Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan ikan julung-julung (Hemirhampus affinis) as... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan ikan julung-julung (Hemirhampus affinis) asap tumbuk halus pada kemasan polietilen dan kemasan semi aluminium foil. Ikan julung-julung asap kemudian ditumbuk halus dan dikemas dan disimpan pada suhu 25oC, 30oC dan 35oC. Laju perubahan kapang dihitung dengan menggunakan persamaan Arrhenius danpenentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo nol. Umur simpan ikan julung-julung asap tumbuk halus pada kemasan polietilen lebih bertahan pada suhu ruang yaitu 37,6 hari. Sedangkan kemasan semi aluminium foil dapat lebih mempertahankan umur simpan pada suhu yang lebih tinggi dan pada suhu ruang hanya mampu bertahan hingga 42,43 hari. The aim of this study was to determine the shelf life of finely-ground-smoked finfish (Hemirhampus affinis) on polyethylene and semi-aluminum foil packagings. Smoked fish are then finely ground and packaged and stored at 25oC, 30oC and 35oC. The rate of change in molds is calculated using the Arrhenius equation and the shelf life is determined based on the zero order equation. The shelf life of finely-ground-smoked finfish in polyethylene packaging is better at room temperature is 37.6 days. While the semi-aluminum foil packaging can better maintain shelf life at higher temperatures and at room temperature can only last up to 42.43 days. Katakunci: umur simpan; ikan julung-julung; Hemirhampus affinis; asap tumbuk halus; polietilen; semi aluminium foil; kemasan; kapang. Keywords: shelf life; finfish; Hemirhampus affinis; finely-ground-smoked; polyethylene; semi-aluminum foil; packaging; mold
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik ikan cakalang segar yan... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik ikan cakalang segar yang diawetkan dengan es air kelapa yang difermentasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen (Experimental Method) dengan menggunakan analisis data Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 5, dengan 2 perlakuan yaitu (1) es air kelapa yang difermentasi pada taraf fermentasi (3 hari, 6 hari, 9 hari), dan (2) lama penyimpanan (0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, dan 12 hari). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan es air kelapa fermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau ikan cakalang selama penyimpanan. Perlakuan pengesan dengan es air kelapa yang difermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau. Hasil perlakuan dengan penggunaan es air kelapa yang difermentasi dapat mempertahankan mutu organoleptik mata dan tekstur ikan hingga penyimpanan 3 hari, namun pada kontrol dapat bertahan hingga 6 hari, sedangkan untuk mutu organoleptik insang dan bau di semua perlakuan dapat bertahan hingga 6 hari. Kata kunci: es air kelapa, fermentasi, asam asetat, organoleptik
Penelitian tentang analisis organoleptik dengan metode uji pembedaan (discriminative test) ikan t... more Penelitian tentang analisis organoleptik dengan metode uji pembedaan (discriminative test) ikan teri (Stolephorus sp.) kering dari lama pengeringan berbeda dengan ikan teri komersial dari Desa Tolotio, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan ikan teri kering hasil penelitian dengan ikan teri komersial. Penelitian menggunakan uji hipotesis berekor dua, dengan jumlah panelis yang dipakai 25 orang semi terlatih. Perlakuan penelitian yaitu lama pengeringan yang terdiri atas 24 jam, 28 jam, dan 32 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pembedaan secara organoleptik yang terdiri atas tekstur, aroma dan warna. Data hasil uji pembedaan dibandingkan dengan Tabel Hipotesis Berekor Dua pada taraf kepercayaan 5% dan 1%. Hasil analisis menunjukan bahwa ikan teri hasil penelitian pada semua perlakuan dapat dibedakan secara sangat nyata dengan ikan teri komersial berdasarkan atribut tekstur dan warna, namun berbeda nyata berdasarkan atribut aroma yaitu pada lama pengeringan 28 jam. Tekstur ikan teri kering hasil perlakuan lebih keras serta mudah dipatahkan dan warna dari ikan teri kering lebih cerah dibandingkan dengan ikan teri komersial. Aroma ikan teri hasil perlakuan yang berbeda tersebut memiliki aroma ikan teri yang lebih kuat dibandingkan dengan dua pelakuan yang lain dan ikan teri komersial. Kata kunci: Ikan teri, Stolephorus sp., pengeringan, uji pembedaan
