Madrasah and non-religious schools must compete for potential students. These two types of educat... more Madrasah and non-religious schools must compete for potential students. These two types of educational institutions compete to attract similar student markets. Therefore, this article aims to explore the strategies of madrasah aliyah (MA) and high school (SMA) in the school market in the local context. In addition, this article aims to explore the positioning, differentiation, and brand (PDB) strategies of MA and SMA in the local context. This research is qualitative. Data was collected using interviews with 16 participants: principals, vice principals, teachers, students, alums, parents, and villagers. The study found the number of MA students declined more than high school students in the past five years. Moreover, the findings of this study show that MA PDB focus on Islamic religious learning and skills is different from the market's expectations: students/parents. In contrast, the GDP chosen by SMA focuses more on academic achievement and further study by the expectations...
Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi (information seeking behav... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi (information seeking behaviour) guru besar IAIN Antasari Banjarmasin meliputi: bagaimana gambaran kebutuhan informasi para guru besar, sumber informasi yang mereka gunakan, kendala-kendala yang sering dihadapi dalam pencarian informasi tersebut dan bagaimana cara mereka mengatasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi para guru besar IAIN Antasari adalah yang berkaitan dengan tugas mereka sebagai dosen yang melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, mereka sebagai guru besar juga memiliki kewajiban khusus meliputi menyebarluaskan gagasan, menghasilkan karya ilmiah dan menulis buku dalam waktu tiga tahun. Sumber informasi yang mereka gunakan sebagai rujukan adalah: buku/kitab milik pribadi, perpustakaan, toko buku, koran dan televisi, internet, jurnal, ebook, sosial media. Adapun kendala yang dihadapi para guru besar IAIN...
Journal of Higher Education Theory and Practice, 2023
This study explores and analyzes the knowledge and practices of digital citizenship (DC) of Islam... more This study explores and analyzes the knowledge and practices of digital citizenship (DC) of Islamic high school (IHS) students and Islamic higher education (IHE) students. Data were collected using a questionnaire distributed online. The participants were 765 IHS students in South Kalimantan, Indonesia, and 765 at State Islamic University Antasari Banjarmasin, South Kalimantan, Indonesia. Data were processed using T-test to determine the difference between digital citizenship practices and knowledge. Pearson's correlation was utilized to assess the relationship between knowledge and digital citizenship actions. This study found a significant correlation between students' knowledge of and practice digital citizenship. The knowledge and practice of digital citizenship of IHS and IHE students were similar. It shows that Islamic educational institutions have yet to be able to instill digital citizenship in Generation Z. Therefore, this study recommends that teachers, lecturers, and managers of Islamic education institutions introduce and instill digital citizenship in schools and universities. The government should also establish policies encouraging digital citizenship as part of learning in Islamic educational institutions.
This paper describes and analysis about academic achievement and behavior in school on students f... more This paper describes and analysis about academic achievement and behavior in school on students from families not able to at the integrated Islamic primary school (SDIT). On two of the SDIT, the number of students from families cannot afford as much as 1.2% and 0.6% of their value on the subjects of math, language and SCIENCE, and Indonesia is still below the average of the class. Only one student (19.65%) of the families cannot afford two SDIT that grabs the value above average value class. Students of families could not afford to tend not to confident and less able to socialize in the school. That behavior in contrast to their behaviour when hanging out with their fellow in residence. The problems faced by students from families that cannot afford could be addressed with equal quality schools SDIT. Public schools are more giving opportunities and appreciate the difference in economic status of the elderly than private schools.
Pedoman Unggah Mandiri untuk mahasiswa dan dosen IAIN Antasari. Pedoman ini sudah diujicoba dan a... more Pedoman Unggah Mandiri untuk mahasiswa dan dosen IAIN Antasari. Pedoman ini sudah diujicoba dan akan diperbaiki sesuai kebutuhan penguna. TULISLAH NAMA ANDA, JUDUL KARYA ILMIAH ANDA, SERTA TEKS LAIN SAAT ANDA MENG-UNGGAH DENGAN TELITI DAN BENAR. JANGAN MENULIS DENGAN SEMBARANGAN DAN SESUKA HATI! TULISAN YANG SEMBARANGAN TIDAK AKAN KAMI REVIEW! Baca dengan teliti pedoman ini!
