Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dinamika psikologi dari se... more Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dinamika psikologi dari seorang laki-laki yang pernah mengalami perceraian dengan seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan mendapatkan hak asuh anak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting, sumber data laki-laki yang pernah menikah dengan TKW diperoleh dengan teknik wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah warga Desa Golan, Kabupaten Ponorogo yang sebelumnya merupakan salah satu daerah yang mempunyai angka perceraian paling tinggi di Jawa Timur di tahun 2015 hingga 2017. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gambaran psikologis dari pengalaman bercerai yang dialaminya yakni subjek mampu belajar banyak hal dari sebuah perceraian, dimana subjek memulainya dari kurang mampu mengendalikan emosi pasca bercerai dengan mabuk-mabukan untuk melampiaskan rasa kecewa dan marah, kemudian sadar dan bangkit akan t...
Tugas: Teknik Proyektif-"Sejarah dan Teori Dasar Teknik Proyektif" Kata proyeksi dikaitkan dengan... more Tugas: Teknik Proyektif-"Sejarah dan Teori Dasar Teknik Proyektif" Kata proyeksi dikaitkan dengan alat yang bernama proyektor, sehingga proyeksi artinya mengeluarkan gambar dari proyektor ke suatu layar proyeksi. Menurut Freud, proyeksi adalah suatu proses psikopatologis. Proyeksi merupakan satu di antara mekanisme pertahanan diri yang banyak terjadi pada individu, yaitu kecenderungan melakukan eksternalisasi dari dorongan yang tidak dapat diterima dan tidak disadari oleh diri sendiri. Istilah " Proyeksi" diperkenalkan oleh Sigmund Freud pertama kali di dalam salah satu karya pada tahun 1894 yang berjudul judul " The Anxiety Neurosis ". Didalam karyanya ini dikemukakakn beberapa hal sebagai berikut: " The Psyche develops the neurosis of anxiety when it feels itself unequal to the task of mastering (sexual) excitation arising endogenously into the outer world ". (Abt & Bellak, 1959: 8). Menurut Freud, psyche mengembangkan neurosis kecemasan saat merasakan ketidakseimbangan dalam menguasai kegairahan (seksual) yang muncul ke dunia luar. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1896, didalam naskah yang berjudul " On the defence Neuro psychose " , Sigmund Freud secara eksplisit mengatakan: " projection is a process of ascribing one " s own drives, feelings and sentiments to other people or to the outside world as a defensive process that permits one to be unaware of these " undesireble phenomena " in oneself ". Melalui pernyataan tersebut, Sigmund Freud menjelaskan proyeksi sebagai suatu proses pertahanan yang berlangsung secara tidak disadari dimana individu yang bersangkutan tidak mau menyadarinya. Dorongan-dorongan perasaan-perasaan, sentimen-sentimen, afek-afek dikenakan pada obyek, subyek ataupun situasi diluar darinya, sebagai suatu mekanisme pertahanan akan kecemasan yang diderita. Jadi disini proyeksi dihubungkan dengan usaha ego untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan karena desakan-desakan dari id, yang oleh ego tidak dapat diterima atau dirasakan sebagai menyakitkan. Elaborasi lain tentang konsep proyeksi terdapat dalam naskah dari Schreber dalam hubungannya dengan penderita paranoia, yaitu yang dikenal sebagai mekanisme " Reaksi formasi ". Sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, maka Healy, Bronner dan Bowers menerangkan proyeksi sebagai berikut: "a defensif process under the sway of the pleasure principle whereby the ego thrusts forth on the external world unconsciousness, would be painful to the ego ". (Abt & Bellak, 1959: 8) yang berarti, proyeksi adalah suatu proses pertahanan di bawah gelombang prinsip kesenangan, sebagai cara yang tidak disadari ego untuk mendorong/menolak dunia luar yang dianggap menyakitkan ego. Ferenczi (1909), menyebutkannya sebagai " Uhr-Projektion " : " Man kann annehmen daz den V. Neugeborenen alles, was seine Sinne wahrnehmen, einheitlich, gleichsam monistisch vorkommt. Erst spater lernt er die tuckischen Dinge, die seinen Willen nicht
