Dewasa ini banyak upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Upaya-up... more Dewasa ini banyak upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Nation Character Building) untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh.
Pembahasan ini diambil dari buku Learning to Change: ICT in Schools yang difokuskan pada chapter... more Pembahasan ini diambil dari buku Learning to Change: ICT in Schools yang difokuskan pada chapter VI yang berjudul Schools Organised For Ict And The Homes They Serve. Dalam pembahasan ini dititik tekankan pada dua sub bab, yaitu: (1) Kepemimipinan dan organisasi sekolah; sesuatu yang merubah budaya. Sub bab ini sangat penting untuk diketahui pembahasannya karena pendekatan yang didukung oleh TIK membutuhkan perubahan radikal secara sistemik dengan cara yang benar-benar efektif. Dan dalam hal ini pengelola sekolah memiliki peran yang penting dan signifikan terutama kepala sekolah. Kepemimpinan adalah suatu hal yang penting di sekolah. Hal ini penting bahwa para kepala sekolah selalu memahami pentingnya mengadopsi TIK, karena integrasi menyeluruh sangat mungkin untuk menuntut perubahan di sekolah. (2) Strategi totalitas kepemimpinan dan perubahan system. Dalam pembahasan sub bab ini akan ditampilkan beberapa contoh strategi penerapan TIK di sekolah di berbagai belahan Negara di dunia ini. Dan hal itu biasa dijadikan sebuah pertimbangan untuk menerapkan TIK di sekolah di Indonesia.
Pendahuluan; Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan... more Pendahuluan; Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Guru-guru pun tidak bekerja sendiri tetapi mereka membutuhkan bantuan dalam mencoba mengerti tujuan-tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum, tujuan-tujuan instruksional secara operasional. Mereka membutuhkan bantuan dalam menggali bahan-bahan pengalaman belajar dan sumber-sumber belajar serta metode yang relevan. Mereka membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil belajar peserta didik dan mengharapkan bantuan dalam hal memecahkan persoalan-persoalan pribadi dan jabatan mereka. Semuanya membutuhkan bantuan dari seseorang yang mempunyai kelebihan. Pekerjaan orang inilah yang biasa disebut sebagai supervisi.
Dewasa ini banyak upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Upaya-up... more Dewasa ini banyak upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Nation Character Building) untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh.
Pembahasan ini diambil dari buku Learning to Change: ICT in Schools yang difokuskan pada chapter... more Pembahasan ini diambil dari buku Learning to Change: ICT in Schools yang difokuskan pada chapter VI yang berjudul Schools Organised For Ict And The Homes They Serve. Dalam pembahasan ini dititik tekankan pada dua sub bab, yaitu: (1) Kepemimipinan dan organisasi sekolah; sesuatu yang merubah budaya. Sub bab ini sangat penting untuk diketahui pembahasannya karena pendekatan yang didukung oleh TIK membutuhkan perubahan radikal secara sistemik dengan cara yang benar-benar efektif. Dan dalam hal ini pengelola sekolah memiliki peran yang penting dan signifikan terutama kepala sekolah. Kepemimpinan adalah suatu hal yang penting di sekolah. Hal ini penting bahwa para kepala sekolah selalu memahami pentingnya mengadopsi TIK, karena integrasi menyeluruh sangat mungkin untuk menuntut perubahan di sekolah. (2) Strategi totalitas kepemimpinan dan perubahan system. Dalam pembahasan sub bab ini akan ditampilkan beberapa contoh strategi penerapan TIK di sekolah di berbagai belahan Negara di dunia ini. Dan hal itu biasa dijadikan sebuah pertimbangan untuk menerapkan TIK di sekolah di Indonesia.
Pendahuluan; Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan... more Pendahuluan; Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Guru-guru pun tidak bekerja sendiri tetapi mereka membutuhkan bantuan dalam mencoba mengerti tujuan-tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum, tujuan-tujuan instruksional secara operasional. Mereka membutuhkan bantuan dalam menggali bahan-bahan pengalaman belajar dan sumber-sumber belajar serta metode yang relevan. Mereka membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil belajar peserta didik dan mengharapkan bantuan dalam hal memecahkan persoalan-persoalan pribadi dan jabatan mereka. Semuanya membutuhkan bantuan dari seseorang yang mempunyai kelebihan. Pekerjaan orang inilah yang biasa disebut sebagai supervisi.