Hoaks menjadi istilah yang dikenal luas dan telah dianggap sebagai musuh bersama. Istilah itu sud... more Hoaks menjadi istilah yang dikenal luas dan telah dianggap sebagai musuh bersama. Istilah itu sudah menjadi kata yang telah diserap dan termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Seperti hal lain yang negatif, Narkoba atau merokok, sudah ada juga kampanye anti hoaks. Dengan kata lain, hoaks sudah menjadi ancaman bagi ketentraman kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Jika Narkoba dan rokok mengamcam kesehatan, hoaks dapat mengancam ikatan masyarakat sebagai sebuah bangsa yang berujung kepada perpecahan dan dampak lain yang lebih dahsyat. Persoalan kebohongan (hoaks) ini, disadari atau tidak, telah ada sejak awal manusia diciptakan manusia. Bukankah Iblis berbohong kepada Adam AS bahwa jika memakan buah khuldi akan kekal di dalam surga. Kebohongan yang bersumber dari iblis itulah yang menjadi sebab Adam AS dan Hawa diturunkan ke bumi dan menjadi nenek moyang generasi milineal ini. Itu menggambarkan bahwa kebohongan selalu menimbulkan masalah bagi yang percaya. Perbedaan paling me...
Pemikiran Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan (Studi terhadap Artikel pada Harian Banjarmasin ... more Pemikiran Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan (Studi terhadap Artikel pada Harian Banjarmasin Post dan Kalimantan Post 2000 - 2004)
Biaya pendidikan menjadi topik menarik untuk dikaji lebih mendalam karena topik itu berhubungan d... more Biaya pendidikan menjadi topik menarik untuk dikaji lebih mendalam karena topik itu berhubungan dengan kualitas pendidikan. Riset-riset tentang biaya pendidikan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah biaya dengan prestasi siswa. Beberapa hasil penelitian berikutnya sejalan teori tersebut. Peningkatan pengeluaran biaya berhubungan signifikan dengan meningkatnya prestasi. (Greenwald, R., Hedges, L., & Laine, R, 1996). Wenglinsky (1997) menegaskan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara uang dan prestasi. Misalnya, setiap USD 1 per siswa yang digunakan untuk pembelajaran berhubungan dengan meningkatnya 1 poin nilai mata pelajaran matematika. Penelitian Molly (2011 : 357) yang di lakukan di Vermont menyimpulkan bahwa peningkatan pengeluaran biaya berdampak pada hasil kelulusan tes matematika. Menurutnya, 10% peningkatan pengeluaran uang akan meningkatkan nilai kelulusan matematika sekitar 2 sampai 6 poin. Dia mengakui bahwa peningkatan hasil juga terjadi pa...
Perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) memiliki kekhasan yang menjadikannya berbeda dengan pergu... more Perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) memiliki kekhasan yang menjadikannya berbeda dengan perguruan tinggi umum. Dalam konteks peningkatan daya saing, kekhasan tersebut menjadi salah satu faktor yang menentukan. Pada satu sisi, PTKI yang masih berstatus IAIN berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena keterbatasan kajian bidang keilmuan. Akan tetapi, pada sisi lain, IAIN memiliki keunggulan karena lebih terbuka peluang untuk melakukan integrasi keilmuan. Pada bidang keilmuan tertentu, IAIN telah melakukan kajian multidisipliner yang melintasi dikotomi ilmu. Fakultas-fakultas agama juga mengkaji ilmu-ilmu umum yang relevan untuk memperkaya khazanah keilmuan sebagai dasar berpikir rasional. Sejak awal berdiri, IAIN telah menjadikan filsafat, ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu alam, teknologi informasi untuk keperluan praktis, serta bidang ilmu lain sebagai salah mata kuliah yang wajib bagi mahasiswa. Meskipun, mata kuliah tersebut masih dalam tataran dasar, itu menunjukkan bahwa ...
