About 30% of all the proteins in an animal’s body are found in the extracellular matrix, the majo... more About 30% of all the proteins in an animal’s body are found in the extracellular matrix, the major consisting of collagen. Industries that process emperor fish (Lethrinus lentjan) produce fish skin that can be utilized to produce collagen sustainably. The objective of this research is to determine the effect of various ratios acetic acid to fish skin and extraction times on the characteristics of collagen. Collagen from the skin of emperor fish was extracted and treated first. For the pretreatment, the skin was immersed in 0.1 M NaOH tenfold (w/v) and replaced after 2 hours for 24 hours at 4 °C. The soaking solution’s proteins, amino acids, and lipid content were all examined. A pre-treated sample was extracted in 0.5 M acetic acid for 24, 36, and 48 hours at 4°C in ratios of 1:10, 1:20, and 1:30. (w:v). The optimum treatment involved extracting for 48 hours at 1:30 (w/v) in acetic acid. The extracted collagen has a yield of 7.70±35% and a whiteness value of 66.76±0.2. The primary amino acids were glycine, proline, and alanine, according to the peptide patterns of the collagen from the skin of emperor fish, which showed α1 and α2 chains with molecular weights of 150-177 kDa. Additionally, this collagen was type 1, and its FTIR spectra and protein pattern were comparable.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Since the commercial wet surimi should be stored at frozen temperature, thus requires space and h... more Since the commercial wet surimi should be stored at frozen temperature, thus requires space and high energy consumption. Interestingly, surimi in dried powder form reveals the new prospect of relieving those drawbacks of wet surimi. However, the drying process indicates fast hydration that may affect water and protein content loss, causing a reduction of gelling capacity. To date, this study aimed to determine the right type and concentration of cryoprotectant to protect the quality of red tilapia surimi powder during its freeze-drying process. The inclusion of different cryoprotectants was obtained in the production of surimi powder, namely surimi powder with cryoprotectant blend I (4% sucrose, 4% sorbitol, 0.3% polyphosphate) (DB4), cryoprotectant blend II (8% sucrose, 8% sorbitol, 0.5% polyphosphate) (DB 8), trehalose 2 (TH2), 4 (TH4), 6 (TH6) and 8% (TH8) and as well as surimi powder without cryoprotectant as the control (WD). The generated surimi powder with various cryoprotect...
Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan g... more Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada lokasi pengungsian. Inovasi tersebut menjadi kearifan lokal akan pangan darurat dan kekayaan asli pangan rakyat. Ikan digunakan karena makanan utama masyarakat, selain kemudahan dalam memperoleh dan juga kandungan proteinnya yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula terbaik pangan darurat cookies kaya gizi dengan pengkayaan tepung ikan lele dan minyak ikan mata tuna. Penelitian meliputi pembuatan dan karakterisasi tepung ikan lele, ekstraksi dan karakterisasi minyak ikan mata tuna, serta formulasi, pembuatan dan karakterisasi pangan darurat cookies kaya gizi serta kontribusi gizi pangan darurat cookies kaya gizi yang dihasilkan. Formula terbaik dengan konsentrasi tepung ikan lele 25%. Komposisi kimia pangan darurat cookies kaya gizi terpilih meliputi kadar karbohidrat 67,51±0,05%, kadar lemak 24,72±0,30%, kadar protein 6,11±0,05%, kadar air 1,18±0,22%, dan kad...
UNEP melaporkan bahwa jumlah volume limbah cair yang dihasilkan oleh industri rajungan yang diola... more UNEP melaporkan bahwa jumlah volume limbah cair yang dihasilkan oleh industri rajungan yang diolah secara meknis mencapai 29 44 m 3 /ton rajungan, sedangkan yang diolah secara konvensional berkisar antara 1-2 m 3 /ton rajungan. Limbah cair ini menghasilkan nilai BOD, COD dan TSS masing-masing 4400, 6300 dan 620 mg/l. Hal ini akan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan jika “limbah” atu by product tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu perlu dicari alternatif pemanfaatan “limbah cair” industri pengolahan rajungan menjadi produk yang marketable akan dapat lebih meningkatkan nilai tambah dan sekaligus dapat mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan. Salah satu produk yang bernilai ekonomis tinggi adalah flavor. Umumnya flavor di-recovery dalam bentuk cairan dengan proses evaporasi atau pembekuan. Teknologi membran reverse osmosis merupakan salah satu teknologi recovery yang hemat energi dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk proses...
Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup penting setelah ikan dan udang, aka... more Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup penting setelah ikan dan udang, akan tetapi tidak semua jenis cumi-cumi disukai oleh masyarakat terutama yang berdaging liat dan tebal. Tekstur dan rasa yang khas serta kandungan protein yang cukup tinggi (15,6 gram / 100 gram) menjadikan cumi-cumi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produk olahan camilan yang bergizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan lama pengovenan terhadap karakteristik mutu cumi-cumi kertas, mendapatkan cumi-cumi kertas yang di sukai dan mempunyai kadar air dan aw yang rendah sehingga mempunyai daya simpan (shelf life) yang lama. Dua perlakuan diberiakan pada penelitian ini yaitu suhu pengovenan (90, 100 dan 110)o C dan lama pengovenan (23, 35, dan 45) menit. Hasil pengamatan menunjukan bahwa produk mempunyai kadar air berkisar antara 2,70%-6,24% yang terendah yaitu produk dengan perlakuan pengovenan 110oC selama 30 menit. Nilai aw berkisar anatara 0,34-0,42, yan...
