Ruas jalan Batanghari II merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten... more Ruas jalan Batanghari II merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jalan ini membentang sepanjang 33 km dari perbatasan Kota Jambi – Kabupaten Muaro Jambi hingga Zona Lima (simpang plabi) Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ruas jalan ini merupakan penghubung sektor ekonomi, sosial dan budaya Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. Kendaraan yang melintas pada ruas jalan Batanghari II didominasi oleh kendaraan truk kecil maupun besar pengangkut hasil ekonomi dan hasil bumi lainnya. Kondisi jalan Batanghari II pada STA 18+500 merupakan perkerasan lentur yang telah hancur permukaannya hingga lapisan pondasi di bawahnya. Pada studi ini akan direncanakan perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993. Perencanaan dengan panjang jalan 3,6 km dan lebar 7 meter, dengan perencanaan CBR tanah dasar 6%, dengan nilai W18 dalam setahun sebesar 455.664,051. Pada studi ini didapat nilai ESAL dalam 30 tahun sebesar 30.273.79...
Baja banyak digunakan sebagai bahan konstruksi karena memiliki keunggulan dibandingkan bahan beto... more Baja banyak digunakan sebagai bahan konstruksi karena memiliki keunggulan dibandingkan bahan beton dan kayu, selain itu bentuk dan ukuran baja yang bervariasi memudahkan baja untuk digunakan dalam banyak konstruksi-konstruksi bangunan. Seperti pada tugas akhir ini yaitu perencanaan atap rumah sakit Bhayangkara Polda Jambi menggunakan struktur baja. Lokasi studi berada di Jl. Raden Mattaher, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, rumah sakit ini adalah milik dari polri yang pembangunannya dimulai pada tahun 2018. Pada lantai atas rumah sakit tersebut nantinya akan dibuat kantin, oleh karena itu pada lantai atas akan direncanakan struktur atap dengan menggunakan baja IWF. Pemilihan material baja IWF dikarenakan struktur yang direncanakan memiliki bentang yang lebar dan mudah diaplikasikan pada bangunan rumah sakit serta pengerjaannya yang cepat karena struktur berbentuk portal tanpa sistem rangka. Metode desain dalam perencanaan tugas akhir ini menggunakan Desain Fakto...
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bangunan atas jembatan rangka baja menggunakan tipe ... more Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bangunan atas jembatan rangka baja menggunakan tipe parker truss yang meliputi perhitungan sandaran, pelat lantai, dimensi gelagar memanjang dan melintang, perencanaan gelagar rangka, sambungan, dan penghubung geser. Pembebanan pada jembatan menggunakan SNI 1725 – 2016. Jembatan ini terletak di Desa Bram Itam Raya Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan jembatan penghubung ruas jalan utama Kecamatan Bram Itam menuju Kecamatan Pengabuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perencanaan struktur baja menggunakan pendekatan Desain Faktor Beban dan Ketahanan (DFBK). Gaya batang dihitung dengan menggunakan metode garis pengaruh. Hasil perencanaan adalah pipa sandaran diameter 76,3 mm, pelat lantai beton bertulang tebal 20 cm dan penghubung geser diameter 24 mm, gelagar memanjang menggunakan IWF 400x200x7x11, gelagar melintang IWF 800x300x14x26, batang atas (A1=A8, A2=A7, A3=A6, A4=A5) dan batang diagonal (D1 = D10) IWF 4...
Perencanaan perkerasan kaku terdapat dua metode yang sangat dikenal di Indonesia dan sering dipak... more Perencanaan perkerasan kaku terdapat dua metode yang sangat dikenal di Indonesia dan sering dipakai untuk merencanakan suatu jalan yang menggunakan perkerasan kaku, yaitu Metode AASHTO 1993 dan Metode Pd.T.4-2003. Peneliti ingin membandingkan kedua metode diatas dengan objek penelitian di ruas jalan Raden Fatah Kec.Jambi Timur Kota Jambi. Permasalahan yang dikemukakan adalah Bagaimana alternatif desain rigid pavement metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 dari parameter-parameter perencanaan. Berapa tebal perkerasan yang dibutuhkan pada rigid pavement metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 dan membandingkan tebal perencanaan perkerasan kaku Rigid Pavement antara metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 pada jalan Raden Fatah Kota Jambi. Untuk mendukung penelitian diatas diawali dengan pengumpulan data skunder, yaitu data-data yang diperoleh dari data yang telah ada berupa catatan dan laporan seperti nilai CBR sebesar 6%, eksisting = 20cm dan data survei LHR terbaru tahun 2017 yang telah didapa...