This study aimed to analyze changes in the number of molds and the level of panelist acceptance o... more This study aimed to analyze changes in the number of molds and the level of panelist acceptance of K. alvarezii jelly candy packaged using gelatin-CMC edible film during storage. The method used in this study is a laboratory experimental method which consists of two stages, namely preliminary research which aims to determine the best edible film formula to be used as jelly candy packaging and the main research to analyze changes in the number of molds and the level of acceptance of appearance, taste, aroma and texture of jelly candy that has been packaged using a gelatin-CMC edible film during storage. Storage for 60 days was converted to 15 days in a climatic chamber with a temperature of 40 ℃ and a humidity of 75%. Sampling was carried out every 3 days. The research design used linear regression to see the relationship between storage time and test parameters. The results of the preliminary study showed the best formula for edible film, namely 1% gelatin, 0.3% bees wax, 0.75% CMC,...
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap mutu pengana... more Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap mutu penganan dodol rumput laut Kapapyccusa alvarezii. Penelitian pendahuluan diawali dengan menentukan suhu pengeringan dalam oven dengan menghitung suhu rata - rata matahari selama 3 hari. Penelitian utama yaitu pengujian organoleptik dengan metode uji mutu hedonik dan pengujian kimia yaitu kadar air dan kadar abu. Dodol yang diuji yaitu dodol yang telah melalui proses pengeringan matahari selama 3 hari (8 jam per hari), pengeringan oven selama 9 jam, 11 jam dan 13 jam. Analisis data uji organoleptik yaitu dengan analisis kruskal walis dan uji proksimat yaitu dengan rancangan acak lengkap (RAL) 2 kali ulangan, kemudian menentukan produk terpilih dengan menggunakan metode bayes. Hasil penelitian menunjukan lama waktu pengeringan dodol mempengaruhi karakteristik mutu hedonik aroma, warna, kenampakan, tekstur dan kadar abu. Hasil uji organoleptik dodol rumput laut yang dikeringkan dengan matahari men...
ABSTRAK Nirmawati E. Pikoli. 632409008. Pengaruh penggunaan tepung dedak jagung (zea mays) sebaga... more ABSTRAK Nirmawati E. Pikoli. 632409008. Pengaruh penggunaan tepung dedak jagung (zea mays) sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik organoleptik dan kimiawi nugget ikan nike (awaous melanocephalus ). Pembimbing I Nikmawatisusanti Yusuf, S.IK, M.Si dan Pembimbing II Asri Silvana Naiu, S.Pi, M.Si. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan dedak jagung terhadap karakteristik organoleptik dan kimiawi nugget ikan nike (A. melanocephalus) dan menentukan formula nugget terbaik berdasarkan penggunaan tepung dedak jagung sebagai bahan pengisi. Penelitian ini dilakukan pada dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan bentuk bahan baku ikan nike, menentukan tepung dedak jagung yang baik dan formulasi nugget ikan nike. Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung dedak jagung terhadap mutu organoleptik dan kimia. Analisis data yang digunakan terdiri atas analisis Kruskall-wallis ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula cookies terpilih yang disubstitusi dengan tepun... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula cookies terpilih yang disubstitusi dengan tepung udang rebon (Mysis sp.). Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu pembuatan tepung udang rebon dan formulasi cookies udang rebon. Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi tepung udang rebon 10%, 15% dan 20%. Analisis data yang digunakan untuk pengujian organoleptik yaitu Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan, dan untuk penentuan produk terpilih dilakukan dengan uji Bayes. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa tepung udang rebon memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa, aroma, tekstur, kenampakan dan warna. Cookies yang disubstitusi tepung udang rebon dengan konsentrasi 10% adalah produk terpilih. This study aims to determine the selected cookie formula substituted with rebon shrimp flour (Mysis sp.). This research consists of 2 stages, namely making shrimp meal flour and formulation of shrimp cookies. The treatment in this study was the concentration ...
