Papers by purnawan d negara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, Dec 7, 2022
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Edukasi konservasi lingkungan dan budaya dalam pengembangan jasa ekowisata menarik untuk diteliti... more Edukasi konservasi lingkungan dan budaya dalam pengembangan jasa ekowisata menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah ingin menggali persepsi mahasiswa terhadap obyek wisata, lingkungan dan penggunaan media sosial untuk mempromosikan dan edukasi konservasi lingkungan. Survei dan wawancara dilakukan terhadap mahasiswa yang melakukan studi lapang di obyek wisata Coban Talun (kota Batu). Variabel yang diteliti adalah persepsi terhadap obyek wisata, interaksi berkelompok, permasalahan, dan pemanfaatan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan persepsi yang positif dan signifikan terhadap keindahan, khususnya air terjun dan obyek wisata buatan. Berkelompok memberi manfaat untuk melindungi atau menjaga keselamatan, dan menjadi wadah untuk berdiskusi tentang konservasi alam. Aspek lingkungan menjadi potensi permasalahan yang berasal dari menurunnya keanekaragaman hayati, dan terganggunya sumber mata air atau suplai air bersih. Sementara itu, med...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Kemajuan dibidang teknologi saat ini hampir mencakup semua lini kehidupan masayarakat. Mulai dari... more Kemajuan dibidang teknologi saat ini hampir mencakup semua lini kehidupan masayarakat. Mulai dari transaksi keuangan, belanja, hingga kegiatan pinjam meminjam. Kegiatan usaha berbasiskan Informasi Teknologi sangat efisien, tidak membutuhkan banyak SDM, tidak membutuhkan ruang yang luas tetapi bisa membuat peluang dan kesempatan kerja yang lebih luas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perlindungan hukum terhadap masyarakat dari tindakan penyalahgunaan data pribadi nasabah di Indonesia dan mendukung dibentuknya Undang-undang untuk perlindungan hukum dari tindakan penyalahgunaan data pribadi nasabah di Indonesia. Hal tersebut berkaitan erat dengan maraknya layanan aplikasi pinjaman berbasis informasi teknologi atau yang kemudian disebut sebagai pinjaman online yang memberikan layanan Crowdfunding dan Peer to Peer Lending (P2P Lending) ataupun kombinasi keduanya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode yuridis sosiologis untuk mengkaj...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal ilmiah hukum dan dinamika masyarakat, Nov 11, 2016
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Legal Spirit, Aug 31, 2018
The purpose of this study is to uncover and describe the policy of protecting the existence of In... more The purpose of this study is to uncover and describe the policy of protecting the existence of Indigenous and Tribal Peoples and find the ideal development policy in Tengger region management reflected through Tengger’s Indigenous and Tribal Peoples. The findings show that: 1) the policy has provided protection for the existence of Indigenous and Tribal Peoples, including the Tenggerese people, as well as the philosophy of Pancasila, the 1945 Constitution, the MPR Decree, international arrangements, and national legislation. 2) In fact, although there are policies that ensure respect and protection, Indigenous Peoples are not fully protected, if this is reflected from the Tenggerese society, the main thing that keeps its existence unprotected is the conditional recognition in the constitution, sectoral laws and also the contribution to good conditional recognition, there is also a gap between the value of the policy and Tengger society in Tengger cultural space with different interests; 3) The alternative constructs that can be given to reduce the problem are: a) Carrying out the policy of the Principle of Recognition of Unconditional Meaning in the Constitution; b) Policy which is Based on Tengger Local Wisdom c) Policy prioritizing Principles of Participation d) Policies to strengthen community autonomy; e) Policy for the Establishment of National Commission on Indigenous and Tribal Peoples. Keywords: Policy Reconstruction, Tengger, Ecological Communa
Bookmarks Related papers MentionsView impact
This paper describes the problems of rural development in Indonesia. Problems can be broken down ... more This paper describes the problems of rural development in Indonesia. Problems can be broken down and find away out through the development of ecotourism in rural area. Furthermore, this also accelerates the economic transformation from agriculture to manufacturing and services, improves welfare to farmer and promotes an environmental conservation in rural areas. Meanwhile, there is a significant increase in the demand for tourism visits come from foreign and domestic tourists. This needs to be anticipated by all stakeholders in the all regions. This can be conducted through the following efforts, i. e. (i) to develop products with an emphasis on education, (ii) to develop entrepreneurship in managing tourism services, (iii) to strengthen leadership for guiding a conservation vision, (iv) to develop infrastructure with regard to the carrying capacityof the environment, (v) to develop homestay as a place of learning development for products and services, and services standards, (v) to...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