Cita-cita Nasional termuat dalam UUD 1945 telah diterbitkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem P... more Cita-cita Nasional termuat dalam UUD 1945 telah diterbitkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Demi mewujudkan cita-cita tersebut salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja manajemen pendidikan.Apalagi bagi yang berbasic pendidikan Islam, maka Manajemen Pendidikan Islam menjadi suatu pilihan yang harus diaktualisasi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tentunya dengan mendasarkan kegiatannya pada nilai-nilai ajaran Islam, baik mempertimbangkan bahan-bahan dari al-Qur’an, hadits shahih, Ihwal para Sahabat Nabi maupun ulama dan cendekia muslim. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana Manajemen Pendidikan Islam tersebut bisa teraktualisasi tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, bahkan mencangkup aministrasi, manajemen dan kepemimpinan para pendidik yang menyandang label Islam.
The National Education System Ministry of Education set as the agency responsible for the develop... more The National Education System Ministry of Education set as the agency responsible for the development of schools and institutions of the Islamic Religious Department and schools. Development of education systems are increasingly recognizing the existence of Islamic schools as an integral part of the system, making the same Islamic school recognized in all aspects. Islamic school is a model of Islamic education which is formal. Although the current development of Islamic school is a sub-national education system, but the existence of Islamic schools can still be seeded. That is what will continue to strive to maintain the existence and the actualization of the role of madrasas in the national education system. Characteristic component of the learning content is an advantage that can not be substituted Islamic school (replaced) by other educational institutions, is the charge of religious education and education of social behaviors are developed based on the values of Islam. Strategy development is an effort to realize the Islamic school Islamic school seed, this is a planning and management efforts that serve to direct the madrassas and madrassa develop effective in achieving educational goals.
This study focused primarily on the Islamic school education system is an effective model with a focus of research: (1) how the development of an effective curriculum in junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (2) how effective the learning process Affairs at junior secondary school (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (3) how effective competency at junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (4) how effective educators in junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare.
This study used a qualitative approach to the design of multi-site study. Data collection techniques used include: (1) in-depth interviews, (2) participan observation, and (3) documentation studies. The collected data were analyzed by three techniques for data collection and after data collection. At the time of data collection, data have been obtained was tested using the method of triangulation and the persistence and validity of observational data.
The results showed that: (1) Development of an effective model Islamic school curriculum is to develop curriculum level of the education (curriculum) of character that comes with habituation and extracurricular activities. (2) Islamic Learning effective model of learning is to make the device prior to the implementation of learning with learning that emphasizes active student and the teacher as a facilitator to develop facilities / instructional media and adaptable IT learning. (3) Competency Islamic school graduate is an effective model that can produce graduates who are geniuses competence, discipline and good character directed to the profile of each Islamic school graduates. (4) Power Islamic school educators effective model is academically qualified educators minimal S-1, according to the field of academic teaching and learning can perform optimally, to improve the competence conducted training, workshops and advice to continue the S-2.
Keywords: System of Education, Islamic school Model, Effective
Uploads
Teaching Documents
Book Reviews
Papers
This study focused primarily on the Islamic school education system is an effective model with a focus of research: (1) how the development of an effective curriculum in junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (2) how effective the learning process Affairs at junior secondary school (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (3) how effective competency at junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare, (4) how effective educators in junior secondary school Affairs (MTsN) Model Trenggalek and junior secondary school (MTsN) Model Pare.
This study used a qualitative approach to the design of multi-site study. Data collection techniques used include: (1) in-depth interviews, (2) participan observation, and (3) documentation studies. The collected data were analyzed by three techniques for data collection and after data collection. At the time of data collection, data have been obtained was tested using the method of triangulation and the persistence and validity of observational data.
The results showed that: (1) Development of an effective model Islamic school curriculum is to develop curriculum level of the education (curriculum) of character that comes with habituation and extracurricular activities. (2) Islamic Learning effective model of learning is to make the device prior to the implementation of learning with learning that emphasizes active student and the teacher as a facilitator to develop facilities / instructional media and adaptable IT learning. (3) Competency Islamic school graduate is an effective model that can produce graduates who are geniuses competence, discipline and good character directed to the profile of each Islamic school graduates. (4) Power Islamic school educators effective model is academically qualified educators minimal S-1, according to the field of academic teaching and learning can perform optimally, to improve the competence conducted training, workshops and advice to continue the S-2.
Keywords: System of Education, Islamic school Model, Effective