Competition among institutions of education to make educational services marketing into an inter-... more Competition among institutions of education to make educational services marketing into an inter- esting study to be observed . This article is the result of quantitative descriptive research with descrip- tive statistical analysis . The study population was all new students IAIN Antasari in 2013 amounted to 1578 people with a stratified sample of 515 people . This research error rate below 1 % . This study found that the elements of the marketing mix is the reason most dominant freshman academic year 2013/2014 to choose IAIN Antasari is a product ( 92.12 % ) and most do not provide the driving is the promotion element ( 62.27 % ) . Thus , the promotion of which has been implemented so far should be evaluated in order to optimize the marketing of educational services IAIN Antasari . Key Wordss : Product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process
This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equit... more This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equity of higher education cannot be compared to the brand equity of other services. In other service products, repeat purchase is element of loyalty. In higher education, customers (students), there are no repeat purchases, because when they become students, they are already bound to buyers continuously through payment of tuition fee until graduation. Therefore, this article presents a model for measuring customer-based brand equity index for Islāmic higher education (CBEI-HI). The model measures brand equity by referring to four components: brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. PENDAHULUAN Brand (merek) sebuah perguruan tinggi menggambarkan janji tentang apa yang akan diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa. Sebuah layanan jasa pendidikan yang memiliki nilai tambah menurut pelanggan merupakan refleksi dari brand equity.(Kotler & Keller, 2012, p. 243) Pada sebuah perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), brand equity merupakan kekuatan yang berdampak bagi lulusan SMA/MA yang merupakan calon pelanggan jasa pendidikan. Brand yang kuat sangat berpengaruh signifikan bagi seseorang yang sedang memilih universitas. Implikasi, tulis Tina Vukasovič (2015), menciptakan dan mengelola brand yang kuat dapat membuat perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam pasar perguruan tinggi. (Vukasovič, 2015, p. 87) Brand yang dipandang oleh pelanggan atau calon pelanggan memiliki seperangkat added value melalui produk barang atau jasanya dibandingkan brand lain merupakan cerminan brand equity (ekuitas merek) produk barang jasa tersebut. Aaker (1991) berpendapat bahwa brand equity merupakan seperangkat aset dari sebuah brand yang menambah nilai yang didapatkan pelanggan.(Bohrer, 2007, p. 3) Seperangkat aset tersebut, menurut Aaker (1991) adalah brand loyalty, brand awareness , brand perceived quality, dan brand association.(Clarke, 2009, p. 9) Riset Gene R. Laczniak (2004) dalam mengukur brand equity Jesuit Higher Education menggunakan tiga aset brand dalam penelitiannya tersebut yaitu brand awareness , brand loyalty, dan perceived quality.(Laczniak, 2004, p. 6) Riset ini mengadopsi pendapat Aakeer (1991) bahwa brand equity didukung oleh, brand awareness,, brand association. brand perceived quality, dan brand loyalty. Brand equity, terutama layanan publik, harus bertolak dari costumer (costumer based), tidak financial based.(Bohrer, 2007, p. 3) Costumer Based Brand Equity perguruan