Propaganda Media, Publik Terjerumus Oleh: Fadhiah Elbas Sudah banyak kasus di berbagai belahan du... more Propaganda Media, Publik Terjerumus Oleh: Fadhiah Elbas Sudah banyak kasus di berbagai belahan dunia, betapa besar peran media dalam kehidupan sehari-hari. Di Afrika, perang antara suku Hutu dan Tutsi amat dipengaruhi oleh propaganda media. Media hanya menjadi corong salah satu kekuatan untuk menyerang kekuatan lainnya. Berhasil, bunuh-bunuhan terjadi begitu masssa dengan dukungan propaganda media. Media pula menjadi salah satu kekuatan Amerika dalam menghadapi musuh-musuhnya. Media media besar seperti CNN, ABC, Fox dan lain-lain, bahu membahu melakukan propaganda hebat mendukung kebijakan luar negeri Amerika. Media disana yang katanya terkenal demokratis dan menjadi rujukan pers atau jurnalistik dunia, ternyata tidak demikian untuk urusan propaganda. Mereka sukses menjadikan sejumlah perang sebagai perang yang sah dengan motor Amerika Serikat. Media-media di Indonesia belajar banyak cara propaganda dari media mancanegara. Kali ini sudah berhasil. Berbagai agenda pihak tertentu sudah mampu mengubah persepsi public tentang suatu hal. Ya public sudah semakin cerdas. Namun, jika pelaku propaganda lebih cerdas lagi, mau bilang apa? Kalau yang dijadikan object propaganda tidak mampu berbuat apa-apa, mau bilang apa? Anda kan tahu pemilik-pemilik media massa di Indonesia, yang adalah para petinggi para partai politik dan berambisi menjadi penguasa. Sayang, walaupun kita katanya sudah lebih cerdas, tetap saja kadang-kadang termakan oleh propaganda media media tersebut. Dalam sejumlah kasus, mereka sukses 110 persen dalam menjalankan aksi propagandanya. Saya sih merasa sayang, karena kemampuan propaganda yang hebat itu lebih bayak dimanfaatkanuntuk kepentingan negative. Padahal kalau diapaki untuk kepentingan positif, wah sungguh menyenangkan sekali. Propaganda positif gitu. Kadang pelaku propaganda itu juga kebablasan. Contoh paling mudah dan Anda juga rasakan adalah propaganda buruk dan busuknya pemerintahan SBY. SBY tidak ada positifnya sama sekali. Itulah propaganda yang dijalankan pihak – pihak ini. Apapun
Teori tahap perkembangan sosial Erikson Teori psikoanalitik yang mengidentifikasi delapan tahap d... more Teori tahap perkembangan sosial Erikson Teori psikoanalitik yang mengidentifikasi delapan tahap di mana manusia sehat berkembang harus lulus dari bayi sampai akhir dewasa. Dalam setiap tahap, orang menghadapi tantangan baru. Setiap tahap dibangun berdasarkan keberhasilan tahap awal. Tantangan tahap yang tidak berhasil diselesaikan mungkin akan muncul kembali sebagai masalah di masa mendatang. Namun, penguasaan tahap ini tidak terlalu diperlukan untuk maju ke tahap berikutnya. Tahap teori Erikson ciri individu maju melalui tahap delapan kehidupan sebagai fungsi dari negosiasi kekuatan biologisnya dan kekuatan sosial budaya. Setiap tahap ditandai oleh krisis psikososial dari dua kekuatan yang saling bertentangan. Jika seseorang memang berhasil menyelesaikan kekuatan-kekuatan ini, dia muncul dari tingkat dengan sifat yang sesuai. Sebagai contoh, jika seorang bayi masuk ke tahap balita dengan lebih percaya dari ketidakpercayaan, ia membawa sifat harapan ke tahap kehidupan yang tersisa.
Seorang psikolog Sherly Solihin dan klinik tempatnya bekerja yakni ICAC Profesional Service digug... more Seorang psikolog Sherly Solihin dan klinik tempatnya bekerja yakni ICAC Profesional Service digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka digugat lantaran diduga telah melanggar kode etik psikologi.
