Papers by nurul ilmi
Tanaman tin merupakan salah satu tanaman introduksi yang mulai dikenal dan berkembang di Indonesi... more Tanaman tin merupakan salah satu tanaman introduksi yang mulai dikenal dan berkembang di Indonesia. Tanaman tin banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan obat sehingga permintaan akan komoditi ini semakin meningkat tiap tahunnya. Perbanyakan tanaman tin salah satunya dapat dilakukan dengan stek batang. Namun pada prosesnya terdapat kendala yang dihadapi berupa pertumbuhan tunas dan akar yang lamban karena faktor internal berupa ketersediaan hormon endogen bahan stek yang sedikit kadarnya sehingga mempengaruhi pertumbuhan stek hingga berujung kematian. Oleh sebab itu perlu adanya upaya penambahan hormon dari luar. Hormon yang dipakai dapat diperoleh dari bahan alami yaitu air kelapa dan urine sapi. Penelitian dilakukan dalam green house Dsn. Menganti, Ds. Karangsemanding, Balonpanggang, Gresik dengan ketinggian tempat 21 mdpl sejak bulan Februari – Mei 2017. Varietas tin yang digunakan yaitu Green jordan. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga faktor perlakuan, yaitu: Hormon bahan alami (H) terdiri dari H1 = air kelapa dan H2 = urine sapi, konsentrasi hormon terdiri dari K1 = 0%, K2 = 25% dan K3 = 50% serta lama perendaman bahan stek yang terdiri dari W1 = 6 jam perendaman, W2 = 12 jam perendaman dan W3 = 18 jam perendaman dan pembanding yaitu P1 = hormon IBA 4000 ppm selama 12 jam. Sehingga didapatkan 19 perlakuan diulang tiga kali dengan jumlah 5 sampel per ulangan. Total didapatkan 285 stek batang tanaman tin. Variabel yang diamati meliputi saat tumbuh tunas, presentase stek bertunas, laju pertumbuhan panjang tunas, laju pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan luas daun, panjang akar, bobot segar akar dan bobot kering akar. Analisis data dilakukan dengan Analysis Of Variance (Anova) dan polonomial ortogonal. Apabila terdapat pengaruh nyata Uji F 5%, dilanjutkan dengan Uji (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%.
Kata kunci : tin, Ficus carica L, stek, hormon alami
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Thesis Chapters by nurul ilmi
Tanaman tin (Ficus carica L.) adalah tanaman yang mulai digemari masyarakat Indonesia karena khas... more Tanaman tin (Ficus carica L.) adalah tanaman yang mulai digemari masyarakat Indonesia karena khasiat yang terkandung sehingga berpotensi besar untuk dibudidayakan dalam jumlah massal. Tanaman tin dapat diperbanyak dengan stek. Stek mampu menghasilkan bibit tanaman lebih banyak daripada cangkok, namun terdapat berbagai kendala dalam perbanyakan stek, sehingga perlu adanya penelitian mengenai pemberian hormon, dosis konsentrasi dan lama perendaman supaya dapat menjadi rujukan dalam budidaya tanaman tin. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Menganti, Desa Karangsemanding, Balongpanggang, Gresik pada Februari hingga Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga faktor perlakuan, yaitu: hormon (H1: Air kelapa, H2: Urine sapi), konsentrasi (K1: Konsentrasi 0%, K2: Konsentrasi 25%, K3: Konsentrasi 50%) dan lama perendaman (W1: 6 jam, W2: 12 jam, W3: 18 jam). Terdapat 18 kombinasi perlakuan dengan tanaman berjumlah 108 stek. Variabel pengamatan terdiri dari saat tumbuh tunas (hst), persentase stek bertunas (%), panjang tunas (mm), luas daun (mm2), jumlah daun (helai), panjang akar (mm) dan RWR. Hasil penelitian menunjukkan pemberian air kelapa menunjukkan pengaruh nyata pada variabel panjang tunas. Perlakuan konsentrasi 0% memberikan pengaruh tertinggi pada variabel panjang tunas, luas daun, jumlah daun, panjang akar dan RWR. Perlakuan hormon dan konsentrasi menunjukkan interaksi nyata terhadap variabel panjang tunas, luas daun, panjang akar dan RWR. Perlakuan hormon dan lama perendaman menunjukkan interaksi nyata terhadap variabel panjang tunas dan luas daun umur 4 mst dan 8 mst. Perlakuan konsentrasi dan lama perendaman menunjukkan interaksi nyata pada variabel saat tumbuh tunas dan panjang tunas. Perlakuan hormon, konsentrasi dan lama perendaman menunjukkan interaksi nyata terhadap variabel panjang tunas, luas daun dan panjang akar. Hasil uji DMRT 5% menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi pada variabel panjang tunas pada perlakuan H2K3W1 dan H1K2W3, nilai rata-rata tertinggi pada variabel luas daun terdapat pada perlakuan H1K2W3 dan nilai rata-rata tertinggi pada variabel panjang akar terdapat pada perlakuan H2K1W3. Perbanyakan bibit tanaman tin (Ficus carica L) dengan stek batang disarankan menggunakan air kelapa konsentrasi 25% dengan peredaman selama 18 jam sedangkan untuk penelitan selanjutnya diharapkan sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menganalisis kandungan hormon endogen tanaman supaya dapat diketahui secara pasti pengaruh aktif tanaman terhadap hormon eksogen yang diberikan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by nurul ilmi
Kata kunci : tin, Ficus carica L, stek, hormon alami
Thesis Chapters by nurul ilmi
Kata kunci : tin, Ficus carica L, stek, hormon alami