This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equit... more This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equity of higher education cannot be compared to the brand equity of other services. In other service products, repeat purchase is element of loyalty. In higher education, customers (students), there are no repeat purchases, because when they become students, they are already bound to buyers continuously through payment of tuition fee until graduation. Therefore, this article presents a model for measuring customer-based brand equity index for Islāmic higher education (CBEI-HI). The model measures brand equity by referring to four components: brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. PENDAHULUAN Brand (merek) sebuah perguruan tinggi menggambarkan janji tentang apa yang akan diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa. Sebuah layanan jasa pendidikan yang memiliki nilai tambah menurut pelanggan merupakan refleksi dari brand equity.(Kotler & Keller, 2012, p. 243) Pada sebuah perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), brand equity merupakan kekuatan yang berdampak bagi lulusan SMA/MA yang merupakan calon pelanggan jasa pendidikan. Brand yang kuat sangat berpengaruh signifikan bagi seseorang yang sedang memilih universitas. Implikasi, tulis Tina Vukasovič (2015), menciptakan dan mengelola brand yang kuat dapat membuat perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam pasar perguruan tinggi. (Vukasovič, 2015, p. 87) Brand yang dipandang oleh pelanggan atau calon pelanggan memiliki seperangkat added value melalui produk barang atau jasanya dibandingkan brand lain merupakan cerminan brand equity (ekuitas merek) produk barang jasa tersebut. Aaker (1991) berpendapat bahwa brand equity merupakan seperangkat aset dari sebuah brand yang menambah nilai yang didapatkan pelanggan.(Bohrer, 2007, p. 3) Seperangkat aset tersebut, menurut Aaker (1991) adalah brand loyalty, brand awareness , brand perceived quality, dan brand association.(Clarke, 2009, p. 9) Riset Gene R. Laczniak (2004) dalam mengukur brand equity Jesuit Higher Education menggunakan tiga aset brand dalam penelitiannya tersebut yaitu brand awareness , brand loyalty, dan perceived quality.(Laczniak, 2004, p. 6) Riset ini mengadopsi pendapat Aakeer (1991) bahwa brand equity didukung oleh, brand awareness,, brand association. brand perceived quality, dan brand loyalty. Brand equity, terutama layanan publik, harus bertolak dari costumer (costumer based), tidak financial based.(Bohrer, 2007, p. 3) Costumer Based Brand Equity perguruan
Madrasah and non-religious schools must compete for potential students. These two types of educat... more Madrasah and non-religious schools must compete for potential students. These two types of educational institutions compete to attract similar student markets. Therefore, this article aims to explore the strategies of madrasah aliyah (MA) and high school (SMA) in the school market in the local context. In addition, this article aims to explore the positioning, differentiation, and brand (PDB) strategies of MA and SMA in the local context. This research is qualitative. Data was collected using interviews with 16 participants: principals, vice principals, teachers, students, alums, parents, and villagers. The study found the number of MA students declined more than high school students in the past five years. Moreover, the findings of this study show that MA PDB focus on Islamic religious learning and skills is different from the market's expectations: students/parents. In contrast, the GDP chosen by SMA focuses more on academic achievement and further study by the expectations...
Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi (information seeking behav... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi (information seeking behaviour) guru besar IAIN Antasari Banjarmasin meliputi: bagaimana gambaran kebutuhan informasi para guru besar, sumber informasi yang mereka gunakan, kendala-kendala yang sering dihadapi dalam pencarian informasi tersebut dan bagaimana cara mereka mengatasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi para guru besar IAIN Antasari adalah yang berkaitan dengan tugas mereka sebagai dosen yang melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, mereka sebagai guru besar juga memiliki kewajiban khusus meliputi menyebarluaskan gagasan, menghasilkan karya ilmiah dan menulis buku dalam waktu tiga tahun. Sumber informasi yang mereka gunakan sebagai rujukan adalah: buku/kitab milik pribadi, perpustakaan, toko buku, koran dan televisi, internet, jurnal, ebook, sosial media. Adapun kendala yang dihadapi para guru besar IAIN...