ABSTRAK Tri Sugiarto I. Nusi. 632409012. Pengaruh Lama Pengasapan Ikan Tongkol (Euthynunus affini... more ABSTRAK Tri Sugiarto I. Nusi. 632409012. Pengaruh Lama Pengasapan Ikan Tongkol (Euthynunus affinis) Terhadap Mutu Abon dan Pendugaan Umur Simpan. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Asri Silvana Naiu,S.Pi, M.Si dan Pembimbing II Faiza A. Dali, S.Pi, M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengasapan ikan tongkol terhadap mutu hedonik dan kimia abon, menentukan abon ikan tongkol asap terbaik dan mengetahui umur simpan abon ikan tongkol asap. Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan lama pengasapan yakni 2, 4 dan 6 jam pengasapan. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan abon dari bahan baku ikan tongkol asap kemudian dikarakterisasi mutu hedonik, kimia, dan ditentukan abon terbaik serta umur simpannya. Analisis data yang digunakan adalah Kruskal-wallis dan analisis varian. Metode pendugaan umur simpan adalah pendekatan Arrhenius berdasarkan jumlah mikroba. Analisis Kruskal-wall...
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunak... more Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunakan asam alami cuka aren dan mempelajari pengaruh cuka aren terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang dihasilkan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi cuka aren dengan fermentasi spontan selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Gelatin yang dihasilkan dikarakterisasi kimia yaitu kadar proksimat dan pH serta karakterisasi fisik yaitu rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil ana...
ABSTRAK Veronita T. Sidiki. 2015. Pengaruh Penggunaan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap M... more ABSTRAK Veronita T. Sidiki. 2015. Pengaruh Penggunaan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Mutu Organoleptik, Koloni Bakteri Dan Histamin Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Selama Penyimpanan suhu ruang, di bawah bimbingan Asri Silvana Naiu, S.Pi, M.Si sebagai Pembimbing I dan Faiza A. Dali, S.Pi, M.Si sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bawang putih (Allium sativum) terhadap karakteristik mutu organoleptik, koloni bakteri dan histamin ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar selama penyimpanan suhu ruang. Perlakuan dalam penelitian ini adalah konsentrasi bawang putih dengan taraf 0%, 10%, 15%, dan 20% dengan lama penyimpanan 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptik, TPC, dan histamin dengan analisis data menggunakan ANOVA dua arah dengan model statistika Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 x 5 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bawang putih dapa...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) d... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replicat...
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tepung tulang ikan tuna difortifikasi kedalam kue bage... more Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tepung tulang ikan tuna difortifikasi kedalam kue bagea, mengetahui konsentrasi terbaik penambahan tepung tulang ikan tuna pada formula kue bagea dengan analisis nilai hedonik, dan mengetahui karakteristik kimia dan mutu hedonik dari formula terbaik. Perlakuan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi 1.1%, 2.3%, dan 3.4% dari jumlah terigu dan sagu. Rancangan dan analisis data yang digunakan yaitu uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Duncan. Hasil rendemen tepung tulang ikan tuna yang dihasilkan yaitu 56.2%. Hasil uji kimia pada tepung tulang ikan yaitu kadar air 3.49%, abu 29%, protein 12.4%, lemak 1.98%, dan kalsium 3.88%. Hasil uji hedonik formula terbaik adalah formula dengan konsentrasi 1.1%. Hasil uji kimia kue bagea terpilih dengan kadar air 2.22%, abu 1.25%, protein 6.6 %, lemak10.41%, kalsium 0.16%, sedangkan karakteristik mutu hedonik kue bagea formula terbaik dengan hasil; kenampakan: utuh, rapi, bersih, kurang homogen;...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan ikan julung-julung (Hemirhampus affinis) as... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan ikan julung-julung (Hemirhampus affinis) asap tumbuk halus pada kemasan polietilen dan kemasan semi aluminium foil. Ikan julung-julung asap kemudian ditumbuk halus dan dikemas dan disimpan pada suhu 25oC, 30oC dan 35oC. Laju perubahan kapang dihitung dengan menggunakan persamaan Arrhenius danpenentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo nol. Umur simpan ikan julung-julung asap tumbuk halus pada kemasan polietilen lebih bertahan pada suhu ruang yaitu 37,6 hari. Sedangkan kemasan semi aluminium foil dapat lebih mempertahankan umur simpan pada suhu yang lebih tinggi dan pada suhu ruang hanya mampu bertahan hingga 42,43 hari. The aim of this study was to determine the shelf life of finely-ground-smoked finfish (Hemirhampus affinis) on polyethylene and semi-aluminum foil packagings. Smoked fish are then finely ground and packaged and stored at 25oC, 30oC and 35oC. The rate of change in molds is calculated using the Arrhenius equation and the shelf life is determined based on the zero order equation. The shelf life of finely-ground-smoked finfish in polyethylene packaging is better at room temperature is 37.6 days. While the semi-aluminum foil packaging can better maintain shelf life at higher temperatures and at room temperature can only last up to 42.43 days. Katakunci: umur simpan; ikan julung-julung; Hemirhampus affinis; asap tumbuk halus; polietilen; semi aluminium foil; kemasan; kapang. Keywords: shelf life; finfish; Hemirhampus affinis; finely-ground-smoked; polyethylene; semi-aluminum foil; packaging; mold
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik ikan cakalang segar yan... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik ikan cakalang segar yang diawetkan dengan es air kelapa yang difermentasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen (Experimental Method) dengan menggunakan analisis data Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 5, dengan 2 perlakuan yaitu (1) es air kelapa yang difermentasi pada taraf fermentasi (3 hari, 6 hari, 9 hari), dan (2) lama penyimpanan (0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, dan 12 hari). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan es air kelapa fermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau ikan cakalang selama penyimpanan. Perlakuan pengesan dengan es air kelapa yang difermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau. Hasil perlakuan dengan penggunaan es air kelapa yang difermentasi dapat mempertahankan mutu organoleptik mata dan tekstur ikan hingga penyimpanan 3 hari, namun pada kontrol dapat bertahan hingga 6 hari, sedangkan untuk mutu organoleptik insang dan bau di semua perlakuan dapat bertahan hingga 6 hari. Kata kunci: es air kelapa, fermentasi, asam asetat, organoleptik
Penelitian tentang analisis organoleptik dengan metode uji pembedaan (discriminative test) ikan t... more Penelitian tentang analisis organoleptik dengan metode uji pembedaan (discriminative test) ikan teri (Stolephorus sp.) kering dari lama pengeringan berbeda dengan ikan teri komersial dari Desa Tolotio, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan ikan teri kering hasil penelitian dengan ikan teri komersial. Penelitian menggunakan uji hipotesis berekor dua, dengan jumlah panelis yang dipakai 25 orang semi terlatih. Perlakuan penelitian yaitu lama pengeringan yang terdiri atas 24 jam, 28 jam, dan 32 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pembedaan secara organoleptik yang terdiri atas tekstur, aroma dan warna. Data hasil uji pembedaan dibandingkan dengan Tabel Hipotesis Berekor Dua pada taraf kepercayaan 5% dan 1%. Hasil analisis menunjukan bahwa ikan teri hasil penelitian pada semua perlakuan dapat dibedakan secara sangat nyata dengan ikan teri komersial berdasarkan atribut tekstur dan warna, namun berbeda nyata berdasarkan atribut aroma yaitu pada lama pengeringan 28 jam. Tekstur ikan teri kering hasil perlakuan lebih keras serta mudah dipatahkan dan warna dari ikan teri kering lebih cerah dibandingkan dengan ikan teri komersial. Aroma ikan teri hasil perlakuan yang berbeda tersebut memiliki aroma ikan teri yang lebih kuat dibandingkan dengan dua pelakuan yang lain dan ikan teri komersial. Kata kunci: Ikan teri, Stolephorus sp., pengeringan, uji pembedaan