About 30% of all the proteins in an animal’s body are found in the extracellular matrix, the majo... more About 30% of all the proteins in an animal’s body are found in the extracellular matrix, the major consisting of collagen. Industries that process emperor fish (Lethrinus lentjan) produce fish skin that can be utilized to produce collagen sustainably. The objective of this research is to determine the effect of various ratios acetic acid to fish skin and extraction times on the characteristics of collagen. Collagen from the skin of emperor fish was extracted and treated first. For the pretreatment, the skin was immersed in 0.1 M NaOH tenfold (w/v) and replaced after 2 hours for 24 hours at 4 °C. The soaking solution’s proteins, amino acids, and lipid content were all examined. A pre-treated sample was extracted in 0.5 M acetic acid for 24, 36, and 48 hours at 4°C in ratios of 1:10, 1:20, and 1:30. (w:v). The optimum treatment involved extracting for 48 hours at 1:30 (w/v) in acetic acid. The extracted collagen has a yield of 7.70±35% and a whiteness value of 66.76±0.2. The primary amino acids were glycine, proline, and alanine, according to the peptide patterns of the collagen from the skin of emperor fish, which showed α1 and α2 chains with molecular weights of 150-177 kDa. Additionally, this collagen was type 1, and its FTIR spectra and protein pattern were comparable.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Since the commercial wet surimi should be stored at frozen temperature, thus requires space and h... more Since the commercial wet surimi should be stored at frozen temperature, thus requires space and high energy consumption. Interestingly, surimi in dried powder form reveals the new prospect of relieving those drawbacks of wet surimi. However, the drying process indicates fast hydration that may affect water and protein content loss, causing a reduction of gelling capacity. To date, this study aimed to determine the right type and concentration of cryoprotectant to protect the quality of red tilapia surimi powder during its freeze-drying process. The inclusion of different cryoprotectants was obtained in the production of surimi powder, namely surimi powder with cryoprotectant blend I (4% sucrose, 4% sorbitol, 0.3% polyphosphate) (DB4), cryoprotectant blend II (8% sucrose, 8% sorbitol, 0.5% polyphosphate) (DB 8), trehalose 2 (TH2), 4 (TH4), 6 (TH6) and 8% (TH8) and as well as surimi powder without cryoprotectant as the control (WD). The generated surimi powder with various cryoprotect...
Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan g... more Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada lokasi pengungsian. Inovasi tersebut menjadi kearifan lokal akan pangan darurat dan kekayaan asli pangan rakyat. Ikan digunakan karena makanan utama masyarakat, selain kemudahan dalam memperoleh dan juga kandungan proteinnya yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula terbaik pangan darurat cookies kaya gizi dengan pengkayaan tepung ikan lele dan minyak ikan mata tuna. Penelitian meliputi pembuatan dan karakterisasi tepung ikan lele, ekstraksi dan karakterisasi minyak ikan mata tuna, serta formulasi, pembuatan dan karakterisasi pangan darurat cookies kaya gizi serta kontribusi gizi pangan darurat cookies kaya gizi yang dihasilkan. Formula terbaik dengan konsentrasi tepung ikan lele 25%. Komposisi kimia pangan darurat cookies kaya gizi terpilih meliputi kadar karbohidrat 67,51±0,05%, kadar lemak 24,72±0,30%, kadar protein 6,11±0,05%, kadar air 1,18±0,22%, dan kad...
UNEP melaporkan bahwa jumlah volume limbah cair yang dihasilkan oleh industri rajungan yang diola... more UNEP melaporkan bahwa jumlah volume limbah cair yang dihasilkan oleh industri rajungan yang diolah secara meknis mencapai 29 44 m 3 /ton rajungan, sedangkan yang diolah secara konvensional berkisar antara 1-2 m 3 /ton rajungan. Limbah cair ini menghasilkan nilai BOD, COD dan TSS masing-masing 4400, 6300 dan 620 mg/l. Hal ini akan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan jika “limbah” atu by product tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu perlu dicari alternatif pemanfaatan “limbah cair” industri pengolahan rajungan menjadi produk yang marketable akan dapat lebih meningkatkan nilai tambah dan sekaligus dapat mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan. Salah satu produk yang bernilai ekonomis tinggi adalah flavor. Umumnya flavor di-recovery dalam bentuk cairan dengan proses evaporasi atau pembekuan. Teknologi membran reverse osmosis merupakan salah satu teknologi recovery yang hemat energi dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk proses...
Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup penting setelah ikan dan udang, aka... more Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup penting setelah ikan dan udang, akan tetapi tidak semua jenis cumi-cumi disukai oleh masyarakat terutama yang berdaging liat dan tebal. Tekstur dan rasa yang khas serta kandungan protein yang cukup tinggi (15,6 gram / 100 gram) menjadikan cumi-cumi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produk olahan camilan yang bergizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan lama pengovenan terhadap karakteristik mutu cumi-cumi kertas, mendapatkan cumi-cumi kertas yang di sukai dan mempunyai kadar air dan aw yang rendah sehingga mempunyai daya simpan (shelf life) yang lama. Dua perlakuan diberiakan pada penelitian ini yaitu suhu pengovenan (90, 100 dan 110)o C dan lama pengovenan (23, 35, dan 45) menit. Hasil pengamatan menunjukan bahwa produk mempunyai kadar air berkisar antara 2,70%-6,24% yang terendah yaitu produk dengan perlakuan pengovenan 110oC selama 30 menit. Nilai aw berkisar anatara 0,34-0,42, yan...
Uploads
Papers