Journal of Higher Education Theory and Practice, 2023
This study explores and analyzes the knowledge and practices of digital citizenship (DC) of Islam... more This study explores and analyzes the knowledge and practices of digital citizenship (DC) of Islamic high school (IHS) students and Islamic higher education (IHE) students. Data were collected using a questionnaire distributed online. The participants were 765 IHS students in South Kalimantan, Indonesia, and 765 at State Islamic University Antasari Banjarmasin, South Kalimantan, Indonesia. Data were processed using T-test to determine the difference between digital citizenship practices and knowledge. Pearson's correlation was utilized to assess the relationship between knowledge and digital citizenship actions. This study found a significant correlation between students' knowledge of and practice digital citizenship. The knowledge and practice of digital citizenship of IHS and IHE students were similar. It shows that Islamic educational institutions have yet to be able to instill digital citizenship in Generation Z. Therefore, this study recommends that teachers, lecturers, and managers of Islamic education institutions introduce and instill digital citizenship in schools and universities. The government should also establish policies encouraging digital citizenship as part of learning in Islamic educational institutions.
This paper describes and analysis about academic achievement and behavior in school on students f... more This paper describes and analysis about academic achievement and behavior in school on students from families not able to at the integrated Islamic primary school (SDIT). On two of the SDIT, the number of students from families cannot afford as much as 1.2% and 0.6% of their value on the subjects of math, language and SCIENCE, and Indonesia is still below the average of the class. Only one student (19.65%) of the families cannot afford two SDIT that grabs the value above average value class. Students of families could not afford to tend not to confident and less able to socialize in the school. That behavior in contrast to their behaviour when hanging out with their fellow in residence. The problems faced by students from families that cannot afford could be addressed with equal quality schools SDIT. Public schools are more giving opportunities and appreciate the difference in economic status of the elderly than private schools.
Pedoman Unggah Mandiri untuk mahasiswa dan dosen IAIN Antasari. Pedoman ini sudah diujicoba dan a... more Pedoman Unggah Mandiri untuk mahasiswa dan dosen IAIN Antasari. Pedoman ini sudah diujicoba dan akan diperbaiki sesuai kebutuhan penguna. TULISLAH NAMA ANDA, JUDUL KARYA ILMIAH ANDA, SERTA TEKS LAIN SAAT ANDA MENG-UNGGAH DENGAN TELITI DAN BENAR. JANGAN MENULIS DENGAN SEMBARANGAN DAN SESUKA HATI! TULISAN YANG SEMBARANGAN TIDAK AKAN KAMI REVIEW! Baca dengan teliti pedoman ini!
Hoaks menjadi istilah yang dikenal luas dan telah dianggap sebagai musuh bersama. Istilah itu sud... more Hoaks menjadi istilah yang dikenal luas dan telah dianggap sebagai musuh bersama. Istilah itu sudah menjadi kata yang telah diserap dan termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Seperti hal lain yang negatif, Narkoba atau merokok, sudah ada juga kampanye anti hoaks. Dengan kata lain, hoaks sudah menjadi ancaman bagi ketentraman kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Jika Narkoba dan rokok mengamcam kesehatan, hoaks dapat mengancam ikatan masyarakat sebagai sebuah bangsa yang berujung kepada perpecahan dan dampak lain yang lebih dahsyat. Persoalan kebohongan (hoaks) ini, disadari atau tidak, telah ada sejak awal manusia diciptakan manusia. Bukankah Iblis berbohong kepada Adam AS bahwa jika memakan buah khuldi akan kekal di dalam surga. Kebohongan yang bersumber dari iblis itulah yang menjadi sebab Adam AS dan Hawa diturunkan ke bumi dan menjadi nenek moyang generasi milineal ini. Itu menggambarkan bahwa kebohongan selalu menimbulkan masalah bagi yang percaya. Perbedaan paling me...