This study aimed to analyze changes in the number of molds and the level of panelist acceptance o... more This study aimed to analyze changes in the number of molds and the level of panelist acceptance of K. alvarezii jelly candy packaged using gelatin-CMC edible film during storage. The method used in this study is a laboratory experimental method which consists of two stages, namely preliminary research which aims to determine the best edible film formula to be used as jelly candy packaging and the main research to analyze changes in the number of molds and the level of acceptance of appearance, taste, aroma and texture of jelly candy that has been packaged using a gelatin-CMC edible film during storage. Storage for 60 days was converted to 15 days in a climatic chamber with a temperature of 40 ℃ and a humidity of 75%. Sampling was carried out every 3 days. The research design used linear regression to see the relationship between storage time and test parameters. The results of the preliminary study showed the best formula for edible film, namely 1% gelatin, 0.3% bees wax, 0.75% CMC,...
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap mutu pengana... more Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap mutu penganan dodol rumput laut Kapapyccusa alvarezii. Penelitian pendahuluan diawali dengan menentukan suhu pengeringan dalam oven dengan menghitung suhu rata - rata matahari selama 3 hari. Penelitian utama yaitu pengujian organoleptik dengan metode uji mutu hedonik dan pengujian kimia yaitu kadar air dan kadar abu. Dodol yang diuji yaitu dodol yang telah melalui proses pengeringan matahari selama 3 hari (8 jam per hari), pengeringan oven selama 9 jam, 11 jam dan 13 jam. Analisis data uji organoleptik yaitu dengan analisis kruskal walis dan uji proksimat yaitu dengan rancangan acak lengkap (RAL) 2 kali ulangan, kemudian menentukan produk terpilih dengan menggunakan metode bayes. Hasil penelitian menunjukan lama waktu pengeringan dodol mempengaruhi karakteristik mutu hedonik aroma, warna, kenampakan, tekstur dan kadar abu. Hasil uji organoleptik dodol rumput laut yang dikeringkan dengan matahari men...
ABSTRAK Nirmawati E. Pikoli. 632409008. Pengaruh penggunaan tepung dedak jagung (zea mays) sebaga... more ABSTRAK Nirmawati E. Pikoli. 632409008. Pengaruh penggunaan tepung dedak jagung (zea mays) sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik organoleptik dan kimiawi nugget ikan nike (awaous melanocephalus ). Pembimbing I Nikmawatisusanti Yusuf, S.IK, M.Si dan Pembimbing II Asri Silvana Naiu, S.Pi, M.Si. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan dedak jagung terhadap karakteristik organoleptik dan kimiawi nugget ikan nike (A. melanocephalus) dan menentukan formula nugget terbaik berdasarkan penggunaan tepung dedak jagung sebagai bahan pengisi. Penelitian ini dilakukan pada dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan bentuk bahan baku ikan nike, menentukan tepung dedak jagung yang baik dan formulasi nugget ikan nike. Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung dedak jagung terhadap mutu organoleptik dan kimia. Analisis data yang digunakan terdiri atas analisis Kruskall-wallis ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula cookies terpilih yang disubstitusi dengan tepun... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula cookies terpilih yang disubstitusi dengan tepung udang rebon (Mysis sp.). Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu pembuatan tepung udang rebon dan formulasi cookies udang rebon. Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi tepung udang rebon 10%, 15% dan 20%. Analisis data yang digunakan untuk pengujian organoleptik yaitu Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan, dan untuk penentuan produk terpilih dilakukan dengan uji Bayes. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa tepung udang rebon memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa, aroma, tekstur, kenampakan dan warna. Cookies yang disubstitusi tepung udang rebon dengan konsentrasi 10% adalah produk terpilih. This study aims to determine the selected cookie formula substituted with rebon shrimp flour (Mysis sp.). This research consists of 2 stages, namely making shrimp meal flour and formulation of shrimp cookies. The treatment in this study was the concentration ...
