Abstrak Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai, salah satu faktor yang harus diperhatikan adala... more Abstrak Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah gaya kognitif siswa. Gaya kognitif pada tulisan ini difokuskan pada reflektif-impulsif yang diukur dengan MFF tes. Pada dasarnya gaya kognitif ini mengelompokkan siswa menjadi empat kelompok, yaitu: a) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar, b) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar (reflektif), c) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah, dan d) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah (impulsif). Keempat karakteristik siswa ini, sebagai dasar untuk mendesain model pembelajaran baru untuk mengatasi kelemahan masing-masing karakteristik siswa dan juga memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing siswa dengan cara menggunakan kaidah pembelajaran kooperatif. PENDAHULUAN Untuk merancang sebuah pembelajaran berkualitas, banyak faktor yang harus diperhatikan. Van de Walle (2007) menyebutkan bahwa untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas tinggi para guru harus (1) memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan; (2) memahami bagaimana siswa belajar matematika, termasuk di dalamnya mengetahui perkembangan matematika siswa secara individual; dan (3) memilih tugas-tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pengajaran. Memahami matematika yang akan diajarkan dan memilih strategi pengajaran, sudah sering dilakukan dan dilatihkan kepada guru. Namun untuk aspek memahami bagaimana siswa belajar matematika sebagai dasar dalam memilih strategi pembelajaran masih jarang dilakukan. Untuk itu, tulisan ini memfokuskan pada memahami bagaimana siswa belajar matematika. NCTM (dalam Van de Walle, 2007) menyebutkan, mengajar matematika yang efektif memerlukan pemahaman tentang apa yang siswa ketahui dan perlukan untuk belajar dan kemudian memberikan tantangan dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah gaya kognitif siswa. Riding, Glass, and Douglass (dalam Liu & Ginther, 1999) mendefinisikan gaya kognitif adalah suatu karakteristik yang tetap dan wajar dari individu statis dan relatif dalam membangun pribadi dirinya. Sedang Kogan (1973) mendefinisikan gaya kognitif sebagai variasi individu dalam gaya merasa, mengingat, dan berpikir, atau sebagai cara membedakan, memahami, menyimpan, menjelmakan, dan memanfaatkan informasi. Merujuk pada definisi tersebut gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam hal merasa, mengingat, mengorganisasikan, memproses, dan pemecahan masalah. Gaya kognitif mempunyai hubungan positif atau negatif dengan motivasi dan prestasi akademik, tergantung dari sifat tugas belajar. Witkin dkk (1977) juga menguraikan 4 karakteristik gaya kognitif, Pertama, lebih menaruh perhatian pada bentuk daripada isi
Abstrak Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai, salah satu faktor yang harus diperhatikan adala... more Abstrak Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah gaya kognitif siswa. Gaya kognitif pada tulisan ini difokuskan pada reflektif-impulsif yang diukur dengan MFF tes. Pada dasarnya gaya kognitif ini mengelompokkan siswa menjadi empat kelompok, yaitu: a) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar, b) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar (reflektif), c) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah, dan d) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah (impulsif). Keempat karakteristik siswa ini, sebagai dasar untuk mendesain model pembelajaran baru untuk mengatasi kelemahan masing-masing karakteristik siswa dan juga memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing siswa dengan cara menggunakan kaidah pembelajaran kooperatif. PENDAHULUAN Untuk merancang sebuah pembelajaran berkualitas, banyak faktor yang harus diperhatikan. Van de Walle (2007) menyebutkan bahwa untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas tinggi para guru harus (1) memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan; (2) memahami bagaimana siswa belajar matematika, termasuk di dalamnya mengetahui perkembangan matematika siswa secara individual; dan (3) memilih tugas-tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pengajaran. Memahami matematika yang akan diajarkan dan memilih strategi pengajaran, sudah sering dilakukan dan dilatihkan kepada guru. Namun untuk aspek memahami bagaimana siswa belajar matematika sebagai dasar dalam memilih strategi pembelajaran masih jarang dilakukan. Untuk itu, tulisan ini memfokuskan pada memahami bagaimana siswa belajar matematika. NCTM (dalam Van de Walle, 2007) menyebutkan, mengajar matematika yang efektif memerlukan pemahaman tentang apa yang siswa ketahui dan perlukan untuk belajar dan kemudian memberikan tantangan dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah gaya kognitif siswa. Riding, Glass, and Douglass (dalam Liu & Ginther, 1999) mendefinisikan gaya kognitif adalah suatu karakteristik yang tetap dan wajar dari individu statis dan relatif dalam membangun pribadi dirinya. Sedang Kogan (1973) mendefinisikan gaya kognitif sebagai variasi individu dalam gaya merasa, mengingat, dan berpikir, atau sebagai cara membedakan, memahami, menyimpan, menjelmakan, dan memanfaatkan informasi. Merujuk pada definisi tersebut gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam hal merasa, mengingat, mengorganisasikan, memproses, dan pemecahan masalah. Gaya kognitif mempunyai hubungan positif atau negatif dengan motivasi dan prestasi akademik, tergantung dari sifat tugas belajar. Witkin dkk (1977) juga menguraikan 4 karakteristik gaya kognitif, Pertama, lebih menaruh perhatian pada bentuk daripada isi
Uploads
Papers
Books