Pemikiran Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan (Studi terhadap Artikel pada Harian Banjarmasin ... more Pemikiran Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan (Studi terhadap Artikel pada Harian Banjarmasin Post dan Kalimantan Post 2000 - 2004)
Biaya pendidikan menjadi topik menarik untuk dikaji lebih mendalam karena topik itu berhubungan d... more Biaya pendidikan menjadi topik menarik untuk dikaji lebih mendalam karena topik itu berhubungan dengan kualitas pendidikan. Riset-riset tentang biaya pendidikan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah biaya dengan prestasi siswa. Beberapa hasil penelitian berikutnya sejalan teori tersebut. Peningkatan pengeluaran biaya berhubungan signifikan dengan meningkatnya prestasi. (Greenwald, R., Hedges, L., & Laine, R, 1996). Wenglinsky (1997) menegaskan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara uang dan prestasi. Misalnya, setiap USD 1 per siswa yang digunakan untuk pembelajaran berhubungan dengan meningkatnya 1 poin nilai mata pelajaran matematika. Penelitian Molly (2011 : 357) yang di lakukan di Vermont menyimpulkan bahwa peningkatan pengeluaran biaya berdampak pada hasil kelulusan tes matematika. Menurutnya, 10% peningkatan pengeluaran uang akan meningkatkan nilai kelulusan matematika sekitar 2 sampai 6 poin. Dia mengakui bahwa peningkatan hasil juga terjadi pa...
Perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) memiliki kekhasan yang menjadikannya berbeda dengan pergu... more Perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) memiliki kekhasan yang menjadikannya berbeda dengan perguruan tinggi umum. Dalam konteks peningkatan daya saing, kekhasan tersebut menjadi salah satu faktor yang menentukan. Pada satu sisi, PTKI yang masih berstatus IAIN berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena keterbatasan kajian bidang keilmuan. Akan tetapi, pada sisi lain, IAIN memiliki keunggulan karena lebih terbuka peluang untuk melakukan integrasi keilmuan. Pada bidang keilmuan tertentu, IAIN telah melakukan kajian multidisipliner yang melintasi dikotomi ilmu. Fakultas-fakultas agama juga mengkaji ilmu-ilmu umum yang relevan untuk memperkaya khazanah keilmuan sebagai dasar berpikir rasional. Sejak awal berdiri, IAIN telah menjadikan filsafat, ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu alam, teknologi informasi untuk keperluan praktis, serta bidang ilmu lain sebagai salah mata kuliah yang wajib bagi mahasiswa. Meskipun, mata kuliah tersebut masih dalam tataran dasar, itu menunjukkan bahwa ...
Competition among institutions of education to make educational services marketing into an inter-... more Competition among institutions of education to make educational services marketing into an inter- esting study to be observed . This article is the result of quantitative descriptive research with descrip- tive statistical analysis . The study population was all new students IAIN Antasari in 2013 amounted to 1578 people with a stratified sample of 515 people . This research error rate below 1 % . This study found that the elements of the marketing mix is the reason most dominant freshman academic year 2013/2014 to choose IAIN Antasari is a product ( 92.12 % ) and most do not provide the driving is the promotion element ( 62.27 % ) . Thus , the promotion of which has been implemented so far should be evaluated in order to optimize the marketing of educational services IAIN Antasari . Key Wordss : Product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process
This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equit... more This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equity of higher education cannot be compared to the brand equity of other services. In other service products, repeat purchase is element of loyalty. In higher education, customers (students), there are no repeat purchases, because when they become students, they are already bound to buyers continuously through payment of tuition fee until graduation. Therefore, this article presents a model for measuring customer-based brand equity index for Islāmic higher education (CBEI-HI). The model measures brand equity by referring to four components: brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. PENDAHULUAN Brand (merek) sebuah perguruan tinggi menggambarkan janji tentang apa yang akan diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa. Sebuah layanan jasa pendidikan yang memiliki nilai tambah menurut pelanggan merupakan refleksi dari brand equity.