This paper is aimed to study the roles of leadership and innovation in the development of local p... more This paper is aimed to study the roles of leadership and innovation in the development of local people based ecotourism<br> services. The survey is conducted in Candirejo village, Borobudur District, Magelang Regency. The study of a descriptive approach is employed to identify people's behavior in ecotourism services. The results showed that ecotourism services have developed and provided benefits to the people. The roles of leadership and innovation interact positively with a cooperative to organize an ecotourism services management. The leadership is able to identify substances, to do the vision and missions of environmental and cultural conservation. The innovation provides alternative development efforts and increases the added value of ecotourism. The cooperative management was able to support a process to realize the goals of ecotourism, to build participation and communication, and to perform organizational learning. The phenomenon of the leadership in the Candirejo...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Regional competitivesness is originated from an internal forces that produce an added value. The ... more Regional competitivesness is originated from an internal forces that produce an added value. The internal forces is based on technological innovation and entrepreneurial abilities (Drabenstott, 2006). The innovation is illustrated as a fuel, while entrepreneurship is the engine. Both are a source of employment, income and welfare. An entrepreneurial ability of local people on ecotourism activities in the Bromo Tengger Semeru National Park (BTS NP) has developed naturally (Nugroho, 2006; 2007; Nugroho and Negara, 2008). The people are often involved in ecotourism development programs held by the BTS NP. The author's study (Nugroho, Negara and Purnomowati, 2010) proved that the ecotourism activities were economically viable than the horticultural farm. However, these experiences have not fully produced significant benefits in the development of ecotourism. Characteristic of the ecotourism activities is a cluster (Fodor and Sitanyi, 2008a, 2008b), which always put the local people ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pengembangan kewirausahaan dalam jasa ekowisata memerlukan pendekatan yang spesifik. Proses pembe... more Pengembangan kewirausahaan dalam jasa ekowisata memerlukan pendekatan yang spesifik. Proses pembelajaran sangat penting agar penduduk lokal secara nyata memahami kewirausahaan ekowisata (Juma and Timmer, 2003). Dengan demikian, usaha ekowisata dapat dimaknai serupa seperti halnya usaha tani yang dapat memberi pekerjaan dan penghidupan, serta menghasilkan pendapatan dan kesejahteraan. Tulisan ini mencoba mendeskripsikan karakteristik kewirausahaan ekowisata khususnya dalam hubungannya di antara kewirausahaan individu, masyarakat (sosial) dan pemerintah; didasarkan atas studi empirik di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS).<br><br>Iwan Nugroho, P.D. Negara dan Y. A. Nugroho. 2009. Karakteristik Kewirausahaan Penduduk Lokal Pada Jasa Ekowisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Social Economic of Agriculture and Agribusiness (SOCA) Journal, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Denpasar. 9(3): 342-346. ISSN 1411-7177<strong>. </strong>
Bookmarks Related papers MentionsView impact
<i>Entrepreneurship</i><i> is the key word for the local population able to run... more <i>Entrepreneurship</i><i> is the key word for the local population able to run ecotourism services. Ecotourism services as an economic approach, to optimize the benefits from the social aspects and ecology. Ecotourism should be interpreted as farming that could provide jobs, and generate revenue.</i> <i>The study aims to measure an entrepreneurial capacity of local people in economic activities. </i><i>The survey has been conducted on the Ngadas and Ranu Pane village, under the Bromo Tengger Semeru National Park (BTSNP) area authority. Ecotourism products and services in BTSNP is diverse, ranging from ocean sand scenery and the crater of Bromo, Semeru ascent, flora and fauna, to the culture of Kasodo and Karo.</i> <i>In</i><i> Ngadas and Ranu Pane village, local people of the Tengger or Javanese tribes able to play a role in transportation service, lodging, food and beverage stalls or packaging of traditional cultural attractions. Ecotourism business is run with simple management. </i> <i>The analysis method of farming option (farm or ecotourism) used a binary logistic regression. Results showed that variables of facilities, experiences and and entrepreneurship score showed a positive relationship significantly to effect tendency of the mixed farming, each with a coefficient of 1.1522, 1.6928 and 0.15599. The three variables become a source of inspiration for local people into the entrepreneurial learning process and forming productive behavior in the ecotourism development. </i><i><br></i>Purnomowati, W., <strong>I. Nugroho</strong> dan P. D. Negara. 2012. Entrepreneurship Ability On Ecotourism Services Of Local People In Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Malang Regency, East Java, Indonesia . 11th International Entrepreneurship Forum (11th IEF) Conference Entrepreneurship and Sustainability: From Lifestyles to Innovative Enterprises in Creative and Sustainable Environments, CONFERENCE PROCEEDINGS. Volume 2, ISSN: 2222-7318. 3-6 September 2012, Kuala Lumpur, Malaysia. 458-473<i><br></i [...]