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat men... more Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.Dalam konteks studi psikologi, Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Create Home design for Environment Psychology. Create from scratch use paper and implement in Aut... more Create Home design for Environment Psychology. Create from scratch use paper and implement in Autocad.
Dalam jurnal yang berjudul “The Role of Religiosity in Stress, Job Attitudes, and Organizational ... more Dalam jurnal yang berjudul “The Role of Religiosity in Stress, Job Attitudes, and Organizational Citizenzhip Behavior” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Peran Religius atau agama dalam Stress, Sikap Kerja, dan Perilaku Anggota Organisasi” membahas penelitian tentang peran agama yang diyakini oleh warga Amerika dari beberapa kategori yang meliputi Gender, Etnik, Identitas Agama, dan Praktek Keagamaan. Dalam penelitian ini, menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa peran agama ini tidak mempengaruhi karyawan bisa mengalami stres dan membimbing mereka ketika akan bertindak dalam kerja yang meliputi perilaku, sikap, termasuk sebab akibat yang terjadi dalam dunia bekerja. Disini juga membahas bagaimana stress itu selain dapat mempengaruhi mental dan emosional seseorang, tetapi juga mempengaruhi fisik yang mengkibatkan menurunnya sistem imun dan timbulnya penyakit dalam tubuh ketika stress berada pada tingkat-tingkat tertentu, misal: Diabetes, Hipertensi, kanker dan lain-lain. Hubungan mengenai agama dengan stress, sikap kerja, perilaku, dan ekspresi di dalam dunia kerja.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dinamika psikologi dari se... more Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dinamika psikologi dari seorang laki-laki yang pernah mengalami perceraian dengan seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan mendapatkan hak asuh anak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting, sumber data laki-laki yang pernah menikah dengan TKW diperoleh dengan teknik wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah warga Desa Golan, Kabupaten Ponorogo yang sebelumnya merupakan salah satu daerah yang mempunyai angka perceraian paling tinggi di Jawa Timur di tahun 2015 hingga 2017. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gambaran psikologis dari pengalaman bercerai yang dialaminya yakni subjek mampu belajar banyak hal dari sebuah perceraian, dimana subjek memulainya dari kurang mampu mengendalikan emosi pasca bercerai dengan mabuk-mabukan untuk melampiaskan rasa kecewa dan marah, kemudian sadar dan bangkit akan t...
Tugas: Teknik Proyektif-"Sejarah dan Teori Dasar Teknik Proyektif" Kata proyeksi dikaitkan dengan... more Tugas: Teknik Proyektif-"Sejarah dan Teori Dasar Teknik Proyektif" Kata proyeksi dikaitkan dengan alat yang bernama proyektor, sehingga proyeksi artinya mengeluarkan gambar dari proyektor ke suatu layar proyeksi. Menurut Freud, proyeksi adalah suatu proses psikopatologis. Proyeksi merupakan satu di antara mekanisme pertahanan diri yang banyak terjadi pada individu, yaitu kecenderungan melakukan eksternalisasi dari dorongan yang tidak dapat diterima dan tidak disadari oleh diri sendiri. Istilah " Proyeksi" diperkenalkan oleh Sigmund Freud pertama kali di dalam salah satu karya pada tahun 1894 yang berjudul judul " The Anxiety Neurosis ". Didalam karyanya ini dikemukakakn beberapa hal sebagai berikut: " The Psyche develops the neurosis of anxiety when it feels itself unequal to the task of mastering (sexual) excitation arising endogenously into the outer world ". (Abt & Bellak, 1959: 8). Menurut Freud, psyche mengembangkan neurosis kecemasan saat merasakan ketidakseimbangan dalam menguasai kegairahan (seksual) yang muncul ke dunia luar. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1896, didalam naskah yang berjudul " On the defence Neuro psychose " , Sigmund Freud secara eksplisit mengatakan: " projection is a process of ascribing one " s own drives, feelings and sentiments to other people or to the outside world as a defensive process that permits one to be unaware of these " undesireble phenomena " in oneself ". Melalui pernyataan tersebut, Sigmund Freud menjelaskan proyeksi sebagai suatu proses pertahanan yang berlangsung secara tidak disadari dimana individu yang bersangkutan tidak mau menyadarinya. Dorongan-dorongan perasaan-perasaan, sentimen-sentimen, afek-afek dikenakan pada obyek, subyek ataupun situasi diluar darinya, sebagai suatu mekanisme pertahanan akan kecemasan yang diderita. Jadi disini proyeksi dihubungkan dengan usaha ego untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan karena desakan-desakan dari id, yang oleh ego tidak dapat diterima atau dirasakan sebagai menyakitkan. Elaborasi lain tentang konsep proyeksi terdapat dalam naskah dari Schreber dalam hubungannya dengan penderita paranoia, yaitu yang dikenal sebagai mekanisme " Reaksi formasi ". Sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, maka Healy, Bronner dan Bowers menerangkan proyeksi sebagai berikut: "a defensif process under the sway of the pleasure principle whereby the ego thrusts forth on the external world unconsciousness, would be painful to the ego ". (Abt & Bellak, 1959: 8) yang berarti, proyeksi adalah suatu proses pertahanan di bawah gelombang prinsip kesenangan, sebagai cara yang tidak disadari ego untuk mendorong/menolak dunia luar yang dianggap menyakitkan ego. Ferenczi (1909), menyebutkannya sebagai " Uhr-Projektion " : " Man kann annehmen daz den V. Neugeborenen alles, was seine Sinne wahrnehmen, einheitlich, gleichsam monistisch vorkommt. Erst spater lernt er die tuckischen Dinge, die seinen Willen nicht
Propaganda Media, Publik Terjerumus Oleh: Fadhiah Elbas Sudah banyak kasus di berbagai belahan du... more Propaganda Media, Publik Terjerumus Oleh: Fadhiah Elbas Sudah banyak kasus di berbagai belahan dunia, betapa besar peran media dalam kehidupan sehari-hari. Di Afrika, perang antara suku Hutu dan Tutsi amat dipengaruhi oleh propaganda media. Media hanya menjadi corong salah satu kekuatan untuk menyerang kekuatan lainnya. Berhasil, bunuh-bunuhan terjadi begitu masssa dengan dukungan propaganda media. Media pula menjadi salah satu kekuatan Amerika dalam menghadapi musuh-musuhnya. Media media besar seperti CNN, ABC, Fox dan lain-lain, bahu membahu melakukan propaganda hebat mendukung kebijakan luar negeri Amerika. Media disana yang katanya terkenal demokratis dan menjadi rujukan pers atau jurnalistik dunia, ternyata tidak demikian untuk urusan propaganda. Mereka sukses menjadikan sejumlah perang sebagai perang yang sah dengan motor Amerika Serikat. Media-media di Indonesia belajar banyak cara propaganda dari media mancanegara. Kali ini sudah berhasil. Berbagai agenda pihak tertentu sudah mampu mengubah persepsi public tentang suatu hal. Ya public sudah semakin cerdas. Namun, jika pelaku propaganda lebih cerdas lagi, mau bilang apa? Kalau yang dijadikan object propaganda tidak mampu berbuat apa-apa, mau bilang apa? Anda kan tahu pemilik-pemilik media massa di Indonesia, yang adalah para petinggi para partai politik dan berambisi menjadi penguasa. Sayang, walaupun kita katanya sudah lebih cerdas, tetap saja kadang-kadang termakan oleh propaganda media media tersebut. Dalam sejumlah kasus, mereka sukses 110 persen dalam menjalankan aksi propagandanya. Saya sih merasa sayang, karena kemampuan propaganda yang hebat itu lebih bayak dimanfaatkanuntuk kepentingan negative. Padahal kalau diapaki untuk kepentingan positif, wah sungguh menyenangkan sekali. Propaganda positif gitu. Kadang pelaku propaganda itu juga kebablasan. Contoh paling mudah dan Anda juga rasakan adalah propaganda buruk dan busuknya pemerintahan SBY. SBY tidak ada positifnya sama sekali. Itulah propaganda yang dijalankan pihak – pihak ini. Apapun