Ruas jalan Batanghari II merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten... more Ruas jalan Batanghari II merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jalan ini membentang sepanjang 33 km dari perbatasan Kota Jambi – Kabupaten Muaro Jambi hingga Zona Lima (simpang plabi) Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ruas jalan ini merupakan penghubung sektor ekonomi, sosial dan budaya Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. Kendaraan yang melintas pada ruas jalan Batanghari II didominasi oleh kendaraan truk kecil maupun besar pengangkut hasil ekonomi dan hasil bumi lainnya. Kondisi jalan Batanghari II pada STA 18+500 merupakan perkerasan lentur yang telah hancur permukaannya hingga lapisan pondasi di bawahnya. Pada studi ini akan direncanakan perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993. Perencanaan dengan panjang jalan 3,6 km dan lebar 7 meter, dengan perencanaan CBR tanah dasar 6%, dengan nilai W18 dalam setahun sebesar 455.664,051. Pada studi ini didapat nilai ESAL dalam 30 tahun sebesar 30.273.79...
Baja banyak digunakan sebagai bahan konstruksi karena memiliki keunggulan dibandingkan bahan beto... more Baja banyak digunakan sebagai bahan konstruksi karena memiliki keunggulan dibandingkan bahan beton dan kayu, selain itu bentuk dan ukuran baja yang bervariasi memudahkan baja untuk digunakan dalam banyak konstruksi-konstruksi bangunan. Seperti pada tugas akhir ini yaitu perencanaan atap rumah sakit Bhayangkara Polda Jambi menggunakan struktur baja. Lokasi studi berada di Jl. Raden Mattaher, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, rumah sakit ini adalah milik dari polri yang pembangunannya dimulai pada tahun 2018. Pada lantai atas rumah sakit tersebut nantinya akan dibuat kantin, oleh karena itu pada lantai atas akan direncanakan struktur atap dengan menggunakan baja IWF. Pemilihan material baja IWF dikarenakan struktur yang direncanakan memiliki bentang yang lebar dan mudah diaplikasikan pada bangunan rumah sakit serta pengerjaannya yang cepat karena struktur berbentuk portal tanpa sistem rangka. Metode desain dalam perencanaan tugas akhir ini menggunakan Desain Fakto...
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bangunan atas jembatan rangka baja menggunakan tipe ... more Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bangunan atas jembatan rangka baja menggunakan tipe parker truss yang meliputi perhitungan sandaran, pelat lantai, dimensi gelagar memanjang dan melintang, perencanaan gelagar rangka, sambungan, dan penghubung geser. Pembebanan pada jembatan menggunakan SNI 1725 – 2016. Jembatan ini terletak di Desa Bram Itam Raya Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan jembatan penghubung ruas jalan utama Kecamatan Bram Itam menuju Kecamatan Pengabuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perencanaan struktur baja menggunakan pendekatan Desain Faktor Beban dan Ketahanan (DFBK). Gaya batang dihitung dengan menggunakan metode garis pengaruh. Hasil perencanaan adalah pipa sandaran diameter 76,3 mm, pelat lantai beton bertulang tebal 20 cm dan penghubung geser diameter 24 mm, gelagar memanjang menggunakan IWF 400x200x7x11, gelagar melintang IWF 800x300x14x26, batang atas (A1=A8, A2=A7, A3=A6, A4=A5) dan batang diagonal (D1 = D10) IWF 4...
Perencanaan perkerasan kaku terdapat dua metode yang sangat dikenal di Indonesia dan sering dipak... more Perencanaan perkerasan kaku terdapat dua metode yang sangat dikenal di Indonesia dan sering dipakai untuk merencanakan suatu jalan yang menggunakan perkerasan kaku, yaitu Metode AASHTO 1993 dan Metode Pd.T.4-2003. Peneliti ingin membandingkan kedua metode diatas dengan objek penelitian di ruas jalan Raden Fatah Kec.Jambi Timur Kota Jambi. Permasalahan yang dikemukakan adalah Bagaimana alternatif desain rigid pavement metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 dari parameter-parameter perencanaan. Berapa tebal perkerasan yang dibutuhkan pada rigid pavement metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 dan membandingkan tebal perencanaan perkerasan kaku Rigid Pavement antara metode AASHTO 1993 dan Pd.T.14-2003 pada jalan Raden Fatah Kota Jambi. Untuk mendukung penelitian diatas diawali dengan pengumpulan data skunder, yaitu data-data yang diperoleh dari data yang telah ada berupa catatan dan laporan seperti nilai CBR sebesar 6%, eksisting = 20cm dan data survei LHR terbaru tahun 2017 yang telah didapa...
Uploads
Papers