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Kawasan TNMB merupakan hutan hujan tropis dengan variasi lima tipe vegetasi yaitu vegetasi hutan ... more Kawasan TNMB merupakan hutan hujan tropis dengan variasi lima tipe vegetasi yaitu vegetasi hutan pantai, vegetasi hutan rawa, vegetasi hutan mangrove, vegetasi hutan rheophyte dan vegetasi hutan hujan dataran rendah. Keadaan hutannya selalu hijau dan terdiri dari jenis pohon yang beraneka ragam serta bercampur jenis bambu yang tersebar di seluruh kawasan ini. TNMB merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki potensi flora, fauna dan ekosistem serta gejala dan keunikan alam yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata alam. Upaya mengembangkan ekowisata di TNMB perlu disinergikan tujuan-tujuan konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Konsep ini sudah banyak ditelaah dan menjadi program operasional di setiap taman nasional (Nugroho, 2011). Karakter jasa ekowisata adalah <i>cluster</i> (Fodor and Sitanyi, 2008a; 2008b) yang senantiasa menempatkan masyarakat atau penduduk lokal sebagai komponen penting dalam jasa ekowisata (Lash and Austin, 2003)...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
The requirement for leadership and innovation in entrepreneurship development ofecotourism servic... more The requirement for leadership and innovation in entrepreneurship development ofecotourism services is very significant. The leadership and innovation can guardconservation visions, increase the participation of local people, and provide an economicvalue-added. Ecotourism organization (process and management) will guide ecotourismentrepreneurship learning through leadership and innovation roles. Author's study showedthat the leadership in the Ngadas village does not operate optimally to motivate theestablishment of ecotourism organization. The ecotourism services develop naturally,unplanned and uncontrollable and does not assure a vision for the conservation and welfare.In Rajegwesi, the leadership is able to identify substance, vision and mission ofenvironmental conservation. The leadership in Rajegwesi Ecotourism Society (MER) undersupervision TNMB was able to develop a variety of innovative products and services, to dobusiness development and to increase the added value of ec...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jawa Timur memiliki potensi pengembangan ekowisata yang menjanjikan. Ada beberapa alasan yang end... more Jawa Timur memiliki potensi pengembangan ekowisata yang menjanjikan. Ada beberapa alasan yang endasarinya. Pertama, geografi Jawa Timur berdekatandengan wilayah tujuan wisata Bamli, dan Yogyakarta. Wisatawan umumnya menganggap Jawa Timur sebagai tujuan antara atau pelengkap dari tujuan utama yang direncanakan. Kedua, Jawa Timur memiliki empat taman nasional (TN) sebagai wilayah tujuan ekowisata, yakni TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Baluran dan TN Alas Purwo. Secara umum empat TN tersebut belummenghasilkan manfaat yang signifikan kecuali manfaat ekologi. Ketiga, faktor sosial di sekitar wilayah TN perlu mendapat perhatian agar berdampak kepada kesejahteraan. Penduduk di sekitar wilayah TN umumnya bekerja dalam sektor pertanian dengan kemampuan usaha tani yang rendah. Hutan dan lingkungan sekitarnya perlu dikelola sebaik mungkin agar menghasilkan manfaat nyata.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Socioeconomics and Development, 2018
Developing tourism village or ecotourism requires a carefully integrated planning. The village sh... more Developing tourism village or ecotourism requires a carefully integrated planning. The village shows its role and functions as the source of inspiration for environmental and cultural conservation. However, it is not easy to carry out. Developing the tourism village is a great work, multi-sector and requires collaboration. Planning of ecotourism requires the integration of macro, ecosystem and local level. Planning at the macro level gives a legal management basis in the ecosystem and local level. Planning at the ecosystem level devises environmental and cultural vision and coordinates the regional management of a destination. Planning at the local level develops a quality management service, participation, and empowerment of the local people. The development of ecotourism services in the village includes efforts of (i) developing the local empowerment, (ii) developing of infrastructure to meet environmental conservation, (iii) building governance to gain a positive experience an...