Teori tahap perkembangan sosial Erikson Teori psikoanalitik yang mengidentifikasi delapan tahap d... more Teori tahap perkembangan sosial Erikson Teori psikoanalitik yang mengidentifikasi delapan tahap di mana manusia sehat berkembang harus lulus dari bayi sampai akhir dewasa. Dalam setiap tahap, orang menghadapi tantangan baru. Setiap tahap dibangun berdasarkan keberhasilan tahap awal. Tantangan tahap yang tidak berhasil diselesaikan mungkin akan muncul kembali sebagai masalah di masa mendatang. Namun, penguasaan tahap ini tidak terlalu diperlukan untuk maju ke tahap berikutnya. Tahap teori Erikson ciri individu maju melalui tahap delapan kehidupan sebagai fungsi dari negosiasi kekuatan biologisnya dan kekuatan sosial budaya. Setiap tahap ditandai oleh krisis psikososial dari dua kekuatan yang saling bertentangan. Jika seseorang memang berhasil menyelesaikan kekuatan-kekuatan ini, dia muncul dari tingkat dengan sifat yang sesuai. Sebagai contoh, jika seorang bayi masuk ke tahap balita dengan lebih percaya dari ketidakpercayaan, ia membawa sifat harapan ke tahap kehidupan yang tersisa.
Seorang psikolog Sherly Solihin dan klinik tempatnya bekerja yakni ICAC Profesional Service digug... more Seorang psikolog Sherly Solihin dan klinik tempatnya bekerja yakni ICAC Profesional Service digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka digugat lantaran diduga telah melanggar kode etik psikologi.
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat men... more Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.Dalam konteks studi psikologi, Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Create Home design for Environment Psychology. Create from scratch use paper and implement in Aut... more Create Home design for Environment Psychology. Create from scratch use paper and implement in Autocad.
Dalam jurnal yang berjudul “The Role of Religiosity in Stress, Job Attitudes, and Organizational ... more Dalam jurnal yang berjudul “The Role of Religiosity in Stress, Job Attitudes, and Organizational Citizenzhip Behavior” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Peran Religius atau agama dalam Stress, Sikap Kerja, dan Perilaku Anggota Organisasi” membahas penelitian tentang peran agama yang diyakini oleh warga Amerika dari beberapa kategori yang meliputi Gender, Etnik, Identitas Agama, dan Praktek Keagamaan. Dalam penelitian ini, menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa peran agama ini tidak mempengaruhi karyawan bisa mengalami stres dan membimbing mereka ketika akan bertindak dalam kerja yang meliputi perilaku, sikap, termasuk sebab akibat yang terjadi dalam dunia bekerja. Disini juga membahas bagaimana stress itu selain dapat mempengaruhi mental dan emosional seseorang, tetapi juga mempengaruhi fisik yang mengkibatkan menurunnya sistem imun dan timbulnya penyakit dalam tubuh ketika stress berada pada tingkat-tingkat tertentu, misal: Diabetes, Hipertensi, kanker dan lain-lain. Hubungan mengenai agama dengan stress, sikap kerja, perilaku, dan ekspresi di dalam dunia kerja.
Uploads
Papers by Fadhiah Elbas
Disini juga membahas bagaimana stress itu selain dapat mempengaruhi mental dan emosional seseorang, tetapi juga mempengaruhi fisik yang mengkibatkan menurunnya sistem imun dan timbulnya penyakit dalam tubuh ketika stress berada pada tingkat-tingkat tertentu, misal: Diabetes, Hipertensi, kanker dan lain-lain. Hubungan mengenai agama dengan stress, sikap kerja, perilaku, dan ekspresi di dalam dunia kerja.
Disini juga membahas bagaimana stress itu selain dapat mempengaruhi mental dan emosional seseorang, tetapi juga mempengaruhi fisik yang mengkibatkan menurunnya sistem imun dan timbulnya penyakit dalam tubuh ketika stress berada pada tingkat-tingkat tertentu, misal: Diabetes, Hipertensi, kanker dan lain-lain. Hubungan mengenai agama dengan stress, sikap kerja, perilaku, dan ekspresi di dalam dunia kerja.