika ilmu sosial kontemporer dari Barat (Eropa dan Amerika) acapkali dianggap berlawanan dengan kajian Islam. Padahal, dalam sejarah kajian Islam klasik, Ibn Khaldun adalah pioner terdepan untuk studi ilmu sosial. Ketika terjadi perbedaan dalam kajian Islam menyangkut aktualisasi ilmu sosial, seperti respon al-Ghazali terhadap filosof muslim sebelumnya, maka yang dilakukannya membuat diskursus. Hal serupa dilakukan oleh Ibn Rusyd ketika berbeda dengan al-Ghazali. Karena itulah perlu dikaji dengan dekonstruksi, menuju rekonstruksi studi Islam dan ilmu sosial. Itulah konteks tulisan ini dimaksud.
"Dari berbagai sumber tertulis diketahui bahwa pada masa Syarif Hidayatullah peradaban Islam di C... more "Dari berbagai sumber tertulis diketahui bahwa pada masa Syarif Hidayatullah peradaban Islam di Cirebon mencapai masa kejayaannya. Tulisan ini merupakan upaya untuk melakukan rekonstruksi sejarah kejayaan peradaban Islam di Cirebon pada era Syarif Hidayatullah (1479-1568), menunjukkan bukti-bukti sejarah peradaban tersebut sebagai bukti kejayaan peradaban Islam di Cirebon, serta mengungkapkan pengaruh Syarif
Hidayatullah terhadap perkembangan dakwah Islam di Jawa. Signifikansi tulisan ini untuk menunjukkan adanya pembuktian atau lebih tepatnya penegasan akademik bahwa Syarif
Hidayatullah yang lebih populer dengan nama Sunan Gunung Jati itu bukan sekedar tokoh legenda, mitos, atau semacamnya,tetapi bagian dari tokoh historis dan fakta sosial melalui
rekonstruksi historis peradaban Islam Nusantara, terutama di Cirebon pada tahun 1479-1568. Secara strategis, tulisan ini diharapkan mampu menjadi kelengkapan khazanah sejarah Islam Indonesia dalam konteks rekonstruksi sejarah Islam Nusantara dan kehidupan keagamaan masyarakat, terutama di Cirebon."
Jurnal Islam Indonesia, ISIF Cirebon, Vol. 04, No. 02, Jul 2011
Paper ini menjelaskan keterkaitan silsilah tarekat Syattariyah di Cirebon dengan melting pot Isla... more Paper ini menjelaskan keterkaitan silsilah tarekat Syattariyah di Cirebon dengan melting pot Islam Nusantara. Argumentasi yang dibangun adalah para guru tarekat (mursyid) Syattariyah di Cirebon tidak dapat dilepaskan dari perkembangan Islam Nusantara. Dalam istilah Azyumardi Azra mereka merupakan jejaring dari para ulama di Nusantara. Tulisan ini menggunakan naskah kuna (manuscript) sebagai basis analisis diskursus dan konteksnya. Pendekatan yang digunakan berdasarkan prinsip filologis dan metode historis. Temuan dari tulisan ini ada dua yakni: pertama, para ulama Nusantara memiliki jaringan dengan para mursyid tarekat Syattariyah di Cirebon; kedua, pengaruh khazanah lokal terhadap corak Islam Nusantara. Implikasi temuan ini menegaskan watak Islam di Indonesia yang tidak bersifat monolitik, namun lebih bersifat multikulturalistik.
Jurnal Perta, 2006, Direktorat Pendidikan Islam Depag RI
Dinamika ilmu sosial kontemporer dari Barat (Eropa dan Amerika) acapkali dianggap berlawanan deng... more Dinamika ilmu sosial kontemporer dari Barat (Eropa dan Amerika) acapkali dianggap berlawanan dengan kajian Islam. Padahal, dalam sejarah kajian Islam klasik, Ibn Khaldun adalah pioner terdepan untuk studi ilmu sosial. Ketika terjadi perbedaan dalam kajian Islam menyangkut aktualisasi ilmu sosial, seperti respon al-Ghazali terhadap filosof muslim sebelumnya, maka yang dilakukannya membuat diskursus. Hal serupa dilakukan oleh Ibn Rusyd ketika berbeda dengan al-Ghazali. Karena itulah perlu dikaji dengan dekonstruksi, menuju rekonstruksi studi Islam dan ilmu sosial. Itulah konteks tulisan ini dimaksud.
"Dari berbagai sumber tertulis diketahui bahwa pada masa Syarif Hidayatullah peradaban Islam di C... more "Dari berbagai sumber tertulis diketahui bahwa pada masa Syarif Hidayatullah peradaban Islam di Cirebon mencapai masa kejayaannya. Tulisan ini merupakan upaya untuk melakukan rekonstruksi sejarah kejayaan peradaban Islam di Cirebon pada era Syarif Hidayatullah (1479-1568), menunjukkan bukti-bukti sejarah peradaban tersebut sebagai bukti kejayaan peradaban Islam di Cirebon, serta mengungkapkan pengaruh Syarif
Hidayatullah terhadap perkembangan dakwah Islam di Jawa. Signifikansi tulisan ini untuk menunjukkan adanya pembuktian atau lebih tepatnya penegasan akademik bahwa Syarif
Hidayatullah yang lebih populer dengan nama Sunan Gunung Jati itu bukan sekedar tokoh legenda, mitos, atau semacamnya,tetapi bagian dari tokoh historis dan fakta sosial melalui
rekonstruksi historis peradaban Islam Nusantara, terutama di Cirebon pada tahun 1479-1568. Secara strategis, tulisan ini diharapkan mampu menjadi kelengkapan khazanah sejarah Islam Indonesia dalam konteks rekonstruksi sejarah Islam Nusantara dan kehidupan keagamaan masyarakat, terutama di Cirebon."
Uploads
Papers
Hidayatullah terhadap perkembangan dakwah Islam di Jawa. Signifikansi tulisan ini untuk menunjukkan adanya pembuktian atau lebih tepatnya penegasan akademik bahwa Syarif
Hidayatullah yang lebih populer dengan nama Sunan Gunung Jati itu bukan sekedar tokoh legenda, mitos, atau semacamnya,tetapi bagian dari tokoh historis dan fakta sosial melalui
rekonstruksi historis peradaban Islam Nusantara, terutama di Cirebon pada tahun 1479-1568. Secara strategis, tulisan ini diharapkan mampu menjadi kelengkapan khazanah sejarah Islam Indonesia dalam konteks rekonstruksi sejarah Islam Nusantara dan kehidupan keagamaan masyarakat, terutama di Cirebon."
Hidayatullah terhadap perkembangan dakwah Islam di Jawa. Signifikansi tulisan ini untuk menunjukkan adanya pembuktian atau lebih tepatnya penegasan akademik bahwa Syarif
Hidayatullah yang lebih populer dengan nama Sunan Gunung Jati itu bukan sekedar tokoh legenda, mitos, atau semacamnya,tetapi bagian dari tokoh historis dan fakta sosial melalui
rekonstruksi historis peradaban Islam Nusantara, terutama di Cirebon pada tahun 1479-1568. Secara strategis, tulisan ini diharapkan mampu menjadi kelengkapan khazanah sejarah Islam Indonesia dalam konteks rekonstruksi sejarah Islam Nusantara dan kehidupan keagamaan masyarakat, terutama di Cirebon."