(Kotler & Keller, 2012, p. 243) Pada sebuah perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), brand equity merupakan kekuatan yang berdampak bagi lulusan SMA/MA yang merupakan calon pelanggan jasa pendidikan. Brand yang kuat sangat berpengaruh signifikan bagi seseorang yang sedang memilih universitas. Implikasi, tulis Tina Vukasovič (2015), menciptakan dan mengelola brand yang kuat dapat membuat perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam pasar perguruan tinggi. (Vukasovič, 2015, p. 87) Brand yang dipandang oleh pelanggan atau calon pelanggan memiliki seperangkat added value melalui produk barang atau jasanya dibandingkan brand lain merupakan cerminan brand equity (ekuitas merek) produk barang jasa tersebut. Aaker (1991) berpendapat bahwa brand equity merupakan seperangkat aset dari sebuah brand yang menambah nilai yang didapatkan pelanggan.(Bohrer, 2007, p. 3) Seperangkat aset tersebut, menurut Aaker (1991) adalah brand loyalty, brand awareness , brand perceived quality, dan brand association.(Clarke, 2009, p. 9) Riset Gene R. Laczniak (2004) dalam mengukur brand equity Jesuit Higher Education menggunakan tiga aset brand dalam penelitiannya tersebut yaitu brand awareness , brand loyalty, dan perceived quality.(Laczniak, 2004, p. 6) Riset ini mengadopsi pendapat Aakeer (1991) bahwa brand equity didukung oleh, brand awareness,, brand association. brand perceived quality, dan brand loyalty. Brand equity, terutama layanan publik, harus bertolak dari costumer (costumer based), tidak financial based.(Bohrer, 2007, p. 3) Costumer Based Brand Equity perguruan
This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equit... more This article explores the brand equity of Islāmic Higher Education. Conceptually, the brand equity of higher education cannot be compared to the brand equity of other services. In other service products, repeat purchase is element of loyalty. In higher education, customers (students), there are no repeat purchases, because when they become students, they are already bound to buyers continuously through payment of tuition fee until graduation. Therefore, this article presents a model for measuring customer-based brand equity index for Islāmic higher education (CBEI-HI). The model measures brand equity by referring to four components: brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. PENDAHULUAN Brand (merek) sebuah perguruan tinggi menggambarkan janji tentang apa yang akan diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa. Sebuah layanan jasa pendidikan yang memiliki nilai tambah menurut pelanggan merupakan refleksi dari brand equity.(Kotler & Keller, 2012, p. 243) Pada sebuah perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), brand equity merupakan kekuatan yang berdampak bagi lulusan SMA/MA yang merupakan calon pelanggan jasa pendidikan. Brand yang kuat sangat berpengaruh signifikan bagi seseorang yang sedang memilih universitas. Implikasi, tulis Tina Vukasovič (2015), menciptakan dan mengelola brand yang kuat dapat membuat perguruan tinggi memainkan peran yang penting dalam pasar perguruan tinggi. (Vukasovič, 2015, p. 87) Brand yang dipandang oleh pelanggan atau calon pelanggan memiliki seperangkat added value melalui produk barang atau jasanya dibandingkan brand lain merupakan cerminan brand equity (ekuitas merek) produk barang jasa tersebut. Aaker (1991) berpendapat bahwa brand equity merupakan seperangkat aset dari sebuah brand yang menambah nilai yang didapatkan pelanggan.(Bohrer, 2007, p. 3) Seperangkat aset tersebut, menurut Aaker (1991) adalah brand loyalty, brand awareness , brand perceived quality, dan brand association.(Clarke, 2009, p. 9) Riset Gene R. Laczniak (2004) dalam mengukur brand equity Jesuit Higher Education menggunakan tiga aset brand dalam penelitiannya tersebut yaitu brand awareness , brand loyalty, dan perceived quality.(Laczniak, 2004, p. 6) Riset ini mengadopsi pendapat Aakeer (1991) bahwa brand equity didukung oleh, brand awareness,, brand association. brand perceived quality, dan brand loyalty. Brand equity, terutama layanan publik, harus bertolak dari costumer (costumer based), tidak financial based.(Bohrer, 2007, p. 3) Costumer Based Brand Equity perguruan
Uploads