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Membicarakan ruang dalam perspektif sosio-yuridis adalah sangat menarik karena dari ruang itulah ... more Membicarakan ruang dalam perspektif sosio-yuridis adalah sangat menarik karena dari ruang itulah kita dapat membaca gambaran hukum yang sebenarnya atas ruang, atas perilaku masyarakat dan pengambil kebijakan atas ruang tersebut, atau bahkan atas teks aturan yang mengaturnya. Gambaran hukum itu juga untuk menjawab lebih dalam atas pertanyaan: apa peran hukum formal dalam perkembangan dan pengembangan ruang urban di Indonesia? Lalu, apa hubungannya dengan Malang? Artikel ini hendak berpendapat bahwa bekerjanya hukum atas ruang di Indonesia dapat dibaca dari pernak-pernik eksploitasi atas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terjadi di Kota Malang. Kata kunci: ruang publik, kawasan urban, perspektif sosio-yuridis Discussing space in socio-juridical perspective is very interesting because it can help us to assess juridical system toward space, human behavior, public policy, or even regulating text. Such face of law addresses deeper questions on: what is the role of formalistic law on the deve...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Proceedings of the International Conference on Democracy, Accountability and Governance (ICODAG 2017), 2017
Bookmarks Related papers MentionsView impact
The annual research report, 2016
Batu sebagai kota berbasis Agro memiliki potensi yang harus dikembangkan, diantaranya Kecamatan B... more Batu sebagai kota berbasis Agro memiliki potensi yang harus dikembangkan, diantaranya Kecamatan Bumiaji. Penetapan Kecamatan Bumiaji sebagai pengembangan kawasan wisata agro berdasarkan pada luas wilayah kecamatan Bumiaji sebesar 12.798,42 Ha atau 64% dari total luas Kota Batu yaitu 19.908,72 Ha. Pengabdian masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk mengembangkan potensi desa wisata berbasis wisata agro. Pelaksanaan PPM melalui analisis profil dan kegiatan masyarakat petani khususnya komunitas petani jambu dan jeruk. PPM ini dilakukan di 2 (dua) Desa yaitu Desa Punten dan Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sample PPM ditentukan secara purposive. Kriteria Subyek PPM adalah petani jeruk dan jambu yang tergabung di dalam kelompok tani Desa Punten dan Sumber Brantas. Stakeholder yang dijadikan informan adalah Pemerintah Kota Batu, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jenis data PPM meliputi data primer dan sekunder. Data dikump...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Indonesian Journal of Geography, 2021
The participation of rural people in ecotourism activity remains the question, whether they genui... more The participation of rural people in ecotourism activity remains the question, whether they genuinely carry the vision of conservation or are forced to engage in meeting economic needs only. This question is fundamental for building better participation and management of ecotourism in rural areas. The research aims to discuss social capital and social capacities to empower ecotourism in rural areas. The study was carried out in the villages of Ngadas and Gombengsari using a survey approach, and employing descriptive and path analysis methods. The results show that social capital for managing ecotourism services demonstrated the functioning of institutions, networking capabilities, monitoring, evaluation, and innovation. Social capacity is related to the regulation of institutional, social, economic, and environmental resources. Social capacity was found more substantial in Gombengsari than Ngadas village. The research is expected to strengthen the study of social capital as a sto...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Advances in Humanities and Social Sciences, 2020
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International Conference of Moslem Society, 2018
Policies in agrarian and natural resources is very close with economic liberalization that is the... more Policies in agrarian and natural resources is very close with economic liberalization that is the land exploitation for industrialization. The pressure of economic flows affects the political alignment of the economic power, so the bureaucratic system becomes weak. Das sollen concern with the industry is regulated with UU No. 3 year 2014 about Industrial and with PP No. 142 year 2015 about Industrial Area. The industrial provisions related to land rights are regulated in PP. 13 year 1995. According to Agrarian rules/Kep. BPN RI No. 2 year 1999, to attain the industrial permit, the applicant must obtain the location permit first which published by the Agrarian Office. Location permit is a license granted to a company to acquire the necessary land for investment, and it can be used as a license of replacement rights for using the land investment purposes. The government is very confident with the rules it makes, and does not focus on the economic impacts of liberalization that arise. ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by purnawan d negara