ABSTRAK Tri Sugiarto I. Nusi. 632409012. Pengaruh Lama Pengasapan Ikan Tongkol (Euthynunus affini... more ABSTRAK Tri Sugiarto I. Nusi. 632409012. Pengaruh Lama Pengasapan Ikan Tongkol (Euthynunus affinis) Terhadap Mutu Abon dan Pendugaan Umur Simpan. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Asri Silvana Naiu,S.Pi, M.Si dan Pembimbing II Faiza A. Dali, S.Pi, M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengasapan ikan tongkol terhadap mutu hedonik dan kimia abon, menentukan abon ikan tongkol asap terbaik dan mengetahui umur simpan abon ikan tongkol asap. Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan lama pengasapan yakni 2, 4 dan 6 jam pengasapan. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan abon dari bahan baku ikan tongkol asap kemudian dikarakterisasi mutu hedonik, kimia, dan ditentukan abon terbaik serta umur simpannya. Analisis data yang digunakan adalah Kruskal-wallis dan analisis varian. Metode pendugaan umur simpan adalah pendekatan Arrhenius berdasarkan jumlah mikroba. Analisis Kruskal-wall...
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunak... more Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunakan asam alami cuka aren dan mempelajari pengaruh cuka aren terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang dihasilkan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi cuka aren dengan fermentasi spontan selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Gelatin yang dihasilkan dikarakterisasi kimia yaitu kadar proksimat dan pH serta karakterisasi fisik yaitu rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil ana...
ABSTRAK Veronita T. Sidiki. 2015. Pengaruh Penggunaan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap M... more ABSTRAK Veronita T. Sidiki. 2015. Pengaruh Penggunaan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Mutu Organoleptik, Koloni Bakteri Dan Histamin Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Selama Penyimpanan suhu ruang, di bawah bimbingan Asri Silvana Naiu, S.Pi, M.Si sebagai Pembimbing I dan Faiza A. Dali, S.Pi, M.Si sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bawang putih (Allium sativum) terhadap karakteristik mutu organoleptik, koloni bakteri dan histamin ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar selama penyimpanan suhu ruang. Perlakuan dalam penelitian ini adalah konsentrasi bawang putih dengan taraf 0%, 10%, 15%, dan 20% dengan lama penyimpanan 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptik, TPC, dan histamin dengan analisis data menggunakan ANOVA dua arah dengan model statistika Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 x 5 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bawang putih dapa...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) d... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replicat...
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tepung tulang ikan tuna difortifikasi kedalam kue bage... more Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tepung tulang ikan tuna difortifikasi kedalam kue bagea, mengetahui konsentrasi terbaik penambahan tepung tulang ikan tuna pada formula kue bagea dengan analisis nilai hedonik, dan mengetahui karakteristik kimia dan mutu hedonik dari formula terbaik. Perlakuan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi 1.1%, 2.3%, dan 3.4% dari jumlah terigu dan sagu. Rancangan dan analisis data yang digunakan yaitu uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Duncan. Hasil rendemen tepung tulang ikan tuna yang dihasilkan yaitu 56.2%. Hasil uji kimia pada tepung tulang ikan yaitu kadar air 3.49%, abu 29%, protein 12.4%, lemak 1.98%, dan kalsium 3.88%. Hasil uji hedonik formula terbaik adalah formula dengan konsentrasi 1.1%. Hasil uji kimia kue bagea terpilih dengan kadar air 2.22%, abu 1.25%, protein 6.6 %, lemak10.41%, kalsium 0.16%, sedangkan karakteristik mutu hedonik kue bagea formula terbaik dengan hasil; kenampakan: utuh, rapi, bersih, kurang homogen;...
Uploads
Papers